XML - Jurnal UM

advertisement
JURNAL BANGUNAN, VOL. 21, NO.1, DESEMBER 2016: GUNAN, VOL.20, NO.1, DESEMBER 2015:
NAL
EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
SISWA PRAKERIN KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI
BANGUNAN SMK
Zakky El Fuad
Sutrisno
Priyono
Abstrak - Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan
penilaian hasil belajar Prakerin, meliputi: input, proses, dan produk pelaksanaan penilaian
hasil belajar yang dilaksankaan pada Kompetensi Keahlian Konstruksi Bangunan di SMK
Negeri 1 Singosari. Rancangan penelitian ini adalah penelitian evaluasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta Prakerin kelas XII Program Keahlian Teknik
Konstruksi Bangunan SMK Negeri 1 Singosari tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah
64 peserta didik. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan angket. Teknik
analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Input, Proses, dan produk pelaksanaan penilaian Prakerin Program
Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan SMK tahun ajaran 2015/2016 masuk kategori
cukup baik.
Kata-kata kunci : evaluasi, penilaian, prakerin
rogram Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan sebuah program sekolah
Pkhususnya
Sekolah Menengah Kejuruan
Menurut Rahmat (2010) Praktik Kerja
Industri (Prakerin) adalah program wajib
yang harus diselenggarakan oleh sekolah
khususnya sekolah menengah kejuruan dan
pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti
oleh siswa/warga belajar. Penyelenggaraan
Prakerin akan membantu peserta didik untuk memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya.
Menurut Suartika (2013) Pelaksanaan
Prakerin ini dilakukan dengan prosedur tertentu. Bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha
maupun dunia industri setidaknya sudah
memiliki kemampuan dasar sesuai bidang
yang digelutinya atau sudah mendapatkan
(SMK) dalam upaya untuk mencetak tenaga
terampil yang siap kerja di industri. Pola
penyelenggaraan Prakerin dikelola bersama-sama antara pihak sekolah dengan pihak
industri atau institusi pasangan yang bekerja sama dengan sekolah. Prakerin dilaksanakan dengan menerjunkan langsung siswa pada dunia usaha/industri sesuai dengan
bidangnya. Melalui Prakerin siswa akan
mengetahui bagaimana kondisi pekerjaan
yang akan dihadapinya dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru sehingga dapat
memberi bekal kerja bagi siswa setelah
lulus nanti.
Zakky El Fuad adalah alumni jurusan pendidikan teknik bangunan Jurusan Teknik Sipil, Sutrisno dan Priyono
adalah dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang; Alamat Kampus: Jl. Semarang
5 Malang 65145.
1
2 JURNAL BANGUNAN, VOL. 21, NO.1, DESEMBER 2016: -
bekal dari pembimbing disekolah.. Alasan
utama para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya adalah agar dalam pelaksanaan Prakerin tidak mengalami kendala dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses Prakerin mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di
Lembaga Kejuruan terkait (Adelika, 2013).
Menurut Nursa’ban (2009) penilaian adalah pengambilan suatu keputusan terhadap
sesuatu dengan hasil baik atau buruk yang
dilakukan secara terencana, terorganisir dan
berkesinambungan untuk memberikan pertimbangan atau nilai tentang proses dan hasil belajar siswa berdasarkan kriteria tertentu untuk memperoleh suatu keputusan. Rumusan tersebut bermakna, yakni (1) bagi
siswa, dapat mengetahui sejauhmana telah
berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan
guru, (2) bagi guru, dapat mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswanya, ketepatan materi yang diajarkan, dan ketepatan
metode yang digunakan, (3) bagi sekolah,
dapat mengetahui hasil belajar siswa yang
berarti dapat diketahui kondisi belajar yang
diciptakan sekolah, tepat tidaknya kurikulum yang digunakan, dan dapat diketahui
kondisi belajar yang diciptakan sekolah sudah memenuhi standar atau belum.
Departemen
Pendidikan
Nasional
(2007:230) memberikan pengertian pelaksanaan penilaian adalah proses sistematis
meliputi pengumpulan informasi (angka,
deskripsi verbal) untuk membuat keputusan. Pelaksanaan penilaian hasil belajar seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 20
tahun 2007 bahwa penilaian hasil belajar
peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah dilaksanakan berdasarkan
standar penilaian pendidikan yang berlaku
secara nasional. Berdasarkan peraturan
menteri tersebut dijelaskan bahwa pendidik
dalam hal ini adalah guru melaksanakan penilaian yang sesuai standar nasional pendidikan berkaitan dengan prinsip, teknik, ins-
trumen, serta proses penilaian oleh pendidik.
Menurut Purwanto (2011) hasil belajar
dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan
“belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk
mengusahakan adanya perubahan perilaku
pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi
hasil belajar, selain hasil belajar kognitif
yang diperoleh peserta didik.
Menurut pendapat Hutabarat (1995: 1112) hasil belajar dibagi menjadi empat golongan yaitu: (1) pengetahuan, yaitu dalam
bentuk bahan informasi, fakta, gagasan, keyakinan, prosedur, hukum, kaidah, standar,
dan konsep lainya, (2) kemampuan, yaitu
dalam bentuk kemampuan untuk menganalisis, mereproduksi, mencipta, mengatur,
merangkum, membuat generalisasi, berfikir
rasional dan menyesuaikan, (3) kebiasaaan
dan keterampilan, yaitu dalam bentuk kebiasaan perilaku dan keterampilan dalam
menggunakan semua kemampuan, (4) sikap, yaitu dalam bentuk apresiasi, minat,
pertimbangan dan selera. Penguasaan hasil
belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir
maupun ketrampilan motorik. Hasil belajar
merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang (Sukmadinata 2005:102).
Aktivitas belajar siswa tidak selamanya
berlangsung wajar, setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individual
inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa, sehingga
menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari
suatu proses yang didalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi,
tinggi rendahnya prestasi belajar siswa tergantung pada faktor-faktor tersebut, demi-
Zakky,dkk. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar 3sno, dkk., Pelaksanaan Pe
kian kenyataan yang sering kita jumpai
pada setiap siswa dalam kehidupannya sehari-hari didalam aktivitas belajar mengajar.
Sudjana (2009:39) mengungkapkan
bahwa ada berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah, secara garis besarnya dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu faktor internal dan faftor eksternal. Faktor Internal (faktor dari dalam
diri siswa), meliputi keadaan kondisi jasmani (fisiologis), dan kondisi rohani (psikologis). Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan ini besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi belajar yang dicapai.
Seperti yang dikemukakan oleh Clark (Sudjana, 2009:39), bahwa prestasi belajar siswa
di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Sedangkan faktor Eksternal (faktor
dari luar diri siswa), terdiri dari faktor lingkungan, baik sosial dan non sosial dan faktor instrumental. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi
prestasi belajar adalah kualitas pengajaran.
Kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya
atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan penilaian hasil belajar Prakerin, meliputi: input,
proses, dan produk pelaksanaan penilaian
hasil belajar siswa Prakerin dengan menggunakan angket dan dokumentasi pada
Kompetensi Keahlian Konstruksi Bangunan
di SMK Negeri 1 Singosari.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Best dalam Sukardi (2011: 157) “penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya”. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan penelitian
deskriptif merupakan bentuk penelitian yang mengumpulkan informasi mengenai gejala yang ada, yaitu keadaan menurut apa
adanya pada saat penelitian dilakukan.
Pelaksanaan penelitian ini bermaksud
untuk mencari informasi dan data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan hasil
pelaksanaan penilaian praktik industri pada
Kompetensi Keahlian Teknik Konstruksi
Bangunan di SMK Negeri Singosari Malang tahun ajaran 2015/2016. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan Stake (countenance)yang memfokuskan pada evaluasi yang terkait dengan
Input, Proses dan Product.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta Prakerin kelas XII Program
Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
SMK Negeri 1 Singosari tahun ajaran 2015/
2016 yang berjumlah 64 peserta didik. Kelas XII Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas
XII TKB1 dengan jumlah peserta didik 32
dan kelas XII TKB2 dengan jumlah peserta
didik 32. Oleh karena itu penelitian ini merupakan penelitian populasi atau sensus.
Dari jumlah 64 peserta didik tersebut semuanya diambil sebagai responden penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah dilengkapi dengan alternatif
jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Instrumen angket ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai input, proses,
dan produk pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa prakerin SMK Negeri 1 Singosari.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
persentase karena tidak ada pengujian hipotesis. Teknik ini digunakan untuk mengolah
data yang diperoleh dari jawaban-jawaban
responden melalui pemberian skor dengan
kriteria tertentu.
HASIL PENELITIAN
Input Penilaian Praktik Kerja Industri
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, rata-rata evaluasi input kesiapan guru
pada pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa Prakerin mencapai nilai 69,92% dan tergolong dalam kategori cukup baik, rata-rata
evaluasi input kesiapan pembimbing lapangan pada pelaksanaan penilaian hasil bela-
4 JURNAL BANGUNAN, VOL. 21, NO.1, DESEMBER 2016: -
jar siswa Prakerin mencapai nilai 66,91%
dan tergolong dalam kategori cukup baik,
rata-rata evaluasi input kesiapan siswa pada
pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa
Prakerin mencapai nilai 63,67% dan tergolong dalam kategori cukup baik. Dari hasil
di atas dapat disajikan dalam diagram balok
seperti gambar 1.
Berdasarkan pada analisis data skor rata-rata evaluasi input pada pelaksanaan penilaian Prakerin adalah sebesar 66,83%.
Mengacu pada kualifikasi pada bab III, evaluasi input pelaksanaan penilaian Prakerin
siswa kelas XII SMK Negeri 1 Singosari
program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori cukup baik.
Proses Penilaian Praktik Kerja Industri
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, rata-rata evaluasi proses penilaian oleh
guru pada pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa Prakerin mencapai nilai 64,84%
dan tergolong dalam kategori cukup baik,
rata-rata evaluasi proses penilaian oleh
pembimbing lapangan pada pelaksanaan
penilaian hasil belajar siswa Prakerin mencapai nilai 61,57% dan tergolong dalam kategori cukup baik. Dari hasil diatas dapat
disajikan dalam gambar 2.
Berdasarkan pada analisis data skor rata-rata evaluasi proses pada pelaksanaan penilaian Prakerin adalah sebesar 63,21%.
Mengacu pada kualifikasi pada bab III, evaluasi proses pelaksanaan penilaian Prakerin
siswa kelas XII SMK Negeri 1 Singosari
program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori cukup baik.
69.92%
70.00%
69.00%
68.00%
67.00%
66.00%
65.00%
64.00%
63.00%
62.00%
61.00%
60.00%
66.91%
63.67%
Kesiapan Guru
Kesiapan
Pembimbing
Lapangan
Kesiapan Siswa
Gambar 1. Hasil Penelitian Evaluasi Input Pelaksanaan Penilaian Prakerin
64.84%
65.00%
64.00%
63.00%
62.00%
61.00%
60.00%
59.00%
61.57%
Proses Penilaian Oleh Proses Penilaian Oleh
Guru
Pembimbing Lapangan
Gambar 2. Hasil Penelitian Evaluasi Proses Pelaksanaan Penilaian Prakerin
Zakky,dkk. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar 5sno, dkk., Pelaksanaan Pe
Produk Penilaian Praktik Kerja Industri
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, rata-rata evaluasi produk kualitas hasil
penilaian pada pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa Prakerin mencapai nilai 61,44% dan tergolong dalam kategori cukup
baik, rata-rata evaluasi produk capaian pada
pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa
Prakerin mencapai nilai 65,67% dan tergolong dalam kategori cukup baik. Dari hasil
diatas dapat disajikan dalam gambar 3.
Berdasarkan pada analisis data skor rata-rata evaluasi produk pada pelaksanaan
penilaian Prakerin adalah sebesar 63,56%.
Mengacu pada kualifikasi pada bab III, evaluasi produk pelaksanaan penilaian Prakerin
siswa kelas XII SMK Negeri 1 Singosari
program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan tahun ajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori cukup baik.
terhadap evaluasi input kesiapan pembimbing lapangan dalam pelaksanaan penilaian
hasil belajar siswa Prakerin kelas XII program keahlian teknik konstruksi bangunan
SMK Negeri 1 Singosari didapatkan hasil
66,91% yang tergolong dalam kategori cukup baik. Kurangnya perhatian guru pembimbing terhadap peserta didik dan kurangnya pemahaman guru pembimbing tentang
industri mengindikasikan bahwa kesiapan
guru dan pembimbing lapangan kurang optimal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Arif (2014) yang menyatakan kesiapan guru pembimbing prakerin belum optimal karena: (1) kurangnya pemahaman guru tentang tujuan dilaksanakannya
prakerin, (2)kurangnya perhatian guru pembimbing terhadap peserta didik, (3) kurangnya pemahaman guru tentang tugas dan kewajiban sebagai guru pembimbing prakerin,
65.67%
66.00%
65.00%
64.00%
63.00%
61.44%
62.00%
61.00%
60.00%
59.00%
Kualitas Hasil Penilaian
Capaian
Gambar 3. Hasil Penelitian Evaluasi Proses Pelaksanaan Penilaian Prakerin
PEMBAHASAN
Input Penilaian Praktik Kerja Industri
Berdasarkan analisis data dari hasil evaluasi input kesiapan guru dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa Prakerin kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan SMK Negeri 1 Singosari didapatkan hasil 69,92% yang tergolong dalam
kategori cukup baik, begitu juga penelitian
(4) pemahaman guru pembimbing tentang industri kurang, dan (5) monitoring ke
industri kurang. Banyaknya kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan Prakerin termasuk kesiapan guru pembimbing menyebabkan tujuan pelaksanaan prakerin tidak
tercapai yakni menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada masing-masing siswa agar dapat bekerja dengan
baik.
6 JURNAL BANGUNAN, VOL. 21, NO.1, DESEMBER 2016: -
Hasil penelitian terhadap evaluasi input
kesiapan siswa dalam pelaksanaan penilaian
hasil belajar siswa Prakerin kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
SMK Negeri 1 Singosari didapatkan hasil
63,67% yang tergolong dalam kategori cukup baik. Kurangnya keterampilan siswa
dalam menggambar dan menghitung RAB
menyebabkan kesiapan siswa pada pelaksanaan prakerin kurang optimal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yolanda (2014) yang menyatakan Praktik
Kerja Industri merupakan kegiatan pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di
dunia usaha dan dunia industri yang relevan
dengan kemampuan siswa sesuai dengan bidangnya. Untuk dapat melaksanakan prakerin dengan baik siswa perlu memiliki kesiapan dalam berbagai keterampilan seperti
kesiapan pengetahuan (kognitif), kesiapan
sikap (afektif), dan kesiapan keterampilan
(psikomotor) dalam melaksankan Praktik
Kerja Industri tersebut. Sejalan dengan tuntutan dunia kerja akan penguasaan sejumlah
kompetensi kerja maka kesiapan siswa sebelum melaksankan prakerin menjadi penting karena dengan kesiapan kemampuan yang memadai siswa akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang di bebankan tanpa mengalami kesulitan atau hambatan yang berarti dengan hasil maksimal saat melaksanakan prakerin. Berdasarkan pembahasan di
atas, dapat dinyatakan bahwa input pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa Prakerin
masuk kategori cukup baik.
Proses Penilaian Praktik Kerja Industri
Berdasarkan analisis data dari hasil evaluasi proses pelaksanaan penilaian oleh
guru dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa Prakerin kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi Bangunan SMK
Negeri 1 Singosari didapatkan hasil 64,84%
yang tergolong dalam kategori cukup baik.
Begitu juga penelitian terhadap evaluasi
proses pelaksanaan penilaian oleh pembimbing lapangan dalam pelaksanaan penilaian
hasil belajar Prakerin kelas XII program ke-
ahlian Teknik Konstruksi Bangunan SMK
Negeri 1 Singosari didapatkan hasil 61,57%
yang tergolong dalam kategori cukup baik.
Hasil analisis di atas diperoleh temuan bahwa nilai yang didapatkan siswa sudah baik
namun nilai yang didapatkan tidak bervariasi, hal ini mengindikasikan kurangnya guru dalam monitoring kegiatan siswa saat pelaksanaan Prakerin. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Amanto
(2011) yang menyatakan masalah timbul
dari pembimbing siswa dalam Prakerin, guru datang ke industri hanya bersifat menengok keadaan siswa di industri, tidak mengarahkan tentang kompetensi pekerjaan
yang harus dilaksanakan dan dikuasai siswa
ketika Prakerin, sehingga siswa tidak terpantau dalam pelaksanaan Prakerin. Hal ini
mengakibatkan pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa Prakerin kurang optimal. Dengan demikian proses pelaksanaan penilaian hasil belajar prakerin yang telah dilaksanakan termasuk kategori cukup baik.
Produk Penilaian Praktik Kerja Industri
Berdasarkan analisis data evaluasi produk kualitas hasil penilaian dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar Prakerin kelas
XII program keahlian Teknik Konstruksi
Bangunan SMK Negeri 1 Singosari didapatkan hasil 61,44% yang tergolong dalam
kategori cukup baik. Hasil analisis di atas
diperoleh temuan bahwa hasil penilaian
guru telah sesuai dengan kriteria penilaian
yang digunakan, guru menggunakan ketuntasan minimal 75. Bagi siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM maka akan dilakukan remedial. Hasil penilaian belajar
siswa dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kemampuan siswa. Hasil penilaian
digunakan untuk memudahkan dalam perbaikan, pendalaman, dan pengayaan hasil
belajar siswa. Hal ini sesuai dengan standar
hasil penilaian yang dikeluarkan BSNP
(2006:12) yaitu pendidik mengklasifikasikan siswa berdasarkan tingkat ketuntasan
pencapaian standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD). Pendidik menyam-
Zakky,dkk. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar 7sno, dkk., Pelaksanaan Pe
paikan balikan kepada peserta didik tentang
tingkat capaian hasil belajar pada setiap KD
disertai dengan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dilakukan. Bagi siswa yang belum mencapai standar ketuntasan, pendidik
harus melakukan pembelajaran remedial,
agar setiap siswa dapat mencapai standar
ketuntasan yang dipersyaratkan. Siswa yang telah mencapai standar ketuntasan yang
dipersyaratkan dan dianggap memiliki keunggulan, pendidik dapat memberikan layanan pengayaan. Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk mengevaluasi efektifitas
kegiatan pembelajaran dan merencanakan
berbagai upaya tindak lanjut.
Begitu juga penelitian terhadap evaluasi
produk capaian dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar Prakerin kelas XII program
keahlian teknik konstruksi bangunan SMK
Negeri 1 Singosari didapatkan hasil 65,67%
yang tergolong dalam kategori cukup baik.
Dari hasil analisis di atas diperoleh temuan
bahwa nilai yang didapatkan siswa sangat
baik namun dari uji instrumen diperoleh hasil yang berbeda yakni wawasan dan keterampilan siswa dalam menggambar dan menghitung RAB tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan setelah melakukan
Prakerin. Hasil temuan di atas mengindikasikan bahwa pemberian nilai pada pelaksanaan Prakerin ini kurang optimal. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Muliati (2007) yang menyatakan pemberian nilai pada Prakerin belum optimal
karena: (1) tidak ada pedoman penilaian
yang diberikan kepada industri sehingga cara penilaiannya tidak sama, dan (2) tidak
menformalkan nilai tersebut (boleh ada, boleh tidak). Berkaitan dengan hal tersebut,
maka seharusnya pihak sekolah membuat
prosedur atau sistem penilaian bersama industri dalam pelaksanaan praktik kerja siswa, sehingga nilai yang diperoleh siswa
adalah nilai yang nyata. Dengan demikian
produk pelaksanaan penilaian hasil belajar
siswa prakerin masuk pada kategori cukup
baik.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penelitian
ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, input pelaksanaan penilaian praktik
kerja industri siswa kelas XII Program
Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
SMK Negeri 1 Singosari tahun ajaran 2015/
2016 dilihat dari kesiapan guru, kesiapan
pembimbing lapangan, dan kesiapan siswa
adalah masuk kategori cukup baik. Kedua,
proses pelaksanaan penilaian praktik kerja
industri siswa kelas XII Program Keahlian
Teknik Konstruksi Bangunan SMK Negeri
1 Singosari tahun ajaran 2015/2016 dilihat
dari proses penilaian prakerin yang dilakukan oleh guru dan pembimbing lapangan
adalah masuk kategori cukup baik. Ketiga,
produk pelaksanaan penilaian hasil belajar
siswa praktik kerja industri kelas XII Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
SMK Negeri 1 Singosari tahun ajaran 2015/
2016 dilihat dari kualitas hasil penilaian
dan capaian adalah masuk kategori cukup
baik.
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran terhadap pihak yang terkait sebagai berikut. Kepada para guru sebaiknya lebih
kompeten dalam penilaian hasil belajar siswa sehingga mempermudah proses dan hasil penilaian. Disamping itu guru hendaknya meningkatkan kemampuan dalam penilaian hasil belajar siswa dengan cara mengikuti berbagai seminar, lokakarya dan pelatihan terkait dengan penilaian hasil belajar.
Kepada pihak sekolah diharapkan melakukan peningkatan kemampuan guru dalam
penilaian hasil belajar siswa dengan cara
mengirimkan guru untuk mengikuti seminar, loka karya, dan pelatihan yang terkait
penilaian hasil belajar siswa. Kepada para
peneliti selanjutnya disarankan melakukan
penelitian yang berkaitan dengan kegiatan
penilaian hasil belajar siswa pada semua
kompetensi keahlian SMK agar dapat
mengetahui tingkatan kegiatan penilaian hasil belajar siswa pada setiap kompetensi keahlian.
8 JURNAL BANGUNAN, VOL. 21, NO.1, DESEMBER 2016: -
DAFTAR RUJUKAN
Adelika, R. 2013. Manajemen Hubungan
Organisasi Kependidikan Dan Masyarakat Tentang Prakerin (Praktik Kerja
Industri) Siswa SMK, skripsi, Universitas Palangkaraya.
Amanto, A. D. 2011. Hubungan Bimbingan
di Industri Terhadap Sikap Kerja Siswa
Kelas III Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Seyegan, Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Arif, U. N. 2014. Evaluasi Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri Peserta Didik
Program Keahlian Teknik Otomotif
SMK Giripuro Sumpiuh. Jurnal Pendidikan Vokasi. Universitas Negeri Yogyakarta.
BSNP. 2006. Peraturan Menpendiknas RI
Tentang Standar Penilaian. Departemen
Pendidikan Nasional: Jakarta.
Hutabarat, E.P. 1995. Cara Belajar Pedoman Praktis Untuk Belajar Secara Efisien
dan Efektif Pegangan Bagi Siapa Saja
Yang Belajar di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Muliati. 2007. Evaluasi Program Pendidikan SistemGanda Suatu Penelitian Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance
Model Mengenai Program Pendidikan
Sistem Ganda pada sebuah SMK di Sulawesi Selatan (2005/2007), Tesis, Universitas Negeri Jakarta.
Nursa’ban, M. 2010. Evaluasi Pelaksanaan
Penilaian Pembelajaran Geografi Sma
Di Kabupaten Bantul, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rahmat. D.W. 2010. Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII
Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Smk Texmaco Pemalang. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
Suartika, I. N. 2013. Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Praktik Kerja Industri
(Prakerin) Dalam Kaitannya dengan
Pendidikan Sistem Ganda di SMK Negeri 1 Susut, Thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.
Sudjana. 2001. Metode Statistika, Edisi Revisi, Cetakan Keenam, Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. 2009.Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Sukmadinata, N. S. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
Rosda Karya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. (Online), (https://www.academia.edu, diakses 25 September 2015).
Yolanda, S. S. 2014. Kesiapan Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3
Payakumbuh Dalam Melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) Di Salon
Kecantikan. Skripsi. Universitas Negeri
Padang.
Download