Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor PIE Makro. Kuliah 9 LOGO KESEIMBANGAN EKONOMI 3 SEKTOR Gaji, upah, sewa, bunga, untung Gaji PEMERINTAH Pajak individu Pajak perusahaan PERUSAHAAN RUMAH TANGGA Pengeluaran pemerintah Tabungan Investasi Konsumsi rumah tangga PENANAM MODAL Pinjaman LEMBAGA KEUANGAN Aliran pendapatan dan pengeluaran Tiga jenis aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan: 1. Pembayaran pajak oleh RT & Perusahaan kepada pemerintah pendapatan bagi pemerintah 2. Pengeluaran pemerintah ke perusahaan (pembelian barang dan jasa) pengeluaran bagi pemerintah 3. Pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor RT (pembayaran atas konsumsi faktor produksi yang dimiliki RT oleh pemerintah) pengeluaran bagi pemerintah Pendapatan yang diterima RT (Y) dalam perekonomian 3 sektor dibelanjakan untuk : Konsumsi (C), Saving (S) dan Pajak (T) Y=C+S+T Pengeluaran Agregat (AE) dalam perekonomian 3 sektor adalah : Konsumsi (C), Investasi (I), dan Pengeluaran Pemerintah (G) AE = C + I + G Syarat Keseimbangan : Penawaran Agregat = Pengeluaran Agregat (Y=AE) C+I+G = C+S+T I+G=S+T PAJAK “Pungutan yang dikenakan oleh pemerintah atas profit perusahaan, pendapatan individu, nilai jual sesuatu barang.” Jenis-jenis pajak : Pajak langsung Pajak yang dipungut langsung dari pihak yang wajib membayar pajak c.Pph Pajak tidak langsung Pajak yang bebannya dapat dipindahkan kepada pihak lain c. Pajak Penjualan Bentuk-bentuk pajak pendapatan: Pajak Regresif Pajak yang % pungutannya menurun apabila pendapatan bertambah tinggi Pajak proportional Pajak yang % pungutannya tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan Pajak progresif Pajak yang % pungutannya bertambah apabila pendapatannya bertambah Efek pajak terhadap konsumsi dan tabungan Dampak Pajak: Mengurangi pendapatan disposabel (Yd) Yd = Y-T Penurunan Yd akan menurunkan komponen C&S menurunnya kemampuan melakukan konsumsi dan tabungan, karena Yd=C+S Tabel 1 Pengaruh Pajak tetap terhadap konsumsi (C) dan tabungan rumah tangga (S) (dalam triliun rupiah) Bagian I Pemerintah tidak memungut pajak Y = pendapatan nasional; T = pajak; Yd = Y-T C=90+0.75 Y 90+0.75Yd S= -90+0.25Y -90+0.25Yd • Tidak ada pajak Kenaikan pendapatan akan mengakibatkan kenaikan konsumsi (C) dan tabungan (S) • Δ C = MPC x Δ Yd = 0.75 x 240 = 180 • Δ S = MPS x Δ Yd = 0.25 x 240 = 60 Y (1) T (2) Yd (3) C (4) S (5) Bagian 1:T=0 0 0 0 90* - 90* 240 0 240 270 - 30 480 0 480 450 30 720 0 720 630 90 960 0 960 810 150 1200 0 1200 990 210 1440 0 1440 1070 270 Tabel 2 Pengaruh Pajak tetap terhadap konsumsi dan tabungan rumah tangga (dalam triliun rupiah) Bagian II pajak tetap (40) Yd = Y -T • Δ C = MPC x Δ Yd = 0.75 x - 40 = -30 • Δ S = MPS x Δ Yd = 0.25 x -40 = - 10 Dengan adanya pajak sebesar 40 menurunkan C & S (bila dibandingkan dengan tidak ada pajak) menurunkan tingkat konsumsi sebesar 30 dan tabungan sebesar 10 Y (1) T (2) Yd (3) C (4) S (5) 0 40 - 40 60* -100* 240 40 200 240 - 40 480 40 440 420 20 720 40 680 600 80 960 40 920 780 140 1200 40 1160 960 200 1440 40 1400 1040 260 Bagian 2: T= 40 Tabel 3 Efek pajak proposional terhadap Konsumsi (C) dan Tabungan (S ) (dalam triliun rupiah) Y (1) T (2) Yd (3) 0 0 240 0 480 C (4) S (5) Bagian 1:T=0 0 90 - 90 240 270 - 30 0 480 450* 30* 720 0 720 630 90 960 0 960 810 150 1200 0 1200 990 210 1440 0 1440 1070 270 0 0 90 - 90 240 48 192 234 - 42 480 96 384 378* 720 144 576 522 54 960 192 768 666 102 1200 240 960 810 150 1440 288 1152 954 198 240 240 Bagian 2: T=20% dari Y 0 240 192 6* Efek pajak proposional terhadap Konsumsi (C) dan Tabungan (S ) Bagian I (T=0) Setiap kenaikan pendapatan 240, maka kenaikan pendapatan disposabel juga 240 Bagian II (T=20%Y) Pajak proporsional yang dipungut adalah 20% dari pendapatan T = 0.2Y Δ Yd= ΔY – ΔT = 1 – 0.2 ΔY = 0.8ΔY = 0.8 (240) = 192 Setiap kenaikan pendapatan 240, maka kenaikan pendapatan disposabel hanya 192 (turun 20%) Bila dibandingkan dengan keadaan bila tidak dikenakan pajak, maka pemungutan pajak akan mengakibatkan konsumsi dan tabungan berkurang sebesar: Δ C= MPC *T 0.75*48 = 36 (dari 270 jadi 234) Δ S= MPS*T 0.25*48=12 (dari -30 jadi -42) Kecenderungan konsumsi dan menabung C Yd S MPS Yd C MPC Y S MPS Y MPC Untuk perekonomian 2 sektor dan perekonomian 3 sektor, pajak tetap. MPC = MPCY, MPS = MPSY Untuk perekonomian 3 sektor, pajak proporsional, T = tY MPC > MPCy MPS > MPSy Efek pajak terhadap konsumsi Pajak tetap Pajak Proposional C Y=C C Y=C 30 C=90+0,75Y C=90+0,6Y C=90+0,75Y C=60+0,75Y 90 90 60 450 240 360 Y Y 225 360 Efek Pajak Terhadap Tabungan Pajak tetap Pajak Proposional S S 360 0 S= - 90+0,25Y - 90 -100 400 Y 0 S= - 90+0,25Y 360 S= - 90+0,2Y S= -100+0,25Y - 90 Y Pengeluaran pemerintah (G) Penentu : Proyeksi jumlah pajak yang diterima Semakin besar jumlah pajak yang dikumpulkan semakin besar pengeluaran pemerintah Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai c. untuk mengatasi pengangguran&pertumbuhan ekonomi yang lambat, pemerintah perlu membiayai pembangunan infrastruktur Pertimbangan polkam Semakin tidak stabil suatu negara, maka pengeluaran pemerintah semakin besar Fungsi G Pengeluaran pemerintah - Perbelanjaan otonomi : G +G G1 Go -G G2 Y Keseimbangan perekonomian 3 sektor Syarat : (i) Y = AE (i) Y = C+I+G I+G=S+T Pendekatan penawaran agregat – pengeluaran agregat Pendekatan suntikan - bocoran Keseimbangan ekonomi 3 sektor Tabel 4 Pajak tetap dan keseimbangan pendapatan (dalam triliun rupiah) Y T C S I G AE=C+I+G 0 40 60 -100 120 60 240 240 40 240 - 40 120 60 420 480 40 420 20 120 60 600 720 40 600 80 120 60 780 960 40 780 140 120 60 960 1200 40 960 200 120 60 1040 1440 40 1040 260 120 60 1220 Keadaan ekonomi EKSPANSI SEIMBANG KONTRAKSI Bila I=120; G=60; C = 60+0.75Y; S = -100+0.25Y (i) (ii) Y = AE Y = C+I+G Y = 60+0,75Y+120+60 0,25Y = 240 Y = 960 I+G = S+T 120+60 = -100+0,25Y 0,25Y = 240 Y=960 Tabel 5 Pajak proposional dan keseimbangan pendapatan Y T C S I G AE=C+I+G Keadaan ekonomi 0 0 90 - 90 150 240 480 240 48 234 - 42 150 240 624 480 96 278 6 150 240 768 720 144 522 54 150 240 912 960 192 666 102 150 240 1056 1200 240 810 150 150 240 1200 SEIMBANG 1440 288 954 198 150 240 1344 KONTRAKSI EKSPANSI Bila I=150; G=240 ; C = 90+0.6Y; S = -90+0.20Y (i) (ii) Y = AE Y = C+I+G Y = 90+0,60Y+150+240 0,40Y = 480 Y = 1200 I+G = S+T 150+240 = -90+0,20Y+0,2Y 0,40Y = 480 Y=1200 LOGO