BAB II LANDASAN TEORI Doodle adalah gambar yang dibuat saat perhatian seseorang didekati. Doodle adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi konkret atau hanya terdiri dari garis acak dan abstrak, umumnya tanpa pernah mengangkat perangkat gambar dari kertas, dalam hal ini biasanya disebut "coretan". Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa doodle membutuhkan kreatifitas dan seni yang umumnya dimiliki oleh setiap kalangan. Anak-anak, remaja maupun dewasa. Adapun komunitas doodle yang telah terbentuk merekrut dari segala rentang usia, tak tertinggal lomba doodle yang diadakan juga merekrut dari segala usia. Penggunaan media social dan internet juga mengambil bagian dalam pengumpulan karya. Seperti kompetisi “Red Bull Doodle Art“ yang diadakan tahunan dan selalu ramai di ikuti oleh setiap kalangan, Suatu penelitian pada tahun 2014 mengungkapkan bahwa Doodle dapat meningkatkan kemampuan menggambar anak di TK Al-Amien. Di awal tahun '90-an, para dokter telah mempelajari efek mewarnai bagi kesehatan mental pada orang dewasa yang hingga sekarang kegiatan mewarnai ini masih menjadi bagian dalam terapi kemampuan motorik dan otak agar bisa lebih fokus, doodle juga bisa mengurangi rasa takut dan cemas. Saat mewarnai orang dewasa akan merasa seperti embali menjadi anak-anak lagi. Sehingga bisa merasakan kehidupan yang bebas dari tekanan dan rasa khawatir selama beberapa waktu. Suatu karya bukanlah karya jika tidak untuk dinikmati bersama, penyalur dan penyedia karya dan tempat bagi karya inilah yang dibutuhkan masyarakat.