Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN

advertisement
Pokok Bahasan 4
KESEIMBANGAN
PENDAPATAN NASIONAL 3
SEKTOR
Dosen Pengampu:
Retno Budi Lestari, SE, M.Si
Adanya campur tangan pemerintah
menimbulkan 2 perubahan penting
Pungutan pajak yg dilakukan oleh pemerintah (T)
mengurangi pengeluaran Agregat (AE)
2.
Pajak memungkinkan pemerintah melakukan
perbelanjaan dan ini akan menaikkan perbelanjaan
agregat.
Karena belum ada perdagangan dengan LN, maka
perekonomian 3 sektor dinamakan “perekonomian
tertutup”
1.
ALIRAN PENDAPATAN DAN SYARAT KESEIMBANGAN
Gaji,upah,,sewa, bunga ,untung
Pajak perusahaan
Pajak individu
Pengeluaran pemerintah
investasi
Konsumsi RT
Tabungan
pinjaman
• Pendapatan RT akan digunakan utk 3
kebutuhan :
Y = C+S+T
• Pengeluaran Agregat (AE) dllm perekonomian 3
sektor menjadi
AE = C+I+G
SYARAT KESEIMBANGAN :
Jika penawaran agregat (AS) = Agregat demand (AD)
Dalam perekonomian yg tidak melakukan
perdagangan LN, AS = Y
Pengeluaran Agregaat (AE) adalah pengeluaran yag
dilakukan oleh berbagai pihak dalam
perekonomian tersebut meliputi tiga jenis :
Y = AE = C + I + G
Selanjutnya pendapatan yg diterima oleh RT akan
digunakan untuk 3 tujuan
1.Membiayai konsumsi (C)
2.Ditabung (S)
3.Membayar Pajak (T)
Dalam keseimbangan berlaku persamaan
Y = C + I + G . Sedangkan
Tiap tingkat pendapatan nasional berlaku
Y=C+S+T
KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL berlaku
persamaan :
C + I + G = C + S + T (bila C dikurangi dari setiap ruas)
Maka :
I+G =S+T
Dalam perekonomian 3 sektor tercapai keseimbangan
dalam keadaan sbb :
Y =C+I+G
I+G=S+T
PAJAK LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG
1. Pajak langsung : jenis pungutan pemerintah yg scr langsung
dikumpulkan dari pihak yg wajib membayar pajak.
2. Pajak tak langsung : pajak yg bebannnya dapat dipindhkan
kepada orang lain.
Bentuk –bentuk pajak pendapatan
1. Pajak regresif : sistem pajak yg presentasi pungutan pajak
menurun apabila pendapatan yg dikenakan pajak menjadi
bertambah tinggi.
2. Pajak proporsional : presentassi pungutan pajak yg tetap
besarnya pada berbagai tingkat pendapatan.
3. Pajak progresif : sistem pajak yg presentasinya bertambah
apabila pendapatan semakin meningkat.
EFEK PAJAK TERHADAP KONSUMSI DAN TABUNGAN.
Yd = Y – T
1.Pajak yang dipungut akan mengurangi pendapatan
disposible sebanyak pajak yg dipungut tersebut.
2.Penurunan pendapatan disposible menyebabkan
pengeluaran konsumsi dan tabungan RT akan berkurang
pd berbagai tingkat pendapatan.
Misal C = 90 + 0,75Y
C = 90 = 0,75Yd
Karena pemerintah tidak memungut pajak, maka Y adalah
sama dg Yd
Keadaan setelah pemngutan pajak,maka :
Yd = Y – T
Setiap pemungutan pajak akan menimbulkan
perubahan terhadap pendapatan disposible.
Pajak sebesar T akan menyebabkan pendapatan
disposible turun sebanyak T, maka:
∆Yd = - T
Kemerosotan pendapatan disposible akan konsumsi dan
tabungaan RT. Jumlah konsumsi dan tabungan yg
berkurang adalah sama dengan pengurangan
pendapatan disposible, Maka :
Yd = -T = ∆C + C
Disamping tergantung pada perubahan
pendapatan
∆C
disposible,pengurangan konsumsi ditentukan oleh MPC dan MPS:
∆C = MPC x
∆Yd atau ∆C = MPC (-T)
∆S = MPS x ∆Yd atau ∆S = MPS x (-T)
Dalam contoh di atas, pajak T = 40 , MPC =0,75 dan MPS =0,25. Maka pengurangan
konsumsi dan tabungan RT yg terjadi :
……………………………………………….
Efek Pajak Tetap terhadap Konsumsi dan Tabungan Rumah Tangga
(dalam trilliun rupiah)
Y
T
Yd
C
S
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bagian 1 : T = 0
0
0
0
90
-90
240
0
240
270
-30
480
0
480
450
30
720
0
720
630
90
960
0
960
810
150
1200
0
1200
990
210
1440
0
1440
1070
270
0
40
-40
60
-100
240
40
200
240
-40
480
40
440
420
20
720
40
680
600
80
960
40
920
780
140
1200
40
1160
960
200
1440
40
1400
1040
260
Bagian 2 : T=40
Efek Pajak Proporsional terhadap Konsumsi dan Tabungan Rumah
Tangga (dalam trilliun rupiah)
Y
T
Yd
C
S
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Bagian 1 : T = 0
0
0
0
90
-90
240
0
240
270
-30
480
0
480
450
30
720
0
720
630
90
960
0
960
810
150
1200
0
1200
990
210
1440
0
1440
1070
270
0
0
0
90
-90
240
48
192
234
-42
480
96
384
378
6
720
144
576
522
54
960
192
768
666
102
1200
240
960
810
150
1440
288
1152
954
198
Bagian 2 : T 20%Y
KESIMPULAN :
Apa pun sistem pajak, pajak tetap
atau pajak proporsional, punguta pajak
akan menakibaatkan konsumsi dan
tabungan RT berkurang sebanyak yg
ditentukan oeh ppersamaan berikut :
∆C = MPC x T
∆S = MPS x T
Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal
c
MPC 
Yd
C
MPCy 
Y
Karena pajak proporsional adalah t ∆Y,
maka
∆Yd= ∆Y – t. ∆Y, = (1-t ) ∆Y,
Oleh karena MPC = b, maka :
C
 MPCy  (1  t )b
Y
Kecondongan Menabung Marjinal :
S
MPS 
Yd
S
MPSy 
Yd
Dalam perekonommian tiga sektor dengan sistem pajak proporsional, MPS
adalah lebih besar dari MPSy. Dalam sistem pajak proporsional, nilai
MPSy adalah :
MPSy  (1  b)(1  t )
EFEK PAJAK : ANALISIS ALJABAR DAN GRAFIK
Dalam contoh angka yg dibuat dalam tabel 5.1
dan 5.2, dimisalkan fungsi konsumsi adalah
C = 90 + 0,75Y. Misal pajak (T = 40 triliun)
dan dalam tabel 5.2 dimisalkan pajak (T= 20%
dari Y.
1.Efek pajak tetap : C1 = -bT + a +bY
S1 = - (1-b)T –a +(1-b)Y
Pendekatan Grafik
Gambar hal : 167-168
1.Efek pajak tetap : Sebelum pajak fs konsumsi

adalah C =a + bY. Pajak tetap mengurangi
konsumsi sebanyak ΔC = -bT dan menyebabkan


Fungsi konsumsi bergeser ke C1 = -bT + a + bY,
yaitu pengurangan sebanyak –bT = -MPC.T
( gambar 5.2 i, hal : 166)
Fs. Tabungan menjadi :
S1 = -(1-b)T –a +(1-b)Y
EFEK PAJAK : ANALISIS ALJABAR DAN GRAFIK
1.Efek pajak tetap
i. Fungsi konsumsi :
…………………………
ii. Fungsi Tabungan :
………………………..
EFEK PAJAK : ANALISIS ALJABAR DAN GRAFIK
2. Pengaruh Pajak Proporsional
Pajak proporsional sebanyak tY
menurunkan konsumsi sebanyak ΔC = -b.tY.
Apabila fungsi konsumsi asal adalah C = a +
bY,maka fungsi konsumsi baru : (C1) adalah :
C1 = a + bY-b.t.Y
C1 = a +b(1-t)Y
Misalkan fungsi tabungan asal S = -a + (1-b)Y dan
pajak adalah tY.
Pajak akan menurunkan fungsi tabungan
sebanyak ΔS = (1-b)tY, maka fungsi tabungan
yang baru (S1) adalah :
S1 =-a + (1 - b)(1 - t)Y
Fungsi Konsumsi baru (C1) dengan pajak
0,2 Y adalah :…….
Fungsi tabungan baru (S1) dengan
pajak 0,2 Y adalah :…….
Pendekatan Grafik
2. Pajak Proporsional
 C = a +bY
C1 = a +bY- btY
Atau menjadi

C1 = a + bY- MPC.T
Fungsi tabungan :
S =-a +(1-b)Y menjadi S1 = -a +(1-b)(1-t)Y
Pengeluaran Pemerintah (G)

Penentu –penentu pengeluaran
pemerintah :
1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima
2. Tujuan-tujuan ekonomi yg ingin
dicapai
3. Pertimbangan politik dan keamanan
Keseimbangan Dalam perekonomian
Tiga sektor
1. Pajak tetap dan keseimbangan pendapatan
diketahui C = 60 + 0,75Y
S = -100 + 0,25Y
T = 40
I = 120
G = 60
 Keseimbangan Secara angka :
Keseimbangan Dalam perekonomian
Tiga sektor
Keseimbangan Secara Aljabar
i. C = 60 + 0,75Y dan S = -100 + 0,25Y
ii I = 120
iii G = 60
Dengan demikian pendapatan nasional pada
keseimbangan adalah (dalam triliun rupiah)
Y=C+I+G
= 60 + 0,75Y +120 + 60
0,25Y = 240
Y = 960

Y=AE
E
C+I+G
C=60+0,75Y
240
(a) Pendekatan penawaran
agregat-permintaan agregat
1+G=180
60
(+)
450
0
240 400
800
W=S+T
E
960
180
Suntikan-bocoran
(triliun rupiah)
Pengeluaran agregat (triliun rupiah)
PAJAK TETAP DAN KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
J=I+G
1+G=180
0
(b) Pendekatan
suntikanbocoran
240
-60
Pendapatan Nasional
(Triliun rupiah)
(-)
Pengaruh pajak tetap ke atas konsumsi dan
tabungan RT
Y
T
C
S
I
G
AE=C+I+G
Keadaan
Ekonomi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
0
40
60
-100
120
60
240
240
40
240
-40
120
60
420
480
40
420
20
120
60
600
720
40
600
80
120
60
780
960
40
780
140
120
60
960
1200
40
960
200
120
60
1040
1440
40
1040
260
120
60
1220
EKSPANSI
SEIMBANG
KONTRAKSI
Keseimbangan Dalam perekonomian
Tiga sektor
2.
Pajak Proporsional dan Keseimbangan pendapatan

Digunakan pemisalan2:
1. Presentasi pajak dnn sifat hubungan diantara
pendapatan nasional, konsumsi dan tabungan seperti pd
tabel 5.2. Maka fungsi konsumsi C = 90+0,6Y dan
S = -90 +0,2Y, fungsi pajak T = 0,4Y

Investasi Perusahaan adalah I = 150 (triliun) dan
pengeluaran G 240 (triliun)..
Keseimbangan Dalam perekonomian
Tiga sektor
2.
Pajak Proporsional dan Keseimbangan pendapatan
 Keseimbangan secara aljabar :
Dari informasi di atas, maka pendapatan nasional
keseiembangan dicapai pada :
Y = C + I + G. Maka ;
Y = 90 + 0,6Y + 150 +240
0,4Y = 480
Y = 1200
Keseimbangan penddapatan nasional juga dapat dicari dg
pendekatan suntikan bocoran (I + G = S + T)
Pengaruh pajak proporsional ke atas konsumsi dan
tabungan RT
Y
T
C
S
I
G
AE=C+I+G
Keadaan
Ekonomi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
0
0
90
-90
150
240
480
240
48
234
-42
150
240
624
480
96
278
6
150
240
768
720
144
522
54
150
240
912
960
192
666
102
150
240
1056
1200
240
810
150
150
240
1200
EKSPANSI
SEIMBANG
1440
288
954
198
150
240
1344
KONTRAKSI
1200
Y=AE
C+I+G
1000
(+)
800
600
400
C
(a) Pendekatan penawaran
agregat-permintaan
agregat
200
90
450
0 240400 800 1200
Pendapatan Nasional
Suntikan-bocoran (triliun rupiah)
Pengeluaran agregat (triliun rupiah)
Pajak Proporsional dan Keseimbangan Pendapatan Nasional
390
S+T
I+G
(b) Pendekatan
suntikanbocoran
0
- 90 225 450
(-)
1200
MULTIPLIER DALAM EKONOMI TIGA SEKTOR (DALAM TRILIUN
RUPIAH)
Tahapan
proses
Multiplier
Pertambahan
pendapatan
nasional
Pertambahan
Pajak
Pertambahan
pendapatan
disposebel
Pertambahan
konsumsi
Pertamabahan
tabungan
∆Y
∆T
∆Yd
∆C
∆S
Bagian 1 : Sistem Perpajakan tetap
I
∆I =∆Y1 = 20
0
20
15
5
II
∆Y2 = 15
0
15
11,25
3,75
III
∆Y3 = 11,25
0
11,25
8,4375
2,8125
Dan seterusnya
………
…………
…………..
………..
………..
Jumlah Total
∆Y=80
∆T=0
∆Yd=80
∆C=60
∆S=20
Bagian 2 : Sistem Pajak Proporsional
I
∆I =∆Y1 = 20
4
16
12
4
II
∆Y2 = 12
2,7
9,6
7,2
2,4
III
Y3 = 9,6
1,92
7,68
5,76
1,92
Dan Seterusnya
………
…………
…………..
………..
………..
Jumlah Total
∆Y=50
∆T=10
∆Yd=40
∆C=30
∆S=10
Multiplier dalam Perekonomian
Tiga Sektor
2. Menghitung Nilai Multiplier
Tiga jenis multiplier akan ditentukan besarnya, yaitu
untuk :
1.Multiplier Investasi,
2.Multiplier pengeluaran pemerintah
3.Multiplier perubahan pajak.
Multiplier Investasi
1.Sistem
pajak tetap :
1
Y
1 b
Multiplier dalam Perekonomian
Tiga Sektor
2. Sistem pajak proporsional
Multiplier investasi (pajak proporsional )
1
1


1  b  bt 1  b(1  t )
Contoh menghitung Multiplier Investasi :
Jika MPC
= 0,75
pajak proporsional T = 0,2Y
Pertambahan investasi = 20 triliun
Multiplier dalam Perekonomian
Tiga Sektor
Multiplier Pengeluaran pemerintah
1.
Sistem pajak tetap :
Dalam perekonomian yg menggunakan sistem
pajak tetap, nilai multiplier pengeluaran pemerintah
1
(G) adalah
1 b
dan kenaikan pendapatan nasional (ΔY) dapat
dihitung dengan persamaan
1
Y 
G
1 b
Multiplier dalam Perekonomian
Tiga Sektor
Multiplier Pengeluaran pemerintah
2. Sistem pajak Proporsional :
Dalam perekonomian yg menggunakan sistem
pajak proporsional, nilai multiplier pengeluaran
pemerintah (G) adalah
1
Y 
G
1  b  bt
Multiplier dalam Perekonomian
Tiga Sektor
Multiplier Pajak
2. Sistem pajak tetap
Dalam perekonomian yg menggunakan sistem pajak
tetap,pengurangan pajak sebanyak ΔT akan menambah
pendapatan nasional (ΔY) sebanyak :
b
dikali dengan pengurangan pajak yang
1 b
dilakukan. Dalam pajak tetap nilai multiplier perubahan pajak
(MT)
Y
b


T 1  b
Multiplier dalam Perekonomian
Tiga Sektor
Multiplier Pajak
2. Sistem pajak proporsional
Pengurangan pajak sebanyak ΔT akan menaikkan
pendapatan nasional sebanyak :
Y
b


T 1  b  bt
SOAL LATIHAN :
1. Misalkan dalam suatu perekonomian berlaku keadaan seperti dinyatakan di
a.
b.
c.
d.
bawah ini ;
Fungsi konsumsi : C= 200 + 0,75Yd
Pemerintah memungut pajak sebanyak 20% dari pendapatan nasional
G = 500 dan I = 300
Hitunglah pendapatan nasional pada keseimbangan .
Bagaimanakah anggaran belanja pemerintah (surplus, defisit atau
seimbang) ?
Apabila pendapatan nasional pada tingkat konsumsi tenaga penuh
adalah 3000, masalah apakah yang dihadapi oleh perekonomian
tersebut ?
Dengan menggunakan pendekatan penawaran agregat-permintaan
agregat, dan suntikan bocoran, lukiskan keadaan keseimbangan
perekonomian tersebut !
SOAL LATIHAN :
2.
Misalkan suatu negara menetapkan sistem pajak tetap
dan jika :
a. MPS = 0,4, Berapakah angka pengganda belanja
pemerintah ?
b. MPC = 0,9 , Berapakah angka pengganda belanja
pemeritah ?
c. MPC = 0,6 dan pajak diturunkan pemerintah sebesar
20 triliun? Berapakah peningkatan pendapatan nasional
ekulibrium ?
SOAL LATIHAN :
2. Dalam sebuah perekonomian dimisalkan sbb :
fungsi konsumsi C = 400 + 0,75Yd
Investasi adalah I = 600
Pengeluaran pemerintah (G) = 800
pajak adalah 15% dari Y
Berapakah pendapatan nasional dari perekonomian ini
dan lukislah grafik keseimbangannya !
Download