Kementerian Kesehatan RI BUKU SAKU PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Tahun 2014 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat- Nya, Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas dan buku sakunya dapat diterbitkan, sebagai salah satu sumber informasi dalam penyelenggaraan Puskesmas. Puskesmas merupakan fasyankes tingkat pertama yang sangat istimewa. Puskesmas merupakan satusatunya fasyankes yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan. Implementasi fungsi-fungsi Puskesmas dengan mengedepankan upaya promotif dan preventif yang diikuti upaya kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dengan memperhatikan siklus kehidupan. Puskesmas diharapkan dapat menjadi sahabat dikala sehat dan dikala sakit bagi masyarakat. Buku saku ini berisikan informasi singkat tentang latar belakang penyusunan peraturan tentang Puskesmas dan pokok-pokok yang tercantum dalam Permenkes No. 75 tahun 2014. Diharapkan buku saku ini dapat berguna bagi lintas program, lintas sektor, pemerintah daerah, kepala Puskesmas, dan stakeholder terkait lainnya. Jakarta, 12 November 2014 Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, drg. Kartini Rustandi, M.Kes Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 2 SAMBUTAN Tujuan nasional pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang sehat sejahtera. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan memiliki arti yang penting dalam mendukung pembangunan kesehatan. Saat ini implementasi pelayanan Puskesmas sangat beragam, sesuai kebijakan dan komitmen Pemerintah Daerah. Diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas sebagai gatekeeper, terlebih dalam mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Puskesmas merupakan fasyankes tingkat pertama yang sangat istimewa, menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan di wilayah kerjanya. Standar penyelenggaraan minimal Puskesmas diperlukan, agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal. Standar penyelenggaraan minimal ini dituangkan pada Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Permenkes No. 75 tahun 2014 mengatur tentang penyelenggaraan Puskesmas, dari segi tugas, fungsi, kewenangan, prasyarat pendirian, dan upaya kesehatan yang dilakukan Puskesmas. Diharapkan mutu dan akses pelayanan yang diberikan Puskesmas kepada masyarakat dapat ditingkatkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjukNya kepada kita semua dalam melaksanakan pembangunan kesehatan. Jakarta, 12 November 2014 Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U (K) Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 3 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DAFTAR ISI I LATAR BELAKANG 5 II. POKOK YANG DIATUR 14 III AKREDITASI PUSKESMAS 41 IV DESKRIPSI LAMBANG PUSKESMAS 45 V OPTIMALISASI PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS 47 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 4 KEMENTERIAN KESEHATAN RI LATAR BELAKANG Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 5 KEMENTERIAN KESEHATAN RI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG DIHARAPKAN Yankes Tersier Sistem Rujukan dan Rujuk Balik SKN 2012 PERPRES 72 TAHUN 2012 Yankes Sekunder Yankes Primer Masyarakat UKM Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 6 UKP KEMENTERIAN KESEHATAN RI PILARI: Reformasi Cakupan Semesta Ͳ JKN PILARII: Reformasi Yankes Ͳ PHC PILARIII: Reformasi Kebijakan Publik PILARIV: Reformasi Kepemimpinan PEMERATAAN UPAYA KESEHATAN PENEKANAN PADA UPAYA PREVENTIF MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MELIBATKAN PERAN MASYARAKAT MELIBATKAN KERJASAMA LS PRINSIP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 7 KEMENTERIAN KESEHATAN RI MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ? 1. Tulang punggung pelayanan kesehatan 2. Titik berat pelayanan kesehatan primer adalah promosi dan prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan 3. Keberhasilan pelayanan kesehatan primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk. 4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif 5. Pelaksanaan pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan mendukung Pembangunan kesehatan Nasional Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena : 1. Kondisi geografis dan demografis 2. Kemampuan fiskal daerah dan individu 3. Status kesehatan masyarakat 4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 8 KEMENTERIAN KESEHATAN RI PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Mendukung peningkatan AKSES dan MUTU pelayanan kesehatan pada masyarakat 1 Mendukung pelaksanaan JKN 2 Mendukung pencapaian indikator 3 kesehatan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 9 KEMENTERIAN KESEHATAN RI JENIS FASKES TINGKAT PERTAMA • PUSKESMAS; • PRAKTIK DOKTER; • PRAKTIK DOKTER GIGI; DAN • KLINIK PRATAMA Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 10 KEMENTERIAN KESEHATAN RI STRATEGI PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Peningkatan Akses 1 2 3 Peningkatan Mutu Regionalisasi Rujukan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 11 KEMENTERIAN KESEHATAN RI MENGAPA PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS MENJADI SANGAT PENTING ? □ Puskesmas merupakan FKTP milik pemerintah yang ada di setiap kecamatan. □ □ □ Puskesmas FKTP istimewa yang menyelenggarakan UKM dan UKP dan memiliki wilayah kerja. Harmonisasi dengan peraturan perundangan yang baru ditetapkan (Kebijakan Otonomi Daerah, JKN). Puskesmas diharapkan: 1. Gate Keeper yang berkualitas di tingkat pelayanan kesehatan primer 2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Untuk melaksanakan peran tersebut maka Puskesmas HARUS MEMENUHI SYARAT MINIMAL, SEHINGGA PERLU DASAR HUKUM PENGATURAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 12 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KONSEP DASAR PENYELENGGARAAN YANKES DI PUSKESMAS • STANDAR PELAYANAN MINIMAL • STANDAR SDM KESEHATAN MINIMAL • STANDAR ALKES – OBAT MINIMAL • STANDAR SARPRAS MINIMAL TIDAK ADA PERBEDAAN KAWASAN PERKOTAAN KAWASAN PEDESAAN KAWASAN T/ST Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 13 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POKOK YANG DIATUR DALAM PERMENKES NO.75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 14 KEMENTERIAN KESEHATAN RI No HAL YANG DIATUR KEPMENKES NO. 128/2004 TENTANG KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS PERMENKES NO. 75/ 2014 TENTANG PUSKESMAS 1 Tujuan + + 2 Prinsip + (dlm bentuk azas) + 3 Tugas - + 4 Fungsi + + 5 Kewenangan - + 6 Persyaratan mendirikan - + 7 Peralatan kesehatan - + 8 SDM - + 9 Kategori Puskesmas - + 10 Perizinan dan registrasi - + 11 Kedudukan dan organisasi + + 12 Upaya kesehatan + + 13 Akreditasi - + 14 Jaringan dan Jejaring pelayanan + + 15 Sistem rujukan + + 16 Pendanaan + + 17 Sistem informasi - + 18 Pembinaan dan pengawasan - + KETERANGAN Tercantum dalam lampiran Tercantum dalam lampiran Tercantum dalam lampiran Tercantum dalam lampiran Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 15 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DEFINISI PUSKESMAS Fasyankes yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 16 KEMENTERIAN KESEHATAN RI TUJUAN PUSKESMAS Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang: a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu; c. Hidup dalam lingkungan yang sehat; d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas mendukung terwujudnya Kecamatan sehat. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 17 KEMENTERIAN KESEHATAN RI PRINSIP PENYELENGGARAAN 1. PARADIGMA SEHAT 2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH 3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT 4. PEMERATAAN 5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA 6. KETERPADUAN DAN KESINAMBUNGAN Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 18 KEMENTERIAN KESEHATAN RI PARADIGMA SEHAT : Mengutamakan promotif -preventif Sehat (70%) Mengeluh Sakit (30%) Self care (42%) Yankes (58%) Self care Nasional Sarana Kesehatan KIE, Self care Promosi Kesehatan UKBM Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu PTM, Polindes, Poskesdes, Desa Siaga, SBH, Dokter kecil, dll Kualitas Yankes Sumber : Susenas 2010 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 19 KEMENTERIAN KESEHATAN RI MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENGUATAN UPAYA PROMOTIF & PREVENTIF SEHAT ADALAH HARTAKU YANG HARUS KUJAGA DAN KUPELIHARA Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 20 KEMENTERIAN KESEHATAN RI PERANPUSKESMAS Karena:Puskesmaspadatkepentingan,padatkarya,padatmodal MakaKepalaPuskesmasharusberpengalamankerjadiPuskesmasdanterlatih ManajemenPuskesmas Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 21 KEMENTERIAN KESEHATAN RI TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMAS • Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. • Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama di wilayah kerjanya; • Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya TUGAS FUNGSI Selain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 22 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI PENYELENGGARAAN UKM TINGKAT PERTAMA • melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat • • • • • • • • dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan; melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan; melaksanakan KIE dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan; menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait; melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan UKBM; melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas; memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan; melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan; dan memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 23 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KEWENANGAN PUSKESMAS TERKAIT FUNGSI PENYELENGGARAAN UKP TINGKAT PERTAMA • menyelenggarakan • • • • • • • • • pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu; menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif; menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat; menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung; menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama inter dan antar profesi; melaksanakan rekam medis; melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses yankes; melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan FKTP di wilayah kerjanya, dan melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem rujukan. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 24 KEMENTERIAN KESEHATAN RI PERSYARATAN PENDIRIAN PUSKESMAS • Lokasi • Bangunan • Prasarana • Peralatan • Ketenagaan • Kefarmasian • Laboratorium Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 25 KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS NON RAWAT INAP No NAMA RUANG 1 Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum 2 Ruangan tindakan Set Tindakan Medis/ Gawat Darurat 3 Ruangan kesehatan ibu & KB a. b. c. d. 4 Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut 5 Ruangan ASI Set ASI 6 Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan 7 Ruangan Farmasi Set Farmasi 8 Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologi b. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR c. Set Resusitasi Bayi 9 Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan 10 Laboratorium Set Laboratorium 11 Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 26 ALKES Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu Set Pemeriksaan Kesehatan Anak Set Pelayanan KB Set Imunisasi KEMENTERIAN KESEHATAN RI RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS RAWAT INAP No NAMA RUANG ALKES 1 Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum 2 Ruangan gawat darurat Set Gawat Darurat 3 Ruangan kesehatan anak & imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak b. Set Imunisasi 4 Ruangan kesehatan ibu & KB a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu b. Set Pelayanan KB 5 Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut 6 Ruangan ASI Set ASI 7 Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan 8 Ruangan Farmasi Set Farmasi 9 Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologi b. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR c. Set Resusitasi Bayi 10 Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan 11 Ruangan tindakan Set Tindakan Medis 12 Ruangan rawat inap Set Rawat Inap 13 Laboratorium Set Laboratorium 14 Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 27 KEMENTERIAN KESEHATAN RI STANDAR TENAGA MINIMAL PUSKESMAS NO Jenis Tenaga Puskesmas di kawasan Perkotaan Puskesmas di kawasan Pedesaan Puskesmas di kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Non Rawat Inap Rawat Inap Non Rawat Inap Rawat Inap Non Rawat Inap Rawat Inap 1 Dokter atau dokter layanan primer 1 2 1 2 1 2 2 Dokter gigi 1 1 1 1 1 1 3 Perawat 5 8 5 8 5 8 4 Bidan 4 7 4 7 4 7 5 Tenaga kesehatan masyarakat 2 2 1 1 1 1 6 Tenaga kesehatan lingkungan 1 1 1 1 1 1 7 Ahli teknologi laboratorium medik 1 1 1 1 1 1 8 Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2 9 Tenaga Kefarmasian 1 2 1 1 1 1 10 Tenaga administrasi 3 3 2 2 2 2 11 Pekarya Jumlah 2 2 1 1 1 1 22 31 19 27 19 27 KETERANGAN: Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat terselenggara dengan baik. b. belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 28 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KATEGORI PUSKESMAS KARAKTERISTIK WILAYAH KERJA KEMAMPUAN PENYELENGGARAAN KAWASAN PERKOTAAN PUSKESMAS NON RAWAT INAP KAWASAN PEDESAAN PUSKESMAS RAWAT INAP KAWASAN T/ST Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 29 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KATEGORI PUSKESMAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH KERJA PUSKESMAS DI KAWASAN PERKOTAAN PUSKESMAS DI KAWASAN PEDESAAN PUSKESMAS DI KAWASAN T/ST Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan perkotaan sbb: • Aktivitas penduduk > 50 % non agraris (terutama industri, perdagangan dan jasa) • Memiliki fasilitas perkotaan a.l: sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km, RS radius < 5 km, bioskop atau hotel. • Rumah tangga dengan listrik ≥ 90 % • Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas tersebut. Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4 kriteria sbb: • Aktivitas penduduk > 50 % agraris. • Memiliki fasilitas a.l: sekolah radius > 2,5 km, pasar dan perkotaan (radius > 2 km), RS (radius > 5 km), tidak memiliki fasilitas bioskop/hotel . • Rumah tangga dengan listrik < 90 % • Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas tsb. Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sbb: • Berada di wilayah yg sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir • Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, waktu tempuh PP dari ibukota Kab. memerlukan ≥ 6 jam, trasportasi yg ada sewaktuwaktu terhalang iklim/cuaca. • Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan Sumber : Penggabungan Kriteria Kemen PU (Ditjen Cipta Karya & Tata Kota) dan BPS Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 30 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Tujuan Pembagian Puskesmas atas kategori karakteristik wilayah kerja • Pendekatan pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai karakteristik pola kehidupan masyarakat setempat. • Pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. • Pelayanan yang diberikan mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan yang biasanya dihadapi pada kawasan tersebut. • Kebijakan dan dukungan pemerintah fokus berdasarkan priority setting. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 31 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Izin Penyelenggaraan Puskesmas • Diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. • Berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persyaratan. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 32 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Alur Izin Penyelenggaraan Puskesmas Kadinkes Kab/Kota 1 3 Tidak Lengkap Bupati/Walikota, melalui BPPT 2 Lengkap Penilaian Dokumen & Peninjauan Lapangan 4 Izin Diterbitkan Penolakan Izin KETERANGAN: 1. Kadinkes Kab/Kota mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan dokumen: a. FC sertifikat tanah b. FC IMB c. Dokumen pengelolaan lingkungan d. SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas e. Studi kelayakan, untuk Puskesmas yang baru akan dibangun. f. Profil Puskesmas g. Syarat lain sesuai Perda 2. Jika berkas permohonan lengkap, BPPT: a. Menerbitkan bukti penerimaan berkas permohonan telah lengkap, paling lama 6 hari kerja sejak permohonan diterima. b. Melaksanakan penilaian dokumen dan peninjauan lapangan. 3. Jika berkas permohonan belum lengkap, BPPT memberi informasi kepada Kadinkes Kab/Kota, paling lama 6 hari kerja sejak permohonan diterima. Pemohon harus mengajukan permohonan ulang kepada pemberi izin. 4. Berdasarkan hasil penilaian dokumen dan peninjauan lapangan, BPPT menetapkan untuk memberikan atau menolak permohonan izin paling lama 14 hari kerja setelah bukti penerimaan berkas diterbitkan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 33 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Registrasi Puskesmas • Setiap Puskesmas yang telah memiliki izin wajib melakukan registrasi. • Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Menteri setelah memperoleh rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi. • Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah izin Puskesmas ditetapkan. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 34 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Alur Registrasi Puskesmas Kadinkes Kab/Kota Dinas Kesehatan Provinsi 1 2 3 Surat rekomendasi registrasi Puskesmas 4 Menteri Kesehatan 5 Kode Puskesmas 6 Rekomendasi tidak dikeluarkan KETERANGAN: 1. Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat permohonan rekomendasi registrasi Puskesmas, dengan melampirkan: a. zin Puskesmas b. SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas 2. Dinkes Provinsi melakukan verifikasi dan penilaian kelayakan Puskesmas dalam jangka waktu 14 hari setelah surat permohonan diterima. Puskesmas yang memenuhi penilaian kelayakan akan diberikan surat rekomendasi registrasi Puskesmas. 3. Dinkes Provinsi memberikan surat rekomendasi registrasi Puskesmas paling lambat 7 hari kerja setelah melakukan penilaian. 4. Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat permohonan registrasi Puskesmas dengan melampirkan: a. FC Izin Puskesmas. b. Profil Puskesmas. c. Laporan kegiatan 3 bulan terakhir d. SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas e. Rekomendasi dinkes provinsi 5. Menteri menetapkan nomor registrasi berupa kode Puskesmas, paling lama 14 hari kerja sejak surat permohonan registrasi diterima. 6. Kode Puskesmas diinformasikan kepada dinkes kab/kota dan dinkes provinsi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 35 KEMENTERIAN KESEHATAN RI ORGANISASI PUSKESMAS • Puskesmas merupakan UPT Dinkes Kab/Kota • Organisasi Puskesmas disusun oleh Dinkes Kab/Kota, berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. • Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas: 1. Kepala Puskesmas 2. Kasubag TU 3. Penanggungjawab UKM dan Perkesmas 4. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorrium 5. Penanggungjawab jaringan pelayanan dan jejaring fasyankes Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 36 KEMENTERIAN KESEHATAN RI KRITERIA KEPALA PUSKESMAS Kepala Puskesmas merupakan seorang nakes dengan kriteria: a. Tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan punya kompetensi manajemen kesmas;* b. Masa kerja di Puskesmas minimal 2 tahun; c. Telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas Dalam hal di Puskesmas kawasan T dan ST tidak tersedia seorang nakes dengan tingkat pendidikan paling rendah sarjana, maka Kepala Puskesmas merupakan nakes dengan tingkat pendidikan paling rendah Diploma Tiga. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 37 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Upaya Puskesmas UKM Tingkat Pertama ➢ UKM Esensial ➢ UKM Pengembangan UKP Tingkat Pertama Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas harus menyelenggarakan: 1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu); 2. Pelayanan kefarmasian; 3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan 4. Pelayanan laboratorium. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 38 KEMENTERIAN KESEHATAN RI UKM TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL meliputi: • Pelayanan Promosi Kesehatan; • Pelayanan Kesehatan Lingkungan; • Pelayanan KIA-KB; • Pelayanan Gizi; dan • Pelayanan Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit. ➢ UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang kesehatan. B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 39 KEMENTERIAN KESEHATAN RI UKP TINGKAT PERTAMA DI PUSKESMAS dilaksanakan dalam bentuk: ▪ rawat jalan; ▪ pelayanan gawat darurat; ▪ pelayanan satu hari (one day care); ▪ home care; dan atau ▪ rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 40 KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKREDITASI PUSKESMAS Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 41 KEMENTERIAN KESEHATAN RI DASARAKREDITASIPUSKESMAS Permenkes71/2013 Pasal6(2) Selainpersyaratansebagaimanadimaksudpadaayat(1),FasilitasKesehatan tingkatpertamajugaharustelahterakreditasi. Pasal 41 (1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: a. seluruh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari kewajiban terakreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2); dan b. seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dikecualikan dari persyaratan sertifikat akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b angka 6. (2) Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku. (3) Rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 42 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Pasal 39 Permenkes No 75/ 2014 tentang Puskesmas 1. Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 tahun sekali. 2. Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan Menteri. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 43 KEMENTERIAN KESEHATAN RI AKREDITASI PUSKESMAS 1. Terbitnya Permenkes Akreditasi FKTP 2. Terbitnya SK Menkes tentang penetapan LAFPI 3. Terbitnya SK Menkes tentang penetapan personalia LAFPI 4. Terbitnya SK Dirjen BUK tentang penetapan pedoman Akreditasi Puskesmas dan Klinik 5. Terlaksananya Uji coba implementasi akreditasi Puskesmas dan Klinik di 3 Provinsi 6. Terbentuknya tim surveior di 15 Provinsi terpilih 2019 2018 2014 2017 2800 Puskesmas terakreditasi 1400 Puskesmas terakreditasi 2016 700 Puskesmas terakreditasi 2015 350 Puskesmas terakreditasi Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 44 5600 Puskesmas terakreditasi KEMENTERIAN KESEHATAN RI DESKRIPSI LAMBANG PUSKESMAS Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 45 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Bentuk Hexagonal (segi enam), melambangkan: (1). keterpaduan & kesinambungan yg terintegrasi dari 6 prinsip Puskesmas; (2). pemerataan pelayanan kesehatan yang mudah di akses masyarakat; (3). pergerakan & pertanggung jawaban Puskesmas di wilayah kerjanya. Irisan dua buah bentuk lingkaran melambangkan dua unsur upaya kesehatan, UKM dan UKP. Stilasi bentuk sebuah bangunan, melambangkan Puskesmas sebagai tempat/wadah diberlakukannya semua prinsip dan upaya dalam proses penyelenggaraan kesehatan. Bidang segitiga mewakili tiga faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan masyarakat (genetik, lingkungan, perilaku). Bentuk palang hijau didalam bentuk segi enam melambangkan pelayanan kesehatan yang mengutamakan promotif preventif. Warna hijau melambangkan tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas. Warna putih melambangkan pengabdian luhur Puskesmas. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 46 KEMENTERIAN KESEHATAN RI OPTIMALISASI PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 47 KEMENTERIAN KESEHATAN RI No DUKUNGAN KEGIATAN 2014 2015 PJ 1 Sosialisasi Permenkes Puskesmas √ √ BUK, Biro Hukor 2 Sistem pencatatan & pelaporan (SP2TP) √ √ Pusdatin, BUK 3 Pedoman Kinerja Puskesmas berdasarkan kategori kawasan √ BUKD 4 Akreditasi Puskesmas √ √ BUKD 5 Permenkes Puskesmas sebagai wahana pendidikan kesehatan Pedoman perencanaan tenaga kesehatan berdasarkan analisa beban kinerja √ √ BUKD √ √ PPSDM √ PPSDM 6 7 Standar kompetensi setiap jenis tenaga selanjutnya Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 48 WAKTU PELAKSANAAN (THN) KEMENTERIAN KESEHATAN RI PERATURAN PENDUKUNG UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Kedokteran. Permenkes No. 59 tahun 2014 tentang Standar Tarif Yankes Dalam Penyelenggaraan Program JKN Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 49 KEMENTERIAN KESEHATAN RI Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 50 KEMENTERIAN KESEHATAN RI NARAHUBUNG DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR NAMA drg. Kartini Rustandi, M.Kes dr. H. K.M. Taufiq, MMR JABATAN NO. TELEPON Direktur Bina Upaya 08161181553 Kesehatan Dasar Kasubdit Bina Yankes Dasar 081281733399 drg. Haslinda, M.Kes Kasubdit Bina Yankes di DTPK drg. Saraswati, M.Kes Kasubdit Bina Yankes Gigi dan Mulut dr. Novana Perdana P Kasubdit Bina Yan Kedokteran Keluarga dr. Eko Budi Priyanto, MARS Kasubdit Bina Yan Khusus, Usila, dan Yan Darah Rospita Panjaitan, SKM, M.Kes Kasubbag Tata Usaha dr. Ganda RP Sinaga, MKM Kasie Standarisasi Subdit Bina Yankes Dasar Tinexcelly S, SKM, MKM EMAIL [email protected] [email protected] 081210979222 [email protected] 081314636370 [email protected] 081298940591 [email protected] 081315786668 [email protected] 081906101961 [email protected] 08111926974 [email protected] Kasie Bimbingan & Evaluasi 08151673746 Subdit Bina Yankes Dasar [email protected] Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 51 KEMENTERIAN KESEHATAN RI NARAHUBUNG DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR NAMA JABATAN EMAIL dr. Laode MH Dony Kasie Standarisasi Subdit Bina 081219120233 [email protected] Yankes di DTPK dr. Dewi Irawati, MKM Kasie Bimbingan & Evaluasi Subdit Bina Yankes di DTPK Kasie Standarisasi Subdit Bina Yankes Gigi & Mulut Kasie Bimbingan & Evaluasi Subdit Bina Yankes Gigi & Mulut Kasie Standarisasi Subdit Bina Yan Kedokteran Keluarga drg. Dewi Kartini Sari, M.Kes drg. Idawaty Lina, M.Kes dr. Monika Sitepu, MPH dr. Ernawati Octavia, MKM dr. Upik Rukmini, MKM 08159869860 [email protected] 081398855946 [email protected] 081293300823 [email protected] 08159046357 [email protected] Kasie Bimbingan & Evaluasi 081384150073 [email protected] Subdit Bina Yan Kedokteran Keluarga Kasie Standarisasi Subdit Bina 081310632782 [email protected] Yan Khusus, Usila, dan Yan Darah Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 52 NO. TELEPON KEMENTERIAN KESEHATAN RI NARAHUBUNG DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR NAMA dr. Kamal Amiruddin, MARS dr. Irni Dwi Aprianty dr. Berta Pasaribu, MARS drg. Indra Rachmad D dr. Adi Pamungkas dr. Ika Hariyani, MKM JABATAN NO. TELEPON EMAIL Kasie Bimbingan & Evaluasi 081213231181 [email protected] Subdit Bina Yan Khusus, Usila, dan Yan Darah Staf Subdit Bina Yankes Dasar 085771559982 [email protected] Staf Subdit Bina Yankes di DTPK Staf Subdit Bina Yankes Gigi & Mulut 08129439504 [email protected] 081331121979 [email protected] Staf Subdit Bina Yan Kedokteran Keluarga Staf Subdit Bina Yan Khusus, Usila, dan Yan Darah 081286181305 [email protected] 08158283417 [email protected] DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR RUANG 508, LANTAI 5, GEDUNG ADHYATMA JL. HR. RASUNA SAID BLOK X5 KAVLING 4-9 KOTAK POS 3097, 1196, JAKARTA SELATAN TEL/FAX: (021) 5222430 Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 53 TIM PENYUSUN drg. Kartini Rustandi, M.Kes dr. H. K.M. Taufiq, MMR drg. Haslinda, M.Kes drg. Saraswati, M.Kes dr. Novana Perdana Putri dr. Eko Budi Priyanto dr. Ganda R.P Sinaga, MKM Tinexcelly, SKM, MKM dr. Laode Hajar Dony dr.Dewi Irawati, MKM dr. Monika Sitepu dr. Kamal Amiruddin, MARS dr. Irni Dwi Aprianty Ibrahim Uud Cahyono, SH Prapti Widyaningsih, SH dr. Ernawati Atmaningtyas drg. Aditia Putri drg. Naneu Retna A dr. Mugi Lestari Ruri Purwandani, SP Indi Susanti, SKM, M.Epid dr. Bertha P, MARS Sutaryanto, SP, MKM Drs. Suparmo Ikbal Januar Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas 54