Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimeneksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa. Seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf". Kata filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab ف ل س فة. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan kata aslinya, yang diambil dari bahasa Yunani Φιλοσοφία (philosophia). Arti harafiahnya adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu". Sejarah dan Perkembangan Filsafat Filsafat, terutama Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai berpikir-pikir dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak lagi menggantungkan diri kepada dogma agama untuk mencari jawaban atas yang pertanyaan-pertanyaan yang muncul . 4 Phytagoras dianggap sebagai orang pertama yang membawa filsafat ke Yunani. Namun demikian, orang pertama yang digelari filosof adalah Thales (sekitar abad ke-6 S.M) dari Mileta karena dia-lah yang pertama kali menjelaskan asal-usul dunia yang terlepas dari kepercayaan akan mitos-mitos kuno. Kemudian, muridnya Aneximander (610-546 S.M) menjelaskan lebih dalam tentang asal-usul dunia dan alam semesta yang kemudian dikenal dengan teori kosmologi. Selain itu juga ada beberapa filosof lain seperti Xenophanes dari Colophon (560-478 S.M) yang berargumentasi tentang satu tuhan sebagai penguasa alam semesta yang kekal, Permenides dari Elea (lahir sekitar tahun 515 S.M), Heraklitus dari Ephesus (540-480 S.M), Anaxagoras dari Clazomenae (500–428 S.M), dan Democritus (460–370 S.M). Dalam banyak literatur filsafat para filosof ini dikelompokkan sebagai filosof pra-Sokrates. Fase berikutnya dalam filsafat barat adalah fase Sokrates (470-399 S.M). Pemikirannya telah mempengaruhi filsafat barat dari dahulu sampai sekarang. Walaupun Socrates tidak menulis apapun, namun dia melakukan dialog-dialog dengan di kumpulan-kumpulan kecil orang-orang yang mengaguminya seperti Plato dan Xenophon. Diskusi-diskusinya membahas topik-topik kritis seperti mitos-mitos klasik, pemerintahan dan kehidupan sosial, Dia dianggap sebagai pembangkang dan kemudian dihukum dengan meminum racun. Pemikiranpemikirannya kemudian dilanjutkan oleh murid-muridnya, salah satunya adalah Plato (427-347 S.M) yang mebahas tentang estetika, politik, teologi, epeistimologi, dan filsafat bahasa. Pemikiran-pemikirannya tertuang dalam bukubuku seperti Phaedo dan Repblic. Muridnya yang paling terkenal adalah Aristoteles (384-322) yang mendirikan sekolah Lyceum sebagai pusat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Bersama gurunya Plato, Aristotels menjadi figur yang paling berpengaruh dalam filsafat barat. Setelah Aristotels, 5 filsafat berkembang pesat sehingga menghasilkan berbagai penemuan-penmuan dan pengembangan-pengembangan ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Walaupun kata filsafat berasal dari bahasa Yunani dan telah menjadi tradisi bangsa Yunani kuno sejak abad ke-7 S.M, tidak berarti hanya bangsa Yunani-lah yang berfilsafat. Di berbagai belahan dunia lain juga telah berkembang berbagai pemikiran-pemikiran falsafi. Di Cina muncul filosof seperti Konfusius (551 – 479 S.M), Lao Tse (sekitar abad ke-6 S.M), Mau Tsu (497 – 438 S.M). Di India sejak 1000 tahun sebelum masehi muncul pemikir-pemikir yang disebut sebagai Brahmana, kemudian pada abad ke-6 muncul Sidharta Gautama dengan membawa ajaran Budha. Di Persia juga telah ada ajaran Zoroaster yang muncul pada abad ke-7 sebelum masehi. Setelah kematian Aristoteles, filsafat menyebar luas diberbagai penjuru dunia. Filsafat yunani kemudian berbenturan dengan sistem pemikiran yang berbeda, seperti di timur filsafat yunani berbenturan dengan agama Budha, di Persia filsafat Yunani berbenturan dengan Zoroaster, dan di Palestina mereka berhadapan dengan Yahudi, Dari benturan-benturan pemikiran ini, maka terjadilah asimilasi pemikiran yang kemudian memunculkan pemikiran-pemikiran baru hasil sintesa filsafat yunani dengan filsafat lain. Perkembangan filsafat barat juga tidak bisa dilepaskan dari perkembangan peradaban Islam yang member kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Islam yang berkembang pada abad ke 7 di jazirah arab menyebar dengan cepat ke berbagai penjuru. Pada masa awal perkembangan islam belum dikenal istilah filsafat islam. Namun, seiring dengan perkebangan islam dan kebutuhan akan pemahaman keislaman, banyak ulama-ulama islam yang mulai menggali aspek-aspek filsafat, terutama filsafat Plato dan Aristoteles. 6 Diatara filosof islam generasi awal seperti Al-Kindi (800-870 M), Al-Farabi (870950 M), Ar-Razi (925 M). Kemudian muncul filosof generasi berikutnya seperti Ibnu Sina (980-1037 M), Ibnu Miskawayh (w. 1030), Al-Ghazali (w. 1111), Ibnu Rushd (1126-1198), Fakhruddin Ar-Razi (w.1209), Suhrawardi (w.1193), Ibnu Arabi (w.1240). Sejarah Filsafat Barat bisa dibagi menurut pembagian berikut: Filsafat Klasik, Abad Pertengahan, Modern dan Kontemporer. a. Klasik (600 S.M – 500 M) Pra Sokrates”: Thales, Anaximander, Anaximenes, Pythagoras, Xenophanes, Parmenides, Zeno, Herakleitus, Empedocles, Democritus, Anaxagoras. Zaman Keemasan: Sokrates, Plato, Aristoteles Helenisme: Epecureanisme, Stoikisme, dan Skeptisisme. b. Abad pertengahan (500-1500) Pada abad pertengahan filsafat yang berkembang banyak membicarakan permasalahan teologis dan alam. Diatara filosof abad pertengahan adalah: Boethius, Maximus, Peter Damian, Thomas Aquinas c. Moderen Filsafat barat modern dimulai pada tahun 1500 yang dapat dikelompokkan kedalam beberapa periode, yaitu: Renaisans (1500–1600):pada periode ini tema-tema pemikiran para filosof pada saat itu berkisar pada masalah humanisme, sosial dan politik. Diantara filosof pada fase ini adalah: Niccòlo Machiavelli, Sir Francis Bacon, Thomas Hobbes, 7 Periode modern awal (1600–1700):, Pada periode ini didominasi oleh pemikiran empiris dan rational. Filosof pada periode ini diantaranya: René Descartes, Nicolaus Copernicus, Johannes Kepler, Galileo Galilei, Leonardo da Vinci, Jean-Jacques Rousseau, Benedict de Spinoza, Immanuel Kant Periode Pencerahan (1700-1900): Pada periode ini filsafat didominasi pemikiran bertemakan Tuhan, Akal, Alam dan kemanusiaan. Diantara filosof periode ini adalah: John Locke, George Berkeley, David Hume, John Stuart Mill, Henry Sidgwick, Karl Marx, Charles Darwin, Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Auguste Comte, Charles Sanders Peirce, Friedrich Nietzsche. d. Kontemporer (1900–present). Filsafat pada abad ke-20 di tandai dengan pemisahan dua tradisi pemikiran, yaitu, analisa logis yang di perkenalkan oleh Locke and Hume, dengan analisa Spekulatif oleh Heggel. Para filosof pada periode ini seperti; Michel Foucault, Martin Heidegger, Karl Popper, Bertrand Russell, Jean-Paul Sartre, Albert Camus, Jurgen Habermas, Richard Rotry, Feyerabend, Jacques Derrida, Mahzab Frankfurt Seriing dengan sejarah panjang filsafat, muncul banyak filosof-filosof dari berbagai penjuru dunia. Baik filsafat barat ataupun filsafat timur saling mengisi dan saling menkoreksi satu sama lain yang menghasilkan sintesa dan pemahaman baru bagi manusia dalam memahami diri dan alam sekitaranya. Selama manusia masih berfikir, maka selama itulah filsafat itu ada. b. abad pertengahan (6-16 M) disebut zaman kejayaan kristiani karena ciri pemikiran pada zaman ini memakai pemikiran yang memperkuat dogma-dogma agama kristiani. Filosof yang terkenal adalag Agustinus dan Thomas Aquinas. Agustinus sangat dipengaruhi oleh pemikiran Plato yaitu yang mendefinisikan filsafat sebagai penemuan kenyataan atau kebenaran mutlak. Melalui pengetahuan tentang kebenaran abadi menjadi dasar, karena manusia mengetahui sesuatu dan ambil bagian dalam ide-ide Tuhan. Tuhan ada sebagai ada yang bersifat pribadi dan sebagai pribadi yang menciptakan seluruh jagat raya secara bebas, dan tidak beremanasi yang niscaya terjadi.Thomas Aquinas dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles yaitu yang menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda. Ciri khas filsafat abad pertengahan dikenal dengan predikat “Ancilla Theologiae”. Thomas Aquinas membuang hal-hal yang tidak pas dengan ajaran kristiani dan menambah hal-hal baru yang bercorak Thomisme. c. abad modern pada zaman ini ciri pemikirannya adalah Antroposentris karena para filosofnya menjadikan manusia sebagai pusat analisa filsafat. Peralihan dari abad pertengahan menuju abad modern disebut dengan era renaissans. Aliran filsafat yang lahir pada abad ini adalah: 1. Rasionalisme Tokoh yang terpenting pada aliran ini adalah Rene Descrates, Spinoza, dan Leibniz. Dan Descrates dianggap sebagai tokoh paling berpengaruh karena dia berhasil membuat kesimpulan tak terbantahkan yaitu ‘saya berpikir jadi saya ada’. Bagi Descrates kebenaran adalah kepastian rasinoal subjek tentang kesesuaian tersebut. Metode ini disebut metode ragu-ragu. 2. Emperisme Aliran ini mendasarkan sumber pengetahuan berasal dari pengalaman batin yang menyangkut pribadi manusia maupun pengalaman dunia. Aliran ini bertolak dari pandangan bahwa metode pengetahuan itu didasarkan pada hal-hal yang datang atau terjadinya atau adanya kemudian. Aliran ini juga bertolak belakang dari rasionalisme. Aliran Emperisme pertama dikenalkan oleh Francis Bacon.