Uploaded by Ardiansyah

ACARA 1 PENGENALAN PETA TOPOGRAFI BK 9910

advertisement
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
ACARA I
PENGENALAN PETA TOPOGRAFI
1.1Maksud dan Tujuan
Maksud acara pengenalan peta topografi adalah:
1. Mengenal unsur-unsurpada peta topografi atau peta Rupa Bumi Indonesia.
2. Mengenal macam-macam skala peta.
3. Mengerti sifat–sifat dan ciri–ciri garis kontur pada peta topografi.
Tujuan acara pengenalan peta topografi adalah agar praktikan mampu menjelaskan:
1. Elemen-elemen pada peta topografi atau peta Rupa Bumi Indonesia.
2. Berbagai macam skala berikut kelebihan dan kekurangannya.
3. Sifat–sifat dan ciri–ciri garis kontur pada peta topografi.
4. Makna tiga dimensi dari peta topografi.
1.2Landasan Teori
Peta rupabumi merupakan peta garis yang menggambarkan kenampakan muka
bumi yang terdiri dari garis pantai, garis kontur, perairan, nama rupabumi, batas
administratif, perhubungan, bangunan dan fasilitas umum,dan penutup lahan.
Garis kontur merupakan garisk hayal untuk menggambarkan semua titik yang
mempunyai ketinggian yang sama di permukaan bumi atau kedalaman yang sama di
dasar laut. Atas dasar tersebut, maka garis kontur memiliki sifat-sifat tertentu.
Topografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu topos yang berarti tempat dan graphi
yang berarti menggambar.
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
1
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
Unsur-unsurPetaRupaBumiatauPetaTopografi
Unsur-unsur pada peta topografi atau peta rupabumi merupakan petagaris yang
menggambarkan kenampakan mukabumi yang terdiri atas:
1. Garispantai: merupakan garis pertemuan antara daratan dengan lautan yang
dipengaruhi oleh pasang-surut air laut, terdiri atas:
a. garis pantai surut terendah;
b. garis pantai pasang tertinggi; dan
c. garis pantai tinggi permukaan air laut rata-rata.
2. Garis kontur: garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai
ketinggian atau kedalaman yang sama di permukaan bumi atau di dasar laut.
3. Perairan: garis yang menunjukkan pertemuan daratan dan permukaan tubuh air.
4. Nama rupabumi: merupakan nama bagian rupabumi baik alam maupun buatan.
5. Pola pengaliran (drainage pattern): segala bentuk yang berhubungan dengan
penyaluran baik permukaan maupun dibawah permukaan bumi.Contoh; sungaisungai, danau, rawa, laut, pantai, dll).
6. Batas administratif: gariskhayal yang menggambarkan batas wilayah
antardesa/ kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan antar negara.
7. Perhubungan: merupakan garis yang menggambarkan prasarana di darat
untuk perpindahan manusia dan/atau barang dari satu tempat ketempat lain.
8. Bangunandanfasilitasumum:
merupakan
titik
dan/atau
garis
yang
menggambarkan seluruh obyek buatan manusia dan berbagai fasilitas umum
yang berujud bangunan.
9. Penutuplahan:merupakan
garis
yang
menggambarkan
bataskawasan
tumbuh-tumbuhan di atas permukaan bumi.
10. Skala: angka perbandingan antara jarak dua titik dalam suatu informasi
geospasial dengan jarak tersebut di mukabumi. Informasi geospasial adalah
data geospasial yang sudah diolah, sehingga dapat digunakan sebagai alat
bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan/atau
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan keruangan.
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
2
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
11. Orientasi peta: merupakan bagian yang menunjukan utara dari peta, arah utara
dikenal ada dua macam yaitu:
a. Arah Utara Magnetik, yaitu arah utara yang ditunjukan oleh jarum magnet.
b. Arah Utara Sebenarnya, yaitu arah utara geografis atau arah utara yang
sesuai dengan sumbu bumi.
c. Arah Utara Grid
Gambar 2.2 OrientasiPeta
12. Judul peta dan lembar peta: merupakan nama daerah yang tercakup dalam
peta, sedangkan nomor lembar peta berdasarkan sistem pembagian peta
tertentu.
13. Legenda:
merupakan
symbol
atautandauntukmewakilibermacam-macam
keadaan di lapangan.
14. Coverage diagram: merupakan diagram yang menunjukan dari mana dan
bagaimana cara memperoleh datanya.
15. Indeksadministrasi:
merupakan
pembagian
daerah
berdasarkan
hokum
pemerintahan.
16. Indeks to Adjoining Sheet: petunjuk tentang kedudukan peta terhadap petapeta yang adadi sekitarnya.
17. Edisipeta: Tahun pembuatan peta tersebut.
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
3
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
Gambar 2.3. Keterangan bentuk–bentuk lerengdan pola garis konturnya.
Gambar 2.4Garis kontur pada bukit (ordinary contour)
danpadabentukdepresi(depression contour).
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
4
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
1.3ProsedurAcaraPengenalanPetaTopografi
1.3.1 PengenalanUnsur-unsur pada PetaTopografi
Amati peta topografi atau rupabumi yang telah disediakan, selanjutnya:
1. Catat dan plot unsur-unsurpada peta topografi atau peta rupabumi Saudara.
2. Lakukan sebanyak mungkin pencatatan dan pengenalan unsur-unsur pada peta
topografi atau rupabumi.
1.3.2ProsedurPengenalanJenisskalapada PetaTopografi
Amati peta topografi atau rupabumi yang telah disediakan, selanjutnya:
1. Perhatikan jenis skala peta yang ada peta topografi Saudara.
2. Kemudian terapkan ketiga jenis skala pada peta topografi Saudara.
Macam-macam skala:
1. Skala fraksi dinyatakan dengan perbandingan 1 : 25.000, artinya jarak 1 cm pada
peta sama dengan 25.000 cm (250 m) di lapangan. Apabila peta mengalami
pembesaran, pengecilan atau pemuaian, maka skala ini tidak terpakai lagi.
2. Skala verbal dinyatakan dengan ukuran panjang, contohnya 1 cm = 10 km,
artinyajarak 1 cm pada peta = 10 km di lapangan. Skala ini tidak jauh berbeda
dengans kala fraksi.
3. Skala grafis adalah perbandingan jarak horisontal sesungguhnya di lapangan
dan jarak pada peta yang ditunjukan dengan garis. Keuntungannya tidak
terpengaruh oleh pembesaran, pengecilan ataupun pemuaian peta.
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
5
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
Gambar 2.1. Contoh skala fraksi dan grafis.
1.3.3 ProsedurSifat–sifat dan Ciri–ciri Garis Kontur pada PetaTopografi
Amati peta topografi atau rupabumi yang telah disediakan, selanjutnya:
1. Kenali sifat–sifat dan ciri–ciri garis kontur pada pada lembar kerja peta topografi
Saudara.
2. Catat sebanyak mungkin sifat–sifat dan ciri–ciri garis kontur pada peta topografi
Saudara.
3. Kemudiantentukan makna tiga dimensinya atau kelerengannya.
Sifat-sifat garis kontur:
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
6
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
1. Garis kontur selalu menghubungkan titik-titik ketinggian yang sama, tidak
bercabang dan merupakan garis yang tertutup.
2. Nilai dari suatu garis kontur dihitung dari ketinggian muka air laut rata-rata yang
mempunyai nilai nol.
3. Garis kontur yang rapat menunjukan lereng yang curam dan yang renggang
menunjukan lereng yang landai.
4. Garis tidak akan saling berpotongan satusama lain kecuali pada lereng yang
mengantung atau over hanging cliff.
5. Gariskontur yang bergerigi menunjukan suatu lembah tertutup atau cekungan.
6. Garis kontur dengan harga interval setengah digambarkan berupa garis putusputus, biasanya ini dijumpai pada bagian puncak bukit.
7. Lembah terlihat seperti huruf “V”.
Prosedur pengenalan sifat-sifat garis kontur dengan menerapkan cara membuat
garis intrapolasi yang menghubungkan bedaketinggian titikdetil/titik ketinggian pada
peta. Kemudian membagi garis intrapolasi berdasarkan interval kontur dan beda
ketinggian.
Interval kontur adalah jarak vertikal antara garis kontur yang satu dengan garis
kontur yang lainnya secara berurutan. interval kontur dapat ditentukan dengan
rumus:
IK (Interval Kontur) =
1
x SkalaPeta
2000
Rumus IK di atas digunakan pada peta skala 1 : 25.000 atau lebih kecil lagi. Pada
peta skala besar disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan penggunaannya.
Kontur indeks adalah kelipatan tertentu dari beberapa garis kontur biasa
(umumnyakelipatan 5 atau10). Kontur indeks umumnya dicetak lebih tebal dari garis
kontur yang lainnya.
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
7
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
1.4 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipergunakan di dalam praktikum terdiri atas:
1. Pensil 2B, pensilmekanik, penghapus, penggaris,dankalkulator
2. KertaskalkirdanHVS minimal 10lembar.
1.5PelaporandanPenilaian
Pelaporan hasil interpretasi berisikan tentang:
1. Halaman muka (lihatcontoh).
2. Bab I Elemen-elemen pada peta topografi.
Berisikan unsur-unsur pada peta topografi yang telah Saudara catat selama
praktikum berlangsung.
3. Bab II Skala Peta.
Berisikan
penjelasan
macam-macam
skala
berikut
kelebihan
dan
kekurangannya.
4. Bab III Sifat–sifat dan Ciri–ciri Garis Kontur.
Berisikan sifat-sifat dan ciri-ciri garis kontur pada peta topografi yang telah
Saudara catat selama praktikum.
5. Bab IV MaknaTigaDimensiPetaTopografi.
Berisikan penjelasan bentuk topografi pada daerah yang Saudara amati.
6. Bab V Kesimpulan.
Penilaian acara praktikum peta topografi terdiri atas:
1. Keaktifanpraktikan (bobot15%).
2. Kemampuan menghimpun dan mengenal unsur-unsur peta topografi, kelebihan
dan kekurangan masing-masing jenis skala, sifat-sifat garis kontur, dan
penentuan makna tiga dimensi di laboratorium(bobot 75%).
3. Pelaporan akhir(10%).
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
8
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
Tambahan:
Metode intrapolasi adalah suatu metode penentuan titik-titik yang mempunyai
ketinggian tertentu berdasarkan titik-titik yang telah diketahui posisi dan elevasinya.
Cara ini menganggap bahwa semua titik-titik tersebut berada pada suatu bidang
datar,meskipun sesungguhnya kondisi di lapangan bukan suatu bidang datar.
Sebagai tambahan pengetahuan, berikut ini ada 4 cara penentuanintrapolasi:
a. Bila titik ketinggian bersesuaian dengan interval kontur yang diketahui, maka
rumus yang dipergunakan sebagai berikut:
IK
X=
xY
( T2 – T1)
b. Bila titik ketinggian tidak bersesuaian dengan batas atas yang diketahui, maka
rumus yang dipergunakan sebagai berikut :
( T2 – Ta)
A=
xY
( T2 – T1)
IK
x(Y–A)
X=
( Ta – T1)
c. Bila titik ketinggian tidak bersesuaian dengan batas bawah yang diketahui, maka
rumus yang dipergunakan sebagai berikut :
( Tb – T1)
B=
xY
( T2 – T1)
IK
x(Y–B)
X=
( T2 – Tb)
d. Bila titik ketinggian tidak bersesuaian sama sekali, maka rumus yang
dipergunakan sebagaiberikut :
( T2 – Ta)
A=
xY
( T2 – T1)
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
9
Praktikum Geomorfologi, UPN ”Veteran” Yogyakarta
( Tb – T1)
B=
xY
( T2 – T1)
IK
x ( Y – ( A +B ) )
X=
( Tn – Tb)
Dimana:
IK = Interval Kontur
T1 = Titik ketinggian terendah
T2 = Titik ketinggian tertinggi
Y = Panjang garis Interapolasi
X = Panjang garis penggal
Ta = Titik ketinggian yang tidak sesuai atas
Tb = Titik ketinggian yang tidak sesuai bawah
Metode ini merupakan suatu metode pembuatan peta topografi yang dikerjakan di
studio dan dapat berbeda dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
Laboratorium Geomorfologi dan Geologi Inderaja, Pengenalan Peta Topografi -
10
Download