Uploaded by User46945

MAGNUM FT MAXX COFFEE - New Template

advertisement
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
TEMPLATE PENULISAN ARTIKEL
Analisis Strategi One-to-One Marketing Costum dalam Produk Magnum
Tiramisu Affogato dengan Metode Penelitian Semiotika
Penulis
Riska Audrya , Andres2) & Merline Huangcy3)*
1)
e-mail: [email protected] [email protected] [email protected].
Abstrak
Segala sesuatu yang terjadi dimasyarakat saat ini selalu didasarkan viral, tidak terkecuali makanan dan minuman. Bagi
beberapa perusahaan hal ini dimanfaaatkan sebagai metode komunikasi marketing yang baik. Contohnya pada
kerjasama PT. Unilever Indonesia dengan Maxx Coffee yang membuat produk Magnum Tiramisu Affogato. Dengan
teknik one-to-one marketing costum. Metode penelitian yang digunakan yatu semiotika, yaitu metode yang bertujuan
untuk mengungkap maksud dari sesuatu yang bisa jadi media. Dikarenakan dua perusahaan ini menjalin kerjasama
memiliki maksud tertentu, baik dibidang marketing ataupun relasi. Dan pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
kualitatif dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti media, berita dan sebagainya. Perusahaan ini
membuat produk baru berdasarkan permintaan pelanggan dan juga keadaan yang sedang viral. Alhasil Magnum
Tiramisu Affogato ini hanya diproduksi limited dan dijual dibeberapa gerai Mandax Coffee. Hal ini menyebabkan
menaiknya grafik pembelian produk ini. Antusiasme masyarakat juga bertambah seiring banyaknya konsumen yang
merekomendasikan menu ini. Sehingga tujuan lain yang dimaksud dalam pembuatan menu baru Magnum Tiramisu
Affogato adalah untuk strategi marketing komunikasi mereka terhadap pelanggan. Memberikan kesempatan kepada
pelanggan untuk memilih dan menciptakan menu mereka sendiri. Dengan harapan memberikan rasa bangga terhadap
pelanggan karena diberi kepercayaan oleh perusahaan yang mereka senangi. One-to-one marketing merupakan salah
satu metode marketing yang cukup efektif untuk meningkatkan suatu keuntungan dalam perusahaan.
Kata kunci: Marketing, Kerjasama, Komunikasi, Produk terbatas
One-to-One Marketing Strategy Analysis In Magnum Tiramisu Affogato Product Using Semiotic
Research Method (UPPERCASE, 12 pt, bold)
Abstract
Everything that happens in society today is always based on viral, food and drinks are no exception. For some
companies this is utilized as a good marketing communication method. For example in the cooperation of PT. Unilever
Indonesia with Maxx Coffee, which makes Magnum Tiramisu Affogato products. With a one-to-one marketing
marketing technique. The research method used is semiotics, namely a method that aims to uncover the intent of
something that could be the media. Because these two companies formed a partnership that had a specific purpose,
both in the field of marketing or relations. And the approach used is a qualitative approach by collecting data from
various sources such as media, news and so on. This company makes new products based on customer demand and also
the state that is being viral. As a result this Magnum Tiramisu Affogato is only produced limited and sold in several
Maxx Coffee outlets. This has led to an increase in traffic to purchase this product. The enthusiasm of the community
also increased as many consumers recommended this menu. So that the other purpose referred to in the creation of a
new menu Magnum Tiramisu Affogato is for their marketing communication strategies to customers. Give customers
the opportunity to choose and create their own menu. With the hope of giving pride to customers because they are
trusted by the company they love. One-to-one marketing is one of the most effective marketing methods to increase
profits in a company.
Keywords: Marketing, Cooperation, Communication, Limited Product
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
PENDAHULUAN
Saat ini masyarakat Indonesia sedang digemari oleh dua hal yang viral. Yang pertama
adalah kopi. Gaya hidup masyarakat khususnya kaum muda milenial dengan menyeruput kopi di
café-café yang membuat budaya ngopi-ngopi itu menjadi lebih keren. Melihat fenomena pergeseran
budaya kopi yang sedang menjadi tren ini mendorong peneliti untuk ingin mengetahui bagaimana
penonton memaknai unsur tranformasi budaya minum kopi yang terdapat dalam film Flosofi Kopi
ini(Safitri & Sukmono, 2017). Kebutuhan konsumen oleh para milenial menyebabkan naiknya suatu
produk. Hal ini juga dikatakan oleh Presiden Joko Widodo bahwa kopi saat ini merupakan produk
minuman dengan tingkat keuntungan yang tinggi (Tempo.co, 2019). Menurut (Timpal et al., 2016),
brand atau merek adalah sebuah label unik berupa desain, simbol, kata atau kombinasi dari semua
item tersebut yang melekat sebagai identitas pada sebuah produk dan menjadi ciri atau identitas
khusus yang membedakan dengan produk atau jasa dari pesaing lainnya .
Merek yang mewakili produk atau jasa dari sebuah perusahaan perlu diperkenalkan kepada
publik agar merek tersebut dikenal luas oleh masyarakat, oleh sebab itu dilakukanlah kegiatan
pemasaran. American Marketing Association (2017) mendefinisikan pemasaran sebagai aktivitas,
kumpulan institusi, dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan pertukaran
penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum (Kotler dan
Armstrong, 2007:251).
Setelah sukses menggarap pasar es krim untuk anak-anak dan remaja sejak tahun 1994,
belakangan Walls mulai agresif menggeber promosi es krim untuk orang dewasa dengan produk
Walls Magnum. Dulu umumnya menu dessert hanya buah dan manisan, tetapi seiring dengan
perkembangan zaman Es krim juga sudah dicari sebagai dessert. “Sehingga kami berpikir segmen
dewasa sudah mulai berkembang. Nah, bagaimana caranya kami masuk ke segmen ini, karena ini
opportunity, kami pikir Magnum yang paling tepat,” jelas Meila sebagai Senior Brand Manager
Wall’s Magnum.
Magnum adalah salah satu produk es krim yang dibuat oleh perusahan PT. Unilever
Indonesia. Dimana produk unggulannya yaitu es krim vanilla yang dibalut oleh coklat almond
(Magnum, 2020)
Dari dua hal yang sedang diminati dan viral ini, PT. Unilever Indonesia mencoba
mengembangkan es krim Magnum Coffee dimana produk baru ini berdasarkan keinginan pelanggan
yang sedang menikmati kopi dan perusahaan yang mencoba menggunakan Integrated Marketing
Communication dimana menggunakan teknik one-to-one marketing dengan jenis costumization.
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
Costumization sendiri adalah ketika pelanggan secara proaktif memilih satu elemen marketing mix
atau lebih bagi mereka (Hendrawan et al., 2009:53).
Masyarakat Indonesia dengan rentang usia 17–30 tahun yang dikatakan dengan kaum
milenial lebih suka dan tertarik dengan hal–hal yang berbau viral. Mereka lebih memilih produk
baru yang sedang tren dari pada hal yang sudah biasa bagi mereka (Walidah, 2018:321). Selain itu,
pasar minuman dan makanan sendiri selalu fokus terhadap satu jenis produk yang sedang mereka
jalankan. Contohnya sebuah toko kopi yang hanya akan fokus menjual kopi. Untuk mendapatkan
pelanggan yang banyak. Sebuah perusahaan terkadang harus mengikuti keinginan pasar yang ada.
Dengan kata lain harus dituntut untuk berinovasi dan kreatif dalam pengembangan produknya
(Akbarezky et al., 2019:271). Maka dari itu PT. Unilever Indonesia berinovasi dengan membuat es
krim Magnum Coffee. Dimana produk yang biasanya berlapis cokelat kini diganti dengan balutan
kopi selera anak muda.
Sehingga pada kali ini penulis akan mengidentifikasi teknik one-to-one marketing dengan
jenis costumization yang dilakukan oleh PT. Unilever Indonesia dan Maxx Coffee. (Akbarezky et
al., 2019:271) menyebutkan bahwa Maxx Coffee merupakan pelopor toko penjaja kopi masa kini
yang menekankan pada kualitas layanan pada konsumennya. Oleh karena itu, pada penelitian ini
akan dibahas lebih lanjut dengan Integrated Marketing Comunication.
Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk membahas Integrated Marketing Communication
dengan one-to-one marketing jenis customization yang dilakukan PT. Unilever Indonesia dan Maxx
Coffee dengan membuat inovasi Produk Magnum Tiramissu Affogato.
Masyarakat mengenal es krim sebagai sejenis makanan hidangan beku dan produksi es krim
mulai dilakukan pada awal abad 18, menyusul dibangunnya pabrik es krim pertama yang berlokasi
di Amerika Serikat, tepatnya di Baltimore, pada tahun 1851. Es krim merupakan makanan yang
sangat populer yang digemari oleh seluruh kalangan di dunia. Es krim sendiri merupakan makanan
yang baik bagi tubuh karena komponen atau bahan–bahan penyusunnya yang sangat sehat.
Komposisi penyusun es krim adalah susu yang merupakan sumber protein, kalsium dan energi yang
dapat membantu pertumbuhan tulang bagi manusia (Moura, 2011:1).
Magnum adalah sebuah merk es krim yang dimiliki oleh perusahaan Britania atau Belanda
Unilever dan dijual sebagai bagian dari garis produk Heartbrand di kebanyakan negara. Magnum
sendiri di Indonesia memiliki berbagai macam rasa. Mulai dari cokelat almond hingga cokelat
putih. Magnum banyak digemari karena berlapis coklat padat, sehingga saat memakan es krim ada
sensasi menggigit coklat padat.
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
Maxx Coffee adalah perusahan minuman yang berasal dari Indonesia. Pendiri dari Maxx
Coffee sendiri merasa bangga karena hasil kopi yang disajikan di 81 negara berasal dari para petani
di Indonesia. Berbagai macam menu disajikan di Maxx Coffee, mulai kopi khas Aceh hingga kopi
khas Indonesia Timur. Penyajian dari Maxx Coffee sendiri sangat unik sehingga para pelanggan
merasa adanya rasa khas di setiap kopi yang disajikan.
Menurut Sani (2018) , Maxx Coffee kalah bersaing dibandingkan dengan kedai kopi lain
seperti Starbucks, Coffee Bean dan kompetitor lainnya. Menurut Handi (2010) menyatakan bahwa
turunnya data pengunjung dapat dipengaruhi oleh turunnya kepuasan pelanggan. Apabila pelanggan
merasa puas maka ditandai dengan rasa senang, begitu pula sebaliknya apabila pelanggan merasa
kecewa maka dapat dikatakan bahwa pelanggan tersebut tidak puas. Kepuasan pelanggan
merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi
yang akan mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut (Fandy
Tjiptono 2010:160). Tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa akan
mencerminkan tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Sebagaimana yang dikatakan Kotler (2012),
kepuasan merupakan tingkat rasa setelah membandingkan tingkat kinerja yang dirasakan dengan
harapan-harapannya, dimana dilihat dari data diatas masih belum memenuhi harapan pelanggan
sehingga pelanggan merasa tidak puas (Ayu, 2017:9).
Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat kepuasan
pada pelanggan, maka peneliti kembali melakukan penelitian pendahuluan dengan cara
membagikan kuesioner kepada 30 responden yang berkunjung ke Maxx Coffee.
Berdasarkan fenomena yang ada dalam uraian diatas, yang dilakukan oleh penulis, dapat
dilihat dari faktor-faktor tersebut Maxx Coffee masih merasakan adanya kekurangan dalam bidang
pelayanan. Agar tetap bersaing dengan pesaing lainnya perusahaan dituntut agar dapat menjaga
citra merek dan kualitas pelayanan yang diberikan, salah satu cara yaitu lebih mengenal pelanggan
dan menerapkan standar yang telah disusun oleh perusahaan. Kepuasan pelanggan merupakan
tujuan dari setiap perusahaan, perusahaan berusaha keras agar produk yang mereka tawarkan dapat
membuat puas pelanggannya.
Begitu pentingnya kepuasan pelanggan bagi perusahaan karena merupakan faktor penting
yang akan berdampak positif dalam jangka panjang.
Maka dari itu Maxx Coffee mencoba menjalin kerjasama denga Magnum dengan tujuan
agar masyarakat kembali pecaya kepada Maxx Coffee dan akan mendapat respon positif akan
keputusan yang diambil oleh Maxx Coffee.
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
Integrated Marketing Communication atau IMC mulai dikenalkan pada tahun 1980an yang
bisa dibilang era dimana perusahaan mulai menginginkan teknik pemasaran dan kebutuhan akan
strategi yang lebih terintegrasi dari alat promosi yang sudah ada saat ini. Industri periklanan sadar
bahwasannya Integrated Marketing Communication bukan hanya sebuah trend semata, tetapi
merupakan sebuah kegiatan pengiklanan, marketing dan komunikasi yang lancar sebagaimana
digunakan untuk definisi dari konsep integrasi. Selain itu, periklanan yang digunakan dalam IMC
juga dapat memberikan dampak yang cukup besar. Definisi dari Integrated Marketing
Communication (IMC) menurut American Association of Advertising (the “4As”) adalah A concept
of marketing and communications planning that recognizes on the added value of a comprehensive
planning that evaluates the strategic roles of a variety communication disciplines- for example,
general advertising, direct response, sales promotion, and public relations and combines these
disciplines to provide clarity, consistency, and maximum communication impact. IMC merupakan
bagian dari komunikasi pemasaran kepada publik, dan juga salah satu aspek yang memegang
peranan penting dalam keberhasilan perusahaan. Pada saat ini, komunikasi pemasaran muncul
sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dari sebelumnya. Alas an tersebut dikarena
komunikasi pemasaran juga merupakan perwujudan dari konsep-konsep komunikasi.
Ada beberapa dasar-dasar yang digunakan dalam Marketing Communication Mix yang
kemudian dikemukakan oleh Philiph Kotler menjadi 8 (delapan) model komunikasi utama yaitu :
pengiklanan, promosi penjualan, acara tahunan, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran
langsung/direct marketing, pemasaran melalui internet/internet marketing, komunikasi pemasaran
dari mulut ke mulut/word of mouth, dan penjualan personal/personal selling (Ulfa & Marta,
2017:77).
Masing-masing memainkan perannya dalam upaya komunikasi pemasaran. Menurut
Terence A. Shimp (2007), IMC adalah pengembangan dan proses aplikasi berbagai program
komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara terus menerus atau
berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Proses IMC berawal dari pelanggan atau calon
pelanggan, kemudian kembali pada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan
metode yang perlu dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif antara perusahaan dan
pelanggan atau calon pelanggan (RI, 2017:7).
Berikut ciri-ciri dari Integrated Marketing Communication itu antara lain adalah: (1)
Mempengaruhi Perilaku. Tujuan yang paling penting dari IMC adalah untuk mempengaruhi
perilaku terhadap target yang dituju. Dapat diartikan bahwa komukasi pemasaran tidak boleh hanya
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
dengan mempengaruhi kesadaran merek atau merubah tindakan atau kebiasaan konsumen terhadap
merek. Sebaliknya kesuksesan IMC berasal dari respon yang didapat dari pelanggan atau calon
pellanggan yang berkomunikasi secara langsung dengan komunikasi dua arah yang baik. (2)
Menciptakan Sinergi. Dalam definisi IMC, keseimbangan atau sinergi juga diperlukan. Semua
unsur pada komunikasi seperti iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, event, dan lain-lain juga
harus kompak dalam satu pendapat. Saling berkoordinasi merupakan hal yang sangat penting untuk
menghasilkan citra merek yang kuat dan utuh, serta dapat membuat konsumen melakukan aksi
campuran komunikasi pemasaran terdiri dari enam macam komunikasi, yaitu: (1) Iklan. Iklan atau
advertising dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi,
produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Iklan merupakan salah satu
bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena
daya jangkaunya yang luas. Iklan juga menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya
bagi perusahaan atau industri yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada
masyarakat luas. (2) Pemasaran Langsung (Direct Marketing). Pemasaran langsung atau direct
marketing adalah bentuk usaha perusahaan untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon
pelanggan yang ditargetkan dengan tujuan untuk menumbuhkan pendapat atau tanggapan atau
terjadi penjualan. Secara tradisional atau kuno pemasaran langsung sebenarnya tidak dianggap
sebagai salah satu elemen dari bauran promosi. Namun karena pemasaran langsung telah menjadi
bagian integral dari program Integrated Marketing Communication yang telah dilaksanakan banyak
perusahaan atau industri yang melakukannya dimana sering kali melibatkan strategi, anggaran serta
tujuan yang berbeda, maka diperlukannya memasukkan pemasaran langsung sebagai salah satu
komponen campuran promosi. Pemasaran langsung mencakup berbagai aktivitas termasuk
pengolaan database atau sumber data (database management), penjualan langsung (direct selling),
telemarketing dan iklan dengan respon langsung dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi
seperti mengirim surat langsung kepada pelanggan dan calon pelanggan atau melalui internet,
media cetak, dan media penyiaran. (3) Promosi Penjualan (sales promotion). Promosi merupakan
unsur atau bagian dari pemasaran yang digunakan perusahaan atau industri untuk berhubungan
komunikasi dengan konsumennya. Promosi mencakup seluruh unsur dari promotional mix, tetapi
tidak sedikit pula para partisi iklan yang menggunakan istilah promosi yang sebenarnya mengarah
kepada promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif
kepada tenaga penjualan, distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan
penjualan. (4) Penjualan Personal (personal selling). Penjualan personal atau personal selling
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
merupakan komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk
memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya. Masing-masing kegiatan
komunikasi pemasaran memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri. Kegiatan penjualan personal
(personal selling) penting untuk meningkatkan ekuitas merek perusahaan atau industri dan ekuitas
setiap merek. (5) Pemasaran Interaktif. Pemasaran interaktif merupakan suatu program pemasaran
yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan langsung atau tidak langsung
meningkatkan kesadaran, meningkatkan citra, atau menimbulkan penjualan produk dan jasa melalui
website atau internet. Kehadiran internet tidak saja telah mengubah cara-cara perusahaan atau
industri dalam merancang dan melaksanakan stategi bisnis dan pemasaran namun juga
mempengaruhi program komunikasi pemasaran mereka. Internet menjadi media iklan yang
menarik. Banyak praktisi pemasaran mengiklankan produk mereka baik di website sendiri maupun
website milik perusahaan atau industri lain. Dapat dikatakan internet merupakan media yang
bahkan dapat digunakan untuk melaksanakan seluruh elemen bauran promosi. Selain berfungsi
sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi pemasaran
yang bersifat mandiri, karena sifatnya interaktif, internet menjadi cara efektif untuk berkomunikasi
dengan konsumen. (6) Hubungan Masyarakat (public relations). Hubungan Masyarakat atau public
relation merupakan komponen sangat penting dalam bauran promosi suatu perusahaan atau industri
atau organisasi. Humas memiliki berbagai macam definisi dan interpretasi. Hubungan masyarakat,
atau sering disingkat humas adalah praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau
organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup sebuah organisasi atau individu yang
mendapatkan eksposur ke khalayak mereka menggunakan topik kepentingan publik dan berita yang
tidak memerlukan pembayaran langsung. The British Institute of Public Relation mendefinisikan
humas merupakan suatu upaya untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian antara
organisasi dan publiknya. Tujuan dari hubungan masyarakat oleh perusahaan atau industri sering
untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk
mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan
politik. Kegiatan umum termasuk berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri,
bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan.
One-to-one Marketing Program pemasaran secara individu pada bentuk nasabah bisnis
dilakukan dengan cara perhitungan manajemen dimana pemasaran membentuk suatu tim nasabah
yang akan mengarahkan ke sumber daya perusahaan sesuai dengan kebutuhan nasabah secara
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
individual. Dalam suatu pusat belanja, pengelola dituntut untuk membentuk perhimpunan penghuni
atau perhimpunan para penyewa tenant relation yang akan mengarah ke hubungan antara pengelola
dengan para tenant, untuk lebih mengetahui kebutuhan dan keinginan dari para tenant.
One-to-one marketing, sama seperti upaya pemasaran personal yang diprakasai oleh
Harrah’s Entertainment, mewakili ide yang revolusioner dalam bidang pemasaran saat ini:
komunikasi dengan konsumen secara individual, berbasis one-to-one (ABEDNEGO, 2006:2). Lett
menyatakan bahwa one-to-one marketing merupakan salah satu alat yang muncul pada pemasaran
yang datang dengan ekonomi baru, yang terdiri dari kontak langsung yang terjadi secara individu
antara perusahaan dan klien (atau kelompok pelanggan persyaratan yang sama). Hal yang paling
umum dalam menciptakan one-to-one marketing dengan pelanggan mereka antara lain: (1)
Melebih-lebihkan jumlah perubahan yang diperlukan untuk memulai proses. Dan (2) Menentukan
sejauh mana setiap aspek dari perusahaan perlu untuk terlibat.
Terdapat empat langkah untuk berlatih prinsip one-to-one marketing : (1) Identify
customers. Perusahaan harus tahu pelanggan mereka. (2) Differentiate each customer.
Mengidentifikasi pelanggan yang paling berharga. (3) Interact with each customer. Berinteraksi
dengan pelanggan. (4) Customize products for each customer. Memberikan produk disesuaikan
untuk tiap pengguna.
Berdasarkan pendapat yang disampai oleh Ardiyhanto (2011) berpendapat bahwa one-toone marketing merupakan program yang dapat dilihat dari keramahan dan kesopanan karyawan
kecepatan dan keterampilan karyawan dan penanganan keluhan karyawan sapaan oleh karyawan
terhadap pelanggan (Setiono & Holili, 2016:27).
Sedangkan Oesman (2010) berpendapat “ one-to-one marketing yaitu program one-to-one
(pasar individu) merupakan program yang dilakukan secara individual yang ditujukan untuk
memenuhi kepuasan atas kebutuhan yang unik dari pelanggan. Selajutnya pendapat lain yang
disampaikan oleh Sheth jagdish, Atul Parvatiyar & shainesh. (2002) “one-to-one marketing
yaitu suatu program yang ditunjukan kepada pemenuhan pemuasan kebutuhan yang dimiliki oleh
pelanggan yang unik dan secara individualatau perorangan”. Sedang hasil penelitian yang
disampaikan oleh, Pepers & rogers (2006) “one-to-one marketing merupakan program yang
dilakukan secara individual yang ditujukan untuk memenuhi kepuasan atas kebutuhan yang unik
dari pelanggan, One-to-one marketing difokuskan pada satu pelanggan pada satu waktu atau
periode. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disintesisiskan bahwa one-to-one marketing
merupakan suatu kegiatan yang dapat memenuhi kepuasan dan memberikan informasi untuk
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
memuaskan kebutuhan, penanganan, kecepatan, dan keinginan konsumen secara individual atau
perorangan (Fidusia, 2019:74).
One-to-one marketing terdiri dari 2 jenis, yakni: Personalization dan Customization.
Personalization terjadi ketika perusahaan mengambil keputusan marketing mix yang sesuai,
berdasarkan dengan kumpulan data pelanggan yang telah diperoleh.
Personalization mempunyai beberapa keunggulan, antara lain kepuasan pelanggan yang lebih tinggi
dan laba yang juga lebih tinggi. Kepuasan diharapkan akan meningkat, karena perusahaan
melakukan marketing mix yang relevan dengan data pelanggan.
Hanya saja, personalization juga memiliki beberapa kelemahan yaitu kekhawatiran
menyerang privasi orang, sebab personalization adalah mengumpulkan data dan memanfaatkan data
yang diperoleh dan ini cukup mahal, karena membutuhkan data dan software yang mahal untuk
melakukannya karena tergantung pada keakuratan personalization itu sendiri.
Customization adalah ketika pelanggan secara proaktif memilih satu elemen marketing mix
atau lebih bagi mereka. Jadi, perbedannya dengan personalization adalah, disini pelanggan yang
lebih berperan banyak untuk memilih. Manfaat utama yang diperoleh dari customization adalah
kepuasan pelanggan yang lebih besar. Karena pada customization, order dibuat sesuai dengan
keinginan pelanggan. Sehingga, ketika pelanggan memperoleh hasil pesanan yang sesuai dengan
keinginan dan ekspektasinya, maka mereka akan puas.
Salah satu keunggulan potensial yang ditawarkan oleh customization adalah memberikan
diferensiasi produk tersendiri. Namun, customization juga memiliki kelemahan, yakni pada biaya.
Tentunya customization memicu biaya yang lebih besar (Hendrawan et al., 2009:53).
Es krim Magnum salah satu produk dari PT. Unilever Indonesia telah mengeluarkan produk
baru, yaitu Magnum Tiramissu. Sebelumnya produk ini hanya sebuah es krim yang dibalut dengan
berbagai jenis coklat. Setelah beberapa tahun berjalan dan mengamati perkembangan pasar. CEO
dari Magnum menyadari bahwasannya masyrakat Indonesia sangat menyukai kopi. Hal ini
dibuktikan dengan hamper setiap kalangan meminum kopi. Selanjutnya perusahaan ini berfikir
untuk berinovasi produk dengan mengikuti pasar yang ada serta trend yang sedang viral. Yaitu
membuat Magnum tiramisu. Hal ini menjadi perhatian dari masyarakat Indonesia. Khususnya para
remaja hingga dewasa yang notabenya penikmat kopi dan es krim. Produk ini jadi ditunggu oleh
masyarakat.
Melihat dari antusias yang ada, beberapa perusahaan tertarik untuk bekerja sama degan
Magnum. Salah satu nya yaitu Maxx Coffee. Maxx Coffee adalah kedai kopi dimana menyajikan
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
berbagai jenis kopi nusantara higga dunia. Maxx Coffee telah tersebar lebih dari 81 negara yang ada
didunia. Melihat segmen ini pula, pihak dari Magnum mencoba bertemu dengan Maxx Coffee.
Hingga akhirnya mereka sepakat untuk menjalin kerjasama. Bentuk kerjasama yang dibangun ialah
membuat satu menu pada Maxx Coffee dimana menyajikan es krim Magnum tiramisu dengan kopi
andalan dari Maxx Coffee Affogato. Disini penikmat kopi kan merasakan lembutnya eskrim yang
dbalut topping kopi. Sehingga menciptakan rasa panas dan dingin yang mencampur sempurna.
Kedua perusahaan ini akhirnya memutuskan untuk mengumumkan melalui media cetak
seperti majalah, koran, iklan televisi, talkshow, wawancara dan sebagainya guna mempromosikan
gabungan menu baru mereka. Dampaknya masyarakat tampak antusias dan menunggu kehadiran
menu baru yang telah disediakan oleh Maxx Coffee tersebut. Pihak Maxx Coffee menyebutkan
bahwasannya menu tersebut akan dipasarkan denga harga 49.000 rupiah per sajian. Hal yang
membuat nya begitu istimewa adalah produk ini hanya tersedia terbatas atau limited product, yang
mana hanya dijual di beberapa gerai yang ada di Indonesia.
Pada mulanya para pelanggan Maxx Coffee memberi masukan bahwa mereka ingin makan
es krim sembari minum kopi. Maka dari itu pihak dari Maxx Coffee segera mengajak kerja sama
pihak Magnum karena merasa memiliki tujuan yag sama. Pada kerjasama ini memiliki beberapa
metode marketing yang unik, yaitu metode komunikasi one-to-one marketing costum. Yang dimana
artinya suatu perusahaan membuat produk berdasarkan permintaan dari pelanggan. Dimana akan
memberikan feedback yang baik untuk pelangggan. Tetapi memiliki kelemahan, yaitu perusahaan
harus menaikkan ongkos produksi demi membuat produk yang hanya diminati oleh beberapa
pelangga saja.justru dengan hal itu perusahann harus berusaha dan berupaya untuk melakukan
strategi masyarakat mau dan tertarik dengan produk mereka. Salah satunya dengan komunikasi
marketing dengan Teknik one-to-one marketing costum.
Penelitian ini menggunakan metode semiotika. Semiotika adalah salah satu metode atau cara
yang digunakan untuk mengetahui suatu tanda. Tanda disini dapat diartikan sebagai petunjuk atau
pesan yang tersirat pada suatu media tertendu. Dengan cara identifikasi dan analisis setiap detail
dari media tersebut diharapkan akan mengetahui tujuan yang sebenarnya dari media tersebut. Dari
sini tujuan penelitan ini adalah ingin mengetahui yang sebenarnya dalam strategi yang dilakukan
oleh Magnum dan Maxx Coffee dan menganalisis dengan data – data yang ada. Sehingga penulis
mengetahui apakah tanda atau pesan tersirat dalam strategi marketing yang dilakukan oleh Magnum
dan juga Maxx Coffee. Selain itu untuk mengumpulkan data–data, semiotika juga diiringi dengan
metode pendekatan kualitatif, yang mana brfungsi untuk pengumpulan data, perlakuan terhadap
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
data hingga pengelolaan data yang nantinya akan dihubungkan dengan semiotika untuk dianalisis
apakah ada maksud dan tujuan tertentu dalam kerja sama antara PT. Unilever Indonesia dnegan
Maxx Coffee. Head of Marketing Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk., Amalia Sarah Santi
menjelaskan es krim Magnum kembali memanjakan para pleasure seekers di penghujung tahun
dengan
meluncurkan
varian
terbaru,
yaitu
Magnum
Tiramisu
(https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2016/Magnum-Tiramisu-Affogato-MaxxCoffee.html diakses Kamis, 13 Februari 2020).
Terpilihnya tiramisu karena sejak menjadi trend di Indonesia pada tahun 2000-an, hingga
kini desserts legendaris ini selalu dicintai dan menjadi primadona di antara para pecinta desserts.
Chef Odie Djamil sebagai Magnum Chocolatier menerangkan tiramisu dalam bahasa Inggris
mengandung arti ’cheer me up’ atau ’pick me up’, karena dalam sepotong tiramisu Anda dapat
merasakan luapan citarasa yang sangat menggoda. Maka tak heran, desserts yang telah berhasil
merebut hati jutaan pleasure seekers di seluruh dunia –termasuk di Indonesia– ini terkenal sebagai
“the real icon of happiness”.
Cara menikmati Magnum Tiramisu Affogato, tambahnya, sama dengan cara otentik untuk
menikmati Affogato, yaitu dengan menuangkan secangkir espresso panas ke dalam gelas berisi
Magnum Tiramisu. Selanjutnya, pleasure seekers dapat menikmati Magnum Tiramisu dengan
mencelupkannya ke dalam espresso yang berfungsi sebagai dipping. Sebagai pelengkap, pleasure
seekers juga dapat memilih salah satu dari empat free toppings yang tersedia yaitu chocolate sauce,
caramel sauce, whipped cream, atau roasted almond chunk.
Head of Marketing Maxx Coffee Geoffry, Samuel menuturkan Magnum Tiramisu Affogato
dimana espressonya terbuat dari perpaduan empat jenis biji kopi Arabica pilihan yang di-roast
dengan seksama, yaitu biji kopi Uganda, Colombia, Brazil, dan Bali Kintamani. Paduan ini akan
menghasilkan kekentalan dari rasa kopi yang lebih kuat, konsisten dan kaya rasa, manis dan sedikit
nutty
(https://kalimantan.bisnis.com/read/20161109/223/600695/magnum-dan-maxx-coffe-
kolaborasi-menu-es-krim-baru diakses Kamis, 13 Februari 2020).





Tidak menggunakan subjudul.
Memuat penjelasan padat dan ringkas tentang latar belakang masalah dan tujuan dilakukannya
penelitian, kajian pustaka yang mendukung dan relevan, dan hipotesis penelitian.
Mengandung state of the art yang didukung artikel-artikel jurnal terdahulu yang relevan
Naskah ditulis menggunakan Bahasa Indonesia baku, atau Bahasa Inggris
Dibuat dalam format 1 kolom menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 12, spasi
multiple 1.2 pada kertas ukuran A4 (210 mm x 297 mm).
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta


Rata kiri – kanan (justified).
Naskah ditulis maksimal 10 halaman termasuk daftar tabel dan daftar gambar di dalamnya.
METODE PENELITIAN (12 pt, bold)
Menurut Sugiyono, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang
perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data tujuan dan kegunaan tertentu.
Sementara itu, Deddy Mulyana menjelaskan lebih rinci mengenai metodologi. Metodologi
adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari
jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik
penelitian. Metodologi dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoretis yang kita gunakan untuk
melakukan penelitian, sementara perspektif teoretis itu sendiri adalah sutau kerangka penjelasan
atau interpretasi yang memungkinkan peneliti memahami dan menghubungkan data yang rumit
dengan peristiwa dan situasi lain (Iii & Penelitian, 2016:38).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (penggabungan), analisis data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi Metode
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif
dengan analisis semiotika Roland Barthes karena memaknai tanda adalah proses komunikasi.
Semiotika membahas tentang bagaimana cara memahami simbol atau lambang, dikenal
dengan semiologi. Semiologi sendiri digunakan untuk menginterpretasikan pesan dalam proses
komunikasi. Berbicara tentang konsep simbol maka harus diawali dengan pemahaman tentang
konsep tanda, dimana tanda dapat mengartikan unsur lain yang tidak dapat diartikan secara
langsung.
Pengembangan semiotika dalam bidang studi dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu
semantic, syntatics, dan Pragmatics. Ilmu semiotika biasanya dipakai untuk analisis teks. Teks
tersebut dapat berupa verbal maupun nonverbal dan bisa berada dalam media apapun. Teks disini
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
dapat diartikan sebagai suatu karya yang dapat dimuat disuatu sumber media, baik media cetak atau
media yang lain. Metode semiotika ini digunakan untuk mengungkap makna lain atau konotatif
yang tersembunyi di balik teks media secara menyeluruh, sehingga susah untuk menilai secara
objektif karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti, budaya, pengalaman, ideologi, dan lainlain.
Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan
dan Taylor (1975, dalam Moleong, (2012: 04) bahwa metode penelitian kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Bisa berupa kata-kata tertulis dari orangorang serta perilaku yang dapat diamati. Dengan demikian penelitian kualitatif merupakan
penelitian interpretatif dengan menggunakan berbagai penafsiran yang melibatkan banyak metode
(Iii et al., 2013:50).
Selain itu, penelitian kualitatif bersifat empiris, yang pengamatan atas datanya berdasarkan
pada ungkapan, pendapat atau opini dari subjek penelitian, sebagaimana yang diketahui atau
diberitahu oleh subjek penelitian. Setelah mengetahui penjelasan diatas, maka disimpulkan
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar peneliti dapat mendeskripsikan dan
menganalisis dengan jelas tanda-tanda yang ada di dalam produk dari PT. Unilever Indonesia
dengan Maxx Coffee. Pendekatan ini digunakan oleh peneliti untuk memahami tanda-tanda
denotasi dan konotasi yang terdapat pada Iklan Magnum tiramisu afogato. Di dalam analisis
semiotika, metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hal itu dikarenakan
karena asumsi dasar semiotika adalah kajian tentang tanda, yang artinya pengertian setiap individu
setiap orang akan berbeda–beda sesuai dengan budaya, ideologi, pengalaman, dsb. Oleh sebab itu,
semiotika sebagai metode tafsir tanda memiliki sifat yang subjektif. Dengan demikian, analisis
semiotika akan lebih sesuai menggunakan pendekatan kualitatif karena metode penelitian kualitatif
bersifat subjektif sehingga instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif interpretatif. Metodologi penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian analisis semiotik ini adalah interpretatif. Dalam penelitian ini peneliti
akan meneliti tanda-tanda yang mengacu pada pada Produk ice cream Magnum Tiramisu Affogato.
Tanda–tanda yang akan diamati dan dianalisis yaitu media promosi, branding setiap perusahaan,
tujuan diadakannya kerjasama, Promosi penjualan, dan hubungan dengan masyarakat, serta data
pendukung lainnya, yang akan diteliti dan di interpretasikan ke dalam bentuk kata-kata dan bahasa.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada teori dua tatanan semiotika Roland Barthes yang telah
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
dijelaskan sebelumnya. Tanda-tanda yang ada pada kerjasama es krim Magnum dan Maxx Coffee
akan dikelompokkan ke dalam tanda denotasi, konotasi dan mitos. Mitos tidak selalu akan menjadi
bagian dari kelompok tanda-tanda yang dikumpulkan. Hal ini karena, adanya kemungkinan bahwa
tanda-tanda dalam kerjasama Magnum dan Maxx Coffee tidak mengandung mitos (dalam semiotika
Barthes).
Ruang lingkup pada penelitian ini adalah kerja sama Magnum dan Maxx Coffee dalam
membuat produk gabungan Unit analisis data dalam penelitian ini berupa beberapa iklan dan media
yang memberitakan kerjasama antara Magnum dan Maxx Coffee yang menunjukan adanya upaya
pembongkaran terhadap nilai nilai dalam media tersebut. Sumbr data yang digunakan yaitu : (1)
Data primer, akan diperoleh dari berita kerja sama antara Magnum dan Maxx Coffee. Data yang
didapatkan akan berupa pesan tersirat, maksud kerjasama, hingga tujuan diadakannya kerjasama.
(2) Data Sekunder, data yang digunakan sebagai pendukung dan pelengkap oleh data primer dalam
penelitian ini. Data sekunder didapatkan dari buku, jurnal (online), dan artikel atau media (online).
Dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi
karena objek penelitian berupa berita yang dimuat diberbagai media dan wawancara. Teknik
dokumen digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia. Adapun tahap
pengumpulan data sebagai berikut: (1) Membaca semua berita yang bersangkutan tentang kerja
sama Magnum dan Maxx Coffee dan menonton wawancara antara dua petinggi di perusahaan
tersebut. (2) Mengidentifikasi makna dari setiap omongan baik dari media maupun dari wawancara.
(3) Mengelompokan data sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan. (4) Memasukan
data berupa potongan-potongan gambar wawancara atau peresmian kerjasama antara dua
perusahaan.
Pengumpulan data ini dilakukan untuk mempermudah dalam proses analisis data sehingga
dapat diperoleh pemahaman serta pengertian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti yaitu
Pengaruh One-to-One Marketing Terhadap Kerjasama Magnum dan Maxx Coffee.
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pemaknaan yang
terdiri dari dua tahap tanda dari teori semiotika Roland Barthes. Tahap pertama, peneliti akan
memaknai tanda secara denotasi. Pada tahap ini tanda dimaknai secara objektif atau memaknai
tanda dengan menghubungkannya pada realitas yang telah disepakati bersama secara sosial.
Analisis tahap pertama dilakukan seperti pada tabel berikut:
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
Tabel 3.1 Identifikasi Pesan yang tersirat
Pesan yang tersirat
Es krim Magnum
Maxx Coffee
Memenuhi permintaan pasar
Meningkatkan jumlah pembeli
Hanya disajikan di took tertentu
Menargetkan intensitas pembeli
Mengikuti trend yang ada
Selanjutnya peneliti akan menganalisis hasil tabel yang ada kedalam bentuk paragraph dan
akan dibandingkan dengan one-to-one marketing jenis customization.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan, dapat disajikan dalam table berikut :
Tabel 3.2 Identifikasi Pesan yang tersirat
Pesan yang tersirat
Es krim Magnum
Memenuhi permintaan pasar
Meningkatkan jumlah pembeli
Maxx Coffee
V
V
Hanya disajikan di took tertentu
V
Menargetkan intensitas pembeli
V
V
Mengikuti trend yang ada
V
V
Maxx Coffee membangun kerja sama dengan Magnum dikarenakan pelanggan setia dan
berdasarkan survey yang diadakan oleh Maxx Coffee didapatkan hasil bahwa pelanggan Maxx
Coffee ingin menikmati rasa baru dimana disajikan dengan makanan dingin. Kedua pada
perusahaan Magnum sendiri memiliki tujuan untuk semakin meningkatkan jumlah pembeli. Disisi
lain penikmat coffee Maxx Coffee juga sebagaian besar merupakan penikmat ice cream Magnum
juga. Sehinga mereka menginginkan Maxx Coffee menyediakan menu es krim. Produk kerjasama
yang bernama Magnum Tiramisu Affogato ini nantinya akan disajikan di gerai Maxx Coffee
tertentu, hanya Maxx Coffee tertentu saja yang menyajikan menu ini karena mengingat produk ini
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
dijual secara terbatas. Dengan produk yang terbatas ini maka secara tidak langsung akan
meningkatkan marketing dan penjualan, baik penjualan Magnum dan juga Maxx Coffee. Dan yang
terakhir yaitu juga menjawab tentang trend yang sedang naik daun di masyarakat. Sehingga
masyarakat mengetahui bahwa Magnum dan Maxx Coffee telah berinovasi mengikuti
perkembangan zaman ini.
Dalam teori yang dinyatakan oleh Blench pada tahun 2009 yaitu, dengan menggunakan
Teknik marketing one-to-one marketing dengan jenis costumizatation akan meningkatkan intensitas
pelanggan tetapi juga akan menaikkan cost atau biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi produk
tertentu. Hal ini sesuai dengan produk Magnum Tiramisu Affogato yang hanya diproduksi limited
dan hanya tersedia di beberapa gerai Maxx Coffee. Selain itu cost yang harus dibayarkan untuk
menikmati menu ini adalah 49.000 rupiah. Dimana pembeli akan mendapatkan ice cream premium
Magnum yang disajikan dengan kopi tiramisu panas buatan Maxx Coffee. Sehingga pembeli akan
mendapatkan rasa unik dinginnya Ice Cream yang dipadukan hangatnya Coffee Afogato. Maka hal
ini dapat dikatakan sesuai dengan teori yang ada.





Bagian ini memuat penjelasan analisis data riset dan deskripsi statistik yang diperlukan dan
pembahasan temuan yang disajikan apa adanya tanpa pendapat penulis/peneliti, kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan argumentatif-interpretatif tentang jawaban terhadap hasil
penelitian yang ditulis secara sistematis sesuai tujuan penelitian.
Harus ada tabel, minimal 1.
Tabel, grafik dan gambar dapat terbaca dengan jelas, mudah dipahami, dan proporsional. Isi
tabel ditulis menggunakan spasi 1 dan ukuran huruf 10 pt Times New Roman. Judul tabel
(Times New Roman, 11pt) diletakkan di atas tabel dan judul gambar (Times New Roman, 11 pt)
di bawah gambar, diberi nomor urut sesuai urutan pemunculannya.
Tabel dan atau gambar yang diacu dari sumber lain harus disebutkan, kecuali merupakan hasil
penelitian penulisnya sendiri. Tabel, gambar dan grafik yang dicantumkan harus dibuat dalam
resolusi yang tinggi sehingga memudahkan pencetakan dan menampilkan hasil yang baik.
Pembahasan tidak mengulang lagi hasil penelitian yang sudah dicantumkan dalam tabel
maupun gambar, tetapi membahas lebih dalam mengenai makna hasil penelitian dan
manfaatnya. Mohon diperhatikan, bahwa naskah akan dicetak dalam format hitam putih
(grayscale).
Tabel 1. Nomor Pendaftaran
No.
1
2
Sumber:
Nama Peserta
A
B
Nomor Urut
5
6
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
Gambar 1. Logo
Sumber:
Objek Penelitian
SIMPULAN
Teknik one-to-one marketing jenis costumization yang dilakukan oleh perusahaan PT.
Unilever Indonesia dan Maxx Coffee dengan membuat inovasi produk Magnum tiramisu dan
Coffee affogato bisa dikatakan memiliki berbagi unsur yang tersirat. Strategi yang dilakukan
sangatlah jenius. Dimana menggabungkan hal yang sedang viral dan digemari oleh masyarakat saat
ini. Selain itu produk yang hanya tersedia limited dan hanya tersedia dibeberapa gerai Maxx Coffee
menambah kesan yang istimewa. Produk ini awalnya dibuat untuk pelanggan setia dari kedua
perusahaan, tetapi setelah peluncuran produk dan informasi ke masyarakat, masyarakat ingin
mencoba dengan perpaduan cita rasa yang unik ini. Maka bisa dikatakan maksud yang dimasukkan
kedalam strategi kedua perusahaan ini sukses besar. Pemasaran dengan kedok kerja sama dan
meng–costum produk sesuai keinginan pelanggan dengan one-to-one marketing bisa mendatangkan
marketing communication (IMC) sendiri. Sehingga tujuan lain yang dimaksud dalam pembuatan
menu baru Magnum Tiramisu Affogato adalah untuk strategi marketing komunikasi mereka
terhadap pelanggan. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memilih dan menciptakan
menu mereka sendiri. Dengan harapan memberikan rasa bangga terhadap pelanggan karena diberi
kepercayaan oleh perusahaan yang mereka senangi. One-to-one marketing merupakan salah satu
metode marketing yang cukup efektif untuk meningkatkan suatu keuntungan dalam perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan kerjasama yang dilakukan oleh Magnum dan Maxx Coffee juga
sebagai ajang promosi satu sama lain, menaikkan pamor dan juga meningkatkan penjualan terhadap
produk mereka.





Merupakan simpulan penelitian.
Menjawab tujuan penelitian tanpa melampauinya.
Menjelaskan implikasi penelitian serta saran-saran yang diperlukan.
Ditulis dalam bentuk narasi. Tidak menggunakan penomoran.
Mohon diperhatikan, penulisan simpulan tidak mengulang lagi hasil penelitian yang sudah
dicantumkan dalam tabel maupun gambar.
UCAPAN TERIMA KASIH (12 pt, bold) (kosong 1 ketuk spasi 1, font size 12)
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
Dibuat dalam satu paragraf dan ditulis dalam bentuk narasi. Ucapan terima kasih diberikan kepada
pihak-pihak yang dianggap berperan penting atau turut berkontribusi dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA (12 pt, bold) (kosong 1 ketuk spasi 1, font size 12)
DAFTAR PUSTAKA
Iii, B. A. B., Pendekatan, A., & Penelitian, M. (2013). Asep Tantan Triatna, 2013 Peranan Ekstra Kulikuler Paskibra
Dalm Meningkatkan Nasionalisme Siswa (Studi Deskriptif Analisis Terhadap Ekstrakulikuler Paskibra SMP
Pasundan 1 Banjaran Kabupaten Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. 50–67.
Iii, B. A. B., & Penelitian, M. (2016). Thia Rahma Fauziah, 2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM
IKLAN Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. 38–49.
Magnum. (2020). https://www.unilever.co.id/brands/food-and-refreshment/magnum.html
Safitri, A. R., & Sukmono, F. G. (2017). Penerimaan penonton dalam makna transformasi budaya minum kopi di
film filosofi kopi. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, 1–14.
Tempo.co. (2019). Jokowi Luncurkan Kopi Mantap, Apa Itu? 12 Maret.
https://bisnis.tempo.co/read/1184402/jokowi-luncurkan-kopi-mantap-apa-itu
Timpal, N., S.LH.V.J, L., & Van Rate, P. (2016). Pengaruh brand awareness dan brand attitude terhadap keputusan
pembelian handphone merek nokia (studi kasus pada siswa sma dan smk di kota manado). Jurnal Berkala
Ilmiah Efisiensi, 16(01), 308–317.
Minimal 15 literatur buku
 Daftar acuan menggunakan sumber acuan jurnal enam puluh persen atau lebih dibanding
bukan jurnal.
 Penulis artikel memperhatikan kemutakhiran sumber acuan. Sebaiknya sumber acuan yang
digunakan adalah 10 tahun terakhir. Rujukan lama hanya dipakai jika belum ada penemuan
baru yang menggantikannya.
 Ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman 11 pt
 Penulisan untuk sumber buku, jurnal dan lain-lain dijadikan satu.
 Memuat sumber-sumber yang dikutip di dalam penulisan naskah.
 Hanya sumber yang diacu yang dimuat dalam daftar acuan ini. Ditulis menggunakan format
APA (American Psychological Association). Disusun menurut alfabetik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Untuk artikel jurnal: nama pengarang, tahun, judul karangan, nama jurnal (italic), nomor
penerbitan, halaman pertama dan terakhir.
b) Untuk buku: nama pengarang, tahun terbit, judul (italic), edisi, kota penerbit, nama penerbit.
c) Untuk artikel dalam buku: nama pengarang, tahun, judul karangan, judul buku (italic),
editor, kota penerbit, nama penerbit.
d) Untuk makalah yang diseminarkan: nama pengarang, tahun, judul karangan, nama
seminar (italic), penyelenggara, waktu, tempat seminar.
Contoh penulisan Daftar Acuan dengan menggunakan format APA (American Psychological
Association):
(https://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/01/)
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
Jurnal:
Ulupui, I. G. K. A. (2007). Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan
profitabilitas terhadap return saham (Studi pada perusahaan makanan dan minuman
dengan kategori industri barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi
dan Bisnis.Vol. 2. No. 1, Januari: 88 – 102.
Buku:
Wheelen, Thomas L. and J. David Hunger. (2012). Strategic management and business policy:
achieving sustainability. Twelfth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Artikel dalam buku:
Muckleston, KW. (1990). Integrated water management in the United States. Dalam M.
Bruce (ed): Integrated water management, international experiences and
perspectives. London: Belhaven Press.
Karangan dalam seminar:
Sunley, E. M, Baunsgaard, T, and Simard, D. (2002). Revenue from the oil and gas sector:
issues and country experience. Post conference draft for IMF conference. June 5-6.
Catatan

Jurnal Communication periode terbit April dan Oktober

Setiap artikel MINIMAL 5000 kata atau 15 halaman

Setiap artikel yang diterima akan melalui proses review oleh mitra bebestari dan atau dewan
redaksi. Kriteria-kriteria yang dipertimbangkan dalam review antara lain: (1) memenuhi
persyaratan standar publikasi jurnal, (2) metodologi yang dipakai, dan (3) manfaat hasil
riset/ kajian terhadap pengembangan Ilmu Komunikasi.

Dewan Redaksi berhak untuk menolak naskah yang isi dan formatnya tidak sesuai dengan
pedoman penulisan naskah Jurnal Communication.

Dewan redaksi tidak berkewajiban untuk mengembalikan naskah tersebut.

Namun apabila isi dari naskah disetujui untuk dimuat tetapi format tidak sesuai dengan
pedoman penulisan, maka naskah akan dikembalikan kepada penulis untuk penyesuaian
format sesuai dengan template penulisan.

Dewan Redaksi berhak menolak naskah ilmiah yang dianggap tidak layak muat di Jurnal
Communication.

Pengiriman naskah ke redaksi melalui alamat e-mail:
[email protected]
TERIMA KASIH
Jurnal Communication
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
SALAM BUDI LUHUR
Download