REKAYASA IDE NEGOSIASI DAN KONTRAK DAGANG DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL ” EXPORT’ DI Fa. ARI Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah: NEGOSIASI DAN KOMUNIKASI BISNIS Dosen Pengampu: APRINAWATI, SE.,MM.Si DISUSUN oleh: MUHAMMAD ARIFIN (7161210023) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018 i BAB I PENDAHULUAN . 1.1 Latar Belakang Kegiatan Negosiasi di dalam perusahaan merupakan suatu proses kegiatan tawar -menawar “Bargaining“, antara penjual, pembeli, dan dengan pihak lain yang terkait, terhadap suatu pokok yang dipermasalahkan. Proses negosiasi bisa terjadi baik di sektor Swasta maupun di sektor Pemerintahan. Negosiasi bisa dikatakan sebagai suau bentuk interaksi sosial dengan tujuan untuk mencapai suatu kata sepakat yang saling menguntungkan (Mutual Benefit) mengingat dalam proses negosiasi pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan masalah yang berbeda dan bertentangan. Kata “masalah” dalam penulisan ini akan lebih difokuskan pada masalah perdagangan di sektor swasta dengan tujuan perdagangan Internasional atau ekspor. Seperti yang diungkapkan oleh Stevens (1996 : 1) mengatakan “masalah” mengacu pada ketidakpastian atau kesulitan (rintangan) yang ditemui ketika menuju situasi yang lebih disukai dari situasi tertentu. Selanjutnya dikatakan pula masalah itu muncul karena terjadinya sesuatu, tidak seperti Mengantisipasi yang diharapkan, Atau telah terjadi penyimpangan adanya permasalahan te merumuskan suatu permasalahan yang mungkin akan muncul dalam suatu kejadian melalui suatu negosiasi dan kontrak dagang. Pada prinsipnya negosiasi dan kontrak dagang adalah suatu proses yang berisi penawaranpenawaran dan kompromi diantara pihak-pihak yang terlibat. Selain itu pihak-pihak yang 2 terlibat harus mau saling mengalah sampai suatu batas tertentu dengan tujuan untuk menemukan win-win solution, sehingga kesepakatan yang didapat tanpa ada pihak yang merasa inferior atau merasa kalah. Negosiasi yang dianggap berhasil dan solid jika kesepakatan yang diraih tanpa ada pihak yang merasa dirugikan Sebagai negosiator, tujuan utama yang perlu ditetapkan sebelum proses negosiasinya dimulai.meliputi : Nilai yang ingin ditawar atau yang ditawarkan. Nilai yang akan dipakai sebagai obyek harus diputuskan di awal diskusi. Tahap selanjutnya menetapkan tuntutan yang akan diminta dan kompensasi yang siap diberikan jika terjadi penyimpangan. Saksi dan kompensasi tersebut juga harus dipersiapkan dari pertama kali bernegosiasi. Di bawah ini akan di uraikan tahapan–tahapan negosiasi dan kontrak dagang yang dilakukan di Fa. Ari. 1. Sebelum proses negosiasi dan kontrak dagang Tahap awal sebelum proses negosiasi dan kontrak dagang itu dilaksanakan, maka semua pihak yang terkait dalam kegiatan bisnis tersebut harus menyiapkan planning atau perencanan terlebih dahulu yang meliputi tempat negosiasi, waktu pelaksanaan negosiasi, dengan pihak siapa saja yang akan terlibat dalam proses tersebut, produk apa yang akan dipakai obyek, dan lainnya. Dalam proses awal ini nantinya diharapkan mampu mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Selain itu tahap ini mampu memberikan “mutual benefit” bagi kedua belah pihak yang terlibat di dalamnya. 2. Saat berlangsungnya negosiasi dan kontrak dagang 3 Negosiasi yang paling efektif adalah dengan berhadapan langsung (Face To Face) dengan partner bisnis yang akan diajak melakukan negosiasi. Dengan berhadapan secara langsung dengan orang yang diberi kepercayaan oleh perusahaan tentunya ia adalah seorang “Poblem Solver And Decision Maker“ sehingga jika terjadi perbedaan pendapat bisa segera diselesaikan dengan kesungguhan hati dengan tujuan untuk mencapai hasil akhir yang bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak, dan sekaligus sebagai langkah penentuan prospektif kedepan untuk suatu kerjasama yang lebih baik. Sebagai seorang negosiator harus menggunakan prinsip rasa saling suka untuk menjalin keakraban dan membangun kepercayaan untuk memperlancar proses negosiasinya. Yang terpenting dalam tahapan ini adalah kesepakatan bisa diraih lebih cepat dengan menerapkan prinsip persuasi seperti mencari kesamaan dan menonjolkan kedekatan atau keakraban. 3. Sesudah negosiasi dan kontrak dagang Tahap terakhir adalah tahap pelaksanaan yaitu menjalakan atau melaksanakan hal-hal yang sudah menjadi kesepakatan dengan segala konskwensinya, tanpa adanya penyimpangan (discrepancies). Maka dari itu perlu adanya monitoring dari ”Action Plann“ terhadap segala sesuatu yang telah disepakati, dimana pelaksanaannya dilakukan secara profesional, dan komitmne yang tinggi agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai sesuai harapan. 4 4. Sesudah negosiasi dan kontrak dagang Tahap terakhir adalah tahap pelaksanaan yaitu menjalakan atau melaksanakan hal-hal yang sudah menjadi kesepakatan dengan segala konskwensinya, tanpa adanya penyimpangan (discrepancies). Maka dari itu perlu adanya monitoring dari ”Action Plann“ terhadap segala sesuatu yang telah disepakati, dimana pelaksanaannya dilakukan secara profesional, dan komitmne yang tinggi agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai sesuai harapan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari inflasi dan deflasi? 2. Apa penyebab dari inflasi dan deflasi? 3. Bagaimana dampak inflasi dan deflasi? 4. Bagaimana cara mengatasi inflasi dan deflasi? 5. Apa pengaruh inflasi dan deflasi? 1. 3 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian dari inflasi dan deflasi 2. Menjelaskan penyebab dari inflasi dan deflasi 3. Menjelaskan dampak inflasi dan deflasi 4. Menjelaskan cara mengatasi inflasi dan deflasi 5. Menjelaskan pengaruh inflasi dan deflasI 1 BAB II PEMBAHASAN 2. 1 INFLASI a. Pengertian Inflasi Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga atau konsumen. Pada keadaan seperti ini, harga akan tercipta. Jika arus uang dan arus barang berada dalam keseimbangan, maka harga akan stabil, jumlah penawaran sama dengan jumlah permintaan. begitu pula jumlah uang yang tersedia di masyarakat. jika terjadi ketidak seimbangan antara penawaran dan permintan barang, serta arus uang dan arus barang saat itulah yang dinamakan inflasi. Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. ” Atau inflasi adalah suatu gejala dimana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus menerus. Bila kenaikan yang terjadi hanya sekali, walaupun persentasi yang cukup besar belum dapat dikatakan sebagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lanjutan. sebagai contoh, kenaikan harga-harga menjelang bulan Ramadan ataupun pada hari besar lainnya belum dapat dikatakan debagai inflasi karena tidak mempunyai pengaruh lebih lanjut. kejadian seperti contoh diatas, di istilahkan sebagai kenaikan tingkat harga dan setiap peristiwa yang cenderung mendorong naiknya tingkat harga disebut 2 sebagai gejolak inflasi. Sedangkan tingkat persentase kenaikan tingkat harga dan beberapa indeks harga dari suatu periode ke periode lain disebut dengan laju inflasi. b. Macam dan Penyebab Inflasi Secara umum penyebab inflasi adalah sebagai berikut ; 1. Jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga melebihi keuntungan 2. Tradisi masyarakat yang bersifat konsumtif sering mengimpor barang 3. Terjadinya bencana alam 4. Terjadinya defisit pada APBN 5. Terjadinya eksparsi kredit 6. Terjadi pemberontakan 7. Pengenaan pajak pada konsumen 8. Kenaikan harga BBM Sebab-sebab inflasi a. Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar). Lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral). b. Desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Inflasi digolongkan menjadi beberapa macam diantaranya sebagai berikut a. Berdasarkan Parah Tidaknya Inflasi 1. Inflasi Ringan (creeping inflation) Inflasi yang termasuk golongan ini, jika tingkatannya masih berada dibawah 10% per tahun. 3 2. Inflasi Sedang Adalah inflasi yang lajunya berada diantara 10% sampai dngan 30% pertahun 3. Inflasi Berat Adalah inflasi yamg lajunya berada di antara 30%sampai dengan 100% pertahun 4. Hiperinflasi Inflasi yang terjadi di atas 100% pertahun, akibat yang terjadi jika inflasi di atas 100% adalah masyarakat akan mengalalmi ketidakpercayaan terhadap pemakaian uang. akibat yang lebih parah lagi adalah terjadinya kehancuran system ekonomi yamg dibangun (di alami Indonesia pada decade tahun 1966, inflasi yang terjadi yaitu 650% pertahun). b. Berdasarkan Penyebabnya 1. Inflasi Permintaan Agregat (Demand Pull Inflation) Penyebab pertama kali inflasi jenis ini adalah adanya kenaikan permintaan total, (agregat demand) sedangkan produksi berada pada keadaan kesempatan kerja penuh (pull employment). apabila kesempatan kerja penuh tercapai, maka pertambahan permintaan hanya akan menaikan harga, sedangkan kenaikan jumlah produksi tidak dapat diusahakan lagi. inflasi jenis ini disebut inflasi jenis murni. apabila kenaikan permintaan menyebabkan terjadinya keseimbangan, GNP berada diatas GNP pada kesempatan kerja penuh, maka terjadilah inflationari gap yang pada akhirnya akan menimbulkan inflasi. 2. Inflasi Biaya (Cost Push Inflation) Inflasi biaya ini terjadi karena adanya penurunan dalam penawaran total(agregat supply) karena adanya kenaikan biaya produksi. kenaikan biaya produksi 4 menyebabkan adanya kenaikan harga serta produksi akan turun. jika berjalan terusmenerus maka akan terjadi cost push inflation. c. 1. Berdasarkan Asal Inflasi Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation) Penyebab ; Anggaran belanja dibiayai dengan pencetakan uang baru, kenaikan upah, dan sebagainya. c. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian Masyarakat 1. a) Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Umum Mendorong penanaman modal spekulatif Pemilik modal lebih cenderung menanamkan modalnya dalam bentuk tanah atau emas dari pada ditanamkan pada investas yang produktif b) Tingkat bunga meningkat Jika tingkat bunga meningkat karena terjadi inflasi maka para pemilik modal akan cenderung menyimpan uangnya, akibatna investasi akan berkurang. c) Adanya ketidakpastian keadaan ekonomi dimasa yang akan dating d) Timbulnya masalah dalam neracapembayaran Hal tersebut diakaibkan karena harga impor lebih mudah dari pada barangdalam negeri, akibatnya nilai ekspor lebih kecil dari nilai impor. hal ini akan menyebabkan neracapembayaran defisit serta nilai rupiah makin turun e) Daya beli masyarkat turun dikarenakan nilai mata uang turun. 5 2. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian secara Khusus a. Dampak inflasi terhadap pendapatan b. Dampak inflasiterhadap individu dan masyarakat c. Dampak inflasi terhadap produksi d. Dampak inflasi terhadap distribusi d. Pengaruh Inflasi Pengaruh inflasi secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Pengaruh inflasi secara lebih terperinci antara lain adalah: 1. Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi. 2. Menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat. 6 3. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman. 4. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan temenyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil). e. Cara Mengatasi Inflasi 1. Kebijakan Moneter Adalah tindakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi uang yang beredar dari kredit. kebijakan moneter yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi inflasi adalah sebagai berikut; kebijak diskonto, operasi pasar terbuka, perubahan cadangan minimu, pemberian kredit selektif. 2. Kebijakan Fiscal Adalah kebijakan yang menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara lansung dapat memengaruhi permintan total dan memzengaruhi pengeluaran harga. Negara, berikut menaikkan adalah contoh kebijakan atau fiscal; mengefektifkan pajak, mengurangi menekankan pengeluaran pemerintah, mengadakan pinjaman pemerintah 7 3. Kebijakan Non Moneter Dapat ditempuh melalui cara berikut ; · Kebijakan upah · Kebijakan yang berkaitan dengan hasil produksi · Kebijakan penentuan harga dan indexing 2. 2 DEFLASI a. Definisi Deflasi Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan seharihari, harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat. Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita mengalami apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi diartikan sebagai suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku bunga. 8 Dalam ekonomi, deflasi (deflation) adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar, dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga atau yang lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil) adalah dengan mencetak lebih banyak uang. b. Penyebab Deflasi 1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat; 2. Meningkatnya persediaan barang; 3. Menurunnya permintaan akan barang; 4. Naiknya permintaan akan uang. c. Dampak Deflasi 1. Pengusaha-pengusaha kurang bernafsu untuk memproduksi barang karena harga terus menurun. 2. Kesempatan kerja berkurang karena terjadi pemecatan buruh akibat turunnya produksi barang. 3. Pajak-pajak tidak dapat ditarik oleh Negara sehingga pendapatan Negara berkurang. 4. Kegiatan perekonomian mundur. 5. Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar dan juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan, dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka 9 lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral). 6. Banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang. 7. Deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan. 8. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. 9. Deflasi yang terjadi akan menurunkan produksi suatu perusahaan karena kurang permintaan dan lemahnya daya beli, sehingga berdampak pada pengurangan produksi dan juga pengurangan jumlah tenaga kerja. d. Cara Mengatasi Deflasi Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan mengalami kelumpuhan selamanya. Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan 10 belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya. e. Pengaruh Deflasi 1. Penurunan persediaan uang, deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan juga akan membuat pasar Investasi akan mengalami kekacauan. 2. Memperlambat aktivitas ekonomi, dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral). 3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang. 4. Investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan. 11 5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil. 6. Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar dihargai dan jaminan keamanan sosial politik. Orang akan banyak berinvestasi langsung dan ketersediaan barang terjamin. Akibatnya nilai mata uang akan menguat. 7. Deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik. Karena harga terus turun maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi barang. Kesempatan kerja berkurang karena banyak PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah sehinga pendapata negara berkurang. Kegiatan perekonomian secara keseluruhan mengalami kemunduran. 12 BAB III PENUTUP 3. 1 Kesimpulan Jika kita mengamati harga-harga barang atau jasa, tidak ada harga yang tetap atau konstan dari waktu ke waktu, bahkan cenderung naik. hal tersebut diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara arus uang dan arus barang. dimana arus barang harus mengalir dari hasil produksi perusahaan kepasar barang dan bertemu dengan arus yang berasal dari pembelanjaan pemerintah dan rumah tangga atau konsumen. Untuk lebih tepatnya, pengertian inflasi adalah”suatu proses atau peristiwa dalam perekonomian di akibatkan karena terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. ” Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga terjadi penurunan harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari, harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini terjadi karena perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit, sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand) dari masyarakat meningkat. 13