Uploaded by fifalana.id

Bab 2

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan
adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik dan optimal. Manajemen merupakan
proses yang khas yang dilakukan dalam perusahaan, dalam proses manajemen terdiri
atas kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
yang dilakukan oleh manajer dalam menentukan dan mencapai sasaran-sasaran
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lain. Manajemen pada
saat ini telah berkembang menjadi ilmu yang perkembangannya sangat pesat.
Untuk lebih memahami apa itu manajemen sumber daya manusia. Sebaiknya
kita terlebih dahulu meninjau pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal
dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan
diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Dengan kata lain
manajemen adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Ada
banyak pendapat tentang definisi manajemen, meski definisi itu berbeda bunyinya,
tetapi pada pokoknya unsur-unsur yang ada didalamnya pada dasarnya sama,
diantaranya adalah:
Menurut Malayu Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber daya
Manusia (2007:7) mengemukakan sebagai berikut :
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu”
Sedangkan menurut Mary Parker yang dikutip oleh Ernie Tisnawati Sule
dan Kurnia Saefullah dalam buku Pengantar Manajemen (2006;5) mengemukakan
bahwa :
4
“Management is the art of getting things done through people.”
Artinya :
“Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu masalah melalui
orang lain”
Sadono Sukirno yang dikutip oleh Irma Nilasari dan Sri Wiludjeng dalam
bukunya Pengantar Bisnis (2006:60) mendefinisikan bahwa manajemen sebagai
berikut :
“Manajemen merupakan kegiatan pimpinan perusahaan dan manajer
lain untuk melakukan perencanaan, mengorganisasikan sumber daya
manusia untuk melaksanakan tindakan, mengarahkan dan mengawasi
pelaksanaannya. Secara ringkas manajemen berarti keterampilan/seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.”
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah suatu
ilmu yang mempelajari sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif
dan efisien dengan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2.1.2
Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukan oleh para penulis tidak sama,
tergantung pada sudut pandang mereka sebagai perbandingan, Berikut adalah
pembagian fungsi-fungsi Manajemen antara lain :
1. Perencanaan (Planning)
Adalah menentukan sasaran organisasi dan sarana untuk mencapainya
2. Pengorganisasian (Organizing)
Adalah menetapkan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan
melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
5
3. Kepemimpinan (Leading)
Adalah memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras
mencapai sasaran organisasi.
4. Pengendalian (Controlling)
Adalah mengawasi kemajuan pencapaian sasaran dan mengambil tindakan
koreksi bilamana dibutuhkan.
2.2
Manajemen Sumber Daya Manusia
2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan agar sumber daya manusia didalam organisasi dapat digunakan secara
efektif supaya mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan. Ide pencapaian tujuan
merupakan hal utama dari setiap bentuk manajemen. Jika tujuan tidak tercapai secara
berkesinambungan, maka keberadaan organisasi akan berakhir. Dengan kata lain
manajemen
sumber
daya
manusia
mempunyai
fungsi-fungsi
manajemen
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan) yang diterapkan
dalam bidang sumber daya manusia (terhadap fungsi-fungsi operasional sumber daya
manusia meliputi pengadaan, pengembangan, pengaturan balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemisahan) terhadap tenaga kerja untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan.
Enam fungsi operasional sumber daya manusia antara lain :
1. Pengadaan tenaga kerja (Procurement)
Adalah fungsi yang merupakan suatu usaha manajemen sumber daya manusia
untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga kerja tepat agar tercapai tujuan
organisasi
2. Pengembangan (Development)
Fungsi ini dilakukan untuk meningkatkan keahlian dan pengetahuan karyawan
dalam operasional, melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) dalam perusahaan
maupun luar perusahaan.
6
3. Kompensasi (Compensation)
Fungsi ini dirumuskan untuk dapat memberikan balas jasa yang memadai dan
layak terhadap karyawan atas prestasi yang disumbangkan untuk mencapai tujuan
perusahaan
4. Integrasi (Integration)
Fungsi integrasi merupakan usaha untuk menyeimbangkan dan menyelaraskan
kepentingan perusahaan dengan karyawan, kepentingan masyarakat dengan
kepentingan perusahaan.
5. Pemeliharaan (Maintenance)
Fungsi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan melalui pemeliharaan
komunikasi yang baik, pelayanan karyawan untuk kesehatan, kesejahtraan serta
jaminan sosial (asuransi tenaga kerja)
6. Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)
Fungsi ini dijalankan sesuai dengan prosedur yang berlaku (peraturan pemerintah)
untuk pemutusan hubungan kerja, sehingga tidak akan merugikan perusahaan
maupun karyawan berdasarkan perundang-undangan.
Supaya pengertian Sumber Daya Manusia itu lebih jelas. Maka penulis akan
mengemukakan beberapa definisi mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia.
Umumnya perusahaan menyebut Sumber Daya Manusia ini dengan sebutan HRD
(human resources management), diantaranya menurut T. Hani Handoko yang
dikutip oleh Ike Kusdyah Rachmawati dalam bukunya Manajemen Sumber Daya
Manusia (2008;3) pengertian Sumber Daya Manusia sebagai berikut :
“Manajemen
sumber
daya
manusia
merupakan
suatu
proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan
pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.”
7
Menurut Malayu S.P, Hasibuan dalam bukuya Manajemen Sumber Daya
Manusia (2007;10) mengungkapkan pengertian sumber daya manusia sebagai
berikut :
“Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu dan seni mengatur
hubungan dan perananan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.”
Menurut Mangkunegara yang dikutip oleh Irma Nilasari dan Sri
Wiludjeng dalam bukunya Pengantar Bisnis (2006;94) mengemukakan sebagai
berikut :
“Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu pengelolaan dan
pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu atau pegawai.”
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah suatu ilmu yang dan seni yang mengkaji masalah tenaga kerja
manusia yang diatur sesuai urutan dan fungsinya agar efektif dan efisien dalam
mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
2.3
Kompensasi Karyawan
2.3.1 Pengertian Kompensasi Karyawan
Salah satu fungsi tradisional dari manajemen sumber daya manusia adalah
penentuan kompensasi para karyawannya. Didalam organisasi modern, dengan
berbagai macam rupa tunjangan karyawan sangat mahal, program insentif gaji, dan
skala gaji yang terstruktur. Dengan adanya kebutuhan karyawan akan pendapatan dan
keinginan diperlakukan wajar oleh organisasi menjadikan program kompensasi
menjadi semakin vital bagi departemen sumber daya manusia.
Ada beberapa pendapat yang dikemukan para ahli tentang definisi kompensasi
karyawan. Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai kompensasi, diantaranya
sebagai berikut :
8
Menurut Malayu S.P, Hasibuan (2007:133) definisi kompensasi karyawan
ialah sebagai berikut :
“Kompensasi adalah segala pendapatan yang berbentuk uang atau
barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai
imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.”
Menurut
Ike Kusdyah Rachmawati dalam buku Manajemen Sumber
Daya Manusia (2007:144) ialah sebagai berikut :
“Kompensasi adalah salah satu cara organisasi untuk meningkatkan
prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pada karyawan.”
Sedangkan menurut Mutiara. S panggabean dalam buku Manajemen
Sumber Daya Manusia (2006:75) mengemukakan sebagai berikut :
“Kompensasi ialah setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada
karyawan sebagai balas jasa atau kontribusi yang mereka berikan
kepada organisasi”
Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah bentuk
penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas apa yang telah dilakukan
karyawan kepada organisasi.
2.3.2
Penggolongan Kompensasi
Kompensasi menurut bentuknya dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Kompensasi Finansial
Kompensasi finansial ialah kompensasi yang diberikan perusahaan kepada
karyawan dalam bentuk uang atau materi, pada kompensasi ini semuanya
berbentuk materi dan mempunyai nilai yang telah ditetapkan perusahaan.
Kompensasi diberikan dengan tujuan memberikan rangsangan dan motivasi
kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerja, serta efisiensi dan
9
efektivitas produksi. Oleh karena itu, bila kompensasi diberikan secara benar,
para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk mencapai sasaransasaran organisasi.
Contoh kompensasi finansial :
a. Gaji ialah balas jasa yang diberikan kepada pegawai yang bekerja dibagian
administrasi, manajerial dan pegawai yang memiliki keahlian tertentu. Gaji ini
diberikan secara teratur pada suatu periodik tertentu yang pasti.
b. Upah ialah balas jasa yang diberikan kepada pegawai berdasarkan jam kerja,
jangka waktu kerja (harian/mingguan) atau berdasarkan pengeluaran yang
dihasilkan.
c. Insentif ialah kompensasi dari perusahaan kepada karyawan yang bersifat
memotivasi, yang dibuat sedemikian rupa agar karyawan mendapatkan
penghargaan sesuai kinerja perusahaan dan kinerjanya serta senantiasa
meningkatkan prestasi kerjanya.
d. Tunjangan adalah sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan
berdasarkan kebutuhan hidup layak yang nilainya dipengaruhi pangkat
karyawan, contoh-contoh tunjangan antara lain :
o Tunjangan Keluarga ialah sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan
sebagai bantuan untuk kehidupan rumah tangga karyawan
o Tunjangan Jabatan adalah sejumlah uang yang diberikan berdasarkan
Jabatan yang disandang karyawan
o Tunjangan Pendidikan adalah sejumlah uang yang diberikan kepada
karyawan
sebagai
bantuan
pendidikan
untuk
menunjang
usaha
peningkatan pengetahuan, kualitas dan keterampilan karyawan maupun
keluarganya.
o Tunjangan Hari Raya adalah sejumlah uang yang diberikan Perusahaan
kepada Karyawan dalam rangka menjalani hari raya keagamaan
berdasarkan ketentuan pemerintah yang berlaku
10
2. Kompensasi Non Finansial
Kompensasi non finansial ialah kompensasi yang diberikan perusahaan kepada
karyawan bukan dalam bentuk uang atau materil. Kompensasi non finansial
merupakan bentuk perhatiaan perusahaan kepada karyawan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi
kerja karyawan dalam perusahaan, karena dengan
terpenuhinya kompensasi non finansial karyawan akan bekerja dengan nyaman
dan menimbulkan semangat kerja yang secara langsung akan berdampak baik
kepada perusahaan.
Tetapi jika para karyawan memandang kompensasi mereka tidak terpenuhi, maka
prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja mereka bisa turun secara drastis
karena memang kompensasi itu penting bagi karyawan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Appelbaum (2006) menyatakan bahwa
kompensasi non finansial secara signifikan berdampak pada motivasi kerja
karyawan, dalam penelitiannya perusahaan yang memenuhi kompensasi non
finansial kepada karyawannya mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya dalam perusahaan.
Contoh Kompensasi Non Finansial :
a. Cuti, adalah hak istirahat tidak masuk kerja yang diijinkan dalam waktu
tertentu. Contoh-contoh cuti antara lain :
o Cuti Hak Penuh adalah cuti dengan tetap mendapatkan seiuruh
kompensasi dan hak-hak lainnya sebagai karyawan. Contoh : cuti hak
penuh cuti tahunan, cuti sakit dan cuti hamil
o Cuti di Luar Tanggungan adalah cuti dengan tidak mendapatkan seluruh
kompensasi dan hak-hak lainnya sebagai karyawan kecuali fasilitas
kesehatan bagi karyawan yang bersangkutan tidak termasuk keluarganya
o Cuti Menunaikan Ibadah Haji, cuti yang diberikan kepada karyawan yang
beragama islam untuk menunaikan ibadah haji.
11
b. Dispensasi ialah keringanan yang diberikan perusahaan kepada karyawan
untuk meninggalkan pekerjaan untuk melaksanakan tugas diluar perusahaan
dengan tetap mendapatkan penghasilan secara penuh.
Contoh : Menjalankan kewajiban terhadap negara dan membela nama
perusahaan diluar bidang kegiatan perusahaan
c. Fasilitas adalah kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada seluruh
karyawan untuk menunjang kegiatan perusahaan maupun diluar perusahaan.
Contoh : Tempat parkir, tempat ibadah, tempat olah raga dan sebagainya.
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi
Didalam pemberian kompensasi harus diperhatikan bahwa kompensasi
mempunyai nilai berbeda bagi masing-masing individu yang menerimanya. Hal ini
disebabkan karena masing-masing individu memiliki kebutuhan, keinginan dan
pandangan yang berbeda satu sama lainnya. Oleh Karena itu dalam menetapkan suatu
kebijakan pemberian imbalan terdapat faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
selain faktor jumlahnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi menurut Malayu
S.P, Hasibuan (2007;144) antara lain sebagai berikut :
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan
3. Serikat buruh atau organisasi karyawan
4. Produktivitas karyawan
5. Pemerintah dan undang-undang
6. Biaya hidup
7. Posisi jabatan karyawan
8. Pendidikan dan pengalaman kerja
9. Jenis dan sifat pekerjaan
10. Kondisi perekonomian nasional.
12
2.3.4 Tujuan pemberian kompensasi
Tujuan kompensasi antara lain adalah :
a. Ikatan Kerja Sama
Dengan adanya pemberian kompensasi kepada karyawan maka terjalin ikatan
kerjasama formal antara atasan dan bawahan, dimana karyawan harus
mengerjakan tugasnya dengan baik, sedangkan pemilik perusahaan harus
membayar kompensasi ini sesuai perjanjian yang telah disepakati.
b. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik,
status sosial, dan egoistiknya, sehingga karyawan memperoleh kepuasan kerja
dari jabatannya itu
c. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, maka pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan itu akan lebih mudah.
d. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar manajer akan lebih mudah memotivasi
bawahannya.
e. Stabilitas Karyawan
Dengan program kompensasi atau prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn
over relatif kecil.
f. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin
baik, mereka akan menyadari serta mentaati peraturan yang berlaku.
g. Pengaruh Serikat
Dengan program kompensasi yang baik maka pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
13
h. Pengaruh Pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku
(seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
2.3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi
Ada enam faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi, dari faktorfaktor ini berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil
kerja.
Karena
perusahaan
yang
menentukan
tingkat
kompensasi
dengan
mempertimbangkan standar kehidupan sosial, akan memungkinkan karyawan bekerja
dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja karyawan banyak dipengaruhi
oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan karyawan dan keluarganya,
dan keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah yang berhubungan dengan penentuan standar gaji minimal,
pajak penghasilan, penetapan harga bahan baku, biaya transportasi angkutan,
inflasi maupun devaluasi sangat mempengaruhi perusahaan dalam menentukan
kebijakan kompensasi karyawan
2. Penawaran Bersama Antara Perusahaan dan Karyawan
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dapat dipengaruhi pula pada saat
terjadinya tawar menawar mengenai besarnya upah yang harus diberikan oleh
perusahaan kepada pegawainya. Hal ini terutama dilakukan oleh perusahaan
dalam merekrut karyawan yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu yang
sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
3. Standar dan Biaya Hidup Karyawan
Kebijakan kompensasi perlu mempertimbangkan standar dan biaya hidup
minimal karyawan. Hal ini karena kebutuhan dasar karyawan harus terpenuhi.
Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar dan rasa aman karyawan maka
memungkinkan karyawan akan dapat bekerja dengan penuh motivasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
14
4. Ukuran Perbandingan Upah
Kebijakan dalam menentukan kompensasi dipengaruhi pula oleh ukuran besar
kecilnya perusahaan, tingkat pendidikan karyawan, masa kerja karyawan. Artinya
perbandingan tingkat upah karyawan perlu memperhatikan tingkat pendidikan,
masa kerja dan ukuran perusahaan.
5. Permintaan dan Persediaan
Dalam menentukan kebijakan kompensasi pegawai perlu mempertimbangkan
tingkat persedian dan permintaan pasar. Artinya kondisi pasar pada saat itu perlu
dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat upah karyawan.
6. Kemampuan Membayar
Dalam menentukan kebijakan kompensasi karyawan perlu didasarkan pada
kemampuan perusahaan dalam membayar upah karyawan. Artinya jangan sampai
menentukan kebijakan kompensasi di luar batas kemampuan yang ada pada
perusahaan.
15
Download