Uploaded by kazia laturette

Akuntan menghadapi MEA

advertisement
Menghadapi
Implementasi AEC 2015 mengacu pada AEC Blueprint yang memuat 4 (empat
) pilar yaitu: (Bustami, 2014)
1. ASEAN Sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal yang
didukung dengan elemen bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja
terdidik dan aliran modal yang lebih bebas.
2.
ASEAN sebagai kawasan dengan daya saing tinggi, dengan elemen
peraturan kompetisi, perlindungan konsumen, hak atas kekayaan
intelektual pengembangan infrastruktur, perpajakan, dan e-commerce
3.
ASEAN sebagai kawasan dengan pengembangan ekonomi yang merata
dengan elemen pengembangan usaha kecil dan menengah, dan prakarsa
integrasi ASEAN untuk negara-negara Cambodia, Myanmar, Laos, dan
Vietnam (CMLV)
4.
ASEAN sebagai kawasan yang terintegrasi secara penuh dengan
perekonomian global dengan elemen pendekatan yang koheren dalam
hubungan ekonomi di luar kawasan, dan meningkatkan peran serta
dalam jejaring produksi global.
19 Nopember 2007 negara-negara yang tergabung dalam ASEAN
menandatangani Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk mendukung
terjadinya liberalisasi sektor jasa, terutama yang terkait dengan lalu lintas
tenaga kerja trampil yang berasaskan keadilan (fairness). Hal-hal yang
disepakati dalam MRA adalah (Keliat dkk, 2013):
1.
Negara tujuan atau negara penerima mengakui kualifikasi professional
dan muatan latihan yang diperoleh dari negara pengirim atau negara
asal tenaga kerja terampil
2.
Negara asal diberikan otoritas untuk mengesahkan kualifikasi dan
pelatihan dengan cara memberikan diploma atau sertifikat
3.
Pengakuan tidak bersifat otomatis, ada proses untuk penentuan
standard dan persyaratan lainnya yang diterapkan baik di negara
penerima maupun di negara asal
4.
Kemudian dalam MRA tersebut jasa-jasa terampil yang disepakati yaitu:
(1) jasa teknik, (2) arsitek, (3) jasa keperawatan, (4) Praktisi medis, (5)
praktisi gigi/dokter gigi, (
(7) jasa
surveying
6) jasa akuntan),
Di dalam dokumen MRA, jasa akuntansi termasuk dalam klasifikasi Central Product
Clasification (CPC)862 yang menyebutkan bahwa jasa akuntan, audit dan bookkeeping
digolongkan sebagai bagian dari subsektor A dari jasa-jasa bisnis. Kemudian jasa akuntan,
auditing, dan bookkeeping dibagi lagi menjadi beberapa kategori, yaitu (Keliat dkk, 2013,93)
1. Financial auditing services (CPC 86211), yaitu jasa untuk melakukan penilaian
terhadap pembukuan serta bukti-bukti pendukung organisasi yang lain dengan tujuan
untuk menyampaikan opini tentang apakah pernyataan keuangan dari organisasi
tersebut telah menunjukkan dengan baik posisi keuangan organisasi tersebut, dan hasilhasil kegiatannya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
2. Accounting review services (CPC 86212), yaitu jasa untuk melakukan penilaian
terhadap laporan keuangan tahunan atau sementara dan berbagai informasi pembukuan
lainnya, yang cakupan jasa yang diberikan lebih kecil dibandingkan dengan jasa audit,
sehingga tingkat keyakinan ,lebih rendah dibandingkan dengan audit.
3. Compilation of financial statement services (CPC 86213), yaitu jasa
penyusunan laporan keuangan berdasarkan infromasi yang diberikan oleh klien. Tidak
ada jaminan yang diberikan mengenai akurasi dari laporan yang dibuat tersebut.
4. Jasa akuntansi yang lain (CPC 86219), kategori jasa akuntansi yang lain adalah jasa
pembukuan (jasa menglasifikasikan dan mencatat transaksi bisnis dalam nilai uang atau
unit penilaian tertentu di dalam buku catatan keuangan.
Standar kompetensi lulusan sarjana akuntansi (Wakhyudi, 2014) adalah
1.
Kompetensi utama
a.
Mampu menyusun laporan keuangan perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur
sesuai dengan standar akuntansi
b.
Mampu menganalisis informasi keuangan untuk kebutuhan internal perusahaan
c.
Mampu mendesain system akuntansi manual dan berbasis teknologi informasi
d. Mampu mendesain kertas kerja audit dan melakukan pengauditan laporan
keuangan
e.
Mampu menyusun dan menganalisis laporan keuangan sector public
f.
Mampu menghitung, melaporkan, dan menyetorkan pajak sesuai dengan
peraturan perpajakan
g.
Mampu melakukan riset/ menulis karya ilmiah
2.
Kompetensi pendukung
a.
Mampu belajar secara mandiri dan berkelanjutan
mitmen pribadi lulusan sarjana akuntansi menghadapi MEA 2015 menurut Wakhyudi (2014) adalah:
1. Menjelang kelulusan kuliah, pastikan untuk mencari tahu dengan pasti ingin dibawa kemana gelar SE yang akan disandingkan di belakang nama
lulusan. Lulusan jurusan akuntansi akan mendapat gelar SE saja, jika tidak mengambil pendidikan profesi akuntan
2. Kemampuan bahasa inggris, baik pasif maupun aktif akan menjadi unggulan tersendiri, karena bahasa inggris sudah menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam dokumen-dokumen bisnis termasuk penyusunan laporan keuangan
3.
Ikuti program pelatihan kerja di kampus, sebagai pemantapan pemahaman dalam rangka menghadapi dunia kerja
4.
Pahami pekerjaan yang cocok dengan lulusan, dan jangan menutup peluang untuk bekerja dengan bidang yang bertentangan dengan gelar.
5. Mencari perusahaan tidak harus yang memiliki gedung kantor yang elit. Jadikan awal bekerja sebagai pengalaman kerja yang menarik untuk mengasah
kemampuan di dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
6.
Pahami dan kembangkan terus pengetahuan anda di bidang perpajakan, karena peraturan perpajakan terus berkembang
7.
Pahami dan gali terus keterampilan di bidang teknologi informasi, karena kemahiran bidang TI ini akan menunjang karir lulusan
8. Jika memutuskan untuk menjadi seorang akuntan, update terus pengetahuan akuntansi lulusan, harus coba untuk menjadi seorang auditor dengan
magang pada KAP yang terpandang. Ikuti pendidikan profesi dan pendidikan serta pelatihan akuntansi lainnya.
tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi informasi
menyebabkan pergeseran paradigma manajemen, yaitu:
(Mulyadi, 2001)
1.
Berorientasi pada keinginan pelanggan (customer value)
2. Melakukan pengembangan perusahaan secara
berkelanjutan (continous improvement)
3. Melakukan pengelolaan perusahaan yang berorientasi
pada system manajemen yang modern (organizational system)
dengan pola pengelolaan manajemen menerapkan cross
functional system
geseran paradigma manajemen diikuti dengan pergeseran pada paradigma akuntansi. Paradigma akuntansi yang baru dapat digambarkan sebagai berikut
(Goldfrey et al,2010):
1.
Akuntansi harus mampu mengidentifikasi keunggulan kompetitif perusahaan dengan melakukan efisiensi dan mengembangkan keunggulan produk
2.
Berorientasi pada pelanggan dengan mengidentifikasi kepuasan pelanggan dan menyesuaikan operasional perusahaan dengan tuntutan pelanggan
3.
Melakukan pengukuran kinerja dengan melakukan evaluasi atas laporan keuangan dan berorientasi pada keberhasilan secara berkesinambungan.
4. Menerapkan pola pelaporan yang terintegrasi, dengan laporan yang komprehensif menggabungkan berbagai aspek data, baik data financial maupun
data non financial dalam satu laporan.
Untuk itu perusahaan yang berkelas dunia membutuhkan metode akuntansi dan sistem informasi akuntansi yang baru yang dapat menyajikan informasi
tentang (Goldfrey et al,2010):
1.
Apa yang menjadi keinginan pelanggannya
2.
Mengidentifikasi produk yang menguntungkan
3.
Mengidentifikasi pelanggan yang menguntungkan
4.
Mengidentifikasi oportunitas untuk melakukan pengembangan produk dan operasional perusahaan
5. Mendorong terjadinya proses adopsi aktivitas dan proses yang memunyai nilai tambah dalam organisasi dan mengidentifikasi aktivitas dan proses yang
tidak memunyai nilai tambah bagi organisasi
6.
Mendorong peningkatan efisiensi bagi para pemakai informasi keuangan maupun informasi non keuangan.
Download