Curi Obat di Gudang Farmasi, PNS dan Tenaga Honorer di Aceh Utara Diciduk Polisi Nadya Sandya 1708109010005 Headlight Contents A Presentation Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Contents B Presentation Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Contents C Presentation Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Contents D Presentation Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Deskripsi Kasus 01 02 Pelaku berinisial RU (43 tahun) dan RUS (28 tahun). Pelaku berinisial RU adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), yang bertugas sebagai sopir mobil box farmasi Dinas Kesehatan Aceh Utara dan pelaku yang berinisial RUS adalah honorer, yang bertugas sebagai sopir ambulans di Puskesmas Langkahan, Aceh Utara. 03 Terjadi di Lhokseumawe 04 Ditangkap atas tuduhan mencuri 54 dus atau 324.000 butir amoxicilin trihidrat kaplet 500 mg (antibiotik) dengan taksiran harga 81.346.728. Kronologi Kejadian Kasus pencurian diduga dilakukan oleh RU seorang diri, RU menggunakan kunci gudang yang dicurinya di ruangan kantor, sedangkan kunci kantor memang RU sebagai pemegangnya. RU diduga mulai mengeluarkan obat dari gudang Dinkes Aceh Utara pada awal September 2018. RU bereaksi setiap hari minggu saat suasana sedang sepi. Setelah obat dimasukkan dalam mobil box, RU langsung membawanya ke Langkahan. Dikawasan yang sudah disepakati obat-obat tersebut dimasukkan ke dalam ambulans Puskesmas Langkahan untuk dibawa pulang oleh RUS Selanjutnya, RUS menjual obat-obat itu ke sales asal Medan, Sumatera Utara. Kronologi Penangkapan Tanggal 21 September 2018 polisi menerima laporan dari petugas Dinkes Aceh Utara bahwa 54 dus amoxicilin trihidrat kaplet 500 mg telah hilang dari gudang farmasi Dinkes Aceh Utara Dari laporan tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan hasilnya mengarah ke RU yang merupakan PNS Dinkes Aceh Utara yang bertugas sebagai sopir mobil box farmasi dinas tersebut. Kamis, 8 November 2018, RU tertangkap di rumahnya kawasan Keude Aceh, Lhokseumawe. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa obat yang diduga dicurinya sudah diserahkan ke RUS di Langkahan. Kemudian dihari yang sama polisi menangkap RUS di Kawasan Panton Labu, Aceh Utara Barang Bukti yang Diamankan Tiga Dus Obat yang Belum Dijual Satu Mobil Box Farmasi Dinkes Aceh Utara Satu Mobil Ambulans Puskesmas Langkahan Satu Hp Oppo F5 Uang Senilai 17.640.000 Dua Gembok dan Tiga Kunci Peraturan yang Dilanggar RU dikenakan pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Peraturan yang Dilanggar RUS dikenakan pasal 480 KUHP tentang pertolongan jahat atau penadahan dengan ancaman hukuman 4 tahun pejara Solusi Kasus Pencurian dilakukan biasanya karena adanya kesempatan dan dilakukan untuk mendapatkan keuntungan semata. Hal ini dapat dilihat dari kasus diatas bahwa pelaku melakukan aksi setiap minggu pada saat suasana tempat sepi. Selain itu, untung yang dihasilkan dari penjualan pun sangat menggiurkan. Sistem pengelolaan obat terutama dibagian keamanan gudang farmasi belum efektif. Dapat dilihat pada kasus diatas, pencurian dilakukan karena adanya peluang yang disebabkan karena sarana keamanan yang belum efektif. Dimana kondisi gudang farmasi belum memiliki sarana keamanan (CCTV) yang memadai disetiap tempat. Solusi yang daoat diberikan dari kasus diatas yaitu, untuk mengurangi tingkat pencurian obat–obatan perlu adanya kerja sama dari semua petugas pelaksana di gudang farmasi. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pemasangan kamera CCTV dan sering dilakukan pemeriksaan stok untuk meminimalisir terjadinya pencurian. THANK YOU