MAKALAH MATA KULIAH MANAJMENE KEJADIAN LUAR BIASA DAN BENCANA “PERAN PALANG MERAH INDONESIA DALAM PENANGGULANGAN DAMPAK PSIKOLOGI AKIBAT BENCANA” Disusun Oleh : BANATUL LARIZA 101711133235 IKM C 2017 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA TAHUN 2019 1 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ …1 DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2 1. PENGERTIAN PMI DAN BENCANA ... Ошибка! Закладка не определена. 2.JENIS JENIS BENCANA ....................................................................................... 4 3.DASAR DUKUNGAN PSIKOSOSIAL ................................................................. 5 4.DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA ....... Ошибка! Закладка не определена. 5.DUKUNGAN PSIKOSOSIAL PMI ....................................................................... 6 6. PERTOLONGAN PSIKOLOGIS PERTAMAОшибка! Закладка не определена.8 KESIMPULAN ............................................... Ошибка! Закладка не определена. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11 2 1. Pengertian PMI dan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai suatu lembaga kemanusiaan nasional yang salah satu fokus kegiatannya adalah program penanganan bencana. Oleh karena itu, sebagai pekerja kemanusiaan PMI dituntut untuk memahami bencana terkait dengan dampak dan usaha-usaha penanganannya. Selama ini, bencana selalu dipahami sebagai sesuatu peristiwa alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus. Padahal Suatu peristiwa yang terjadi akibat perilaku manusia sepert terorisme, kerusuhan Juga merupakan suatu bencana. Organisasi kesehatan dunia, world heart organization (WHO, 2002), mendefinisikan bencana sebagai “bencana merupakan suatu kejadian yang mengganggu kondisi normal dan mengakibatkan tingkat penderitaan yang melebihi kemampuan komunitas yang terkena untuk mengatasinya”. Setiap bencana didefinisikan sebagai sesuatu yang buruk. Bencana itu sendiri merupakan kerusakan serius pada fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sebuah komunitas dan lingkungan yang menyebabkan penyebaran kerusakan secara luas terhadap manusia, materi, ekonomi dan lingkungan yang merujuk pada kemampuan komunitas untuk menanggulangi hal tersebut dengan sumber-sumber pengahasilan yang masih tersisa. Kerusakan serius pada fungsi-fungsi ini berpengaruh tidak hanya pada individu, namun juga populasi manusia yang ada. Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Indonesia atau yang dikenal dengan BNPB menjelaskan bahwa “ bencana adalah suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dari penghasilan masyarakat yang disebabkan, baik dari faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan menimbulkan dampak psikologis” Pengertian tentang bencana yang diungkapkan oleh BNPB juga berdasarkan pengertian bencana yang berdasarkan UU No24 tahun 2007. 3 2. Jenis-Jenis Bencana Jenis-jenis Bencana tergantung pada sumber-sumbernya, dan telah di klasifikasikan dua kategori, yaitu bencana alam (natural disater) dan bencana buatan manusia (Human made disaster). Dalam bencana alam sifat dari kejadiannva adalah di luar kendali manusia , disebabkan oleh kekuatan alam dan seringkali terjadi tanpa adanya peringatan. Walaupun demikian, komunitas tetap dapat mempersiapkan diri terhadap kemungkina terjadinya bencana alam. Bencana alam terbagi menjadi dua hal, yakni major dan minor. Pada major mencakup gempa bumi, tsunami, banjir, putting beliung, dan kekeringan. Sedangkan pada minor mencakup gelombang panas, gelombang dingin yang datang secara tiba-tiba, tanah longsor, longsoran salju atau batuan, angin topan, hujan es disertai dengan angin ribut. Bencana tidak hanya terjadi secara alami, manusia juga dapat menjadi penyebab beberapa bencana. Hal tersebut dikenal sebagai Bencana sosial. Bencana sosial merupakan kejadian yang dapat menyebabkan kerusakan parah pada kehidupan dan harta benda yang diakibatkan oleh karena kecerobohan, kelalaian, bahkan kesengajaan manusia (untuk menyakiti manusia yang lain). Berdasarkan beberapa hasil penelitian, dampak terhadap kehidupan akibat bencana sosial dirasakan lebih mendalam daripada akibat bencana alam pada komunitas. Seperti halnya bencana alam, pada becana buatan manusia juga mencakup major dan minor. Pada major, mencakup kekacauan yang menyeluruh, konflik etnis dan situasi di pengungsian. Sedangkan pada Minor mencakup bencana yang disebabkan oleh transportasi, festival and pilgrimage disasters, keracunan makanan, dan kejadian- kejadian yang terjadi akibat alcohol dan zat semacamnya. Bencana alam dan bencana sosial dapat mengakibatkan dampak yang merusak pada bidang ekonomi, sosial, dan lingkungaan. Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas sosial. Dampak dalam bidang sosial mencakup kematian, luka- 4 lukasakit, hilangnya tempat tinggal dan kekacauan komunita sementara kesusakan lingkungan dapat mencakup hancurnya hutan yang melindungi daratan. 3. Dasar Dukungan Psikososial Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah dalam setiap giatannya selalu berusana untuk membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tergolong masyarakat rentan. PMI sendiri telah sering memberikan pelayanan yang bersifat psikososial kepada masyarakat Indonesia, khususnya pasca terjadinya bencana. Namun bila kita melihat di negara-negara lain, dukungan psikososial juga banyak dilakukan pasca terjadinya konfik sosial, bahkan dibeberapa negara lainnya dukungan psikososial juga diberikan secara tersistimatis di rumah sakit pada korban kecelakaan lalu lintas dan keluarga, juga kepada orang dengan HIV Aids.informasi ini tentu menggambarkan bagaimana dukuangan psikologi dibutuhkan, dan menjadi salah satu pelayanan yang banyak dilakukan, tidak hanya pada bencana tetapi juga situasi-situasi krisis lainnya. Dukungan psikososial adalah salah satu bentuk pelayanan PMI yang diberikan untuk membantu penyintas bencana agar dapat memperoleh kembali fungsi sosialnya, serta dapat menjani hidup dengan lebih bermakna. Sedangkan pengertian dukungan psikososial adalah bantuan terhadap individu dan masyarakat dengan memperhatikan hubungan dinamis yang terjadi secara terus-menerus dan saling mempengaruhi antara aspek psikologis dan aspek sosial dalam lingkungan dimana individu/masyarakat berada. 4. Dampak Psikologis Bencana Pelayanan dukungan psikososial memegang peranan yang cukup penting dalam penanganan bencana, terutama yang mempengaruhi orang banyak. Pelaksanaan pelayanan dukungan psikososial secara tidak langsung akan memenuhi banyak hal yang menjadi kebutuhan penyintas, karena pemenuhan kebutuhan fisik penyintas menjadi syarat dalam pemberian pelayanan psikososial pada situasi bencana. Selain 5 membantu pemulinan penyintas, dukungan juga mencegah terjadinya masalah-masalah gangguan psikologis yang mungkin dialami oleh penyintas. Berikut adalah beberapa permasalanan yang umumnya terjadi pasca terjadinya bencana : a. Kehilangan harta benda b. Pemenuhan kebutuhan dasar berupa makan, air bersih tempat tinggal, kesehatan dan informasi c. Kehilangan mata pencaharian. d. Kehilangan /terpisah orang yang dicintai. e. Terganggunya pendidikan anak-anak f. Terganggu/hilangnyanya fungsi dan peran sosial g. Masalah keamanan h. Dan lain-lain Permasalah pasca bencana berdampak pada ketidakseimbangan psikologis penyintas adalah hal yang wajar karena telah mengalami peristiwa yang luar biasa seperti bencana terutama pada hari-hari awal terjadinya bencana. Beberapa reaksi yang umum muncul adalah shock, mimpi buruk, sulit konsentrasi, merasa tidak aman, kesedihan mendalam sampai dengan menarik diri secara sosial. Maka individu membutuhkan dukungan psikologis dari tenaga professional, walau dukungan dari orang terdekat tetap oeh orang-orang selain keluarga atau kelompok, umumnya diberikan 5. Dukungan Psikososial PMI Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menggunakan pendekatan berbasis masyarakat untuk memenuhi kebutuhan psikososial penyintas bencana. Intervensi menggunakan pendekatan masyarakat dapat membuat penyintas berdaya dalam merawat dirinya sendiri dan orang lain. Menggunakan pendekatan berbasis masyarakat juga dapat mengurangi ketergantungan penyintas terhadap penolong. dukungan psikososial dilakukan dengan pemahaman bahwa akvitas dukungan psikososial harus mampu memenuhi kebutuhan psikososial individu dan masyarakat, dan dilaksanakan 6 dengan menggunakan kapasitas masyarakat itu sendiri untuk pulih dan bangkit dari tekanan yang ada. Diharapkan melalui aktivitas yang dilakukan, individu, keluarga dan masyarakat mampu mengatasi reaksi stress dan mendapatkan kemampuan dalam memecahkan permasalahan yang ada melalui kegiatan berbasis masyarakat. Berikut beberapa pertimbangan mengapa PMI tidak menggunakan pendekatan konseling individual atau terapi psikologis 1. Terapi psikologis atau konseling kurang tepat dilakukan kepada individu yang menampilkan reaksi-reaksi psikologis normal. 2. Hanya sebagian kecil penyintas yang membutuhkan terapi psikologis 3. Melakukan terapi psikologis atau konseling tanpa pengetahuan yang tidak memadai justru dapat membawa dampak buruk 4. Di Indonesia penanganan yang bersifat individual belum dipahami oleh kebanyakan masyarakat. Berikut adalan jenis-jenis didukungan psikososial berbasis masyarakat 1. Dengan berada bersama penyintas dan menjadi pendengar yang baik .pertolongan pertama psikologis (PFA), sharing group. 2. Memfasilitasi masyarakat untuk tetap dapat melaksanakan ritual keagamaan dan adat istiadat kedukaan pasca bencana. 3. Memfasilitasi kegiatan guna membangun kembali kemampuan yang sudah ada di masyarakat dalam memecahkan masalah yang ada, serta meningkatkan kembali ikatan sosial masyarakat. 4. Memberikan edukasi kepada masyarakat agar memiliki pemahaman yang cukup terkait reaksi stress yang dialami diri sendiri dan orang lain, yang mungkin muncul pasca bencana atau situasi krisis, dan bagaimana harus menyikapinya. 5. Melaksanakan pelatihan-pelatihan kepada penyintas, yang berbasis ketrampilan tertentu. 7 6. Penyediaan infomasi dan kebutuhan fisik dapat mengurangi reaksi psikologis penyintas . 7. Rujukan untuk mendapatkan peayanan professional lainnya. Aktivitas dukungan psikososial diperlukan karena situasi bencana umumnya mengganggu kehidupan penyintas dalam berbagai aspek kehidupan, aktivitas dukungan psikososial dapat membantu penyintas dalam hal-hal berikut ini: 1. Mampu menjalankan fungsi sosialnya, misalkan sebagai anggota arisan, sebagai ketua pemuda, sebagai pengurus masjid, sebagai orang tua, guru, dan lain-lain 2. Meningkatkan pengetahuan mengenai reaksi stres yang dialami 3. Mengetahui cara mengatasi atau mengelola stres 4. Mampu mengekspresikan emosi yang dirasakan 5. Dapat bertukar informasi dengan sesama penyintas, terkait bantuan, dan hal-hal lain terkait bencana 6. Mampu menjalankan ritual sesuai kebudayaan setempat 7. Menumbuhkan rasa memiliki akan tempat 8. Memiliki perasaan aman 9. Dan lain-lain 6. Pertolongan Psikologis Pertama Pertolongan pertama psikologis merupakan tindakan pertama yang dilakukan dalam durasi singkat kepada seseorang yang baru saja mengalami bencanam krisis dan keadaan darurat untuk membantu keadaan pada saat itu. PFA sebenarnya bukan sesuatu yang asing dan pada dasranya kita semua sudah pernah melakukannya dalma kehidupan sehari-hari yang prinsipnya untuk membantu orang lain yang baru saja mengalami kesusahan, hanya saja dalam PFA tata caranya diatur sedemikian rupa sehingga bantuan dan dukungan yang kita berikan menghasilkan manfaat seoptimal dan seefektif mungkin sekaligus mencegah atau mengurangi efek negatif yang dapat 8 terjadi. Pfa bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mendesak dasar, mengurangi tingkat stres yang dialmi dan memperkuat daya adaptasi alami. Prinsip-prinsip umum dasar yang perlu dipahami dan senantiasa dipegang, yaitu : 1. Menmpatkan kepentingan oranf yang dibantu sebagai prioritas 2. Senantiasa bersikap tenang dan hormat 3. Menghargai hak-hak orang yang dibantu 4. Bertindak sesuai batas kompetensi dan kewenangan 5. Bertanggungjawab terhadap keselamatan dan kesehatan diri sendiri 9 KESIMPULAN Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai suatu lembaga kemanusiaan nasional yang salah satu fokus kegiatannya adalah program penanganan bencana. Gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah dalam setiap giatannya selalu berusana untuk membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. PMI sendiri telah sering memberikan pelayanan yang bersifat psikososial kepada masyarakat Indonesia, khususnya pasca terjadinya bencana. Dukungan psikososial adalah salah satu bentuk pelayanan PMI yang diberikan untuk membantu penyintas bencana agar dapat memperoleh kembali fungsi osialnya, serta dapat menjani hidup dengan lebih bermakna. Sedangkan pengertian Dukungan Psikososial adalah bantuan terhadap individu dan masyarakat dengan memperhatikan hubungan dinamis yang terjadi secara terus-menerus dan saling mempengaruhi antara aspek Psikologis dan aspek Sosial dalam lingkungan dimana individu/masyarakat berada. Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menggunakan pendekatan berbasis masyarakat untuk memenuhi kebutuhan psikososial penyintas bencana. Intervensi menggunakan pendekatan masyarakat dapat membuat penyintas berdaya dalam merawat dirinya sendiri dan orang lain. 10 DAFTAR PUSTAKA UU RI no 24 tahun 2007, tentang penanggulangan bencana Palang Merah Indonesia. 2014. Bahan bacaan manual dukungan psikososial. Jakarta: palang merah Indonesia . 11