Uploaded by User53019

5. BAB 3

advertisement
BAB 3
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1
Profil Perusahaan
3.1.1
Latar Belakang Yayasan
Yayasan Usaha Pendidikan Teknologi (YUPPENTEK) adalah yayasan
pendidikan yang terletak di Tangerang. Didirikan pada tanggal 16 Januari 1986,
yayasan YUPPENTEK hadir untuk memenuhi kebutuhan pekerja akan pendidikan
teknologi pada masa itu. Seiring dengan berkembangnya teknologi, permintaan dan
kebutuhan akan pendidikan teknologi semakin meningkat. Tidak hanya dari kalangan
pekerja namun juga siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena itu, yayasan
YUPPENTEK membangun SMA Yuppentek 1 yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan akan pendidikan teknologi bagi siswa SMA. Kini sudah 51 tahun yayasan
YUPPENTEK berdiri dengan 17 unit kerja, yakni : 1 Madrasah Ibtidaiyah, 4 SMP
(Sekolah Menengah Pertama), 4 SMA (Sekolah Menengah Atas), 7 SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan), 2 Perguruan Tinggi, yang tersebar di dua wilayah Daerah
Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota Tangerang, yang berada di Kecamatan
Tangerang, Ciledug, Balaraja, Curug, Legok dan Batu Ceper, salah satu SMA
Yuppentek 1 Tangerang yang didirikan di Komplek Perkantoran Cikokol Kecamatan
Tangerang Kota Tangerang.
3.1.2
Latar Belakang Sekolah
Perkembangan teknologi yang cepat membuat masyarakat diharuskan untuk
beradaptasi dengan teknologi agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. Hal tersebut telahg disadari oleh banyak orang dari banyak kalangan. Tak
hanya kalangan pekerja namun juga bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Berdasarkan kebutuhan yang tinggi serta minimnya sekolah yang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut pada saat itu, dibangunlah SMA Yuppentek 1 dengan harapan
dapat memajukan pendidikan di Kota Tangerang.
SMA Yuppentek 1 merupakan SMA swasta yang telah memanfaatkan
teknologi guna menunjang kegiatan belajar – mengajar sekolah. Didirikan oleh
yayasan YUPPENTEK pada tanggal 18 Agustus 1983 di kota Tangerang, SMA
Yuppentek 1 mampu menunjukan integritas sebagai SMA Swasta nomor 1 di kota
Tangerang. Penjaminan mutu sekekolah telah dibuktikan oleh SMA Yuppentek 1
45
46
selama 36 tahun dengan adanya program pengawasan mutu seperti : tes TOEFL,
English Convesation, Billingual Class, National Science Olympic, Ekstrakurikuler
Activities, Analysis Interests And Potential with Fingerprint (AIPF) dan
Cross
Interest. Program pengawasan mutu oleh SMA Yuppentek 1 diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan siswa, mengasah kemampuan siswa baik soft skills
maupun technical skills dan mengeksplorasi minat dan bakat siswa.
3.1.3 Lambang Sekolah
Lambang SMA Yuppentek 1 digambarkan dengan sebuah lingkaran yang
dibagi menjadi 4 (empat) bagian dengan warna berbeda - beda, yakni : merah, biru
muda, biru tua dan kuning. Setiap warna pada lambang SMA Yuppentek 1 memiliki
arti berbeda – beda namun saling melengkapi, seperti warna merah untuk
menggambarkan keberanian, biru muda untuk kecerdasan, biru tua melambangkan
keahlian dan kuning melambangkan kebahagiaan. Seluruh warna mewakili filosofi
berbeda
–
beda
namun
membentuk
satu
kesatuan
sempurna
sehingga
menggambarkan SMA Yuppentek 1 sebagai sekolah yang didasari oleh semangat
mencerdaskan, keberanian, serta dijalankan oleh tenaga ahli dan menyediakan
lingkungan kondusif bagi siswa.
Gambar 3.1 Lambang SMA Yuppentek 1
3.2
Visi dan Misi
3.2.1 Visi
“ Menjadi SMA swasta pilihan utama di Provinsi Banten”
47
3.2.2
Misi
Untuk merealisasikan visi sekolah, dikembangkan misi sekolah sebagai berikut:
1. Mengembangkan Sistem Pembelajaran berbasis TIK.
2. Meningkatkan mutu pelayanan, mutu pembelajaran, mutu lulusan.
3. Mengembangkan sekolah yang berwawasan Adiwiyata.
4. Meningkatkan profesionalisme dan Kompetensi Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan.
5. Menghasilkan sebagian besar lulusan masuk Perguruan Tinggi Negeri.
6. Meningkatkan disiplin Tenaga Pendidik, Tenaga Kependidikan dan
Peserta Didik
7. Menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif dan dapat bersaing di era
Globalisasi.
8. Menjalin kerjasama dengan sekolah di dalam dan di luar negeri
9. Menjalin kerjasama dengan lembaga Pendidikan dan Non Pendidikan di
dalam dan di luar negeri
48
3.3
Struktur Organisasi
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekolah
3.3.1 Tugas dan Wewenang
A. Kepala Sekolah
Fungsi utama Kepala Sekolah adalah fungsi manajerial yang berarti
bertanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai dengan regulasi, meliputi:
1. Menyusun perencanaan seluruh divisi terkait dengan kegiatan
sekolah.
2. Menyusun kebijakan terkait dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) di sekolah.
3. Menyusun kebijakan terkait dengan sistem operasional sekolah.
4. Melakukan pengawasan dan evaluasi terkait dengan kegiatan
sekolah.
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terkait dengan Sumber Daya
49
Manusia (SDM) di sekolah.
6. Melakukan pengambilan keputusan terkait dengan kepentingan
sekolah.
7. Menyusun
perencanaan,
evaluasi,
pengambilan
keputusan
terhadap kerja sama antara sekolah dan instansi terkait
B. Wakil Kepala Sekolah Divisi Kesiswaan
Fungsi utama Wakil Kepala Sekolah Divisi Kesiswaan adalah
sebagai pihak penyelenggara kegiatan siswa serta penyedia fasilitas
terkait dengan peningkatan softskills siswa, meliputi :
1. Menyusun perencanaan regulasi dan pembinaan OSIS.
2. Menyusun
perencanaan
seluruh
kegiatan
tambahan
siswa
(ekstrakurikuler).
3. Melakukan pengawasan dan evaluasi seluruh kegiatan tambahan
siswa (ekstrakurikuler).
4. Melakukan pengawasan dan evaluasi seluruh operasional serta
manajerial OSIS/ siswa.
C. Wakil Kepala Sekolah Divisi Keuangan
Wakil Kepala Sekolah Divisi Keuangan bertanggung jawab atas
perencanaan dan pengelolaan keuangan sekolah, meliputi :
1. Menyusun perencanaan keuangan terkait dengan operasional
sekolah.
2. Melakukan pengawasan terkait dengan dana masuk dan keluar
sekolah.
3. Menyusun laporan keuangan setiap akhir semester untuk pihak
yayasan dan sekolah.
4. Mengelola dana dari instansi pemerintah sesuai dengan ketetapan
yang berlaku.
50
D. Wakil Kepala Sekolah Divisi Kurikulum
Fungsi utama Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Kurikulum
adalah sebagai pihak perencana terkait dengan kegiatan belajar –
mengajar di sekolah secara efektif, efisien serta inovatif, meliputi :
1. Melakukan perencanaan terkait dengan kegiatan belajar –
mengajar di sekolah.
2. Menentukan kurikulum yang digunakan sesuai dengan peraturan
pemerintah.
3. Menentukan buku yang harus digunakan bagi guru dan siswa pada
setiap mata pelajaran.
4. Menentukan metode pembelajaran kombinasi yang inovatif dan
efektif guna meningkatkan kualitas pemahaman siswa.
E. Wakil Kepala Sekolah Divisi Sarana Prasarana
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Sarana Prasarana
bertanggung jawab sebagai pihak penyedia fasilitas terkait operasional
sekolah baik dalam kegiatan belajar – mengajar atau kegiatan, meliputi
:
1.
Menyediakan fasilitas berdasarkan kebutuhan sekolah.
2.
Melakukan perencanaan terkait dengan pemeliharaan,
penggunaan, renovasi properti sekolah.
F. Wakil Kepala Sekolah Divisi Humas
Fungsi utama Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Humas adalah
untuk membangun relasi antara sekolah dan publik yang bertujuan
untuk meningkatkan kepercayaan publik kepada sekolah, meliputi :
1.
Melakukan perencanaan strategi terkait dengan relasi publik
dengan sekolah.
2.
Meningkatkan dan menjaga hubungan baik antara sekolah dengan
lembaga pemerintah atau instansi – instansi diluar sekolah.
51
3.
Melakukan upaya – upaya komunikasi dengan publik guna
meningkatkan relasi antara publik dan sekolah.
G. Wakil Kepala Sekolah Divisi Tata Usaha
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Tata Usaha bertanggung
jawab atas pengelolaan tata usaha yang terjadi di sekolah, meliputi :
1.
Melakukan perencanaan program kerja tata usaha sekolah,
2.
Menyusun administrasi seluruh divisi sekolah.
3.
Mengelola dokumen sekolah.
4.
Mengatur penomoran surat.
5.
Mengarsipkan dokumen dan Surat Keputusan (SK) Kepala
Sekolah.
6.
Menggandakan dan menyebarkan pengumuman kepada anggota
sekolah.
3.4
Sistem Informasi yang Berjalan di SMA Yuppentek 1
Sistem informasi Knowledge Management (KM), meliputi : proses
penangkapan, penyimpanan, pencarian, penyebaran dan penggunaan pengetahuan
kembali pada SMA Yuppentek 1 digunakan untuk mendukung penyelenggaraan
rapat dan perekrutan Guru Baru.
Berikut adalah sistem Knowledge Management (KM) yang berjalan
pada SMA Yuppentek 1 :
3.4.1
Proses Perekrutan Guru Baru
Wakil Kepala Sekolah Divisi Kurikulum membuat Surat Pengajuan
Perekrutan Guru Baru. Kemudian surat tersebut akan diulas oleh Kepala
Sekolah untuk disetujui. Jika disetujui, Kepala Sekolah akan membuat Surat
Keterangan Setuju yang akan dikirimkan kepada Wakil Kepala Sekolah Divisi
Kurikulum. Jika tidak, maka surat tersebut akan dikembalikan untuk direvisi.
Setelah disetujui, Kepala Sekolah akan membuat Surat Keterangan Wakil
Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Kurikulum akan mengirimkan Proposal
52
Pengajuan Perekrutan Guru Baru kepada Kepala Sekolah. Kepala Sekolah
kemudian mengirimkan Surat Pengajuan Perekrutan Guru Baru beserta
Proposal Pengajuan Perekrutan Guru Baru kepada Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah akan mengirimkan Surat Pernyataan Setuju kepada
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Tata Usaha untuk dilakukan
penomoran. Setelah penomoran selesai maka Surat Pernyataan Setuju akan
disimpan dan dipindai. Kemudian surat tersebut akan dikembalikan kepada
Kepala Sekolah. Surat Pernyataan Setuju yang telah dinomori akan diberikan
kepada Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Kurikulum.
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Kurikulum akan mengirimkan
Proposal Pengajuan Perekrutan Guru Baru kepada Kepala Sekolah. Kepala
Sekolah akan mengirimkan Proposal Pengajuan Perekrutan Guru Baru dan
Surat Pernyataan Setuju kepada pihak yayasan. Selanjutnya Kepala Sekolah
menerima Surat Panggilan Rapat Gabungan Yayasan dan SMA Yuppentek 1.
Selesai rapat, Wakil Kepala Sekolah
(Wa Ka) Divisi Kurikulum akan
membuat Notula Rapat Gabungan Yayasan dan SMA Yuppentek 1.
Kepala Sekolah akan membuat Surat Panggilan Rapat Internal dan
akan disebarkan oleh Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Tata Usaha.
Tujuan rapat ini adalah untuk memperkenalkan Guru Baru kepada Guru di
SMA Yuppentek 1. Pada rapat ini diketuai oleh Wakil Kepala Sekolah (Wa
Ka) Divisi Kurikulum dan dihadiri oleh seluruh Wakil Kepala Sekolah, Guru
serta Guru Baru. Pada rapat tersebut akan dijelaskan mengenai job description
dan keterangan lain. Hasil dari rapat ini adalah Notulensi Rapat Internal yang
akan dibuat oleh Wakil Kepala Sekolah Kurikulum yang akan dijadikan
referensi saat membuat SK Kepala Sekolah.
Setelah rapat selesai, Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Tata
Usaha akan membuat Surat Kontrak Kerja Karyawan. Selanjutnya Surat
Kontrak Kerja Karyawan tersebut akan diberikan kepada Kepala Sekolah untuk
ditandatangani. Setelah itu, Surat Kontrak Kerja Karyawan yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah akan diberikan kepada calon karyawan.
Calon karyawan harus menandatangani Surat Kontrak Kerja Karyawan sebagai
tanda pengesahan perekrutan Guru Baru. Selanjutnya, Kepala Sekolah
53
membuat Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah mengenai tanggal mulai kerja
dan jadwal mengajar Guru Baru yang akan dikirimkan kepada Wakil Kepala
Sekolah (Wa Ka) Divisi Tata Usaha. Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi
Tata Usaha mengatur penomoran SK Kepala Sekolah. SK Kepala Sekolah
yang telah diberi nomor akan disebarkan kepada seluruh karyawan.
54
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Sekolah
55
3.4.2
Proses Pelaksanaan Rapat Tahun Ajaran Baru
Sebelum penerimaan murid baru, SMA Yuppentek 1 akan mengadakan
rapat umum bernama Rapat Tahun Ajaran Baru yang diselenggarakan pada
bulan Januari. Rapat ini dihadiri oleh seluruh Wakil Kepala Sekolah dan
Kepala Sekolah. Sebelum rapat dimulai, Kepala Sekolah akan membuat Surat
Panggilan Rapat. Setelah itu, Wakil Kepala Sekolah Divisi Tata Usaha akan
mengatur penomoran dan menyalin surat tersebut untuk disebarkan kepada
karyawan SMA Yuppentek 1. Supaya memastikan agar karyawan mengetahui
mengenai agenda rapat maka Kepala Sekolah akan menyebarkan foto dari
Surat Panggilan tersebut ke group chat dalam platform komunikasi (aplikasi
Whatsapp). Saat rapat diadakan, seluruh Wakil Kepala Sekolah wajib membuat
notula rapat yang nantinya akan dijadikan acuan dalam pembuatan laporan atau
dokumen selanjutnya. Setelah membuat notula rapat berdasarkan hasil diskusi
pada Rapat Tahun Ajaran Baru, dokumen perencanaan tersebut akan diberikan
kepada Kepala Sekolah untuk disetujui dan diulas. Jika Kepala Sekolah setuju
maka Kepala Sekolah akan membuat dan menandatangani Surat Pernyataan
Setuju, sebaliknya jika ditolak maka dokumen perencanaan akan dikembalikan
kepada Wakil Kepala Sekolah terkait. Jika Wakil Kepala Sekolah terkait sudah
mendapatkan Surat Pernyataan Setuju, maka Kepala Sekolah akan membuat
Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah mengenai tanggal berlaku dokumen
perencanaan tersebut. Seluruh SK Kepala Sekolah akan diatur penomorannya,
disimpan, dipindai dan disebarkan oleh Wakil Kepala Sekolah Divisi Tata
Usaha.
Rapat Tahun Ajaran Baru adalah sebuah wadah bagi para karyawan
untuk mengutarakan kebutuhan, pendapat, ide yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan sekolah.
Output dari Rapat Tahun Ajaran Baru :
a.
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Tata Usaha.

Notula rapat mengenai penyelenggaraan penerimaan murid baru.
56
Hasil diskusi dari Rapat Tahun Ajaran Baru untuk Tata Usaha
sekolah akan disimpan dan dijadikan acuan untuk pembuatan
dokumen
selanjutnya,
yaitu
Dokumen
Penyelenggaraan
Penerimaan Murid Baru.

Dokumen Penyelenggaraan Penerimaan Murid Baru.
Dokumen Penyelenggaraan Penerimaan Murid Baru akan dibuat
berdasarkan notula rapat yang dibuat oleh Wakil Kepala Sekolah
Divisi Tata Usaha. Selanjutnya, dokumen tersebut akan dicetak
dan diberikan kepada Kepala Sekolah. Jika Kepala Sekolah
menyetujui, beliau akan menandatangani Surat Pernyataan Setuju
dan membuat Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah tentang
tanggal berlaku dokumen tersebut. Sebaliknya, jika Kepala
Sekolah tidak menyetujui, dokumen akan dikembalikan.
b.
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Sarana & Prasarana

Notula rapat mengenai sarana & prasarana.
Notula rapat mengenai sarana & prasaran dibuat berdasarkan hasil
diskusi pada Rapat Tahun Ajaran Baru.

Dokumen Pengelolaan Sarana & Prasarana.
Dokumen Pengelolaan Sarana & Prasarana akan dibuat dan
dikirimkan kepada Kepala Sekolah untuk dikoreksi. Jika dokumen
tersebut disetuju maka Kepala Sekolah akan membuat dan
menandatangani Surat Pernyataan Setuju terkait dengan dokumen
tersebut. Surat Pernyataan Setuju akan disimpan
c.
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Keuangan

Notula rapat terkait perancangan anggaran.
Wakil Kepala Sekolah Divisi Keuangan akan membuat notula
rapat berdasarkan hasil diskusi Rapat Tahun Ajaran Baru.

Rencana Anggaran Tahun Ajaran Baru.
Rencana Anggaran Tahun Ajaran Baru adalah dokumen
perencanaan anggaran yang dibuat dari hasil Rapat Tahun Ajaran
Baru. Rencana Anggaran Tahun Ajaran Baru akan dikirimkan
kepada Kepala Sekolah. Jika diterima, Kepala Sekolah akan
membuat Surat Keterangan Setuju atas Rencana Anggaran Tahun
57
Ajaran Baru, tetapi jika tidak maka dokumen tersebut akan
dikembalikan kepada Wakil Kepala Sekolah Divisi Keuangan
untuk direvisi. Surat Keterangan Setuju terkait Rencana Anggaran
Tahun Ajaran Baru dan Rencana Anggaran Tahun Ajaran Baru
akan disimpan pada brangkas dokumen milik Wakil Kepala
Sekolah, sementara bentuk digital dari kedua dokumen tersebut
akan disimpan pada platform Gdrive dan komputer Wakil Kepala
Sekolah Divisi Keuangan. Surat Keterangan Setuju dari kepala
sekolah terkait Rencana Anggaran Tahun Ajaran Baru akan
dipindai dengan format pdf sebelum disimpan kedalam platform
Gdrive.
d.
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Humas

Notula rapat mengenai relasi sekolah dengan publik.
Notula rapat yang dibuat oleh Wakil Kepala Sekolah Divisi
Humas terkait dengan relasi antara pihak sekolah dan publik.
Notula tersebut dibuat berdasarkan hasil diskusi dari Rapat Tahun
Ajaran Baru.

Rencana Program Kerja Sama SMA Yuppentek 1.
Rencana Program Kerja Sama SMA Yuppentek 1 akan dibuat oleh
Wakil Kepala Sekolah Divisi Humas berdasarkan hasil diskusi
dari Rapat Tahun Ajaran Baru. Jika Kepala Sekolah menyetujui
maka beliau akan membuat Surat Keterangan Setuju atas dokumen
yang diberikan. Sebaliknya, jika ditolak maka Rencana Program
Kerja Sama SMA Yuppentek 1 akan dikembalikan untuk direvisi.
Setelah disetujui Wakil Kepala Sekolah Divisi Humas akan
menerima Surat Pernyataan Setuju dari Kepala Sekolah serta SK
Kepala
Sekolah
mengenai
tanggal
berlakunya
dokumen
perencanaan tersebut.
e.
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Kurikulum

Notula rapat mengenai kurikulum tahun ajaran baru.
Wakil Kepala Sekolah Divisi Kurikulum akan membuat notula
rapat yang
membahas tentang kurikulum tahun ajaran baru
berdasarkan hasil diskusi pada Rapat Tahun Ajaran Baru.
58

Rencana Kurikulum Tahun Ajaran Baru.
Rencana Kurikulum Tahun Ajaran Baru akan dibuat berdasarkan
hasil diskusi pada Rapat Tahun Ajaran Baru. Rencana Kurikulum
Tahun Ajaran Baru akan diberikan kepada Kepala Sekolah untuk
disetujui dan diulas. Jika disetujui Kepala Sekolah akan membuat
dan menandatangani Surat Keterangan Setuju atas rencana yang
diajukan. Jika ditolak maka dokumen perencanaan tersebut akan
dikembalikan kepada Wakil Kepala Sekolah Divisi Kurikulum
untuk direvisi. Setelah menerima Surat Keterangan Setuju, Kepala
Sekolah akan membuat SK Kepala Sekolah terkait tanggal efektif
atau tanggal berlakunya dokumen perencanaan tersebut.
f.
Wakil Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Kesiswaan

Notula rapat mengenai program kesiswaan.
Notula rapat mengenai program kesiswaan dibuat berdasarkan
hasil diskusi pada Rapat Tahun Ajaran Baru.

Rencana Program Kesiswaan & OSIS (Organisasi Siswa Intra
Sekolah).
Rencana Program Kesiswaan & OSIS akan diberikan kepada
Kepala Sekolah untuk diulas dan disetujui. Jika disetujui maka
Kepala Sekolah akan memberikan Surat Keterangan Setuju
kepada Wakil Kepala Sekolah Divisi Kesiswaan. Jika ditolak
maka akan dikembalikan untuk direvisi.
Setelah memberikan
Surat Keterangan Setuju, Kepala Sekolah akan membuat SK
Kepala Sekolah terkait dengan tanggal efektif dari dokumen
perencanaan tersebut.
59
Gambar 3.3 Activity Diagram Proses Pelaksanaan Rapat Tahun Ajaran Baru.
Sumber : Hasil Analisis Diskusi Kelompok
60
3.4.3 Proses Pelaksanaan Rapat Pembagian Tugas Guru Tahun Ajaran
Baru
Rapat ini diketuai oleh Wakil Kepala Sekolah Divisi Kurikulum dan
dihadiri oleh seluruh guru yang terdaftar pada SMA Yuppentek 1. Dalam rapat
ini para guru berhak beropini dan berdiskusi.
Sebelum rapat dimulai, Kepala Sekolah akan membuat Surat Panggilan
Rapat yang akan disimpan dan diberikan kepada Wakil Kepala Sekolah (Wa
Ka) Divisi Kurikulum. Surat Panggilan Rapat tersebut akan disalin dan
disebarkan kepada guru SMA Yuppentek 1 melalui surat dan dengan platform
komunikasi Whatsapp.
Pada rapat ini anggota rapat dan Wakil Kepala Sekolah Divisi
Kurikulum akan berdiskusi. Wakil Kepala Sekolah Divisi Kurikulum akan
memberikan draft pembagian tugas kepada para guru atau anggota rapat, yang
meliputi : jadwal mengajar, kelas yang akan diwalikan bagi guru yang ditunjuk
sebagai wali kelas, subjek yang akan diajar dan jumlah anak per kelas. Jika
draft pembagian tugas selesai selanjutnya Wakil Kepala Sekolah Divisi
Kurikulum akan membuat dokumen bernama Dokumen Pembagian Tugas
Guru Tahun Ajaran Baru. Dokumen tersebut akan diserahkan kepada Kepala
Sekolah untuk diulas dan dilegalisasi jika disetujui. Jika tidak disetujui maka
dokumen akan dikembalikan kepada Wakil Kepala Sekolah Divisi Kurikulum
untuk direvisi.
Kepala Sekolah akan melegalisasi dokumen tersebut dan membuat
Surat Keterangan Setuju mengenai dokumen tersebut. Selanjutnya Kepala
Sekolah akan membuat Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah mengenai
tanggal berlakunya dokumen tersebut dan mengenai tugas para guru. SK
Kepala Sekolah akan diberi nomor oleh Wakil Kepala Sekolah Divisi Tata
Usaha dan dipindai dengan format pdf. Selanjutnya SK Kepala Sekolah dan
Dokumen Pembagian Tugas Guru Tahun Ajaran Baru disalin dan disebarkan
melalui surat dan platform komunikasi Whatsapp oleh Wakil Kepala Sekolah
Divisi Tata Usaha. Dokumen Pembagian Tugas Guru Tahun Ajaran Baru yang
telah dilegalisasi akan disimpan oleh Wakil Kepala Sekolah Divisi Tata Usaha.
61
Gambar 3.4 Activity Diagram Proses Pelaksanaan Rapat Pembagian Tugas
Tahun Ajaran Baru
(Sumber : Hasil Analisis Diskusi Kelompok)
62
3.5
Knowledge Management yang Diterapkan
Knowledge Management yang diterapkan pada SMA Yuppentek 1 dengan
menggunakan The Nonaka and Takeuchi Knowledge Spiral Model (SECI Model),
diantaranya :
a.
Socialization (tacit to tacit) :
Proses sosialisasi atau penyebaran pengetahuan yang dilakukan oleh SMA
Yuppentek 1 adalah dengan diadakannya rapat. Dalam rapat para anggota rapat
diberikan kesempatan untuk beropini, bercerita ataupun berdiskusi mengenai topik
terkait.
b.
Externalization (tacit to explicit) :
SMA Yuppentek 1 tidak menjalankan proses eksternalisasi pada knowledge
management secara maksimal. Penyebaran pengetahuan dari tacit menjadi explicit
dilakukan secara informal dengan menggunakan platform komunikasi Whatsapp.
Pengetahuan yang disebarkan hanya seputar perilaku siswa dikelas.
c.
Combination (explicit to explicit) :
Contoh hasil dari proses kombinasi pengetahuan yang dilakukan SMA
Yuppentek 1 adalah annual report atau laporan tahunan. Laporan tahunan
merangkum prestasi dan laporan keuangan selama setahun.
d.
Internalization (explicit to tacit) :
Proses internalisasi adalah proses menjadikan pengetahuan explicit menjadi
pengetahuan tacit. Karyawan dan siswa atau siswi SMA Yuppentek 1 telah
melakukan proses internalisasi dengan cara menaati peraturan atau tata tertib yang
berlaku. Selain itu siswa memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga
siswa akan berusaha untuk mendapatkan nilai diatas KKM.
63
Tabel 3.1 Contoh SECI Model
Tacit
Tacit
Explicit
Socialization
Internalization
-
Berdiskusi
-
Berpendapat
Explicit Externalization
-
3.6
-
Peraturan tertulis
maupun tidak tertulis
Combination
Media komunikasi
-
Mendokumentasikan
informasi penting
Matriks SWOT
Matriks SWOT dipilih oleh penulis untuk menganalisis knowledge
management yang diterapkan oleh SMA Yuppentek 1.
Berikut analisis matriks SWOT terhadap penerapan knowledge management SMA
Yuppentek 1, antara lain :
A. Kekuatan (Strength)
1. Memiliki fasilitas penunjang yang memadai, seperti : laptop, komputer dan
server.
2. Dukungan dari Kepala Sekolah & Wakil Kepala Sekolah untuk merancang
Knowledge Management System (KMS).
3. Sumber daya manusia sudah menggunakan teknologi yang mendukung
penerapan Knowledge Management System (KMS) berbasis mobile maupun
website.
B. Kelemahan (Weakness)
1. Arsip dokumen dilakukan secara manual.
2. Knowledge management belum diterapkan secara maksimal.
3. Penyebaran pengetahuan dilakukan secara manual dengan salinan kertas.
4. Kurangnya penerapan budaya knowledge sharing pengetahuan tacit ke
explicit.
5. Lemahnya jaringan internet di sekolah.
64
C. Peluang (Opportunties)
1. Penggunaan teknologi semakin meningkat seiring berjalannya waktu.
2. Kebutuhan akan dokumen yang tersentralisasi semakin meningkat.
3. Kebutuhan akan penyebaran pengetahuan tacit ke explicit semakin
meningkat.
4. Kesadaran akan pentingnya knowledge management semakin meningkat.
D. Ancaman (Threats)
1. Penggunaan kertas tidak efisien.
2. Arsip dokumen tidak dilakukan secara sistematis sehingga membutuhkan
dalam proses pencarian dokumen.
Table 3.2 SWOT Matriks SMA Yuppentek 1
65
3.7
Kesimpulan Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara dengan perwakilan sekolah, yakni : Wakil Kepala (Wa
Ka) Sekolah Divisi Kurikulum, Wakil Kepala (Wa Ka) Divisi Tata Usaha, Wakil
Kepala Sekolah (Wa Ka) Divisi Keuangan, Kepala Sekolah (Wa Ka) Kesiswaan dan
1 (satu) anggota Tata Usaha (TU) dapat disimpulkan bahwa penerapan dan budaya
knowledge management belum dilakukan secara optimal. Selain itu, proses arsip
dokumen seperti : hasil rapat, Surat Keterangan (SK) Kepala Sekolah, dokumen
laporan dan pengumuman dilakukan secara manual dan tidak sistematis sehingga
penggunaan kertas menjadi tidak efisien.
3.8
Rekap Hasil Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan di SMA Yuppentek 1 kepada 34
responden yang berbeda divisi bedasarkan rumus Slovin dengan data
populasi sebanyak 50 guru dan karyawan, dapat dirumuskan perolehan
pengolahan sampel ialah sebagai berikut :
n=
N
1 + Ne2
n = 50 / 1 + (50 * 0,12)
n = 50 / 1 + (50 * 0,01)
n = 50 / 1 + 0.5
n = 50 / 1.5
n = 33,3 = 34
Pada tanggal 19 Desember – 23 Desember 2019. Pada kuesioner tersebut
terdapat penggolongan terhadap responden berdasarkan pada jenis kelamin, divisi
tempat bekerja, lama bekerja, pengguna internet, berapa lama pemakaian internet,
alat
komunikasi
yang
dimiliki,
pemakaian
internet
menggunakan
alat
komunikasi,dan fitur Knowledge Management System (KMS) di SMA Yuppentek 1.
Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai jawaban
responden yang disajikan menggunakan jenis-jenis chart berikut ini :
66
3.8.1 Profil Responden
A. Jenis kelamin
Gambar 3.5 Pie Chart Hasil Jenis Kelamin Karyawan
Pada gambar 3.5 diatas, bedasarkan jenis kelamin laki - laki dan
perempuan sebagian besar responden adalah laki - laki. Hal ini terlihat dari
hasil kuesioner responden yakni, laki - laki sebanyak 21 responden (61.8%)
dan perempuan sebanyak 13 responden (38.2%). Dapat disimpulkan bahwa
karyawan pada SMA Yuppentek 1 paling banyak dengan jenis kelamin laki laki.
67
B.
Pekerja atau jabatan sebagai?
Gambar 3.6 Pie Chart Hasil Pekerja atau Jabatan
Pada gambar 3.6 diatas, berdasarkan jabatan karyawan ditempatkan
sebagian besar responden adalah Guru pengajar. Hal ini terlihat dari responden
yang sudah terkumpul yaitu Guru pengajar sebanyak 20 responden (58.8%),
dan Karyawan sebanyak 14 responden (41.2%). Dengan demikian disimpulkan
pekerja yang berada di SMA Yuppentek 1 di dominasi oleh guru pengajar.
C.
Berapa lama Anda bekerja atau mengajar di SMA Yuppentek 1?
Gambar 3.7 Pie Chart Hasil Lamanya Bekerja
68
Pada gambar 3.7 diatas, sebagian besar responden sudah bekerja selama
1 - 3 tahun. Hal ini terlihat dari responden yang sudah terkumpul bekerja
selama 1 - 3 tahun sebanyak 17 responden (50%), yang kurang dari 1 tahun
sebanyak 8 responden (23.5%), yang diatas 4 tahun sebanyak 9 responden
(26.5%). Dapat disimpulkan bahwa lamanya karyawan yang bekerja di SMA
Yuppentek 1 yaitu 1 – 3 Tahun.
D.
Apakah Anda pengguna internet aktif?
Gambar 3.8 Pie Chart Hasil Pengguna Internet aktif
Pada gambar 3.8 diatas, sebagian besar responden adalah pengguna
internet aktif. Hal ini terlihat dari hasil kuesioner responden, yakni responden
yang menggunakan internet secara aktif sebanyak 24 responden (70.6%) dan
yang bukan pengguna internet aktif sebanyak 10 responden (29.4%). Dengan
ini, Senseiku dapat diakses oleh guru dan karyawan SMA Yuppentek 1 karena
sebagian besar karyawan maupun guru merupakan pengguna internet aktif.
69
E.
Jika iya, berapa lama Anda menggunakan internet perhari?
Gambar 3.9 Pie Chart Hasil Lamanya Penggunaan Internet
Pada gambar 3.9 diatas, sebagian besar responden menggunakan
internet selama 3 - 5 jam perhari. Hal ini terlihat dari responden yang
terkumpul yaitu responden yang menggunakan internet selama 3 - 5 jam
perhari sebanyak 16 responden (47.1%), responden yang menggunakan
internet kurang dari 3 jam perhari sebanyak 15 responden (44.1%), dan
responden yang menggunakan internet lebih dari 5 jam perhari sebanyak 3
responden (8.8%). Dapat disimpulkan bahwa, penerapan Knowledge
Management Portal (KMP) “Senseiku” dapat dilakukan pada SMA
Yuppentek 1 Tangerang.
70
F.
Alat komunikasi yang Anda pakai? (boleh pilih lebih dari satu)
Gambar 3.10 Bar Chart Hasil Alat Komunikasi Yang Dimiliki
Pada gambar 3.10 diatas, sebagian besar responden memiliki
smartphone. Hal ini terlihat dari responden yang sudah terkumpul yaitu
responden yang memiliki smartphone sebanyak 26 responden (76.5%),
handphone sebanyak 15 responden (44.1%), Personal Computer
sebanyak 14 responden (41.2%), Tablet sebanyak 7 responden (20.6%),
dan ada yang menambahkan opsi dengan jawaban woki toki sebanyak 1
responden (2.9%). Dengan banyaknya jumlah responden yang memiliki
smartphone dan laptop maka dari itu perancangan KMS akan dibuat
berbasis mobile dan web.
3.8.2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner
A.
Storage
1.
Menurut saya, pengetahuan sekolah atau hal – hal yang
berkaitan dengan pekerjaan sudah di distribusikan
dengan baik.
71
Gambar 3.11 Pie Chart Hasil Variable Storage 1
Pada hasil pertanyaan “Menurut saya, pengetahuan sekolah atau hal –
hal yang berkaitan dengan pekerjaan sudah di distribusikan dengan baik”
menunjukan bahwa sebagian besar Setuju dengan 24 responden (70.6%),
Sangat Setuju dengan 8 responden (23.5%), Tidak Setuju dengan 1
responden (2.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%). Hal
ini mendukung penerapan Knowledge Management (KM) sebagai media
penunjang pendistribusian pengetahuan atau hal – hal yang berkaitan
dengan pengetahuan.
2. Selama ini telah dilakukan penyebaran pengetahuan melalui media
sosial (WA, Line).
3.12
Gambar 3.12 Pie Chart Hasil Variable Storage 2
72
Pada hasil pertanyaan “Selama ini telah dilakukan penyebaran
pengetahuan dan informasi melalui media sosial (WA, Line)”
menunjukkan bahwa sebagian besar Setuju dengan 22 responden
(64.7%), Sangat Setuju dengan 10 responden (29.4%), Tidak Setuju
dengan 1 responden (2.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1
responden (2.9%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada
SMA
Yuppentek
pengetahuan
secara
1
Tangerang
informal,
telah
berarti
melakukan
penyebaran
perancangan
Knowledge
Management (KM) pada SMA Yuppentek 1 dapat dilakukan.
3.
Selama ini saya mengalami kendala saat mencari pengetahuan
dan informasi di media sosial karena tercampur topik diskusi
yang lain.
Gambar 3.13 Pie Chart Hasil Variable Storage 3
Pada hasil pernyataan “Selama ini saya mengalami kendala saat
mencari pengetahuan dan informasi di media sosial karena tercampur
topik diskusi yang lain” menunjukan bahwa sebagian besar Setuju
dengan 20 responden (58.8%), Sangat Setuju dengan 10 responden
(29.4%), Tidak Setuju dengan 3 responden (8.8%), dan Sangat Tidak
Setuju dengan 1 responden (2.9%). Dari hasil kuesioner diatas,
menunjukkan bahwa penggunaan sosial media sebagai media
penyebaran pengetahuan dan informasi kurang tepat. Knowledge
73
Management System (KMS) dapat menjadi solusi bagi SMA
Yuppentek 1.
4.
Menurut saya, perlu adanya pengaturan akses Knowledge
Management System (KMS)
Gambar 3.14 Pie Chart Hasil Variable Storage 4
Pada hasil pernyataan “Menurut saya perlu adanya pengaturan
akses Knowledge Management System (KMS)” menunjukan bahwa
sebagian besar Setuju dengan 23 responden (67.6%), Sangat Setuju
dengan 9 responden (26.5%), Tidak Setuju dengan 1 responden
(2.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%). Dari
hasi kuesioner diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
karyawan SMA Yuppentek 1 setuju atas pengaturan hak akses
Knowledge Management System (KMS).
74
B. Knowledge Spread
1. Knowledge Management System (KMS) meningkatkan kualitas
dalam pekerjaan karyawan.
Gambar 3.15 Pie Chart Hasil Knowledge Spread 1
Pada hasil pernyataan “Dengan menggunakan Knowledge
Management System (KMS) karyawan akan semakin kreatif dalam
menyelesaikan masalah salam pekerjaan.” menunjukan bahwa
sebagian besar Setuju dengan 21 responden (61.8%), Sangat Setuju
dengan 10 responden (29.4%), Tidak Setuju dengan 2 responden
(5.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%).
2. Menurut saya diperlukan Knowledge Management System sebagai
media penyebaran pengetahuan yang dapat mengelompokan sesuai
dengan topik diskusi
Gambar 3.16 Pie Chart Hasil Knowledge Spread 2
75
Pada hasil pertanyaan “Menurut saya diperlukan knowledge
management system sebagai media penyebaran pengetahuan yang
dapat mengelompokan sesuai dengan topik diskusi” menunjukan
bahwa sebagian besar Setuju dengan 21 responden (61.8%), Sangat
Setuju dengan 11 responden (32.4%), Tidak Setuju dengan 1
responden (2.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden
(2.9%).
3. Menurut saya Knowledge Management System perlu dapat diakses
oleh semua pihak yang berkepentingan di SMA Yuppentek
Gambar 3.17 Pie Chart Hasil Knowledge Spread 3
Pada hasil pertanyaan “Menurut saya Knowledge Management
System perlu dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan di
SMA Yuppentek.” menunjukan bahwa sebagian besar Setuju dengan
22 responden (64.7%), Sangat Setuju dengan 10 responden (29.4%),
Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%), dan Sangat Tidak Setuju
dengan 1 responden (2.9%).
76
4. Menurut saya perlu
management system
adanya
pengaturan
akses
knowledge
Gambar 3.18 Pie Chart Hasil Knowledge Spread 4
Pada hasil pertanyaan “Menurut saya perlu adanya pengaturan
akses knowledge management system” menunjukan bahwa sebagian
besar Setuju dengan 24 responden (70.6%), Sangat Setuju dengan 8
responden (23.5%), Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%), dan
Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%).
C. Innovation
1. Menurut saya, knowledge management system harus dapat diakses
dimana saja dan kapan saja
Gambar 3.19 Pie Chart Hasil Innovation 1
77
Pada hasil pertanyaan “Menurut saya, Knowledge management
system harus dapat diakses dimana saja dan kapan saja” menunjukan
bahwa sebagian besar Setuju dengan 23 responden (67.6%), Sangat
Setuju dengan 8 responden (23.5%), Tidak Setuju dengan 2 responden
(2.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%).
2.
Dengan menggunakan knowledge management system karyawan
akan semakin kreatif dalam menyelesaikan masalah dalam
pekerjaan
Gambar 3.20 Pie Chart Hasil Innovation 2
Pada hasil pertanyaan “Dengan menggunakan knowledge
management
menyelesaikan
system
karyawan
masalah
salam
akan
semakin
pekerjaan”
kreatif
dalam
menunjukan
bahwa
sebagian besar Setuju dengan 20 responden (58.8%), Sangat Setuju
dengan 11 responden (32.4%), Tidak Setuju dengan 2 responden
(5.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%).
78
D. Application
1. Saya memiliki perangkat atau device (smartphone dan laptop) yang
mendukung implementasi knowledge management system
Gambar 3.21 Pie Chart Hasil Application 1
Pada hasil pertanyaan “Saya memiliki perangkat / device
(smartphone & laptop) yang mendukung implementasi knowledge
management system” menunjukan bahwa sebagian besar Setuju
dengan 24 responden (70.6%), Sangat Setuju dengan 9 responden
(26.5%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%).
2. Menurut saya, kualitas wifi di SMA Yuppentek 1 sudah bisa
mendukung implementasi knowledge management system
Gambar 3.22 Pie Chart Hasil Application 2
79
Pada hasil pertanyaan “Menurut saya, kualitas wifi di SMA
Yuppentek 1 sudah bisa mendukung implementasi knowledge
management system” menunjukan bahwa sebagian besar Setuju
dengan 22 responden (64.7%), Sangat Setuju dengan 9 responden
(26.5%), Tidak Setuju dengan 2 responden (5.9%), dan Sangat Tidak
Setuju dengan 1 responden (2.9%).
3. Saya merasa yakin dapat mengupdate pengetahuan melalui knowledge
management system
Gambar 3.23 Pie Chart Hasil Application 3
Pada hasil pertanyaan “Saya merasa yakin dapat mengupdate
pengetahuan melalu knowledge management system” menunjukan
bahwa sebagian besar Setuju dengan 23 responden (67.6%), Sangat
Setuju dengan 9 responden (26.5%), Tidak Setuju dengan 1 responden
(2.9%), dan Sangat Tidak Setuju dengan 1 responden (2.9%).
80
1. Menurut anda, fitur apa saja yang harus ada dalam knowledge
management system SMA Yuppentek 1 (boleh lebih dari 1) ?
Gambar 3.24 Bar Chart Hasil Fitur yang harus ada
Pada gambar 3.24 diatas, secara keseluruhan responden sangat
setuju dengan fitur yang kita miliki. Hal ini terlihat dari responden yang
sudah terkumpul yaitu responden yang memilih profil pengguna
sebanyak 23 responden (67.6%), forum diskusi sebanyak 33 responden
(97.1%), Dokumen sebanyak 32 responden (94.1%), artikel sebanyak
31 responden (91.2%), acara sebanyak 32 responden (94.1%),
pengumuman sebanyak 33 responden (97.1%), FAQ sebanyak 27
responden (79.4%), KM point sebanyak 23 responden (67.6%), dan ada
responden
yang
ingin
menambahkan
fitur
lain
yaitu
media
penyimpanan online sebanyak 1 responden (2.9%). Dengan banyaknya
jumlah responden yang sangat antusias dengan fitur penulis maka fitur
KMS dapat dijalankan sepenuhnya.
81
2. Apakah anda pernah menggunakan suatu knowledge management system?
Gambar 3.25 Pie Chart Hasil Penggunaan Knowledge Management
System
Pada gambar 3.25 diatas, sebagian besar responden pernah menggunakan
system KM. Hal ini terlihat dari responden yang sudah terkumpul yaitu menjawab
iya sebanyak 32 responden (94.1%) dan menjawab tidak sebanyak 2 responden
(5.9%).
3. Menurut anda apakah knowledge management system cocok untuk diterapkan
di sekolah sebagai wadah yang dapat digunakan untuk memperbaharui
pengetahuan di SMA Yuppentek 1?
Gambar 3.26 Pie Chart Hasil Kecocokan KMS untuk SMA Yuppentek 1
82
Pada gambar 3.26 diatas, sebagian besar responden menjawab bahwa KMS cocok
ditempatkan di SMA Yuppentek 1. Hal ini terlihat dari responden yang sudah
terkumpul yaitu menjawab iya sebanyak 33 responden (97.1%) dan menjawab tidak
sebanyak 1 responden (2.9%).
3.9
Definisi Masalah
Table 3.2 Masalah Sekolah dan Solusi yang Ditawarkan Berupa Fitur Pada
Knowledge Management Portal.
Permasalahan
Solusi (Berupa fitur yang ada
pada
knowledge
management
system Portal)

Penyebaran pengetahuan
tacit

menjadi
explicit
yang
berfungsi
sebagai
penyimpanan
Arsip dokumen dilakukan
penyebaran
secara manual dan tidak
tacit menjadi explicit.

Penyebaran
seperti
dan
Surat
Kepala
untuk
dokumen
yang telah tersedia.
Keputusan
Sekolah
pengetahuan
digunakan
mengunggah
pengumuman
dan
Fitur Unggah Dokumen
yang
dokumen
:
(SK)

Fitur Tambah Dokumen
jarang sekali dilakukan.
sistematis.



Fitur deskripsi ordner yang
dilakukan secara manual
berfungsi sebagai penanda
dengan
order dan brangkas yang
menggunakan
kertas.
digunakan
SMA Yuppentek 1 tidak
menyimpan
memiliki
terkait.
dokumen
saat
dokumen
panduan untuk karyawan

Konten
pada
sekolah
diperbaharui.
website
jarang

Fitur Perbaharui Dokumen
agar dokumen yang telah
83

Sering
diperbaharui
memakai
dokumen
yang
dapat
diketahui oleh karyawan.
telah
usang oleh karyawan.

Tidak semua karyawan
up-to-date


mengenai
Fitur
Tambah
Artikel
untuk
membuat
artikel
teknologi.
yang berhubungan dengan
Tidak semua karyawan
inovasi
dibidang
up-to-date
pendidikan
berbasis
mengenai
teknologi.
inovasi berbasis teknologi
yang digunakan sebagai
alat penunjang kegiatan
belajar-mengajar.

Diskusi mengenai inovasi
jarang dilakukan.

Diskusi
mengenai

Fitur Forum Diskusi yang
perilaku siswa per kelas
berfungsi sebagai tempat
dilakukan secara informal
diskusi karyawan.
dengan
menggunakan
platform
komunikasi
Whatsapp.

Ide – Ide atau opini
mengenai inovasi jarang
sekali
diberikan
oleh
anggota rapat.

Sulit
untuk
dokumen
dokumen
mencari
akibat

arsip
Fitur Search Box atau
Pencarian yang berfungsi
dilakukan
secara tidak sistematis
untuk
mempermudah
proses
pencarian
dokumen.

Media berupa foto dan
video hasil dari event

Fitur
Media
yang
memungkinkan user untuk
84
disebarkan
platform
dengan
mengunggah
komunikasi
video
dan
foto
Whatsapp sehingga sulit
untuk dikelompokan.

Budaya
penerapan
knowledge

Fitur
Knowledge
management
Management Point (KM
belum terbentuk secara
Poin) adalah fitur yang
maksimal
memberikan
penyebaran
target
pengetahuan
kepada user sehingga user
akan
berusaha
melakukan
untuk
penyebaran
pengetahuan
agar
mencapai target.

Kendala komunikasi yang
terjadi

Fitur Profil agar seluruh
pada
SMA
1
adalah
mencantumkan informasi
nomor telepon dan alamat
pribadi, seperti : e-mail,
e-mail
nomor telepon, alamat dan
Yuppentek
karyawan
tidak
up-to-date sehingga sulit
untuk dihubungi.
karyawan
jabatan.
dapat
Download