Uploaded by User33719

JENIS VENTILASI UMUM (RPS 3)

advertisement
2.2 Jenis-Jenis Ventilasi Umum (General Ventilation)
General ventilation atau ventilasi umum biasanya digunakan pada tempat kerja
dengan emisi gas yang sedang dan derajat panas yang tidak begitu tinggi. Jenis ventilasi
ini biasanya dilengkapi dengan alat mekanik berupa kipas penghisap. Sistem kerja yang
dibangun udara luar tempat kerja di hisap dan di hembuskan oleh kipas kedalam rungan
bercampur dengan bahan pencemar sehingga terjadi pengenceran. Kemudian udara
kotor yang telah diencerkan tersebut dihisap dan di buang keluar. Ventilasi umum
digunakan untuk menurunkan konsentrasi kontaminan udara di dalam ruang kerja
sampai mencapai kadar/tingkat yang tidak membahayakan.
Dari suatu ruang kerja dikeluarkan melalui bukaan atau lubang pada dinding dan
memasukkan udara segar melalui bukaan pada dinding lain. Ventilasi umum dapat juga
diartikan dengan pengenceran, yaitu penurunan konsentrasi kontaminan udara dalam
ruang kerja sampai pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan (NAB) dan
keselamatan tenaga kerja. Ventilasi umum dapat berlangsung dengan baik bila :
a.
Kadar kontaminan udara dalam ruang tidak terlalu tinggi agar volume
udara pengencer tidak terlalu besar.
b.
Pekerja berada cukup jauh dari sumber pengencer agar tidak terpengaruh
pencemaran, kadar kontaminan udara masih dibawah nilai ambang batas.
c.
Toksisitas kontaminan masih rendah.
d.
Pencemaran terjadi merata.
Pemasukan dan pengeluaran udara dalam ruang terjadi disebabkan adanya
perbedaan tekanan udara luar dan dalam. Udara akan mengalir dari udara bertekanan
tinggi ke udara bertekanan rendah. Perbedaan tekanan dapat terjadi karena adanya
perbedaan suhu udara dan mengakibatkan terjadinya perbedaan kerapatan udara atau
berat jenis udara. Udara panas dengan berat jenis rendah mengalir keatas, sedang udara
dingin dengan berat jenis tinggi akan mengalir kebawah. Pada ventilasi alamiah udara
mengalir secara alamiah.
Ventilasi umum terlaksana dengan dua cara:
1. Ventilasi Horizontal (Ventilasi Silang)
Arus angin datang dari luar ruang secara horizontal, dapat terjadi bila terdapat
perbedaan suhu udara luar dan dalam ruang atau antar ruang dalam bangunan. Ventilasi
silang berfungsi dengan baik, maka pada dinding harus ada bukaan atau lubang seperti
pintu, jendela, atau lubang angin. Aliran udara masuk kedalam ruangan tidak terlalu
kuat dan tidak terhambat, dan harus diarahkan ke bagian-bagian ruang yang ditempati
atau dipakai. Kemungkinan penempatan lubang ventilasi penempatan lubang ventilasi
adalah penting untuk pengarahan aliran udara dari lubang masuk (inlet) ke lubang
keluar (outlet). Aliran udara yang masuk tidak boleh terhambat, tidak boleh terlalu kuat
dan juga harus diarahkan ke bagian yang ditempati. Karena pada dasarnya semakin
besar perbandingan lubang ventilasi, maka semakin tinggi pula kecepatan angin yang
masuk.
2. Ventilasi vertikal
Aliran udara terjadi karena perbedaan berat jenis lapisan-lapisan udara luar dan
dalam bangunan. Berat jenis kecil udara mengalir keatas, berat jenis besar udara
mengalir kebawah (efek cerobong). Aliran udara terjadi karena perbedaan berat jenis
lapisan udara luar dan dalam bangunan. Contohnya saja seperti pembuatan cerobong.
Semakin tinggi cerobong udara, maka semakin baik pula sirkulasi udara dalam ruangan.
Download