Capital Allocation Between The Risky Asset and The Risk-Free Asset Pendahuluan Manager keuangan melakukan “trade-off” terbaik antara risiko ( ) dengan imbal hasil (return) . Untuk mencapai hal tersebut, manajer portofolio melakukan tahapan sebagai berikut : 1. Penentuan banyaknya kekayaan , dalam bentuk proporsi (%), yang diinvestasikan pada aset berisiko dan banyaknya kekayaan yang diinvestasikan ke aset bebas risiko. Tahapan ini dikenal dengan CAPITAL ALLOCATION DECISION 2. Penentuan kelas-kelas aset berisiko. Misal : saham (stock), preferred stock, obligasi jangka panjang. Tahapan ini dikenal dengan ASSET ALLOCATION DECISION. 3. Pemilihan sekuritas tertentu dalam kelaskelas aset berisiko. Tahapan ini dikenal dengan SECURITY SELECTION DECISION. Catatan: Tahapan (1) dan (2) dilakukan oleh Top Manager. Tahapan (3) dilakukan Portfolio Manager. CAPITAL ALLOCATION DECISION Masalah : Berapa banyak modal yang diinvestasikan ke: 1. Aset berisiko 2. Aset bebas risiko Berikut diilustrasikan membentuk portofolio yang terdiri dari 2 aset berisiko dan 1 aset bebas risiko. Contoh: Alokasi Modal/kekayaan Total nilai portofolio Nilai bebas-risiko Nilai Berisiko (Vanguard & Fidelity) Vanguard (V) = 54% Fidelity (F) = 46% = $300,000 = $90,000 = $210,000 210,000 y 0.7 (aset berisiko, portofolio P) 300,000 90,000 1 y 0.3 (aset bebas risiko) 300,000 Vanguard (V) 113,400/300,000 = 0.378 Fidelity (F) 96,600/300,000 = 0.322 Portfolio P 210,000/300,000 = 0.700 Risk-Free Assets F 90,000/300,000 = 0.300 Portfolio C 300,000/300,000 = 1.000 Aset Bebas Risiko Hanya pemerintah yang dapat menerbitkan bond bebas-default (gagal bayar). T-bills (jenis obligasi jangka pendek) dipandang sebagai aset bebas risiko, karena tidak terlalu sensitif terhadap fluktuasi tingkat bunga Selisih antara 3-bulan CD dan T-bill Portofolio Satu Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko Adalah mungkin untuk membagi dana investasi ke dalam aset bebas risiko dan aset berisiko Aset Bebas Risiko, contohnya T-bills Aset Berisiko: contohnya saham (atau portofolio yang terdiri dari beberapa saham). Contoh: rf = 7% rf = 0% E(rp) = 15% p = 22% y = % in p (1-y) = % in rf Nilai Harapan Return untuk Kombinasi E rc y E rp 1 y rf rc = return portofolio lengkap/kombinasi Contoh: y = 0.75 E(rc) = 0.75(0.15) + 0.25(0.07) = 0.13 atau 13% Kombinasi Tanpa Leverage, untuk beberapa nilai y Jika y = 0.75, maka c = 0.75(0.22) = 0.165 atau 16.5% Jika y = 1 c = 1(0.22) = 0.22 atau 22% Jika y = 0 c = 0(0.22) = 0.00 atau 0% Secara umum, untuk contoh di atas: E rc y E rp 1 y r f r f y E rp r f 7 y 15 7 c y p 22 y c y p Dengan menyubstitusikan y ke dalam nilai harapan return, diperoleh E rc rf y E rp rf c rf p 8 E r r 7 22 p f c terdapat hubungan linear antara standar deviasi (risiko) dan nilai harapan return, dengan slope (yang disebut reward-to-variability ratio) sebesar E rp rf S p garis lurus yang menghubungkan standar deviasi dengan nilai harapan return portofolio disebut Capital Allocation Line (CAL) Capital Allocation Line dengan Leverage Pinjam pada tingkat bunga bebas risiko dan investasikan ke dalam saham. Menggunakan 50% Leverage, rc 0.50.07 1.50.15 0.19 19% c 1.50.22 0.33 33% Investment Opportunity Set dengan sebuah Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko pada Bidang Nilai Harapan Return-Standar Deviasi Opportunity Set dengan Perbedaan Tingkat Bunga Meminjam dan Meminjamkan Toleransi Risiko dan Alokasi Aset Investor harus memilih sebuah portofolio optimal, C, dari himpunan pilihan feasible Trade-off antara risiko dan return Nilai harapan return dari portofolio lengkap diberikan oleh: E (rc ) rf y E (rP ) rf Dengan varian sebesar: y 2 C 2 2 P Masalah yang dihadapi investor adalah memaksimumkan utilitas, yaitu max U E rc 0.005 A c2 y rf y E rp rf 0.005 Ay 2 2 p Dari syarat derajat pertama (turunan pertama untuk maksimisasi) diperoleh y* E rp r f 0.01A p2 Tingkat Utilitas untuk beberapa posisi pada aset berisiko (y) untuk investor dengan Risk Aversion A=4 Utilitas sebagai Fungsi dari Alokasi Aset Berisiko, y Penghitungan Kurva Indiferen Kurva Indiferen untuk U = 0.05 dan U = 0.09 dengan A = 2 dan A = 4 Pencarian Portofolio Optimal Menggunakan Kurva Indiferen Nilai Harapan Return untuk Empat Kurva Indiferen dan CAL Strategi Pasif: Capital Market Line Strategi pasif melibatkan pembuatan keputusan yang menghindari analisis sekuritas, baik langsung maupun tidak langsung Tekanan permintaan dan penawaran membuat strategi ini menjadi pilihan yang beralasan untuk banyak investor Kandidat untuk aset berisiko menggunakan startegi pasif adalah well-diversified portfolio saham Rata-rata Return Tahunan pada Saham dan 1-bulanT-bills; Standar Deviasi dan Rasio Reward-to-Variability dari Saham Sepanjang Waktu