LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) BADAN PUSAT STATISTIK JAWA BARAT Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Sekolah (US) Dan Ujian Nasional (UN) disusun oleh: 1. Moch Fauzan Aziima 2. Ridwan Haerudin NIS. NIS. KOMPETENSI KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BINA PUTRA TAHUN PELAJARAN 2018/ 2019 4 LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) BADAN PUSAT STATISTIK JAWA BARAT Oleh Moch Fauzan Aziima NIS. Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak diketahui, Guru Pembimbing Tantan Hadiansyah. Amd Wakasek Kepala Kompetensi Keahlian Hubungan Industri (Hubin), Rekayasa Perangkat Lunak, Sanusi Permana, S.Pd. I Tantan Hadiansyah. Amd disetujui, Kepala SMK Bina Putra Rudianto Surya HS., S. Pd. 5 LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN (DU/DI) PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) BADAN PUSAT STATISTIK JAWA BARAT Oleh Ridwan Haerudin NIS. Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak disetujui Pimpinan Perusahaan Pembimbing Perusahaan (DU/DI) Ir. Dody Herlando, M.Econ Yudi Purbosari, S.ST., MT. 6 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang direncanakan semula. Laporan ini berdasarkan data yang diperoleh selama penyusun melakukan praktek kerja di BPS Provinsi Jawa Barat. Laporan ini disusun sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan praktek kerja industri (PRAKERIN) SMK Bina Putra Cihampelas tahun pelajaran 2018/2019 dan diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi (UJIKOM) dan Ujian Nasioanl (UN). Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terkepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senag hati menyampaikan terima kasih yang terhormat : 1. Bapak Rudianto Surya HS, S. Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Bina Putra Cihampelas yang telah mengesahkan laporan prakerin ini. 2. Bapak Tantan Hadiansyah, A.Md selaku Ka.Prog Rekayasa Perangkat Lunak yang telah memberikan bimbingan sehingga kegiatan prakerin ini berjalan dengan lancar. 3. Bapak Tantan Hadiansyah, A.Md selaku Pembimbing di SMK Bina Putra Cihampelas. 4. Bapak Yudi Purbosari, S.ST., MT. selaku Pembimbing di BPS Provinsi Jawa Barat. 5. Yang tercinta kedua orangtua serta saudara – saudara yang telah membantu baik secara moril dan materil sehingga terselesaikanlah laporan ini. 6. Seluruh guru SMK Bina Putra Cihampelas khususnya kepada guru Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang telah memberikan ilmu dan wawasan tentang pemograman selama dalam masa pembelajaraan. 7. Seluruh teman – teman se-almamater yang tidak bias disebutkan satu persatu yang telah memotivasi hingga terselesaikannya laporan ini. 8. Semua Pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian laporan prakerin ini Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini mempunyai kekurangan yang tidak sedikit, oleh karena 7 itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari guru yang bersangkutan agar laporan ini dapat diperbaiki dan berguna bagi penulis. Bandung, Maret 2019 Penulis, Ridwan Haerudin 8 DAFTAR ISI SAMPUL DEPAN ..................................................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN (DU/DI) ........................................................ ii KATA PENGANTAR ............................................................................................................iii DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... v DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1 A. Latar Belakang Prakerin ......................................................................................... 1 B. Tujuan Prakerin ....................................................................................................... 2 C. Manfaat Prakerin ..................................................................................................... 3 1. Peserta Didik/ Siswa ......................................................................................... 4 2. Sekolah .............................................................................................................. 5 3. Perusahaan (DU/DI) .......................................................................................... 6 BAB II GAMBARAN UMUM ............................................................................................... 7 A. B. C. D. Profil Perusahaan (DU/DI) ..................................................................................... 7 Visi & Misi Perusahaan (DU/DI) ........................................................................... 8 Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................................................... 9 Struktur Organisasi Perusahaan (DU/DI ............................................................... 10 BAB III LANDASAN TEORI ............................................................................................. 11 A. BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ............................................. 12 A. B. C. D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ...................... 12 Uraian Kerja Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ................................ 13 Hambatan/ Masalah Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ..................... 14 Penyelesaian Masalah Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ................. 15 BAB V PENUTUP ................................................................................................................. 16 A. Simpulan ............................................................................................................... 16 B. Saran ..................................................................................................................... 17 9 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG SMK merupakan jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan dapat mengembangkan diri di Era Globalisasi. SMK menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di berbagai Program Keahlian yang disesuaikan dengan lapangan kerja. Program Keahlian tersebut dikelompokkan menjadi bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri / bidang usaha / asosiasi profesi. Jenis bidang dan program keahlian ditetapkan oleh direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan berdasarkan Standar Pendidikan Nasional Pusat, dan dilaksanakan dalam berbagai jenis kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan zamannya. Kompetensi dimaksud meliputi Kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi kader bangsa yang cerdas dan pekerja yang berkompeten, sesuai dengan Standar Kompetensi yang ada dalam Dunia Usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi. Pendidikan di SMK dapat menerapkan berbagai pola penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilaksanakan secara terpadu, seperti: Pola Pendidikan Sistim Ganda (PSG) yaitu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan pendidikan jarak jauh. Prakerin adalah pola penyelenggaraan pendidikan yang dikelola bersamasama antara SMK dengan Dunia Usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi, Pemerintah sebagai Institusi Pasangan (IP), mulai dari tahap Perencanaan, Pelaksanaan, hingga tahap Evaluasi dan Sertifikasi yang merupakan satu kesatuan program. Durasi pelaksanaan Prakerin ini 3 bulan efektif. Pola Praktik Kerja Industri diterapkan dalam proses penyelenggaraan SMK dalam rangka lebih mendekatkan mutu lulusan dengan kemampuan yang diminati oleh dunia usaha/Dunia Industri/Asosiasi Profesi (Pemerintah). 10 Dengan demikian, seorang siswa dikatakan mampu mengembangkan kecakapan/ keterampilan hidupnya jika menguasai dengan sungguh-sungguh seluk beluk keahliannya secara tuntas, Harapan utama dan kegiatan Prakerin ini di samping meningkatkan keahlian profesional peserta didik agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja agar peserta didik memiliki etos kerja yang meliputi: kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif, hasil pekerjaan yang berkualitas, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja. B. TUJUAN PRAKERIN Penyelenggaraan Prakerin bertujuan untuk: 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. 2. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) antara SMK dan Industri. 3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional. 4. Memberi pengakuan dan pengahargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. C. MANFAAT PRAKERIN Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri atau instansi dilaksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) akan memberi nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut: a. Manfaat Bagi Praktikan/peserta didik Hasil belajar peserta Praktik Industri akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi. 11 b. Manfaat Bagi Sekolah Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendiddikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and Match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa. c. Manfaat Bagi Industri Penyelenggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi industri antara lain: 1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan bekerja di industri. 2. Umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta Prakerin adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan. 3. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta Prakerin untuk kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki. 4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta Prakerin lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Karena itu, sikap peserta Prakerin dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri. 5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri (Prakein). 12 BAB II GAMBARAN UMUM A. PROFIL PERUSAHAAN (DU/DI) Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementrian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat Statistik. Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 Tahun 1997, antara lain : Jenis statistik berdasarkan tujuan pemanfaatannya terdiri atas statistik dasar yang sepenuhnya diselenggarakan oleh BPS, statistik sektoral yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah secara mandiri atau bersama dengan BPS, serta statistik khusus yang diselenggarakan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan BPS. Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar masyarakat dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan. Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien. Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada BPS. Berdasarkan undang-undang yang telah disebutkan di atas, peranan yang harus dijalankan oleh BPS adalah sebagai berikut : Menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat. Data ini didapatkan dari sensus atau survey yang dilakukan sendiri dan juga dari departemen atau lembaga pemerintahan lainnya sebagai data sekunder Membantu kegiatan statistik di departemen, lembaga pemerintah atau institusi lainnya, dalam membangun sistem perstatistikan nasional. Mengembangkan dan mempromosikan standar teknik dan metodologi statistik, dan menyediakan pelayanan pada bidang pendidikan dan pelatihan statistik. Membangun kerjasama dengan institusi internasional dan negara lain untuk kepentingan perkembangan statistik Indonesia. 13 B. VISI & MISI PERUSAHAAN (DU/DI) Visi Pelopor data statistik terpercaya untuk semua Misi 1. Menyediakan data statistic berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional 2. Memperkuat Sistem Statistik Nasional yang berkesinambungan melalui pembinaan dan koordinasi di bidang statistic 3. Membangun insan statistic yang professional, berintegritas dan amanah untuk kemajuan perstatistikan C. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN (DU/DI) Kegiatan statistik di Indonesia sudah dilaksanakan sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda oleh . suatu lembaga yang didirikan oleh Direktur Pertanian. Kerajinan, dan Perdagangan (Directeur Van Landbouw Nijverheld en Handel) di Bogor. Pada Februarl 1920. Lembaga tersebut bertugas mengolah dan mempublikasikan data statistic. Pada 24 September 1924, kegiatan statistik pindah ke Jakarta dengan nama Centraal Kantoor Voor De Statistiek (CKS) dan melaksanakan Sensus Penduduk pertama di Indonesia pada tahun 1930. Pada masa Pemerintahan Jepang di Indonesia pada tahun 1942-1945, CKS berubah nama menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu dengan kegiatan memenuhi kebutuhan perang/militer. Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, lembaga tersebut dinasionalisasikan dengan nama Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI) dan dipimpin oleh Mr. Abdul Karim Pringgodigdo. Setelah adanya Surat Edaran Kementerian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C., lembaga KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dibawah tanggung jawab Menteri Kemakmuran. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perekonomian Nomor P/44, KPS bertanggungjawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya, melalui SK Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor IB.099/M kegiatan KPS dibagi dalam dua bagian yaitu Afdeling A (Bagian Riset) dan Afdeling B (Bagian penyelenggaraan dan Tata Usaha). Berdasarkan Keppres X nomor 172 tanggal 1 Juni 1957, KPS berubah menjadi Biro Pusat Statistik dan bertanggungjawab langsung kepada Perdana Menteri. Sesuai dengan UU No.6/1960 tentang Sensus, BPS menyelenggarakan Sensus Penduduk serentak di pada tahun 1961. Sensus Penduduk tersebut merupakan Sensus Penduduk pertama setelah Indonesia merdeka. Sensus Penduduk di tingkat provinsi dilaksanakan oleh Kantor Gubernur, dan di tingkat Kabupaten/Kotamadya dilaksanakan oleh kantor Bupati/Walikota, sedangkan pada tingkat Kecamatan dibentuk bagian yang melaksanakan Sensus Penduduk. Selanjutnya Penyelenggara Sensus di Kantor Gubernur dan Kantor Bupati/Walikota ditetapkan menjadi Kantor Sensus dan Statistik Daerah berdasarkan Keputusan Presidium Kabinet Nomor Aa/C/9 Tahun 1965. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.16/1968 yang mengatur tentang Organisasi dan Tata Kerja BPS di Pusat dan Daerah serta perubahannya menjadi PP No.6/1980, menyebutkan bahwa perwakilan BPS di daerah adalah Kantor Satistik Provinsi dan Kantor 14 Statistik Kabupaten atau Kotamadya. Tentang Organisasi BPS ditetapkan kembali pada PP No. 2 Tahun 1992 yang disahkan pada 9 Januari 1992. Selanjutnya, Kedudukan, Fungsi, Tugas, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja BPS diatur dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1992. Pada tanggal 26 September 1997 ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, dimana Biro Pusat Statistik diubah namanya menjadi “Badan Pusat Statistik”, dan sekaligus menetapkan tanggal tersebut sebagai ”Hari Statistik”. Pada Keputusan Presiden No.86 Tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik, menetapkan bahwa perwakilan BPS di daerah merupakan Instansi Vertikal dengan nama BPS Provinsi, BPS Kabupaten, dan BPS Kotamadya. Serta pada tanggal 26 Mei 1999, ditetapkan PP Nomor 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik di Indonesia. D. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN (DU/DI) Deskripsi Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPS di Daerah, susunan organisasi BPS Provinsi terdiri dari: 1. Kepala. 2. Bagian Tata Usaha. 3. Bidang Statistik Sosial. 4. Bidang Statistik Produksi. 5. Bidang Statistik Distribusi. 6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik. 7. Bidang Intergrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik. 8. Kelompok Jabatan Fungsional. 15 Kepala BPS Provinsi mempunyai tugas memimpin BPS Provinsi sesuai dengan tugas dan fungsi BPS Provinsi serta membina aparatur BPS Provinsi agar berdaya guna dan berhasil guna. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian dan hukum, perlengkapan, serta urusan dalam. Bidang Statistik Sosial mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, eveluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik kependudukan, statistik kesejahteraan rakyat, dan statistik ketahanan sosial. Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik pertanian, statistik industri, serta statistik pertambangan, energi, dan konstruksi. Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik harga konsumen dan harga perdagangan besar, statistik keuangan dan harga produsen, serta statistik niaga dan jasa. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan analisis statistik lintas sektor. Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik mempunyai tugas melaksanakan integrasi pengolahan data, pengelolaan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi dan layanan statistik. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 16