Uploaded by User112562

12. Period End Closing Aspects of Management Accounting

advertisement
Period-End Closing Aspects of Management Accounting
Schedule Manager: Time Scheduling
Schedule Manager membantu untuk melakukan aktivitas untuk melakukan closing di akhir periode
dengan menggabungkan semua transaksi terkait dalam satu aplikasi pusat. Dengan bantuan schedule
manager ini, task atau hal yang harus dilakukan untuk keperluan closing akan dikumpulkan dalam satu
aplikasi. Berisi semua fungsi penting terkait proses closing untuk melakukan penjadwalan pekerjaan dan
dapat memantau hasilnya. Menyediakan data yang diperlukan untuk closing, semua yang punya otorisasi
yang relevan dapat menggunakan ini untuk mengetahui apa saja tugas yang belum selesai atau yang
belum dikerjakan.
Schedule Manager Benefits
-
User-friendly, gampang dilakukan untuk aktivitas closing.
Event-Controlled Processing, SAP dapat mengexecute atau melakukan step yg harus dikerjakan
secara otomatis.
Simplified Process Monitoring, memudahkan untuk monitor
Time Saved by worklist for error analysis and integrated error correction procedures, jika ada
kesalahan mudah ditelusuri.
Reduced total processing time.
Schedule Manager: Task List and Flow Definition
Structure Task List adalah list-list aktivitas yg harus dilajukan secara terstruktur.
Schedule Manager: Monitor
Kenapa lebih mudah untuk monitor? Karena kita dapat menampilkan info detail mengenai semua
pekerjaan dan alur yg dijadwalkan ataupun yg sudah selesai dikerjakan di schedule task manager.
Entry of Statistical Key Figures
SKF biasa digunakan untuk perhitungan di dalam sistem informasi dan bisa digunakan sebagai dasar
alokasi periode. Ada 2 jenis:
1. Fix Value, biasanya angkanya cenderung tetap dan tidak berubah. Biasanya di input sekali saja
untuk periode-periode berikutnya. Jika ada perubahan, maka nanti bisa diubah atau diinput ulang.
2. Total Value, biasanya angkanya cenderung berubah-ubah. Biasanya setiap awal periode dilakukan
posting.
Periodic Activities in Overhead Cost Controlling
Ada 2 metode untuk melakukan periodic allocation didalam overhead cost management:
1. Cost allocation, melakukan alokasi berupa biaya.
2. Quantity allocation, melakukan alokasi berupa quantity atau activitynya.
Accrued Costs
Biasa digunakan untuk menghindari fluktuasi biaya di dalam cost center acc disebabkan adanya
pembayaran di periode tertentu. Maka dari itu, kita dapat mendistribusikan biaya tersebut ke beberapa
periode tertentu.
2 metode:
1. Percentage Method, memakai persenatse tertentu dari cost. Biasanya perusahaan menggunakan
metode ini karena lebih mudah digunakan pengaplikasiannya.
2. Target = Actual Method, hitung dulu target biayanya berapa baru kemudian angka tersebut akan
dianggap sebagai angka actualnya.
Accrual Calculation: Percentage Method
Misalnya ada upah 20rb tiap bulan, mau catat accrued vacation bonus 10%. 20rb x 10% = 2rb.
Periodic Reposting
Alat bantu untuk melakukan posting. Misalnya perusahaan ada biaya umum yg biasanya terjadi, mau
meminimalkan cost centernya. Maka bisa menggunakan periodic reposting. Periodic reposting bisa
digunakan ketika asal atau sender cost centernya gk penting.
Distribution dan Assessment
Biasa digunakan untuk mentransfer primary cost dari cost center sender ke controlling object receiver.
bagaimana jika tidak hanya primary cost tetapi ada juga secondary cost? Maka, kita bisa menggunakan
assessment. Assessment biasa digunakan untuk mengalokasikan atau mentransfer primary cost dan
secondary cost dari cost center sender ke controlling object receiver.
Overhead Rates
Overhead Rates atau Overhead Calculation merupakan salah satu bentuk dari periodic cost allocation.
Bisa dihitung dalam bentuk persentase dari suatu cost atau bisa juga dalam bentuk fix amount atau angka
tetap per kuantitas yang ada.
Order Settlement
Gimana caranya suatu internal order bisa melakukan planning, monitoring, dan reporting transaksi?
Caranya adalah ketka suatu order tsb sudah selesai, maka biaya dari internal order tersebut harus
ditransfer atau dialokasikan ke tujuan akhirnya. Proses transfer ini disebut order settlement.
Biasanya sebelum melakukan settlement, terlebih dahulu akan membuat settlement rule. Settlement rule
ini nanti kita akan menentukan mau transfer darimana, transfer kemana, dan berapa jumlahnya.
Variance Calculation for Cost Centers
Alat bantu untuk membantu kita menganalisis penyebab dari under/absorption yang terjadi didalam cost
center atau di business process kita. Agar kita bisa tau jika ada perbedaan target dan actual itu karena apa.
Revaluation at Actual Prices
Karena kita baru mengetahui berapa actual price untuk suatu activity type ketika kita melakukan closing,
maka biasanya menggunakan plan price untuk menghitung cost dari activity type. Ketika kita sudah tau
berapa actual pricenya, maka nanti kita bisa menghitung ulang atau revaluasi.
Typical Steps in Period-End Closing in CO-PC
Tahapan-tahapa closing berdasarkan kegiatannya
1. Periodic Cost Allocation, menghitung brp bahan2 yg digunakan, brp direct labor, overhead cost
dan brp actual pricenya. Ketika semua biaya sudah diassign ke cost objectnya, kemudian kita
dapat membuat perhitungan mengenai final costingnya.
2. Calculation and Analysis, meliputi WIP dan Scrap/Variances.
3. Financial or Management Accounting Posting. Melakukan settlement ke financial atau
management accounting.
Template Allocation
Dgn Cost Driver, template allocation menghitung brp banyaknya process quantity yg harus dialokasikan
ke material atau cost object.
WIP Calculation on the Basis of Actual Costs
Ketika kita sudah tahu brp actual costnya, kita dpt menghitung WIP yg kita miliki diakhir periode
berdasarkan actual costnya.
Variance Calculation
Variance ini dapat dikategorikan menjadi 2 kategoti:
1. Input Variance, berkaitan dgn perbedaan yg terjadi terkait dgn sumber daya digunakan untuk
memproduksi suatu produk.
- Input Price Variance,perbedaan atau variance yg terjadi berkaitan dgn harga beli untuk bahan
bakunya.
- Input Quantity Variance, perbedaan yg terjadi berkaitan dgn quantity untuk bahan2 untuk
produksi.
- Resource Usage Variance.
- Remaining Input Variance.
2. Output Variance, perbedaan yg terjadi terkait produk yang dihasilkan dr produksi.
- Lot Size Variance
- Output Price Variance
- Mixed Price Variance
- Remaining Variance
Download