1 ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PADA PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK NEGERI 4 SURABAYA JURNAL FIRMANSYAH ADITYA NIM : 088554134 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PRODI ADMINISTRASI PERKANTORAN 2013 2 ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PADA PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK NEGERI 4 SURABAYA Firmansyah Aditya Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRACT Industry work practices (Prakerin) is one part of the activities held at SMK Negeri 4 Surabaya and industry practices is required to be done by the state or private vocational school. Industry practice is very good practice to support the industry or talents of the students and as a place to learn before they plunge into the world of business or industry after graduating from vocational school. Industry work practices (Prakerin) followed by all skills program that was in SMK Negeri 4 Surabaya which consists of 4 courses office administration skills, accounting, marketing, tourism and multimedia. The event was held for approximately 2 months, followed by the students of class XI at the end of the semester. Implementation of these activities are done in the world of business and industry have formed a partnership with the school. Implementation issues in the field of industrial practice placement less work practices in accordance with current students skills courses in business / industry still need to be analyzed and a solution found. This research seeks to develop concepts and facts in depth to answer how the implementation of industry practices undertaken by the state vocational school 4 of surabaya. This research is a qualitative descriptive study. This study uses interviews and documentation to look for in a factual and detailed information. The results of this study states that the majority of students perform prakerin happy because a new experience that they can not bench as well as the reduction of school hours learning them at school. Then when the implementation prakerin students also have fewer undesirable conditions when implementing prakerin. This happens because students are still new to the world of work and learned how to beradaptasinya. Placement students are not in accordance with keahlianya because students are less able to choose where prakerin and also due to the partner institution that puts students based solely on job quotas requiring personnel assistance. Keyword : Prakerin 3 Praktek kerja industri di dunia usaha dan industri yang (Prakerin) merupakan salah satu sudah menjalin kerjasama dengan bagian dari kegiatan yang diadakan sekolah yang bersangkutan. di SMK Negeri 4 Surabaya dan Alasan peneliti untuk meneliti di praktek kerja industri memang wajib SMK Negeri 4 Surabaya ialah karena dilakukan oleh SMK Negeri maupun sekolah tersebut merupakan salah SMK Swasta, karena praktek industri satu SMK Negeri yang memiliki sangat baik untuk mendukung atau standar kurikulum yang baik diantara menyalurkan bakat yang dimiliki sekolah kejuruan yang lain. Siswa- siswa dan sebagai tempat belajar siswi nya juga memiliki kompetensi sebelum mereka terjun langsung ke yang cukup baik. Dan yang utama dunia usaha atau dunia industri ialah setelah lulus dari SMK. terakreditasi dengan bobot A. Praktek kerja industri (Prakerin) sekolah Namun tersebut setelah sudah dilakukan diikuti oleh semua program keahlian wawancara secara langsung dengan yang berada di SMK Negeri 4 Kaprodi Administrasi Perkantoran Surabaya yang terdiri dari program yaitu Ibu Ari Astuti dan dengan siswi keahlian administrasi perkantoran, kelas XI APK 1 yang bernama akuntansi, pemasaran, pariwisata dan Nindie, multimedia. ini permasalahan yang muncul dalam dilaksanakan selama kurang lebih 2 pelaksanaan prakerin di SMK Negeri bulan yang diikuti oleh siswa kelas 4 Surabaya ini. Dari wawancara XI pada akhir semester genap. tersebut Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan pemahaman Kegiatan saya saya menemukan menangkap bahwa suatu dalam 4 kenyataanya pelaksanaan praktek koperasi ditempatkan pada bidang kerja industri masih ada hal yang penjualan. Kemudian juga ada siswi tidak sesuai dengan yang diharapkan yang bernama Nindie kelas XI APK oleh siswa maupun sekolah. Teori 1 program keahlian administrasi atau materi yang didapat disekolah perkantoran yang ditempatkan pada terkadang bidang keuangan dan tidak bisa mereka akuntansi. pergunakan atau bahkan sama sekali Menurut hasil wawancara singkat tidak digunakan dalam dunia usaha dengan Ibu Ari Astuti hal ini terjadi atau akibat dunia industri. Salah satu dari adanya proses contohnya ialah masih adanya siswa keterlambatan kelompok siswi yang yang pada akan prakerin belum benar-benar mereka siap dalam mencari tempat untuk ditempatkan program keahlian tidak yang miliki. Seperti yang diungkapkan melaksanakan oleh Ibu Ari Astuti selaku Kaprodi praktek kerja industri di SMK Negeri program 4 Surabaya ini seluruh siswa yang keahlian perkantoran bahwa administrasi kelompok akan prakerin. melaksanakan Karena prakerin prakerin yang tidak mendapatkan diharuskan untuk mencari tempat tempat prakerin yang sesuai dengan prakerin sendiri sebelum prakerin bidang keahlianya biasanya akan dilaksanakan. Sehingga jika ada ditempatkan pada bidang yang bukan kelompok siswi yang belum siap keahlianya. Contohnya ada beberapa dengan tempat prakerin yang sesuai kelompok siswi prakerin program dengan keahlian mendapat yang administrasi melaksanakan perkantoran prakerin di bidang tempat keahlianya akan prakerin yang 5 memberikan tugas atau pekerjaan relevansi yang diluar bidang keahlianya. sekolah dengan standar kerja yang materi yang diberikan Hal ini menjadikan siswa sedikit ada di industri. Selain itu penelitian mengalami kesulitan setelah berada lain juga menemukan permasalahan di tempat praktek kerja industri yang serupa. Seperti penelitian yang tersebut. Karena dalam melakukan dilakukan oleh Wahyu Nurharjadmo tugas yang (2008) diberikan di tempat yang berjudul “Evaluasi prakerin siswa harus belajar dari Implementasi Kebijakan Pendidikan awal dan cepat beradaptasi untuk Sistem Ganda di SMK Negeri 2 bisa melakukan pekerjaan yang telah Klaten”. Dalam penelitian tersebut diberikan. ini juga menambahkan bahwa masih sedikitnya memberikan efek kepada adanya siswa yang kurang disiplin respon siswa dalam melaksanakan dalam tugas maupun nilai prakerin siswa itu sistem ganda atau praktek kerja sendiri yang nantinya diterbitkan industri. Sehingga hal melaksanakan pendidikan oleh dunia usaha atau dunia industri Menurut pedoman pelaksanaan tempat siswa melaksanakan prakerin. prakerin (1996) untuk melaksanakan Seperti sebuah penelitian yang praktek kerja industri dengan baik telah dilakukan oleh A.Muliati. A.M dan sistematis, ada beberapa kegiatan (2007) “Evaluasi yang harus ditempuh yaitu salah Program Pendidikan Sistem Ganda di satunya ialah sekolah dan DU/DI SMK memang harus memantapkan ikatan yang berjudul Negeri 4 Makasar” menyatakan bahwa masih adanya kerja perbedaan prakerin pelaksanaan antara sama untuk dan melaksanakan mengadakan 6 pembimbingan kepada siswa yang juga akan mewawancarai beberapa akan menjadi peserta prakerin. Hal narasumber atau informan tambahan itu dimaksudkan agar pelaksanaan untuk prakerin dapat berjalan sesuai dengan prakerin tersebut. Hal ini ditujukan program yang telah dibuat. agar penulis mengetahui pelaksanaan Dengan adanya rumusan masalah dan penelitian yang telah untuk bagaimana sistem data tentang prakerin ini apakah sudah sesuai prosedur atau belum. dilakukan sebelumnya maka penulis berkeinginan memperkuat Untuk mengetahui pelaksanaan mengetahui prakerin di SMK Negeri 4 Surabaya, pelaksanaan maka peneliti bermaksud praktek kerja industri yaitu melalui mengadakan penelitian yang berjudul wawancara secara mendetail untuk “ Analisis Pelaksanaan Praktek Kerja mengetahui secara Industri Pada Program Keahlian pelaksanaan Administrasi Perkantoran Kelas XI subjektif gambaran tentang prakerin tersebut. Kemudian penulis SMK Negeri 4 Surabaya “ Praktek Kerja Industri (2006) mengartikan bahwa praktek intitusi pasangan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi dan sertifikasi. kerja industri : Menurut Anwar (2004) menyebutkan Suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejujuran yang memadukan secara utuh dan terintergrasi program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung dilapangan dan dalam kegiatan prakerin harus ada kesepakatan antara pihak sekolah menengah kejujuran dengan industri sebagai bahwa tujuan praktek kerja industri Departemen Pendidikan Nasional (prakerin) adalah sebagai berikut : a. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas memiliki keahlian professional (tingkat pengetahuan 7 ketrampilan dan etos kerja) sesuai Made Wena (1996) menyebutkan dengan tuntutan lapangan kerja. karakteristik praktek kerja industri b. Meningkatkan memperkokoh keterkaitan dan (Prakerin) meliputi : dan a. Standar profesi kesepadanan (link and match) antara Standar profesi yang ada pada SMK lembaga mengacu pendidikan pelatihan pada pencapaian kejujuran dengan dunia kerja. kemampuan siswa sesuai dengan c. tuntutan Meningkatkan efektivitas dan efisien proses pelatihan pendidikan tenaga kerja dan yang pekerjaan atau profesi tertentu yang berlaku di lapangan kerja. berkualitas professional. b. d. pelatihan Memberi pengetahuan dan jabatan Standar pendidikan dan penghargaan terhadap pengalaman Standar pendidikan dan pelatihan kerja sebagai bagian yang tidak dilakukan untuk mencapai standar terpisahkan dari proses pendidikan. profesi. e. pelatihan meliputi isi, metode, dan Menghasilkan tamatan yang Standar memiliki pengetahuan diri secara dan waktu. sikap yang menjadi bekal dasar c. pengembangan Usaha dan Industri. diri secara Kerjasama pendidikan dengan dan Dunia berkelanjutan. Untuk dapat melaksanakan Praktek 1. Kerja Industri (Prakerin) diperlukan Karakteristik Praktek Kerja Industri (Prakerin) kerjasama dengan dunia usaha atau dunia industri. d. Pengujian dan sertifikasi 8 Untuk mengetahui keberhasilan 2. Manfaat siswa, apakah sudah sesuai dengan Industri (Prakerin) standar Menurut profesi maka setelah Praktek Wena Kerja (1996) manfaat pelaksanaan praktek kerja industri praktek kerja industri adalah: (Prakerin) perlu diadakan pengujian a. dan bagi siswa yang telah lulus akan antara lain : diberikan sertifikat. a) Manfaat bagi pihak industri Industri dapat mengenal persis kualitas peserta didik, yang e. Peraturan pendukung Peraturan pendukung merupakan belajar dan bekerja. b) Peserta didik adalah tenaga peraturan yang digunakan dalam kerja pelaksanaan praktek kerja industri keuntungan karena telah ikut dalam (prakerin). Peraturan ini dapat berupa proses produksi secara aktif. peraturan pemerintah atau keputusan c) menteri atau peraturan lain yang diatur dalam disiplin karena itu mengatur pelaksanaan praktek kerja sikapnya industri (Prakerin). dengan ciri khas perusahaan, dan f. d) Nilai tambah yang dapat memberi Peserta didik lebih mudah dapat Memberi dibentuk kepuasan sesuai bagi Dalam melaksanakan praktek kerja DU/DI industri (Prakerin) diharapkan dapat mensukseskan Praktek Kerja Industri memberikan nilai tambah yaitu bagi (Prakerin) sekolah, bagi peserta didik dan bagi dunia usaha atau dunia industri. karena itu serta 9 b. Manfaat pelaksanaan 3) Menambah rasa percaya diri Prakerin bagi pihak sekolah antara tamatan karena mempunyai keahlian lain : professional melalui Praktek Kerja 1) Lebih terjamin tercapainya Industri (Prakerin). tujuan pendidikan untuk pendidikan 3. untuk memberi keahlian bagi peserta Industri didik dan biaya pendidikan lebih menengah kejujuran (SMK) ringan, Menurut 2) Pelaksanaan Praktek Kerja (Prakerin) pedoman di sekolah pelaksanaan Terwujud kebijaksanaan dari praktek kerja industri 1996 yaitu link and match antara program untuk melaksanakan praktek kerja pendidikan dan kebutuhan lapangan industri dengan baik dan sistematis, kerja, dan ada beberapa kegiatan yang harus 3) Mutu tamatanya memiliki ditempuh yaitu: bekal untuk kepentingan dunia kerja a. dan untuk kepentingan bangsa. yang c. pelaksanaan praktek kerja industri Manfaat Prakerin bagi siswa selaku peserta didik antara lain : 1) Setelah memiliki lulus keahlian siswa Menyusun jelas program tentang kerja rencana (Prakerin), sebagai pegangan bagi akan SMK yang bersangkutan dan professional sekaligus sebagai bahan kajian serta sebagai bekal untuk mengembangkan pertimbangan pihak dunia usaha atau dirinya, industri yang akan diajak kerjasama. 2) b. Siswa tidak membutuhkan Memantapkan ikatan waktu latihan lagi untuk mencapai kerjasama tingkat keahlian professional, bersangkutan dengan Dunia Usaha antara SMK yang 10 dan Dunia sehingga Industri pasanganya, dapat kelangsungan menjamin penyelenggaraan b. Sekolah bersama pasangan melakukan pemetaan jenis pekerjaan di praktek kerja industri (Prakerin). mengidentifikasi c. keterampilan Menyusun program institusi DU/DI yang jenis-jenis yang ada dan pengajaran bersama dengan dunia kemampuan-kemampuan yang usaha dipersyaratkan dapat atau industri pasangan untuk berdasarkan kurikulum yang berlaku, melaksanakan pekerjaan tersebut. dengan c. Sekolah bersama DU/DI pasangan hasil akhir adanya kesepakatan tentang : melakukan analisis sinkronisasi isi 1) Jenis dan tingkat keahlian kurikulum yang akan ketrampilan yang harus dikuasasi dilatihkan. prinsip yang harus dalam pengembangan Beberapa diperhatikan kurikulum siswa, berupa yang ketrampilan- disesuaikan dengan ketrampilan-ketrampilan kerja yang prakerin adalah sebagai berikut: harus dilakukan pada pekerjaan yang a. Sekolah melakukan pemetaan ada. standar kompetensi yang ada pada d. Berdasarkan peta materi yang kurikulum SMK, mengidentifikasi telah bahan kajian komponen pendidikan sekolah dengan institusi pasangan khususnya keterkaitan menyusun kemampuan pokok/ kemampuan mata anatara sub pelajaran pokok dan pokok bahasan/ sub pokok bahasan. dipilah-pilah program selanjutnya pembelajaran yang akan dilaksanakan di sekolah berupa pengajaran pembelajaran dan yang program akan 11 dilaksanakan di DU/DI pasangan penyelenggaraan (berupa jurnal kegiatan siswa). dibicarakan dan disepakati bersama. 2) Standar pendidikan dan Komponen pelatihan, meliputi: (normatif), a. (adaptif), Lamanya waktu pendidikan prakerin perlu pendidikan dasar dan umum penunjang komponen teori dan pelatihan kejuruan dilaksanakan sepenuhnya di Sesuai dengan ketentuan pada UU SMK dan menjadi tanggung jawab No. 2 tahun 1989 bahwa waktu SMK. dalam pelaksanaaan prakerin pada Komponen sekolah kejuruan adalah maksimal 3 produktif bulan. Perpanjangan waktu menjadi SMK, 3-4 bulan dimungkinkan dengan dikedua tempat tersebut dan menjadi surat tanggung jawab bersama antara SMK keputusan Mendikbud, pendidikan dapat dasar dilaksanakan industri, perusahaan di atau Kemungkinan perpanjangan waktu dengan tersebut didasarkan atas hasil analisis melaksanakan prakerin. kebutuhan waktu untuk mencapai Sedangkan standar profesi yang telah diterapkan. keahlian profesi dilaksanakan di b. industri Metode industri komponen atau tempat praktik perusahaan dan Pada dasarnya program prakerin sepenuhnya menjadi tanggung jawab pada SMK adalah program bersama industri/perusahaan antara SMK dengan industri atau bersangkutan. perusahaan c. pasanganya, sehingga segala sesuatu yang menyangkut yang Model penyelenggaraan Model pelaksanaan prakerin adalah pola yang menyangkut tentang tata 12 cara pelaksanaan prakerin dimulai konsentrasi dari tahapan persiapan, pelaksanaan anata kegiatan di tempat prakerin dan tahap penarikan siswa dari dengan pembelajaran disekolah. industri dengan alokasi waktu yang Model telah penyelenggaraan terstruktur. Model siswa Block akan terpecah Release. Dalam block release penyelenggaraan program khususnya disepakati bersama bulan/semester yang menyangkut tentang kapan mana dilaksanakan di perusahaan/institusi pasangan, dan bulan/semester mana pasangan. Secara garis besar model siswa atau pola penyelenggaraan tersebut Keistimewaan dari model ini hampir berbentuk day release, block release, sama dengan day release, hanya saja hour release, atau kombinasi dari jangka waktu yang diberikan pada ketiganya. siswa Model Day Release. Ialah model industri lebih lama. Kelemahan dari penyelenggaraan model ini adalah siswa difokuskan prakerin yang siswa berada berada untuk di di institusi sekolah. berkonsentrasi di disepakati bersama dari 6 hari belajar untuk dalam satu minggu, 1 hari praktek di prakerin selama kurun waktu yang intitusi pasangan dan 1 hari belajar ditentukan disekolah. Keistimewaan model ini kesulitan adalah evaluasi secara tatap muka. selain siswa dapat selalu berada di sehingga sekolah tempat membuat melaksanakan melaksanakan prakerin siswa juga Model bisa mendapat materi sesuai dengan penyelenggaraan tuntutan kurikulum sekolah. Namun disepakati kelemahan dari model ini adalah harus dibagi antara jam belajar di Hour Release. Dalam hour release jam-jam belajar yang 13 sekolah dengan jam belajar di yang anggota-anggotanya asosiasi industri. Dalam model ini siswa profesi dan organisasi pekerja. memiliki 4) kelebihan yaitu tidak Sertifikasi melupakan pelajaran yang ada di Peserta sekolah mengikuti mendapatkan sertifikat sesuai dengan prakerin. Namun kelemahanya ialah kemampuan yang disahkan dengan konsentrasi terbagi tanda tangan seluruh anggota panitia karena proses pembelajaran akan ujian dan kepala sekolah. Dengan terbagi dengan prakerin yang harus memperoleh sertifikat ini diharapkan dilaksanakan siswa. selain d. untuk dan tetap siswa akan Sistem pembimbingan untuk peserta. yang lulus menjelaskan profesional Pembimbingan dilakukan peserta sebelum ujian akan keahlian yang telah prakerin diperoleh/dikuasai prakerin sertifikat sekaligus untuk mengakui oleh pemilik dilaksanakan sebelum penempatan kewenangan ke DU/DI. tersebut untuk melaksanakan tugas 3) pada bidang profesi tertentu sesuai Sistem pengujian pemilik sertifikat Keberhasilan peserta didik mencapai dengan keterangan yang ada didalam kemampuan sesuai standar profesi sertifikat. dilakukan 5) Profesi melalui atau Ujian proses Ujian Jumlah peserta. Jumlah Kompetensi peserta yang ditempatkan di industri Keahlian. Materi Ujian, pelaksanaan atau perusahaan diharapkan tidak ujian, penentuan hasil disepakati dan berlebihan. dilakukan oleh suatu tim penguji banyak kelompok siswa dalam suatu Karena jika terlalu 14 industri maka efektivitas pelaksanaan 6. prakerin tidak tercapai maksimal. Praktek Kerja Industri 6) Pada Layanan atau fasilitas yang Penyusunan Alat pelaksanaan Penilaian praktik kerja diperoleh peserta. Fasilitas yang industri penilaian dilakukan disetiap diperoleh siswa dalam prakerin ialah akhir kerja, siswa memperoleh hasil bergantung pada tempat yang dimana berbentuk nilai prestasi. mereka melaksanakan prakerin. Prestasi tersebut digunakan untuk d. mengakui kemampuan yang dimiliki Menyiapkan tenaga kerja yang akan terlibat dalam pelaksanaan siswa dari hasil pengembangan praktek kerja industri (prakerin), dilapangan. Nilai yang diperoleh khususnya tenaga pengajar, pelatih siswa harus melalui sistem pengujian atau instrument di dunia usaha atau yang mengacu pada penguasaan dunia industri, dan tenaga teknisi berdasarkan standar tertentu. Dalam pendukung lainya. praktek e. mendapatkan nilai dengan kriteria Melaksanakan praktek kerja kerja industri siswa industri (prakerin) sesuai dengan seperti tabel berikut ini: program yang telah dibuat. Hasil yang diperoleh siswa akan f. ditunjukkan dalam bentuk sertifikat. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan praktek kerja industri Sertifikat (prakerin). keterangan (pernyataan tertulis) atau g. tercetak dari orang yang berwenang Melaporkan proses dan hasil merupakan tanda/surat pelaksanaan praktek kerja industri (DU/DI) (prakerin). sebagai bukti suatu kejadian (prestasi yang dapat digunakan yang diperoleh siswa dalam praktek 15 kerja industri). Nilai angka atau huruf yang tertera pada sertifikat d. Jumlah materi (banyaknya materi yang dilaporkan) yang diperoleh siswa merupakan e. Mutu laporan. hasil Suryabrata penilaian yang dilakukan DU/DI, dengan aspek yang senilai menyebutkan bahwa : sebagaimana dalam kurikulum SMK (2004) sebagai berikut: (2008), Pelaksanaan praktek kerja industri merupakan salah satu faktor a. Aspek Teknis adalah tingkat penguasaan ketrampilan siswa dalam menyelesaikan pekerjaanya (kemampuan produktif). b. Aspek Non teknis adalah sikap dan perilaku siswa selama di dunia usaha/industri yang menyangkut antara lain ; kedisiplinan, tanggung jawab, kemandirian, kerjasama, ketaatan, dan sebagainya. yang dapat mempengaruhi hasil nilai siswa. Sedangkan pelaksanaan praktek kerja industri dipengaruhi oleh materi disekolah, yang tempat diberikan pelaksanaan praktek kerja industri dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan Kemudian setelah praktek kerja praktek kerja industri. industri dilaksanakan oleh siswa, W.S Winkle (1991) menyebutkan institusi pasangan akan memberikan bahwa : tugas kepada kelompok siswa untuk Kecerdasan bukan satu- membuat laporan tertulis sebagai satunya faktor yang menentukan bahan penilaian. Penilaian terhadap sukses tidaknya kehidupan seseorang, karena kecerdasan seseorang memberikan laporan tertulis tersebut dilakukan terhadap aspek-aspek: pengaruh a. Jumlah lembar karya tulis atau berkembang dalam bidang b. Sistematika penyusunan tertentu dalam kehidupanya. Sampai c. Teknik pembuatan 16 dimana kemungkinan dapat pelaksanaan praktek kerja industri direalisasikan tergantung pula pada yang akan dilaksanakan. Respon kehendak siswa selama mengikuti praktek kerja dalam tadi pribadi serta kesepakatan yang ada. industri bisa berupa respon positif Maka dari seluruh teori yang di dan respon negatif. Respon positif kemukakan dapat yang diberikan siswa merupakan pelaksanaan langkah awal yang baik bagi siswa (prakerin) dan guru karena dapat mendorong wajib dilakukan di SMK Negeri semangat siswa dalam melakukan maupun swasta. Prakerin sangat praktek kerja industri. Sedangkan berpengaruh terhadap lulusan yang respon negatif yang diberikan siswa akan harus menjadi bahan pertimbangan digambarkan praktek diatas bahwa kerja industri dihasilkan oleh Sekolah Menengah Kejuruan, karena praktek dan kerja industri lebih berorientasi pada bagaimana cara merubah respon pengalaman belajar yang sebenarnya. negatif Dan dengan adanya praktek kerja positif. Karena nantinya kegiatan industri maka siswa sudah mendapat yang berlangsung selama 2 bulan bekal ilmu kejuruan profesi sebelum tersebut akan dipantau dan dinilai terjun ke dunia kerja. langsung oleh tempat dimana siswa Kemudian respon yang diberikan melaksanakan prakerin. sekolah harus tersebut memikirkan menjadi respon siswa akan berpengaruh terhadap Penelitian Terdahulu 1. Penelitian yang dilakukan oleh A. “Evaluasi Muliati A.M (2007) dengan judul Sistem Program Ganda” . Pendidikan Yaitu suatu 17 Penelitian Evaluatif berdasarkan Stake’s Countenance b. Berdasarkan hasil Model pengamatan penilaian praktek kerja Pendidikan siswa, pemberian nilai praktek kerja Sistem Ganda di SMK Negeri 4 ini belum optimal karena: (1) tidak Makasar dengan hasil : ada pedoman penilain yang diberikan Mengenai a. Program Penilaian pelaksanaan kepada industri sehingga cara praktek kerja siswa yang diberikan penilaiannya tidak sama; (2) tidak industri sangat penting. Penilaian menformalkan nilai tersebut (boleh untuk mengukur kemampuan yang ada, dimiliki siswa dan menjadi masukan memberikan nilai praktek kerja siswa bagi sekolah tentang sejauh mana melalui seminar. Berkaitan dengan relevansi hal tersebut, maka seharusnya pihak materi yang diberikan boleh tidak); dan (3) sekolah dengan standar kerja yang sekolah ada di industri. sistem penilaian bersama industri pedoman Selain itu, menurut penilaian membuat prosedur atau Pelaksanaan dalam pelaksanaan praktek kerja Pendidikan Sistem Ganda (PSG) siswa, sehingga nilai yang diperoleh bahwa penilaian siswa adalah nilai yang nyata. belajar siswa terhadap melalui hasil kegiatan bekerja langsung di industri (institusi pasangan) dilakukan langsung oleh instruktur dengan menggunakan format yang tersedia pada jurnal kegiatan siswa. c. Selain itu, sebaiknya guru memberi bimbingan secara kontinyu untuk pengisian jurnal oleh siswa dan menjadikan jurnal dimaksud sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda. Lebih dari 18 itu, jurnal siswa perlu dilengkapi menganggap bahwa prakerin itu pedoman penilaian dan kompetensi sebagai sesuatu hal yang dilakukan apa saja yang akan dilatihkan siswa secara santai saja, sehingga mereka di industri. Dengan demikian, siswa sering tidak masuk, membolos dan akan lebih serius mengisi jurnal yang bahkan tidak memperhatikan selama diberikan. Selain itu jurnal siswa pelaksanaan dilengkapi pedoman penilaian dan menganggap kompetensi apa saja yang akan telah berakhir. Prakerin hanya untuk dilatihkan siswa di industri. formalitas belaka. berdampak pada 2. Penelitian yang dilakukan oleh Nurharjadmo (2008) dengan judul “Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah Kejuruan”. Yaitu suatu Penelitian Evaluatif mengenai Program Pendidikan Sistem Ganda di SMK Negeri 2 Klaten dengan hasil : a. Masih adanya siswa yang kurang serius dalam memandang Prakerin telah menyebabkan pelaksanaan prakerin tidak bisa memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Meskipun jumlahnya kurang dari 5%, akan tetapi masih ditemukan siswa yang prakerin. Mereka masa pendidikannya Ini tentu efektivitas dan efisiensi dari program tersebut. b. Dari sisi pemahaman sikap program pelaksana, yang baik membawa dampak pada sikap yang diambil oleh pelaksana kebijakan. Pihak sekolah pasangan telah komitmen yang keberhasilan beserta institusi menunjukkan tinggi untuk pelaksanaan PSG. Perjanjian kerjasama yang dilakukan antara sekolah dan institusi pasangan telah mampu menjadikan proses pelaksanaan Praktek Kerja Industri yang merupakan perwujudan 19 pelaksanaan PSG berjalan seperti dalam rangka kegiatan praktek di yang sekolah maupun pembimbing secara diharapkan. respon sasaran Sementara dan itu pelaksana kebijakan juga sangat baik. Hampir sebagai serius telah melakukan aktivitasnya dengan baik. semua guru yang dilibatkan, baik Metode Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan balik fenomena secara mendalam, yang digunakan adalah pendekatan rinci dan tuntas. Oleh karena itu kualitatif. penggunaan Menurut Strauss dan pendekatan kualitatif Corbin (2003) penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan dimaksudkan sebagai jenis penelitian mencocokkan antara realita empirik yang dengan teori yang berlaku dengan temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik menggunakan metode deskriptif. atau lainnya. Metode ini ialah metode penelitian dikumpulkan yang digunakan untuk meneliti pada angka-angka, kondisi objek yang alamiah, dimana melainkan data tersebut berasal dari peneliti adalah sebagai instrumen naskah wawancara, catatan lapangan, kunci, teknik pengumpulan data dokumen pribadi, catatan memo, dan dilakukan secara gabungan, analisis dokumen resmi lainnya. Sehingga data bersifat induktif, dan hasil yang menjadi tujuan dari penelitian penelitian kualitatif ingin menekankan menggambarkan realita empirik di generalisasi. bentuk Artinya bukan data hitungan yang berupa ini adalah kualitatif makna lebih dari pada 20 Pertimbangan penulis menggunakan berlangsung dan pengaruh-pengaruh penelitian kualitatif ini sebagaimana dari suatu fenomena. yang diungkapkan oleh Moleong Menurut (2000): menambahkan 1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. 2. Metode ini secara tidak langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. 3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. penilaian kualitatif, proses penelitian Bungin (2008) bahwa tradisi dan pengetahuan tidak sesederhana pada penelitian kuantitatif, karena hasil dari penelitian kualitatif adalah sumbangan karena berfikir ilmu peneliti pengetahuan, memulai secara dengan induktif yaitu Adapun jenis penelitian ini adalah menangkap penelitian deskriptif. berbagai fakta atau Menurut fenomena sosial melalui pengamatan Whitney (dalam Nazir, 2009) bahwa di lapangan, kemudian dianalisis dan metode deskriptif adalah pencarian melakukan teorisasi berdasarkan atas fakta dengan interpretasi yang tepat. apa yang diamati. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, Dari pengertian para ahli di atas serta tata cara yang berlaku dalam maka dapat digambarkan bahwa masyarakat situasi-situasi penelitian deskritif kualitatif adalah tertentu, termasuk tentang hubungan- suatu penelitian dengan tujuan utama hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap- memberikan sikap, pandangan-pandangan, serta deskriptif tentang suatu keadaan proses-proses secara serta yang sedang gambaran subjektif tanpa atau mencari 21 hubungan antarvariabel, menguji informasi yang dapat dipercaya dan hipotesis atau membuat ramalan. tidak memakan waktu yang lama Penelitian maka ini berupaya peneliti menggunakan mengembangkan konsep dan fakta informan secara mendalam untuk menjawab partisipan sebagai subjek penelitian. bagaimanakah pelaksanaan praktek Informan dalam penelitian kualitatif kerja industri yang dilaksanakan oleh tidak untuk mewakili suatu populasi SMK Negeri 4 Surabaya. Oleh (random karena itu penelitian ini dilakukan akhirnya akan dijadikan pada sebuah dengan wawancara berbagai nara generalisasi, melainkan lebih bersifat sumber atau informan untuk mencari purposif (purposive sampling) dan informasi secara faktual dan didapatkan dengan cara seleksi, yaitu mendetail. Pada penelitian ini memilih orang-orang yang benar- kunci dan sampling) informan yang pada peneliti sebagai instrumen penelitian benar mengetahui masalah berperan sedang diteliti (Wirjokusumo dan sebagai pelaksana, perencana, pengumpul data, menganalisis, menyimpulkan dan yang Ansori: 2009) Kemudian selanjutnya dapat dilakukan dengan memilih langsung melaporkan hasil penelitian. saat di lapangan pada saat penelitian. Subjek dan Objek Penelitian Yaitu dengan memilih informan 1. Subjek penelitian merupakan informan atau orang-orang yang akan memberikan informasi peneliti. berbagai yang Untuk macam dibutuhkan oleh mendapatkan kunci terlebih dahulu. Informan kunci adalah orang pertama yang dipilih karena dianggap lebih mengetahui mengenai masalah yang 22 sedang diteliti. informan Kemudian kunci informasi lain/informan diperoleh mengenai orang wawancara. Dan untuk informan juga partisipan, yaitu informan kedua, penelitian. ketiga, dan seterusnya adalah siswa, menentukan guru pembimbing, dan pembimbing yang dalam Tentunya untuk informan diteliti, dan juga mempunyai waktu dapat lain mendukung dari selanjutnya yang cukup untuk melakukan juga siswa di institusi pasangan prakerin. berdasarkan seleksi bukan hanya Sedangkan jumlah informan yang informasi dari informan kunci. digunakan sebagai informan dalam Dalam penelitian ini, yang dipilih penelitian ini tidak ditentukan di peneliti sebagai informan kunci yaitu awal. Kaprodi Administrasi Perkantoran Susanto, 2004) tidak ada pedoman kelas XI APK SMK Negeri 4 yang paling tepat untuk menentukan Surabaya. Karena informan kunci jumlah informan dalam penelitian dianggap lebih mengetahui tentang kualitatif. Penelitian akan berhenti keadaan lokasi jika yang ada pada Menurut informasi Powell atau data (dalam yang penelitian. Kriteria dalam didapatkan dianggap sudah cukup menentukan informan kunci untuk menyusun laporan penelitian diantaranya adalah subjek sudah dan menemui titik jenuh. cukup lama terlibat secara aktif dan Kemudian Peneliti menambahkan intensif serta pengetahuan mengenai yang masalah mempunyai mendalam yang sedang 23 informan partisipan dari para guru Sedangkan mengenai jumlah dari pembimbing siswa dan para pegawai masing-masing pembimbing siswa dengan tujuan peneliti agar informasi yang didapatkan dari penelitian dari seorang guru yang Kaprodi Administrasi Perkantoran ikut berpartisipasi saat melakukan dapat diuji kebenarannya. Peneliti monitoring memilih pegawai pembimbing dari kerja industri. Hal ini dilakukan Pemerintah Kota Surabaya Dinas dengan alasan bahwa guru tersebut Pendapatan dan Keuangan sebagai lebih tahu mengenai kesan, keluhan, tempat ataupun menambah informan juga subjek mengambil masukan dari pasangan berdasarkan melaksanakan prakerin. yang subjek pelaksanaan partisipan pada penelitian ini ialah permasalahan penelitian, praktek institusi tempat siswa ditemui saat pelaksanaan prakerin. Untuk menjawab rumusan masalah Kemudian yang peneliti memilih kedua peneliti memilih PT.Taspen dan Asuransi JiwaSraya beberapa sebagai informan partisipan ialah perwakilan berdasarkan kelompok siswa yang melaksanakan rekomendasi dari Kaprodi Administrasi Perkantoran. prakerin. Beliau tempat menyatakan bahwa siswa untuk informan Sesuai menjadi dari setiap dengan penempatan jumlah siswa pada PT.Taspen dan Asuransi Jiwasraya institusi pasangan yang berjumlah 22 merupakan dua industri asuransi tempat, yang reguler tiap tahun menjadi mengambil ketua kelompok dari tiap institusi pasangan dengan sekolah kelompok siswa untuk dijadikan saat siswa melaksanakan prakerin. informan maka pada peneliti tiap sengaja institusi 24 pasangan. Hal ini dikarenakan siswa untuk dijadikan informan sebanyak yang menjadi ketua kelompok lebih 22 siswa. tahu akan kondisi anggotanya dan 2. mengetahui penelitian prakerin kondisi adalah objek Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Pada Program masing-masing kelompok. Sehingga Keahlian Administrasi Perkantoran jumlah siswa yang diambil peneliti Kelas XI SMK Negeri 4 Surabaya. Instrumen Penelitian Dalam penelitian suatu penelitian perlu dengan menggunakan metode pengumpulan peneliti data yang tepat. Hal ini dilakukan merupakan pengumpul data utama agar data yang diperoleh bersifat (key instrument). Peneliti menjadi objektif. Metode pengumpulan data subjek yang melakukan observasi yang diperoleh dari penelitian ini atau wawancara tidak terstruktur adalah dengan metode wawancara dengan menggunakan buku catatan mendalam (deep interview), dan dan dokumentasi. metode dari institusi menjadi pasangan Hakekat di pelaksanaan Yang kualitatif instrumen yaitu lainnya. Peneliti sebagai pengumpul data utama dapat Metode mengenali seluruh gejala sebagai mengumpulkan objek dibantu percakapan yang dilakukan oleh dua beberapa sumber dan informan yang komponen manusia, yaitu peneliti menunjang. dan Metode Pengumpulan Data mengajukan penelitian dengan wawancara nara adalah data sumber. beberapa cara melalui Peneliti pertanyaan yang kemudian akan dijawab oleh 25 narasumber berdasarkan atas fakta dan data. Wawancara dilakukan untuk mencari informasi serta data mengenai bagaimanakah prosedur pelaksanaan praktek kerja industri di SMK Negeri 4 Surabaya. Selain itu peneliti juga beberapa memperhatikan faktor-faktor yang 4) Dimana saja tempat Prakerin siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran dilaksanakan? 5) Apa saja kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Prakerin? 6) Apa upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut? 7) Bagaimana proses atau prosedur pelaksanaan praktek kerja industri di SMK Negeri 4 Surabaya? mempengaruhi hasil nilai prakerin Kemudian siswa yang diterbitkan oleh dunia metode usaha atau industri. dokumentasi merupakan pengumpulan data Pedoman Wawancara tentang peneliti menggunakan dokumentasi. Metode teknik dengan cara menggali, mengenali hal-hal atau Pelaksanaan Prakerin Wawancara akan dilakukan dengan kepala program keahlian administrasi perkantoran yaitu Ibu Ari Astuti. variabel yang transkip, dokumen, majalah, dan catatan, surat kabar, sebagainya. Dokumentasi tidak harus berasal dari satu responden saja tapi bisa berasal 1) Bagaimana pelaksanaan prakerin yang ada di SMK Negeri 4 Surabaya? dari 2) Berapa jumlah program keahlian administrasi perkantoran yang menjadi peserta Prakerin tahun ajaran 2012-2013? Dokumentasi 3) Berapa lama melakukan Prakerin? berupa siswa beberapa memvalidkan responden hasil yang untuk penelitian. didapat oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu laporan hasil nilai prakerin siswa setelah melaksanakan prakerin yang 26 diterbitkan oleh dunia usaha atau objek industri. menyusunnya Metode Analisis Data Kualitatif yang Menurut Bogdan dan Biklen (dalam dengan memberi beberapa kode. Moleong, Selanjutnya pada tahap akhir dalam 2005) analisis data yang diteliti. Kemudian dalam satu-satuan kemudian dikategorisasikan kualitatif adalah bekerja dengan data, analisis mencari, dan menemukan pola, dan kesimpulan yang bersifat grounded menentukan dengan apa yang dapat data adalah verifikasi melakukan selama proses diceritakan pada orang lain. Dalam penelitian dan setelah itu, dilakukan penelitian kualitatif, analisis data keabsahan/keaslian data. dilakukan pada saat pengumpulan Uji data berlangsung, dan setelah selesai Trianggulasi pengumpulan data dalam periode 1. tertentu Untuk pada wawancara, saat melakukan dokumentasi, Keabsahan Data dan Keabsahan data menguji keabsahan data atau penelitian ini, mengacu pada empat penelitian. Setelah membaca dan kriteria yang dikemukakan Moleong menelaah data, selanjutnya peneliti (2009) yaitu derajat kepercayaan, melakukan reduksi data dengan cara keteralihan, melakukan kepastian. abstraksi. Abstraksi merupakan sebuah usaha membuat Kriteria rangkuman kepercayaan yang inti dengan kebergantungan, penerimaan (credibility) dan derajat pada mekanisme proses dan pernyataan- dasarnya pernyataan agar validitas internal dari nonkualitatif. sesuai dengan pembahasan serta Kriteria ini berfungsi untuk inkuiri yang terkontrol menggantikan konsep 27 atau pemikiran yang mendalam Kriteria kepastian (confirmability) sedemikian rupa sehingga tingkat berasal kepercayaan menurut penemuannya dapat dari konsep penelitian objektivitas nonkualitatif. dicapai dengan memberikan derajat Nonkualitatif kepercayaan hasil-hasil penemuan objektifitas dari segi kesepakatan dengan antarsubjek. jalan pembuktian pada menetapkan Dari sini dapat kenyataan ganda yang sedang diteliti. dipastikan bahwa sesuatu itu objektif Kriteria keteralihan (transferbility) atau tidak bergantung pada opini, berbeda dengan validitas eksternal pandangan, pendapat, dan penemuan dari penelitian nonkualitatif. Sebagai seseorang. Dapat dikatakan bahwa persoalan empiris bergantung pada pengalaman seseorang itu subjektif kesamaan antara konteks pengirim sedangkan dan penerima. Untuk melakukan beberapa atau banyak orang, barulah keteralihan tersebut peneliti mencari dapat dikatakan objektif. dan mengumpulkan kejadian empiris 2. tentang kesamaan konteks. Moleong (2009) trianggulasi data Kriteria adalah (dependability). kebergantungan Pengajuan ini jika disepakati oleh Triangulasi Data pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di dilakukan dengan pengecekan yang luar dilakukan beberapa kali pada kondisi pengecekan yang yang sama dan hasilnya secara pembanding terhadap data. Menurut esensial memiliki kesamaan, maka Bungin (2008) salah satu cara paling dikatakan reliabilitasnya tercapai. penting dan mudah dalam melakukan data pengujian itu untuk atau keabsahan keperluan sebagai penelitian 28 adalah dengan melakukan disampaikan nara sumber didepan trianggulasi peneliti, sumber data, umum dan secara pribadi. Ketiga, metode, dan teori. membandingkan apa yang dikatakan Triangulasi dengan kejujuran peneliti orang-orang ini penelitian dengan apa yang dikatakan dilakukan kejujuran, untuk menguji subjektifitas, tentang situasi dan sepanjang oleh membandingkan perspektif dengan peneliti di lapangan. Oleh karena itu pandangan masyarakat biasa, orang peneliti meminta bantuan kepada yang berpendidikan menengah atau peneliti tinggi, kemampuan merekam lain data untuk mengecek waktu. dan Keempat, lain-lain. Kelima, kejujuran dan keabsahan data yang membandingkan diperoleh, jika memang data yang dengan isi suatu dokumen yang dilaporkan sama, maka keabsahan berkaitan. data dapat dibuktikan tanpa ada Triangulasi dengan metode adalah unsur kebohongan. pengecekan Triangulasi adalah dengan sumber data membandingkan dan penemu hasil derajat hasil wawancara kepercayaan penelitian dengan beberapa teknik pengumpulan data. mengecek baik derajat kepercayaan Kemudian suatu diperoleh sumber data dengan metode yang melalui waktu dan cara yang berbeda sama. Trianggulasi ini dilakukan pada metode kualitatif. Jadi, pertama untuk melakukan pengecekan dan membandingkan hasil pengamatan pencocokan dengan hasil wawancara. Kedua, pengumpulan data. informasi membandingkan yang apa yang telah pengecekan terhadap beberapa metode 29 Triangulasi dengan teori dilakukan sumber untuk menguraikan pola, hubungan mendapatkan data dari sumber yang dan menyertakan penjelasan yang berbeda-beda dengan teknik yang muncul dari analisis untuk mencari sama. pembanding. Terbukti bahwa fakta menggunakan tidak derajat dalam pengumpulan data, maka data kepercayaannya dengan satu atau yang diperoleh akan lebih konsisten, lebih teori. tuntas, dan pasti. dapat Teknik diperiksa triangulasi ini diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti observasi wawancara menggunakan partisipatif mendalam, pasif, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serampak. Triangulasi digunakan Oleh karena teknik untuk itu dengan triangulasi 30 Hasil Penelitian c) 1. Gambaran Umum Subjek dan pembimbing Objek Penelitian melaksanakan prakerin di Dinas a. Pendapatan Subjek Penelitian Ibu Soetianingsih selaku guru siswa dan yang Keuangan Kota Yang menjadi subyek pada penelitian Surabaya bagian kas dan akuntansi. ini adalah : Para 1. Informan kunci yaitu Kaprodi dipilih Administrasi Perkantoran Ibu Ari informan partisipan karena beliau Astuti. Beliau adalah guru yang merupakan subjek penelitian dari sudah memiliki banyak pengalaman seorang dalam mengajar dan mengetahui berpartisipasi betul monitoring kondisi prodi administrasi guru pembimbing peneliti untuk guru tersebut dijadikan yang ikut saat melakukan pelaksanaan aktif praktek perkantoran yang ada di SMK Negeri kerja industri. Hal ini dilakukan 4 Surabaya. dengan alasan bahwa guru tersebut 2. Peneliti juga menambahkan lebih tahu mengenai kesan, keluhan, informan partisipan antara lain yaitu: ataupun a) Ibu Rurun Daruwati selaku pasangan guru pembimbing melaksanakan prakerin. siswa yang masukan dari tempat peneliti siswa melaksanakan prakerin di PDAM d) Kota Surabaya. menambahkan informan partisipan b) dari para pegawai pembimbing siswa Ibu Maria Ulfa selaku guru Kemudian institusi juga yang di institusi pasangan saat siswa melaksanakan prakerin di Asuransi melaksanakan praktek kerja industri. Jiwasraya. Diantaranya pembimbing siswa ialah Bapak Pipit 31 Marsudi Utomo yang bekerja di peneliti menentukan informan dari Pemerintahan ketua Kota Dinas kelompok masing-masing Pendapatan Dan Keuangan Kota kelompok siswa yang melaksanakan Surabaya bagian kas dan akuntansi, prakerin di tempat yang berbeda. Hal Kemudian Bapak Asri selaku Humas ini dilakukan karena ketua kelompok di PT. Taspen Surabaya dan Bapak dari masing-masing kelompok siswa Prasetyo selaku karyawan bagian tersebut diyakini lebih tahu tentang pertanggungan kondisi anggotanya dan pelaksanaan di Asuransi Jiwasraya. Beliau dijadikan sebagai prakerin subyek penelitian dengan tujuan agar masing. informasi yang kepala didapatkan prodi perkantoran tempatnya masing- dari administrasi dapat di diuji b. Obyek penelitian Yang menjadi obyek penelitian kebenarannya. adalah pelaksanaan praktek kerja e) Kemudian untuk menjawab industri yang ada di SMK Negeri 4 rumusan masalah yang kedua peneliti Surabaya. Praktek Kerja Industri mengambil merupakan beberapa informan salah satu kegiatan partisipan dari siswa yang telah sekaligus mata pelajaran yang wajib melaksanakan ditempat dilaksanakan oleh siswa administrasi yang berbeda sesuai dengan jumlah perkantoran, karena hal itu sudah intitusi pasangan yang ada. Pada data menjadi dokumentasi jumlah keahlian administrasi perkantoran. penempatan institusi pasangan yang Guru menjelaskan bahwa, pada saat ada berjumlah 22 tempat. Kemudian ini di dunia kerja hal yang mereka prakerin yang ada tujuan dari kompetensi 32 tanyakan ketika perekrutan tenaga melakukan kerja yang mencakup aspek kognitif, melalui psikomotor dan afektif diharapkan sekolah adalah pengetahuan serta perkembangan siswa dapat diketahui pengalaman mengenai kompetensi tidak bidang keahlian yang dimiliki siswa. berpikirnya saja, tetapi juga pada Mengingat begitu pentingnya praktek keterampilan dan sikapnya. Agar kerja industri, maka guru berusaha dapat sebaik mungkin dalam melaksanakan dengan baik, guru – guru pada pembelajaran sebelum siswa terjun program ke lapangan untuk melaksanakan perkantoran di kelas XI APK SMK prakerin. Negeri hanya pada kemampuan melaksanakan keahlian 4 perannya administrasi Surabaya berusaha melaksanakan pembelajaran sesuai Dalam kegiatan praktek kerja dengan kurikulum yang sudah ada industri guru mempunyai peranan dengan yang sangat penting sebaik-baiknya dan dalam menggunakan analisis jabatan yang pembelajaran, yaitu untuk sesuai dengan program keahlian melaksanakan dan mencapai administrasi perkantoran. Hal ini persentase kurikulum yang sudah ditujukan ditetapkan. Serta sebagai usaha untuk mempersiapkan mengikuti perkembangan kebutuhan secara matang anak didik mereka dunia usaha dan dunia industri untuk menghadapi segala terhadap lulusan sekolah kejuruan. kemungkinan yang terjadi saat Guru menjelaskan bahwa untuk melaksanakan prakerin baik dari segi dapat menciptakan lulusan sekolah materi pelajaran maupun sikap dan kejuruan tidak hanya mempunyai mental siswa. Dengan pembelajaran 33 kemampuan dalam berfikir tetapi daripada teori. Metode pembelajaran juga mempunyai keterampilan yang berganti peran secara bergantian sesuai dengan kebutuhan dunia usaha sesuai dengan jabatan yang ada pada dan industri, maka guru menerapkan sebuah kantor juga telah mereka metode yang dapatkan di sekolah. Yaitu terdiri kegiatannya lebih banyak praktek dari arsiparis, espeditur, agendaris dari pada teori. Apalagi SMK yang dan pimpinan. Hal itu juga terbukti memang saat peneliti melihat langsung proses pembelajaran pembelajarannya 70% berupa praktek dan 30% berupa teori. pembelajaran Pendapat ini dibenarkan oleh salah administrasi satu guru pembimbing prakerin yang pelaksanaan menyatakan bahwa siswa memang Terlihat dalam satu ruangan terdapat lebih banyak pembelajaran di laboratorium perkantoran PPL tahun saat 2012. diajarkan materi 2 ruang yang dijadikan sebagai produktif untuk tempat praktek administrasi menunjang keahlian yang dimiliki perkantoran, dimana setiap kantor siswa dalam tiap masing-masing atau ruang ditempati 1 kelompok prodi. yang Pernyataan ini dibenarkan pula oleh Kemudian juga ada laboratorium para siswa. Dalam waktu yang untuk berbeda, siswa dari kelas yang perkantoran yang difungsikan untuk berbeda keterangan mempraktekkan pekerjaan seorang bahwa dalam proses pembelajaran, sekretaris dan administrasi berbasis selama mereka di sekolah mereka komputer. banyak memberikan menerima ilmu praktek terdiri dari komputerisasi 9-10 orang. administrasi 34 Dari pernyataan dapat mencari dan menentukan sendiri dilihat bahwa pembelajaran yang tempat mereka akan melaksanaan dilakukan 4 praktek kerja industri. Kemudian sudah guru pembimbing beserta para siswa mempersiapkan anak didiknya untuk melakukan persiapan mengadakan mempersiapkan anak didiknya untuk kumpul bersama di aula sekolah mempraktekkan suatu pekerjaan di sebelum prakerin tiap bidang keahlian masing-masing Kegiatan ini jabatan. memberikan pesan, semangat dan Dan untuk pra pelaksanaan praktek motivasi kepada siswa agar siswa kerja industri di SMK Negeri 4 siap Surabaya, prakerin dengan baik. oleh Surabaya tersebut, SMK Negeri memang Kaprodi Administrasi dan dilaksanakan. ditujukan mampu untuk melaksanakan Perkantoran mengemukakan bahwa seluruh guru Prodi Administrasi Perkantoran kepada telah seluruh menghimbau siswanya untuk Pembahasan dilaksanakan di SMK Negeri 4 Berdasarkan rumusan masalah yang Surabaya meliputi: ada 1) maka pada bab ini akan Pelaksanaan Praktek Kerja menjelaskan jawaban serta analisis Industri di Kelas XI APK SMK penulis Negeri 4 Surabaya pada penelitian. saat Adapun melaksanakan pelaksanaan praktek kerja industri yang telah Berdasarkan pertama rumusan mengenai masalah pelaksanaan 35 praktek kerja industri, maka secara dibenarkan oleh Bapak Prasetyo rinci akan dijelaskan sebagai berikut: karyawan Asuransi Jiwasraya, beliau a. menyatakan Menyusun yang jelas program tentang kerja rencana bahwa Asuransi Jiwasraya yang letaknya tidak jauh pelaksanaan praktek kerja industri dari (Prakerin). mempercayakan siswa SMKN 4 Kaprodi Administrasi Perkantoran Surabaya menjelaskan bahwa program kerja melaksanakan prakerin di Asuransi yang telah dibuat oleh SMK Negeri 4 Jiwasraya. Kemudian kualitas siswa Surabaya melaksanakan SMKN 4 Surabaya juga menjadi prakerin sudah disusun sesuai standar pertimbangan lebih bagi Asuransi kurikulum yang sudah ditetapkan. Jiwasraya b. ikatan SMKN 4 Surabaya melaksanaan yang prakerin tiap tahun ditempat mereka. untuk Memantapkan kerjasama antara SMK sekolah membuat untuk untuk mereka reguler mempercayakan bersangkutan dengan Dunia Usaha c. dan Dunia Industri pasanganya. pengajaran bersama dengan dunia Kaprodi Administrasi Perkantoran usaha menjelaskan bahwa untuk kerja sama berdasarkan kurikulum yang berlaku. antara institusi pasangan dengan a) sekolah, yang Akan Dilatihkan ada beberapa tempat Menyusun atau industri program pasangan Jenis dan Tingkat Keahlian prakerin yang sudah reguler menjadi Ibu Ari Astuti menjelaskan bahwa intitusi pasangan dengan sekolah dan keahlian yang akan dilatihkan pada juga ada yang masih baru menjadi saat prakerin yaitu pekerjaan kantor institusi yang bersifat administratif seperti pasangan. Pendapat ini 36 mengetik, mengarsipkan surat masuk miliki dalam bidang administrasi dan keluar. Begitu juga dengan perkantoran. pekerjaan kantor yang berhubungan Dari pernyataan di atas peneliti dengan masyarakat menganalisis bahwa pekerjaan atau (humas) seperti menjadi penerima tugas yang dilatihkan saat prakerin tamu (resepsionis). bukan hanya dilihat semata karna Bapak Pipit Marsudi Utomo selaku siswa dari program studi administrasi pembimbing perkantoran. hubungan siswa di Dinas Tetapi siswa Pendapatan dan Keuangan bagian ditempatkan di bidang yang saat itu Kas dan Akuntansi menjelaskan sedang bahwa pembagian tugas praktek bantuan. membutuhkan personil kerja dilakukan oleh bagian TU b) Standar Pendidikan dan kantor. Dan hal itu biasanya dibagi Pelatihan, meliputi: sesuai dengan keadaan tiap divisi a. Lamanya Waktu Pendidikan yang membutuhkan bantuan personel dan Pelatihan tambahan. Sesuai dengan ketentuan pada UU Di tempat intitusi pasangan lain No. 2 tahun 1989 bahwa waktu seperti di Asuransi Jiwasraya yang dalam pelaksanaaan prakerin pada dibimbing oleh Bapak Prasetyo sekolah kejuruan adalah maksimal 3 menyatakan bahwa siswa yang bulan. melaksanakan prakerin Mengingat banyaknya berjumlah persentase kurikulum yang harus lima orang. Dan mereka semua dicapai siswa, maka pelaksanaan ditempatkan dibagian operasional praktek kerja industri di SMK Negeri sesuai kemampuan yang mereka 4 Surabaya hanya dilaksanakan 37 selama kurun waktu 2 bulan saja prakerin di Dinas Pendapatan dan pada Bulan Januari dan Febuari. Keuangan. Kemudian total jam kerja pelatihan bahwa dia melaksanakan praktek prakerin selama satu hari rata-rata 7 kerja jam di setiap tempat prakerin. Tetapi SP2D pada bagian kas dan akuntansi. ada beberapa tempat prakerin yang Dari pernyataan di atas peneliti menggunakan sistem per-shift bagi menganalisis bahwa bahwa masih siswa yang melaksanakan prakerin. adanya siswi yang melaksanakan Seperti yang di terapkan oleh PT. praktek kerja industri kurang sesuai Taspen dengan prodi keahlian mereka. Surabaya dan Asuransi Nindie mengentry menyatakan data keuangan Jiwasraya. Kedua institusi tersebut b. Metode menyatakan bahwa siswa dibagi Kaprodi administrasi perkantoran menjadi 2 shift, yaitu shift pagi mulai menjelaskan bahwa pembelajaran jam 08.00-12.30 dan shift siang mata pelajaran adaptif dilaksanakan mulai jam 13.00-17.00. disekolah. Untuk mata pelajaran Kemudia produktif dilaksanakan di sekolah n mengenai pelatihan yang dan mempraktekkanya di sekolah dilaksanakan siswa saat prakerin dan di luar sekolah. Kemudian siswa peneliti menemukan beberapa sebelum melaksanakan praktek kerja pekerjaan pelatihan yang dilakukan industri akan dibagi per kelompok siswi kurang sesuai dengan bidang kurang lebih lima orang untuk keahlian administrasi perkantoran. ditempakan pada tempat prakerin Seperti yang diungkapkan oleh yang berbeda. Kemudian tiap Nindie siswi yang melaksanakan kelompok memiliki kebebasan untuk 38 menentukan dimana mereka akan 4 Surabaya adalah block release. melaksanakan Yaitu prakerin. Hal ini disepakati bersama dimaksudkan sekolah agar siswa bulan/semester mana siswa berada di berani institusi meloby sebuah pasangan, dan perusahaan/industri sebelum mereka bulan/semester mana siswa berada di melaksanakan sekolah. agar siswa prakerin. sudah Tujuanya mendapatkan d. pengalaman meloby Sistem Pembimbingan untuk sebuah Peserta. perusahaan yang nantinya setelah Kaprodi Administrasi Perkantoran lulus dari sekolah sudah tidak menjelaskan bahwa sistem untuk peserta canggung lagi dan dapat dipakai pembimbingan untuk melamar pekerjaan disebuah dilakukan sebelum prakerin perusahaan. dilaksanakan. Dua bulan sebelum Pendapat ini dibenarkan oleh seluruh prakerin akan dilaksanakan, institusi pasangan yang telah peneliti diumumkan kepada siswa untuk wawancarai. Mayoritas institusi segera mencari tempat pelaksanaan pasangan sebelumnya menerima praktek kerja industri. Walaupun surat pengantar dari sekolah yang begitu masih saja ada siswa yang diantarkan langsung oleh siswa yang belum mendapatkan tempat prakerin sudah berkelompok sebelumnya. disaat c. Model Penyelenggaraan waktunya sudah Kemudian mepet. sebelum Kaprodi Administrasi Perkantoran memberangkatkan menjelaskan model prakerin, sehari sebelumnya siswa pelaksanaan prakerin di SMK Negeri diajak berkumpul bersama diaula bahwa siswa untuk 39 untuk diberi motivasi melaksanakan oleh penulis, yaitu PT.Taspen, Dinas prakerin dengan baik dan tertib. Pendapatan dan Seorang guru pembimbing prakerin Asuransi Jiwasraya. Ibu menyatakan tidak ada ujian keahlian Rurun Daruwati juga Keuangan dan Mereka menjelaskan bahwa siswa terkadang sebelum masih belum bisa dengan tepat dinilai memilih tempat pelaksanaan prakerin mereka setiap harinya dan dipantau untuk kelompok mereka. Akibatnya dari sikap dan tingkah lakunya. volume kerja yang diharapkan oleh Seperti sekolah saat prakerin tidak tercapai Prasetyo dari Asuransi Jiwasraya, optimal. beliau menjelaskan bahwa siswa Dari pernyataan di atas penulis dinilai menganalisis bahwa harus adanya melainkan bimbingan yang lebih intens terhadap keseharian mereka. Dan hal itu juga kelompok sekiranya dapat dilihat dari kelengkapan isi kurang bisa memilih tempat prakerin buku jurnal prakerin yang dimiliki yang sesuai dengan bidang dan oleh setiap siswa yang setiap sepekan keahlianya. akan diberikan paraf oleh pegawai siswa Agar yang mereka tidak mereka dinilai, berdasarkan yang bukan mereka hasil dijelaskan Bapak berdasarkan melalui kerja ujian aktivitas tertinggal tidak mendapatkan tempat pembimbing. prakerin atau ditempatkan dibidang d) yang bukan keahliannya. Kaprodi Administrasi Perkantoran c) Sistem Pengujian menjelaskan bahwa disetiap tempat Dari ketiga tempat pelaksanaan prakerin yang telah diwawancarai Sertifikasi prakerin memiliki kebijakan untuk perbedaan memberikan 40 sertifikat kepada siswa. Ada tempat terkadang juga membatasi jumlah prakerin yang bersedia memberikan peserta. Hal ini dikarenakan agar dan membuatkan sertifikat untuk kelangsungan siswa dan ada yang tidak. Pada mengganggu aktivitas perusahaan. kelompok siswa yang prakerin tidak tidak f) Layanan atau Fasilitas yang mendapatkan sertifikat dari tempat Diperoleh Peserta prakerinya, maka mereka membuat sendiri akan Kaprodi Administrasi Perkantoran sertifikatnya menjelaskan dengan pengesahan dari bahwa siswa tidak kepala mendapatkan gaji untuk prakerin sekolah dan tempat prakerin. yang mereka laksanakan. Siswa Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu siswi yang hanya mendapatkan sertifikat yang fasilitas melaksanakan diterbitkan oleh prakerin di Pemerintah Kota Dinas tempat prakerin mereka masingPendapatan dan Keuangan Kota masing. Surabaya. Nindie menyatakan bahwa Kemudian kelompoknya membuat Bapak Prasetyo dari sendiri Asuransi JiwaSraya menyatakan sertifikat prakerin yang disahkan bahwa siswa memang tidak digaji oleh kepala sekolah dan Pemkot selayaknya pegawai lainya. Itu Surabaya. sebabnya siswa dipekerjakan juga e) Jumlah Peserta dengan intensitas waktu yang tidak Kaprodi Administrasi Perkantoran sama dengan pegawai lainya. Yaitu menjelaskan bahwa jumlah peserta siswa dipekerjakan dengan sistem berbeda-beda shift atau paruh waktu. pada tiap tempat prakerin. Namun institusi pasangan 41 d. Menyiapkan tenaga kerja yang akan terlibat dalam mendapatkan nilai yang baik juga. pelaksanaan Jadi beliau menyimpulkan bahwa praktek kerja industri (prakerin), prakerin tahun ini berjalan sesuai khususnya tenaga pengajar, pelatih dengan program yang telah dibuat. atau instrumen di dunia usaha atau Pada dunia industri, dan tenaga teknisi menganalisis pendukung lainya. kenyataan ganda yang sebelumnya Kaprodi Administrasi Perkantoran ditemukan oleh menjelaskan bahwa setiap kelompok triangulasi dengan peserta pembimbing prakerin memiliki guru pernyataan ini peneliti bahwa dengan peneliti lewat siswa, dan guru pegawai pembimbing masing-masing yang pembimbing prakerin, maka peneliti ditentukan oleh sekolah. Begitu juga menyimpulkan ditempat pelaksanaan prakerin siswa. pelaksanaan prakerin yang kurang Setiap kelompok siswa memiliki sesuai dengan program yang telah pegawai dibuat. pembimbing di tempat masih adanya prakerin untuk melaksanakan tugas f. Memonitor dan mengevaluasi prakerin. pelaksanaan praktek kerja industri e. Melaksanakan praktek kerja (prakerin). industri (prakerin) sesuai dengan Kaprodi Administrasi Perkantoran program yang telah dibuat. menjelaskan Kaprodi Administrasi Perkantoran pelaksanaan prakerin dilakukan oleh menyatakan bahwa hasil prakerin guru tahun ini baik. Nilai-nilai yang kelompok peserta prakerin. Beliau didapatkan oleh siswa juga mayoritas juga menyatakan bahwa idealnya bahwa pembimbing monitoring pada setiap 42 untuk melakukan monitoring ialah menemukan kenyataan lain dari data tiga dokumentasi kali. Jika terlalu sering jurnal perlengkapan melakukan prakerin biasanya tempat pembimbing prakerin. Dalam jurnal prakerinya juga risih. Untuk itu tersebut peneliti menemukan bukti biasanya guru pembimbing hanya perjalanan dinas guru pembimbing melakukanya sebanyak dua kali saja yang hanya sekali saja melakukan yaitu diawal dan diakhir. monitoring. Hal ini dibenarkan oleh Ibu Rurun Dengan pendapat dan kenyataan Daruwati sudah tersebut maka peneliti menganalisis melakukan monitoring siswa saat bahwa guru pembimbing prakerin prakerin, Beliau menyatakan bahwa belum memonitoring itu tiga kali, yaitu saat prakerin dengan semestinya. guru yang melaksanakan prosedur mengantar, mengunjungi dan saat g. Melaporkan proses dan hasil mempamitkan siswa. pelaksanaan praktek kerja industri Namun ada kenyataan lain dari (prakerin). seorang siswa yang melaksanakan Kaprodi administrasi perkantoran prakerin di Pemkot Surabaya, Nindie menjelaskan bahwa siswa yang telah menjelaskan bahwa memang ada melaksanakan prakerin tidak guru pembimbing yang mengunjungi diharuskan untuk membuat laporan kelompok siswa di Pemkot. Tetapi proses guru yang memonitoring dikelompok prakerin Nindie bukan kelompoknya. guru Dan 2. Pendapat Siswa pembimbing peneliti juga dan hasil pelaksanaan 43 Setelah wawancara melakukan dengan beberapa Nurul Hidayati XI APK 2 menyatakan bahwa ia informan dari siswa yang ditentukan kelompoknya senang menjalani oleh peneliti dari ketiga kelas XI kegiatan prakerin di PT. Taspen. Hal APK peneliti itu dikarenakan ia dan kelompoknya menemukan beragam pendapat yang selama dua bulan tidak perlu masuk positif maupun negatif. Mayoritas ke sekolah. Namun mereka juga seluruh siswa yang melaksanakan mengalami prakerin memberikan kesan positif berada di tempat prakerin. Yaitu saat melaksanakan prakerin. Hal ini diantaranya dikarenakan jam sekolah mereka makanan yang ditawarkan di kantin menjadi kantor terlalu mahal untuk ukuran yang berbeda, berkurang dan diganti dengan jam belajar prakerin di luar ketidaknyamanan dikarenakan dan saat harga uang saku mereka. sekolah. Walaupun ada sedikit kesan negatif yang disimpan siswi seperti 2) hal-hal yang tidak terduga saat : PT. Sucofindo prakerin, Dessy Arya Susandi XI APK 1 tetapi hal itu tidak Tempat pelaksanaan prakerin menyurutkan mereka untuk tetap menyatakan melaksanakan prakerin dengan baik. kelompoknya mengalami suka dan Adapun duka hasil pendapat wawancara masing-masing dan siswa selama disebabkan bahwa ia prakerin. oleh dan Suka pengurangan sebagai berikut : intensitas mereka untuk belajar di 1) kelas. Dan dukanya disebabkan oleh Tempat pelaksanaan prakerin : PT. Taspen teguran-teguran yang disampaikan 44 oleh pegawai pembimbing siswa saat 4) prakerin. Diantaranya ialah teguran : Pemerintah Provinsi Jawa Timur bahwa Badan mereka harus bisa Tempat pelaksanaan prakerin Penanggulangan Bencana membedakan kapan waktunya untuk Daerah bercanda, dan kapan waktunya untuk Dyah Kusuma Wardani XI APK 3 serius bekerja. Walaupun begitu menyatakan bahwa senang dalam mereka menanggapi teguran tersebut menjalani kegiatan selama prakerin. dengan sikap positif . Karena ia dan kelompoknya selama dua bulan tidak perlu terus-terusan 3) Tempat pelaksanaan prakerin ke sekolah untuk melaksanakan : SMK Negeri 4 Surabaya pembelajaran di kelas. Namun Dwi Puspita Anggraini XI APK 3 mereka juga menyatakan mengalami menyatakan bahwa prakerin yang ia ketidaknyamanan saat melaksanakan laksanakan tidak berbeda jauh prakerin. Hal itu dikarenakan adanya dengan kegiatan pembelajaran teguran berupa sindiran-sindiran dari biasanya. Karena ia dan teman beberapa pegawai setempat agar sebangkunya melaksanaka prakerin siswa disiplin dan serius dalam di sekolah. Hanya saja yang bekerja. membedakan ialah mereka di sekolah full melaksanakan prakerin tanpa 5) Tempat pelaksanaan prakerin mengikuti pembelajaran di kelas. Hal : Pengadilan Negeri Surabaya itu dikarenakan mereka telat untuk Windarti XI APK 2 menyatakan mendapatkan tempat prakerin. bahwa senang prakerin di melaksanakan Pengadilan Negeri 45 Surabaya banyak karena bertemu disana mereka anggota aparat 7) Tempat pelaksanaan prakerin : Badan Pertanahan Nasional RI kepolisian. Mereka juga menikmati Kantor Pertanahan Kota Surabaya I suasana hiruk pikuk yang terjadi Eka Sari Ramadania XI APK 2 disana. menyatakan bahwa ia dan kelompoknya masih semangat ingin 6) Tempat pelaksanaan prakerin melaksanakan prakerin lagi. Hal itu : Kejaksaaan Negeri Sukomanunggal dikarenakan mereka mendapatkan Wilda 1 tugas yang sesuai dengan bidangnya, dan memperoleh pengalaman baru dan kelompoknya senang melaksanakan mereka tidak perlu melaksanakan prakerin di pembelajaran di sekolah. mereka ikut Rosdiana menyatakan XI bahwa APK ia Kejaksaaan karena membantu aparat kepolisian dalam bidang administrasi 8) surat tilang. Hal itu membuat mereka : Dinas Pendapatan dan Pengolahan punya pengalaman baru yang tidak Keuangan Kota Surabaya mereka dapatkan di bangku sekolah. Rizanindi Tetapi kondisi kantin yang harganya menyatakan bahwa ada suka dan terlalu mahal bagi seorang siswa duka saat melaksanakan prakerin. menjadi Sukanya salah satu ketidaknyamanan siswa. penyebab Tempat pelaksanaan prakerin Pitaloka XI disebabkan APK 1 oleh pengurangan jam belajar mereka di sekolah. Dan dukanya mereka alami karena teguran kedisiplinan dari beberapa pegawai setempat. Namun 46 ia dan kelompoknya masih tidak mereka dapatkan sebelumnya menanggapi hal tersebut dengan di bangku sekolah. Mereka cukup positif. senang dengan kegiatan prakerin. Namun 9) mereka juga sering Tempat pelaksanaan prakerin mendapatkan teguran dari pegawai : Pemerintah Kota Surabaya Badan pembimbing jika mereka kurang Kesatuan Bangsa, Politik, dan disiplin dalam bekerja. Perlindungan Nasional. Nur Azizah XI APK 1 menyatakan 11) bahwa : KPP Pratama Surabaya Pabean ia dan kelompokknya Tempat pelaksanaan prakerin mendapatkan banyak teguran dari Cantikan pegawai Pemkot Surabaya karena Sonia masalah kedisiplinan dan keseriusan menyatakan dalam melaksanakan tugas. Namun kelompoknya merasa senang bisa hal itu mereka anggap sebagai melaksanakan di kantor pelayanan pengalaman berharga, mereka pajak. Mereka mayoritas semangat menganggapi teguran tersebut dan antusias ingin melaksanakan menjadi prakerin kembali. bertujuan agar mereka Oktavia XI bahwa APK ia 3 dan pribadi yang lebih baik. 12) Tempat pelaksanaan prakerin : Pemerintah Provinsi Jawa Timur 10) Tempat pelaksanaan prakerin Sekretariat DPRD : PT. Pelni Maisari XI APK 3 menyatakan Saudah XI APK 2 menyatakan bahwa ia dan kelompoknya bahwa ia dan kelompokknya senang mendapatkan bimbingan yang tegas mendapatkan pengalaman baru yang 47 dan disiplin selama mereka kelompoknya mendapatkan tugas melaksanakan prakerin. Namun hal administrasi tersebut bidangnya. Mereka merasa senang tidak menyurutkan niat sesuai dengan mereka untuk tetap melaksanakan bisa prakerin pegawai kantor imigrasi. Dan mereka dengan baik dan bertanggung jawab. ikut membantu pekerjaan juga menyayangkan pihak setempat yang hanya mengijinkan mereka 13) Tempat pelaksanaan prakerin : Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan prakerin disana tidak lebih dari satu bulan saja. Sekretariat DPRD 15) Tempat pelaksanaan prakerin Irma Yani XI APK 3 menyatakan : PT. Pelabuhan Indonesia III bahwa ia dan kelompoknya merasa Zahra Taqiyyah XI APK 3 senang melaksanakan prakerin di menyatakan bahwa ia dan sekretariat DPRD. Meskipun banyak kelompoknya cukup senang karena teguran dari pegawai pembimbing mereka saat prakerin tidak perlu karena kedisiplinan mereka, namun datang ke sekolah karena digantikan hal itu tetap membuat mereka masih oleh kegiatan prakerin. ingin melaksanakan prakerin kembali. 16) Tempat pelaksanaan prakerin : Perum Perhutani Unit II 14) Tempat pelaksanaan prakerin Mayang Sari XI APK 2 menyatakan : Kantor Imigrasi Kelas 1 Tanjung bahwa mendapatkan kesan suka dan Perak duka. Sukanya disebabkan karena Citra Mayang Sari XI APK 2 mereka tidak perlu masuk sekolah menyatakan bahwa ia dan 48 saat prakerin. Dukanya disebabkan Dian karena pembimbingan prakerin di menyatakan bahwa melaksanakan Perum Perhutani Unit II sangat prakerin di PT.Asuransi Jiwasraya disiplin. Hal itu membuat siswa sangat menyenangkan. Hal ini juga sering ditegur. Namun hal itu tetap diungkapkan oleh seluruh anggota dianggap positif oleh siswa karena kelompoknya. menurut mereka pembimbingan yang senang dengan cara pembimbingan seperti itu dimaksudkan agar mereka prakerin oleh PT.Asuransi Jiwasraya. tahu betul bagaimana kondisi yang Walaupun mereka juga sebenarnya dalam dunia kerja. mendapat teguran karena Choiriyati XI Mereka APK 3 mayoritas sering ulah mereka yang kurang serius saat 17) Tempat pelaksanaan prakerin bekerja, namun mereka tetap senang : PT. Jamsostek menjalaninya. Karena selain Tanti Puji Rahayu XI APK 3 pembimbingnya yang masih berjiwa menyatakan bahwa lumayan enak muda mereka juga senang dengan melaksanakan prakerin di PT. cara pegawai tersebut membimbing Jamsostek. Namun dia dan mereka dengan sabar dan disiplin. kelompoknya merasa kurang nyaman melaksanakan prakerin ditempat 19) Tempat pelaksanaan prakerin tersebut karena harga makanan yang : PDAM Surya Sembada ditawarkan di kantin terlalu mahal Nor Allimah XI APK 1 menyatakan untuk ukuran uang saku mereka. bahwa kelompoknya masih semangat ingin 18) melaksanakan prakerin Tempat pelaksanaan prakerin kembali. Hal itu disebabkan karena : PT. Asuransi Jiwasraya mereka tidak perlu melaksanakan 49 pembelajaran mereka di sekolah melaksanakan selagi prakerin. 21) Tempat pelaksanaan prakerin : PT. Sarana Bandar Nasional Kemudian mereka juga mendapatkan Dewi Indah Purwati XI APK 1 kesan menyatakan yang tersebut. baik dari kegiatan Walaupun bahwa dia dan volume kelompoknya merasa senang dengan pekerjaan yang dilaksanakan cukup diadakanya prakerin. Karena dengan banyak tetap diadakanya prakerin maka siswa menanggapinya sebagai suatu hal tidak perlu masuk sekolah. Dan yang mereka juga senang karena didalam namun positif mereka untuk pengalaman mereka. pelaksanaan prakerin mereka banyak mendapatkan 20) pengalaman baru Tempat pelaksanaan prakerin terutama dalam dunia kerja. Namun : PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya mereka juga mengalami keadaan Viona Rosalia XI APK 1 yang menyatakan bahwa kurang diharapkan, yaitu senang mendapatkan bimbingan dari seorang melaksanakan prakerin di pegawai yang disiplin tinggi dan PT.Asuransi Bumi Asih Jaya. Karena kritis. selain volume kerja yang tidak banyak dan tugas pekerjaan yang 22) tidak : Pemerintah Kota Surabaya Badan berat, kelompoknya juga Tempat pelaksanaan prakerin senang dengan cara pembimbingan Kesatuan pegawai Perlindungan setempat. Karena itu Bangsa, Politik Masyarakat dan Dinas kelompoknya menjadi antusias ingin Pendapatan dan Pengolahan. melaksanakan prakerin kembali. Reina Sasa S. XI APK 2 menyatakan bahwa kelompoknya mengalami 50 suka dan duka saat melaksanakan mengenal dunia kerja dan baru prakerin. mengetahui Suka disebabkan oleh bagaimana cara pengurangan jam belajar mereka beradaptasinya. disekolah. Dan mereka sebaiknya siswa juga membutuhkan alami akibat dari ketidakdisiplinan bimbingan lebih saat mereka harus dan dalam cepat beradaptasi dengan lingkungan sehingga kerja yang baru. Hal ini sebaiknya dukanya keseriusan melaksanakan mereka prakerin Maka dari itu mereka sering mendapatkan teguran dilakukan dari siswa diberangkatkan melaksanakan pegawai tempat mereka melaksanakan prakerin. prakerin oleh dan sekolah saat sebelum siswa melaksanakan prakerin, agar mereka Dari keseluruhan pernyataan dapat mengatasi ketidaksenangan pendapat sejumlah informan yang saat melaksanakan prakerin. penulis ambil dari siswa, maka Sehingga siswa juga dapat penulis menganalisis bahwa siswa melaksanakan praktek kerja industri mayoritas senang melaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan prakerin karena pengalaman baru kedisiplinan yang tidak mereka dapat saat di bangku sekolah serta pengurangan jam belajar mereka di sekolah. Kemudian saat pelaksanaan prakerin siswa juga sedikit mengalami kondisi yang tidak diharapkan pada saat melaksanakan prakerin. Hal ini terjadi karena siswa masih baru 51 yang sesuai keahliannya, namun Simpulan Berdasarkan latar belakang dan hasil penelitian sekolah dan siswa masih menyikapi mengenai positif hal seperti itu karena prakerin pelaksanaan praktek kerja industri di ini juga ditujukan untuk memperoleh SMKN 4 Surabaya dapat diambil pengalaman lebih sebelum lulus dari kesimpulan bahwa: SMK. 1. 2. Tahapan proses pelaksanaan Pendapat siswa mengenai praktek kerja industri yang dilakukan pelaksanaan praktek kerja industri. oleh sekolah dan guru masih belum Berdasarkan informasi dari subjek sesuai dengan prosedur yang ada, penelitian terdapat perbedaan pada pelaksanaan mereka mengalami suka dan duka di karena saat melaksanakan prakerin. Suka menyesuaikan dengan kurikulum dan disebabkan oleh adanya pengurangan kondisi jam setiap di tahapannya lapangan. Sedangkan menyatakan belajar disekolah bahwa yang proses pelaksanaan praktek kerja digantikan dengan jam belajar di luar industri yang dilakukan siswa sudah sekolah yaitu di tempat prakerin. Dan cukup baik dilaksanakan oleh siswa mereka sesuai prosedur yang ada. Meskipun pengalaman baru dalam dunia kerja ada di beberapa tempat prakerin yang yang kurang sesuai memberikan tugas dapatkan juga mendapatkan sebelumnya di tidak bangku mereka sekolah. 52 Dukanya diakibatkan oleh beberapa diharapkan faktor yang timbul karena kurangnya tercapai dengan baik sikap dengan Selain itu, penulis menyarankan juga lingkungan kerja yang baru di tempat kepada sekolah untuk menjelaskan pelaksanaan prakerin. kepada siswa mengenai persiapan Saran mental cepat Peneliti beradaptasi menyarankan sekolah dan tips juga untuk dapat cepat kepada beradaptasi dengan lingkungan kerja sekolah terutama untuk para guru yang baru, serta sikap dan tingkah pembimbing untuk laku yang sebaiknya digunakan saat mempersiapkannya jauh lebih awal ditempat prakerin agar siswa tidak untuk membimbing kelompok siswa. melakukan Paling diperkenankan prakerin tidak persiapan dan pembimbingan dalam menentukan tempat yang akan ditempati untuk prakerin dilakukan satu semester sebelum prakerin dimulai. Hal ini dilakukan agar siswa tidak ditempatkan pada bidang keahlian yang tidak sesuai keahlian siswa dan supaya siswa dapat menentukan institusi pasangan yang tepat untuk melaksanakan prakerin. Begitu juga dengan volume kerja yang pasangan. hal-hal yang oleh tidak intitusi 53 DAFTAR PUSTAKA Anwar, 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung: Alfa Beta Sugiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfa Beta Suharsimi, Arikunto. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Pedoman Persiapan dan Pelaksanaan Sistem Ganda pada SMK di Indonesia. Suharsimi, Arikunto. 1998. Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta: Rajawali Pers Lexy J. Moleong. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. A. Muliati A.M 2007. Evaluasi Tim Program Ganda. Pendidikan Jurnal Sistem Pendidikan. (http//www.jurnalpendidikan.ac. id, diakses 14 Maret 2013) Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Nurharjadmo, Evaluasi Kebijakan Wahyu. 2008. Implementasi Pendidikan Sistem Ganda di SMKN 2 Klaten. Jurnal Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. UNESA Wena, Made. 1996 PSG. Jurnal Pendidikan, (Online), VOL 2, No. 3, (http//www.jurnalpendidikan.ac.id, diakses 14 Januari 2013) Wirjokusumo, Iskandar dan Ansori, Soemardji. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya: Unesa University Press. W.S, Winkel. Pendidikan. VOL 4, No. 2, Pengajaran. (http//www.jurnalpendidikan.ac. Grasindo. id, diakses 14 Maret 2013) 1991. Psikologi Jakarta: PT.