Pemicu Sebuah keluarga berwisata akhir minggu ke Berastagi naik mobil. Sesampai di daerah Sibolangit, anak kedua mereka mengeluh rasa mual dan mau muntah. Mobil diperkirakan ketempat yang aman dan ibunya menggosokkan minyak angin. I. KLARIFIKASI ISTILAH - II. DEFINISI MASALAH 1. Kenapa anak merasa mual dan muntah? 2. Bagaimana mencegahnya? III. ANALISA MASALAH 1. -Mual Awal dari reaksi muntah Mual biasanya terkait motilitas lambung dan peningkatan tonus di usus kecil Kurang asupan O2 => Tekanan udara di dalam mobil sesak => mual Ada perubahan gerakan ketika duduk => ulu hati berasa tertekan dan ada himpitan -Muntah Kontraksi involunter otot-otot abdomen serta saluran serta saluran cerna untuk mengeluarkan isi lambung Impuls afferen di dapat dari pusat sensorik (CTZ) => medula => impuls efferen => pusat salivasi saluran cerna dan otot perut yang bersinergi => muntah Tubuh mengeluarkan yang berbahaya di dalam tubuh Mabuk perjalanan => informasi dari sistem vestibular dan informasi dari sistem penglihatan berbeda, jadi ada ketidaksesuaian informasi di otak sehingga merangsang mual dan muntah 2. –Hindari makanan yang berat, berbumbu tajam, berlemak, terutama sebelum dan sesudah perjalanan 1 -Dianjurkan untuk berbaring -Hindari minuman bersodaa -Mengkonsumsi obat anti histamin sebelum melakukan perjalanan untuk mencegah mual dan muntah akibat mabuk perjalanan IV. KERANGKA KONSEP anak Berastagi Muntah Mual Hindari makanan yang berat, berlemak, dll, Dianjurkan berbaring, hindari minuman yang bersoda, Konsumsi obat anti histamin 2 V. LEARNING OBJECTIVE 1. Definisi mual dan muntah ? 2. Etiologi mual dan muntah ? 3. Mekanisme mual dan muntah ? 4. Saraf yang terlibat dalam mual dan muntah ? 5. Gejala dan tanda mual dan muntah ? 6. Pencegahan mual dan muntah ? VI. PEMBAHASAN 1. Mual : sensasi subyektif yang tidak menyenangkan dan sering mendahului muntah Muntah : suatu refleks kompleks yang diperantarai oleh pusat muntah di medula oblongata otak berupa ekspulsi paksa isi lambung keluar melalui mulut. 2. etiologi Mual : distensi atau iritasi di bagian mana saja dari saluran gastrointestinal, tetapi juga dapat dirangsang oleh pusat-pusat otak yang lebih tinggi. Terdapat berbagai perubahan aktivitas saluran cerna yang berkaitan dengan mual, seperti meningkatnya salivasi, menurunnya tonus lambung dan peristaltik. Muntah : Stimulasi taktil (sentuh) di bagian belakang tenggorok, yang merupakan salah satu rangsangan paling kuat. Sebagai contoh : memasukkan jari tangan ke belakang tenggorok. Iritasi atau peregangan lambung dan duodenum Peningkatan tekanan intrakranium, misalnya yang disebabkan perdarahan di otak pada cedera kepala. Rotasi atau akselerasi kepala yang menyebabkan pusing bergoyang misalnya mabuk perjalanan. Bahan kimia, termasuk obat atau bahan berbahaya yang memicu muntah (emetik) dengan bekerja pada bagian atas saluran cerna atau dengan merangsang kemoreseptor di chemoreceptor trigger zone khusus di samping pusat muntah di otak, contohnya obat kemoterapi. 3 Muntah psikogenik akibat faktor emosi, termasuk yang menyertai pemandangan atau bau yang memualkan serta kecemasan seperti saat sebelum diperiksa. 3. Mekanisme muntah Mual disebabkan oleh adanya distensi atau iritasi di bagian saluran gastro intestinal, tetapi bisa juga dirangsang oleh pusat – pusat otak yang lebih tinggi Muntah adalah suatu reflex kompleks yang diperantarai oleh pusat muntah di medulla oblongata. Impuls-impuls aferen berjalan ke pusat muntah sebagai aferen vagus dan simpatis. Obat-obat tertentu mencetuskan muntah dengan mengaktifkan pusat muntah yang disebut Chemoreceptor Trigger Zone (CTZ) yang terletak di dasar ventrikel keempat. Pengaktifan ini dapat secara langsung memicu muntah, maka muntah akan terjadi melalui pengaktifan beberapa saraf kranialis ke kerongkongan serta neuron-neuron motoric spinalis ke otot abdomen dan diafragma. 4. Saraf yang terlibat : Chemoreceptor Trigger Zone system vestibular nervus vagus saraf kranialis V, VII, IX, X dan XII ke traktus gastrointestinal bagian atas dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen 5. Gejala dan tanda Mual, seringkali mempunyai gejala dan tanda seperti : Pucat, meningkatnya salivasi, berkeringat, hendak muntah, hendak pingsan, takikardia. Muntah, gejala yang terkait seperti : nyeri, penurunan berat badan, demam, menstruasi, massa abdomen, ikterik dan sakit kepala. 6. Pencegahan Hindari makanan yang sulit dicerna. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol. Bila sering mabuk kendaraan, minum obat anti mabuk sebelum berangkat. Bila sudah terjadi mual, cobalah minum air putih. Hindari makan terlalu banyak dan terlalu cepat. 4 VII. KESIMPULAN Dari pemicu diatas dapat disimpulkan bahwa, mual adalah sensasi subyektif yang tidak menyenangkan dan sering mendahului muntah. Muntah adalah ekspulsi isi gatrointestinal melalui mulut akibat kontraksi usus dan otot dinding abdomen dimana ekspulsi terjadi secara spontan. Mual, seringkali mempunyai gejala dan tanda seperti pucat, meningkatnya salivasi, berkeringat, hendak muntah, hendak pingsan, takikardia. Gejala yang terkait muntah misalnya nyeri, penurunan berat badan, demam, menstruasi, massa abdomen, ikterik dan sakit kepala. Dimana pusat mual dan muntah dipersarafi oleh saraf simpatis (nervus vagus) dan saraf kranial V, VII, IX, X dan XII. 5 DAFTAR PUSTAKA 1. Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta : Erlangga. 2. Ganong, William F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta : EGC. 3. Guyton, Arthur.C, Hall, John. E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC. 4. Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: EGC. 5. Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC. 6. Silbernagl, Stefan dan Lang, Florian. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC. 6