Uploaded by Ridwan

LAPORAN

advertisement
LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
BADAN PUSAT STATISTIK JAWA BARAT
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah (US)
Dan Ujian Nasional (UN)
oleh:
1. Ridwan Haerudin
NIS. 1718.1.113
KOMPETENSI KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
BINA PUTRA
TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
BADAN PUSAT STATISTIK JAWA BARAT
Oleh
Ridwan Haerudin
NIS. 1718.1.113
Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak
diketahui,
Guru Pembimbing
Tantan Hadiansyah. Amd
Wakasek
Kepala Kompetensi Keahlian
Hubungan Industri (Hubin),
Rekayasa Perangkat Lunak,
Sanusi Permana, S.Pd. I
Tantan Hadiansyah. Amd
disetujui,
Kepala SMK Bina Putra
Rudianto Surya HS., S. Pd.
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN (DU/DI)
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
BADAN PUSAT STATISTIK JAWA BARAT
Oleh
Ridwan Haerudin
NIS.
Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak
disetujui
Pimpinan Perusahaan
Pembimbing Perusahaan (DU/DI)
Ir. Dody Herlando, M.Econ
Yudi Purbosari, S.ST., MT.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang direncanakan semula.
Laporan ini berdasarkan data yang diperoleh selama penyusun melakukan praktek kerja di BPS
Provinsi Jawa Barat.
Laporan ini disusun sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan praktek kerja
industri (PRAKERIN) SMK Bina Putra Cihampelas tahun pelajaran 2018/2019 dan diajukan
sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi (UJIKOM) dan Ujian Nasioanl (UN).
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terkepas dari bantuan, bimbingan
serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senag
hati menyampaikan terima kasih yang terhormat :
1. Bapak Rudianto Surya HS, S. Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Bina Putra
Cihampelas yang telah mengesahkan laporan prakerin ini.
2. Bapak Tantan Hadiansyah, A.Md selaku Ka.Prog Rekayasa Perangkat Lunak yang
telah memberikan bimbingan sehingga kegiatan prakerin ini berjalan dengan
lancar.
3. Bapak Tantan Hadiansyah, A.Md selaku Pembimbing di SMK Bina Putra
Cihampelas.
4. Bapak Yudi Purbosari, S.ST., MT. selaku Pembimbing di BPS Provinsi Jawa
Barat.
5. Yang tercinta kedua orangtua serta saudara – saudara yang telah membantu baik
secara moril dan materil sehingga terselesaikanlah laporan ini.
6. Seluruh guru SMK Bina Putra Cihampelas khususnya kepada guru Rekayasa
Perangkat Lunak (RPL) yang telah memberikan ilmu dan wawasan tentang
pemograman selama dalam masa pembelajaraan.
7. Seluruh teman – teman se-almamater yang tidak bias disebutkan satu persatu yang
telah memotivasi hingga terselesaikannya laporan ini.
8. Semua Pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian laporan
prakerin ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini mempunyai kekurangan yang tidak sedikit, oleh karena
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari guru yang
bersangkutan agar laporan ini dapat diperbaiki dan berguna bagi penulis.
Bandung,
Maret 2019
Penulis,
Ridwan Haerudin
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN .....................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN (DU/DI) ........................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................
A. Latar Belakang Prakerin ...........................................................................................
B. Tujuan Prakerin .........................................................................................................
C. Manfaat Prakerin .......................................................................................................
1. Peserta Didik/ Siswa ...........................................................................................
2. Sekolah ................................................................................................................
3. Perusahaan (DU/DI) ............................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM .................................................................................................
A.
B.
C.
D.
Profil Perusahaan (DU/DI) .......................................................................................
Visi & Misi Perusahaan (DU/DI) .............................................................................
Sejarah Berdirinya Perusahaan .................................................................................
Struktur Organisasi Perusahaan (DU/DI ...................................................................
BAB III LANDASAN TEORI .................................................................................................
A.
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI .................................................
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ..........................
B. Uraian Kerja Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ....................................
C. Hambatan/ Masalah Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) .........................
D. Penyelesaian Masalah Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) .....................
BAB V PENUTUP .....................................................................................................................
A. Simpulan ............................................................................................................... 16
B. Saran ..................................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
SMK merupakan
jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan
kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, kemampuan
beradaptasi
dengan
lingkungan
kerja,
melihat
peluang
kerja
dan
dapat
mengembangkan diri di Era Globalisasi.
SMK menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di berbagai Program
Keahlian yang disesuaikan dengan lapangan kerja. Program Keahlian tersebut
dikelompokkan menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri /
bidang usaha / asosiasi profesi. Jenis bidang dan program keahlian ditetapkan oleh
direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan berdasarkan
Standar Pendidikan Nasional Pusat, dan dilaksanakan dalam berbagai jenis kompetensi
yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai
dengan zamannya. Kompetensi dimaksud meliputi Kompetensi-kompetensi yang
dibutuhkan untuk menjadi kader bangsa yang cerdas dan pekerja yang berkompeten,
sesuai dengan Standar Kompetensi yang ada dalam Dunia Usaha/Dunia
Industri/Asosiasi Profesi.
Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan
pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terpadu, seperti: Pola Pendidikan Sistim
Ganda (PSG) yaitu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan pendidikan jarak jauh.
Prakerin adalah pola penyelenggaraan pendidikan yang dikelola bersamasama antara SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi, Pemerintah
sebagai Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap Perencanaan, Pelaksanaan, hingga
tahap Evaluasi dan Sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program. Durasi
pelaksanaan Prakerin ini 3 bulan efektif. Pola Praktik Kerja Industri diterapkan dalam
proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan
kemampuan yang diminati oleh dunia usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi
(Pemerintah).
Dengan
demikian, seorang siswa dikatakan mampu mengembangkan
kecakapan/ keterampilan hidupnya jika menguasai dengan sungguh-sungguh seluk
beluk keahliannya secara tuntas,
Harapan utama dan kegiatan Prakerin ini di samping meningkatkan keahlian
profesional peserta didik agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar
peserta didik memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja,
inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam
bekerja.
B. TUJUAN PRAKERIN
Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara
SMK dan Industri.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
4. Memberi pengakuan dan pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
C. MANFAAT PRAKERIN
Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri atau instansi dilaksanakan
dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk
keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan
memberi nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:
a. Manfaat Bagi Praktikan/peserta didik
Hasil belajar peserta Praktik Industri akan lebih bermakna, karena
setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal
untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan
dirinya secara berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
b. Manfaat Bagi Sekolah
Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta
didik lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas
antara program pendiddikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai
dengan prinsip Link and Match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan
pendidikan sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal
yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja,
dan kepentingan bangsa.
c. Manfaat Bagi Industri
Penyelenggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi industri
antara lain:
1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar
dan bekerja di industri.
2. Umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses produksi
secara aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta Prakerin adalah
tenaga kerja yang memberi keuntungan.
3. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta Prakerin untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta Prakerin
lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap
peraturan perusahaan. Karena itu, sikap peserta Prakerin dapat dibentuk
sesuai dengan ciri khas tertentu industri.
5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui
ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri
(Prakein).
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. PROFIL PERUSAHAAN (DU/DI)
Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat
Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU
Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut
ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU ini yang
ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro
Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik.
Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun 1997, antara
lain :




Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang
sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh
instansi Pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik khusus
yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur
masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS.
Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita Resmi
Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah
mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan.
Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.
Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk menampung
aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan
kepada BPS.
Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus
dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut :




Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan
dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau
lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder
Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi
lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional.
Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan
menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik.
Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk
kepentingan perkembangan statistik Indonesia.
B. VISI & MISI PERUSAHAAN (DU/DI)
Visi
Pelopor data statistik terpercaya untuk semua.
Misi
1. Menyediakan data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang
terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional.
2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui
pembinaan dan koordinasi di bidang statistik.
3. Membangun insan statistik yang professional, berintegritas dan amanah
untuk kemajuan perstatistikan.
C. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN (DU/DI)
Kegiatan statistik di Indonesia sudah dilaksanakan sejak masa Pemerintahan
Hindia Belanda oleh . suatu lembaga yang didirikan oleh Direktur Pertanian. Kerajinan,
dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheld en Handel) di Bogor. Pada
Februari 1920. Lembaga tersebut bertugas mengolah dan mempublikasikan data
statistic. Pada 24 September 1924, kegiatan statistik pindah ke Jakarta dengan nama
Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) dan melaksanakan Sensus Penduduk
pertama di Indonesia pada tahun 1930. Pada masa Pemerintahan Jepang di Indonesia
pada tahun 1942-1945, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu
dengan kegiatan memenuhi kebutuhan perang/militer.
Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diproklamasikan pada tanggal
17 Agustus 1945, lembaga tersebut dinasionalisasikan dengan nama Kantor
Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh
Mr. Abdul Karim Pringgodigdo. Setelah adanya Surat Edaran Kementerian
Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., lembaga KAPPURI dan CKS
dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dibawah tanggung jawab Menteri
Kemakmuran.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perekonomian Nomor P/44, KPS
bertanggungjawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya, melalui SK Menteri
Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor IB.099/M kegiatan KPS dibagi dalam
dua bagian yaitu Afdeling A (Bagian Riset) dan Afdeling B (Bagian penyelenggaraan
dan Tata Usaha). Berdasarkan Keppres X nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS berubah
menjadi Biro Pusat Statistik dan bertanggungjawab langsung kepada Perdana Menteri.
Sesuai dengan UU No.6/1960 tentang Sensus, BPS menyelenggarakan Sensus
Penduduk serentak di pada tahun 1961. Sensus Penduduk tersebut merupakan Sensus
Penduduk pertama setelah Indonesia merdeka. Sensus Penduduk di tingkat provinsi
dilaksanakan oleh Kantor Gubernur, dan di tingkat Kabupaten/Kotamadya
dilaksanakan oleh kantor Bupati/Walikota, sedangkan pada tingkat Kecamatan
dibentuk bagian yang melaksanakan Sensus Penduduk. Selanjutnya Penyelenggara
Sensus di Kantor Gubernur dan Kantor Bupati/Walikota ditetapkan menjadi Kantor
Sensus dan Statistik Daerah berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor Aa/C/9
Tahun 1965.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.16/1968 yang mengatur tentang
Organisasi dan Tata Kerja BPS di Pusat dan Daerah serta perubahannya menjadi PP
No.6/1980, menyebutkan bahwa perwakilan BPS di daerah adalah Kantor Satistik
Provinsi dan Kantor Statistik Kabupaten atau Kotamadya. Tentang Organisasi BPS
ditetapkan kembali pada PP No. 2 Tahun 1992 yang disahkan pada 9 Januari 1992.
Selanjutnya, Kedudukan, Fungsi, Tugas, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja BPS
diatur dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992.
Pada tanggal 26 September 1997 ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang
Statistik, dimana Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat
Statistik”, dan sekaligus menetapkan tanggal tersebut sebagai ”Hari Statistik”. Pada
Keputusan Presiden No.86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik, menetapkan
bahwa perwakilan BPS di daerah merupakan Instansi Vertikal dengan nama BPS
Provinsi, BPS Kabupaten, dan BPS Kotamadya. Serta pada tanggal 26 Mei 1999,
ditetapkan PP Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di Indonesia.
D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN (DU/DI)
Deskripsi
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, susunan organisasi BPS
Provinsi terdiri dari:
1. Kepala.
Kepala BPS Provinsi mempunyai tugas memimpin BPS Provinsi sesuai
dengan tugas dan fungsi BPS Provinsi serta membina aparatur BPS Provinsi
agar berdaya guna dan berhasil guna.
2. Bagian Tata Usaha.
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana dan program, urusan kepegawaian dan hukum, perlengkapan, serta
urusan dalam.
3. Bidang Statistik Sosial.
Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan,
pengolahan, analisis, eveluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik
kependudukan, statistik kesejahteraan rakyat, dan statistik ketahanan sosial.
4. Bidang Statistik Produksi.
Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan
statistik pertanian, statistik industri, serta statistik pertambangan, energi, dan
konstruksi.
5. Bidang Statistik Distribusi.
Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan
pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan
statistik harga konsumen dan harga perdagangan besar, statistik keuangan dan
harga produsen, serta statistik niaga dan jasa.
6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan analisis
statistik lintas sektor.
7. Bidang Intergrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik.
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas
melaksanakan integrasi pengolahan data, pengelolaan jaringan dan rujukan
statistik, serta diseminasi dan layanan statistik.
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
LANDASAN TEORI
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Waktu pelaksanaan Prakerin dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2018
sampai dengan 21 maret 2019. Dilaksanakan dari hari senin sampai dengan hari jum’at,
pada pukul 07.30 sampai dengan 16.00.
Pelaksanaan Prakerin bertempat di BPS Provinsi Jawa Barat yang beralamat di
Jl. PH.H. Mustofa No.43, Neglasari, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat
40124
B. Uraian Kerja Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
C. Hambatan/ Masalah Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Dalam Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin), Penulis pernah
menghadapi beberapa hambatan atau masalah dalam bekerja. Adapun hambatan atau
masalah yang penulis hadapi selama mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakerin) yaitu
sebagai berikut :
 Adanya kesulitan dalam proses beradaptasi di lingkungan perusahaan,
karena penulis harus menyesuaikan diri di lingkungan kerja.
 Banyaknya hal baru di hadapi di Industri yang mungkin belum pernah
diberikan di sekolah,sehingga pada saat menghadapi hal baru tersebut
penulis belum bisa memberikan hasil yang sempurna bagi perusahaan.
D. Penyelesaian Masalah Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Siswa dapat mempraktikkan hasil teori yang diberikan dari sekolah ke dunia usaha.
2. Dengan adanya prakerin ini, maka dapat tercipta tenaga kerja yang profesional dan
siap kerja nantinya.
3. Kegiatan prakerin sangat perlu diaksanakan untuk memacu kreativitas siswa dan
menambah pengalaman siswa di dunia usaha.
4.Kegiatan prakerin ini sangat bermanfaat sekali dalam dunia usaha yang
sesungguhnya.
B. Saran
1. Saran Untuk Sekolah
a) Hendaknya guru pembimbing harus lebih sering memonitoring para siswanya
di lingkungan Prakerin secara langsung sehingga siswa dapat berkonsultasi
mengenai informasi-informasi terbaru dari sekolah
b) Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku
pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian, para siswa
cenderung lebih mudah beradaptasi dalam dunia kerja.
2. Saran Untuk BPS Provinsi Jawa Barat
a) Penulis
berharap
agar
memperkenalkan,menjelaskan,membimbing,
dan
mengarahkan berbagai jenis kegiatan dalam lingkungan praktik sehingga siswa
prakerin dapat belajar dengan maksimal.
b) Penulis berharap agar lebih memberikan pengarahan dan bimbingan kepada
siswa Prakerin dan kepada siswa Prakerin yang akan dating.
c) Penulis juga berharap kepada BPS Provinsi Jawa Barat agar terus meningkatkan
kualitas dalam menyediakan data statistik.
3. Saran Untuk Pembaca (Adik Kelas)
a) Rajinlah Belajar.
b) Utamakanlah sekolah demi masa depan.
c) Jika sedang Praktik Seriuslah dan jangan banyak bercanda juga patuhi tata tertib
yang ada.
d) Bertindaklah dewasa dalam hal pola pikir dan perilaku agar Prakerin dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
Download