PENGARUH INFLASI DAN DEFLASI DALAM EKONOMI KELUARGA Pak Devie, Setiap hari di media massa hampir ada bahasan berita tentang inflasi. Bahkan katanya, Januari 2009 ini terjadi deflasi. Mohon dijelaskan tentang istilah ekonomi tersebut?. Adakah pengaruhnya dalam ekonomi keluarga? Bagaimana kami harus menyikapi keadaan itu? Terimakasih atas Jawabannya. Aderina Santoso, Surabaya Memang bulan januari 2009 diperkirakan terjadi deflasi sebagai dampak penurunan BBM yang diharapkan segera diikuti dengan turunnya berbagai harga barang. Deflasi merupakan kondisi ekonomi yang tidak lazim dan bersifat sementara, sedangkan inflasi merupakan kondisi yang kerap kali terjadi. Agar keluarga dapat bersikap dengan benar dalam mengantisipasi inflasi dan deflasi, ada baiknya anda memahami secara sederhana tentang istilah ekonomi tersebut. Sebenarnya inflasi memiliki sisi baik dan sisi buruk, seperti kolesterol dalam tubuh manusia pasti ada yang baik (HDL) dan tidak baik (LDL) berdasarkan kemudahannya larut dalam darah. Oleh karena itu jangan terlalu membenci kolesterol karena cadangan energi bagi tubuh manusia diambil dari kolesterol yang dimiliki. Inflasi yang baik adalah inflasi yang disebabkan karena peningkatan permintaan barang yang tidak mampu diimbangi dengan penawaran barang tersebut (demand pull inflation). Dikatakan baik karena inflasi jenis ini merupakan bukti adanya peningkatan aktivitas ekonomi yang dipicu oleh keluarga yang sedang mengalami peningkatan daya beli. Keluarga tersebut memperbesar jumlah barang yang dibeli dan jika pengusaha dalam sesaat tidak mampu menyediakan jumlah barang tersedia, otomatis memicu peningkatan harga barang tersebut. Setelah itu, pengusaha akan memperbesar kapasitas produksi untuk menyambut peningkatan permintaan keluarga, sehingga aktivitas ekonomi akan bertumbuh. Sedangkan inflasi yang tidak baik disebabkan peningkatan biaya (cost push inflation). Contohnya, kenaikan nilai tukar dan kenaikan BBM. Disamping itu, banyaknya “pengusaha nakal” menimbun barang dan bencana alam sehingga jalur distribusi terganggu, juga merupakan contoh pemicu inflasi yang tidak baik. Boleh dikatakan inflasi tidak baik terjadi di tahun 2008 sejak meroketnya harga berbagai sumber daya alam termasuk BBM dunia yang tidak terkendali dan sebagian karena distribusi barang yang kurang lancar. Setiap Negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi pasti ingin diikuti inflasi yang baik bukan inflasi yang tidak baik. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa berupaya menghilangkan inflasi yang tidak baik dengan melakukan seperti survei pasokan barang di pasar, survei distribusi BBM, kebijakan mengendalikan nilai tukar, kebijakan bunga rendah, dan sebagainya. Ada dua cara yang harus dilakukan keluarga dalam mengantisipasi inflasi. Pertama, apabila penurunan daya beli keluarga terjadi akibat inflasi yang tidak baik, keluarga harus melakukan penghematan dengan menunda konsumsi karena kondisi ekonomi kurang menguntungkan. Anda harus membuat prioritas barang berdasar penting tidaknya beserta mendesak tidaknya barang tersebut untuk dibeli oleh keluarga. Apabila dipandang tidak terlalu penting dan tidak mendesak lebih baik menundanya. Jadi prioritaskan membeli barang yang penting dan mendesak, dan Kedua, apabila penurunan daya beli keluarga terjadi akibat inflasi yang baik berarti ekonomi dalam kondisi yang bertumbuh, maka keluarga diperbolehkan menambah konsumsi karena (semoga) pertumbuhan ekonomi dapat berujung peningkatan pendapatan keluarga. Jangan lupa peningkatan konsumsi tidak boleh melebihi porsi keluarga dalam berinvestasi. Kebalikan dari kondisi inflasi, keluarga dapat bernafas panjang pada kondisi ekonomi yang mengalami deflasi karena terjadi peningkatan daya beli secara tiba-tiba. Oleh karena deflasi jarang terjadi, maka keluarga harus bijak menggunakan kelebihan daya belinya dengan manambah porsi berinvestasi bukan menambah porsi konsumsi. Jadi keluarga tidak boleh tergiur dengan turunnya harga-harga pada saat deflasi. Selamat Mencoba. Devie., CFP®