Judul : Perencanaan Kawasan Pesisir Sebagai Kawasan Cepat Tumbuh di Kota Medan Jurnal : AchiGreen Volume dan Halaman : Vol.3/ No.5 (2016) 54-60 Tahun : 2016 Penulis : Oleh Kaspa Eka Putra Review : - Ita (1740.3010.05) - Yoga Juandhica (1740.3010.06) - Besse Mutiara (1740.3010.23) - Sutika Surya Indah p (1740.3010.01) - Khairini Mega Astuti (1740.3010.29) - Rahmat (1740.3010.13) Tanggal : 18 September 2019 Tujuan Penelitian : Untuk Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan aspek wilayah dan kebijakan ekonomi, salah satunya dilakukan melalui kemanfaatan sumber daya pesisir. Kawasan pesisir yang berpotensi untuk berkembang ini adalah kawasan pesisir yang terletak bagian utara kota medan yaitu kecamatan medan belawa, medan labuhan dan medan mareta. Subjek Penelitian : Kawasan cepat tumbuh di wilyah pesisir Metode Penilitian : Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif,dimana metode kualilatif digunakan untuk mendeksripsikan potensi kawasan pesisir kota medan dan kuantitatif digunakan untuk menganalisis konsep kawasan cepat tumbuh yang mampu menopang perekonomian, maka dibutuhkan perencanaan untuk mengalihkan potensi kawasan pesisir kota. Hasil Penelitian : Ditetapkan kota medan sebagai kawasan tawaran cepat tumbuh ekonomi di harapkan akan terdampak terhadap percepatan pembangunan kawasan utara kota medan dan untuk kemamkmuran serta kesejahteraan masyarakat khususnya para nelayan. Pembangunan kawasan pesisir di lakukan secara bertahap dan agar kegiatan cepat tumbuh kota medan di lakukan secara berkelanjutan sehingga perekonomian dan tingkat kesejahteraan kawasan pesisir dapat di tingkatkan. Kekuatan : 1. Potensi sumber daya kelautan dan perikana(laut, perairan umum, rawa, sungai)besar. 2. Tersedianya fasilitas pendaratan dan pelelangan ikan. 3. Kebijakan pemerintah di bidang perikanan dan kelautan yang Dikenal revolusi biru oleh DKP. 4. Tersedianya pasar lokal dan pasar ekspor. Tersedianya kelmbangaan (Bank dan koperasi). Kelemahan : 1. Produktivitas masih rendah 2. Pemanfaatan fasilitas sarana prasana belum maksimal 3. Implementasi kebijakan kurang dan diversifikasi produk perikanan masih terbatas. 4. Fungsi kelembagaan dikawasan minapolitan belum optimal, armda dan alat tangkap belum maksimal dan pengelokasian BBM salah sarana. Perbedaan dengan Rencana penelitian :Di tetapkannya Kota Medan sebagai kawasan cepat tumbuh ekonomi diharapkan akan berdampak terhadap percepatan Pembangunan kawasan utara Kota Medan dan untuk kemakmuran serta kesejahteraan masayarakat khususnya para nelayan . Pengembangan kawasan pesisir dilakasanakan melalui perencanaan yang di harapkan melalui pembangunan secara bertahap akan memaksimalkan tujuan perkembangan ekonomi yang diharapkan dan agar cepat tumbuh ekonomi Kota Medan ini juga dilakukan secara berkelanjutan sehingga perekonomian dan tingkat kesejahteraan para pihak yang terlibat dalam perencanaan kawasan pesisir dapat di tingkatkan. DESKRIPSI KELOMPOK : Kelurahan Selumit Pantai terletak dipinggiran laut yang biasa disebut Belakang Bri atau Kampung Pukat yang memiliki berbagai ragam ras, suku dan agama, baik itu suku tidung, banjar, jawa, bugis dan lain-lain. Adapun dalam kesehariannya berkehidupan sebagai nelayan dan petani tambak serta masyarakat yang berada di wilayah tersebut sangat harmonis, saling bekerjasama baik dari segi material dan non material. Keadaan geografis sangat berpengaruh terhadap segi kehidupan dan meta pencaharian masyarakatnya, hal ini terlihat sebagaimana dijumpai pada masyarakat Pantai umumnya yaitu bermata pencaharian sebagai nelayan meskipun tidak seluruhnya namun sebagian besar pasti pencari ikan. Untuk itu perlunya di sediakan sebuah pembangunan yang ada di pemukiman kumuh Selumit Pantai yang salah satunya dengan menyediakan fasilitas rumah tinggal yang layak untuk ditinggali dan mewadahi aktivitas masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Hunian vertikal sudah cukup banyak diaplikasikan sebagai jawaban permasalahan pemukiman padat yang terjadi. Sehingga pemukiman kumuh dan padat yang berada di Selumit Pantai dapat di kurangi sedikit demi sedikit dengan menata pemukiman masyarakatnya. Karena daerah garis pantai memiliki nilai tinggi yang perlu dikelolah agar tidak merusak potensi kelautan dan perikanan yang ada. Serta membenahi kualitas hidup masyarakatnya agar memiliki kehidupan yang nyaman dan sehat dimulai dari tempat tinggalnya. Tantangan terbesar adalah hunian horizontal yang saat ini dimiliki masyarakat nelayan akibat untuk memudahkan parkir perahu atau menaikan hasil tangkapannya dari perahu. Dengan hunian vertikal yang dirancangkan ini kiranya tetap dapat mempertahankan aktivitas nelayan yang biasanya dilakukan di hunian horizontal. Perancangan Rusun Nelayan di Tarakandapat menjadi solusi untuk menata kembali pemukiman kumuh dan mengurangi padatnya pemukiman di daerah tepi pantai Selumit Pantai, serta memperlengkapi kebutuhan fasilitas penunjang untuk masyarakat nelayan sehingga dapat tetap mengakomodasi aktivitas nelayan dan meningkatkan kesejahteraan denagn kualitas hidup masyarakat setempat. Perancangan ini telahmenjawab permasalahan perancangan yang pertama memindahkan aktivitas masyarakat nelayan yang biasa dilakukan di hunian horizontal ke hunian vertikal, yang kedua mawadahi banyaknya kegiatan masyarakat kampung nelayan yang ada di Selumit Pantai dengan bentukan massa dan karakter ruang. Poyek ini menjadi solusi untuk membantu mewujudkan terealisasi program “KOTAKU” pada kawasan pesisir Selumit Pantai untuk membebaskan dari kawasan kumuh. Dengan menata menjadi hunian vertikal mampu meminimalisir pembangunan hunian horizontal yang menjadikan kawasan Selumit Pantai padat penduduknya. Di harapkan dapat menolong dan bermanfaat bagi masyarakat nelayan agar memiliki tempat tinggal yang layak dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat nelayan yang baik dan sehat, serta mengakomodasi kegiatan dan aktivitas masyarakat nelayan di Selumit Pantai agar lebih efisien dan mudah.