188 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat dikemukan beberapa simpulan sebagai berikut. 1. Makna totalitas novel Saman karya Ayu Utami merupakan novel yang digunakan Ayu Utami untuk menyampaikan protes sosial. Ayu Utami sebagai jurnalis, melakukan protes terhadap kezaliman orang-orang yang mempunyai kekuasaan, kekuatan, dan kekayaan untuk memperkaya diri sendiri dan pemenuhan ambisi pribadi dengan cara mengorbankan rakyat kecil. Adapun makna totalitas novel Burung-Burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya merupakan novel yang digunakan Y.B. Mangunwijaya untuk menyampaikan kritik sosial. Y.B. Mangunwijaya sebagai seorang cendekiawan humanis, melakukan kritik terhadap mental-mental bangsa Indonesia khususnya mental masyarakat Jawa yang pasif terhadap hidup dengan istilah nrimo yang merupakan penghambat besar dalam pembangunan. 2. Pandangan dunia Ayu Utami berkaitan dengan kelompok sosialnya sebagai jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Utan Kayu (KUK) Kelompok ini menginginkan adanya kebebasan pers, kebebasan berekspresi dan bereksperimen dalam seni dan pemikiran yang bertujuan 189 membentuk masyarakat yang terbuka dan demokrasi melalui seni dan pikiran. Pandangan dunia Ayu Utami adalah humanisme sosial. Adapun pandangan dunia Y.B. Mangunwijaya berkaitan dengan kelompok sosialnya sebagai cendekiawan humanis yang bertujuan mengakat harkat dan martabat manusia terutama terhadap kaum kecil dan miskin. Pandangan dunia Y.B. Mangunwijaya adalah humanisme religius. 3. Struktur teks novel Saman karya Ayu Utami berdasarkan pendekatan strukturalisme genetik berpusat pada tokoh hero yaitu Anthanasisus Wisanggeni (Wis) yang mengalami dehumanisme demi memperjuangkan harkat dan martabat masyarakat trasmigrasi lokal Lubukrantau Perabumulih. Tokoh hero inilah yang menjadi sarana Ayu Utami untuk menyampaikan pandangan dunia humanisme sosial. Adapun struktur teks novel Burung-Burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya berdasarkan strukturalisme genetik berpusat pada tokoh hero yaitu Setadewa (Teto) yang mengalami kesadaran diri untuk melakukan kebaikan demi menebus kesalahannya di masa lalu. Tokoh hero tersebut menjadi sarana Mangunwijaya untuk menyampaikan pandangan dunia humanisme religius. 4. Struktur sosial teks novel Saman karya Ayu Utami berkaitan dengan struktur sosial masyarakat transmigrasi lokal Lubukrantau Perabumulih, yang memiliki prinsip hidup rukun,saling hormat-menghormati dalam beragama, serta hidup bergotong royong. Namun kondisi sosial yang 190 mereka alami banyak mendapatkan pelanggaran-pelanggaran hak azasi yang dilakukan oleh penguasa, sehingga mereka mengalami kemiskinan dan dehumanisme oleh penguasa. Adapun struktur sosial teks novel Burung-Burung Manyar karya Y.B. Mangunwijaya berkaitan dengan struktur sosial masyarakat Jawa priyayi pada masa penjajahan Belanda abad ke-19 yang mengalami akulturasi budaya kolonial. Pada dasarnya struktur sosial masyarakat Jawa mempunyai prinsip rukun, hormat, nrimo, serta penggunaan bahasa krama atau ngoko. B. Saran Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut. 1. Kajian ini hendaknya menjadi alternatif bagi para pendidik dalam membedah isi dan makna karya sastra. Penelitian strukturalisme genetik merupakan perbaikan teori M.H. Abrams, melengkapi teori strukturalisme murni dan melengkapi teori sosiologi sastra. Melalui penelitian ini diharapkan makna karya sastra dapat dipahami lebih mendalam sehingga niat pengarang dapat tersampaikan kepada pembaca, khususnya kepada para siswa. Oleh karena itu, guru perlu mempelajari dan memahami pendekatan strukturalisme genetik. 2. Kajian ini hendaknya dapat memberikan pemahaman bagi penguasa yang tengah memegang tampuk kekuasaan dapat berlaku adil, demokrasi, dan 191 mengutamakan kepentingan rakyat sehingga dapat dijadikan contoh bagi rakyat. 3. Kajian ini dapat mendorong peneliti-peneliti lain untuk dapat melanjutkan penelitian tentang kajian strukturalisme genetik secara mendalam sehingga dapat menemukan hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.