Model pendekatan terpadu Dalam kehidupan modern saat ini,penguasaan bahasa tulis bagi seseorangmutlak diperlukan. Namun, dalam kenyataan pembelajaran menulis di sekolahkurang begitu mendapatkan perhatian yangmemadai. Akibatnya, keterampilanmenulissiswa kurang memadai.Ada beberapa penyebab kekurangberhasilanpembelajaran menulis di SekolahDasar. Salah satu penyebabnya ialahpenyampaian materi yang masih menggunakan pendekatan tidak terpadu.Keempatketerampilan berbahasa (keterampilan menulis, membaca, menyimak,dan berbicara)ini berdiri sendiri-sendiri, bahkan dianggapsebagai ilmu tersendiri.Realisasi pembelajaran menulis secaraterpadu terikat dua hal, yaitu (1)keseluruhan proses pembelajaran berorientasipada kebermaknaan dan (2)pembelajaranberorientasi pada pembelajar. Pembelajarandijadikan fokus utamasebagai pelakupembelajaran.Pemikiran mengenai peningkatankemampuanmenulis siswa dengan pendekatan pembelajaran terpadu dalam pembelajaranbahasa Indonesia perlu dilakukanpenelitian. Dengan demikian, peneliti akanmencoba pendekatanpembelajaran terpadu untuk menerapkan untukpembelajaranmenulis dalam bidang bahasa Indonesiapada siswa di SD kelastinggi.LANDASAN TEORI1. Kemampuan MenulisMenulis pada hakikatnya adalahmelukiskan lambanglambang grafis yangmenggambarkan suatu bahasa yangdipahami seseorang untuk dibaca orang lain Sebagaibentuk penuangan gagasan,jenis-jenis tulisanberdasarkan tujuan yangdisampaikan ada bermacam-macam. Keraf(1995:6-7)membagi jenis tulisan menjadilima yaitu (1) eksposisi, (2) argumentasi, (3)persuasi, (4) deskripsi dan (5) narasi.Selanjutnya dikemukakan bahwa persuasimerupakan varian dari argumentasi. Gorys Keraf (1984: 8-9) mengemukakanbahwa manfaat menulis, yaitu untuk (1) mengenal diri sendiri, (2) lebih memahamiorang lain, (3) belajar mengamati duniasekitar dengan cermat, dan (4) untukmengembangkan proses berpikir secarajelas dan teratur. Dalam proses menulissekurang-kurangnya mencakup lima unsur, yaitu (1)isi karangan, (2) bentukkarangan, (3) tatabahasa, (4) gaya, dan (5) ejaan dan tandabaca (Harris,1974:68). Dari beberapapendapat tersebut, dapatdisimpulkan bahwa proses menulisakademik, tahap-tahap menulis meliputi (1) tahapprapenulisan, (2) tahappenulisan, dan (3)tahap perbaikan (revisi). Tulisan yang baikmempunyai ciri-ciri (1) mudah, (2) berterima, (3)ekonomis, (4) tepat, (5) langsung, (6) utuh, dan (7)gramatikal. 2. Penguasaan Struktur Bahasadalam MenulisAspek penguasaan struktur bahasa(gramatikal) merupakan salah satu daribekal kemampuan menulis. Penguasaanterhadap struktur bahasa berartikemampuan untuk mengetahui struktur bahasasesuai dengan kaidah yangberlaku.Dalam perkembangan sekarang, struktur bahasa bahkan bukan hanya tatabunyi,tata bentuk, tata kalimat, dan tata makna,melainkan sudah sampai kepadatatawacana. 3. Penilaian TulisanDalam menilaisuatu tulisan, ada beberapa cara yang digunakan.Madsen(1983:120) membagi cara penilaian karanganmenjadi dua, yaitu (1) caraanalitik dan (2)cara holistik. Penilaian secara analitik dalampenelitian inidilakukan dengan melihataspek-aspek yang ada dalamkarangan.Penilaianholistik dilakukan dengan caramelihat karangan secara menyeluruh dandalam halini yang dipentingkan sifatkomunikasinya.Pendekatan Pembelajaran Terpadua. Hakikat Pembelajaran TerpaduIstilah terpadu oleh Nasution (1978: 10)dikaitkan dengan kurikulumterpadubahwa pembelajaran terpadu ialah pembelajaran yang meniadakan batas-batasberbagai mata pelajaran dalam bentuk unit-unit atau keseluruhan. Kebulatanbahanpelajaran diharapkan dapat membentukpribadi pembelajar yang terpadu, yaitumanusia yang sesuai dan selaras. Pendekatan Terpadu dalamPembelajaran BahasaPendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran berbahasamempunyai tujuan agar siswa tuntasberbahasa. Semua pendekatan yangdikonsepkan oleh para pakarbahasa bertujuanagar anak didik segera terampilberbahasadalam penggunaan bahan ajar tertentu(Pateda,1991:98).Istilahpendekatan terpadu dikemukakan oleh Oxford, et al. (1994: 257) bahwa pendekatan terpadu adalah pengajaranketerampilan berbahasa pada membaca,menulis, menyimak, dan berbicara yangsatu berhubungan dengan yang lain, padawaktu suatu pengajaran berisi aktivitas-aktivitas yang menghubungkan antaramenyimak dan berbicara serta menulis danmembaca dengan penekanan padakenyataan dan kebermaknaan komunikasi.c. Model Pembelajaran TerpaduDitinjau dari cara memadukan konsep,keterampilan, dan unit tematiknyaterdapatbeberapa cara merencanakan pembelajaranterpadu Ngalimun(2013: 17)mengajukanbeberapa model pembelajaran terpadu,antara lain (1) connected, (2)nested, (3)webbed, dan (4) integrated.Dalam pembelajaran menulis diupayakanpada keterampilan yangditunjukkan untuk memahami berbahasa isi,menggabungkan daya pikir, dan menggabungkanketerampilan sosial.d. Model PembelajaranTerpadu dalamKeterampilan Berbahasa Teori keterpaduan bahasa, menurut Ngalimun(2014:132) didasari oleh tiga prinsip, yaitu (1) pembelajar yang aktif dankonstruktif, (2) bahasa yangdigunakanuntuk mengungkapkan dan mengekspresikan tujuan kehidupansosialnya dalambermacam-macam bahasa, dan (3) pengetahuan yang diorganisasidan disusun berdasarkan individu pembelajar melaluiinteraksi sosial. Di dalampembelajaran ini porsimenulis lebih banyak dibandingkan denganaspekketerampilan yang lain. Pola-polapembelajaran kemampuan menulis dapatbervariasi, antara lain sebagai berikut.Menyimak-berdiskusi-menulis Berdiskusi menulis-membacaMenulis-melaporkan-membacaMembaca-menulis-berdiskus. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode“Classroom Action Research” yangdisingkatCAR atau penelitian tindakan kelas (PTK).Siklus action research dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan(divisualisasikan) sebagai berikut.Siklus Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelasini meliputi beberapa siklus.Banyaknya siklus yang digunakan tergantung hasilrefleksi dari siklus sebelumnyayang berdaurulang dan berkelanjutan dari siklus pertamake siklus berikutnya.Setiap siklus meliputikegiatan perencanaan tindakan (planning),implementasitindakan (acting), observasi(observing), dan refleksi (reflecting). Siap siklus dilakukan dengan memberikan tindakan pelatihan dengan berbagai penguasaan bahasa yang dikaitkan dengan karangan dan diakhiri dengan praktik menulis atau kegiatan mengarang.Prosedur PenelitianProsedur penelitian mencakup: (1)perencanaan tindakan yang akandigunakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi,dan (4) refleksi hasil tindakan Sumber data yang digunakan dalampenelitian ini adalah (a)peristiwa ataukegiatan, yaitu proses kegiatan pembelajaran menulis denganmenggunakanpendekatan pembelajaran terpadu, (b)pelaku peristiwa, yaituinforman atau narasumber dari guru bahasa dan sastra Indonesia, dan (c) dokumenberupa kurikulumdan perangkat pembelajaran guru. Teknik pengumpulan datadalampenelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan (1) pengamatan, (2)wawancara, dan(3) tes.Analisis Data dan Refleksi teknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dengan dengan mendeskripsikan temuan data dan membandingkannya dengan indikator-indikator kinerja yang sudah ditentukan.Adapun indikator kinerja yang ditentukan apabila ada peningkatan jumlah siswa menguasai gramatika dalam penyusunan karangan (pada kondisi awal)danapabila ada peningkatan jumlah siswa yang mampu mengorganisasikan isi karangan dengan menggunakan pendekatan terpadu dengan baik pada akhirsiklus. PEMBAHASAN DAN HASILPENELITIAN Pembahasan Kondisi Awal Kemampuan Menulis Siswa Sebelum tindakan kelas dilaksanakan langkah yang ditempuh peneliti adalah mengetahui kondisi awal kemampuan menulis siswa. Data ini diperoleh dari hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia kelas V, bahwa data kondisi awal siswa didapat dari dokumen yang berupa nilai kemampuan menulis siswa (nilai ulangan/tugas) semester sebelumnya. Hasil Uji Coba Kemampuan Menulis Pelaksanaan Tindakan Kelas Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi beberapa siklus yang berdaurulang dan berkelanjutan dari siklus pertama ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan tindakan (planning),implementasi tindakan(acting), observasi(observing), dan refleksi (reflecting). Setiapsiklus dilakukan dengan memberikan tindakan pelatihan dan diakhiri dengan praktik menulis Rencana TindakannPada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi untuk menyusun perencanaan pembelajaran atau scenario pembelajaran menulis dengan pendekatan terpadu. 8 27Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017KEMAMPUAN MENULIS SISWA MENGGUNAKANPENDEKATANPEMBELAJARAN TERPADUMATAPELAJARANBAHASAINDONESIAPADA MIS ASSALAM MARTAPURALatifah dan Tri TunggalDosenPoliteknik KesehatanBanjarmasinEmail: [email protected] pendekatan pembelajaran terpadu di dalam pembelajarankemampuanmenulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia ternyata dapatmeningkatkankemampuan menulis siswa. Hal ini terindikasi dari adanyapeningkatanperolehankemampuan menulis (KM) yang rendah meningkat ke KMyang lebih tinggi. Pelaksanaanpembelajaran bahasa Indonesia berjalan efektifdalam menerapkan pendekatan terpadudapat mensinergikan antara kemampuanfisik dan kemampuan psikis sehinggakemampuan menulisnya meningkat.Peningkatan kemampuan menulis siswa SD KelasTinggi setelah diterapkanpendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesiaadalah pada kondisiawal perolehan nilai KM adalah 57,5%. Pada siklus perolehan KMtertinggi adalah65%.Kata Kunci:Kemampuan Menulis Menggunakan Pendekatan PembelajaranTerpaduPENDAHULUANDalam kehidupan modern saat ini,penguasaan bahasa tulis bagi seseorangmutlak diperlukan. Namun, dalam kenyataan pembelajaran menulis di sekolahkurang begitumendapatkan perhatian yangmemadai. Akibatnya, keterampilanmenulissiswa kurang memadai.Ada beberapa penyebab kekurangberhasilanpembelajaran menulis di SekolahDasar. Salah satu penyebabnya ialahpenyampaian materi yang masih menggunakan pendekatan tidak terpadu.Keempatketerampilan berbahasa (keterampilan menulis, membaca, menyimak,dan berbicara)ini berdiri sendiri-sendiri, bahkan dianggapsebagai ilmu tersendiri.Realisasi pembelajaran menulis secaraterpadu terikat dua hal, yaitu (1)keseluruhan proses pembelajaran berorientasipada kebermaknaan dan (2)pembelajaranberorientasi pada pembelajar. Pembelajarandijadikan fokus utamasebagai pelakupembelajaran.Pemikiran mengenai peningkatankemampuanmenulis siswa dengan pendekatan pembelajaran terpadu dalam pembelajaranbahasa Indonesia perlu dilakukanpenelitian. Dengan demikian, peneliti akanmencoba terpadu untuk menerapkan pendekatanpembelajaran untukpembelajaranmenulis dalam bidang bahasa Indonesiapada siswa di SD kelastinggi.LANDASAN TEORI1. Kemampuan MenulisMenulis pada hakikatnya adalahmelukiskan lambang-lambang grafis yangmenggambarkan suatu bahasa yangdipahami seseorang untuk dibaca orang lain 28Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017yang dapat memahami (HGTarigan,1983:21).Sebagaibentuk bahasa danlambang-lambang grafis penuangan gagasan,jenis-jenis itu tulisanberdasarkan tujuan yangdisampaikan ada bermacam-macam. Keraf(1995:6-7)membagi jenis tulisan menjadilima yaitu (1) eksposisi, (2) argumentasi, (3)persuasi, (4) deskripsi, dan (5) narasi.Selanjutnya dikemukakan bahwa persuasimerupakan varian dari argumentasi.Gorys Keraf (1984: 8-9) mengemukakanbahwa manfaat menulis, yaitu untuk(1) mengenal diri sendiri, (2) lebih memahamiorang lain, (3) belajar mengamati duniasekitar dengan cermat, dan (4) untukmengembangkan proses berpikir secarajelas dan teratur.Dalam proses menulissekurang-kurangnya mencakup lima unsur, yaitu (1)isi karangan, (2) bentukkarangan, (3) tatabahasa, (4) gaya, dan (5) ejaan dan tandabaca (Harris,1974:68).Dari beberapapendapat tersebut, dapatdisimpulkan bahwa proses menulisakademik, tahap-tahap menulis meliputi (1) tahapprapenulisan, (2) tahappenulisan, dan (3)tahap perbaikan (revisi). Tulisan yang baikmempunyai ciri-ciri(1) mudah, (2) berterima, (3)ekonomis, (4) tepat, (5) langsung,(6) utuh, dan (7)gramatikal.2. Penguasaan Struktur Bahasadalam MenulisAspek penguasaan struktur bahasa(gramatikal) merupakan salah satu daribekal kemampuan menulis. Penguasaanterhadap struktur bahasa berartikemampuan untuk mengetahui struktur bahasasesuai dengan kaidah yangberlaku.Dalam perkembangan sekarang, struktur bahasa bahkan bukan hanya tatabunyi,tata bentuk, tata kalimat, dan tata makna,melainkan sudah sampai kepadatatawacana.3. Penilaian TulisanDalam menilaisuatu tulisan, ada beberapa cara yang digunakan.Madsen(1983:120) membagi cara penilaian karanganmenjadi dua, yaitu (1) caraanalitik dan (2)cara holistik. Penilaian secara analitik dalampenelitian inidilakukan dengan melihataspek-aspek yang ada dalamkarangan.Penilaianholistik dilakukan dengan caramelihat karangan secara menyeluruh dandalam halini yang dipentingkan sifatkomunikasinya.Pendekatan Pembelajaran Terpadua. Hakikat Pembelajaran TerpaduIstilah terpadu oleh Nasution (1978: 10)dikaitkan dengan kurikulumterpadubahwa pembelajaran terpadu ialah pembelajaran yang meniadakan batasbatasberbagai mata pelajaran dalam bentuk unit-unit atau keseluruhan. Kebulatanbahanpelajaran diharapkan dapat membentukpribadi pembelajar yang terpadu,yaitumanusia yang sesuai dan selaras.b. Pendekatan Terpadu dalamPembelajaran BahasaPendekatan pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran berbahasamempunyai tujuan agar siswa tuntasberbahasa. Semua pendekatan yangdikonsepkan oleh para pakarbahasa bertujuanagar anak didik segera terampilberbahasadalam penggunaan bahan ajar tertentu(Pateda, 1991: 98).Istilahpendekatan terpadu dikemukakan oleh Oxford, et al. (1994: 257) bahwa 29Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017pendekatan terpadu adalah pengajaranketerampilan berbahasa pada membaca,menulis, menyimak, dan berbicara yangsatu berhubungan dengan yang lain, padawaktu suatu pengajaran berisi aktivitas-aktivitas yang menghubungkan antaramenyimak dan berbicara serta menulis danmembaca dengan penekanan padakenyataan dan kebermaknaan komunikasi.c. Model Pembelajaran TerpaduDitinjau dari cara memadukan konsep,keterampilan, dan unit tematiknyaterdapatbeberapa cara merencanakan pembelajaranterpadu.Ngalimun(2013: 17)mengajukanbeberapa model pembelajaran terpadu,antara lain (1) connected,(2)nested,(3)webbed, dan (4) integrated.Dalam pembelajaran menulis diupayakanpada keterampilan yangditunjukkan untuk memahami berbahasa isi,menggabungkan daya pikir, dan menggabungkanketerampilan sosial.d. Model PembelajaranTerpadu dalamKeterampilan BerbahasaTeori keterpaduan bahasa, menurutNgalimun(2014:132) didasari olehtigaprinsip, yaitu (1) pembelajar yang aktif dankonstruktif, (2) bahasa yangdigunakanuntuk mengungkapkan dan mengekspresikan tujuan kehidupansosialnya dalambermacam-macam bahasa, dan (3) pengetahuan yang diorganisasidan disusunberdasarkan individu pembelajar melaluiinteraksi sosial.Di dalampembelajaran ini porsimenulis lebih banyak dibandingkan denganaspekketerampilan yang lain. Pola-polapembelajaran kemampuan menulis dapatbervariasi, antara lain sebagai berikut.Menyimak-berdiskusi-menulisBerdiskusi-menulis-membacaMenulis-melaporkanmembacaMembaca-menulis-berdiskusi.METODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode“Classroom Action Research” yangdisingkatCAR atau penelitian tindakan kelas (PTK).Siklus action researchdalampenelitiantindakan kelas ini dapat digambarkan(divisualisasikan) sebagai berikut.Siklus PenelitianPelaksanaan penelitian tindakan kelasini meliputi beberapa siklus.Banyaknyasiklus yang digunakan tergantung hasilrefleksi dari siklus sebelumnyayang berdaurulang dan berkelanjutan dari siklus pertamake siklus berikutnya.Setiap siklus meliputikegiatan perencanaan tindakan (planning),implementasitindakan (acting), observasi(observing), dan refleksi (reflecting). Siapsiklusdilakukan dengan memberikantindakan pelatihan dengan berbagaipenguasaanbahasa yang dikaitkan dengankarangan dan diakhiri dengan praktikmenulis ataukegiatanmengarang.Prosedur PenelitianProsedur penelitian mencakup: (1)perencanaan tindakan yang akandigunakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi,dan (4) refleksi hasil tindakan 30Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017yang telahdilakukan.Sumber data yang digunakan dalampenelitian ini adalah(a)peristiwa ataukegiatan, yaitu proses kegiatan pembelajaran menulis denganmenggunakanpendekatan pembelajaran terpadu, (b)pelaku peristiwa, yaituinforman atau narasumber dari guru bahasa dan sastra Indonesia, dan (c) dokumenberupa kurikulumdan perangkat pembelajaran guru.Teknik pengumpulan datadalampenelitian tindakan kelas ini dilakukandengan (1) pengamatan, (2)wawancara, dan(3) tes.Analisis Data dan RefleksiTeknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah teknikanalisiskritis dengan dengan mendeskripsikantemuan data danmembandingkannyadengan indikator-indikator kinerja yangsudah ditentukan.Adapun indikator kinerjayang ditentukan apabila ada peningkatanjumlah siswamenguasai gramatika dalampenyusunan karangan (pada kondisi awal)danapabila ada peningkatan jumlah siswayang mampu mengorganisasikan isikarangan dengan menggunakan pendekatanterpadu dengan baik pada akhirsiklus.PEMBAHASAN DAN HASILPENELITIANPembahasanKondisi Awal Kemampuan MenulisSiswaSebelumtindakan kelasdilaksanakanlangkah yang ditempuh peneliti adalahmengetahui kondisi awalkemampuanmenulis siswa. Data ini diperoleh dari hasilwawancara dengan gurubahasa Indonesiakelas V, bahwa data kondisi awal siswadidapat dari dokumenyang berupanilaikemampuan menulis siswa (nilai ulangan/tugas) semestersebelumnya.Hasil Uji Coba Kemampuan MenulisPelaksanaan Tindakan KelasPelaksanaan penelitian tindakan kelasini meliputi beberapa siklus yangberdaurulang dan berkelanjutan dari siklus pertamake siklus berikutnya. Setiapsiklus meliputikegiatan perencanaan tindakan (planning),implementasi tindakan(acting), observasi(observing), dan refleksi (reflecting). Setiapsiklus dilakukandengan memberikantindakan pelatihan dan diakhiri denganpraktik menulis.a. Rencana TindakanPada tahap ini peneliti dan guruberkolaborasi untuk menyusunperencanaan pembelajaran atau scenariopembelajaran menulis denganpendekatan terpadu. Rencana pembelajaransiklus I itu ditetapkan pendekatanterpadu yang pertama yaitu denganmemberikan pelatihan persepsi tentangketerpaduan pembelajaran menulisdengan bidang lain.b. Pelaksanaan TindakanSiklus ini ada empat pertemuan, dariempat pertemuan tersebut yangdigunakan untuk khusus untuk pembelajaran terpadu dalamketerampilanmenulisdua pertemuan (masingmasingpertemuan 100 menit).Pola-pola pembelajarankemampuan menulis dapat bervariasi, antaralain sebagai berikut.Menyimak–berdiskusi–menulisBerdiskusi–menulismembacaMenulis–melaporkan–membaca 31Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017Membaca–menulis–berdiskusi.c. Observasi (Hasil Tindakan)Guru dibantu peneliti mencatatpada lembar pengamatan siapa saja yangberhasil dan siapa saja yang belumberhasil mengerjakan tugasnya denganbaik.Dikatakan berhasil apabila siswatelah mendapatnilai minimal 75, kurangdari 75masih dikategorikan hasilnyabelum memadai (belum baik). Berdasarkan hasiltugas yang dikerjakan siswatersebut dapat diketahui bahwa setiaptugas yangdikerjakan hasilnya adapeningkatan yang signifikan dengankemampuanmenulisnya.Hasil Penguasaan StrukturBahasa dalam Keterampilan MenulisSiswaPada siklus ini seperti terlihatdi tabel 2tentang penguasaan struktur bahasa, siswayang mendapat (1) nilai 0-40adalah 0%, (2)nilai 41-50 adalah 2,5%, (3) nilai 5160adalah27,5%, (4) nilaiantara 61-79 adalah57,5%, dan (5) 80-100 adalah 12,5%.Hasil PenelitianKemampuan menulis merupakansebuah kompetensi dasar dalamKurikulumSD Kelas Tinggidan sebuah tuntutanzaman. Oleh karena itu,kemampuanmenulis perlu diajarkan sebaik mungkin.Di dalam pendekatanterpadu untukkemampuan menulis, peneliti menggabungkan beberapa modelpembelajaranketerampilan berbahasa ini. Dalam pembelajaran yang dilakukanditekankan materipembelajaran menulis dengan pengembangan topik danpemberiantugas-tugaspada setiap materi tertentu.Realisasi pembelajarankemampuanmenulis secara terpadu terikat dua hal, yaitu(1) keseluruhan prosespembelajaranberorientasi pada kebermaknaan dan (2)pembelajaran berorientasikepada pembelajar. Di dalam pembelajaran ini porsimenulis lebih banyakdibandingkan denganaspek keterampilan yang lain. Polapolapembelajarankemampuan menulis dapatbervariasi.Realisasi pembelajaran kemampuanmenulis secara terpadu terikat dua hal,yaitu(1) keseluruhan proses pembelajaranberorientasi pada kebermaknaan dan(2)pembelajaran berorientasi kepada pembelajar.Menerapkan pola pembelajarandengan“Diskusi-menulis-membaca”. Hasil tesmenulis dengan menekankanpenguasaanstruktur bahasa dalam meningkatkankemampuan menulis tersebutdapat diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai antara0-40 tidak ada seorangpun, sedangkanyang mendapat nilai antara 41-59 ada 1orang, nilai antara 60-69ada 14 orang, nilaiantara 70-80 ada 16 orang, dan nilai antara81100 sebanyak 5orangsiswa. Nilai rata-rata siswa sebesar 65. Hasil yang dicapaisiswa tersebutbelum memenuhi tujuanyang diharapkan. Kenyataan menunjukkanbahwapemberian bimbingan belajar dalampengembangan menulis dan bombongandariguru perlu diberikan agar siswa memilikikepercayaan diri terhadap kemampuanyang dimiliki terhadap hasil menulisnya juga ikut membatu keberhasilantulisannya.Pembelajaran berikutnya guru harusmampu mengaktifkan siswa agarkelasdapat lebih maju dan guru harus membantusiswa yang mengalami kesulitandalammenulis. Pelatihan dalam siklus I ini ternyatasiswa belum secara maksimaldapatmeningkatkan kemampuan menulisnya.Hal ini tampak pada perolehan hasilmenulisnya kaitannya dengan penguasaanstruktur bahasa belum memadai ataumasihsedang (23orang atau 57,5%). 32Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017Dengandemikian, dalam meningkatkan kemampuan menulis pada siklusselanjutnya,penguasaan struktur bahasa masih perluditekankan atau diperhatikanlagi, khususnya pada bagian pembentukan kata,frasa, dan ungkapan baru yangmasihminim.Guru menyampaikan indikator (tujuanpembelajaran). Indikatorpembelajaranyang diharapkan adalah para siswa mampumelaksanakan pelatihandengan baiktentang bagaimana penyusunan kalimatefektif dalamkarangan/menulis hinggadapat mencapai target kemampuanmenulis(KM)sebedar 75%.Adapun pola pembelajaran terpadu yang digunakan dalampembelajaranketerampilan menulis iniadalah pola “menulis-melaporkan membaca”.Terakhirsiswa diberi tes keterampilanmenulis. Dari hasil tes keterampilan menulisyangmenekankan persyaratan kalimatefektif yang meliputi kebenaran struktur(correctness) dan kecocokan konteks(appropiacy) oleh siswa tersebut nilaiterendah yang dicapai siswa adalah 54 dannilai tertinggi 83, sedangkan nilai rata-ratates 65. Hal ini tampak padaperolehan hasilmenulisnya kaitannya denganpenyusunankalimat efektif sudah baik (24 orang dari 40siswa telah mencapainilai tersebut 70 ataunilai rata-rata 72%). Dengan demikian, dapatdikatakanbahwa berdasarkan hasil tesketerampilan menulis siswatersebut sudahlebih baikdari hasil tes sebelumnya. Denganperkataan lain bahwa kemampuan menulisdengen menekankan penguasaan strukturbahasa siswa setelah diadakan pelatihanulang hasilnya meningkat lebih baikdibandingkan sebelumnya.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanPenggunaan (penerapan) pendekatanpembelajaran terpadu di dalampembelajaran kemampuan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia ternyatadapatmeningkatkan kemampuan menulis siswa.Hal ini terindikasi dari adanyapeningkatanperolehan kemampuan menulis (KM) yangrendah meningkat ke KMyang lebih tinggi.Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia berjalan efektifdalam menerapkanpendekatan terpadu dapat mensinergikanantara kemampuanfisik dan kemampuanpsikis sehingga kemampuan menulisnyameningkat.Peningkatan kemampuan menulissiswa SD kelas tinggi setelah diterapkanpendekatan terpadu dalam pembelajaranbahasa Indonesia adalah pada kondisiawalperolehan nilai KM adalah 57,5%. Padasiklus perolehan KM tertinggiadalah 65%.SaranPertama, siswa disarankan agar terusmenerus berlatih menulis agar dapatmeningkatkan keterampilan menulisnya.Semakin banyak berlatih menulis, siswaakan semakin lancar dan mudah di dalammengungkapkan atau menyampaikanbuahpikiran, perasaan, pengalaman, dan pendapatnya dalam bentuk bahasa tuliskepadaorang lain.Kedua, di dalam meningkatkan keterampilan menulis siswa,para guruhendaknya menunda terlebihdahulu tugasmengarang secara bebasuntuk itu programmenyusun karangan terarah perlu diberikankepada siswa.Salah satu wujud komposisiterarah adalah pemberian latihan menganalisis aspek-aspek kebahasaan dan teknikpenulisan. Aspek-aspek karangan yangmenjadifokus bagi kegiatan menyusunkarangan terarah itu dapat bersifat tunggal(misalnya, ejaan atau tanda baca ataupengorganisasian paragraf), tetapi dapat 33Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017mencakup beberapa aspek karangansekaligus. Hasil dari pemberian programlatihan itu adalah makin meningkatnyakemampuan siswa dalam mengungkapkangagasan.Ketiga, bagi pengajar ketrampilanberbahasaIndonesia di program SDKelasTinggi hendaklah mengajarkan materiketerampilan berbahasa(keterampilanberbicara, menyimak, membaca, dan menulis) diberikan dalam satukesatuan(terpadu) karena pada keempat keterampilan tersebut tidak dapatdipisahkansatudengan yang lain.Keempat, pengajar keterampilanberbahasaIndonesia di dalam membelajarkan keterampilan menulis lebih banyakmenekankan pada aspek-aspek kebahasaan,mengingat selama ini sebagianpengajarlebih menekankan kepada faktor keindahandan kebenaran bentuk tulisandalammengoreksi karangan siswa. Penilaian yanglebih menitikberatkan padabentukpenulisan tidak sesuai dengan tujuanpembelajaran menulis yang hendakdicapai,yaitu agar siswa mampu berkomunikasidengan bahasa tulis.DAFTAR PUSTAKAKeraf, G. 1984.Argumentasi dan Narasi.Jakarta: PT Gramedia.Harris, P. 1974.Testing English as a SecondLanguage.New York: Tata McGrawHill.Heaton, J.B. 1983.Writing English LanguageTexts. Singapore: Longman Gr.Syafi’e, I. 1993.TerampilBerbahasa Indonesia I. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan.Sumardi, M(ed). 1992.BerbagaiPendekatan dalam Pengajaran BahasadanSastra. Jakarta: Pustaka SinarHarapan.Morgan, C.T. 1986.Introduction Psychology.New York: McGraw-Hill BookCopany.Ngalimun. 2013.Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: AswajaPressindoNgalimun.2013.Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta:Aswaja PressindoNgalimun. 2014.Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: AwsajaPressindoRamlan. 1983.Penyusunan Tata BahasaStruktural Bahasa Indonesia:PedomanPenulisan Tata Bahasa. Jakarta: DepartemenPendidikan dan kebudayaan.Akhadiah, Sdkk. 1996.PembinaanKemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga. 34Stilistika:Jurnal Bahasa, Sastra, danPengajarannyaISSN2527-4104Vol. 2 No.1, 1April2017Savignon, S.J. 1983.CommunicativeCompetence: Theory and ClassroomPractise. New York: Addison Wesley Publishing Company Inc.Tampubolon. 1990.Kemampuan Membaca,TeknikMembacaEfektif dan Efisien.Bandung: Angkasa.