BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat inflasi memang diperlukan dalam perekonomian Indonesia karena dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi disuatu Negara, tetapi dalam kenyataannya inflasi juga dapat menganggu kestabilan ekonomi. Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, laju inflasi tidak dapat dikemdalikan sehingga menyebabkan terjadinya hyper inflasi. Di Negara maju tingkat inflasi berkisar 1-3% sedangkan di Negara berkembang diatas 5% bahkan ada yang ratusan bahkan ribuan persen. Di Indonesia pada tahun 1965 tertinggi sampai dengan 650% pada tahun 1999 saja tingkat inflasi di Indonesia mencapai 9,35% (Harahap, 2004:282), ini menunjukan bahwa prinsip dasar akuntansi yang menyatakan bahwa kesatuan moneter itu dianggap stabil (stable Monetery Unit) sulit ditemukan dalam kenyataan, nilai valuta selalu mengalami apresiasi dimana nilai tukarnya atau daya belinya (Deflasi) dan yang paling umum nilai tukar atau daya belinya justru menurun atau inflasi. Laporan keuangan yang disajikan menurut prinsip akuntansi Indonesia atau yang konvensional pada umumnya menggunakan akuntansi biaya historis sebagai dasar pengukuran. Di dalam akuntansi biaya historis diasumsikan bahwa unit moneter itu stabil sehingga bila ada perubahan 1 2 pada nilai unit moneter dianggap tidak material, akibat laporan keuangan tidak mencerminkan dampak dari perubahan harga yang disebabkan oleh inflasi. Pada saat laju inflasi tinggi informasi yang disajikan laporan keuangan konvensional tidak relevan lagi dengan kenyataan yang ada dilapangan terutama pada situasi pasar. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan informasi tambahan beberapa penyesuaian kembali data akuntansi terhadap perubahan harga secara umum, sehingga laporan keuangan dapat mencerminkan dampak dari inflasi. Selain itu penyesuaian juga bermanfaat untuk menilai apakah kinerja perusahaan sudah sesuai dengan pergeseran dan pergerakan nilai uang. Ketidakmampuan perusahaan untuk melakukan penyesuaian atas perubahan harga akan mengakibatkan interprestasi yang salah mengenai posisi keuangan perusahaan dan proses pengambilan keputusan, dari uraian diatas dapat ditarik sesuatu kesimpulan bahwa analisis akuntansi inflasi memberikan manfaat cukup besar bagi perusahaan, terlebih lagi dalam masa perekonomian saat ini, dimana laju inflasi terkadang tidak dapat dikendalikan. Namun, sejauh mana perlakuan akan dapat memberikan manfaat pada laporan keuangan yang dimaksud. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis ingin mengadakan penelitian pada PT. Gajah Tunggal.Tbk di Tangerang yang merupakan perusahaan yang memproduksi ban dengan menerapkan analisa perbandingan laporan keuangan historis. Faktor penyebabnya adalah bahwa laporan keuangan 3 PT.Gajah Tunggal.Tbk yang di susun berdasarkan biaya historis adalah sesuai dengan Prinsip Akutansi Indonesia tetapi informasi keuangan yang di hasilkan adalah tidak sensitif terhadap perubahan dalam nilai uang sehingga menyulitkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Maka Penulis mencoba meneliti dalam bentuk Skripsi yang diberi judul “Analisis Perlakuan Akuntansi Inflasi Atas Laporan Keuangan Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen PT.Gajah Tunggal.Tbk”. B. Perumusan Masalah Atas dasar uraian diatas, dapat di rumuskan bahwa permasalahan yang di teliti dalam penyusunan skripsi ini yaitu, bagaimana perlakuan akuntansi inflasi atas laporan keuangan untuk pengambilan keputusan manajemen dalam jangka pendek. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan penelitian Untuk mengetahui Perlakuan Akuntansi Inflasi Terhadap laporan keuangan untuk pengambilan keputusan PT. Gajah Tunggal.Tbk 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Sebagai tambahan informasi dan pengetahuan bagi pembaca mengenai analisis laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan pada perusahaan. 4 b. Membandingkan antara teori dan kondisi realitas yang ada dilapangan. c. Dapat menambah perbendaharaan mengenai ilmu akuntansi inflasi