MODUL 10 PERHITUNGAN PERSEDIAAN PENGAMAN DALAM HAL BIAYA TIDAK DIKETAHUI A.PENDAHULUAN PERHITUNGAN PERSEDIAAN PENGAMAN DALAM HAL BIAYA TIDAK DIKETAHUI Sebelumnya telah disinggung bahwa untuk menetapkan biaya kehabisan persediaan adalah sangat sulit, kalau tidak dapat dikatakan hampir tidak mungkin. Misalnya dalam suatu perusahaan manufaktur didapati situasi seperti berikut ini. Karena sering kali harga komponen suku cadang tidak dijual secara individual, maka nilai nyata dalam proses produksi sulit ditentukan. Apabila terjadi kehabisan persediaan, lalu hal ini menyebabkan timbulnya kendala atau berhentinya suatu proses produksi, maka nilai kerugiannya juga sangat sulit dihitung. Kerugian ini mungkin hanya menyangkut pekerja yang menganggur selama beberapa menit sampai pabrik harus ditutup untuk beberapa hari. Disamping itu sangatlah tidak realistis bila, misalnya biaya karena kehabisan persediaan sebanyak dua buah suku cadang tertentu sama dengan dua kali biaya karena kehabisan persediaan satu buah suku cadang tertentu, karena biaya akibat kehabisan persediaan sebuah suku cadang bukan merupakan suatu konstan. Oleh karena itu, ada pendekatan lain yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan konsep tingkat layanan (service level). hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Apabila suatu perusahaan menetapkan tingkat layanan sebesar 95% berarti perusahaan tersebut bersedia menanggung kemungkinan kehabisan persediaan sebesar 5%, dan demikian juga apabila perusahaan menetapkan tingkat layanan sebesar 96%, berarti perusahaan bersedia menanggung kemungkinan kehabisan persediaan sebesar 4%, dan seterusnya. Untuk itu, berapa jumlah persediaan pengaman yang diperlukan? Untuk menghitungnya diperlukan data mengenai: 1. Berapa tingkat layanan yang dikehendaki? 2. Berapa pemakaian rata-rata selama waktu pemesanan? 3. Berapa devisa standar pemakaian selama waktu pemesanan tersebut? 4. Berapa faktor pengaman untuk tiap-tiap tingkat layanan tersebut? ‘12 1 Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id = = 6,49 satuan Faktor Keamanan untuk tingkat layanan 95% = 1,65 Jadi persediaan pengaman = 6,49 x 1,65 = 10,7085 = 11 satuan Perlu dicatat bahwa perhitungan persediaan pengaman dengan menggunakan rumus tersebut rupanya ada kekurangan, yaitu perhitungan deviasi standar tersebut memerlukan usaha yang cukup rumit, karena menyangkut perhitungan perkalian, pangkat, dan akar. Untuk lebih mempermudah perhitungan, ada cara lain yang hampir sama sebagai ganti dari deviasi standar, Deviasi Standar (d) = 1,25 x MAD yaitu dengan menggunakan MAD (Mean Absolute Deviation), yaitu jumlah perbedaan rata-rata antara angkatan rata-rata (µ) dan data (Xi) tanpa melihat positif atau negatif. besarnya deviasi standar kira-kira 1,25 x MAD, atau Dari contoh data diatas, perhitungan untuk mencari MAD adalah sebagai berikut : MAD = = = 5,20 satuan Sehingga, Deviasi Standar ‘12 3 = 5,20 x 1,25 Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5. B. Perhitungan estimasi yang berulang kali dilakukan, misalnya oleh bagian pemeliharaan, bagian perencanaan, dan bagian logistic, dan setiap kali dibulatkan keatas secara signifikasi PERHITUNGAN PERSEDIAAN PENGAMAN DALAM HAL WAKTU PEMESANAN BERUBAH Perhitungan persediaan pengaman yang dibicarakan sebelumnya adalah persediaan pengaman yang diperlukan karena ada perubahan dalam perhitungan. Dalam perhitungan yang sudah dibicarakan tersebut, diasumsikan bahwa waktu pemesanan tidak berubah, yang berarti konstan. Cara menghitung persediaan pengaman juga harus mempertimbangkan perubahan waktu pemesanan ini, disamping perhitungankan perubahan dalam permintaan. dalam hal ini, rumus yang digunakan untuk menghitung persediaan pengaman pada perinsipnya sama, yaitu: Persediaan Pengaman = MAD x Faktor Pengaman Yang berbeda adalah bahwa MAD disini haruslah MAD dalam hal permintaan barang dan waktu pemesanan berubah (MADdlt). Cara menghitung MADdlt adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: MADdlt = √t x MADd²+X² x MADdlt² Keterangan: = MAD permintaan barang selama waktu pemesanan - MADdlt - t - MADd = MAD permintaan barang dalam satu satuan waktu - X - MADlt = MAD waktu pemesanan = waktu pemesanan rata-rata = permintaan barang rata-rata selama satu satuan waktu Jika misalkan waktu pemesanan rata-rata 2 minggu dan MADd 20 unit, X 100 per minggu, dan MADlt 0,5 minggu, maka dapat dihitung: MADdlt = = = 57 satuan ‘12 5 Manajemen Inventori dan Logistik Hartri Putranto, SE. MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id