Uploaded by Firda Auliya

SAP KEK

advertisement
SAP ( Satuan Acara Penyuluhan ) KEK PADA IBU HAMIL
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Kekurangan Energi Kalori Pada Ibu Hamil
h / Diagnosa
: Gangguan kebutuhan energi kalori sehubungan dengan
Kurangnya informasi ditandai dengan
Data subyektif
: “ Saya tidak tahu masalah kekurangan energi kalori pada
Kehamilan”
“ Saya tidak tahu asupan makanan apa saja untuk ibu hamil”
“ Saya merasa cemas karena karena tidak tahu bagaimana
Cara menangani kekurangan energi kalori pada kehamilan”
“ Saya bersedia diberikan penyuluhan”
Data obyektif
: - Usia Ny.N 23 tahun
- Pekerjaan Ny.N Ibu rumah tangga
- Pendidikan Ny.N SMP
- Pemeriksaan fisik
- Tekanan darah
: 110/80 mmHg
- Nadi
: 80X/menit
- Suhu
: 360C
- Respirasi
: 20X/menit
- BB
: 45kg
- TB
: 155 cm
- LILA
: 21 cm
- Lingkungan klien terlihat kotor
Pokok Pembahasan
: Kekurangan energi kalori pada ibu hamil
Sub pokok bahasan
: 1. Pengertian kekurangan energi kalori pada kehamilan
2. Tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilan
3. Pencegahan kekurangan energi kalori pada kehamilan
4. dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi
kalori
pada kehamilan
5. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
6. Pengobatan kekurangan energi pada kehamilan
Sasaran
: Keluarga Tn.M
Tempat
: Rumah Tn.M di blok pon desa jatisura kecamatan
jatiwangi
kabupaten majalengka
Tanggal
: 27 Npvember 2014
Waktu
: 30 menit pukul 10-10.30 WIB
A.Tujuan Intruksi Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang kekurangan energi kalori pada
kehamilan selama 30 menit, sasaran diharapkan mampu memahami tentang kekurangan energi
kalori pada kehamilan .
B.Tujuan Instruksi Khusus
1. Memahami tentang pengertian kekurangan energi kalori pada kehamilan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
-
Memahami tentang tanda dan ge1ala kekurangan energi kalori pada kehamilan
Memahami tentang pencegahan kekurangan energi kalori pada kehamilan
Memahami tentang dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kalori pada kehamilan
Memahami tentang asupan makanan seimbang untuk kehamilan
Memahami tentang pengobatan kekurangan energi kalori pada kehamilan
Mengidentifikasikan tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilan
Mengidentifikasikan pencegahan pada kekuranagan
energi kalori pada kehamilan
Mendemostrasikan asupan makanan yang dibutuhkan untuk ibu hamil
C. Materi Penyuluhan
Lampiran
Pengertian kekurangan energi kalori pada kehamilan
Tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilan
Pencegahan kekurangan energi kalori pada kehamilan
dampak yang ditimbulkan dari kekurangan energi kalori
pada
kehamilan
Kebutuhan nutrisi pada kehamilan
Pengobatan kekurangan energi pada kehamilan
D. Media
Leafleat
Lembar balik
E. Metode
Ceramah
Diskusi
Tanya jawab
F. Sumber / Referensi
G. Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap
Kegiatan Penyuluahn
Peserta
Waktu
kegiatan
1. Pra kegiatan 1. Menyiapkan media
1. Menyiapkan alat tulis
2. Menyiapkan tempat/ruangan 2. Menyiapkan alat bahan
3. Melakukan kontrak
3. Menyepakati kontrak
2.
Kegiatan inti1. Pembukaan
1. Pembukaan
- Memberi slaam
- Menjawab salam
- Mengingatkan kontrak
- Mengingat kontrak
- Memberi pertanyaan apersepsi
- Menjawab pertanyaan
2. Kegiatan inti
- Menyimak
2. Kegiatan inti
-
Menyimak
30 menit
-
Menjelaskan pengertian
kekurangan energi kalori pada
ibu hamil
- Menjelaskan tanda dan gejala- Menyimak
kekurangan energi kalori pada
ibu hamil
- Menjelaskan pencegahan
kekurangan energi kalori pada- Menyimak
ibu hamil
- Menjelaskan dampak
kekurangan energi kalori pada- Menyimak
ibu hamil
- Menjelaskan asupan makanan
seimbang untuk ibu hamil
- Menyimak
- Menjelaskan pengobatan
kekurangan energi kalori pada
ibu hamil
- Mendiskusikan tanda dan
- berdiskusi
gejala kekurangan energi
kalori pada ibu hamil
- Mendiskusikan pencegahan
kekurangan energi kalori pada- berdiskusi
ibbu hamil
- Mendemonstrasiakn
pengobatan kekurangan energi
kalori pada ibu hamil
- menyimak
3. Penutup
- Menyimpulkan meteri
penyuluhan
- Melakukan evaluasi subyektif3. penutup
dan obyektif
- mendengarkan
- menjawab pertanyaan
3.
Penutup
1. melakukan kontrak yang akan1. menyepakati kontrak
datang
2. menjawab salam
2. memberi salam

1.Lampiran
KEK PADA IBU HAMIL
A. pengertian
Menurut Depkes RI (2002) dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan bahwa
Kurang Energi Kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu. KEK dapat
terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Pada ibu hamil lingkar lengan
atas digunakan untuk memprediksi kemungkinan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan lahir
rendah. Ibu hamil diketahui menderita KEK dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang batas
LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA
kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko
KEK dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lebih rendah (BBLR). BBLR mempunyai
resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.
Lingkar lengan atas merupakan indicator status gizi yang digunakan terutama untuk mendeteksi
kurang energi protein pada anak-anak dan merupakan alat yang baik untuk mendeteksi wanita
usia subur dan ibu hamil dengan resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
B.penyebab
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi KEK:
1.

Faktor Sosial Ekonomi
Pendapatan Keluarga
Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makanan. Orang dengan tingkat ekonomi
rendah biasanya akan membelanjakan sebagian besar pendapatan untuk makan, sedangkan dengan
tingkat ekonomi tinggi akan berkurang belanja untuk makanan.
Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin
banyak mempunyai uang berarti semakin baik makanan yang diperoleh, dengan kata lain semakin
tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut untuk membeli buah,
sayuran dan beberapa jenis makanan lainnya

Pendidikan Ibu
Latar belakang pendidikan seseorang merupakan salah satu unsur penting yang dapat
mempengaruhi keadaan gizinya karena dengan tingkat pendidikan tinggi diharapkan pengetahuan
/ informasi tentang gizi yang dimiliki menjadi lebih baik.

Faktor Pola Konsumsi
Pola makanan masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber besi heme (hewani)
yang rendah dan tinggi sumber besi non heme (nabati), menu makanan juga banyak mengandung
serat dan fitat yang merupakan faktor penghambat penyerapan besi (Departemen Gizi dan Kesmas
FKMUI, 2007).

Faktor Perilaku
Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pada umumnya wanita lebih memberikan
perhatian khusus pada kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori
paling sedikit 3000 kalori / hari Jika ibu tidak punya kebiasaan buruk seperti merokok, pecandu
dsb, maka status gizi bayi yang kelak dilahirkannya juga baik dan sebaliknya (Arisman, 2007).
2.

Faktor Biologis
Usia Ibu Hamil
Melahirkan anak pada usia ibu yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas janin/anak yang
rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu (Baliwati, 2004: 3). Karena pada ibu yang terlalu
muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang
masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan
(Soetjiningsih, 1995: 96). Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang
dari 35 tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu hamil akan lebih baik.

Jarak Kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun. Penelitian menunjukkan
bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih dari 2 tahun maka
anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding anak
dengan jarak kelahiran dibawah 2 tahun. (Aguswilopo, 2004 : 5).
Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga
akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya
sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan
anaknya). Dengan mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin/bayi
berikut yang dikandung. (Baliwati, 2004 : 3).

Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable). (Mochtar,
1998). Paritas diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu kali dengan janin yang telah
mencapai batas viabilitas, tanpa mengingat janinnya hidup atau mati pada waktu lahir.
b) Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih kehamilan yang berakhir
pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
c) Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima atau lebih kehamilan yang
berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.
Kehamilan dengan jarak pendek dengan kehamilan sebelumnya kurang dari 2 tahun / kehamilan
yang terlalu sering dapat menyebabkan gizi kurang karena dapat menguras cadangan zat gizi tubuh
serta organ reproduksi belum kembali sempurna seperti sebelum masa kehamilan (Departemen
Gizi dan Kesmas FKMUI, 2007).

Berat Badan Selama Hamil .
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu
merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan agar kehamilannya
berjalan dengan lancar. Di Negara maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg.
Jika ibu kekurangan gizi pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan melahirkan bayi
dengan berat lahir rendah ( Erna, dkk, 2004 ).
Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 – 12 kg, dimana pada trimester I pertambahan
kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan
ini juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhan janin.
C. Tanda dan gejala
1.
Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23,5 cm.
2.
Kurang cekatan dalam bekerja.
3.
Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
4.
Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara normal bayi
yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram.
D. Dampak yang ditimbulkan
1.
Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain:
Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi.
Sehingga akan meningkatkan kematian ibu (Zulhaida, 2003).
2.
Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan prematur / sebelum waktunya, perdarahan post partum, serta persalinan dengan
tindakan operasi cesar cenderung meningkat (Zulhaida, 2003).
3.
Janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, asfiksia intra
partum, lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (Zulhaida, 2003).
E.Kebutuhan nutrisi Ibu hamil.
Nutrisi yang diperlukan adalah:
a.
Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat
diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
b.
Protein Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan
tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat
Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai
sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
c.
Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur – sayuran.
d.
Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi
secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi,
telur dan produk susu.
e.
Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya
terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
f.
Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-
bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
g.
Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada
sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam
folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah
800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat
mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak
janin.
h.
Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada
sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
i.
Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil
dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium
akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacangkacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga
mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.
F. Pengobatan Kekurangan Energi pada Ibu Hamil
a.
Pemberian makakanan tambahan yang mengandung tinggi kalori dan protein dan dipadukan
dengan penerapan porsi kecil tapiu sering
b. Konsumsi tablet Fe selama hamil
Kebutuhan ibu hamil terhadap energi, vitamin maupun mineral meninhgkat sesuai dengan
perubahan fisiologis ibu yang membutuhkan suplemen vitamin dan zat besi.
G.Pencegahan Kekurangan Energi Kalori Pada Kehamilan
a) Pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka,
terutama dalam mencukupi kebutuhan akan makanan bergizi.
b) Memberikan pengertian bagi mereka dengan profesi yang menuntut memiliki tubuh kurus tentang
bahaya tubuh yang terlalu kurus apalagi jika mereka menguruskan badan dengan cara tidak lazim,
seperti anoreksia atau bulimia
c) Menjaga dan memperhatikan asupan makanan selama hamil
d) Mendeteksi secara dini tanda dan gejala kekurangan energi kalori pada kehamilanssssssssss
Download