PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH PADA PENDAMPINGAN SHELTER KEGIATAN PENGURANGAN PEKERJA ANAK DALAM RANGKA MENDUKUNG PROGRAM KELUARGA HARAPAN TAHUN 2015 Rabu, 10 Juni 2015 Assalamu’alaikum wr. wb. Yth. Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kab. Kebumen; Ysh. Tim Pelaksana Kegiatan PPA - PKH Tahun 2015 Kab. Kebumen; Ysh. Camat, Danramil serta Kapolsek Karanganyar; Ysh. Kepala KUA dan Kepala Puskesmas Karanganyar; Ysh. Pimpinan Yayasan “Al Mujahidin”; Ysh. Pimpinan Pondok Pesantren “Mamba'ul Ihsan”; Ysh. Para Tutor dan Pendamping; Hadirin tamu undangan yang berbahagia. 2 Mengawali sambutan ini, marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga hari ini kita dalam keadaan sehat wal ‘afiat, dapat menghadiri acara Pendampingan Shelter Kegiatan Pengurangan Pekerja Anak Dalam Rangka Mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) Tahun 2015. Saya menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas terselengaranya kegiatan ini. Saya memandang, kegiatan ini memiliki makna penting di tengah upaya kita melindungi anak dan melaksanakan salah satu tujuan nasional, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Hadirin yang saya hormati; Sebagaimana diketahui, kemiskinan merupakan permasalahan memerlukan bangsa yang langkah-langkah mendesak dan penanganan serta pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh. Selain itu, memerlukan P- Pengurangan Pekerja Anak (Sekda) keterlibatan berbagai 3 pemangku kepentingan, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha (sektor swasta) dan masyarakat; kesemuanya ini merupakan pihak-pihak yang memiliki tanggungjawab yang sama terhadap penanggulangan kemiskinan. Pemerintah telah melaksanakan penanggulangan kemiskinan melalui berbagai program, dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar warga negara secara layak. Salah satu programnya yaitu “Program Keluarga harapan” atau PKH, yang ditempatkan sebagai embrio pengembangan sistem perlindungan sosial lebih lanjut. Diharapkan PKH mampu memecahkan masalah klasik yang sering dihadapi oleh Rumah Tangga Miskin. Seperti masalah Gizi buruk, tingginya kematian ibu dan bayi, serta rendahnya partisipasi angka sekolah. Hadirin yang berbahagia; Kita juga mengetahui, bahwa anak merupakan bentuk investasi yang menjadi indikator keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. P- Pengurangan Pekerja Anak (Sekda) 4 Keberhasilan pembangunan anak menentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang, karena anak merupakan generasi yang akan menjadi penerus bangsa. Pada hakekatnya anak tidak boleh bekerja karena waktu mereka selayaknya dimanfaatkan untuk belajar, bermain, bergembira, berada dalam suasana mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk mencapai cita-citanya sesuai dengan perkembangan fisik, psikologik, intelektual dan sosialnya. Namun kenyataannya, banyak anak-anak di bawah usia 18 tahun yang telah terlibat aktif dalam kegiatan ekonomi; antara lain menjadi pekerja di sektor industri dengan alasan tekanan ekonomi yang dialami orang tuanya, ataupun faktor lainnya. Bekerja bagi seorang anak dapat membawa dampak positif apabila dilakukan dalam rangka pengenalan dan belajar untuk persiapan menuju dunia orang dewasa. Namun di sisi lain, bekerja juga dapat P- Pengurangan Pekerja Anak (Sekda) 5 berdampak negatif apabila anak bekerja pada tempat-tempat yang berbahaya bagi keselamatan, kesehatan dan moral anak. Bekerja dengan jam kerja yang panjang menyebabkan hilangnya kesempatan untuk sekolah; akibatnya tingkat pendidikannya rendah. Rendahnya pendidikan pekerja anak maka akan berdampak pada rendahnya sumber daya manusia di masa depan. Dampak negatif inilah yang perlu kita tangani, salah satunya melalui upaya pengurangan pekerja anak. Hadirin yang saya hormati; Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan, merupakan salah satu upaya dari Kementerian Ketenagakerjaan yang mengkhususkan pada pengurangan pekerja anak, utamanya yang bekerja pada Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA), serta Pekerja Anak yang Putus Sekolah dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) untuk dikembalikan ke Pendidikan. P- Pengurangan Pekerja Anak (Sekda) 6 PPA-PKH merupakan program yang bersinergi dengan Program percepatan pengentasan kemiskinan Keluarga Harapan; yang artinya penanganan Pekerja anak tidak dapat dilakukan secara parsial, akan tetapi harus dilakukan dengan melibatkan semua sektor terkait dengan sinergitas program yang saling mendukung; seperti bidang pendidikan, pendidikan agama, pelatihan ketrampilan, maupun kursus life skill untuk mempersiapkan anak masuk pasar kerja. Melalui program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan inilah diharapkan akan dapat mendukung terwujudnya kesejahteraan keluarga. Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, ada kurang lebihnya mohon maaf yang setulus-tulusnya. Akhirnya, dengan mengharap ridho Allah SWT, “Bismillahirohmanirohim” serta dengan Kegiatan ucapan Pengurangan Pekerja Anak Dalam Rangka Mendukung Program P- Pengurangan Pekerja Anak (Sekda) 7 Keluarga Harapan Tahun 2015 secara resmi saya nyatakan semoga “dibuka”. dapat Selamat membawa mengikuti manfaat kegiatan, bagi upaya menyukseskan “MENUJU INDONESIA BEBAS PEKERJA ANAK 2022 “. Sekian, terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu’alaikum wr. wb. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN H. ADI PANDOYO, SH, M.Si P- Pengurangan Pekerja Anak (Sekda)