Uploaded by User47348

Pembahasan Kisi kisi PKN

advertisement
1. Batas laut Indonesia
Batas Laut Teritorial
Adalah batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil (19,3 km) ke luar ke arah laut
lepas. Garis dasar yang dimaksud adalah garis yang ditarik pada pantai waktu air laut surut. Laut yang
terletak di sebelah dalam garis dasar merupakan laut pedalaman. Di dalam batas laut teritorial ini,
Indonesia mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini atas izin
pemerintah Indonesia. Luas laut teritorial Indonesia adalah 282.583 km2.
Batas Landasan Kontinen
Merupakan dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan
dari kontinen atau benua. Landas kontinen memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Oleh karena itu,
wilayah laut dangkal dengan kedalaman 200 m merupakan bagian dari wilayah negara yang berada di
kawasan laut tersebut. Batas landas kontinen diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan
jarak paling jauh adalah 200 mil. Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.749.001 km2.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
ZEE adalah wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut. Luas ZEE Indonesia adalah
2.936.345 km2. ZEE diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980. Mengenai kegiatankegiatan di ZEE Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1983 pasal 5 tentang ZEE. Pada ZEE,
Indonesia memiliki hak untuk:
A. Melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan dan konservasi sumber daya alam
B. Berhak melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian laut
C. Mengizinkan pelayaran internasional melalui wilayah ini dan memasang berbagai sarana
perhubungan laut
2. Nilai nilai yang terkadung dalam pancasila
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia
merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya
pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada
paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu
hal sebagaimana mestinya.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus
mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara
musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan,
yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah. Nilainilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat
dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai
instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
3. Batas wilayah indonesia
A. Batas laut (nomor 1)
B. Batas darat
Batas daratan adalah batasan negara yang berada di darat dan secara langsung berbatasan dengan
wilayah lainnya, batas ini bisa berupa hutan, gunung, dan bentangan darat lainnya, baik mempunyai
akses ataupun tidak sesuai dengan kesepakatan negara yang berbatasan.
Indonesia sendiri berbatasan langsung di darat dengan 3 negara. Yaitu Papua New Guinea (berbatas
dengan Prov. Papua), Timor Leste (berbatasan dengan Prov. Nusa Tenggara Timur), dan Malaysia
(berbatas dengan Prov.Kalimantan Barat dan Timur).
C. BATAS UDARA
Batas udara suatu negara dibagi menjadi 2, batas horizontal dan batas vertikal. Batas-batas ini lebih
bebas dan lebih mudah dilanggar karena sulit dijaga dan penjagaannya memakan cukup banyak biaya.
Batas udara vertikal Indonesia adalah area udara setinggi 110 km dari konfigurasi ketinggian permukaan
negara Indonesia.Batas udara horizontal Indonesia memiliki luas yang sama dengan luas negara
Indonesia, yaitu 5.455.675 km2.
4. Pengamalan tujuan indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
a. Tujuan Nasional : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Contoh Kegiatan :
1. Memakai produk dalam negeri
2. Menghargai jasa para pahlawan
3.Mengikuti Wamil
4. Menghargai perbedaan
5. Mempertahankan keutuhan Wilayah NKRI
b. Tujuan Nasional : Memajukan kesejahteraan umum.
Contoh Kegiatan :
1. Melaksanakan Wajib Belajar 9 tahun
2. Menyubsidi BBM
3. Membuka lapangan pekerjaan
5. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada
c. Tujuan Nasional : Mencerdaskan kehidupan bangsa.
Contoh Kegiatan :
1. Mendidik putra putri bangsa
2. Belajar secara giat dan tekun
3. Memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang ada
4. Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bernegara
5. Mendapatkan beasiswa
d. Tujuan Nasional : Ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Contoh Kegiatan :
1. Membantu mengirim Kontingen Garuda
2. Mengikuti peraturan yang disepakati bersama dalam Organisasi Internasional seperti PBB dan ASEAN
3. Mematuhi peraturan wilayah antar negara
4. Memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara yang sedang terkena musibah
5. Mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
6. Hidup dengan damai, tertib dan saling tolong menolong
5. Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama sesuai hukum yang
berlaku.
4) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
5) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antarumat dan dalam
beragama.
6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan menjadi mediator
ketika terjadi konflik antar agama.
b. Nilai Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab
1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makluk Tuhan. Karena manusia
sifat universal.
2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat universal.
3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang dituju masyarakat
Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakan hukum
yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena Keadilan harus direalisasikan dalam
kehidupan bermasyarakat.
c. Nilai Sila Persatuan Indonesia
1) Nasionalisme
2) Cinta bangsa dan tanah air
3) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
4) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
5) Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan.
d. Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Hakikat Sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintah dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
2) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan
tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan putusan bersama secarabulat.
3) Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu diingat bahwa keputusan
bersama dilakukan secara bulat sebagai konsekuensi adanya kejujuran bersama.
4) Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara Indonesia, yaitu terletak pada
permusyawaratan rakyat.
e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan berkelanjutan.
2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi
masing-masing.
3) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
6. Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan
penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan.
Pasal 25 A UUD NKRI 1945
“Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”
Pasal 26 UUD 1945
“Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.”“Penduduk ialah warga negara Indonesia dan
orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.”“Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur
dengan undang-undang.”
Pasal 29 (2) UUD 1945
“Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan
itu.”
Pasal 30 ayat 1-5 UUD 1945
“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.”“Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,
sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.”“Tentara Nasional Indonesia terdiri
atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.”“Kepolisian Negara
Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas
melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.”“Susunan dan kedudukan
Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syaratsyarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang
terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.”
7. Perilaku yang mencerminkan pengamalan sila-sila pancasila
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Menjalankan perintah Tuhan YME dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya.
c. Tidak memaksakan kehendak agama bagi orang lain.
d. Saling menghormati antar umat beragama.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
a. Tidak membeda-bedakan antara kaya dan miskin, semua di mata Tuhan sama.
b. Saling tolong menolong antara sesama manusia.
c. Saling menghormati antara sesama.
d. Berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku, dan agama.
3. Persatuan Indonesia
a. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, seperti gotong royong, kerja bakti, pos ronda, dan kegiatan
lainnya.
b. Menumbuhkan sikap persatuan dan kesatuan agar terciptanya kedamaian dan kesejahteraan dalam
hidup bermasyarakat.
c. Tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, dan agama karena semboyan kita adalah “ Bhineka
Thunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan
a. Menghargai pendapat dan perbedaan orang lain.
b. Tidak mementingkan kepentingan pribadi.
c. Tidak memaksakan kehendak.
d. Melakukan musyawarah mufakat.
e. Menerima hasil keputusan bersama.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
a. Menghormati hak orang lain
b. Menegakkan hukum dan HAM.
c. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
d. Menegakkan hukuman yang adil dan tidak pandang bulu sekalipun ia adalah pejabat.
8. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental
1. Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat landasan dasar negara yang otentik.
2. Pembukaan UUD 1945 berfungsi sebagai norma dasar dan hukum dasar yang kemudian diwujudkan
dalam pasal-pasal UUD 1945.
3.Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat cita-cita dan tujuan negara.
4. Pembukaan UUD 1945 mengandung dasar politik yang berkedaulatan rakyat.
5.Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat pengakuan kemerdekaan hak segala bangsa dan pernyataan
kemerdekaan.
9. menjelaskan pengaruh positif iptek terhadap NKRI
a. Aspek Politik
Kemajuan Iptek menjadikan nilai-nilai seperti keterbukaan, kebebasan dan demokrasi berpengaruh kuat
terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia. Dengan adanya pemerintahan yang demokratis,
sangat dimungkinkan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas partisipasi politik rakyat dalam
penentuan kebijakan publik oleh pemerintah. Dengan dilaksanakannya nilai-nilai tersebut, akan menjadi
alat kontrol yang efektif dan efisien terhadap keberlangsungan suatu pemerintahan, sehingga tercipta
pemerintahan yang bersih, jujur, adil, dan aspiratif.
b. Aspek Ekonomi
Memberi pengaruh posotif terhadap kehidupan ekonomi :
1. Makin meningkatnya investasi asing atau penanaman modal asing di negara kita.
2. Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri
3. Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efesiensi dan menghilangkan biaya tinggi
4. Meningkatkan kesepakatan kerja dan devisa negara
5. Meningkatkan kemakmuran masyarakat
6. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
c. Aspek Sosial Budaya
Kemajuan teknologi dan informasi ditandai dengan munculnya internet. Melalui internet kita dapat
belajar banyak dari tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan
dan teknologi dari bangsa lain.
d. Aspek Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
Memberi pengaruh positif dalam bidang hukum, pertahanan, dan kemanan :
1. Makin menguatnya supremasi hukum
2. Menguatnya regulasi hukum
3. Makin menguatnya tuntutan terhadap tugas penegak hukum
4. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukan tentara dan polisi sebatas penjaga kemanan,
kedaulatan, dan ketertiban negara.
10. Dampak negatif iptek
a. Bidang Ekonomi
1.Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula
transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba.
2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang
mengakibatkan kerugian financial yang besar.
3. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus
penipuan dalam perdagangan online
4. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang
dibutuhkan
5. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan
generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang
bermental instant
6.Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan beberapa pihak;
7. Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang menyediakan
perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya
8.Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online,
akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi
ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang
dikirim tetapi tak diterima
b. Bidang Sosial
1.Dengan makin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah,yang asalnya face to face
menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi hampa
2.Seseorang yang terus-menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang
individualis
3. Dengan pesatnya teknologi informasi, baik internet maupun media lainnya,membuat peluang
masuknya hal-hal yang berbau pornografi,pornoaksi,maupun kekerasan makin mudah
4. Interaksi anak dan computer yang bersifat satu (orang) menhadap satu (mesin) mengakibatkan anak
menjadi tidak cerdas secara sosial
5. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan
material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin
dalam rohani
c. Bidang Budaya
1. Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa
2. Mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa
3. Membuat sikap menutup diri dan berpikir sempit
4.Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
5.Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal
6.Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri
7.Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotism
8.Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant
9. Timbulnya serangkaian kejahatan baru
10.Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat dan di kalangan remaja
D. Bidang Politik
1 Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan
2 Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan)
3 Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
4 Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani
minoritas
5 Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum & organisasi
6 Timbulnya unjuk rasa yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum
7 Adanya konspirasi internasional, yaitu pertentangan kekuasaan dan percaturan politik
8 Internasional selalu mengarah kepada persekongkolan
9 Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan
gotong royong
11. contoh pelaksanaan hak asasi manusia dengan nilai-nilai Pancasila
Sila ke 1 : Bebas memeluk agama yang dipercaya oleh setiap individu yang diakui oleh Indonesia secara
Undang-Undang.
Sila ke 2 : Mengakui dan menjunjung tinggi martabat manusia, kebebasan menentukan nasibnya sendiri
dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diatur oleh negara secara hukum.
Sila ke 3 : Menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri dari suku agama, ras, dan adat istiadat
yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.
Sila ke 4 : Hak untuk mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan mengadakan rapat yang menjunjung
tinggi nilai-nilai musyawarah.
Sila ke 5 : Setiap warga negara bebas memiliki hak dan jaminan soail yang menjunjung tinggi keadilan
dan kesetaraan masyarakat demi mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur.
12. Upaya pencegahan pelanggaran HAM
A. Pendidikan karakter
B. Mempelajari HAM
C. Menegakkan HAM dengn cara berbuat baik sesuai hukum
D. Meningkatkan persatuan dan kesatuan
E. Melakuakn pengawasan upaya penegakn HAM
13. sama dengan nomor 12
14. Contoh Hak dn kewajiban sebagai warga negara (buku paket kelas 12 halaman 8-13)
15. contoh pelanggaran hak asasi manusia yang bertentangan dengan sila-sila Pancasila.
Sila pertama
- Menyebarkan ideologi atheisme
- Melarang orang lain untuk beribadah sesuai dengan agamanya
- Menyebut umat beragama lain dengan sebutan kafir
- Merusak dan/atau menyegel rumah ibadah
- Melakukan penyerangan terhadap umat beragama lain
Sila kedua
- Memberikan perlakuan hukum yang tidak adil kepada rakyat
- Melakukan korupsi
- Tidak menghargai orang lain
- Tidak menghidupi keluarga
- Melakukan nepotisme
Sila ketiga
- Menghasut rakyat
- Menyebarkan konten palsu (hoax)
- Menganggap orang lain lebih rendah dari kita
- Lebih memilih produk asing dari produk buatan luar negeri
- Memecah belah rakyat
Sila keempat
- Melarang orang menggunakan hak pilihnya
- Menyuap rakyat yang akan menggunakan hak pilihnya
- Melakukan kampanye hitam selama pemilu
- Menghina calon anggota legislatif
- Merubah DPT
Sila kelima
- Menuntut pemerintah untuk fokus membangun negara di pulau Jawa
- Mengabaikan kebutuhan pembangunan di daerah lain di Indonesia
- Tidak memberikan kepastian hukum bagi rakyat
- Harga sembako yang sangat mahal di daerah terpencil
- Akses yang sulit di daerah-daerah terpencil
16. Sama dengan nomor 12
17. Faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM (paket kelas 12 halaman 17-18)
18. peran Indonesia dalam organisasi internasional
A. Gerakan Non Blok (GNB)
 Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB.
 Ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan menandatangani Deklarasi Beograd
sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I pada tanggal 1-6 September 1961.
 Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu Presiden Soeharto terpilih menjadi
ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta
 Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yogoslavia pada
tahun 1991.
 Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok X yang
berlangsung pada tanggal 1-6 September 1992 di Jakarta.
 Ekspor dan impor perdagangan Indonesia dengan negara anggota GNB.
o
o
o
o
o
o
o
B. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam
konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok.
Secara langsung yakni Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA)
sebagai sumbangan terhadap PBB untuk menciptakan perdamaian dunia.
Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada
waktu dilanda bahaya kelaparan. Bentuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun
FAO ke-40.
Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-1974.
Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan
Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan.
Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
Indonesia telah berpartisipasi dalam 4 operasi pemeliharaan perdamaian PBB (UNPKO) sejak UNEF
(Un Emergency Forces) di Sinai tahun 1957.
o
Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah personil
sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara.
o Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai
bangsa yang cinta damai.
o Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera mengadakan
siding menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber 1946. mereka menetapkan
tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan
tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hokum internasional.
o Awal pekan ini Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada
pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158
suara dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
C. Konferensi Asia Afrika (KAA)
o Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang
berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di Bogor (Jawa Barat). Konferensi ini sebagai
pendahuluan dari KAA.
o Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan KAA yang berlangsung pada
tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung (Jawa Barat). Dalam konferensi ini beberapa
tokoh Indonesia menduduki peranan penting, diantaranya adalah :
 Ketua Konferensi
: Mr. Ali Sastroamidjoyo
 Sekretaris Jenderal Konferensi
: Ruslan Abdulgani
 Ketua Komite Kebudayaan
: Mr. Muh. Yamin
 Ketua Komite Ekonomi
: Prof. Ir. Roseno
o Dalam KAA Indonesia termasuk salah satu penggagas pertemuan tersebut bersama Mesir dan India
sehingga diadakan untuk yang pertama kalinya di Bandung tahun 1955.
D. ASEAN
Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar diantaranya sebagai berikut.
o Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.
o Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam
masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan
Vietnam khususnya sangat penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada
tanggal 15-17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian
pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya
untuk mengurangi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara.
o Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung
di Denpasar, Bali pada tangga 23-24 Februari 1976.
o Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN
dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang
kemudia digantikan oleh Umarjadi Njotowijono.
o Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang nantinya akan
digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa
mengurangi pengangguran di Indonesia.
o
o
o
o
o
o
o
o
Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti hanya kerja
sama regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata
Internasional (sayangnya di Internasional ASEAN kurang dipandang)
AL-TNI saring melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan pada
dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun melakukan perjanjian Ekstradisi
disemua negara ASEAN, walaupun agak lama untuk mendekati Singapura.
Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan
komunitas ASEAN (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial –
kebudayaan, dan ekonomi.
Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia
menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara pertemuan itu adalah pertemuan Tingkat
Menteri ASEAN (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (Asean Regional Forum),
Pertemuan Kementrian Kawasan mengenai penanggulangan terorisme, dan beberapa pertemuan
lainnya.
Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada Januari 2005.
pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana tsunami pada
26 Desember 2004.
Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan
untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka
memperingati hari jadi ASEAN ke-40.
Pada KTT Asean ke-19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan rumah.
Kesepakatan Kawasan Bebas Senjara Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon
Free Zone (SEANWFZ)
19. Pentingnya hubungn internasional
a. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil antarbangsa di dunia
b. Mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau persengketaan yang
mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang berbeda di antara
bangsa dan negara di dunia
c. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi yang
lazim ditempuh negara-negara beradab, cinta damai dan berpegang kepada nilai-nilai etik dalam
pergaulan antarbangsa
d. Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antarbangsa
e. Membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat pelanggaran atas hak-hak
kemerdekaan yang dimiliki
f. Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
g. Menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara serta kelangsungan keberadaan dan
kehadirannya ditengah bangsa-bangsa lain
20.





Macam macam nilai moral demokrasi
Nilai KETUHANAN
Nilai KEMANUSIAAN
Nilai PERSATUAN
Nilai KERAKYATAN
Nilai KEADILAN
21. Prinsip demokrasi
1. Negara Berdasarkan Konstitusi
Prinsip ini terkait dengan UUD (Undang-undang Dasar) atau semua hukum yang ditetapkan. Konstitusi
dijadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara.
Fungsi konstitusi yaitu sebagai pembatas kewenangan pemerintah, dan bisa memenuhi hak rakyat.
Dengan begitu, rakyat tidak mendapatkan perlakuan sewenang-wenang dari penguasa.
2. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat
Setiap warga negara bebas untuk membentuk organisasi atau berserikat. Sekaligus tidak membatasi
haknya untuk mengeluarkan pendapat. Namun, pendapat tersebut harus disampaikan secara bijak.
3. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas
Pemerintah tidak dapat campur tangan dalam peradilan. Karena sistem pemerintahan menganut
peradilan bebas. Netralitas amat sangat diperlukan, sehingga bisa melihat permasalahan dengan tepat
dan jernih. Sehingga hakim mampu bekerja dengan baik dalam menemukan keadilan. Kemudian
menentukan keputusan yang adil dalam setiap perkara yang ditanganinya.
4. Penegakan Hukum
Kebenaran dan keadilan tidak akan tercipta tanpa penegakan hukum. Penerapan hukum tidak boleh
pandang bulu atau berat sebelah.
Karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Jadi, setiap pelanggaran
hukum harus mendapatkan hukuman tegas sesuai dengan apa yang diperbuat.
5. Pergantian Pemerintah Secara Berkala
Agar kekuasaan tidak disalahgunakan, maka perlu adanya pergantian pemerintahan secara berkala.
Sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi, dan juga nepotisme.
Pemilihan umum harus digelar dengan jujur dan adil. Dengan harapan dapat memunculkan pemimpin
yang bisa diandalkan tentunya.
6. Kebebasan Pers
Pers menjadi media penyaluran aspirasi warga negara. Sehingga bisa memberikan kritik dan saran
kepada pemerintah yang menjadi pemuat kebijakan publik.
Fungsi pers lainnya yaitu sebagai sarana sosialisasi segala program pemerintah. Sehingga terjalin
komunikasi yang baik antara rakyat dan pemerintah.
7. Jaminan Atas Hak Asasi Manusia
Sistem demokrasi dikatakan berhasil diterapkan, jika dibarengi dengan perlindungan HAM.
22. Faktor penyebab kebhinekaan indonesia
1. Letak Geografi Indonesia yang Strategis
Karena letak Indonesia yang strategis, yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia,
disamping itu indonesia juga diapit oleh dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, letak yang
strategis ini menjadikan Indonesia menjadi jalur perdagangan Internasional. Itu semua secara tidak
langsung sangat mempengaruhi keberagaman kebudayaan di Indonesia.
2. Indonesia Merupakan Negara Kepulauan
Indonesia mempunyai ribuan pulau yang berada di Sabang sampai Merauke. Hal ini menyebabkan
keberagaman karena setiap penduduk pulau tertentu mempunyai kebudayaan yang beragam. Seperti
keberagaman Ras, Suku, dan Budaya.
3. Perbedaan Keadaan Alam
Kondidi keadaan alam yang ada di Indonesia beragam, masyarakat tersebut menyesuaikan kondisi alam
yang terjadi disekitar mereka, contoh: masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, pantai, dan lain
sebagainya. Perbedaan ini mencakup berbagai aspek mulai dari ekonomi, mata pencaharian, budaya,
dan lain sebagainya.
4. Kemajuan IPTEK
Kemajuan IPTEK menjadi faktor pembentuk keberagaman di Indonesia, seperti penggunaan media sosial,
semua ada di internet, dari hal-hal kecil sampai besar. Kita dapat menemui berbagai macam orang yang
berada di seluruh penjuru dunia.
5. Adanya Kemauan Masyarakat Terhadap Perubahan








23. Nilai nilai persatuan dan kesatuan
Berusaha untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia atau NKRI
Berusaha untuk meningkatkan semangat Bhineka Tunggal Ika
Selalu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal atau kegiatan yang positif
Menerapkan sikap saling toleransi antar bangsa
Berusaha untuk menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia atau HAM
Menerapkan rasa kekeluargaan
Selalu melakukan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan
Berusaha untuk bersikap adil
24. Membandingkan bentuk bentuk demokrasi
a. Demokasi Tidak Langsung
Demokrasi demokrasi tidak langsung atau demokrasi representatif adalah ketika orang memilih siapa
yang akan mewakili suara mereka di parlemen. Demokrasi ini adalah bentuk demokrasi yang paling
umum ditemukan di seluruh dunia. Penekanannya terletak pada melindungi hak-hak tidak hanya
mayoritas rakyat di negara bagian, tetapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan yang lebih
berkualitas, minoritas akan dapat menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
Sebagian besar negara demokrasi tidak langsung di dunia menganggap diri mereka sebagai negara
demokrasi liberal. Ini karena mereka lebih menghargai kebutuhan warga negara mereka daripada
kebutuhan seluruh negara. Inilah sebabnya mengapa di negara-negara seperti India dan Amerika Serikat,
sulit untuk menyatakan keadaan darurat
b. Demokasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni (pure democracy) merupakan jenis demokrasi di mana rakyat
memiliki kekuasaan secara langsung. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas warga dalam politik.
Demokrasi langsung adalah ketika warga negara dapat menentukan kebijakan secara langsung, tanpa
perwakilan,perantara atau majelis parlemen. Jika pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau
kebijakan tertentu, peraturan tersebut ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu
masalah dan menentukan nasib negara mereka sendiri. Orang-orang bahkan dapat menyelesaikan
masalah politik mereka sendiri, selama mereka siap pada konsekuensi yang didapat. Bahkan nominal
pajakpun tidak dapat dinaikkan tanpa dukungan publik. Ketika sebuah Negara berpopulasi kecil,
berpendidikan, dan sebagian besar homogen (setidaknya secara politis), demokrasi langsung tidak
tampak seperti ide yang buruk.
c. Demokrasi Semi Langsung
Beberapa negara demokrasi modern yang sebagian besar bersifat tidak langsung juga sangat bergantung
pada bentuk aksi politik yang secara langsung demokratis. Demokrasi-demokrasi ini menggabungkan
unsur-unsur demokrasi tidak langsung dan demokrasi langsung yang disebut juga demokrasi hibrid, atau
demokrasi semi-langsung atau demokrasi partisipatif.
d. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden suatu negara memiliki sebagian besar kekuasaan atas
pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh warga negara. Presiden dan
cabang eksekutif pemerintah tidak bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi dalam keadaan normal,
tidak dapat membubarkan legislatif sepenuhnya. Demikian pula, legislatif tidak memberhentikan,
kecuali jika kasusnya ekstrem. Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala
pemerintahan
e. Demokrasi Parlementer
Demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif disebut demokrasi parlementer. Pihak
eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala
negara berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbedabeda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi
(India)
f. Demokrasi Islam
Bentuk demokrasi ini berdasar pada hukum Islam dalam menjalankan kebijakan publik. Demokrasi Islam
memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, para pemimpin dipilih oleh rakyat. Kedua, semua orang
tunduk pada hukum Syariah - termasuk para pemimpin. Ketiga, para pemimpin harus berkomitmen
untuk mempraktikkan 'syura', suatu bentuk perundingan khusus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad.
Satu-satunya negara yang memenuhi ketiga karakteristik ini adalah Iran, Afghanistan, dan Pakistan.
Negara-negara Islam lainnya, seperti Arab Saudi, lebih cocok disebut negara otoriter daripada negara
demokrasi
g. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila sendiri merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Indonesia. Demokrasi ini
bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan
memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada
kelima sila Pancasila
25. Prinsip demokrasi (sama dengan nomor 21)
26. Indikator sistem pemerintahan Demokrasi
a. Terdapat sebuah akuntabilitas
Dalam hal ini, pada sebua kegiatan demokrasi seorang yang memiliki jabatan yang secara langsung
dipilih oleh rakyat haruslah memiliki pertanggungjawab terhadpa berabgai macam bentuk kebijakan
yang dilakukannya.
b. Terdapat sebuah rotasi dan kekuasaan yang berlangsung
Dalam hal ini, terdapat sebuah perputaran untuk orang selanjutnya yang akan memasuki jabatan yang
ada. Dalam hal ini jabatan tersebut akan digantikan dengan sangatlah teratur dan juga normal.
c. Terdapat sebuah rekrutmen dari kegiatna politik yang terbuka
Dalam hal ini dibutuhkan sebuah sistem rektrutmen dari kegiatan politik yang terdapat pada sebuah
negara dengan sangat terbuka.
d. Terdapat sebuah pemilihan umum
Seorang pemimpin negara pada negara demokrasi haruslah diganti dengan kegiatan pemilihan umum
dengan tujuan untuk melakukan pergantian kekuasaan didalamnya. Pemilu tersebut dilaksanakan oleh
seluruh rakyat pada negara tersebut.
e. Terjadinya penikmatan dair berbagai macam bentuk hak asasi dasar yang dimiliki oleh manusia
Terdapat berbagai HAM yang dimiliki oleh warga negara yang dimana hak tersebut berupa hak
menyatakan pendapatan, hak untuk berserikat, hingga hak untuk menentukan politik








27. Kasus yang mengancam budaya nasional
Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengkonsumsi barang barang dari luar negeri.
Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang
lain tidak ada dan tidak bermakna.
Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat
tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat
yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok
mini, lelaki memakai anting-anting, dan sebagainya.
Munculnya sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.
Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Merebaknya kasus dan paham LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
Pengklaiman budaya
28. Penyebab penghambat integrasi nasional
a. Kebhinekaan/keberagaman pada masyarakat Indonesia.
Kondisi ini dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak diiringi dengan
sikap saling menghargai, menghormati, serta adanya toleransi yang telah menjadi karakter khas
masyarakat Indonesia. Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat
yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang berlebihan yang dapat memicu
terjadinya konflik antardaerah atau antarsuku bangsa.
b. Geografis
Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbedabeda. Kondisi ini dapat semakin memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa apabila ketimpangan
dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih belum dapat diatasi.
c. Munculnya gejala etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap
rendah budaya suku bangsa lain. Hal tersebut apabila tidak diatasi tentu saja akan memperlemah
persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Melemahnya nilai budaya bangsa
Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa, baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak
langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata. Kontak tidak langsung antara lain melalui media
cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang
mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
e. Pembangunan yang tidak merata
Proses pembangunan yang terpusat di wilayah-wilayah tertentu dapat menimbulkan kesenjangan
dalam berbagai bidang. Hal tersebut apabila tidak diselesaikan dapat memperlemah persatuan dan
kesatuan bangsa
29. Faktor pendorong persatuan nasional
1. Rasa Nasionalisme
2. Rasa Toleransi yang tinggi
3. Kesadaran dalam hidup bermasyarakat, sehingga timbul keinginan dari dalam hati untuk selalu
membantu sesama, mengikuti kegiatan sosial, dan lain-lain.
4. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara seperti jasa pahlwan yang telah melawan para
penjajah.
5. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh penderitaan semasa penjajahan.
6. Penggunaan bahasa Indonesia.
30. Demokrasi pancasila https://guruakuntansi.co.id/demokrasi-pancasila/
31. Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI
1) Pelanggaran wilayah.
2) Gangguan keamanan maritim dan dirgantara.
3) Gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara ilegal.
4) Kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak.
5) Masalah separatisme.
6) Pengawasan pulau-pulau kecil terluar.
7) Ancaman terorisme.
32. Upaya mengatasi ancama dalam bidang ekonomi
1. Memberikan lowongan dan lapangan pekerjaan ke warga negara dan masyarakat yang tidak bekerja
atau pengangguran. Hal ini bertujuan untuk mencapai indikator keberhasilan berupa memberikan
pekerjaan kepada mereka yang membutuhkan. Serta mengurangi tingkat kemiskinan karena tidak
memiliki pekerjaan
2.Membuat produk sendiri yang lebih berkualitas dan lebih baik daripada produk asing. Hal ini
dimaksudkan supaya nanti produk buatan Indonesia mampu bersaing dengan produk asing
3. Memberikan pendidikan yang layak untuk generasi penerus bangsa, serta menumbuhkan kesadaran
yang dimana kesadaran akan pendidikan dan ajaran positif di sekolah agar mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas
4. Membayar pajak tepat waktu, untuk mengurangi ketimpangan ekonomi suatu negara
33. Alat pemersatu bangsa indonesia
1. Lambang Negara
2. Semboyan Negara
3. Bahasa Negara Indonesia
4.Bendera Negara
5. Lagu Kebangsaan Indonesia
6. Konstitusi Negara
7. Ideologi Negara
8. Wawasan Nusantara
9. Negara
10. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
34. Sikap dan perilaku patriotisme
kenegaraan.
Mengikuti kegiatan bakti sosial.
Mengikuti kegiatan seperti pramuka, PMR, dll.
Mengikuti apresiasi seni budaya.
Menghormati Guru/Orang tua/Orang sekitar.
Rajin belajar,
Membawa pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
Tidak merusak lingkungan hidup
Ikut serta memelihara fasilitas umum
Ikut serta dalam pembangunan bangsa
Mentaati peraturan yang ada
Melestarikan budaya bangsa
35. Upaya mengatasi ancaman militer dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
a. Memperketat perbatasan perbatasan dengan negara lain.
b. Menanggulangi dan mengatasi ancaman militer dalam Negara.
c. Melatih tentara lebih disiplin lagi dalam menjaga daerah perbatasan.
d. Meningkatkan Alutista.
e. Masyarakat Berperan Aktif.
-
36. Jenis ancaman militer yang menghambat integrasi nasional
Agresi militer.
Pelanggaran wilayah.
Sabotase.
Aksi teror.
Perang saudara.
Spionase dan mata-mata.
Perusakan instalasi militer.
Pemberontakan bersenjata.
37. Upaya mengatasi ancaman non militer https://cerdika.com/ancaman-non-militer/
38. Penerapan asas asas wawasan nusantara
Asas asas wawasan nusantara
1. KEPENTINGAN YANG SAMA
Penyelenggaraan wawasan nusantara harus didasari dengan rasa kepentingan yang sama untuk
mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
2. KEADILAN
Untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun
mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Seperti halnya itu harus tercermin ketika
kita melakukan pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. KEJUJURAN
Dalam menjalankan wawasan nusantara harus didasari sifat dan sikap yang jujur. Artinya untuk
mencapai suatu tujuan nasional semua komponen bangsa Indonesia harus berani berpikir, berkata, dan
bertindak sesuai dengan kenyataan yang ada serta sesuai dengan ketentuan yang benar adanya.
4. SOLIDARITAS
Rasa setia kawan atau solidaritas bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan citacita nasional. Seperti halnya rela berkorban dan saling memberi antar sesama menjadi contoh sikap
solidaritas dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5. KERJASAMA
Asas ini sangat penting untuk menjalankan wawasan nusantara sehingga bisa mewujudkan tujuan
bersama dan cita-cita nasional. Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta
meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap implementasi wawasan
nusantara.
6. KESETIAAN
Asas ini sangat penting ketika kita sudah membuat kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan
nasional yang menjadi dasar untuk memenuhi kesepakatan tersebut dengan berbagai usaha.
Peran serta dalam implementasi asas- asas
1. Mendukung persatuan bangsa.
2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau
golongan.
4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.
5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai
intelektual.
6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi
oleh rasa cinta tanah air.
7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,
berbangsa dan bernegara.
9. Mewujudkan kepentingan nasional.
10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi.
11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa.
12. Menciptakan kerukunan umat beragama.
13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar.
16. Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan.
17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik.
18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat.
39. Prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah
1. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan,
pemerataan serta potensi dan keanekaragaman daerah.
2. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.
3. Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten dan daerah
kota sedang otonomi daerah provinsi merupakan otonomi yang terbatas.
4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga tetap terjamin
hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah.
5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonom dan
karenanya dalam daerah kabupaten dan daerah kota tidak ada lagi wilayah administrasi. Demikian
pula di kawasan-kawasan khusus yang dibina oleh pemerintah atau pihak lain seperti badan otorita,
kawasan pelabuhan, kawasan perumahan, kawasan industri, kawasan perkebunan, kawasan
pertambangan, kawasan kehutanan, kawasan perkotaan baru, kawasan pariwisata, dan
semacamnya berlaku ketentuan peraturan daerah otonom.
6. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah,
baik fungsi legislasi, fungsi pengawasan, maupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
7. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi dalam kedudukannya sebagai
wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang dilimpahkan
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah.
8. Pelaksanaan asas pembantuan dimungkinkan tidak hanya dari pemerintah kepada daerah, tetapi
juga dari pemerintah dan daerah kepada desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan
prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan
mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskannya.
40. Mengkategorikan hukum privat dan publik
https://www.datawika.com/perbedaan-hukum-privat-dan-hukum-publik/
41. Manfaat ketaatan hukum
A. Kehidupan menjadi aman, tertib, dan nyaman.
B. Bangsa tidak akan berpecah.
C. Persatuan dan Kesatuan menjadi kokoh.
D. HAM orang lain terjamin.
E. Cita-cita bangsa akan tercapai.
42. Macam macam kekuasan negara di indonesia
https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/macam-macam-kekuasaan-negara/amp
43. Potensi ancaman bagi integrasi nasional (uraian)
44. Asas asas dalam penyelenggaraan otonomi daerah
1. Asas Desentralisasi, merupakan penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat
kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya dalam sistem
NKRI.
2. Asas Dekonsentrasi, merupakan pendelegasian wewenang dari pemerintah pusat pada pemerintah
daerah atau dari badan otonom untuk mengatur dan mengurus urusan sektor administrasi dalam
sistem NKRI.
3. Asas Medebewind (Tugas Pembantuan), merupakan suatu asas dasar hukum otonomi daerah yang
memiliki sifat membantu pemerintah pusat atau pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya dalam
menyelenggarakan negara atau daerah melalui kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah atau
badan otonom yang dimintai bantuannya tersebut
45. Macam macam penggolongan hukum
1. Penggolongan Hukum Berdasarkan Bentuknya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan bentuknya, yakni hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Berikut
adalah penjelasan penggolongan hukum menurut bentuknya :
a) Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden,
KUHP, dan lain-lain.Ada 2 jenis hukum tertulis yakni hukum tertulis yang dikodifikasikan serta hukum
tertulis yang tidak dikodifikasikan, sebagai berikut :
- Hukum tertulis yang dikodifikasikan, yaitu hukum yang disusun lengkap, sistematis, teratur serta
dibukukukan, sehingga tidak lagi diperlukan peraturan pelaksanaan.
- Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan, yakni hukum yang walaupun tertulis, akan tapi tidak
disusun dengan sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah-pisah. Karena itu hukum ini sering
masih memerlukan peraturan pelaksanaan di dalam penerapannya.
b) Hukum Tidak Tertulis
Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan dipatuhi, akan
tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan
masyarakat tersebut. Contoh hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-lain.
2. Penggolongan hukum Berdasarkan Sumbernya
Ada 5 jenis-jenis hukum berdasarkan sumbernya, yakni hukum undang-undang, hukum kebiasaan,
hukum traktat, hukum yurisprudensi, dan hukum ilmu. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum
menurut sumbernya :
a) Hukum Undang-Undang
Hukum undang-undang atau disebut sebagai wettenrech, adalah jenis hukum yang terletak dan
tercantum di dalam peraturan perundang-undangan.
b) Hukum Kebiasaan
Hukum kebiasaan atau disebut juga sebagai gewoonte-en adatrech, adalah jenis hukum yang berlaku di
dalam peraturan-peraturan atau kebiasaan adat.
c) Hukum Traktat
Hukum traktat atau disebut juga sebagai tractaten recht, adalah jenis hukum yang ditetapkan oleh
negara-negara melalui suatu perjanjian antar negara atau traktat.
d) Hukum Yurisprudensi
Hukum yurisprudensi atau disebut juga sebagai yurisprudentie recht, adalah jenis hukum yang muncul
karena adanya keputusan hakim, yang menjadi rujukan hakim selanjutnya dalam memberi putusan
dalam pengadilan.
e) Hukum Ilmu
Hukum ilmu atau disebut juga sebagai wetenscaps recht, adalah jenis hukum yang pada dasarnya
berupa ilmu hukum yang terdapat dalam pandangan para ahli hukum yang terkenal dan sangat
berpengaruh.
3. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sifatnya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan sifatnya, yakni hukum yang memaksa dan hukum yang mengatur.
Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut sifatnya :
a) Hukum yang Memaksa
Yang dimaksud hukum yang memaksa adalah jenis hukum yang dalam keadaan bagaimana pun, harus
dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contohnya adalah hukuman bagi perkara pidana, maka sanksinya
secara paksa wajib untuk dilaksanakan.
b) Hukum yang Mengatur
Yang dimaksud hukum yang mengatur adalah jenis hukum yang dapat dikesampingkan saat pihak-pihak
yang bersangkutan telah membuat peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian. Contohnya adalah
hukum mengenai warisan yang dapat diselesaikan dengan kesepakatan antar pihak-pihak yang terkait.
4. Penggolongan Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya
Ada 3 jenis-jenis hukum berdasarkan tempat berlakunya, yakni hukum nasional, hukum internasional,
dan hukum asing. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut wilayah berlakunya :
a) Hukum Nasional
Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu. Hukum nasional
harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut.
b) Hukum internasional
Hukum internasional adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar negara
di dalam hubungan internasional. Hukum internasional ini berlaku secara universal, yang berarti dapat
berlaku secara keseluruhan terhadap negara-negara yang mengikatkan diri dalam perjanjian
internasional tertentu.
c) Hukum Asing
Hukum asing adalah jenis hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain dan tidak berlaku pada
negara yang bersangkutan.
5. Penggolongan Hukum berdasarkan Waktu Berlakunya
Ada 3 jenis-jenis hukum berdasarkan waktu berlakunya, yakni hukum positif, hukum negatif, dan hukum
alam. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut waktu berlakunya :
a) Ius Constitutum (Hukum Positif)
Hukum positif atau yang disebut sebagai ius constitutum, adalah jenis hukum yang berlaku sekarang dan
hanya bagi suatu masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu. Contohnya adalah UUD 1945 yang
berlaku saat ini untuk warga Indonesia.
b) Ius Constituendum (Hukum Negatif)
Hukum negatif atau yang disebut sebagai ius constituendum, adalah jenis hukum yang diharapkan dapat
berlaku pada waktu yang akan datang. Contohnya adalah rancangan undang-undang (RUU) yang masih
direncanakan akan diterapkan.
c) Ius Naturale (Hukum Alam)
Hukum alam atau yang disebut sebagai ius naturale atau antar waktu, adalah jenis hukum yang berlaku
kapan saja dan dimana saja dari dulu sampai sekarang. Hukum ini tak mengenal batas waktu melainkan
berlaku untuk selama-lamanya terhadap siapapun juga di seluruh tempat. Contohnya adalah hukum
keadilan, yang salah harus dihukum.
6. Penggolongan Hukum Berdasarkan Wujudnya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan wujudnya, yakni hukum objektif dan hukum subjektif. Berikut
adalah penjelasan penggolongan hukum menurut wujudnya :
a) Hukum Objektif
Hukum objektif adalah jenis hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang atau lebih yang
berlaku secara umum. Dalam artian, hukum di dalam suatu negara ini berlaku secara umum dan tidak
mengenai terhadap orang atau golongan tertentu saja.
b) Hukum Subjektif
Hukum subjektif adalah jenis hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang
atau lebih. Hukum jenis ini juga sering disebut sebagai hak.
7. Penggolongan Hukum Berdasarkan Isinya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan isinya, yakni hukum publik dan hukum privat. Berikut adalah
penjelasan penggolongan hukum menurut isinya :
a) Hukum Publik (Hukum Negara)
Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan individu atau warga negaranya. Hukum publik umumnya menyangkut tentang
kepentingan umum atau publik dalam ruang lingkup masyarakat.
Hukum publik dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
- Hukum Pidana, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait pelanggaran dan kejahatan,
serta memuat larangan dan sanksi.
- Hukum Tata Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antara negara
dengan bagian-bagiannya.
- Hukum Tata Usaha Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur tentang tugas dan
kewajiban para pejabat negara secara administratif.
- Hukum Internasional, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antar negara,
seperti hukum perjanjian internasional, hukum perang internasional, dan sejenisnya.
b) Hukum Privat (Hukum Sipil)
Hukum privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur
hubungan antara individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Jenis hukum
privat memfokuskan pada kepentingan perseorangan.
Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah :
- Hukum Perdata, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar individu secara
umum, misalnya yaitu hukum keluarga, hukum perjanjian, hukum kekayaan, hukum waris,
hukum perkawinan, dan sebagainya.
Hukum Perniagaan, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar individu di dalam
kegiatan perdagangan, misalnya yaitu hukum jual beli, hutang utang piutang, hukum mendirikan
perusahaan dagang, dan sebagainya.
8. Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya
Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan cara mempertahankannya, yakni hukum material dan hukum
formal. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut cara mempertahankannya :
a) Hukum Material
Hukum material adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang berlaku
secara umum mengenai hal-hal yang dilarang serta hal-hal yang dibolehkan untuk dilakukan. Contohnya
adalah hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sebagainya.
b) Hukum Formal
Hukum formal adalah jenis hukum yang mengatur tentang bagaimana cara mempertahankan dan
melaksanakan hukum material. Contohnya adalah Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata,
dan sebagainya
Download