Nama : Puja Anggun Febiani Nim : 25000319410019 Mata Kuliah : Epidemiologi Dosen Pengampu : dr. M Sakundarno Adi, M.Sc, PhD 1. Apa yang anda ketahui tentang Epidemiologi? Jawab: Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) masalah kesehatan atau penyakit pada sekelompok orang (masyarakat) serta determinanya. Epidemiologi juga bisa di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi bertujuan untuk mendiagnosis masalah kesehatan masyarakat, mengidentifikasi riwayat alamiah dan etiologi penyakit dan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk manajemen pelayanan/program kesehatan. 2. Apa yang dimaksud dengan frekuensi masalah kesehatan/ penyakit? Berikan contoh Jawab: Frekuensi masalah kesehatan menunjukan kepada besarnya masalah kesehatan yang dapat pada sekelompok manusia atau masyarakat. Artinya apabila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada dua hal yang harus dilakukan yaitu menemukan masalah kesehatan yang dimaksud serta melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut. Dalam perhitungan frekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok orang atau masyarakat mengunaan nilai rate, rasio dan proporsi. a. Rate Nilai rate dalam epidemiologi menunjukan besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk dan peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk tertentu. Ada 3 unsur utama dalam penentuan nilai rate, yaitu jumlah mereka yang terkena peristiwa, kelompok penduduk tempat peristiwa tersebut terjadi dan batas waktu tertntu yang berkaitan dengan kejadian tersebut. Rate merupakan perbandingan antara kejadian terhadap jumlah penduduk yang menyangkut interval waktu yang ditentukan. Rumus mencari nilai rate: 𝑥 Rate =𝑦 x K X: Jumlah kejadian pada penduduk/ masyarakat Y: jumlah penduduk/masyarakat K: konstanta angka dasar Rate terdiri dari 1. Insiden, adalah jumlah peristiwa/penyakit pada suatu kelompok penduduk tertentu dalam satuan waktu tertentu. Rate insiden adalah jumlah mereka yang terkena penyakit atau peristiwa dibagi dengan jumlah penduduk yang terancam (beresiko) pada suatu waktu tertentu (per tahun) atau frekuensi timbulnya kasus baru suatu penyakit yang terjadi pada sekelompok penduduk selama waktu tertentu. Rumus : 𝑥 Rate = 𝑦x K x : jumlah kejadian pada penduduk/masyarakat y : jumlah penduduk/masyarakat K : konstanta Contoh kasus: Puskesmas kecamatan parron melaporkan bahwa selama tahun 2018 terdapat 300 kasus ISPA. diketahui jumlah penduduk paron sebanyak 30.000 jiwa. Hitunglah insiden rate ISPA di puskemas paron tersebut Penyelesaian : 𝑥 IR = 𝑦x K 300 IR = 30.000x 1000 = 10 per 1000 penduduk 2. Rate prevalensi, tidak dapat digunakan untuk menentukan penyebab karena pada survey prevalensi baik penyebab maupun akibat kejadian diamati bersamaan. Lebih banyak digunakan untuk perencanaan dan evaluasi program. Prevalen rate adalah ukuran dari frekuensi kasus baru dan kasus lama suatu penyakit yang terjadi pada sekelompok penduduk/masyarakat selama waktu tertentu. Rumus : 𝑥 PR =𝑦x K X : jumlah kasus baru dan lama pada periode waktu tertentu Y : jumlah masyarakat/ penduduk yang beresiko pada periode waktu yang sama K : konstanta Contoh : Puskesmas godean melaporkan adanya penderita penyakit TB paru sebanyak 200 penderita selama tahun 2017. Jumlah tersebut belum termasuk 70 orang yang masih sakit pada akhir tahun 2016. Jumlah penduduk kecamatan godean sebanyak 30.000 jiwa. Hitunglah prevalen rate penyakit TB tersebut? Penyelesaian : 𝑥 𝑦 PR = x K 200 PR = 70 x 1000 = 9 per 1000 penduduk 3. Rate yang berhubungan dengan kematian, suatu ukuran frekuensi terjadinya kematian dalam suatu populasi tertentu selama suatu masa jeda tertentu. Angka kematian dapat dihitung berdasarkan populasi secara umum (crude date rate) dapat pula didasarkan pada segmen penduduk tertentu seperti jenis kelamin, kelompok etnis, umur. 4. Rate yang berhubungan dengan Reproduksi 1) angka kelahiran (CBR) 2) angka kesuburan (FR dan TFR) 3) berbagai nilai rate yang digunakan dalam demografi 5. Rate pada berbagai keadaan tertentu 1) rate untuk umur tertentu, jenis kelamin tertentu dan lain-lain 2) penggunaan rate pada hal lain seperti rate perkawinan rate ekseptor dan lain-lain b. Rasio Rasio adalah suatu pernyataan frekuensi nisbi kejadian suatu peristiwa terhadap peristiwa lainnya. Rasio merupakan perbandingan antara dua kejadian atau dua hal antara numerator dan dominator tidak saling tergantung atau tidak ada sangkut pautnya. Rasio digunakan untuk menyatakan besarnya kejadian. Nilai rasio jarang digunakan kecuali pada beberapa hal seperti rasio jenis kelamin (sex ratio), rasio mortalitas yang di standarisasi (SMR) dan lain-lain. Rumus : 𝑥 Rasio= 𝑦x K x : banyaknya peristiwa, orang dan lain-lain yang mempunyai satu atau lebih atribut tertentu y : banyaknya peristiwa, orang dan lain-lain yang mempunyai satu atau lebih atribut tertentu, tetapi berbeda dengan x K : nilainya 1 Karena nilai K=1 maka rumusnya dapat disederhanakan menjadi: 𝑥 Ratio = 𝑦 atau x : y Contoh kasus : Laporan dari puskesmas paron menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita keracunan makanan setelah mengikuti acara kenduri. Hitunglah rasio penderita keracunan makanan tersebut menurut jenis kelamin wanita dan laki-laki Penyelesaian : 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 Ratio wanita : laki-laki = 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 Ratio wanita : laki-laki = 𝑙𝑎𝑘𝑖−𝑙𝑎𝑘𝑖 x 1 10 Ratio wanita : laki-laki = 40x 1 = 1:4 c. Proporsi Merupakan perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variable dalam populasi. Apabila menggunakan angka dasar (konstanta) adalah 100, maka disebut presentase Rumus 𝑥 Proporsi = 𝑦x K x : jumlah kejadian yang timbul dalam suatu kategori y : jumlah keseluruhan dari kejadian atau penduduk lain yang muncul pada semua kategori dari suatu seri data tertentu K: bilangan konstata selalu sama dengan 100 Contoh soal Laporan dari puskesmas paron menyebutkan bahwa sebanyak 50 orang yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan sisanya wanita telah menderita keracunan makanan setelah mengikuti acara kenduri. Hitunglah proporsi penderita keracunan makanan tersebut menurut jenis kelamin laki-laki dan wanita. Penyelesaian : 𝑥 Proporsi 𝑦 x K Proporsi penderita laki-laki = 40 50 x 100% = 80% 10 Proporsi penderita wanita =50x 100% = 2% 3. Apa yang dimaksud dengan distribusi masalah kesehatan/ penyakit? Berikan contoh Jawab: Distribusi masalah kesehatan penyakit yaitu pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu (person, place dan time) a. Menurut person (orang), siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit tersebut atau orang yang terkena penyakit. Terdapat beberapa variable person yaitu umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, penghasilan, etnik dan status perkawinan. b. Menurut place (tempat), dimana penyebaran terjadinya penyakit tersebut. Penyebaran penyakit menurut keadaan tempat lebih menekankan kepada kondisi geografis tertentu yang erat kaitannya dengan penyakit tertentu, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu sebagai berikut; 1. Lingkungan fisik, kimiawi, biologis, social dan ekonomi yang berbeda-beda dari suatu tempat 2. Karakteristik penduduk 3. Kebudayaan terlihat dari kebiasaan, pekerjaan, keluarga dan pemeliharaan kesehatan perorangan 4. Hygine personal c. Menurut time (waktu), kapan penyebaran atau terjadinya penyakit tersebut. Perubahan penyakit menurut waktu menunjukan adanya perubahan-perubahan dari faktor etiologis yang dapat dibedakan menjadi perubahan jangka pendek, perubahan secara siklus, perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam waktu demografi (kependudukan). Contoh : Pada tahun 2016 di Kecamatan X sebanyak 250 orang dewasa usia 2640 tahun terkena penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue). Seperti diketahui bahwa kecamatan X berada di lingkungan yang padat penduduk, memiliki tingkat ekonomi rendah, banyak masyarakat yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Banyak ditemukan tempat-tempat tidak terpakai bergeletakan di depan dan samping rumah seperti ban bekas, pot tanaman yang kosong, tempat sampah yang dibiarkan terbuka, serta kamar mandi yang menggunakan bak mandi yang jarang dibersihkan. Nyamuk Aedes Agypty menyerang masyarakat pada pagi hari dan sore hari, karena masyarakat pada waktu ini sedang berada dirumah karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki pekerjaan tetap. 4. Apa yang dimaksud dengan determinan masalah kesehatan/ penyakit? Berikan contoh Jawab: Determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan/penyakit adalah faktor penyebab dari suatu penyakit/masalah kesehatan baik yang menjelaskan frekuensi, penyebaran ataupun yang menjelaskan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Terdapat 3 hal yang harus dilakukan dalam menentukan determinan masalah kesehatan/penyakit antara lain: a. Merumuskan hipotesa tentang penyebab penyakit tersebut b. Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun c. Menarik kesimpulan Contoh : 5. Apa perbedaan antara PENYEBAB dan FAKTOR RESIKO? Jelaskan Jawab: Penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit yakni suatu interaksi anatara manusia (penjamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (environment). Dalam segitiga epidemiologi apabila terjadi suatu perubahan dari salah satu factor maka kan terjadi perubahan keseimbangan diantara mereka yang berakibat akan bertambah atau berkurangnya penyakit. Hubungan ketiganya akan menimbulkan penyakit sangat kompleks, karena ketiga factor ini saling mempengaruhi a. Penjamu (Host) adalah semua factor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi dan timbulnya suatu perjalanan penyakit. Factor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada penjamu adalah: 1. Imunitas/ daya tahan tubuh terhadap penyakit, daya tahan tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi aktivitas dan istirahat. Apabila seseorang hidup secara teratur dengan memelihara hygine personal dengan baik maka ia akan memiliki daya tahan tuvuh yang baik. 2. Genetik, ada beberapa penyakit keturunan yang dapat ditularkan dari kedua orang tua misalnya panyakit diabetes mellitus 3. Umur, penyakit dapat menyerang seseorang pada umur-umur tertentu. Beberapa penyakit menyerang di usia lanjut seperti strok, hipertensi dan lain-lain. 4. Jenis kelamin, ada beberapa penyakit menyerang jenis kelamin tertnetu seperti kanker payudara ditemukan pada wanita 5. Adat kebiasaan, kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang tersebut 6. Ras, ada beberapa ras tertentu yang di duga lebih sering menderita beberapa penyakit . penyakit hemofilia banyak ditemukan di eropa. 7. Pekerjaan, situasi pekerjaan tertentu dapat menimbulkan penyakit tertentu misalnya pekerjaan dipabrik dan manager perusahan sering mengalami stress. b. Agent, adalah suatu subtansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya dapat menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Golongan yang dapat menimbulkan penyakit adalah 1. Golongan biologic, golongan ini yang banyak menimbulkan penyakit adalah microorganism seperti bakteri, virus. Sedangkan penyakit adalah mikroorganisme yang banyak menimbulkan penyakit adalah jamur 2. Golongan gizi, untuk mempertahankan hidupnya manusia memerlukan berbagai unsur gizi yang sangat diperlukan diantaranya protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Kebutuhan gizi disesuaikan dengan kebutuhan seseorang, kelebihan atau kekurangan gizi akan menimbulkan masalah kesehatan. 3. Golongan fisik, termasuk suhu yang sangat tinggi atau rendah, suara yang terlalu bising, tekanan udara, kelembaban udara, radiasi atau trauma mekanis yang dialami seseorang yang dapat menimbulkan penyakit 4. Golongan kimia, beberapa zat kimia yang dapat menimbulkan penyakit baik berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh seseorang. Zat kimia yang berasal dari luar tubuh berupa logam berat, bahan insektisida 5. Golongan mekanik, sering dikategorikan kedalam golongan fisik tetapi sesungguhnya golongan ini banyak disebabkan oleh kelalaian manusia seperti kecelakaan lalu lintas, dalam pekerjaan dan lain-lain c. Lingkungan (Environment), segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia 1. Lingkungan fisik, merupakan lingkungan alamiah yang ada disekitar manusia seperti cuaca, musim, keadaan geografi dan lain-lain 2. Lingkungan non fisik, lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya interaksi antara manusia seperti keadaan social budaya dan ekonomi, norma yg berlaku, nilai yang berlaku, adat istiatadat dan lain-lain 3. Lingkungan biologis, segala bentuk kehidupan yang berada disekitar manusia seperti binatang, tumbuhan termasuk mikroorganisme seperti kuman yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Peranan lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit adalah sebagai reservoir bibit penyakit yang dimaksud dengan reservoir disini adalah tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit berkembang biak. Reservoir bibit penyakit yang menjadi tempat berkembang biak bibit penyakit dan tergantung pada daya tahan tubuh manusia terhadap penyakit antara lain - Human reservoir, yaitu bibit penyakit yang hidup dalam tubuh binatang yang karena sesuatu dapat menyerang manusia - Animal reservoir, bibit ini hidup dalam tubuh binatang yang termasuk dalam kelompok antipode. Faktor resiko adalah faktor-faktor yang keberadaannya berkedudukan sebelum terjadinya penyakit. Secara garis besar factor resiko dibagi menjadi dua yaitu a. Faktor resiko yang dapat diubah (modifiable), seperti gaya hidup, aktivitas fisik b. Faktor resiko yang tidak dapat diubah (non modifiable) seperti umur, jenis kelamin dan keturunan Jadi perbedaan antara penyebab dan faktor resiko adalah jika penyebab sering terjadi untuk penyakit-penyakit menular yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara host, agent dan environment sedangkan untuk faktor resiko sering terjadi untuk penyakit-penyakit tidak menular yang disebabkan oleh gaya hidup, keturunan dan lain-lain . 6. Apa prinsip PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN masalah kesehatan/ penyakit? Jawab: Pengertian pencegahan penyakit secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian, dalam mengambil langkahlangkah pencegahan harus didasari pada data yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi. Dalam epidemiologi terdapat empat tingkatan pencegahan penyakit yakni: a. Pencegahan tingkat dasar (primordial prevention), adalah usaha mencegah terjadinya resiko atau mempertahankan keadaan resiko rendah dalam masyarakat terhadap penyakit penyakit secara umum. Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau pola hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang dapat mencegah meningkatnya resiko terhadap penyakit dengan melestarikan pola atau kebiasaan hidup sehat yang dapat mecegah atau mengurangi tingkat resiko terhadap penyakit tertentu. Misalnya mengurangi dan tidak merokok, mengkomsumsi makanan sehat. Sasaran utama pencegahan tingkat dasar ini terutama kelompok masyarakat usia muda dan remaja. b. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention), merupakan suatu usaha pencegahan penyakit melalui usaha mengatasi atau mengontrol faktor-faktor resiko dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha peningkatan derajad kesehatan secara umum (promosi kesehatan) serta usaha pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu. Pencegahan tingkat pertama ini didasarkan pada hubungan interaksi antara penjamu (host), penyebab (angent/pemapar) dan lingkungan dan proses kejadian penyakit c. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention), sasaran utamanya pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu maelalui diagnosis dini serta pemberian pengobatan yang cepat dan tepat. Tujuan utama pencegahan tingkat kedua ini antara lain untuk mencegah meluasnya penyakit/terjadinya wabah pada penyakit menular dan untuk menghentikan proses penyakit lebih lanjut serta mencegah komplikasi . salah satu kegiatannya adalah menemukan penderita secara aktif pada tahap dini. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan berkala pada keolompok populasi tertentu, penyaringan atau screening, surveilens epidemiologi . d. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention), merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam usaha mencegah bertambah beratnya penyakit atau mencegah terjadinya cacat serta program rehabilitasi. Tujuan utamanya adalah mencegah proses penyakit lebih lanjut seperti pengobatan dan perawatan khusus penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, gangguan saraf dan lainlain serta mencegah terjadinya cacat maupun kematian karena penyebab tertentu serta usaha rehabilitasi Selain itu terdapat penyaringan, salah satu usaha pencegahan tingkat kedua ini adalah diagnosis dini melalui program penyaringan (Screening). Sasarannya adalah mereka yang mungkin menderita suatu penyakit tertentu tetapi tidak memberikan gejala yang nyata atau jelas. Penyaringan adalah suatu usaha mendeteksi atau menemukan penedrita penyakit tertentu yang tanpa gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau kelompok penduduk tertentu melalui tes/pemeriksaan secara singkat dan sederhana untuk dapat memisahkan mereka yang benar-benar sehat terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita dan selanjutnya diperiksa melalui diagnosis pasti dan pengobatan 7. Apa keterkaitan antara Epidemiologi, Ilmu Perilaku dan Promosi Kesehatan (Health Promotion)? Jawab : Terdapat beberapa keterkaitan antara ilmu epidemiologi dengan ilmu perilaku dan promosi kesehatan antara lain: a. Dalam epidemiologi dipelajari distribusi penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam kaitan ini epidemiologi tidak dapat di pelajari sendiri karena timbulnya penyakit berhubungan dengan faktor-faktor yang ada dalam host, agent dan environment (inang, patogen, dan lingkungan). Dengan demikian kaitannya dengan ilmu perilaku dan promosi kesehatan adalah bahwa dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya suatu penyakit seperti host, agent dan environment maka seorang health promotor dapat memberikan edukasi (pendidikan kesehatan) preventif dan promotif untuk melakukan pencegahan seperti berperilaku hidup bersih dan sehat baik secara hygine personal maupun dari segi menjaga kesehatan lingkungan sekitar kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat melakukan pencegahan sendiri dan meminimalisir terjadinya sakit akibat dari perilkau yang tidak sehat, dari agent (bakteri, virus) dan dari lingkungan yang tidak sehat. b. Dalam ilmu epidemiologi terdapat kegiatan surveilens epidemiologi dan penelitian epidemiologi yang mempunyai peran pengumpulan, pengolahan dan analisa data mengenai distribusi atau penyebaran penyakit di suatu wilayah yang akan menghasilkan informasi masalah kesehatan. Dengan adanya informasi yang di dapatkan tersebut dapat dijadikan oleh health promotor untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan program, serta evaluasi berbagai kegiatan pelayanan (kesehatan) pada masyarakat, baik bersifat pencegahan dan penanggulangan penyakit maupun bentuk lainnya serta menentukan skala prioritas terhadap kegiatan tersebut. c. Epidemiologi berperan sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan masyarakat, epidemiologi dapat memberikan gambaran atau diagnosis tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan (poverty) berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan infant, alcoholism, anemia, penyakit-penyakit parasit dan kesehatan mental. Kaitan dengan promosi kesehatan yaitu akan mempermudah health promotor untuk memberikan intervensi atau menyelesaikan masalahmasalah kesehatan seperti malnutrisi, kesakitan ibu, anemia, kesehatan mental dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Kunoli Firdaus J. Pengantar Epidemilogi Penyakit Menular .Jakarta: Trans Info Media; 2013 M.N. Bustan. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta; 2007 M.N. Bustan. Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2006 M.N. Bustan. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta; 2012 Nur Nasry Noor. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta; 2008. Packages Basic Epidemiolgy. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada RSUP Dr. Srdjito, Yogyakarta. Sitorus Rico Januar, 2012, Aplikasi Epidemiologi Dalam Pemecahan MasalahMasalah Kesehatan Masyarakat Di Lapangan, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 3, Nomor 02, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya.