Uploaded by lyzha.hasanudin

PPT IBU BAIT KEL 1

advertisement
Latar Belakang
• Stunting merupakan permasalahan yang semakin
banyak ditemukan dinegara berkembang, termasuk
Indonesia. Menurut United Nations
InternationalChildren’s Emergency Fund (UNICEF) satu
dari tiga anak mengalamistunting. Sekitar 40% anak di
daerah pedesaan mengalami pertumbuhanyang
terhambat. Oleh sebab itu, UNICEF mendukung
sejumlah inisiasi untukmenciptakan lingkungan
nasional yang kondusif untuk gizi melalui
peluncuranGerakan Sadar Gizi Nasional (Scaling Up
Nutrition – SUN) di mana program inimencangkup
pencegahan stunting.(1)
• Permasalahan stunting di Indonesia menurut
laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF yaitu
diperkirakan sebanyak 7,8 juta anak mengalami
stunting, sehingga UNICEF memposisikan
Indonesia masuk kedalam 5 besar negara dengan
jumlah anak yang mengalami stunting tinggi. Data
Riset Kesehatan Dasarpada tahun 2013 diketahui
bahwa prevalensi kejadian stunting secara
nasional adalah 37,2 %, dimana terdiri dari 18,0
% sangat pendek dan 19,2 % pendek, yang berarti
telah terjadi peningkatan sebanyak 1,6 % pada
tahun 2010 (35,6 %) dan tahun 2007 (36,8 %)
• Keterbatasan informasi menjadi kendala
pemerintah dalam menentukan sasaran
program anti-stunting ke area yang lebih kecil.
Informasi akurat terkait wilayah prioritas dan
tingkat prevalensi status gizi sangat
dibutuhkan untuk membantu pengambil
kebijakan dalam mengalokasikan anggaran
dan sumber daya lainnya pada sasaran yang
tepat.
• Untuk menyusun peta status gizi, selain
memetakan melalui estimasi menggunakan data
survei dan sensus, kami juga memverifikasi 18
desa dengan mengukur tinggi dan berat badan
semua balita (3.800 anak berumur 0-59 bulan) di
semua desa terpilih dan wawancara mendalam
dengan informan kunci.
• Verifikasi ini untuk mengukur secara langsung
status gizi balita di desa, melihat konsistensi
model estimasi, dan menangkap perubahan dari
faktor-faktor kurun waktu 2013 ke 2019.
Faktor pengubah status gizi
• Meningkatnya rata-rata tingkat pendidikan ayah dan
ibu, membaiknya sanitasi layak dan akses rumah
tangga terhadap air bersih, naiknya tingkat
kesejahteraan rumah tangga, dan perbaikan asupan
gizi ibu dan anak baik melalui perubahan pemahaman
terkait pola pengasuhan, dan terpapar oleh programprogram gizi merupakan faktor-faktor yang mengubah
status gizi anak-anak.
• Sedangkan desa dengan angka status gizi yang stagnan
tarkait dengan pola hidup bersih dan sehat yang tidak
berjalan, ada pernikahan dini, kondisi geografis dan
akses ke layanan kesehatan yang sulit, dan potensi
kerawanan pangan.
Download