Uploaded by riskynet44

makalah kebijakan ekonomi perang

advertisement
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul '' Kebijakan Ekonomi Perang Dan Nilai nilai yang
Dapat Diambil"ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Joice
Sitanggang pada mata pelajaran Sejarah Wajib. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang ekonomi perang bagi para pembaca dan juga 0bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Joice Sitanggang, selaku guru dalam bidang studi Sejarah
Wajib yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Perdagangan, 22 Februari 2020
Daftar isi
1
Kata pengantar ........................................................................................ 1
Daftar isi .................................................................................................. 2
Pendahuluan ............................................................................................ 3
1. LATAR BELAKANG .............................................................................. 3
2. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 4
3. TUJUAN ............................................................................................. 4
Kebijakan Ekonomi Perang Dan Nilai nilai yang Dapat Diambil ................. 5
A. Defenisi Ekonomi Perang ................................................................... 5
B. Sudut Pandang Ekonomi Perang ........................................................ 5
C. Ekonomi Perang di Indonesia ............................................................. 5-6
Nilai nilai dalam Ekonomi Perang ............................................................ 6
Kesimpulan .............................................................................................. 6
Kebijakan Ekonomi Perang Dan Nilai nilai yang Dapat Diambil
A. Pendahuluan
1.Latar Belakang
2
Masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945) merupakan periode yang penting dalam sejarah
bangsa Indonesia. Di awal pendudukannya Jepang menunjukkan tindakan-tindakan yang sangat baik.
Berbagai kebijakan berpihak kepada bangsa Indonesia. Bendera merah putih dibiarkan berkibar, dan
bahas Indonesia bebas digunakan oleh masyarakat. Sedangkan posisi yang kosong dalam pemerintahan
didistribusikan kepada kaum terpelajar Indonesia. Indonesia dalam pandangan rakyat sebentar lagi akan
merdeka. Bagi Jepang tindakan tersebut hanya upaya jangka pendek untuk mendapat dukungan rakyat
sebelum mereka menunjukkan tujuan utama kedatangannya.
Pada perkembangan selanjutnya kebijakan Jepang terhadap Indonesia berubah. Orientasi yang
sebenarnya lebih diarahkan pada upaya eksploitasi sumber daya alam, mobilisasi sumber daya manusia,
serta mengupayakan mobilisasi sumber daya kerja untuk kepentingan perang Asia Timur Raya. Pada
masa ini telah terjadi berbagai perubahan yang mendasar pada alam sendi-sendi kehidupan masyarakat
Indonesia. Perubahan-perubahan yang terjadi itu merupakan dampak dari pendudukan Jepang yang
sangat menekan dan sangat memeras.
Masa pendudukan Jepang di Indonesia pada umumnya dan Jawa pada khususnya selama tiga
setengah tahun tersebut sering dipandang sebagai masa yang singkat tetapi akibat yang diterima oleh
masyarakat sebanding dengan masa penjajahan Belanda sebelumnya dengan jangka waktu yang lebih
lama.
Namun demikian, selain segi-segi merugikan yang menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan
rakyat akibat pendudukan Jepang, segi – segi yang menguntungkanpun juga ada dan dirasakan pula oleh
masyarakat Jawa.
2.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi perang?
2. Bagaimana sudut pandang Sistem ekonomi perang tersebut?
3. Bagaimana Pelaksanaan sistem ekonomi perang di indonesia?
4. Nilai nilai apa saja yang setelah mempelajari sistem ekonomi perang tersebut?
3.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem ekonomi perang.
2. Untuk mengetahui sudut pandang sistem ekonomi perang tersebut.
3. Untuk mengetahui bagaimana dilaksanakannya sistem ekonomi di indonesia
4. Untuk mengetahui nilai nilai apa saja yang dapat kita pelajari setelah mempelajari sistem ekonomi
perang.
Kebijakan Ekonomi Perang Dan Nilai nilai yang Dapat Diambil
A. Defenisi Ekonomi Perang
3
Ekonomi perang adalah semua tindakan/kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap negara
modern untuk memenuhi semua kebutuhan perang. Definisi menurut Philippe Le Billon, ekonomi
perang adalah sistem produksi, mobilisasi, dan alokasi sumber daya untuk bertahan dari segala serangan.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan terdiri dari kenaikan pajak dan penerapan program alokasi sumber
daya. Setiap negara menata ulang kondisi ekonominya dengan cara yang bermacam-macam. Ekonomi
perang bertujuan melemahkan, bahkan menghancurkan perekonomian negara yang menjadi musuh
dalam perang. Cara-cara yang dilakukan seperti peningkatan persenjataan, blockade, dan lain-lain.
B. Sudut Pandang Ekonomi Perang
Dalam permintaan agregat, ekonomi perang berkaitan dengan konsep “Keynesianisme militer”, yaitu
ketika anggaran militer pemerintah bertujuan menstabilkan siklus bisnis dan fluktuasi untuk
menghambat resesi ekonomi. Dalam penawaran agregat, ketika perang mempercepat kemajuan
teknologi sehingga ekonomi negara pascaperang menjadi sangat kuat terutama jika negara tersebut
terhindar dari kehancuran akibat perang.
Konsep ini dialami oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia ! dan II. Menurut Seymour Melman
(ekonom), kegiatan ekonomi militer cenderung membuang sumber daya sehingga kemajuan teknologi
terhambat.
C. Ekonomi Perang di Indonesia
Konsep ekonomi perang diterapkan selama masa pendudukan Jepang di Indonesia karena semua
kekuatan ekonomi di Indonesia dilakukan untuk menopang kegiatan perang. Sebelum Perang Dunia II,
Jepang telah berkembang menjadi negara industri dan kelompok negara imperialis di Asia sehingga
Jepang melakukan berbagai upaya untuk memperluas wilayahnya. Sasaran utama dari ekonomi perang
adalah Korea dan Indonesia sebagai negara jajahan. Di bidang ekonomi, Indonesia sangat menarik bagi
Jepang karena negara kepulauan yang sangat kaya akan berbagai sumber daya. Kekayaan Indonesia ini
sangat cocok untuk kepentingan industri Jepang. Indonesia juga dijadikan tujuan ekspor produk-produk
industrinya.
Setelah Indonesia berhasil dikuasai, Jepang mengambil kebijakan di bidang ekonomi yang disebut self
help. Hasil dari Indonesia dijadikan modal untuk memenuhi semua kebutuhan Jepang yang sedang
berkuasa pada saat itu. Pada saat Jepang mendarat di Indonesia (1942) ternyata tentara Hindia Belanda
berhasil menghanguskan objek-objek vital di Indonesia agar Jepang mengalami kesulitan untuk
menguasai Indonesia. Akibatnya, keadaan perekonomian Indonesia menjadi lumpuh total.
Jepang melakukan pengawasan dan perbaikan prasarana ekonomi seperti jembatan, alat transportasi,
alat telekomunikasi, dan bangunan-bangunan. Beberapa peraturan yang mendukung program
pengawasan kegiatan ekonomi diterapkan termasuk peraturan dalam pengendalian kenaikan harga.
Para pelanggar dijatuhi hukuman yang berat.
Kegiatan Ekonomi di Bidang Perkebunan
Pada masa kolonial Jepang, sektor perkebunan Indonesia mengalami kemunduran karena adanya
kebijakan Jepang yang memutuskan hubungan dengan Eropa yang menjadi pusat perdagangan dunia.
Tidak adanya perdagangan hasil perkebunan seperti tebu (gula), tembakau, teh, dan kopi maka Jepang
tidak lagi memajukan tanaman-tanaman tersebut. Tanah-tanah perkebunan diubah menjadi tanah
pertanian untuk menanam padi sesuai dengan kebutuhan Jepang.
Penanaman jarak juga digalakkan oleh Jepang karena dipakai sebagai minyak pelumas mesin-mesin
termasuk mesin pesawat terbang pada masa itu. Tanaman kina juga digalakkan karena penyakit malaria
4
sedang mewabah sehingga sangat mengganggu dan melemahkan kemampuan tempur para prajurit
Jepang dan Indonesia.
Kegiatan Ekonomi di Bidang Pertanian
Kebutuhan pangan untuk menopang kegiatan perang semakin meningkat sehingga penanaman
bahan pangan seperti padi dan jagung terus ditingkatkan. Organisasi Jawa Hokokai yang didirikan oleh
Jepang tengah giat melakukan kampanye untuk meningkatkan usaha pengadaan pangan. Tanah
pertanian baru dan bekas perkebunan dibuka untuk menambah produksi beras. Di Sumatra Timur,
daerah bekas perkebunan dengan luas ribuan hektar ditanami kembali sehingga menjadi daerah
pertanian baru.
Di Sumatera Utara juga dibuka lahan pertanian baru dengan memakai tenaga para tawanan. Di
Kalimantan dan Sulawesi juga dibuka tanah pertanian baru untuk menambah hasil beras. Demi
kepentingan penambahan lahan pertanian, Jepang melakukan penebangan hutan secara besar-besaran
seperti di Pulau Jawa, sekitar 500.000 hektar menjadi gundul sehingga terjadi erosi dan banjir pada
musim hujan.
Penebangan hutan secara liar juga berdampak pada berkurangnya sumber mata air. Tanah
pertanian yang semakin luas tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah kolonial Jepang mengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat berkaitan dengan
produksi padi sebagai berikut.
1.Penanaman padi langsung diawasi oleh pemerintah Jepang baik jumlah produksi, penyaluran padi,
dan harga padi. Jepang mendirikan badan yang diberi nama Shokuryo Konri Zimusyo (Kantor
Pengelolaan Pangan).
2.Penggiling dan pedagang padi tidak boleh berproduksi tanpa diatur dan diawasi oleh Kantor
Pengelolaan Pangan.
3.Para petani harus menjual hasil produksi padi kepada pemerintah Jepang sesuai dengan kuota dan
harga yang telah ditentukan oleh pemerintah Jepang. Ketentuan yang berlaku adalah petani berhak
sebanyak 40% dalam hasil padi, 30% disetor kepada pemerintah Jepang melalui penggilingan yang telah
ditunjuk, dan sisanya sebesar 30% menjadi persiapan bibit dan harus disetor ke lumbung desa.
Itulah ekonomi perang yang pernah diterapkan di dunia pada masa perang. Diharapkan pada masa
yang akan datang tidak ada lagi perang antarnegara karena perang tidak pernah menguntungkan
berbagai pihak. Perdamaian dunia harus terus dipelihara agar pemerintah di setiap negara bisa fokus
untuk memajukan negaranya masing-masing.
Nilai nilai dalam Ekonomi Perang
Di dalam ekonomi perang terdapat nilai nilai yang dapat kita ambil antara lain:
1.Kita tidak boleh memperkerjakan manusia sesuai dengan kemauan kita
2.kita harus melestarikan sumber daya alam kita agar dapat tersedia terus menerus (tidak punah)
3.Kita harus bersikap ramah kepada setiap orang meskipun orang itu adalah bawahan kita.
Kesimpulan
5
Pada pelaksanaan kebijakan sistem ekonomi perang di indonesia, banyak rakyat
Indonesia mengalami kesulitan, penderitaan, bahkan korban jiwa yang banyak disebabkan
peraturan yang ditetapkan oleh jepang
6
Download