Uploaded by User42648

BUKU KEGIATAN Residen Anestesi 1412020 (2)

advertisement
BUKU KEGIATAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER
SPESIALIS (PPDS) ANESTESIOLOGI
DAN TERAPI INTENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah
SWT atas berkat limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi
dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta dapat menyelesaikan penyusunan Buku
Panduan PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS
berdasarkan kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam
kebutuhan institusi untuk menerapkan kurikulum perguruan
tinggi sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan
Tinggi,
yang
pada
saat
ini
menerapkan
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) berbasis Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Pendekatan Buku Panduan ini
melihat capaian pembelajaran yang harus diwujudkan oleh
mahasiswa saat akhir masa studi sesuai dengan profil lulusan.
Profil lulusan ditentukan berdasarkan kebutuhan masyarakat
dan tantangan secara global yang dituangkan dalam visi, misi
dan tujuan PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi Intensif FK
UNS.
Buku panduan disusun melalui penetapan profil
lulusan, capaian pembelajaran yang direncanakan dan
perencanaan proses pembelajaran setiap semester. Standar
penilaian
dikembangkan
untuk
menilai
hasil
belajar
mahasiswa yang meliputi aspek sikap dan atau tata nilai,
pengetahuan dan keterampilan. Dengan hadirnya Buku
Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan aktualisasi
proses pembelajaran di PPDS-1 Anestesiologi dan Terapi
Intensif FK UNS.
Tim Penyusun Panduan
PPDS-1 Anestesiologi dan
Terapi Intensif FK UNS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 HAK DAN KEWAJIBAN
BAB 2 TATA TERTIB UMUM
BAB 3 PELANGGARAN TATA TERTIB
BAB 4 KEGIATAN
BAB 5 TUGAS ILMIAH
BAB 6 UJIAN
LAMPIRAN
BAB 1
TATA TERTIB UMUM
TATA TERTIB
Di lingkungan tempat pendidikan, di samping melaksanakan
peraturan dan tata tertib secara umum, juga diberlakukan
peraturan tata tertib yang bersifat khusus sebagai berikut :

Akademis
1. Mentaati peraturan akademis yang berlaku.
2. Mengembangkan sikap dan perilaku ilmiah.
3. Tidak boleh terlambat dalam mengikuti kegiatan
pendidikan atau pulang sebelum kegiatan berakhir
tanpa ijin.
4. Harus mengirimkan surat ijin bila tidak dapat
rnengikuti kegiatan pendidikan (tidak hadir).
5. Diwajibkan untuk berpakaian rapi dalam mengikuti
kegiatan pendidikan.
6. Tidak diperkenankan berbuat curang dalam ujian atau
tugas-tugas akademik lainnya.

Tata Pergaulan
1. Bersikap dan berperilaku hormat pada Staf Pengajar,
Staf Administrasi, Staf Rumah Sakit Pendidikan dan
sesama peserta PPDS.
2. Sopan, saling menghargai dan menghindari perbuatan
yang tidak bermoral.
3. Membina kerjasama sesama peserta PPDS.

Penampilan
1. Bertata rias yang rapi dan sopan.
2. Berpakaian bersih, rapi, sopan.
3. Dilarang mengenakan kaos oblong dan/atau baju
berbahan kaos.
4. Pada waktu jam kerja memakai jas dokter warna putih
lengan pendek menggunakan tanda pengenal.
5. Tidak boleh memakai sandal (sepatu sandal) dan
sepatu hak tinggi pada saat kegiatan tahap profesi.
o Khusus Pria
1. Tidak diperkenankan berambut gondrong.
2. Tidak diperkenankan menggunakan anting-anting,
tindik hidung dan asesoris tidak wajar lainnya.
3. Tidak diperkenankan bercelana jeans.
o Khusus Wanita
1. Tata rias dan rambut harus rapi dan tidak
menyolok.
2. Tidak diperbolehkan memakai celana jeans,
celana ketat, rok mini dan rok panjang belahan
tinggi.
3. Tidak diperkenankan menggunakan cadar.

Lain-lain
1. Menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban,
keamanan, serta ketenangan lingkungan pendidikan.
2. Penyaluran aspirasi PPDS harus melalui jalur yang
telah ditentukan.
3. Tidak diperkenankan membawa senjata api dan
senjata tajam.
4. Tidak diperkenankan membawa narkotika, obatobatan terlarang, dan minuman keras.
5. Tidak diperkenankan merokok di tempat kegiatan
pendidikan.
6. Menghindari pornografi.
BAB 2
PELANGGARAN TATA TERTIB
Sewaktu
mengikuti
Pendidikan dan melakukan
Pelayanan di Rumah Sakit Pendidikan atau Rumah Sakit
Tempat Pendidikan para peserta PPDS harus mengikuti
peraturan dan tata tertib di Rumah Sakit tersebut.
Peserta Program Dokter Spesialis tidak dibenarkan
melakukan
perbuatan
penentangan
atau
pengingkaran
terhadap norma, ketentuan atau peraturan-peraturan yang
berlaku, pelanggaran hukum dan etika. Pelanggaran dapat
berupa pelanggaran terhadap norma (attitude), akademik dan
administrasi.

Pelanggaran norma (attitude) :
1. Berlaku tidak jujur termasuk ketidakjujuran dalam
kegiatan-kegiatan akademis seperti: membeli/menjual
soal yang diujikan, mencontoh sewaktu ujian dan
melakukan kecurangan lainnya.
2. Memberi uang, kepada sesama peserta PPDS, staf
administrasi maupun staf pengajar.
3. Menggantikan kedudukan atau melakukan tugas atau
kegiatan untuk kepentingan orang lain dalam kegiatan
akademik secara tidak sah atas permintan orang lain
atau kehendak sendiri
4. Melakukan
plagiat
(penjiplakan)
karya-karya
akademis.
5. Secara sengaja memberikan informasi palsu kepada
Tempat
Pendidikan/Staf
Pengajar/Tenaga
Administrasi.
6. Secara sadar menghalangi, mengganggu proses
pengajaran, penelitian, administrasi, pendisiplinan
peserta PPDS, atau pelayanan lainnya atau aktivitas
yang
diberikan
atau
didukung
oleh
Tempat
Pendidikan.
7. Secara tidak sah memasuki, merusak, mencuri,
menggunakan,
memalsukan,
mengubah
:
harta/fasilitas, dokument-dokumen, arsip, identitas
peserta PPDS dan lain sebaginya milik Tempat
Pendidikan ataupun yang dikuasai oleh Tempat
Pendidikan.
8. Mengancam baik terang-terangan atau terselubung,
menganggu secara fisik atau berbuat sesuatu yang
dapat
menimbulkan
terjadinya
cidera
atau
membahayakan keselamatan atau kesehatan siapa saja
yang berada di dalam lingkungan Tempat Pendidikan.
9. Berbuat di luar batas kewajaran atau berbuat tidak
senonoh atau menyuruh orang lain berbuat hal
tersebut di Tempat Pendidikan.
10. Membuat, memproduksi, menggunakan, menyimpan,
menjual,
memiliki
barang/
tanaman/material
terlarang/narkoba dan obat berbahaya di dalam
Tempat
Pendidikan
kecuali
untuk
kepentingan
pendidikan.
11. Memiliki, membawa senjata tajam, senjata api, mesiu,
bahan peledak, bahan kimia berbahaya di dalam
Tempat Pendidikan.
12. Meminum minuman keras, menggunakan narkotika
atau bermain judi di dalam Tempat Pendidikan.
13. Tidak mematuhi petunjuk atau ketentuan Tempat
Pendidikan atau petugas di Tempat Pendidikan yang
sedang menjalankan kewajibannya atau kegiatan yang
diawasi oleh Tempat Pendidikan.
14. Berbuat atau memperagakan hal-hal yang melanggar
norma perilaku seksual dalam berbagai bentuk di
Tempat Pendidikan.
15. Tidak dibenarkan berpraktek menggantikan Spesialis
secara terus menerus.
16. Tidak dibenarkan berpraktek menggantikan Spesialis
bidang lain

Pelanggaran akademik :
1. Tidak mentaati peraturan/jadwal kegiatan akademis
yang berlaku.
2. Meminta orang lain membuat karya/skripsi untuk
dirinya atau membuat karya tulis/skripsi untuk PPDS
lain.

Pelanggaran administrasi :
1. Tidak membayar uang pendidikan.
2. Meninggalkan
tempat
tanpa
izin
dari
Kepala
Bagian/KPS atau orang yang ditunjuk untuk itu.
TATA CARA PEMERIKSAAN TERHADAP DUGAAN
PELANGGARAN TATA TERTIB
Apabila telah terjadi dugaan pelanggaran tata tertib
oleh peserta PPDS, maka terhadap yang bersangkutan
dilakukan :
1. Pemeriksaan oleh KPS.
2. Dalam hal pelanggaran adalah terhadap peraturan
rumah sakit pendidikan/tempat pendidikan maka
pemeriksaan dilakukan oleh KPS, Kepala Bagian/Ka.
SMF dan Direktur RSUD Dr. Moewardi.
3. Apabila dari hasil pemeriksaan terbukti telah terjadi
pelanggaran, KPS menilai apakah pelanggaran yang
terjadi diproses secara internal atau diajukan kepada
Dekan untuk diproses lebih lanjut.
4. Apabila KPS menilai pelanggaran tersebut diproses
secara internal, maka kepada peserta PPDS yang
terbukti melakukan pelanggaran diberikan sanksi
berupa :
a. Peringatan secara lisan atau tertulis
b. Peringatan dengan percobaan.
c. Pengurangan nilai ujian bagi mata kuliah
5. Dalam hal peserta PPDS
yang diberi sanksi
berkeberatan, yang bersangkutan dapat mengajukan
banding kepada TKP PPDS untuk selanjutnya
dilakukan pemeriksaan lanjutan.
6. Apabila KPS dan TKP PPDS menilai pelanggaran
tidak dapat diselesaikan secara internal, maka TKP
PPDS mengusulkan kepada Dekan pembentukan
panitia ad hoc kepada Dekan untuk memprosesnya
lebih lanjut.
SANKSI
Jenis sanksi yang diberikan dapat berupa peringatan sampai
pemecatan, yaitu :
1. Peringatan secara lisan atau tertulis.
2. Peringatan dengan percobaan
3. Dikenakan ganti rugi/denda.
4. Pengurangan nilai ujian bagi mata kuliah atau
kegiatan akademik yang bersangkutan.
5. Tidak lulus ujian mata kuliah atau kegiatan akademik
yang bersangkutan.
6. Pembatalan seluruh kegiatan akademik pada semester
yang sedang berjalan.
7. Skorsing, pencabutan status kemahasiswaannya untuk
sementara, maksimum dua semester.
8. Pemecatan dari Tempat Pendidikan
BAB 3
KEGIATAN
DAFTAR KEGIATAN
Semester
Kegiatan
Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30–
08.00 WIB
Melaksanakan tindakan anestesi umum
sungkup muka
Melakukan observasi pasien pasca operasi di
RR
Sebagai dokter Jaga di IGD RS.Moewardi
Kuliah MKDU setiap Jumat hari jam 13.00 –
I
14.00
Mengikuti Kegiatan Modul semester 1 sesuai
jadwal
Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang
atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap
Jumat)
Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari
Kamis dan Sabtu
Mengikuti kegiatan Tahsin setiap Sabtu
Evaluasi semester
Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30–
08.00 WIB
Melaksanakan tindakan anestesi umum dengan
intubasi ET dan insersi LMA
Melakukan tindakan anestesi Spinal dan
Regional anestesi
Sebagai dokter jaga di IGD RS.Moewardi
Tugas tinjauan pustaka dan dipresentasikan
Tugas Journal Reading dan dipresentasikan
II
Kuliah PPDS MKDK
Mengikuti Kegiatan Modul semester 2 sesuai
jadwal
Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang
atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap
Jumat)
Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari
Kamis dan Sabtu
Mengikuti kegiatan Tahsin setiap Sabtu
Evaluasi semester
III
Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30–
08.00 WIB
Melakukan tindakan anestesi kasus Obsgyn,
anestesi epidural dan anestesi pada pediatri
Melakukan tindakan anestesi diluar kamar
bedah
Sebagai dokter jaga di IGD RS.Moewardi
Tugas tinjauan pustaka dan dipresentasikan
Tugas Laporan kasus dan dipresentasikan
Tugas stase di RS Jejaring
Mengikuti Kegiatan Modul semester 3 sesuai
jadwal
Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang
atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap
Jumat)
Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari
Kamis dan Sabtu
Mengikuti Try Out CBT setiap 2 hari
Evaluasi semester, Ujian CBT Nasional
Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30–
08.00 WIB
IV
Melaksanakan tindakan anestesi bedah syaraf,
blok perifer dan bidang bedah kardiothorak I
Sebagai dokter jaga di IGD RS.Moewardi
Tugas tinjauan pustaka dan dipresentasikan
Tugas Laporan kasus dan dipresentasikan
Mengikuti Kegiatan Modul semester 4 sesuai
jadwal
Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang
atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap
Jumat)
Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari
Kamis dan Sabtu
Evaluasi semester
Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30–
08.00 WIB
Melakukan anestesi bidang bedah kardithorak
dan intensif minimal
Stase ICU I (selama 1 bulan)
V
Pembuatan proposal penelitian dan
dipresentasikan
Stase di RS Jejaring
Mengikuti Kegiatan Modul semester 5 sesuai
jadwal
Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang
atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap
Jumat)
Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari
Kamis dan Sabtu
Evaluasi semester
Diskusi kasus tiap Senin-Jumat jam 06.30–
08.00 WIB
Melakukan anestesi pada Uncommond disease
Stase ICU II (selama 1 bulan)
Pembuatan proposal penelitian dan
dipresentasikan
Poli anestesi
Melakukan tindakan anestei Bedah
VI
thoraks/kardiovaskuler II dan anestesi kasus
dan tehnik khusus
Stase bedah syaraf II
Melalukan Penelitian
Mengikuti Kegiatan Modul semester 6 sesuai
jadwal
Mengikuti ekstrakulikuler Olahraga berenang
atau jogging (setiap Senin), futsal (setiap
Jumat)
Mengikuti kegiatan pengajian setiap hari
Kamis dan Sabtu
Ujian OSce
Evaluasi semester dan tahap mandiri
VII
Chief residen
Ujian lokal dan Ujian akhir nasional
Catatan :
Kagiatan yang tercantum didalam kolom adalah yang
dilakukan oleh semester yang bersangkutan, walaupun dalam
prakteknya setiap kegiatan ilmiah dibagian selalu dihadiri
oleh semua Residen dan konsulan
KEGIATAN ILMIAH LAIN
a. Kuliah tamu dari dosen tamu maupun dari luar negeri
rutin dilakukan
b. Residen juga harus mengikuti acara seminar maupun
simposium yang diadakan oleh induk organisasi yang
profesi (PERDATIN )
c. Mengikuti acara ilmiah saat kongres nasional maupun
pertemuan ilmiah berkala.
d. Setiap residen wajib mengikuti lomba poster berupa
case report berskala nasional
BAB 4
TUGAS ILMIAH
TUGAS ILMIAH
1. Setiap peserta selama dalam pendidikan diharuskan
minimal mengajukan 2 tinjauan pustaka, 2 laporan kasus,
tugas ilmiah stase, video prosedur anestesia individu dan
angkatan, serta presentasi poster nasional.
2. Selama belum menyelesaikan syarat akademik semester,
residen tidak diperkenankan ujian semester.
3. Judul referat dapat dipilih/dimintakan pada pembimbing
akademik atau KPS/SPS.
4. Makalah yang akan dipresentasikan harus sudah
mendapat persetujuan pembimbing.
5. Setiap kali pembimbingan residen wajib menulisnya di
log book dan minta tanda tangan pembimbing.
6. Pembimbingan tulisan ilmiah bertahap bab per bab
7. Koreksi di Pembimbing maksimal 1 minggu
8. Makalah sudah harus selesai satu minggu sebelum
diajukan dan diserahkan kepada moderator, pembimbing
dan sekretaris.
9. Jadwal presentasi referat disusun oleh KPS dan
dikoordinir oleh chief residen atau wakilnya.
10. Pada waktu mengajukan referat harus menggunakan
LCD (Viewer).
11. Referat dipimpin oleh moderator (staf pengajar).
12. Audiens minimal sepuluh residen dihadiri residen
dengan komposisi level yang sama, diatasnya dan
dibawahnya.
13. Minimal dua orang residen ditunjuk oleh moderator
sebagai pembahas untuk mengajukan pertanyaan sesuai
dengan tingkatnya (makalah harus dipelajari lebih
dahulu).
14. Waktu mengajukan referat 20 menit dengan diskusi ± 40
menit sehingga setiap referat memerlukan waktu ± 60
menit.
15. Sebelum sidang ilmiah ditutup moderator yang ditunjuk
memberikan ulasan mengenai makalah dipresentasikan.
PETUNJUK PENULISAN
1. TINJAUAN PUSTAKA Sistematika
1. Naskah ditulis dengan huruf Times New Roman 12,
spasi ganda, jarak tepi-tepi kertas dengan tulisan 2,5
cm, dan ukuran kertas A4 (210 x 297 mm)
2. Naskah tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata
(tidak lebih dari 20 halaman)
3. Naskah tersusun sesuai aturan :
o judul dan penulis,
o Abstrak dan kata kunci, isi,
o Daftar pustaka,
o Tabel dan gambar dengan keterangan
Teknik Penulisan
a. Halaman judul dan pengesahan tanpa logo UNS
b. Judul naskah ditulis ringkas dan tidak menggunakan
singkatan, tidak lebih dari 14 kata
c. Abstrak dan kata kunci
Abstrak dibuat dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris; berupa satu paragraph yang memuat
inti
pendahuluan,
subjek
dan
metode,
hasil
terpenting dan kesimpulan utama; tidak lebih dari
200 kata; disertai 3-6 kata kunci dalam Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris.
d. Pendahuluan
1. Definisi/pengertian atau batasan topik yang
diangkat.
2. Latar belakang kenapa tertarik menulis hal
tersebut
3. Tujuan penulisan referat
e. Isi / Tinjauan Pustaka
o Memuat uraian yang disesuaikan dengan judul
atau
o uraian yang berhubungan dengan judul referat
o Memuat
fisiologi,
patofisiologi
dan
penatalaksanaan
o Memuat base evidence dengan referensi terbaru
o ( journal 5thn, buku 5 tahun terakhir)
f. Simpulan : Merupakan rangkuman isi (secara
singkat)
g. Tabel dan Gambar
o Judul tabel diletakkan di atas dan setiap tabel
diberi keterangan sesuai dengan nomor yang
ditulis dengan angka Arab
o Setiap singkatan dalam tabel diberi keterangan
berupa catatan kaki di bawah tabel
o Gambar diberi nomor dengan angka Arab dan
nama/keterangan ditulis di bawah
o Keterangan pada gambar dan tabel harus cukup
informatif, sehingga mudah dimengerti
o Jumlah tabel dan gambar maksimal adalah 2
h. Daftar pustaka
o Daftar pustaka disusun sesuai dengan ketentuan
Vancouver, minimal 10 buah, text book tidak
lebih dari 3 buah, dan untuk jurnal merupakan
terbitan terbaru dalam 8 tahun terakhir
o Rujukan diberi nomor sesuai dengan urutan
pemunculannya dalam naskah
o Hindari penggunaan abstrak dan komunikasi
pribadi, kecuali sangat esensial
o Nama jurnal disingkat sesuai yang tercantum
dalam Index Medicus
2. LAPORAN KASUS
1. Naskah ditulis dengan huruf Times New Roman 12,
spasi ganda, jarak tepi-tepi kertas dengan tulisan 2,5
cm, dan ukuran kertas A4 (210 x 297 mm)
2. Naskah tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata
(tidak lebih dari 20 halaman)
3. Naskah tersusun sesuai aturan :
1) judul dan penulis,
2) abstrak dan kata kunci,
3) isi,
4) ucapan terima kasih bila ada,
5) daftar pustaka,
6) tabel dan gambar dengan keterangan
4. Tidak diperkenankan menggunakan singkatan yang
tidak lazim dan catatan kaki
5. Pencantuman nomor daftar pustaka, nomor gambar
dan tabel tersusun sesuai urutan kemunculannya di
dalam naskah
6. Gunakan angka Arab yang ditulis superskrip untuk
merujuk daftar pustaka
Teknik Penulisan
1. Halaman judul dan pengesahan tanpa logo UNS
2. Abstrak
Abstrak dibuat dalam Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris; berupa satu paragraph yang memuat
inti
pendahuluan,
subjek
dan
metode,
hasil
terpenting dan kesimpulan utama; tidak lebih dari
200 kata untuk laporan kasus ; disertai 3-6 kata
kunci dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Gambaran umum kasus, pengelolaan / terapi dan
keberhasilan / kegagalan pengelolaan
3. Pendahuluan
Definisi/pengertian atau batasan topik yang
diangkat. (Latar belakang, keunikan atau kekhususan
sehingga memilih kasus tersebut, tujuan kasus
dilaporkan, singkat tetapi jelas)
4. Kasus
a. Identitas lengkap nama tersamar
b. Anamnesa,
pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan
penujang, assessment
c. Planing penatalaksanaan
d. Pengelolaan,
pengamatan,
hasil
tindakan
(keberhasilan/kegagalan)
e. Singkat dan lengkap : terutama ditampilkan data
yang sesuai
dengan
masalah
kasus
dilaporkan.
5. Pembahasan
a. Membahas diagnosa dan pengelolaan kasus,
yang
b. Membahas kesenjangan antara teori dengan yang
aktual yang dihubungkan dengan keberhasilan /
kegagalan, kesulitan, sesuai atau tidak dengan
teori, bandingkan dengan kepustakaan lain atau
teori lain.
6. Simpulan
Menyimpulkan hasil pembicaraan di atas, termasuk
anjuran yang perlu dikemukakan.
7. Tabel dan gambar
a. Judul tabel diletakkan di atas dan setiap tabel
diberi keterangan sesuai dengan nomor yang
ditulis dengan angka Arab
b. Setiap singkatan dalam tabel diberi keterangan
berupa catatan kaki di bawah tabel
c. Gambar diberi nomor dengan angka Arab dan
nama/ keterangan ditulis di bawah
d. Keterangan pada gambar dan tabel harus cukup
informative, sehingga mudah dimengerti
e. Jumlah tabel dan gambar maksimal pada laporan
kasus adalah 2
8. Referensi
a. Daftar pustaka disusun sesuai dengan ketentuan
Vancouver, minimal 10 buah, text book tidak
lebih dari 3 buah, dan untuk jurnal merupakan
terbitan terbaru dalam 8 tahun terakhir
b. Rujukan diberi nomor sesuai dengan urutan
pemunculannya dalam naskah
c. Hindari penggunaan abstrak dan komunikasi
pribadi, kecuali sangat esensial
b. Nama jurnal disingkat sesuai yang tercantum
dalam Index Medicus
Contoh penulisan daftar rujukan
Artikel dalam Jurnal
1. Artikel dalam jurnal baku
Cantumkan “et al” bila lebih dari enam penulis
Parkin DM, Clayton D, Black RJ, Masuyer E, Fried HP,
Ivanov E, et al, Childhood leukemia in Europe after
Chemobyl : 5 years follow up. Br J Cancer 1996; 73 :
1006-12
2. Organisasi sebagai penulis
The Cardiac Society of Australia and New Zealand.
Clinical exercise stress testing. Safety and performance
guidelines. Med J. Aust 1996; 164: 282-4
3. Tanpa nama penulis
Cancer in South Africa (editorial), S Afr Med J 1994; 84
:1
BAB 5
UJIAN
1. Ujian stase

Cara Penilaian: Ujian Tulis, DOPS

Materi sesuai dengan stase masing-masing yang
telah ditempuh

Waktu: Dilaksanakan pada hari terakhir stase

Nilai batas lulus > 70 dan apabila kurang dari nilai
tersebut akan mengulang evaluasi dan apabila masih
tetap kurang maka akan mengulang stase
3. Ujian Semester

Cara Penilaian: Ujian Tulis, DOPS

Materi sesuai dengan semester masing-masing yang
telah ditempuh

Waktu: Dilaksanakan pada hari terakhir semester

Nilai batas lulus > 70 dan apabila kurang dari nilai
tersebut akan mengulang evaluasi dan apabila masih
tetap kurang maka akan mengulang stase
3. Ujian Tulis Nasional ( CBT)

Waktu : Dilakukan pada akhir semester IV

Syarat: Telah menyelesaikan kegiatan ilmiah dan
bimbingan CBT

Materi yang diuji: semua aspek anestesiologi dan
terapi intensif sesuai dengan modul yang berlaku.
Ujian
merupakan
ujian
pengetahuan
dasar
anestesiologi dan terapi intensif (anatomi, fisiologi
dan farmakologi terapan), dan pengetahuan klinis
spesialis dasar (Basic Spesialist Training).

Cara penilaian:
o Computer Based Test ( CBT)

Hasil penilaian
o Lulus: Nilai CBT ≥ 60
o Tidak lulus: mengulang pada ujian tulis nasional
periode selanjutnya
4. Ujian OSCE

Waktu : Dilakukan pada akhir semester VI

Syarat:
Telah
menyelesaikan
kegiatan
ilmiah
mengajukan proposal penelitian

Materi yang diuji:
o semua aspek anestesiologi dan terapi intensif
sesuai dengan modul yang berlaku
o merupakan ujian pengetahuan anestesiologi dan
terapi
intensif,
keterampilan
penatalaksanaan
klinis
spesialis
kasus,
dasar
dan
keterampilan klinis spesialis lanjut

Cara penilaian:
OSCE (Objective Structured Clinical Examination)

Hasil penilaian
o Lulus: Nilai OSCE ≥ 70
o Tidak lulus: mengulang pada ujian periode
selanjutnya
5. Ujian sub bagian

Cara Penilaian: Ujian Tulis, DOPS

Materi yang diujikan :
o Anestesi regional
o Anestesi bedah kardiovaskular
o Anestesi pediatri
o Anestesi bedah saeaf
o Terapi Intensif

Waktu: Dilaksanakan pada semester VII setelah
menyelesaikan penelitian karya ilmiah

Cara penilaian:
o Ujian tertulis/ Ujian Lisan

Nilai batas lulus > 70 dan apabila kurang dari nilai
tersebut akan mengulang evaluasi dan apabila masih
tetap kurang maka akan mengulang sub bagian
6. Ujian Lokal

Waktu : Dilakukan pada semester VII

Syarat: Telah menyelesaikan penelitian dan lulus
ujian sub bagian

Materi yang diuji:
o Kelompok materi akademik: MKK, MKL
o Keprofesian: KKSD, KKSL

Cara penilaian:
o Ujian tertulis/ Ujian Lisan
o Pengamatan sehari-hari
o Attitude

Hasil penilaian
o Lulus: Nilai untuk semua mata kuliah ≥ 70
o Tidak lulus: mengulang pada ujian periode
selanjutnya
7. Ujian Akhir Nasional
Ujian
nasional
ialah
evaluasi
kompetensi
keprofesian tahap nasional yang dikoordinasikan oleh
KATI dengan tujuan menjamin dan menyetarakan mutu
dan kompetensi dokter Spesialis Anestesiologi dan
Terapi
Intensif. Ujian nasional ini adalah salah satu
prasyarat
pengajuan sertifikat
kompetensi
kepada
Kolegium.

Waktu : pada akhir semester VII

Syarat :
o Menyelesaikan karya ilmiah akhir/penelitian
dengan melampirkan intisari hasil penelitian
o Memenuhi Jumlah Kasus yang ditentukan dalam
Pencapaian Kompetensi dengan dibuktikan oleh
log book
o Sudah lulus ujian tulis nasional dan ujian
kompetensi nasional

Materi yang diujikan
o penatalaksanaan kasus secara komprehensif, baik
kasus darurat, kasus pembedahan elektif, kasus
pembedahan dengan penyakit penyerta, teknik
tertentu maupun pengelolaan pasien ICU

Cara penilaian
o Ujian lisan tentang penatalaksanaan kasus klinis
o Attitude

Hasil Penilaian
o Lulus: Nilai ≥ 70
o Tidak lulus:
•
Peserta
yang
diperbolehkan
dinyatakan
tidak
lulus
mengulang
pada
ujian
nasioanl beikutnya
4
5
Download