Uploaded by samidranus

Uji Kontaminan Mikroba dalam Pangan

advertisement
Uji Kontaminan Mikroba dalam
Pangan
Mikrobia pada bahan makanan
• Terdiri dari berbagai spesies yang berasal dari
berbagai lingkungan
• Populasinya tergantung dari penerapan proses
sanitasi, proses pengolahan dan kontrol yang
digunakan untuk membunuh mikrobia
(metoda preservasi)
Tujuan melakukan analisa
mikrobiologi
• Menentukan jenis dan sumber kontaminan
• Evaluasi proses sanitasi, penanganan bahan
dasar dan proses pengolahan
• Menentukan kualitas mikrobiologis makanan
• Menentukan umur simpan makanan
Microorganisms in food
(food-borne microorganisms)
• Beneficial/ desirablee.g. Lactic acid bacteria in
fermented food
• Deteriorated/ undesirable
• Pathogenic or Toxigenic
• Non-pathogenic
• Spoilage m.o. but can cause diseases e.g. Bacillus
sp.in milk
• Indicator of pathogens e.g. Escherichia coli
• Food can be a vehicle of pathogens to human
Sistem Pengawasan Makanan Oleh
BPOM-RI
• Pemberian Nomer Registrasi BPOM-RI
–
–
–
–
–
Makanan/Minuman : MD (dalam), ML (import) 12 digits
Obat-obatan : D (dalam), DL (obat import)
Kosmetika : CD (dalam), CL (kosmetik import)
Alat kesehatan : KD (dalam), KL (alat import)
Obat tradisional : TR
• Melakukan uji laboratorium sampel makanan
–
–
–
–
Uji kandungan (komposisi) gizi
Uji fisika kimia
Uji mikrobiologi
Uji bahan berbahaya dan beracun
Sources of bacterial contamination
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Staff, customers
P
PEOPLE
Vegetables, meat, shellfish, water
R
RAW FOODSoil, dust
E
ENVIRONMENT
Insects, rodents, animals, birds
P
PESTS
Food-borne pathogens Bacteria
Salmonella spp. Shigella spp.
•
•
•
•
•
•
•
Staphylococcus aureus
Enteropathogenic E. coli
Clostridium botulinum, Cl. Perfringens
Vibrio cholerae, V. parahaemolyticus
Bacillus cereus
Campylobacter jejuni
Yersinia enterocolitica
Food borne pathogens Fungi Parasites
produce mycotoxins
•
•
•
•
•
Aspergillus sp.
Penicillium sp.
Fusarium sp.
Toxocara canis
Amoebae
Food-borne diseases Food poisoning
Other diseases Pathogen’s cells
•
•
•
•
•
•
•
Toxin
Botulism: Clostidium botulinum
Campylobacteriosis: Campylobacter jejuni
E. coli infection: E. coli O157:H7
Salmonellosis: Salmonellae
Shigellosis: Shigellae
Other diseasescaused by viruses: Hepatitis A,
poliomyelitis, etc.
Food poisoning Symptoms Diagnosis
abdominal cramps nausea vomiting
•
•
•
•
•
Diarrhoea
Fever
dehydration
Diagnosis
examination of the faeces and suspected food
samples
Testing Methods Total heterotrophic
plate count Growth on detection
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Media
Most Probable
Number
Culture-dependent techniques
Samplewith Bugs
Culture-independent techniques
Optical
Nucleic Acid-Based
Immunological
Methods
Chemical
Kriteria mikrobiologis makanan
• Standard – bagian dari regulasi
• Spesifikasi – untuk spesifikasi purchasing
• Guideline – digunakan untuk monitoring
proses atau sistem
Pengenalan alat-alat laboratorium
mikrobiologi
• Peralatan sterilisasi
– Sterilisasi kering : alat gelas, cawan Petri, pipet.Alat yang
digunakan berupa oven yang suhunya dapat mencapai 180 oC.
– Sterilisasi basah : untuk sterilisasi media, larutan, kapas, lap,
dsb.Peralatan yang umum digunakan adalah autoklaf.
– Sterilisasi saring. untuk sterilisasi cairan yang rusak bila kena
panas(misal larutan vitamin)
• Alat menghitung koloniQuebec Colony Counter
• Laminar flow (untuk memindahkan mikrobia secara aseptis)
• Spektrofotometer : untuk mengukur kekeruhan yaitu
dengan caramengukur sinar yang lewat pada media cair
mengukur konsentrasimikrobia pada media cair.
• Mikroskop
Ketrampilan dasar
Persiapan/pembuatan media
• Sterilisasi dan penanganan/pembuangan
limbah
• Metoda aseptik (aseptic transfer – untuk
memindahkan kultur)
• Penyimpanan mikrobia
• Kultur dalam agar miring
• Deep freeze (dg cryoprotectant)
• Liofilisasi (dalam ampul)
Sterilisasi Sterilisasi – basah, kering,
filtrasi
• Sterilisasi basah / uap panas kombinasi suhu,
tekanan dan waktu (121oC, 15 mnt, 15
lbs/square inch)
• Sterilisasi kering untuk alat-alat gelas
• Sterilisasi dengan uap panas dilakukan pada
media yang akan digunakan baik sebelum dan
sesudah inokulasi dengan mikrobia
Metode aseptis dan teknik isolasi
• Kultur murni: apabila kultur ini hanya terdiri
dari satu spesies mikrobia saja.
• Jika spesies mikrobia yang lain secara tidak
sengaja masuk ke dalam kultur murni, kultur
tersebut dikatakan telah terkontaminasi, dan
tidak lagi dikatakan sebagai kultur murni
tetapi kultur campuran.
Download