( IPA ) POLUSI PADA LINGKUNGAN KERJA A. Polusi atau Pencemaran Polusi atau pencemaran adalah masuknya suatu zat, benda asing, energi, makhluk hidup atau komponen lain ke lingkungan (air, tanah atau udara) yang menyebabkan perubahan kualitas lingkungan. B. Polutan Polutan adalah zat yang menyebabkan polusi. Misalnya: debu, asap, limbah air sabun, CO2, SO2, CFC dll. Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu disebut emisi. Suatu zat disebut polutan jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Jumlahnya melebihi batas normal Berada pada waktu dan tempat/lokasi yang tidak tepat C. Wujud Polutan Bentuk atau wujud polutan ada tiga yaitu: 1. Padat, contohnya: Aerosol : partikel padat yang terhambur dan melayang di udara Dust : partikel padat yang berupa debu atau butiran padat yang terhambur ke udara Fog : kabut atau partikel yang berwujud uap air Fume : partikel yang terhambur di udara yang mengganggu pemandangan mata yang melihatnya Mist : butiran air yang terhambur di udara Plume : asap yang keluar dari cerobong asap industri Smoke : asap campuran zat padat dan cair yang menghambur di udara Smog : campuran antara smoke dan fog Smaze : campuran antara asap padat dan cair yang menghambur di udara dan partikel padat lainnya. 2. Cair, contohnya: Tumpahan minyak Tumpahan oli Air detergen Limbah cair dari industri 3. Gas, contohnya: Asam sulfida, H2S Karbon monoksida, CO Karbon dioksida, CO2 Sulfur dioksida, SO2 23 MODUL PRAKERIN/IPA/XI-GENAP/SMK MIDA RAWALO/2015-2016 Nitrogen dioksida, NO2 Metana, CH4 Klorofluorokarbon, CFC D. Jenis Bahan Pencemar (Polutan) 1. Bahan pencemar kimiawi Contoh: senyawa kimia; logam berbahaya seperti merkuri, timbal dan kadmium; pestisida; detergen dan minyak. 2. Bahan pencemar biologi Contoh : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa, jamur dll. 3. Bahan pencemar fisik Contoh: kaleng bekas, botol bekas, karet, sampah padat, dll. E. Parameter Pencemaran Parameter pencemaran artinya ukuran yang dijadikan patokan/indikator terjadinya polusi/pencemaran. Ada beberapa parameter seperti: Parameter kimia meliputi kandungan pH, alkalinitas/basa, kandungan oksigen atau karbondioksida dan logam-logam berat. Parameter fisika meliputi temperatur, warna, rasa, bau dan kekeruhan. Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme seperti bakteri atau virus. F. Jenis Polusi 1. Polusi udara Polusi udara terjadi karena masuknya suatu polutan ke udara yang menyebabkan penurunan kualitas udara. Udara yang telah tercemar dapat mengganggu kesehatan seperti menyebabkan penyakit pernafasan, alergi pada kulit dan mata, asma, radang paru-paru, dll. Beberapa polutan yang menyebabkan polusi udara yaitu: CO dan CO2 Berasal dari semua proses pembakaran, buangan kendaraan bermotor dan beberapa proses industri. Akibat yang ditimbulkan adalah sesak nafas, pusing, mual-mual hingga kematian dikarenakan kedua zat tersebut lebih mudah berikatan dengan hemoglobin darah. SO2 Berasal dari batu bara atau bahan yang mengandung sulfur. Jika SO2 bercampur dengan air hujan maka akan menyebabkan hujan asam. Hujan asam tidak baik karena dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman seperti terbakar dan iritasi pada kulit. NO2 Berasal dari buangan kendaraan bermotor atau bahan peledak dan pabrik pupuk. Jika bercampur dengan air hujan akan menyebabkan hujan asam juga. 24 MODUL PRAKERIN/IPA/XI-GENAP/SMK MIDA RAWALO/2015-2016 2. 3. 4. 5. CFC Berasal dari sterofoam, parfum semprot, hairspray, lemari es, AC, dll. CFC dapat merusak lapisan ozon. Gas rumah kaca adalah gas yang akan menyerap sinar matahari yang sampai ke bumi sehingga menyebabkan sinar yang harusnya dipantulkan malah terperangkap dalam bumi menyebabkan suhu bumi meningkat drastis. Istilah ini dikenal dengan efek rumah kaca atau green house effect. Beberapa gas rumah kaca seperti CO, CO2, CFC, dan CH4. Polusi air Polusi air adalah peristiwa masuknya polutan ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air menurun. Dampak polusi air antara lain matinya organisme yang hidup di air, terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air, pendangkalan perairan, menyebabkan penyakit dan mutasi gen. Polutan air antara lain, sampah, limbah cair, dll. Polusi tanah Polusi tanah adalah peristiwa masuknya polutan ke dalam tanah sehingga menyebabkan kualitas tanah menurun. Dampaknya tanah yang tidak subur, matinya organisme tanah dan penurunan hasil pertanian. Polusi suara Polusi ini terjadi karena adanya bunyi atau suara yang mengganggu pendengaran. Misalnya: suara mesin pabrik, suara kendaraan bermotor, petir, dll. Akibatnya dapat mengganggu emosional seseorang, stres, gangguan jantung dan pendengaran, dll. Polusi cahaya Terjadi akibat cahaya buatan manusia seperti pencahayaan papan iklan reklame, properti komersial, kantor pabrik, lampu jalan dan stadion. Akibat negatifnya dapat menyebabkan masalah tidur bagi manusia dan susahnya melihat objek di langit/angkasa. PENGELOLAAN SAMPAH Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengelola sampah sebagai berikut: 1. Metode penimbunan tanah (Land Fill) Sampah rumah tangga yang tidak terpakai digunakan untuk menimbun tanah rendah hingga ketinggian tertentu (menutup tanah berlubang dengan sampah). 2. Metode penimbunan tanah secara sehat (Sanitary Land Fill) Perbedaannya dengan Land fill adalah digunakannya bahan kedap air seperti lembaran plastik untuk melapisi sampah. 3. Penghancuran (Pulverisation) Sampah dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian dihancurkan dengan alat pelumat sampah. Sampah yang telah hancur ini biasanya digunakan untuk menimbun tanah rendah atau rawa-rawa namun tidak menimbulkan pencemaran. 4. Pendaurulangan (Recycle) Sampah yang masih bisa dimanfaatkan diolah atau diproses ulang kembali menjadi barang yang bermanfaat. Contoh smpah yang dapat di daur ulang adalah botol bekas, plastik bekas, kardus bekas, pecahan kaca, dll. 25 5. Reuse MODUL PRAKERIN/IPA/XI-GENAP/SMK MIDA RAWALO/2015-2016 Adalah metode mengelola sampah dengan proses memilih dan memilah serta mengoptimalkan fungsi sampah yang masih bisa dimanfaatkan kembali. Contoh: penggunaan botol plastik untuk wadah minyak tanah atau tempat penyimpanan tertentu , sampah kain perca dibuat serbet atau keset, sampah plastik dibuat tas, dsb. Prinsip reuse tidak harus barang itu diolah terlebih dahulu. Jadi, bisa langsung digunakan unuk keperluan lain 6. Reduce Adalah proses pengelolaan sampah dengan meminimalisasi jumlah sampah dengan mengurangi jumlah produksi/sumbernya menggunakan bahan yang lebih awet. Contoh: membuat plastik yang tahan lama dan bisa dipakai berulang kali. 7. Diposal Artinya mengelola sampah dengan cara membuang sampah secara langsung karena sampah tidak bisa di proses lagi. 8. Metode open dumping Yaitu membuang sampah di jalan, tanah kosong, di samping bangunan atau sungai, selokan yang dapat menyebabkan polusi tidak terkontrol. 9. Digunakan sebagai makanan ternak Sampah organik yang umumnya digunakan sebagai makanan ternak. 10.Dibuat kompos Kompos adalah pupuk yang terbuat dari sisa bahan organik seperti dedaunan, kulit buah, sisa sayuran yang dicampur dengan kotoran hewan/manusia melalui proses pelapukan/dekomposisi dengan bantuan mikroba. 11.Dibuat biogas Biogas adalah gas yang dihasilkan dari fermentasi atau peristiwa anaerobik bahan-bahan organik seperti kotoran hewan/manusia. Kandungan utama biogas adalah gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2). 12.Dibuat briket sampah Briket sampah terbuat dari sampah berupa batang tanaman/pohon dan jerami yang dibuat menyerupai arang menggunakan mesin briket. 13.Media hidroponik Pecahan batu bata, pecahan beton, pecahan genteng dan lain-lain dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik. Keuntungan media hidroponik adalah mengurangi penggunaan lahan yang banyak untuk media tanam. 14.Dibuat bioetanol Bioetanol adalah sejenis bahan bakar yang terbuat dari bahan organik yang mengandung glukosa/karbohidrat. Sumber bioetanol antara lain pepaya busuk, kelapa sawit, singkong, jerami, jarak, dll. Bioetanol dibuat melalui proses fermentasi dengan bantuan ragi/mikroba tertentu. 15.Pembakaran Sampah dibakar secara langsung atau menggunakan alat pembakar sampah yang dikenal sebagai incenerator. 26 MODUL PRAKERIN/IPA/XI-GENAP/SMK MIDA RAWALO/2015-2016