1. Batas laut Indonesia Batas Laut Teritorial Adalah batas laut yang ditarik dari sebuah garis dasar dengan jarak 12 mil (19,3 km) ke luar ke arah laut lepas. Garis dasar yang dimaksud adalah garis yang ditarik pada pantai waktu air laut surut. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar merupakan laut pedalaman. Di dalam batas laut teritorial ini, Indonesia mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini atas izin pemerintah Indonesia. Luas laut teritorial Indonesia adalah 282.583 km2. Batas Landasan Kontinen Merupakan dasar laut yang jika dilihat dari segi geologi maupun geomorfologinya merupakan kelanjutan dari kontinen atau benua. Landas kontinen memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Oleh karena itu, wilayah laut dangkal dengan kedalaman 200 m merupakan bagian dari wilayah negara yang berada di kawasan laut tersebut. Batas landas kontinen diukur mulai dari garis dasar pantai ke arah luar dengan jarak paling jauh adalah 200 mil. Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.749.001 km2. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) ZEE adalah wilayah laut sejauh 200 mil dari pulau terluar saat air surut. Luas ZEE Indonesia adalah 2.936.345 km2. ZEE diumumkan pemerintah Indonesia pada tanggal 21 Maret 1980. Mengenai kegiatankegiatan di ZEE Indonesia diatur dalam Undang-Undang No. 5 tahun 1983 pasal 5 tentang ZEE. Pada ZEE, Indonesia memiliki hak untuk: A. Melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengelolaan dan konservasi sumber daya alam B. Berhak melakukan penelitian, perlindungan, dan pelestarian laut C. Mengizinkan pelayaran internasional melalui wilayah ini dan memasang berbagai sarana perhubungan laut 2. Nilai nilai yang terkadung dalam pancasila a. Nilai Ketuhanan Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama. b. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. c. Nilai Persatuan Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia. d. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan e. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah. Nilainilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat bersifat operasional dan eksplisit, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya. 3. Batas wilayah indonesia A. Batas laut (nomor 1) B. Batas darat Batas daratan adalah batasan negara yang berada di darat dan secara langsung berbatasan dengan wilayah lainnya, batas ini bisa berupa hutan, gunung, dan bentangan darat lainnya, baik mempunyai akses ataupun tidak sesuai dengan kesepakatan negara yang berbatasan. Indonesia sendiri berbatasan langsung di darat dengan 3 negara. Yaitu Papua New Guinea (berbatas dengan Prov. Papua), Timor Leste (berbatasan dengan Prov. Nusa Tenggara Timur), dan Malaysia (berbatas dengan Prov.Kalimantan Barat dan Timur). C. BATAS UDARA Batas udara suatu negara dibagi menjadi 2, batas horizontal dan batas vertikal. Batas-batas ini lebih bebas dan lebih mudah dilanggar karena sulit dijaga dan penjagaannya memakan cukup banyak biaya. Batas udara vertikal Indonesia adalah area udara setinggi 110 km dari konfigurasi ketinggian permukaan negara Indonesia.Batas udara horizontal Indonesia memiliki luas yang sama dengan luas negara Indonesia, yaitu 5.455.675 km2. 4. Pengamalan tujuan indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara a. Tujuan Nasional : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Contoh Kegiatan : 1. Memakai produk dalam negeri 2. Menghargai jasa para pahlawan 3.Mengikuti Wamil 4. Menghargai perbedaan 5. Mempertahankan keutuhan Wilayah NKRI b. Tujuan Nasional : Memajukan kesejahteraan umum. Contoh Kegiatan : 1. Melaksanakan Wajib Belajar 9 tahun 2. Menyubsidi BBM 3. Membuka lapangan pekerjaan 5. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang ada c. Tujuan Nasional : Mencerdaskan kehidupan bangsa. Contoh Kegiatan : 1. Mendidik putra putri bangsa 2. Belajar secara giat dan tekun 3. Memberikan solusi terhadap suatu permasalahan yang ada 4. Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bernegara 5. Mendapatkan beasiswa d. Tujuan Nasional : Ikut melaksanakan ketertiban dunia. Contoh Kegiatan : 1. Membantu mengirim Kontingen Garuda 2. Mengikuti peraturan yang disepakati bersama dalam Organisasi Internasional seperti PBB dan ASEAN 3. Mematuhi peraturan wilayah antar negara 4. Memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara yang sedang terkena musibah 5. Mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi 6. Hidup dengan damai, tertib dan saling tolong menolong 5. Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara a. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa 1) Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa. 2) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya. 3) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan memeluk agama sesuai hukum yang berlaku. 4) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia. 5) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama, toleransi antarumat dan dalam beragama. 6) Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama. b. Nilai Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab 1) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makluk Tuhan. Karena manusia sifat universal. 2) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga bersifat universal. 3) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti bahwa yang dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan dan peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakan hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena Keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat. c. Nilai Sila Persatuan Indonesia 1) Nasionalisme 2) Cinta bangsa dan tanah air 3) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa 4) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit. 5) Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan. d. Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan 1) Hakikat Sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum, yaitu pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 2) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi simpul yang penting yaitu mengusahakan putusan bersama secarabulat. 3) Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat sebagai konsekuensi adanya kejujuran bersama. 4) Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat. e. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 1) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan berkelanjutan. 2) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing. 3) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya. 6. Ketentuan UUD Negara RI tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, pertahanan dan keamanan. Pasal 25 A UUD NKRI 1945 “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang” Pasal 26 UUD 1945 “Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.”“Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.”“Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.” Pasal 29 (2) UUD 1945 “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu.” Pasal 30 ayat 1-5 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”“Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.”“Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.”“Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.”“Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syaratsyarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.” 7. Perilaku yang mencerminkan pengamalan sila-sila pancasila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa b. Menjalankan perintah Tuhan YME dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. c. Tidak memaksakan kehendak agama bagi orang lain. d. Saling menghormati antar umat beragama. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab a. Tidak membeda-bedakan antara kaya dan miskin, semua di mata Tuhan sama. b. Saling tolong menolong antara sesama manusia. c. Saling menghormati antara sesama. d. Berteman dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan ras, suku, dan agama. 3. Persatuan Indonesia a. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, seperti gotong royong, kerja bakti, pos ronda, dan kegiatan lainnya. b. Menumbuhkan sikap persatuan dan kesatuan agar terciptanya kedamaian dan kesejahteraan dalam hidup bermasyarakat. c. Tidak boleh membeda-bedakan ras, suku, dan agama karena semboyan kita adalah “ Bhineka Thunggal Ika” yang artinya walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua. 4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan perwakilan a. Menghargai pendapat dan perbedaan orang lain. b. Tidak mementingkan kepentingan pribadi. c. Tidak memaksakan kehendak. d. Melakukan musyawarah mufakat. e. Menerima hasil keputusan bersama. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia a. Menghormati hak orang lain b. Menegakkan hukum dan HAM. c. Menjaga keseimbangan hak dan kewajiban d. Menegakkan hukuman yang adil dan tidak pandang bulu sekalipun ia adalah pejabat. 8. Pembukaan UUD Negara RI Tahun 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara Yang Fundamental 1. Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat landasan dasar negara yang otentik. 2. Pembukaan UUD 1945 berfungsi sebagai norma dasar dan hukum dasar yang kemudian diwujudkan dalam pasal-pasal UUD 1945. 3.Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat cita-cita dan tujuan negara. 4. Pembukaan UUD 1945 mengandung dasar politik yang berkedaulatan rakyat. 5.Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat pengakuan kemerdekaan hak segala bangsa dan pernyataan kemerdekaan. 9. menjelaskan pengaruh positif iptek terhadap NKRI a. Aspek Politik Kemajuan Iptek menjadikan nilai-nilai seperti keterbukaan, kebebasan dan demokrasi berpengaruh kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia. Dengan adanya pemerintahan yang demokratis, sangat dimungkinkan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas partisipasi politik rakyat dalam penentuan kebijakan publik oleh pemerintah. Dengan dilaksanakannya nilai-nilai tersebut, akan menjadi alat kontrol yang efektif dan efisien terhadap keberlangsungan suatu pemerintahan, sehingga tercipta pemerintahan yang bersih, jujur, adil, dan aspiratif. b. Aspek Ekonomi Memberi pengaruh posotif terhadap kehidupan ekonomi : 1. Makin meningkatnya investasi asing atau penanaman modal asing di negara kita. 2. Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri 3. Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efesiensi dan menghilangkan biaya tinggi 4. Meningkatkan kesepakatan kerja dan devisa negara 5. Meningkatkan kemakmuran masyarakat 6. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi c. Aspek Sosial Budaya Kemajuan teknologi dan informasi ditandai dengan munculnya internet. Melalui internet kita dapat belajar banyak dari tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain. d. Aspek Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Memberi pengaruh positif dalam bidang hukum, pertahanan, dan kemanan : 1. Makin menguatnya supremasi hukum 2. Menguatnya regulasi hukum 3. Makin menguatnya tuntutan terhadap tugas penegak hukum 4. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukan tentara dan polisi sebatas penjaga kemanan, kedaulatan, dan ketertiban negara. 10. Dampak negatif iptek a. Bidang Ekonomi 1.Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba. 2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar. 3. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus penipuan dalam perdagangan online 4. Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan 5. Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant 6.Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan beberapa pihak; 7. Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang menyediakan perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya 8.Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima b. Bidang Sosial 1.Dengan makin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah,yang asalnya face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi hampa 2.Seseorang yang terus-menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis 3. Dengan pesatnya teknologi informasi, baik internet maupun media lainnya,membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi,pornoaksi,maupun kekerasan makin mudah 4. Interaksi anak dan computer yang bersifat satu (orang) menhadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial 5. Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani c. Bidang Budaya 1. Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa 2. Mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa 3. Membuat sikap menutup diri dan berpikir sempit 4.Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat 5.Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal 6.Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri 7.Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotism 8.Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant 9. Timbulnya serangkaian kejahatan baru 10.Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat dan di kalangan remaja D. Bidang Politik 1 Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan 2 Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan) 3 Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia 4 Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas 5 Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum & organisasi 6 Timbulnya unjuk rasa yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum 7 Adanya konspirasi internasional, yaitu pertentangan kekuasaan dan percaturan politik 8 Internasional selalu mengarah kepada persekongkolan 9 Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong 11. contoh pelaksanaan hak asasi manusia dengan nilai-nilai Pancasila Sila ke 1 : Bebas memeluk agama yang dipercaya oleh setiap individu yang diakui oleh Indonesia secara Undang-Undang. Sila ke 2 : Mengakui dan menjunjung tinggi martabat manusia, kebebasan menentukan nasibnya sendiri dan Hak Asasi Manusia (HAM) yang diatur oleh negara secara hukum. Sila ke 3 : Menyatukan seluruh bangsa Indonesia yang terdiri dari suku agama, ras, dan adat istiadat yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Sila ke 4 : Hak untuk mengeluarkan pendapat, berkumpul, dan mengadakan rapat yang menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah. Sila ke 5 : Setiap warga negara bebas memiliki hak dan jaminan soail yang menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan masyarakat demi mencapai cita-cita masyarakat yang adil dan makmur. 12. Upaya pencegahan pelanggaran HAM A. Pendidikan karakter B. Mempelajari HAM C. Menegakkan HAM dengn cara berbuat baik sesuai hukum D. Meningkatkan persatuan dan kesatuan E. Melakuakn pengawasan upaya penegakn HAM 13. sama dengan nomor 12 14. Contoh Hak dn kewajiban sebagai warga negara (buku paket kelas 12 halaman 8-13) 15. contoh pelanggaran hak asasi manusia yang bertentangan dengan sila-sila Pancasila. Sila pertama - Menyebarkan ideologi atheisme - Melarang orang lain untuk beribadah sesuai dengan agamanya - Menyebut umat beragama lain dengan sebutan kafir - Merusak dan/atau menyegel rumah ibadah - Melakukan penyerangan terhadap umat beragama lain Sila kedua - Memberikan perlakuan hukum yang tidak adil kepada rakyat - Melakukan korupsi - Tidak menghargai orang lain - Tidak menghidupi keluarga - Melakukan nepotisme Sila ketiga - Menghasut rakyat - Menyebarkan konten palsu (hoax) - Menganggap orang lain lebih rendah dari kita - Lebih memilih produk asing dari produk buatan luar negeri - Memecah belah rakyat Sila keempat - Melarang orang menggunakan hak pilihnya - Menyuap rakyat yang akan menggunakan hak pilihnya - Melakukan kampanye hitam selama pemilu - Menghina calon anggota legislatif - Merubah DPT Sila kelima - Menuntut pemerintah untuk fokus membangun negara di pulau Jawa - Mengabaikan kebutuhan pembangunan di daerah lain di Indonesia - Tidak memberikan kepastian hukum bagi rakyat - Harga sembako yang sangat mahal di daerah terpencil - Akses yang sulit di daerah-daerah terpencil 16. Sama dengan nomor 12 17. Faktor penyebab terjadinya pelanggaran HAM (paket kelas 12 halaman 17-18) 18. peran Indonesia dalam organisasi internasional A. Gerakan Non Blok (GNB) Presiden Soekarno adalah satu dari lima pemimpin dunia yang mendirikan GNB. Ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok dengan menandatangani Deklarasi Beograd sebagai hasil Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I pada tanggal 1-6 September 1961. Indonesia menjadi pemimpin GNB pada tahun 1991. Saat itu Presiden Soeharto terpilih menjadi ketua GNB. Sebagai pemimpin GNB, Indonesia sukses menggelar KTT X GNB di Jakarta Indonesia juga berperan penting dalam meredakan ketegangan di kawasan bekas Yogoslavia pada tahun 1991. Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok X yang berlangsung pada tanggal 1-6 September 1992 di Jakarta. Ekspor dan impor perdagangan Indonesia dengan negara anggota GNB. o o o o o o o B. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan perdamaian dunia melalui kerja sama dalam konferensi Asia Afrika, ASEAN, maupun Gerakan Non Blok. Secara langsung yakni Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda atau Kontingen Garuda (KONGA) sebagai sumbangan terhadap PBB untuk menciptakan perdamaian dunia. Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB yakni memberikan bantuan pangan ke Ethiopia pada waktu dilanda bahaya kelaparan. Bentuan tersebut disampaikan pada peringatan Hari Ulang Tahun FAO ke-40. Indonesia pernah dipilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada tahun 1973-1974. Berdasarkan Frago (Fragmentery Order) Nomor 10/10/08 tanggal 30 Oktober 2008, penambahan Kontingen Indonesia dalam rangka misi perdamaian dunia di Lebanon Selatan. Peran serta Indonesia dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social. Indonesia telah berpartisipasi dalam 4 operasi pemeliharaan perdamaian PBB (UNPKO) sejak UNEF (Un Emergency Forces) di Sinai tahun 1957. o Penyumbang pasukan / Polisi / Troops / Police (Contributing Country) dengan jumlah personil sebanyak 1.618. Saat ini Indonesia terlibat aktif 6 UNPKO yang tersebar di 5 Negara. o Pengiriman PKD dibawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai. o Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Mesir segera mengadakan siding menteri luar negeri negara-negara Liga Ararb pada 18 Nove,ber 1946. mereka menetapkan tentang pengakuan kemerdekaan TI sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan tersebut adalah pengakuan De Jure menurut hokum internasional. o Awal pekan ini Indonesia berhasil terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada pemilihan yang dilakukan Majelis Hukum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih. C. Konferensi Asia Afrika (KAA) o Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Pancanegara II yang berlangsung tanggal 28-29 Desember 1954 di Bogor (Jawa Barat). Konferensi ini sebagai pendahuluan dari KAA. o Indonesia ikut memprakarsai dan sebagai tempat penyelenggaraan KAA yang berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka Bandung (Jawa Barat). Dalam konferensi ini beberapa tokoh Indonesia menduduki peranan penting, diantaranya adalah : Ketua Konferensi : Mr. Ali Sastroamidjoyo Sekretaris Jenderal Konferensi : Ruslan Abdulgani Ketua Komite Kebudayaan : Mr. Muh. Yamin Ketua Komite Ekonomi : Prof. Ir. Roseno o Dalam KAA Indonesia termasuk salah satu penggagas pertemuan tersebut bersama Mesir dan India sehingga diadakan untuk yang pertama kalinya di Bandung tahun 1955. D. ASEAN Peranan Indonesia dalam ASEAN sangat besar diantaranya sebagai berikut. o Indonesia merupakan salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967. o Indonesia berusaha membantu pihak-pihak yang bersengketa untuk mencari penyelesaian dalam masalah Indocina. Indonesia berpendapat bahwa penyelesaian Indocina secara keseluruhan dan Vietnam khususnya sangat penting dalam menciptakan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Pada tanggal 15-17 Mei 1970 di Jakarta diselenggarakan konferensi untuk membahas penyelesaian pertikaian Kamboja. Dengan demikian Indonesia telah berusaha menyumbangkan jasa-jasa baiknya untuk mengurangi ketegangan-ketegangan dan konflik-konflik bersenjata di Asia Tenggara. o Indonesia sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertama ASEAN yang berlangsung di Denpasar, Bali pada tangga 23-24 Februari 1976. o Pada tanggal 7 Juni 1976 Indonesia ditunjuk sebagai tempat kedudukan Sekretariat Tetap ASEAN dan sekaligus ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Pertama adalah Letjen. H.R. Dharsono yang kemudia digantikan oleh Umarjadi Njotowijono. o Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di Indonesia. o o o o o o o o Mengikuti kerja sama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti hanya kerja sama regional yang di Eropa ataupun Timur Tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuar dimata Internasional (sayangnya di Internasional ASEAN kurang dipandang) AL-TNI saring melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan pada dunia bahwa militer Indonesia masih kuat, dan Indonesia pun melakukan perjanjian Ekstradisi disemua negara ASEAN, walaupun agak lama untuk mendekati Singapura. Pada KTT ASEAN ke-9 tanggal 7-8 Oktober 2003 di Bali, Indonesia mengusulkan pembentukan komunitas ASEAN (Asean Community). Komunitas ini mencakup bidang keamanan, sosial – kebudayaan, dan ekonomi. Pada tahun 2004 Indonesia menjadi negara yang memimpin ASEAN. Selama memimpin, Indonesia menyelenggarakan serangkaian pertemuan. Diantara pertemuan itu adalah pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (Asean Ministerial Meeting), Forum Kawasan ASEAN (Asean Regional Forum), Pertemuan Kementrian Kawasan mengenai penanggulangan terorisme, dan beberapa pertemuan lainnya. Menjadi tuan rumah pertemuan khusus pasca gempa bumi dan tsunami pada Januari 2005. pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan tindakan-tindakan mengatasi bencana tsunami pada 26 Desember 2004. Pada bulan Agustus 2007 diresmikan Asean Forum 2007 di Jakarta. Forum ini diselenggarakan untuk mendukung terwujudnya Komunitas Asean 2015 diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN ke-40. Pada KTT Asean ke-19 tanggal 17-19 November 2011 Indonesia kembali menjadi tuan rumah. Kesepakatan Kawasan Bebas Senjara Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ) 19. Pentingnya hubungn internasional a. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil antarbangsa di dunia b. Mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau persengketaan yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang berbeda di antara bangsa dan negara di dunia c. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi yang lazim ditempuh negara-negara beradab, cinta damai dan berpegang kepada nilai-nilai etik dalam pergaulan antarbangsa d. Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antarbangsa e. Membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat pelanggaran atas hak-hak kemerdekaan yang dimiliki f. Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial g. Menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara serta kelangsungan keberadaan dan kehadirannya ditengah bangsa-bangsa lain 20. Macam macam nilai moral demokrasi Nilai KETUHANAN Nilai KEMANUSIAAN Nilai PERSATUAN Nilai KERAKYATAN Nilai KEADILAN 21. Prinsip demokrasi 1. Negara Berdasarkan Konstitusi Prinsip ini terkait dengan UUD (Undang-undang Dasar) atau semua hukum yang ditetapkan. Konstitusi dijadikan landasan dalam berbangsa dan bernegara. Fungsi konstitusi yaitu sebagai pembatas kewenangan pemerintah, dan bisa memenuhi hak rakyat. Dengan begitu, rakyat tidak mendapatkan perlakuan sewenang-wenang dari penguasa. 2. Kebebasan Berpendapat dan Berserikat Setiap warga negara bebas untuk membentuk organisasi atau berserikat. Sekaligus tidak membatasi haknya untuk mengeluarkan pendapat. Namun, pendapat tersebut harus disampaikan secara bijak. 3. Peradilan Tidak Memihak dan Bebas Pemerintah tidak dapat campur tangan dalam peradilan. Karena sistem pemerintahan menganut peradilan bebas. Netralitas amat sangat diperlukan, sehingga bisa melihat permasalahan dengan tepat dan jernih. Sehingga hakim mampu bekerja dengan baik dalam menemukan keadilan. Kemudian menentukan keputusan yang adil dalam setiap perkara yang ditanganinya. 4. Penegakan Hukum Kebenaran dan keadilan tidak akan tercipta tanpa penegakan hukum. Penerapan hukum tidak boleh pandang bulu atau berat sebelah. Karena setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di depan hukum. Jadi, setiap pelanggaran hukum harus mendapatkan hukuman tegas sesuai dengan apa yang diperbuat. 5. Pergantian Pemerintah Secara Berkala Agar kekuasaan tidak disalahgunakan, maka perlu adanya pergantian pemerintahan secara berkala. Sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi, dan juga nepotisme. Pemilihan umum harus digelar dengan jujur dan adil. Dengan harapan dapat memunculkan pemimpin yang bisa diandalkan tentunya. 6. Kebebasan Pers Pers menjadi media penyaluran aspirasi warga negara. Sehingga bisa memberikan kritik dan saran kepada pemerintah yang menjadi pemuat kebijakan publik. Fungsi pers lainnya yaitu sebagai sarana sosialisasi segala program pemerintah. Sehingga terjalin komunikasi yang baik antara rakyat dan pemerintah. 7. Jaminan Atas Hak Asasi Manusia Sistem demokrasi dikatakan berhasil diterapkan, jika dibarengi dengan perlindungan HAM. 22. Faktor penyebab kebhinekaan indonesia 1. Letak Geografi Indonesia yang Strategis Karena letak Indonesia yang strategis, yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, disamping itu indonesia juga diapit oleh dua Benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia, letak yang strategis ini menjadikan Indonesia menjadi jalur perdagangan Internasional. Itu semua secara tidak langsung sangat mempengaruhi keberagaman kebudayaan di Indonesia. 2. Indonesia Merupakan Negara Kepulauan Indonesia mempunyai ribuan pulau yang berada di Sabang sampai Merauke. Hal ini menyebabkan keberagaman karena setiap penduduk pulau tertentu mempunyai kebudayaan yang beragam. Seperti keberagaman Ras, Suku, dan Budaya. 3. Perbedaan Keadaan Alam Kondidi keadaan alam yang ada di Indonesia beragam, masyarakat tersebut menyesuaikan kondisi alam yang terjadi disekitar mereka, contoh: masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, pantai, dan lain sebagainya. Perbedaan ini mencakup berbagai aspek mulai dari ekonomi, mata pencaharian, budaya, dan lain sebagainya. 4. Kemajuan IPTEK Kemajuan IPTEK menjadi faktor pembentuk keberagaman di Indonesia, seperti penggunaan media sosial, semua ada di internet, dari hal-hal kecil sampai besar. Kita dapat menemui berbagai macam orang yang berada di seluruh penjuru dunia. 5. Adanya Kemauan Masyarakat Terhadap Perubahan 23. Nilai nilai persatuan dan kesatuan Berusaha untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI Berusaha untuk meningkatkan semangat Bhineka Tunggal Ika Selalu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal atau kegiatan yang positif Menerapkan sikap saling toleransi antar bangsa Berusaha untuk menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia atau HAM Menerapkan rasa kekeluargaan Selalu melakukan musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan Berusaha untuk bersikap adil 24. Membandingkan bentuk bentuk demokrasi a. Demokasi Tidak Langsung Demokrasi demokrasi tidak langsung atau demokrasi representatif adalah ketika orang memilih siapa yang akan mewakili suara mereka di parlemen. Demokrasi ini adalah bentuk demokrasi yang paling umum ditemukan di seluruh dunia. Penekanannya terletak pada melindungi hak-hak tidak hanya mayoritas rakyat di negara bagian, tetapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas akan dapat menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien. Sebagian besar negara demokrasi tidak langsung di dunia menganggap diri mereka sebagai negara demokrasi liberal. Ini karena mereka lebih menghargai kebutuhan warga negara mereka daripada kebutuhan seluruh negara. Inilah sebabnya mengapa di negara-negara seperti India dan Amerika Serikat, sulit untuk menyatakan keadaan darurat b. Demokasi Langsung Demokrasi langsung atau demokrasi murni (pure democracy) merupakan jenis demokrasi di mana rakyat memiliki kekuasaan secara langsung. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas warga dalam politik. Demokrasi langsung adalah ketika warga negara dapat menentukan kebijakan secara langsung, tanpa perwakilan,perantara atau majelis parlemen. Jika pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan menentukan nasib negara mereka sendiri. Orang-orang bahkan dapat menyelesaikan masalah politik mereka sendiri, selama mereka siap pada konsekuensi yang didapat. Bahkan nominal pajakpun tidak dapat dinaikkan tanpa dukungan publik. Ketika sebuah Negara berpopulasi kecil, berpendidikan, dan sebagian besar homogen (setidaknya secara politis), demokrasi langsung tidak tampak seperti ide yang buruk. c. Demokrasi Semi Langsung Beberapa negara demokrasi modern yang sebagian besar bersifat tidak langsung juga sangat bergantung pada bentuk aksi politik yang secara langsung demokratis. Demokrasi-demokrasi ini menggabungkan unsur-unsur demokrasi tidak langsung dan demokrasi langsung yang disebut juga demokrasi hibrid, atau demokrasi semi-langsung atau demokrasi partisipatif. d. Demokrasi Presidensial Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden suatu negara memiliki sebagian besar kekuasaan atas pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh warga negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintah tidak bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi dalam keadaan normal, tidak dapat membubarkan legislatif sepenuhnya. Demikian pula, legislatif tidak memberhentikan, kecuali jika kasusnya ekstrem. Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan e. Demokrasi Parlementer Demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif disebut demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala negara berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbedabeda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India) f. Demokrasi Islam Bentuk demokrasi ini berdasar pada hukum Islam dalam menjalankan kebijakan publik. Demokrasi Islam memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, para pemimpin dipilih oleh rakyat. Kedua, semua orang tunduk pada hukum Syariah - termasuk para pemimpin. Ketiga, para pemimpin harus berkomitmen untuk mempraktikkan 'syura', suatu bentuk perundingan khusus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Satu-satunya negara yang memenuhi ketiga karakteristik ini adalah Iran, Afghanistan, dan Pakistan. Negara-negara Islam lainnya, seperti Arab Saudi, lebih cocok disebut negara otoriter daripada negara demokrasi g. Demokrasi Pancasila Demokrasi Pancasila sendiri merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Indonesia. Demokrasi ini bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila 25. Prinsip demokrasi (sama dengan nomor 21) 26. Indikator sistem pemerintahan Demokrasi a. Terdapat sebuah akuntabilitas Dalam hal ini, pada sebua kegiatan demokrasi seorang yang memiliki jabatan yang secara langsung dipilih oleh rakyat haruslah memiliki pertanggungjawab terhadpa berabgai macam bentuk kebijakan yang dilakukannya. b. Terdapat sebuah rotasi dan kekuasaan yang berlangsung Dalam hal ini, terdapat sebuah perputaran untuk orang selanjutnya yang akan memasuki jabatan yang ada. Dalam hal ini jabatan tersebut akan digantikan dengan sangatlah teratur dan juga normal. c. Terdapat sebuah rekrutmen dari kegiatna politik yang terbuka Dalam hal ini dibutuhkan sebuah sistem rektrutmen dari kegiatan politik yang terdapat pada sebuah negara dengan sangat terbuka. d. Terdapat sebuah pemilihan umum Seorang pemimpin negara pada negara demokrasi haruslah diganti dengan kegiatan pemilihan umum dengan tujuan untuk melakukan pergantian kekuasaan didalamnya. Pemilu tersebut dilaksanakan oleh seluruh rakyat pada negara tersebut. e. Terjadinya penikmatan dair berbagai macam bentuk hak asasi dasar yang dimiliki oleh manusia Terdapat berbagai HAM yang dimiliki oleh warga negara yang dimana hak tersebut berupa hak menyatakan pendapatan, hak untuk berserikat, hingga hak untuk menentukan politik 27. Kasus yang mengancam budaya nasional Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengkonsumsi barang barang dari luar negeri. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain tidak ada dan tidak bermakna. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting, dan sebagainya. Munculnya sifat hedonisme yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Merebaknya kasus dan paham LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) Pengklaiman budaya 28. Penyebab penghambat integrasi nasional a. Kebhinekaan/keberagaman pada masyarakat Indonesia. Kondisi ini dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak diiringi dengan sikap saling menghargai, menghormati, serta adanya toleransi yang telah menjadi karakter khas masyarakat Indonesia. Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang berlebihan yang dapat memicu terjadinya konflik antardaerah atau antarsuku bangsa. b. Geografis Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbedabeda. Kondisi ini dapat semakin memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa apabila ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih belum dapat diatasi. c. Munculnya gejala etnosentrisme Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Hal tersebut apabila tidak diatasi tentu saja akan memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa. d. Melemahnya nilai budaya bangsa Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata. Kontak tidak langsung antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap). e. Pembangunan yang tidak merata Proses pembangunan yang terpusat di wilayah-wilayah tertentu dapat menimbulkan kesenjangan dalam berbagai bidang. Hal tersebut apabila tidak diselesaikan dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa 29. Faktor pendorong persatuan nasional 1. Rasa Nasionalisme 2. Rasa Toleransi yang tinggi 3. Kesadaran dalam hidup bermasyarakat, sehingga timbul keinginan dari dalam hati untuk selalu membantu sesama, mengikuti kegiatan sosial, dan lain-lain. 4. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara seperti jasa pahlwan yang telah melawan para penjajah. 5. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh penderitaan semasa penjajahan. 6. Penggunaan bahasa Indonesia. 30. Demokrasi pancasila https://guruakuntansi.co.id/demokrasi-pancasila/ 31. Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI 1) Pelanggaran wilayah. 2) Gangguan keamanan maritim dan dirgantara. 3) Gangguan keamanan di wilayah perbatasan berupa pelintas batas secara ilegal. 4) Kegiatan penyelundupan senjata dan bahan peledak. 5) Masalah separatisme. 6) Pengawasan pulau-pulau kecil terluar. 7) Ancaman terorisme. 32. Upaya mengatasi ancama dalam bidang ekonomi 1. Memberikan lowongan dan lapangan pekerjaan ke warga negara dan masyarakat yang tidak bekerja atau pengangguran. Hal ini bertujuan untuk mencapai indikator keberhasilan berupa memberikan pekerjaan kepada mereka yang membutuhkan. Serta mengurangi tingkat kemiskinan karena tidak memiliki pekerjaan 2.Membuat produk sendiri yang lebih berkualitas dan lebih baik daripada produk asing. Hal ini dimaksudkan supaya nanti produk buatan Indonesia mampu bersaing dengan produk asing 3. Memberikan pendidikan yang layak untuk generasi penerus bangsa, serta menumbuhkan kesadaran yang dimana kesadaran akan pendidikan dan ajaran positif di sekolah agar mencetak sumber daya manusia yang berkualitas 4. Membayar pajak tepat waktu, untuk mengurangi ketimpangan ekonomi suatu negara 33. Alat pemersatu bangsa indonesia 1. Lambang Negara 2. Semboyan Negara 3. Bahasa Negara Indonesia 4.Bendera Negara 5. Lagu Kebangsaan Indonesia 6. Konstitusi Negara 7. Ideologi Negara 8. Wawasan Nusantara 9. Negara 10. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. 34. Sikap dan perilaku patriotisme kenegaraan. Mengikuti kegiatan bakti sosial. Mengikuti kegiatan seperti pramuka, PMR, dll. Mengikuti apresiasi seni budaya. Menghormati Guru/Orang tua/Orang sekitar. Rajin belajar, Membawa pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri Tidak merusak lingkungan hidup Ikut serta memelihara fasilitas umum Ikut serta dalam pembangunan bangsa Mentaati peraturan yang ada Melestarikan budaya bangsa 35. Upaya mengatasi ancaman militer dalam kehidupan berbangsa dan bernegara a. Memperketat perbatasan perbatasan dengan negara lain. b. Menanggulangi dan mengatasi ancaman militer dalam Negara. c. Melatih tentara lebih disiplin lagi dalam menjaga daerah perbatasan. d. Meningkatkan Alutista. e. Masyarakat Berperan Aktif. - 36. Jenis ancaman militer yang menghambat integrasi nasional Agresi militer. Pelanggaran wilayah. Sabotase. Aksi teror. Perang saudara. Spionase dan mata-mata. Perusakan instalasi militer. Pemberontakan bersenjata. 37. Upaya mengatasi ancaman non militer https://cerdika.com/ancaman-non-militer/ 38. Penerapan asas asas wawasan nusantara Asas asas wawasan nusantara 1. KEPENTINGAN YANG SAMA Penyelenggaraan wawasan nusantara harus didasari dengan rasa kepentingan yang sama untuk mencapai tujuan dan cita-cita nasional. 2. KEADILAN Untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional tidak boleh merugikan pihak tertentu maupun mengutamakan kepentingan kelompok atau golongan sendiri. Seperti halnya itu harus tercermin ketika kita melakukan pergaulan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3. KEJUJURAN Dalam menjalankan wawasan nusantara harus didasari sifat dan sikap yang jujur. Artinya untuk mencapai suatu tujuan nasional semua komponen bangsa Indonesia harus berani berpikir, berkata, dan bertindak sesuai dengan kenyataan yang ada serta sesuai dengan ketentuan yang benar adanya. 4. SOLIDARITAS Rasa setia kawan atau solidaritas bisa menjadi kekuatan tersendiri untuk mewujudkan tujuan dan citacita nasional. Seperti halnya rela berkorban dan saling memberi antar sesama menjadi contoh sikap solidaritas dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 5. KERJASAMA Asas ini sangat penting untuk menjalankan wawasan nusantara sehingga bisa mewujudkan tujuan bersama dan cita-cita nasional. Sebab kebersamaan dan gotong royong ini akan memudahkan serta meringankan suatu pekerjaan termasuk dalam menghadapi tantangan terhadap implementasi wawasan nusantara. 6. KESETIAAN Asas ini sangat penting ketika kita sudah membuat kesepakatan bersama untuk mencapai tujuan nasional yang menjadi dasar untuk memenuhi kesepakatan tersebut dengan berbagai usaha. Peran serta dalam implementasi asas- asas 1. Mendukung persatuan bangsa. 2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu atau golongan. 4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat. 5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas sebagai intelektual. 6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air. 7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara. 9. Mewujudkan kepentingan nasional. 10. Memelihara dan memperbaiki demokrasi. 11. Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa. 12. Menciptakan kerukunan umat beragama. 13. Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan masyarakat. 14. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. 15. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. 16. Merubah budaya negatif yang dapat menciptakan perselisihan. 17. Mengembangkan kehidupan masyarakat menuju ke arah yang lebih baik. 18. Memelihara nilai-nilai positif (hidup rukun, gotong-royong, dll) dalam masyarakat. 39. Prinsip penyelenggaraan pemerintahan daerah 1. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, pemerataan serta potensi dan keanekaragaman daerah. 2. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. 3. Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah kabupaten dan daerah kota sedang otonomi daerah provinsi merupakan otonomi yang terbatas. 4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusi negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah. 5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonom dan karenanya dalam daerah kabupaten dan daerah kota tidak ada lagi wilayah administrasi. Demikian pula di kawasan-kawasan khusus yang dibina oleh pemerintah atau pihak lain seperti badan otorita, kawasan pelabuhan, kawasan perumahan, kawasan industri, kawasan perkebunan, kawasan pertambangan, kawasan kehutanan, kawasan perkotaan baru, kawasan pariwisata, dan semacamnya berlaku ketentuan peraturan daerah otonom. 6. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah, baik fungsi legislasi, fungsi pengawasan, maupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan pemerintahan daerah. 7. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang dilimpahkan kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah. 8. Pelaksanaan asas pembantuan dimungkinkan tidak hanya dari pemerintah kepada daerah, tetapi juga dari pemerintah dan daerah kepada desa yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskannya. 40. Mengkategorikan hukum privat dan publik https://www.datawika.com/perbedaan-hukum-privat-dan-hukum-publik/ 41. Manfaat ketaatan hukum A. Kehidupan menjadi aman, tertib, dan nyaman. B. Bangsa tidak akan berpecah. C. Persatuan dan Kesatuan menjadi kokoh. D. HAM orang lain terjamin. E. Cita-cita bangsa akan tercapai. 42. Macam macam kekuasan negara di indonesia https://www.google.com/amp/s/guruppkn.com/macam-macam-kekuasaan-negara/amp 43. Potensi ancaman bagi integrasi nasional (uraian) 44. Asas asas dalam penyelenggaraan otonomi daerah 1. Asas Desentralisasi, merupakan penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya dalam sistem NKRI. 2. Asas Dekonsentrasi, merupakan pendelegasian wewenang dari pemerintah pusat pada pemerintah daerah atau dari badan otonom untuk mengatur dan mengurus urusan sektor administrasi dalam sistem NKRI. 3. Asas Medebewind (Tugas Pembantuan), merupakan suatu asas dasar hukum otonomi daerah yang memiliki sifat membantu pemerintah pusat atau pemerintah yang lebih tinggi tingkatannya dalam menyelenggarakan negara atau daerah melalui kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah atau badan otonom yang dimintai bantuannya tersebut 45. Macam macam penggolongan hukum 1. Penggolongan Hukum Berdasarkan Bentuknya Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan bentuknya, yakni hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut bentuknya : a) Hukum Tertulis Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dan lain-lain.Ada 2 jenis hukum tertulis yakni hukum tertulis yang dikodifikasikan serta hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan, sebagai berikut : - Hukum tertulis yang dikodifikasikan, yaitu hukum yang disusun lengkap, sistematis, teratur serta dibukukukan, sehingga tidak lagi diperlukan peraturan pelaksanaan. - Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan, yakni hukum yang walaupun tertulis, akan tapi tidak disusun dengan sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah-pisah. Karena itu hukum ini sering masih memerlukan peraturan pelaksanaan di dalam penerapannya. b) Hukum Tidak Tertulis Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh masyarakat dan dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat tersebut. Contoh hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-lain. 2. Penggolongan hukum Berdasarkan Sumbernya Ada 5 jenis-jenis hukum berdasarkan sumbernya, yakni hukum undang-undang, hukum kebiasaan, hukum traktat, hukum yurisprudensi, dan hukum ilmu. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut sumbernya : a) Hukum Undang-Undang Hukum undang-undang atau disebut sebagai wettenrech, adalah jenis hukum yang terletak dan tercantum di dalam peraturan perundang-undangan. b) Hukum Kebiasaan Hukum kebiasaan atau disebut juga sebagai gewoonte-en adatrech, adalah jenis hukum yang berlaku di dalam peraturan-peraturan atau kebiasaan adat. c) Hukum Traktat Hukum traktat atau disebut juga sebagai tractaten recht, adalah jenis hukum yang ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu perjanjian antar negara atau traktat. d) Hukum Yurisprudensi Hukum yurisprudensi atau disebut juga sebagai yurisprudentie recht, adalah jenis hukum yang muncul karena adanya keputusan hakim, yang menjadi rujukan hakim selanjutnya dalam memberi putusan dalam pengadilan. e) Hukum Ilmu Hukum ilmu atau disebut juga sebagai wetenscaps recht, adalah jenis hukum yang pada dasarnya berupa ilmu hukum yang terdapat dalam pandangan para ahli hukum yang terkenal dan sangat berpengaruh. 3. Penggolongan Hukum Berdasarkan Sifatnya Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan sifatnya, yakni hukum yang memaksa dan hukum yang mengatur. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut sifatnya : a) Hukum yang Memaksa Yang dimaksud hukum yang memaksa adalah jenis hukum yang dalam keadaan bagaimana pun, harus dan mempunyai paksaan yang mutlak. Contohnya adalah hukuman bagi perkara pidana, maka sanksinya secara paksa wajib untuk dilaksanakan. b) Hukum yang Mengatur Yang dimaksud hukum yang mengatur adalah jenis hukum yang dapat dikesampingkan saat pihak-pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan tersendiri dalam suatu perjanjian. Contohnya adalah hukum mengenai warisan yang dapat diselesaikan dengan kesepakatan antar pihak-pihak yang terkait. 4. Penggolongan Hukum Berdasarkan Tempat Berlakunya Ada 3 jenis-jenis hukum berdasarkan tempat berlakunya, yakni hukum nasional, hukum internasional, dan hukum asing. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut wilayah berlakunya : a) Hukum Nasional Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara tertentu. Hukum nasional harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut. b) Hukum internasional Hukum internasional adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur hubungan hukum antar negara di dalam hubungan internasional. Hukum internasional ini berlaku secara universal, yang berarti dapat berlaku secara keseluruhan terhadap negara-negara yang mengikatkan diri dalam perjanjian internasional tertentu. c) Hukum Asing Hukum asing adalah jenis hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain dan tidak berlaku pada negara yang bersangkutan. 5. Penggolongan Hukum berdasarkan Waktu Berlakunya Ada 3 jenis-jenis hukum berdasarkan waktu berlakunya, yakni hukum positif, hukum negatif, dan hukum alam. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut waktu berlakunya : a) Ius Constitutum (Hukum Positif) Hukum positif atau yang disebut sebagai ius constitutum, adalah jenis hukum yang berlaku sekarang dan hanya bagi suatu masyarakat tertentu saja di dalam daerah tertentu. Contohnya adalah UUD 1945 yang berlaku saat ini untuk warga Indonesia. b) Ius Constituendum (Hukum Negatif) Hukum negatif atau yang disebut sebagai ius constituendum, adalah jenis hukum yang diharapkan dapat berlaku pada waktu yang akan datang. Contohnya adalah rancangan undang-undang (RUU) yang masih direncanakan akan diterapkan. c) Ius Naturale (Hukum Alam) Hukum alam atau yang disebut sebagai ius naturale atau antar waktu, adalah jenis hukum yang berlaku kapan saja dan dimana saja dari dulu sampai sekarang. Hukum ini tak mengenal batas waktu melainkan berlaku untuk selama-lamanya terhadap siapapun juga di seluruh tempat. Contohnya adalah hukum keadilan, yang salah harus dihukum. 6. Penggolongan Hukum Berdasarkan Wujudnya Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan wujudnya, yakni hukum objektif dan hukum subjektif. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut wujudnya : a) Hukum Objektif Hukum objektif adalah jenis hukum yang mengatur tentang hubungan antar dua orang atau lebih yang berlaku secara umum. Dalam artian, hukum di dalam suatu negara ini berlaku secara umum dan tidak mengenai terhadap orang atau golongan tertentu saja. b) Hukum Subjektif Hukum subjektif adalah jenis hukum yang muncul dari hukum objektif dan berlaku terhadap seorang atau lebih. Hukum jenis ini juga sering disebut sebagai hak. 7. Penggolongan Hukum Berdasarkan Isinya Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan isinya, yakni hukum publik dan hukum privat. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut isinya : a) Hukum Publik (Hukum Negara) Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan individu atau warga negaranya. Hukum publik umumnya menyangkut tentang kepentingan umum atau publik dalam ruang lingkup masyarakat. Hukum publik dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah : - Hukum Pidana, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait pelanggaran dan kejahatan, serta memuat larangan dan sanksi. - Hukum Tata Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antara negara dengan bagian-bagiannya. - Hukum Tata Usaha Negara, yaitu jenis hukum publik yang mengatur tentang tugas dan kewajiban para pejabat negara secara administratif. - Hukum Internasional, yaitu jenis hukum publik yang mengatur terkait hubungan antar negara, seperti hukum perjanjian internasional, hukum perang internasional, dan sejenisnya. b) Hukum Privat (Hukum Sipil) Hukum privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur hubungan antara individu satu dengan individu lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Jenis hukum privat memfokuskan pada kepentingan perseorangan. Hukum privat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah : - Hukum Perdata, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar individu secara umum, misalnya yaitu hukum keluarga, hukum perjanjian, hukum kekayaan, hukum waris, hukum perkawinan, dan sebagainya. Hukum Perniagaan, adalah jenis hukum privat yang mengatur hubungan antar individu di dalam kegiatan perdagangan, misalnya yaitu hukum jual beli, hutang utang piutang, hukum mendirikan perusahaan dagang, dan sebagainya. 8. Penggolongan Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya Ada 2 jenis-jenis hukum berdasarkan cara mempertahankannya, yakni hukum material dan hukum formal. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut cara mempertahankannya : a) Hukum Material Hukum material adalah jenis hukum yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat yang berlaku secara umum mengenai hal-hal yang dilarang serta hal-hal yang dibolehkan untuk dilakukan. Contohnya adalah hukum pidana, hukum perdata, hukum dagang dan sebagainya. b) Hukum Formal Hukum formal adalah jenis hukum yang mengatur tentang bagaimana cara mempertahankan dan melaksanakan hukum material. Contohnya adalah Hukum Acara Pidana (KUHAP), Hukum Acara Perdata, dan sebagainya