MATERIAL-MATERIAL BAHAN BANGUNAN Di susun oleh : AMRI ASNAWI 03420160077 FAKULTAS TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2018/2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peradaban manusia dari jaman dahulu sampai sekarang berkembang sangat cepat dan banyak teknologi-teknologi yang sudah diketemukan oleh para ahli. Semakin majunya peradaban manusia dari jaman prasejarah sampai jaman moderen saat ini ditunjang oleh banyaknya fasilitas dan infrastruktur yang mempermudah kehidupan manusia. Fasilitas dan infrastruktur tersebut berjalan searah dengan peradaban manusia. Majunya suatu peradaban manusia pada suatu daerah dapat ditinjau dari kehidupannya terutama masalah fasilitas dan infrastruktur. Jika pada peradaban tersebut terdapat banyak infrastruktur megah, maka bisa dikatakan bangsa tersebut mempunyai peradaban yang tinggi, sebagai contoh mesir dengan piramidanya. Perkembangan bangunan ataupun infrastruktur di dunia tidak terlepas dari ilmu teknik sipil dan arsitektur, karena dua disiplin ilmu terbsebut yang paling dominan pada perkembangan bangunan. Dalam perkembangannya sekarang manusia tidak hanya mempergunakan bahan yang tersedia di alam tetapi juga membuat bahan bangunan tersebut yang bahannya diambil dari alam dengan bantuan mesinmesin moderen untuk menunjang perkembangan infrastruktur yang lebih kompleks dari pada infrastruktur pada jaman dahulu. BAB II PEMBAHASAN A. DINDING Dinding adalah salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Dilihat dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural (bearing wall). Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka (untuk kayu) dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material atau bahan sesuai dengan kebutuhannya, contoh-contoh dinding adalah : 1. Dinding Beton: Penggunaan blok beton sudah dikenal sejak jaman pembangunan piramid-piramid di Mesir, kuil-kuil tua Yunani dan dinding-dinding bangunan Kerajaan Romawi. Dan seperti yang kita ketahui, bangunan-bangunan tua yang didirikan dengan blok beton ini banyak yang masih bertahan dengan kokoh hingga saat ini. Ini menunjukkan salah satu kelebihan blok beton dibandingkan dengan material bangunan lainnya. Dinding Beton Dahulu blok beton dapat digunakan untuk membuat dinding pengganti bata merah, namun karena bobot dari blok beton ini lebih berat dari bata merah maka akan berpengaruh pada besarnya struktur. Seiring dengan majunya teknologi bahan bangunan, diciptakan bata ringan yang mempunyai kualitas lebih baik di bandingkan blok beton. Mempertimbangkan untuk menggunakan bata ringan untuk membangun dinding rumah Anda juga? Bagaimana jika Anda cermati terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan bata ringan di bawah ini. Kelebihan blok beton: 1. Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. Tidak hanya api, bata ringan juga bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim. Entah itu badai, panas menyengat, angin kencang, hingga cuaca di bawah nol derajat. 2. Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat, dan tentunya bebas pengeroposan. 3. Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara, sehingga cocok untuk Anda yang memiliki rumah di daerah perkotaan yang cenderung lebih bising. 4. Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat bangunan lebih cepat selesai didirikan. Tanpa terasa bangunan Anda pun sudah setengah jadi. Namun, bata ringan juga memiliki kekurangan yang juga perlu Anda catat sebagai bahan pertimbangan. Proses pembuatan bata ringan ini dilakukan secara pabrikasi sehingga permukaannya lebih halus di bandingkan permukaan pada bata merah biasa. Karena itu, pada saat aplikasi plester kadang kala adukan tidak dapat menempel sempurna kadangkala dibutuhkan trik khusus agar aplikasi plester lebih mudah. Permukaan bata ringan jauh lebih halus dibandingkan bata merah, sehingga untuk pekerjaan pasangan dan plesteran pada permukaan bata ringan diperlukan produk yang berkualitas. 2. Dinding Batu Buatan: Dinding Bata Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi standar peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Dinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding bata tsb. Pengerjaan dinding pasangan bata dan plesterannya harus sesuai dengan syarat-syarat yang ada, baik dari campuran plesterannya maupun teknik pengerjaannya. (Materi Pasangan Bata) Dinding Bata Merah Dinding Batako Batako Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang. Selain itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak memerlukan plesteran+acian lagi untuk finishing. Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara lain: a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan. b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh direndam dengan air. c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/ batu yang lancip. d. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di tengah – tengah. e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan balok beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan. 3. Dinding Kayu : Dinding Kayu Dinding Kayu Log/ Batang Tersusun Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural. Dinding Papan Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal. Konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu horizontal dan vertikal dengan jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran ± 2 m, tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20, 3/ 25, dll). Pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/ hubungan antar papan (tanpa celah) agar air hujan tidak masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang bisa mengalami muai dan susut. Dinding Sirap Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada papan atau reng, dengan 2 – 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 – 60 cm). 4. Dinding Batu Alam : Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian dinding dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas permukaan tanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis, hanya diperlukan. B. LANTAI Lantai merupakan penutup permukaan tanah dalam ruangan dan sekitarnya. Lantai juga bagian bangunan yang digunakan untuk pijakan kaki. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi bangunan, bahan lantai juga mengalami kemajuan yang pesat. Berbagai macam produk lantai mulai bermuncul mulai dari bentuk yang sederhana sampai yang kompleks, selain itu dari segi harga juga beragam, dari yang murah sampai yang mahal. FUNGSI Lantai memiliki berbagai berfungsi mulai sebagai fungsi utamanya yaitu ebagai alas pijakan kaki sehingga memberikan kenyamanan ketika berjalan di atasnya, sampai dengan memberi nilai estetika suatu ruang dalam bangunan sehingga dapat menambah nilai jual bangunan tersebut. JENIS-JENIS BAHAN LANTAI ALAMI 1. Lantai Batu Candi Ciri-ciri : warna gelap Bahan : batu alam Ukuran : 20x20 cm, 15x30 cm, 20x40 cm, 30x30 cm Kelebihan : Kekurangan : Aplikasi : lantai eksterior, lantai kamar mandi Perawatan : disiram dan disikat. 2. Lantai Batu Sikat Ciri-ciri : memiliki tekstur bermotif Bahan : campuran semen, pasir dan batu sikat Ukuran : bervariasi Kelebihan : memiliki banyak motif dan menarik Kekurangan : memerlukan perawatan ekstra Aplikasi : taman dan carport Perawatan : di coating (pemberian pelapisan saat pemasangan) untuk menghindari jamur dan lumut. 3. Lantai Andesit Ciri-ciri : warna abu-abu, tekstur kasar dan halus Bahan : batu alam Ukuran : 15x30 m, 20x20 cm, 30x30 cm Kelebihan : bernilai estetika tinggi, indah dan alami kekurangan : mudah berlumut dan berjamur Aplikasi : lantai eksterior Perawatan : tiga tahun sekali dilakukan coating agar warna tetap terjaga dan mengkilap 4. Lantai Batu Lempeng Ciri-ciri : tekstur kasar, bentuk ada yang beraturan dan tidak beraturan, warna hitam dan abu-abu. Bahan : batu alam Ukuran : sangat bervariasi Kelebihan : bernilai estetika tinggi, indah dan alami kekurangan : mudah berlumut dan berjamur Aplikasi : lantai teras dan carport Perawatan : disikat agar kotoran tidak menempel JENIS-JENIS BAHAN LANTAI BUATAN 1. Lantai Tegel Ciri-ciri : warna abu-abu dan tekstur kasar Bahan : campuran semen dan pasir Ukuran : 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, dan 20 x 20 cm Warna & motif : abu-abu, kuning, merah, biru, dan lain-lain. Kelebihan : harga murah, pemasangan mudah. Kelemahan : jika terkena asam/cuka akan membekas bernoda yang sulit untuk dibersihkan. Aplikasi : lantai ruangan Perawatan : disapu dan dipel. 2. Lantai Teraso Ciri-ciri : tekstur kasar, warna putih, kuning, hijau, dan lain-lain. Bahan : campuran semen dan pasir, bagian atasnya dilapisi dengan bahan keras, kombinasi campuran antara kulit kerang laut dengan pecahan marmer Ukuran : 20 x 20 cm, 30 x 30 cm Kelebihan : memiliki motof yang beragam Kelemahan : mudah berlumut jika sering terkena air. Aplikasi : lantai eksterior Perawatan: diberihkan dan di jaga agar tidak lembab 3. Lantai Keramik Ciri-ciri : permukaan halus, warna dan motif sangat bervariasi Bahan : tanah liat yang di olah Ukuran : 15 x 20 cm, 20 x 20 cm, 30 x 20 cm, 40 x 40 cm, 50 x 50 cm, dan lain-lain. Kelebihan : perawatan mudah, tidak mudah tergores, mudah dibersihkan, tahan lama, tidak tembus air. Kekurangan : mudah berlumut untuk lantai yang khususnya nat antara keramik Aplikasi : lantai ruangan interior dan eksterior Perawatan : disapu dan dipel dengan cairan pembersih keramik. basah 4. Lantai Marmer Ciri- ciri : warna putih agak kekuningan Bahan : batu marmer Ukuran : 5 x 20 cm, 10 x 20 cm, 15 x 30 cm, 20 x 20 cm, 50 x 50 cm Kelebihan : mudah & mewah, tahan api, mampu menahan beban berat. Kelemahan : jika terkena cairan akan meresap dan tidak mudah hilang/bias berlumut, mahal. Aplikasi : lantai ruangan, kamar mandi kering dan tangga Perawatan : usahakan agar selalu kering, noda dibersihkan dengan air hangat. 5. Lantai Granit Ciri-ciri : terdapat bintik-bintik putih, warna & motif tersedia dalam berbagai variasi Bahan : Batu Granit Ukuran : 30 x 30 cm, 40 x 40 cm, 60 x 60 cm Kelebihan : indah & menarik, tahan api, kuat terhadap getaran, keras, mampu menahan beban yang berat. Kelemahan : jika terkena cairan berwarna akan meresesap tidak akan hilang, harga relatif mahal. Aplikasi : lantai ruangan, stepnosing, lantai dapur, kamar mandi, dan teras Perawatan : dibersihkan, gunakan pemutih untuk menghilangkan noda. 6. Lantai Kayu dan Olahan (parket) Bahan : kayu Jenis : lantai kayu alami, misal : balok/papan Kelemahan : mudah terbakar, tergores, dapat menyusut dan memuai terhadap cuaca, harga relatif mahal, pemasangan khusus Kelebihan : berkesan alami dan hangat, bernilai estetika tinggi Aplikasi : lantai interior Perawatan : pelapisan sebelum pemasangan, Jika terkena tumpahan noda segera dilap. 7. Lantai Paving Ciri-ciri : permukaan kasar dan bentuk bervariasi Bahan : semen dan pasir Ukuran : bervariasi sesuai pola (tebal sekitar 6-8 cm) Kelebihan : pemasangan mudah dan murah Kelemahan : mudah berlumut, tidak mampu menahan beban berat Aplikasi : lantai taman (outdoor) Perawatan: dibersihan dan usahakan agar tidak lembab karena bisa berlumut 8. Lantai Vinyl Ciri-ciri : bermotif anyaman, coklat Bahan : material buatan Kelebihan : tahan lama, mudah dibersihkan, tahan air Kelemahan : bernilai estetika tinggi Aplikasi : lantai ruangan Perawatan : Cukup dibersihkan menggunakan pembersih khusus vinyl 9. Lantai Teracota Ciri-ciri : tekstur halus tapi tidak licin Bahan : tanah liat Ukuran : bervariasi Kelebihan : bernilai estetika tinggi, tahan lama dan kuat Kelemahan : relatif mahal, relatif berat, pemasangan yang khusus Aplikasi: lantai eksterior dan stepnosing Perawatan: disikat dan dibersihkan. 10. Lantai Plester Ciri-ciri : Halus dan diberi lapisan aci di atasnya Bahan : campuran semen dan pasir perbandingan 1:5 Aplikasi : teras dan selasar Perawatan : disapu dan dibersihkan 11. Nosing Tile Ciri-ciri : bentuk hampir setengha lingkaran dengan motif dan warna yang bervariasi Ukuran : panjangnya sekitar 10 cm. Aplikasi : untuk tepi tangga, lantai, dan teras (saat ada perbedaan ketinggian). C. Jenis-jenis Material Penutup Atap Setiap jenis material penutup atap punya kelebihan dan kekurangannya masingmasing. Anda bisa memilihnya dengan mempertimbangkan penampilan, kepraktisan, bentuk, dan rencana desain. Ada beberapa jenis material atap yang saat ini banyak digunakan, yaitu sebagai berikut. 1. Atap Sirap Atap sirap adalah atap yang terbuat dari bahan kayu. Biasanya kayu yang dipakai ialah kayu ulin atau kayu jati. Kata sirap berasal dari bahasa jawa yang berarti potongan-potongan yang berbentuk lembaran tipis. Atap ini sering kali digunakan sebagai penutup pada rumah joglo. Namun beberapa tahun belakang, banyak rumah-rumah modern yang memakai atap sirap yang telah dimodifikasi. Penutup atap jenis ini bisa bertahan hingga 25 tahun atau lebih.Untuk harganya sendiri Biasanya atap sirap dihitung per lembar, jadi tinggal anda hitung saja jika satu lembarnya saja mencapai Rp 3 ribuan. Atap sirap merupakan material yang sangat ampuh dalam menampilkan desain natural. Ini dikarenakan bahan bakunya yang berasal dari kayu. Itulah kenapa harga atap tersebut mahal sekali. Sebagai alternatifnya, kini sudah ada atap sirap yang terbuat dari kayu pabrikasi. Meskipun harganya lebih murah, tetapi kekuatan yang dimiliki oleh bahan ini tidak terlalu kuat. Kelebihan atap sirap : Atap sirap memiliki kelebihan dari sisi bentuk fisik. Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat alami. Atap Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena sifatnya yang alami. Atap sirap yang berbahan kayu ulin cenderung awet. Atap sirap kokoh namun tetap ringan. Kekurangan atap sirap : Bahan genteng atap sirap susah didaptkan. harga genteng atap sirap cenderung lebih mahal. pemasangannya lebih susah bila dibanding jenis genteng keramik atau genteng beton perawatan genteng atap sirap harus teratur Pemasangan atap sirap harus benar-benar memperhatikan ukuran dan tingkat kemiringan atap. Idealnya atap ini dipasang pada kemiringan 40 derajat, serta minimal adalah 25 derajat. Derajat kemiringan tersebut memungkinkan air hujan yang jatuh dan menimpa atap bisa langsung mengalir ke bawah, tanpa menggenangi di atas atap. Sementara bila pemasangan atap kurang dari 25 derajat akibatnya air hujan akan tergenang di atas atap dan menyebabkan bahannya gampang lapuk. Sebelum dipasang di posisinya, Anda perlu memastikan bentuk dan ukuran atapatap tersebut sudah presisi. Sebab jika atap ini tidak presisi, atap pun menjadi renggang sehingga rawan mengalami kebocoran. Pemasangan atap sirap dimulai dari bagian paling bawah terlebih dahulu. Setelah satu barisan atap sirap tersusun sempurna, Anda bisa meneruskan pemasangan di bagian atasnya Berikut ini langkah-langkah dalam pemasangan atap sirap yang benar : 1. Lakukan pemotongan terlebih dahulu pada bagian ujung-ujung bilah kayu sirap sebagai bahan atap sirap. Tujuannya adalah supaya bentuknya rapi dan presisi sehingga susunan atap pun menjadi rapat. 2. Apabila Anda berniat untuk membuat model ekspose dari atap sirap ini, pastikan sisi permukaan bagian bawahnya sudah rapi. Disarankan untuk mempertahankan warna dan tekstur asli kayu. 3. Pemasangan bilah-bilah atap sirap pada dasarnya sama seperti atap genteng. Atap ini disusun secara per baris, mulai dari bagian paling bawah hingga ke atas. 4. Sebagai bahan perekat untuk mempertahankan posisi bilah-bilah kayu, Anda bisa memakunya ke bagian usuk. Ada dua macam paku yang digunakan yaitu paku kuningan dan paku biasa. 5. Gunakan alat paku tembak untuk menancapkan paku-paku tersebut agar pengerjaannya lebih cepat dan mudah. Hal ini mengingat jumlah paku yang harus ditancapkan dalam memasang atap sirap mencapai ribuan. Anda bisa membeli alat ini di Toko Alat Perabotan. 6. Pada umumnya, atap sirap dipasang secara berlapis-lapis yang terdiri atas 3-4 lapisan. Adapun susunan atap sirap dari mulai bagian yang terbawah yaitu sirap layer pertama, tripleks, alumunium foil, sirap layer kedua, sirap layer ketiga, dan sirap layer keempat. 2. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional Genteng tanah liat merupakan genteng yang dibuat secara tradisional. Genteng ini terbuat dari bahan tanah liat yang dicetak kemudian dibakar pada tungku tradisional. Proses pembuatan genteng yang tradisional ini membuat genteng memiliki kekuatan, kepresisian dan kerapihan yang cukup. Anda bisa mendapatkan genteng ini dalam ukuran yang berbeda, ada yang ukurannya besar dan kecil. Untuk bagian finishing, genteng tanah liat tersedia dalam pilihan yang natural atau glazur transparan. Glazur merupakan sejenis coating untuk menutup pori-pori genteng dan memberikan tampilan yang lebih mengkilap. Untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan rangka. Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat. Kelebihan Harga lebih murah Tidak memunculkan hawa yang panas pada ruang meski matahari bersinar dengan panas dan terik Tidak menimbulkan efek negarif pada kesehatan Tidak memunculkan kebisingan ketika hujan turun Mempunyai kuat tekan, sehingga bisa diinjak. Kekurangan Rawan bocor, Pasalnya, jika genteng retak dan bergeser sedikit saja, maka kebocoran tidak dapat dihindarkan. Mudah berlumut dan berjamur System pemasangan yang rumit, Genteng tanah liat menggunakan sistem pemasangan dengan pola zig-zag dan sistem sambungan interloct. Jika anda tidak terlalu paham dan menguasainya, lebih baik anda serahkan kepada ahlinya. Warna cepat pudar 3. Atap Genteng Keramik Merupakan salah satu dari jenis-jenis atap rumah, genteng keramik sebenarnya memiliki bahan yang sama dengan genteng tradisional, yakni terbuat dari tanah liat. Tetapi pada pembuatan genteng keramik, penggunaan material tanah liat disortir, lalu dicetak dan dipress menggunakan peralatan modern di pabrik besar sehingga kekuatan, kepresisian dan kerapihannya terbilang tinggi. Dengan proses pemanasan pada suhu 1000 C, tanah liat berubah menjadi sangat keras sehingga menyerupai keramik lantai. Bahan baku dan komponen yang biasa digunakan adalah : Komponen utama : tanah liat & kaolin Bahan baku (mengurangi susut) : pasir kuarsa Aditif : surfactants & plasticizer Nepheline, terak & feldspars (untuk mengurangi suhu sintering) . Pilihan warna dan finishing glazuur pada genteng keramik juga jauh lebih beragam dan halus, karena dilakukan dengan peralatan modern. Tidak heran, harganya pun juga lebih mahal daripada genteng tradisional. Diperlukan 13-14 buah genteng/meter persegi, dengan harga Rp 7.800–Rp 8.0000 per buah. Jenisjenis genteng keramik biasa dinamai sesuai dengan nama pabrikan masingmasing. Ketahanannya sekitar 20–50 tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan. Kelebihan Genteng keramik memiliki warna yang jauh lebih tahan lama Daya tahan superior, mampu menahan beban hingga 180 kg Tahan terhadap api Tidak menghantarkan panas Kekurangan Genteng harus dipasang dengan teliti Bobot yang berat yang akan berdampak kepada rangka atap bangunan Tidak cocok untuk rumah minimalis Tata cara Pelaksanaan Pekerjaan Atap Genteng Keramik 1. Persiapan Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan penutup atap genteng keramik. Approval material yang akan digunakan. Persiapan lahan kerja. Persiapan material kerja, antara lain : zinkcalume, genteng ringan, nok atap, dynabolt, sekrup, dll. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : schaffolding, waterpass, meteran, selang air, bor listrik, cutting well, benang, dll. 2. Pengukuran Terlebih dahulu lakukan survey lapangan untuk area yang akan dipasang penutup atap genteng ringan dan penentuan leveling ketinggian rangka atap baja ringan. 3. Fabrikasi kuda-kuda atap baja ringan dan pemasangannya Kuda-kuda atap baja ringan mulai difabrikasi pada saat kolom lantai atas sudah terpasang, dengan asumsi setelah ring balk selesai dicor, kuda-kuda baja ringan sudah siap untuk dipasang. Pemotongan baja ringan dilakukan dengan menggunakan mesin potong baja ringan. Setelah ring balok selesai dicor, diadakan pengukuran dan setting supaya lebih akurat. Setelah semua ukuran diketahui, maka atap baja ringan mulai dapat dipasang yang menumpu pada ring balk dengan perkuatan baut dynabolt. Perkuatan antara rangka baja ringan dengan menggunakan sekrup (baut). Karena daya tariknya tinggi dan kekakuannya rendah, maka factor yang sangat menentukan dalam pekerjaan kuda-kuda baja ringan adalah pengaku (bracing). 4. Pemasangan reng baja ringan Sebelum reng baja ringan dipasang, pastikan dahulu bahwa posisi kemiringan kuda-kuda baja ringan sudah sama dan kuat sehingga tidak akan ada lagi perubahan. Kuda-kuda baja ringan diberi tanda untuk pemasangan siku penahan reng. Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan diberi tanda, kemudian reng dipasang diatas kuda-kuda baja ringan pada posisi plat siku dengan perkuatan menggunakan sekrup. 5. Pasang penutup atap genteng keramik Setelah seluruh kuda-kuda baja ringan dan reng terpasang dengan benar (setting) dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan genteng ringan. Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak sama mengakibatkan genangan air. Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan nok atap. Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan penutup atap). 4. Atap Genteng Beton Genteng beton dibuat menggunakan campuran semen dan pasir yang kemudian dikombinasikan dengan pigmen berwarna. Campuran tersebut kemudian diolah dalam ekstrusi tekanan tinggi dan dipanasi sehingga menghasilkan genteng beton yang berkualitas. Dulu genteng beton jarang ditemukan. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, kini proses produksi genteng beton menjadi semakin mudah dan murah sehingga makin diminati masyarakat. Genteng beton sendiri dibagi menjadi dua tipe. Ada genteng beton gelombang dan genteng beton flat. Kedua tipe genteng ini memiliki daya tutup yang sama, yaitu 11 genteng per meter persegi. Kelebihan : Memiliki daya tahan yang kuat, usia penggunaannya bisa sampai 20 tahun Tidak menimbulkan kebisingan Harga lebih murah dari genteng keramik Anti karat Kekurangan : Bobot yang cukup berat sekitar 60 kg /m2 Sehingga memerlukan penopang yang kuat Kurang tahan terhadap kebocoran karena interlock tidak sempurna dan keretakan pada bodi Cara pemasangan genteng beton: 1. Pasang reng 3 x 4 cm dalam jarak 25 cm atau disesuaikan dengan ukuran atap agar tidak ada genteng beton yang terbuang. 2. Pasang genteng mulai dari bawah, kanan ke kiri, dilanjutkan ke sisi atas. 3. Pemasangan genteng di sisi atas tidak benar-benar lurus per modul namun dibuat zig-zag/bergeser mengikuti garis acuan yang ada pada genteng. 4. Pastikan bahwa genteng terpasang dengan benar, pas, dan saling mengunci antar genteng (ada sistem interlocking). Pada kemiringan atap lebih dari 400, , diperlukan paku atau sekrup. 5. Atap Seng Salah satu jenis-jenis atap rumah yang dapat digunakan adalah atap seng. Tidak hanya dapat diaplikasikan pada berbagai jenis-jenis rumah tinggal namun seng juga biasa digunakan pada bangunan-bangunan industri. Seng merupakan atap yang sudah diproduksi sejak tahun 1800-an, dimana seng dihasilkan melalui proses pengolahan dari logam tipis yang kemudian di cetak dalam bentuk gelombang. Ukuran seng biasanya berbeda tergantung produsen atau pabrik yang membuat. Umumnya ukurannya sekitar 83 x 200 cm dengan ketebalan beragam dari 0.5, 0e.7, 0.8 hingga 1 mm. Atap seng merupakan salah satu produk atap yang di produksi dalam bentuk lembaran tipis dan ringan, sehingga dalam proses pemasangan dan penggunaan akan lebih mudah. Selain itu, daya tahan seng juga dikatakan baik karena mampu bertahan cukup lama serta tahan terhadap korosi, terlebih jika sebelumnya seng di cat terlebih dahulu. Pada umumnya, seng lebih banyak digunakan pada bangunan-bangunan pergudangan, garasi dan bangunan industri lainnya dibandingkan dengan rumah. Namun di pedesaan cukup banyak rumah yang ditemukan beratap seng, karena seng dinilai murah dan baik sebagai cara membangun rumah dengan dana minim. Kelebihan: Atap seng lebih murah dibandingkan dengan jenis atap lainnya Mudah didapatkan Proses pemasangan mudah dan cepat Tahan terhadap rayap Kekurangan: Ketika lapisan zinc pada lembaran seng telah terkelupas, maka atap seng akan dapat terserang karat yang kemudian menjadikan kerusakan pada seng tersebut. Dapat menghantarkan panas Menyebabkan kebisingan ketika turun hujan Cara pemasangan atap seng: 1. Memastikan kerangka atap seng Sebelum memasang atap seng, terlebih dahulu pastikan struktur rangka kayu atap sudah terpasang dengan benar. Karena setiap genteng memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan juga ketentuan yang berbeda juga. Mulai dari kemiringan, jumlah reng dan gording dan sebagainya. Untuk atap seng kemiringan yang dibutuhkan adalah sekitar 5 derajat hingga 15 derajat. Sehingga atap seng tidak membutuhkan kaso, namun tetap menggunakan gording. Gording kayu yang digunakan adalah berukuran 5 x 10 cm. 2. Persiapan pemasangan Pastikan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mendukung proses pemasangan sudah tersedia. Seperti atap seng gelombang, apakah jumlahnya cukup atau tidak. Anda juga dapat memilih atap seng yang sesuai dengan warna cat rumah elegan pada eksterior rumah Anda. Pilihlah warna yang dapat membuat bangunan Anda dapat lebih menonjol di lingkungan setempat. Selanjutnya adalah menyiapkan alat-alat lain seperti sekrup, paku, serta kunci khusus yang jumlahnya telah dipersiapkan menyesuaikan dengan kebutuhan atap. 3. Pengecekkan sebelum pemasangan Perlu memastikan bahwa pada rangka atap sudah terdapat penyangga atap yang biasa dikenal dengan sebutan reng. Dimana alat ini digunakan sebagai alat pendukung atap sehingga pemasangan atap dapat bertahan lama serta kuat dan tidak mudah copot. Selain itu untuk menanggulangi suara bising yang ditimbulkan oleh atap seng ketika terkena percikan air hujan, Anda dapat menambahkan wire mesh sebelum proses pemasangan atap. Wire mesh ini merupakan insulasi yang ditujukan untuk mengurangi panas matahari serta suara bising. 4. Proses finishing Proses pemasangan atap dapat dilakukan. Dengan menggunakan paku, Anda dapat meletakkan lembaran atap seng tersebut pada penyangga yang sebelumnya telah dibuat. Ketika posisi sudah dinilai tepat, atap bisa segera di paku. Lakukan pada seluruh bagian atap. 6. Atap Dak Beton Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton. Penerapannya biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot. Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan waterproof pada bagian atasnya. Kelebihan: Permukaan yang datar bisa difungsikan juga sebagai lantai. Kita bisa menempatkan benda seperti furniture atau pot tanaman Tergolong atap yang kuat dan tidak mudah rusak, tahan terhadap cuaca dan terpaan angin Mampu menahan panas sinar matahari dengan baik Termasuk atap yang tahan terhadap api sehingga tidak mudah terbakar. Kekedapan terhadap air tergolong baik. Kelemahan: Proses pengerjaan tergolong rumit Tergolong atap dengan biaya mahal Sering terjadi kebocoran akibat pengerjaan yang kurang sempurna Permukaan yang datar kurang bagus dalam mengaliri air Berat material member beban berlebih kepada struktur bangunan Proses pembuatan dak beton Pekerjaan dak beton konvensional diawali dengan pembuatan cetakan (bekisting) dan pembesian balok serta pelat beton. Selain untuk menopang pembesian dan menampung adonan beton yang akan dituang atau cor, bekisting juga memberi bentuk. Bekisting bisa dibuat dari papan, multipleks, atau bahan lain yang sesuai, dan ditopang oleh perancah (scaffolding) sebagai penyangga sementara. Setelah pekerjaan persiapan selesai harus dilakukan pemeriksaan ulang pada bekisting, meliputi dimensi, elevasi, kelurusan, kerapatan sambungan), dan juga pemeriksaan tulangan (dimensi, jumlah dan jarak besi tulangan, kekuatan bendrat). Untuk memeriksa elevasi bisa dibantu theodolit dan waterpass. Pipa-pipa yang memuat jaringan elektrikal ataupu sebagai jaringan utilitas juga harus dipastikan telah terpasang dengan baik. Selanjutnya bekisting harus dibersihkan dari segala jenis kotoran. Jika perlu, bisa digunakan kompresor udara. Adukan beton yang akan dicor, bisa dibuat secara konvensional, menggunakan mesin molen kecil, ataupun dipesan adonan siap cor “ready mix”, yang biasanya didatangkan oleh truk molen besar. Jika telah siap bisa dilakukan pengecoran pelat lantai dan balok (bisa juga sekaligus dengan kolom). Pastikan adonan beton telah melalui pengujian slump. Beton yang telah dituang diratakan dengan penggaruk (papan perata) dan dipadatkan dengan mesin vibrator. Sebagai acuan bisa digunakan tinggi peil lantai. Jeda waktu untuk pengecoran satu bidang sebaiknya dihindari, karena berpotensi memicu terjadinya retak/kebocoran. Jika terpaksa menghentikan pengecoran, sebaiknya pada posisi ¼ bentang (dihitung dari tumpuan). Jika mungkin, pengecoran baik dilakukan malam hariuntuk mengantisipasi sinar matahari yang ekstrem. Pengecoran siang hari akan baik bila dilakukan di bawah terpal pelindung. Pembongkaran bekisting sebaiknya dilakukan setelah 4-21 hari, seturut proses pengerasan dan pengeringan beton. Sebelum kering sempurna, sebaiknya dak beton tidak dibebani berlebihan. Dak beton yang difungsikan sebagai atap, idealnya dilapisi bahan waterproofing penutup pori-pori beton untuk mengantisipasi rembes atau bocor. 7. Atap Genteng Metal Genteng metal terbuat dari campuran bahan-bahan seperti zinclacume,baja ringan dan galvanis. Bentuk genteng ini memliki ukuran panjang, lebar dan ketebalan tertentu. Terdapat dua jenis genteng metal yaitu genteng polos dan genteng berpasir. Keunggulan genteng berpasir yaitu mampu menahan panas dan meredam suara. Atap ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat. Ukurannya lebih besar dari genteng tanah liat, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm. Kelebihan: Daya tahan tinggi, Bahan atap yang satu ini bersifat anti pecah juga anti jamur, anti lapuk dan anti rayap. Dengan karakteristiknya, genteng metal dapat digunakan hingga berpuluh-puluh tahun pemakaian tanpa mengalami kerusakan yang serius. Bobot tang ringan, Berat susunan genteng metal yang membentuk luas sebesar 1 m2 rata-rata adalah 7 kg. Jika dibandingkan dengan atap beton, dengan luas yang sama bobot yang didapat adalah sekitar 60 kg. Rangka atap sederhana, Bobot genteng metal sangat ringan sehingga tidak memerlukan struktur rangka atap yang rumit. Biasanya, genteng metal dipasang menggunakan penyangga yang terbuat dari bahan baja ringan. Harga ynag murah Kekurangan: Ruangan menjadi panas, Hal ini karena metal merupakan kondukor yang baik sehingga panas yang terpantul dari terik matahari akan diteruskan kembali ke dalam ruangan. Pengelupasan warna, Menimbulakan bising Rentan terhadap tekanan, Genteng metal rupanya rentan terhadap tekanan yang kuat. Jika hujan deras menerpa, kemungkinan genteng penyok akan terjadi. Hal ini tergantung pada pilihan logam yang digunakan untuk lapisan genteng. Anda dapat menggunakan tembaga serta alumunium yang cenderung lebih lembut dan rentan terhadap penyok. 8. Genteng Aspal Atap ini juga biasa di sebut atap bitumen. Jenis atap ini tidak sepenuhnya terbuat dari aspal, tetapi dicampur juga dengan bahan lain yaitu beberapa jenis serat organic, bubur kertas, resin serta campuran lain. Penggunaan aspal pada genteng ini adalah untuk menciptakan waterproof atau anti air. Jadi, bila dipasang di atap rumah , resiko terjadi kebocoran dapat dikatakan tidak ada sama sekali. Jika dibandingkan dengan genteng tanah liat, bobot genteng aspal jauh lebih ringan, setiap satu meter perseginya hanya berkisaran 4 kg. sedangkan genteng tanah liat mencapai 8 kg/m2. kelebihan: Bobot yang lebih ringan Serba guna karena dapat diterapkan pada semua jenis atap Banyak variasi mulai dari bentuk, warna, dan harga Tahan terhadap api Kekurangan: Rentan terhadap beberapa jenis kerusakan, terutama akibat angin kencang. Kerusakan biasanya terjadi saat angin kencang mengangkat genteng, membuatnya terlepas dari kerangka atap, atau merobeknya sehingga meninggalkan struktur atap yang terbuka. Masalah jamur Proses pemasangan: hal pertama yang Anda lakukan adalah dengan memasang kerangka reng pada atap bangunan. Reng satu dengan yang lain pastikan berjarak maksimal 40.5 cm untuk menjaga ketahanannya. Jika sudah melakukan pemasangan reng, berikan lapisan multipleks/polywood (bahan kedap air) pada bagian atasnya. Pasang multipleks tersebut dari bawah dahulu kemudian menuju atas. Untuk bagian atap paling bawah, pemasangan multipleks di letakkan 10 cm lebih maju dari lisplank. Kemudian pasang juga flashing dengan bentuk U untuk menahan air hujan dan huruf Z di bagian dinding sopi. memasang pelapis underlayer. Sekarang tersedia 2 macam underlayer yang dapat Anda pilih sesuai kemiringan atap. Untuk kemiringan atap lebih dari 15 sampai 90 derajat gunakan underlayer berbahan geotextile atau dari bahan yang mirip dengan kertas amplas, tujuannya agar mengurangi kelembaban pada multipleks. Sedangkan pada kemiringan 1 sampai 15 derajat gunakan underlayer waterproofing membrane jenis torching pasang dulu starter atau yang disebut lembaran genteng pada atap bangunan secara berderet. Buka dahulu pelindung HDPE protection film adhesive shingle pada tiap lembarannya. Starter ini berguna sebagai penutup celah diantara daun bitumen yang terlihat dari bawah sekaligus meluruskan pemasangan genteng aspal nanti. Jangan lupa juga untuk membuka pelindung HDPE protection film adhesive shingle pada tiap lembarnya. Pasang genteng aspal secara berurutan berdasar pada garis lembaran genteng yang telah dipasang sebelumnya. Pemasangannya sama, dimulai dari bawah baru menuju ke atas. Untuk lebih merekatkan bagian genteng, Anda bisa memakunya bila ketinggian atap melebihi 15 derajat. Pada atap dengan kemiringan lebih dari 15 derajat dapat dibantu dengan paku. Paku genteng aspal pada bagian nat/paritnya maksimal berjumlah 4. Untuk atap dengan kemiringan dibawah 15 derajat gunakan teknik mebran torching bakar. Setelah itu barulah Anda bisa memasang overlap sebagai langkah akhir disetiap sudut atap bangunan. 9. Genteng kaca Genteng kaca merupakan genteng yang tebuat dari kaca. Berfungsi sebagai penerangan, hal ini dikarenakan genteng kaca yang transparan sehingga dapat membuat sianar matahari masuk ke dalam rumah. Ketebalan dari genteng kaca minimal 5mm.Harga genteng kaca dipengaruhi dari ukurannya. Harga genteng kaca sokka Rp.10.000 dan genteng kaca jatiwangi harganya Rp. 15.000. Kelebihan: Bahannya bersifat transparan Bisa memberikan pencahayaan alami pada rumah Kaca memiliki kesan modern sehingga cocok dipadukan di rumah yang bergaya modern dan minimalis. Kekurangan: Bahannya yang mudah pecah. Penggunaan yang berlebihan akan berakibat meningkatnya suhu ruangan dibawahnya. 10. Atap Polikarbonat Atap polycarbonate adalah atap yang terbuat dari material polycarbonate yang dapat digunakan sebagai atap kanopi, ruang jemur, carpot dan masih banyak lagi. Polycarbonate sendiri merupakan salah satu dari jenis kelompok polimer termoplastik yang akan mudah dibentuk dengan menggunakan panas. Sifat utama dari penggunaan atap ini adalah dapat memberikan perlindungan dari curah air hujan yang turun serta dapat pula menyerap sinar matahari sebanyak hampir sembilan puluh persen. Hal ini menyebabkan ruang-ruang yang di bawahnya tetap terlihat terang dan hangat. Ini dapat menjadi salah satu cara mengatasi udara panas di dalam rumah. Umumnya, ukuran atap polycarbonate adalah 210 m x 11,8 m dengan ketebalan bervariasi yakni mulai dari 5 mm, 6 mm sampai 10 mm. Kelebihan: Meredam radiasi panas matahari Pemasangan mudah Tahan lama & fleksible Kesan modern Tidak bocor Kekurangan: Harga yang mahal Sulit dibersihkan, Pada proses pemasangannya, atap direkatkan dengan selotip supaya tidak menimbulkan rongga-rongga. Jika atap berongga makan akan memicu timbulnya jamur. Jika hal ini sudah ternyata, atap akan sangat sulit sekali untuk dibersihkan. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan dari makalah ini, yaitu: a. Terdapat berbagai macam bahan bangunan yang bervariasi dan mempunyai kegunaan masing-masing b. Berbagai macam bahan bangunan tersebut mempunyai berbagai keunggulan masing-masing dan juga mempunyai kekurangan. 3.2. Saran Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang diinginkan, ada baiknya mengenal jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan kekuranggannya secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk memilih atau menggunakannya dalam proses konstruksi