Uploaded by User32150

TOKSIKOLOGI(1)

advertisement
TOKSIKOLOGI
GHASSANI IZLYN F.S.N.
16-012
TOSIKOLOGI FORENSIK
Aplikasi atau pemanfaatan ilmu toksikologi untuk kepentingan peradilan.
Secara umum bidang kerja toksikologi forensik meliputi:
 analisis dan mengevaluasi racun penyebab kematian
 analisis ada/tidaknya zat yang mengakibatkan perubahan prilaku (menurunnya kemampuan mengendarai kendaraan
bermotor di jalan raya, tindak kekerasan dan kejahatan, penggunaan dooping)
 analisis obat terlarang di darah dan urin pada kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat terlarang
lainnya.
 Kerja utama dari toksikologi forensik :
Analisis kualitatif maupun kuantitatif dari racun dari bukti fisik ”fisical evidance” dan menerjemahkan temuan
analisisnya ke dalam ungkapan apakah ada atau tidaknya racun yang terlibat dalam tindak kriminal, yang dituduhkan,
sebagai bukti dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan.
 Hasil analisis dan interpretasi analisis :
Dimuat dalam laporan, yg menurut Hukum Acara Pidana (KUHAP) disebut dengan Surat Keterangan Ahli atau Surat
Keterangan.
TOKSIKOLOGI
Ilmu yg mempelajari sumber, sifat, serta khasiat racun, gejala dan pengobatan pd keracunan, serta kelainan yg
didapatkan pd korban yg meninggal
RACUN
Zat yg bekerja pd tubuh scr kimiawi dan fisiologik yg dlm dosisi toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau
menyebabkan kematian
PENGGOLONGAN RACUN
1. Sumber
2. Lokasi
 Tumbuhan : opium (dari papaver somniferum), kokain
 Alam bebas : gas racun
 Hewan : bisa/ toksin ular, laba-laba, hewan laut
 Rumah tangga : deterjen, desinfektan, insektisida,
 Mineral : arsen, timah hitam
 Sintetik : heroin
pembersih
 Pertanian : insektisida, herbisida, pestisida
 Industri dan laboratorium : asam kuat dan basa kuat
 Makanan : CN (singkong), bahan pengawet, zat aditif
 Obat : hipnotik, sedatif, dll
3. Organ tubuh yang dipengaruhi :
4. Kerja
 Hepatotoksik
 Lokal : peradangan atau korosif, misal : asam dan basa
 Nefrotoksik
kuat (korosif)
 Sistemik : afinitas terhadap suatu sistem, misal
:barbiturat, alkohol,morfin thd SSP, CO thd Hb darah
 Keduanya : asam karbol (erosi lambung + depresi SSP)
FAKTOR YANG MEMPEGARUHI KERACUNAN
 Cara masuk : inhalasi (paling cepat), i.v., i.m., intraperitoneal, subkutan, peroral, kulit (berurutan dari paling cepat
s/d paling lambat)
 Umur : orang tua dan anak lebih sensitif, bayi prematur (karena ginjal belum sempurna, dan mikrosom hati belum
cukup)
 Kondisi tbuh : Penyakit ginjal >>>, oenyakit lambung – absorbsi lambat / <<< , lambung terisi <<<, lambung kosong
>>>
 Alergi : penisilin, streptomisin
 Sifat dan Dosis : semakin banyak – semakin cepat dan kuat
 Waktu pemberian : ditelan a.c – absorbi lebih cepat – efek cepat
DUGAAN KERACUNAN
1. SEBELUMNYA SEHAT
2. RIWAYAT KONTAK DENGAN RACUN
3. GEJALA / TANDA SESUAI RACUN TTT
4. SECARA ANALISA KIMIA DITEMUKAN RACUN / METABOLITNYA.
5. ADANYA KERUSAKAN JARINGAN TUBUH PADA PEMERIKSAAN KORBAN.
PEMERIKSAAN FORENSIK
1. T.K.P : DITEMPAT KEJADIAN PERKARA DICARI KEMUNGKINAN SUMBER RACUN, BB BERUPA OBAT, BHN
KIMIA LAIN.
2. PEMERIKSAAN KORBAN
KORBAN HIDUP : AUTO ANAMNESA & FISIK DIAGNOSIS
KORBAN MATI : PEMERIKSAAN LUAR & OTOPSI
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
*UNTUK KORBAN MATI -> SAMPEL HARUS DIAMBIL PADA ORGAN YG DIPERKIRAKAN PALING BANYAK
DI-AKUMULASI/ METABOLISME.
BILA TIDAK TAHU AMBIL : ISI LAMBUNG, DARAH , HATI, GINJAL DAN URIN PEMERIKSAAN LUAR JENAZAH
PEMERIKSAAN LUAR
1. BAU YG KELUAR DARI MULUT DAN HIDUNG ( BAU MANIS ALKOHOL, BAU ALMOND ( CN )
2. BAU PADA BERCAK DITUBUH / BAJU ( MINYAK TANAH - INSECTISIDA )
3. LEBAM MAYAT ( MERAH TERANG CO, MERAH BATA CN )
4. LUKA – LUKA ( AKIBAT BASA KUAT / ASAM KUAT)
4. KELAINAN PD KUKU DAN RAMBUT ( ARSEN )
5. BEKAS SUNTIKAN MASIH BARU ( NARKOBA )
KERACUNAN CO
• Afinitas CO ke Hb 200-300x O2
• Sumber karbon monoksida:
– Kendaraan bermotor
• Tanda:
– Peralatan rumah tangga: penghangat
– Lebam mayat merah terang (cherry-pink)
ruangan, water heater
– Edema paru
– Kebakaran
• Ambil darah dari vena perifer: carboxyhemaglobin –
stabil pasca mati, tdk masuk post mortem
KERACUNAN CN
• Tanda:
• Sumber sianida:
– Lebam mayat merah bata
– Asap kebakaran
– Muntah hitam
– Bentuk garam – harus kena air/asam
– Organ internal mungkin merah muda terang
lambung → asam hidrosianida
~CO
– Mukosa rusak, hitam atau striae merah tua,
erosi
– Kristal atau bubuk putih, bau almond
• Dosis “fatal” 150-300 mg
KERACUNAN INSEKTISIDA
• Parathion, malathion, dichlorvos
• Dapat diabsorpsi kulit, konjungtiva, paru dan usus
• Dosis ”fatal” 125-175 mg
• Bau kerosene
• Pendarahan mukosa lambung
Download