Uploaded by User51782

Psoriasis Vulgaris

advertisement
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. B
Umur
: 52 tahun
Jenis kelamin
: Laki- laki
Alamat
: Desa Tanah Harapan, Palolo
Agama
: Islam
Status Pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Kuli
Tanggal pemeriksaan : 18 Agustus 2018
Ruangan
: Poli Klinik Kulit dan Kelamin RSUD Undata Palu
II. ANAMNESIS
Keluhan utama : Gatal pada bagian badan dan punggung
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan gatal pada badan dan punggung sejak 1 bulan
yang lalu. Awalnya timbul bercak kemerahan dan terasa gatal membuat pasien
ingin menggaruknya sehingga lama-kelamaan bercak menjadi menebal,
bersisik, meninggi serta berlapis-lapis dan berwarna putih. Gatal bersifat hilang
timbul dan bertambah gatal pada saat malam hari dan saat berkeringat.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya kurang lebih 1
tahun yang lalu, lokasi munculnya pada daerah kepala dan sembuh ketika
berobat ke puskesmas, akan tetapi saat ini keluhan timbul kembali pada daerah
badan, punggung, dan kepala bagian belakang
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Melitus (-)
Riwayat Alergi Makanan (-)
Riwayat Alergi Obat (-).
Riwayat keluarga :
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa seperti pasien.
III. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalisata
Keadaan umum
: Sakit Ringan
Kesadaran
: Kompos mentis
Status gizi
: Baik
b. Tanda Vital
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Nadi
: 80 kali/menit
Suhu
: tidak dilakukan pemeriksaan
Respirasi
: 18x/menit
c. Status Dermatologis
Terdapat skuama dan plak pada kulit kepala bagian belakang kepala,
Terdapat skuama putih tebal disertai dengan eritam, dan terdapat plak
eritematosa pada bagian punggung,
Terdapat plak eritematosa berskuama berlapis berwarna putih konfluens
dan berbatas tegas pada bagian dada dan perut, dan Terdapat plak
eritematosa multipel plakat pada bagian ekstremitas bawah
d. Lokalisasi
1. Kepala
: skuama dan plak pada kulit kepala belakang
2. Leher
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
3. Dada
: plak eritematosa berskuama sirkumskrip
4. Punggung
: skuama dan eritematosa
5. Perut
: plak eritematosa berskuama
6. Genitalia
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
7. Inguinal
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
8. Bokong
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
9. Ekstremitas atas
: Tidak terdapat ujud kelainan kulit (UKK)
1
10. Ekstremitas bawah : Plak eritematosa multiple plakat
IV. GAMBAR
Gambar 1: Lesi berupa skuama dan plak pada kulit kepala bagian belakang
Gambar 2: Lesi berupa plak eritematosa berskuama berlapis
berwarna putih konfluens dan berbatas tegas
2
V. RESUME
Pasien datang dengan keluhan gatal pada badan dan punggung sejak 1 bulan
yang lalu. Awalnya timbul bercak kemerahan dan terasa gatal membuat
pasien ingin menggaruknya sehingga lama-kelamaan bercak menjadi
menebal, bersisik, meninggi serta berlapis-lapis dan berwarna putih. Gatal
bersifat hilang timbul dan bertambah gatal pada saat malam hari dan saat
berkeringat. Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya
kurang lebih 1 tahun yang lalu, lokasi munculnya pada daerah kepala dan
sembuh ketika berobat ke puskesmas, akan tetapi saat ini keluhan timbul
kembali pada daerah badan, punggung, dan kepala bagian belakang, tidak ada
riwayat keluarga yang menderita hal serupa.
VI. DIAGNOSIS KERJA
Psoriasis Vulgaris
VII.
DIAGNOSIS BANDING
a. Tinea Capitis
b. Pitiriasis rosea
c. Parapsoriasis Enplaque
VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN
a. Pemeriksaan Histopatologis
IX.
PENATALAKSANAAN
1. Nonmedikamentosa
a) Menjelaskan
kepada
pasien
tentang
penyakit
dan
penatalaksanaannya.
b) Membersihkan serta memotong kuku.
c) Mencegah garukan dan gosokan
d) minum obat dan kontrol ke dokter secara teratur
2. Medikamentosa
a. Topikal : Desoksimetason 0,05%
b. Sistemik : Loratadin tab 10 mg (1x1)
.
3
X.
PROGNOSIS

Qua ad vitam
: ad bonam

Qua at fungtionam
: ad bonam

Qua at sanationam
: dubia ad bonam

Qua at cosmetikam
: dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Pasien datang dengan keluhan gatal pada badan dan punggung sejak 1
bulan yang lalu. Awalnya timbul bercak kemerahan dan terasa gatal membuat
pasien ingin menggaruknya sehingga lama-kelamaan bercak menjadi menebal,
bersisik, meninggi serta berlapis-lapis dan berwarna putih. Gatal bersifat hilang
timbul dan bertambah gatal pada saat malam hari dan saat berkeringat. Pasien
sudah pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya kurang lebih 1 tahun
yang lalu, lokasi munculnya pada daerah kepala dan sembuh ketika berobat ke
puskesmas, akan tetapi saat ini keluhan timbul kembali pada daerah badan,
punggung, dan kepala bagian belakang, tidak ada riwayat keluarga yang
menderita hal serupa
Dari hasil pemeriksaan fisik Terdapat skuama dan plak pada kulit kepala
bagian belakang kepala, Terdapat skuama putih tebal disertai dengan eritam, dan
terdapat plak eritematosa pada bagian punggung, Terdapat plak eritematosa
berskuama berlapis berwarna putih konfluens dan berbatas tegas pada bagian dada
dan perut, dan Terdapat plak eritematosa multipel plakat pada bagian ekstremitas
bawah
Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik
yang kuat dengan karakteristik perubahan pertumbuhan dan diferensiasi sel
epidermis disertai manifestasi vaskuler, juga diduga adanya pengaruh sistem
saraf1. Psoriasis
merupakan penyakit peradangan kronik yang ditandai oleh
hiperproliferasi dan inflamasi epidermis dengan gambaran morfologi, distribusi,
4
serta derajat keparahan penyakit yang bervariasi. Kelainan kulit terdiri dari
bercak- bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema
sirkumskripta dan merata, tetapi pada masa penyembuhan seringkali eritema di
tengah menghilang dan hanya terdapat di pinggir. Skuama berlapis- lapis, kasar
dan berwarna putih seperti mika serta transparan. Besar kelainan bervariasi, bisa
lentikular, numular, plakat dan dapat berkonfluensi2.
Patogenesis psoriasis digambarkan dengan gangguan biokimiawi, dan
imunologik yang menerbitkan berbagai mediator perusak mekanisme fisiologi
kulit dan memengaruhi gambaran klinis1. Sampai saat ini tidak ada pengertian
yang kuat mengenai patogenesis psoriasis, tetapi peranan autoimunitas dan
genetik dapat merupakan akar yang dipakai dalam prinsip terapi. Mekanisme
peradangan kulit psoriasis cukup kompleks, yang melibatkan berbagai sitokin,
kemokin, maupun faktor pertumbuhan yang mengakibatkan gangguan regulasi
keratinosit, sel-sel radang, dan pembuluh darah sehingga lesi tampak menebal dan
berskuama tebal berlapis1. Lesi kulit psoriasis melibatkan epidermis dan dermis,
Terdapat
penebalan
hiperproliferasi
epidermis,
epidermis
dan
disorganisasi
peningkatan
stratum
kecepatan
korneum
akibat
mitosis,
disertai
peningkatan ekspresi intercellular adhesion molecule 1(ICAM 1) serta
abnormalitas diferensiasi sel epidermis. Aktivasi sel T terutama dipengaruhi oleh
sel Langerhans. Sel T serta keratinosit yang teraktivasi akan melepaskan sitokin
dan kemokin, dan menstimulasi inflamasi lebih lanjut. Selain itu, kedua
komponen ini akan memproduksi tumor necrosis factorα (TNF α), yang
mempertahankan proses inflamasi. Oleh karena itu, psoriasis bukan hanya
disebabkan oleh autoimunitas terkait sel limfosit T seperti teori terdahulu, tetapi
melibatkan proses yang lebih kompleks termasuk abnormalitas mikrovaskuler dan
keratinosit3.
Gejala klinis yang dapat ditemukan pada kasus psoriasis umumnya tidak
mempengaruhi keadaan umum pasien, sebagian penderita mengeluhkan gatal
ringan. Tempat predileksi pada scalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka,
ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut dan daerah lumbosacral.
5
Kelainan kulityang ditemukan berupa bercak-bercak eritema yang meninggi
(plak) dengan skuama diatasnya. Eritema sirkumskrip dan merata, tetapi pada
stadium penyembuhan dering eritema yang ditengah menghilang dan hanya
terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika,
serta transparan. Besar kelainan bervariasi: lenticular, nummular atau plakat,
dapat berkonfluensi. Jika separuhnya atau seluruhnya bersifat lenticular disebut
psoriasis gutata, biasanya pada anak-anak dan dewasa muda dan terjadi pasca
infeksi akut streptococcus4.
Psoriasis Vulgaris biasanya disebut psoriasis plakat kronik. Lesi ini
biasanya dimulai dengan makula eritematosa berukuran kurang dari 1cm atau
papul yang melebar kearah pinggir dan bergabung beberapa lesi menjadi satu,
berdiameter satu sampai beberapa sentimeter. Lingkaran putih pucat mengelilingi
lesi psoriasis plakat yang dikenal dengan Woronoff’s ring, dengan proses
pelebaran lesi yang berjalan bertahap maka bentuk lesi dapat beragam seperti
bentuk utama kurva linier, lesi mirip cincin, dan papul berskuama pada mulut
folikel pilosebaseus1.
Varian dari psoriasis5.
6
Diagnosis psoriasis berdasarkan anamnesis dan manifestasi klinis yang
didapatkan, adapun diagnosis banding dari psoriasis vulgaris yaitu dermatitis
numularis, pitiriasis rosea, parapsoriasis enplaque, dan tinea capitis. Dermatitis
numularis atau eksim numular adalah gangguan alergi dengan pruritus patch
berbentuk koin pada kulit. Pria biasanya mendapatkan eksim nummular akhir
hidup mereka sementara wanita mendapatkannya pada usia lebih muda. Eksim
Numular yang paling sering terjadi pada ekstremitas, terutama kaki, tapi mungkin
terjadi di mana saja pada badan, tangan, atau kaki. Patofisiologi eksim ini tidak
jelas, itu sering terkait dengan kekeringan pada kulit, yang dapat memungkinkan
rusaknya epidermis dan perembesan alergen ke kulit. Pitiriasis rosea ialah erupsi
kulit akut yang sembuh sendiri, pitiriasis berarti skuama halus, penyakit dimulai
dengan lesi pertama herald patch, umumnya dibadan, lesi berikutnya timbul 4-10
hari setelah lesi pertama, hanya lebih kecil, susunannya sejajar dengan kosta,
sehingga menyerupai pohon terbalik1. Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan
rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita dengan tiga bentuk yang
jelas yaitu gray patch ringworm papul melebar dan membentuk bercak yang
menjadi pucat dan bersisik, kemudian kerion reaksi peradangan yang berupa
pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel radang yang
padat disekitarnya, dan blackdot ringworn berupa ujung rambut yang penuh spora
yang tertinggal didalam folikel. Parapsoriasis enplaque kelainan kulit terdiri atas
bercak ertematous, permukaan datar, bulat, atau lonjong, dengan sedikit skuama1.
Jenis pengobatan psoriasis yang tersedia bekerja menekan gejala dan
memperbaiki penyakit. Tujuan pengobatan adalah menurunkan keparahan
penyakit sehingga pasien dapat beraktivitas dalam pekerjaan, kehidupan sosial,
dan sejahtera untuk tetap dalam kondisi hidup yang baik, tidak memperpendek
masa hidupnya karena efek samping obat1.
7
DAFTAR PUSTAKA
1. Linuwih Sri, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Edisi Ketujuh. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.2017.
2. Apriliana K, Mutiara H. Psoriasis Vulgaris pada Laki-laki 46 Tahun.
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung : J AgromedUnila Vol 4. No.1.
Juni 2017.
3. Yuliastuti D. Psoriasis. Depok : CDK-235 Vol 42. No 12. 2015.
4. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: EGC; 2007.
5. World Health Organization. Global Report on Paoriasis. Switzerland.2016.
8
Download