BUKU KEGIATAN PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS (PPDS) ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Buku Panduan PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS berdasarkan kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam kebutuhan institusi untuk menerapkan kurikulum perguruan tinggi sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang pada saat ini menerapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Pendekatan Buku Panduan ini melihat capaian pembelajaran yang harus diwujudkan oleh mahasiswa saat akhir masa studi sesuai dengan profil lulusan. Profil lulusan ditentukan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan tantangan secara global yang dituangkan dalam visi, misi dan tujuan PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS. Buku panduan disusun melalui penetapan profil lulusan, capaian pembelajaran yang direncanakan dan perencanaan proses pembelajaran setiap semester. Standar penilaian dikembangkan untuk menilai hasil belajar mahasiswa yang meliputi aspek sikap dan atau tata nilai, pengetahuan dan keterampilan. Dengan hadirnya Buku Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan aktualisasi proses pembelajaran di PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS. Tim Penyusun Panduan PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 HAK DAN KEWAJIBAN BAB 2 TATA TERTIB UMUM BAB 3 PELANGGARAN TATA TERTIB BAB 4 KEGIATAN BAB 5 TUGAS ILMIAH BAB 6 UJIAN LAMPIRAN BAB 1 TATA TERTIB UMUM TATA TERTIB Di lingkungan tempat pendidikan, di samping melaksanakan peraturan dan tata tertib secara umum, juga diberlakukan peraturan tata tertib yang bersifat khusus sebagai berikut : Akademis 1. Mentaati peraturan akademis yang berlaku. 2. Mengembangkan sikap dan perilaku ilmiah. 3. Tidak boleh terlambat dalam mengikuti kegiatan pendidikan atau pulang sebelum kegiatan berakhir tanpa ijin. 4. Harus mengirimkan surat ijin bila tidak dapat rnengikuti kegiatan pendidikan (tidak hadir). 5. Diwajibkan untuk berpakaian rapi dalam mengikuti kegiatan pendidikan. 6. Tidak diperkenankan berbuat curang dalam ujian atau tugas-tugas akademik lainnya. Tata Pergaulan 1. Bersikap dan berperilaku hormat pada Staf Pengajar, Staf Administrasi, Staf Rumah Sakit Pendidikan dan sesama peserta PPDS. 2. Sopan, saling menghargai dan menghindari perbuatan yang tidak bermoral. 3. Membina kerjasama sesama peserta PPDS. Penampilan 1. Bertata rias yang rapi dan sopan. 2. Berpakaian bersih, rapi, sopan. 3. Dilarang mengenakan kaos oblong dan/atau baju berbahan kaos. 4. Pada waktu jam kerja memakai jas dokter warna putih lengan pendek menggunakan tanda pengenal. 5. Tidak boleh memakai sandal (sepatu sandal) dan sepatu hak tinggi pada saat kegiatan tahap profesi. o Khusus Pria 1. Tidak diperkenankan berambut gondrong. 2. Tidak diperkenankan menggunakan anting-anting, tindik hidung dan asesoris tidak wajar lainnya. 3. Tidak diperkenankan bercelana jeans. o Khusus Wanita 1. Tata rias dan rambut harus rapi dan tidak menyolok. 2. Tidak diperbolehkan memakai celana jeans, celana ketat, rok mini dan rok panjang belahan tinggi. 3. Tidak diperkenankan menggunakan cadar. Lain-lain 1. Menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan, serta ketenangan lingkungan pendidikan. 2. Penyaluran aspirasi PPDS harus melalui jalur yang telah ditentukan. 3. Tidak diperkenankan membawa senjata api dan senjata tajam. 4. Tidak diperkenankan membawa narkotika, obatobatan terlarang, dan minuman keras. 5. Tidak diperkenankan merokok di tempat kegiatan pendidikan. 6. Menghindari pornografi. BAB 2 PELANGGARAN TATA TERTIB Sewaktu mengikuti Pendidikan dan melakukan Pelayanan di Rumah Sakit Pendidikan atau Rumah Sakit Tempat Pendidikan para peserta PPDS harus mengikuti peraturan dan tata tertib di Rumah Sakit tersebut. Peserta Program Dokter Spesialis tidak dibenarkan melakukan perbuatan penentangan atau pengingkaran terhadap norma, ketentuan atau peraturan-peraturan yang berlaku, pelanggaran hukum dan etika. Pelanggaran dapat berupa pelanggaran terhadap norma (attitude), akademik dan administrasi. Pelanggaran norma (attitude) : 1. Berlaku tidak jujur termasuk ketidakjujuran dalam kegiatan-kegiatan akademis seperti: membeli/menjual soal yang diujikan, mencontoh sewaktu ujian dan melakukan kecurangan lainnya. 2. Memberi uang, kepada sesama peserta PPDS, staf administrasi maupun staf pengajar. 3. Menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau kegiatan untuk kepentingan orang lain dalam kegiatan akademik secara tidak sah atas permintan orang lain atau kehendak sendiri 4. Melakukan plagiat (penjiplakan) karya-karya akademis. 5. Secara sengaja memberikan informasi palsu kepada Tempat Pendidikan/Staf Pengajar/Tenaga Administrasi. 6. Secara sadar menghalangi, mengganggu proses pengajaran, penelitian, administrasi, pendisiplinan peserta PPDS, atau pelayanan lainnya atau aktivitas yang diberikan atau didukung oleh Tempat Pendidikan. 7. Secara tidak sah memasuki, merusak, mencuri, menggunakan, memalsukan, mengubah : harta/fasilitas, dokument-dokumen, arsip, identitas peserta PPDS dan lain sebaginya milik Tempat Pendidikan ataupun yang dikuasai oleh Tempat Pendidikan. 8. Mengancam baik terang-terangan atau terselubung, menganggu secara fisik atau berbuat sesuatu yang dapat menimbulkan terjadinya cidera atau membahayakan keselamatan atau kesehatan siapa saja yang berada di dalam lingkungan Tempat Pendidikan. 9. Berbuat di luar batas kewajaran atau berbuat tidak senonoh atau menyuruh orang lain berbuat hal tersebut di Tempat Pendidikan. 10. Membuat, memproduksi, menggunakan, menyimpan, menjual, memiliki barang/ tanaman/material terlarang/narkoba dan obat berbahaya di dalam Tempat Pendidikan kecuali untuk kepentingan pendidikan. 11. Memiliki, membawa senjata tajam, senjata api, mesiu, bahan peledak, bahan kimia berbahaya di dalam Tempat Pendidikan. 12. Meminum minuman keras, menggunakan narkotika atau bermain judi di dalam Tempat Pendidikan. 13. Tidak mematuhi petunjuk atau ketentuan Tempat Pendidikan atau petugas di Tempat Pendidikan yang sedang menjalankan kewajibannya atau kegiatan yang diawasi oleh Tempat Pendidikan. 14. Berbuat atau memperagakan hal-hal yang melanggar norma perilaku seksual dalam berbagai bentuk di Tempat Pendidikan. 15. Tidak dibenarkan berpraktek menggantikan Spesialis secara terus menerus. 16. Tidak dibenarkan berpraktek menggantikan Spesialis bidang lain Pelanggaran akademik : 1. Tidak mentaati peraturan/jadwal kegiatan akademis yang berlaku. 2. Meminta orang lain membuat karya/skripsi untuk dirinya atau membuat karya tulis/skripsi untuk PPDS lain. Pelanggaran administrasi : 1. Tidak membayar uang pendidikan. 2. Meninggalkan tempat tanpa izin dari Kepala Bagian/KPS atau orang yang ditunjuk untuk itu. TATA CARA PEMERIKSAAN TERHADAP DUGAAN PELANGGARAN TATA TERTIB Apabila telah terjadi dugaan pelanggaran tata tertib oleh peserta PPDS, maka terhadap yang bersangkutan dilakukan : 1. Pemeriksaan oleh KPS. 2. Dalam hal pelanggaran adalah terhadap peraturan rumah sakit pendidikan/tempat pendidikan maka pemeriksaan dilakukan oleh KPS, Kepala Bagian/Ka. SMF dan Direktur RSUD Dr. Moewardi. 3. Apabila dari hasil pemeriksaan terbukti telah terjadi pelanggaran, KPS menilai apakah pelanggaran yang terjadi diproses secara internal atau diajukan kepada Dekan untuk diproses lebih lanjut. 4. Apabila KPS menilai pelanggaran tersebut diproses secara internal, maka kepada peserta PPDS yang terbukti melakukan pelanggaran diberikan sanksi berupa : a. Peringatan secara lisan atau tertulis b. Peringatan dengan percobaan. c. Pengurangan nilai ujian bagi mata kuliah 5. Dalam hal peserta PPDS yang diberi sanksi berkeberatan, yang bersangkutan dapat mengajukan banding kepada TKP PPDS untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan. 6. Apabila KPS dan TKP PPDS menilai pelanggaran tidak dapat diselesaikan secara internal, maka TKP PPDS mengusulkan kepada Dekan pembentukan panitia ad hoc kepada Dekan untuk memprosesnya lebih lanjut. SANKSI Jenis sanksi yang diberikan dapat berupa peringatan sampai pemecatan, yaitu : 1. Peringatan secara lisan atau tertulis. 2. Peringatan dengan percobaan 3. Dikenakan ganti rugi/denda. 4. Pengurangan nilai ujian bagi mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan. 5. Tidak lulus ujian mata kuliah atau kegiatan akademik yang bersangkutan. 6. Pembatalan seluruh kegiatan akademik pada semester yang sedang berjalan. 7. Skorsing, pencabutan status kemahasiswaannya untuk sementara, maksimum dua semester. 8. Pemecatan dari Tempat Pendidikan BAB 3 KEGIATAN DAFTAR KEGIATAN Semester Kegiatan Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30– 08.00 WIB Melaksanakan tindakan anestesi umum sungkup muka Melakukan observasi pasien pasca operasi di RR Sebagai dokter Jaga di IGD RS.Moewardi Kuliah MKDU setiap Jumat hari jam 13.00 – I 14.00 Mengikuti Kegiatan Modul semester 1 sesuai jadwal Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap Jumat) Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari Kamis dan Sabtu Mengikuti kegiatan Tahsin setiap Sabtu Evaluasi semester Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30– 08.00 WIB Melaksanakan tindakan anestesi umum dengan intubasi ET dan insersi LMA Melakukan tindakan anestesi Spinal dan Regional anestesi Sebagai dokter jaga di IGD RS.Moewardi Tugas tinjauan pustaka dan dipresentasikan Tugas Journal Reading dan dipresentasikan II Kuliah PPDS MKDK Mengikuti Kegiatan Modul semester 2 sesuai jadwal Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap Jumat) Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari Kamis dan Sabtu Mengikuti kegiatan Tahsin setiap Sabtu Evaluasi semester III Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30– 08.00 WIB Melakukan tindakan anestesi kasus Obsgyn, anestesi epidural dan anestesi pada pediatri Melakukan tindakan anestesi diluar kamar bedah Sebagai dokter jaga di IGD RS.Moewardi Tugas tinjauan pustaka dan dipresentasikan Tugas Laporan kasus dan dipresentasikan Tugas stase di RS Jejaring Mengikuti Kegiatan Modul semester 3 sesuai jadwal Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap Jumat) Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari Kamis dan Sabtu Mengikuti Try Out CBT setiap 2 hari Evaluasi semester, Ujian CBT Nasional Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30– 08.00 WIB IV Melaksanakan tindakan anestesi bedah syaraf, blok perifer dan bidang bedah kardiothorak I Sebagai dokter jaga di IGD RS.Moewardi Tugas tinjauan pustaka dan dipresentasikan Tugas Laporan kasus dan dipresentasikan Mengikuti Kegiatan Modul semester 4 sesuai jadwal Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap Jumat) Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari Kamis dan Sabtu Evaluasi semester Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30– 08.00 WIB Melakukan anestesi bidang bedah kardithorak dan intensif minimal Stase ICU I (selama 1 bulan) V Pembuatan proposal penelitian dan dipresentasikan Stase di RS Jejaring Mengikuti Kegiatan Modul semester 5 sesuai jadwal Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap Jumat) Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari Kamis dan Sabtu Evaluasi semester Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30– 08.00 WIB Melakukan anestesi pada Uncommond disease Stase ICU II (selama 1 bulan) Pembuatan proposal penelitian dan dipresentasikan Poli anestesi Melakukan tindakan anestei Bedah VI thoraks/kardiovaskuler II dan anestesi kasus dan tehnik khusus Stase bedah syaraf II Melalukan Penelitian Mengikuti Kegiatan Modul semester 6 sesuai jadwal Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap Jumat) Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari Kamis dan Sabtu Ujian OSce Evaluasi semester dan tahap mandiri VII Chief residen Ujian lokal dan Ujian akhir nasional Catatan : Kagiatan yang tercantum didalam kolom adalah yang dilakukan oleh semester yang bersangkutan, walaupun dalam prakteknya setiap kegiatan ilmiah dibagian selalu dihadiri oleh semua Residen dan konsulan KEGIATAN ILMIAH LAIN a. Kuliah tamu dari dosen tamu maupun dari luar negeri rutin dilakukan b. Residen juga harus mengikuti acara seminar maupun simposium yang diadakan oleh induk organisasi yang profesi (PERDATIN ) c. Mengikuti acara ilmiah saat kongres nasional maupun pertemuan ilmiah berkala. d. Setiap residen wajib mengikuti lomba poster berupa case report berskala nasional BAB 4 TUGAS ILMIAH TUGAS ILMIAH 1. Setiap peserta selama dalam pendidikan diharuskan minimal mengajukan 2 tinjauan pustaka, 2 laporan kasus, tugas ilmiah stase, video prosedur anestesia individu dan angkatan, serta presentasi poster nasional. 2. Selama belum menyelesaikan syarat akademik semester, residen tidak diperkenankan ujian semester. 3. Judul referat dapat dipilih/dimintakan pada pembimbing akademik atau KPS/SPS. 4. Makalah yang akan dipresentasikan harus sudah mendapat persetujuan pembimbing. 5. Setiap kali pembimbingan residen wajib menulisnya di log book dan minta tanda tangan pembimbing. 6. Pembimbingan tulisan ilmiah bertahap bab per bab 7. Koreksi di Pembimbing maksimal 1 minggu 8. Makalah sudah harus selesai satu minggu sebelum diajukan dan diserahkan kepada moderator, pembimbing dan sekretaris. 9. Jadwal presentasi referat disusun oleh KPS dan dikoordinir oleh chief residen atau wakilnya. 10. Pada waktu mengajukan referat harus menggunakan LCD (Viewer). 11. Referat dipimpin oleh moderator (staf pengajar). 12. Audiens minimal sepuluh residen dihadiri residen dengan komposisi level yang sama, diatasnya dan dibawahnya. 13. Minimal dua orang residen ditunjuk oleh moderator sebagai pembahas untuk mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkatnya (makalah harus dipelajari lebih dahulu). 14. Waktu mengajukan referat 20 menit dengan diskusi ± 40 menit sehingga setiap referat memerlukan waktu ± 60 menit. 15. Sebelum sidang ilmiah ditutup moderator yang ditunjuk memberikan ulasan mengenai makalah dipresentasikan. PETUNJUK PENULISAN 1. TINJAUAN PUSTAKA Sistematika 1. Naskah ditulis dengan huruf Times New Roman 12, spasi ganda, jarak tepi-tepi kertas dengan tulisan 2,5 cm, dan ukuran kertas A4 (210 x 297 mm) 2. Naskah tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata (tidak lebih dari 20 halaman) 3. Naskah tersusun sesuai aturan : o judul dan penulis, o Abstrak dan kata kunci, isi, o Daftar pustaka, o Tabel dan gambar dengan keterangan Teknik Penulisan a. Halaman judul dan pengesahan tanpa logo UNS b. Judul naskah ditulis ringkas dan tidak menggunakan singkatan, tidak lebih dari 14 kata c. Abstrak dan kata kunci Abstrak dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris; berupa satu paragraph yang memuat inti pendahuluan, subjek dan metode, hasil terpenting dan kesimpulan utama; tidak lebih dari 200 kata; disertai 3-6 kata kunci dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. d. Pendahuluan 1. Definisi/pengertian atau batasan topik yang diangkat. 2. Latar belakang kenapa tertarik menulis hal tersebut 3. Tujuan penulisan referat e. Isi / Tinjauan Pustaka o Memuat uraian yang disesuaikan dengan judul atau o uraian yang berhubungan dengan judul referat o Memuat fisiologi, patofisiologi dan penatalaksanaan o Memuat base evidence dengan referensi terbaru o ( journal 5thn, buku 5 tahun terakhir) f. Simpulan : Merupakan rangkuman isi (secara singkat) g. Tabel dan Gambar o Judul tabel diletakkan di atas dan setiap tabel diberi keterangan sesuai dengan nomor yang ditulis dengan angka Arab o Setiap singkatan dalam tabel diberi keterangan berupa catatan kaki di bawah tabel o Gambar diberi nomor dengan angka Arab dan nama/keterangan ditulis di bawah o Keterangan pada gambar dan tabel harus cukup informatif, sehingga mudah dimengerti o Jumlah tabel dan gambar maksimal adalah 2 h. Daftar pustaka o Daftar pustaka disusun sesuai dengan ketentuan Vancouver, minimal 10 buah, text book tidak lebih dari 3 buah, dan untuk jurnal merupakan terbitan terbaru dalam 8 tahun terakhir o Rujukan diberi nomor sesuai dengan urutan pemunculannya dalam naskah o Hindari penggunaan abstrak dan komunikasi pribadi, kecuali sangat esensial o Nama jurnal disingkat sesuai yang tercantum dalam Index Medicus 2. LAPORAN KASUS 1. Naskah ditulis dengan huruf Times New Roman 12, spasi ganda, jarak tepi-tepi kertas dengan tulisan 2,5 cm, dan ukuran kertas A4 (210 x 297 mm) 2. Naskah tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata (tidak lebih dari 20 halaman) 3. Naskah tersusun sesuai aturan : 1) judul dan penulis, 2) abstrak dan kata kunci, 3) isi, 4) ucapan terima kasih bila ada, 5) daftar pustaka, 6) tabel dan gambar dengan keterangan 4. Tidak diperkenankan menggunakan singkatan yang tidak lazim dan catatan kaki 5. Pencantuman nomor daftar pustaka, nomor gambar dan tabel tersusun sesuai urutan kemunculannya di dalam naskah 6. Gunakan angka Arab yang ditulis superskrip untuk merujuk daftar pustaka Teknik Penulisan 1. Halaman judul dan pengesahan tanpa logo UNS 2. Abstrak Abstrak dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris; berupa satu paragraph yang memuat inti pendahuluan, subjek dan metode, hasil terpenting dan kesimpulan utama; tidak lebih dari 200 kata untuk laporan kasus ; disertai 3-6 kata kunci dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Gambaran umum kasus, pengelolaan / terapi dan keberhasilan / kegagalan pengelolaan 3. Pendahuluan Definisi/pengertian atau batasan topik yang diangkat. (Latar belakang, keunikan atau kekhususan sehingga memilih kasus tersebut, tujuan kasus dilaporkan, singkat tetapi jelas) 4. Kasus a. Identitas lengkap nama tersamar b. Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penujang, assessment c. Planing penatalaksanaan d. Pengelolaan, pengamatan, hasil tindakan (keberhasilan/kegagalan) e. Singkat dan lengkap : terutama ditampilkan data yang sesuai dengan masalah kasus dilaporkan. 5. Pembahasan a. Membahas diagnosa dan pengelolaan kasus, yang b. Membahas kesenjangan antara teori dengan yang aktual yang dihubungkan dengan keberhasilan / kegagalan, kesulitan, sesuai atau tidak dengan teori, bandingkan dengan kepustakaan lain atau teori lain. 6. Simpulan Menyimpulkan hasil pembicaraan di atas, termasuk anjuran yang perlu dikemukakan. 7. Tabel dan gambar a. Judul tabel diletakkan di atas dan setiap tabel diberi keterangan sesuai dengan nomor yang ditulis dengan angka Arab b. Setiap singkatan dalam tabel diberi keterangan berupa catatan kaki di bawah tabel c. Gambar diberi nomor dengan angka Arab dan nama/ keterangan ditulis di bawah d. Keterangan pada gambar dan tabel harus cukup informative, sehingga mudah dimengerti e. Jumlah tabel dan gambar maksimal pada laporan kasus adalah 2 8. Referensi a. Daftar pustaka disusun sesuai dengan ketentuan Vancouver, minimal 10 buah, text book tidak lebih dari 3 buah, dan untuk jurnal merupakan terbitan terbaru dalam 8 tahun terakhir b. Rujukan diberi nomor sesuai dengan urutan pemunculannya dalam naskah c. Hindari penggunaan abstrak dan komunikasi pribadi, kecuali sangat esensial b. Nama jurnal disingkat sesuai yang tercantum dalam Index Medicus Contoh penulisan daftar rujukan Artikel dalam Jurnal 1. Artikel dalam jurnal baku Cantumkan “et al” bila lebih dari enam penulis Parkin DM, Clayton D, Black RJ, Masuyer E, Fried HP, Ivanov E, et al, Childhood leukemia in Europe after Chemobyl : 5 years follow up. Br J Cancer 1996; 73 : 1006-12 2. Organisasi sebagai penulis The Cardiac Society of Australia and New Zealand. Clinical exercise stress testing. Safety and performance guidelines. Med J. Aust 1996; 164: 282-4 3. Tanpa nama penulis Cancer in South Africa (editorial), S Afr Med J 1994; 84 :1 BAB 5 UJIAN 1. Ujian stase Cara Penilaian: Ujian Tulis, DOPS Materi sesuai dengan stase masing-masing yang telah ditempuh Waktu: Dilaksanakan pada hari terakhir stase Nilai batas lulus > 70 dan apabila kurang dari nilai tersebut akan mengulang evaluasi dan apabila masih tetap kurang maka akan mengulang stase 3. Ujian Semester Cara Penilaian: Ujian Tulis, DOPS Materi sesuai dengan semester masing-masing yang telah ditempuh Waktu: Dilaksanakan pada hari terakhir semester Nilai batas lulus > 70 dan apabila kurang dari nilai tersebut akan mengulang evaluasi dan apabila masih tetap kurang maka akan mengulang stase 3. Ujian Tulis Nasional ( CBT) Waktu : Dilakukan pada akhir semester IV Syarat: Telah menyelesaikan kegiatan ilmiah dan bimbingan CBT Materi yang diuji: semua aspek anestesiologi dan terapi intensif sesuai dengan modul yang berlaku. Ujian merupakan ujian pengetahuan dasar anestesiologi dan terapi intensif (anatomi, fisiologi dan farmakologi terapan), dan pengetahuan klinis spesialis dasar (Basic Spesialist Training). Cara penilaian: o Computer Based Test ( CBT) Hasil penilaian o Lulus: Nilai CBT ≥ 60 o Tidak lulus: mengulang pada ujian tulis nasional periode selanjutnya 4. Ujian OSCE Waktu : Dilakukan pada akhir semester VI Syarat: Telah menyelesaikan kegiatan ilmiah mengajukan proposal penelitian Materi yang diuji: o semua aspek anestesiologi dan terapi intensif sesuai dengan modul yang berlaku o merupakan ujian pengetahuan anestesiologi dan terapi intensif, keterampilan penatalaksanaan klinis spesialis kasus, dasar dan keterampilan klinis spesialis lanjut Cara penilaian: OSCE (Objective Structured Clinical Examination) Hasil penilaian o Lulus: Nilai OSCE ≥ 70 o Tidak lulus: mengulang pada ujian periode selanjutnya 5. Ujian sub bagian Cara Penilaian: Ujian Tulis, DOPS Materi yang diujikan : o Anestesi regional o Anestesi bedah kardiovaskular o Anestesi pediatri o Anestesi bedah saeaf o Terapi Intensif Waktu: Dilaksanakan pada semester VII setelah menyelesaikan penelitian karya ilmiah Cara penilaian: o Ujian tertulis/ Ujian Lisan Nilai batas lulus > 70 dan apabila kurang dari nilai tersebut akan mengulang evaluasi dan apabila masih tetap kurang maka akan mengulang sub bagian 6. Ujian Lokal Waktu : Dilakukan pada semester VII Syarat: Telah menyelesaikan penelitian dan lulus ujian sub bagian Materi yang diuji: o Kelompok materi akademik: MKK, MKL o Keprofesian: KKSD, KKSL Cara penilaian: o Ujian tertulis/ Ujian Lisan o Pengamatan sehari-hari o Attitude Hasil penilaian o Lulus: Nilai untuk semua mata kuliah ≥ 70 o Tidak lulus: mengulang pada ujian periode selanjutnya 7. Ujian Akhir Nasional Ujian nasional ialah evaluasi kompetensi keprofesian tahap nasional yang dikoordinasikan oleh KATI dengan tujuan menjamin dan menyetarakan mutu dan kompetensi dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif. Ujian nasional ini adalah salah satu prasyarat pengajuan sertifikat kompetensi kepada Kolegium. Waktu : pada akhir semester VII Syarat : o Menyelesaikan karya ilmiah akhir/penelitian dengan melampirkan intisari hasil penelitian o Memenuhi Jumlah Kasus yang ditentukan dalam Pencapaian Kompetensi dengan dibuktikan oleh log book o Sudah lulus ujian tulis nasional dan ujian kompetensi nasional Materi yang diujikan o penatalaksanaan kasus secara komprehensif, baik kasus darurat, kasus pembedahan elektif, kasus pembedahan dengan penyakit penyerta, teknik tertentu maupun pengelolaan pasien ICU Cara penilaian o Ujian lisan tentang penatalaksanaan kasus klinis o Attitude Hasil Penilaian o Lulus: Nilai ≥ 70 o Tidak lulus: • Peserta yang diperbolehkan dinyatakan tidak lulus mengulang pada ujian nasioanl beikutnya 4 5