Uploaded by User26074

P 8

advertisement
PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORY
(CSL) I
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK RESPIRASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2017
1
C. ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIKRESPIRASI
PENGERTIAN
Anamnesis adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan antara dokter (pemeriksa)
dan pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang diderita dan
informasi lainnya yang berkaitansertadapat mengarahkan diagnosis penyakit pasien. Banyak
keluhan yang akan disampaikan oleh pasien tentang penyakitnya.Namun demikian, tidak
semua keluhan atau informasi-informasiyang disampaikan dapat bermakna atau berkaitan
dengan sistem Respirasi sehingga diperlukan suatu teknik bertanya untuk menggali
informasi tersebut.
Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, berpedoman
pada empat pokok pikiran (the fundamental four/F4) dan tujuh hal mendasar dalam
anamnesis (the sacred seven/S7). Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, yang harus
ditanyakan adalah identitas pasien, yaitu umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan, agama
dan pekerjaan.
The fundamental four (F4) yang dimaksud adalah melakukan anamnesis dengan cara
mencari data tentang :
1.Riwayat penyakit sekarang (RPS)
2.Riwayat penyakit dahulu (RPD)
3.Riwayat kesehatan keluarga
4.Riwayat sosial dan ekonomi.
The sacred seven (S7) merupakan tujuh hal mendasar dalam anamnesis yang
dilakukan secara sistematis setelah keluhan utama, yaitu:
1. Onset (akutatau gradual) and Duration (durasi): menitataubeberapa jam
2. Location (lokasi) and Radiation= sakit, sesak, benjolan, dan sebagainya: Di mana?
Menyebarke mana?
3. Chronology: Pola (intermitten atau terus menerus) dan Frekuensi (setiap hari, per
minggu atau per bulan)
4. Quality and Progression: misalnya nyeri bersifat tajam, tumpul atau aching, semakin
membaik atau semakin memburuk dibandingkan sebelumnya.
5. Severity (tingkat keparahan): ringan, sedang, berat.
6. Modifying factors: Precipitating and relieving factors (faktor-faktor yang memperberat
dan faktor yang mengurangi gejala, misalnya, “apakah ada penggunaan obat
sebelumnya?”)
7. Associated symtomps (yang berhubungan dengan gejala lainnya missal batuk,
mengi/wheezing, hemoptisis, sesaknapas, nyeri dada, ortopnea) and Systemic symptoms
(gejala-gejala sistemik seperti demam, malaise, anoreksia, penurunan berat badan).
Gejala respirasi yang sering dikeluhkan oleh pasien yaitu :
1. Batuk (kering/produktif)
2. Hemoptisis (batuk darah)
2
3. Sesak napas (akut, progresif, paroksismal)
4. Nyeri dada
5. Mengi (wheezing)
Gejala sistemik yang dapat berhubungan dengan penyakit respirasi :
1. Demam
2. Suara serak
3. Keringat malam
4. Penurunan berat badan
5. Malaise/fatigue
INDIKASI
1. Untuk membantu dalam menegakkan diagnosis penyakit dari seorang pasien, dan
menyingkirkan diagnosis banding.
2. Membantu dokter dalam melakukan tindakan selanjutnya.
3. Mengetahui perkembangan dan kemajuan terapi.
4. Dipakai sebagai standar pelayanan dalam memberikan pelayanan paripurna pada pasien.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Melakukan anamnesis pasien dengan gangguan respirasi secara lengkap dan sistematis.
2. Melakukan penelusuran dengan jelas keluhan utama dan keluhan lain yang disampaikan
pasien.
3. Melakukan penelusuran riwayat penyakit pasien saat ini.
4. Melakukan penelusuran riwayat penyakit dahulu dan riwayat pengobatan pasien.
5. Melakukan penelusuran status sosial dan ekonomi pasien dan keluarga.
6. Melakukan dasar teknik komunikasi dan perilaku yang sesuai dengan sosiobudaya
pasien dalam hubungan dokter-pasien.
TEKNIK PEMERIKSAAN FISIS SISTEM RESPIRASI
Pemeriksaan fisik sistem respirasi merupakan salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh mahasiswa kedokteran dalam menyelesaikan pendidikannya, disamping
merupakan modal dasar untuk tingkat klinik dalam menegakkan diagnosis penyakitpenyakit sistem respirasi. Penuntun ini dibuat sebagai panduan bagi mahasiswa untuk
mencapai kompetensi dalam pemeriksaan sistem respirasi.
Capaian Pembelajaran
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien.
2. Menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan yang akan dilakukan
serta mendapatkan izin untuk melakukan pemeriksaan dari pasien atau keluarga.
3. Mempersiapkan pasien untuk dilakukan pemeriksaan, termasuk meminta pasien
membuka bajunya.
4. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan pasien.
5. Melakukan pemeriksaan inspeksi :
3

Melakukan inspeksi dari depan dan dari belakang toraks, dalam keadaan statis
maupun dinamis.
 Mampu membedakan bentuk normal dan abnormal rongga toraks.
 Mampu melihat gangguan pergerakan dinding toraks.
6. Melakukan pemeriksaan palpasi :
 Mampu merasakan adanya deviasi trakea.
 Mampu merasakan perbandingan gerakan napas kanan dan kiri pasien.
 Mampu merasakan adanya massa atau nyeri tekan di dinding toraks.
 Mampu membandingkan fremitus taktil kiri dan kanan pasien.
7. Melakukan pemeriksaan perkusi :
 Mampu menentukan puncak paru.
 Mampu melakukan pemeriksaan perkusi dari atas ke bawah secara sistematis untuk
menilai adanya konsolidasi, cairan atau udara dalam rongga toraks.
 Mampu melakukan perkusi untuk mengetahui batas paru-hepar.
8. Melakukan auskultasi :
 Mampu melakukan pemeriksaan auskultasi secara sistematis.
 Mampu mendengarkan suara napas saat inspirasi dan ekspirasi.
 Mampu membedakan suara napas normal dan abnormal.
 Mampu mengenal bunyi tambahan pada auskultasi paru.
Media dan alat bantu pembelajaran
a. Panduan belajar untuk anamnesis.
b. Stetoskop, lap, air mengalir, probandus/manekin/auscultation
smartscope/amplifier speaker system/dual head training stetoskop.
c. Status penderita, pulpen, pensil.
trainer
Metode pembelajaran
1. Demonstrasi sesuai dengan panduan belajar
2. Ceramah
3. Diskusi
4. Partisipasi aktif dalam skills lab (simulasi)
5. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistem skor
4
dan
DESKRIPSI KEGIATAN ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK RESPIRASI
Kegiatan
Waktu
Deskripsi
1. Pengantar
5 menit
Pengantar
2. Bermain peran tanya
25 menit
1. Mengatur mahasiswa
jawab
2. Dosen memberikan contoh bagaimana
cara melakukan
anamnesisdanPemeriksaanfisik yang
benar
3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya
3. Praktek melakukan
100 menit 1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
anamnesis dan
kelompok sesuai dengan ketentuan
pemeriksaan fisis
2. Setiap pasangan praktek melakukan
diagnostik paru
anamnesis danPemeriksaanfisik
3. Instruktur mengawasi sampai
memberikan perintah bila ada hal-hal
yang diperlukan
4. Diskusi
20 menit
1. Apa yang dirasakan oleh mahasiswa dan
kendala/kesulitan yang dialami selama
melakukan kegiatan
2. Dosen menyimpulkan apa yang
dilakukan mahasiswa
150 menit
Total Waktu
5
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN ANAMNESIS RESPIRASI
KELUHAN UTAMA : BATUK
LANGKAH KLINIK
A. PERSIAPAN PERTEMUAN
1. Penampilan pemeriksa
2. Waktu yang cukup
3. Tempat yang nyaman
B. SAAT ANAMNESIS
1. Memperlihatkan sikap yang ramah, mengucapkan salam
2. Perkenalkan diri melalui jabat tangan dan mempersilahkan pasien untuk duduk atau
berbaring
3. Menjelaskan tujuan anamnesis
4. Menciptakan suasana yang bersahabat dalam rangka membina sambung rasa
5. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien
6. Menjadi pendengar yang baik
7. Menunjukkan empati dan memberikan kesempatan kepada penderita untuk
memberikan respon
8. Anamnesis dimulai dengan menanyakan data diri umum yaitu :
Nama
Umur
Alamat
Status perkawinan
Pekerjaan
9. Menanyakan keluhan utama (batuk) dan menggali riwayat penyakit sekarang
(RPS) :
Menanyakan :
a. Onset dan lamanya keluhan batuk
b. Sifat dari batuk (kering atau produktif)
c. Jika batuk produktif, apakah warna lendir dan apakah disertai darah?
d. Faktor-faktor yang memperingan atau memperberat keluhan batuk
e. Keluhan lain yang menyertai batuk
f. Sudah berobat atau belum
10. Riwayat penyakit dahulu (RPD) :
a. Apakah pernah menderita batuk sebelumnya? Jika pernah batuk, apakah sudah
pernah berobat? Apakah nama obat yang digunakan sebelumnya? Adakah
riwayat pengobatan spesifik 6 bulan?
b. Tanyakan penyakit lain yang pernah diderita
c. Riwayatalergi :
 Apakah pernah mengalami reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan
dan lingkungan tertentu?
6
d. Mengenal riwayat psikososial :
 Tanyakan kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan/berpengaruh dengan
keluhan sekarang. Misalnya riwayat merokok, riwayat pekerjaan, alergi
akan binatang peliharaan dll
e. Riwayat penyakit dalam keluarga :
 Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit/keluhan yang
sama, bila ada ditanyakan kedekatannya dengan yang menderita
f. Melakukan anamnesis sistem lain dengan menanyakan fungsi fisiologis sistem,
dan bila ada gangguan lanjutkan anamnesis berdasarkan keluhan tersebut
C. MENGAKHIRI ANAMNESIS
1. Mengakhiri wawancara dengan baik dan member ringkasan
2. Mencatat hasil anamnesis dengan jelas dan sistematis, dan memberikan
DIAGNOSIS KERJA (Working Diagnosis) dan DIAGNOSIS BANDING
(Differential Diagnosis) serta anjuran pemeriksaan penunjang.
7
PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK RESPIRASI
LANGKAH KLINIK
PERSIAPAN
1. Menginformasikan kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan
meminta izin untuk melakukan pemeriksaan
2. Mempersilahkan pasien untuk duduk/ berbaring
3. Pemeriksa berdiri di sisi kanan pasien
4. Meminta pasien untuk membuka pakaian, dan posisi relaks
PEMERIKSAAN FISIK TORAKS DEPAN
INSPEKSI
Inspeksi dalam keadaan statis
1. Perhatikan muka (edema), mata (konjungtiva anemis atau tidak) dan bibir (sianosis atau
tidak)
2. Perhatikan posisi trakea : normal, deviasi kiri atau kanan
3. Perhatikan bentuk dada (adakah kelainan bentuk atau ukuran toraks)
4. Perhatikan posisi dari iga-iga (mendatar atau tidak)
5. Bandingkan ruang sela iga (intercostal space) kiri dan kanan
6. Perhatikan sternum dan klavikula (apakah ada kelainan bentuk)
7. Perhatikan sudut epigastrium (apakah lancip atau tumpul)
8. Perhatikan apakah ada pelebaran vena-vena di dinding toraks (venaektasi)
Inspeksi dalam keadaan dinamis
9. Tentukan jenis pernapasan apakah ada pernapasan abnormal seperti Kusmaull, cheyne
stokes, biot, apneu, dll)
10. Hitung frekuensi pernapasan
11. Bandingkan pergerakan dinding toraks kiri dan kanan apakah sama atau ada pergerakan
salah satu dinding toraks yang tertinggal
PALPASI
1. Dengan menggunakan kedua tangan untuk memeriksa apakah ada limfadenopati
supraklavikularis dan leher
2. Lakukan pemeriksaan posisi trakea dengan jari telunjuk apakah normal, deviasi ke
kanan atau ke kiri
3. Apakah ada massa di dinding toraks, apakah ada nyeri tekan lokal, dan apakah ada
krepitasi yang menunjukkan emfisema subkutis
4. Melakukan pemeriksaan pengembangan rongga toraks (pemeriksa menempelkan
tangan pada dinding toraks bagian bawah dengan kedua ibu jari bertemu pada garis mid
sternalis dan jari lain mengarah ke sisi kiri dan kanan dinding toraks, kemudian pasien
diminta inspirasi dalam sambil pemeriksa memperhatikan pergerakan dari kedua ibu
jarinya apakah pergerakan simetris atau ada yang tertinggal
5. Melakukan palpasi pada permukaan dinding toraks untuk menilai fremitus taktil mulai
dari bagian apeks, medial dan basal. Bandingkan kiri dan kanan secara simetris sambil
pasien diminta untuk mengucapkan kata “sembilan puluh sembilan” atau “iiiiiii..”
8
PERKUSI
1. Jika memungkinkan, sebaiknya perkusi dilakukan dalam posisi pasien tegak karena
suara perkusi dapat berubah akibat perubahan letak organ
2. Menentukan puncak paru dengan perkusi bahu mulai lateral (suara redup) ke arah
medial sampai terdengar perubahan menjadi sonor, berilah tanda. Lakukan perkusi dari
pangkal leher (suara redup) ke arah lateral sampai terdengar perubahan suara sonor,
berilah tanda. Puncak paru terletak diantara kedua tanda tersebut
3. Melakukan perkusi pada kedua hemitoraks kiri dan kanan mulai dari bagian apeks,
medial dan basal, dibandingkan antara kiri dan kanan
4. Menentukan batas paru hepar pada linea mid klavikularis kanan, yaitu perubahan suara
perkusi dari sonor menjadi redup, normalnya didapatkan pada ruang sela iga kelima
kanan
5. Melakukan perkusi untuk menentukan batas paru jantung kanan, kiri atas, dan kiri
bawah
AUSKULTASI
1. Stetoskop diletakkan di dinding toraks, dan pasien diminta untuk menarik napas
panjang
2. Lakukan auskultasi secara sistematis mulai dari suara napas normal trakeal pada daerah
trakea, kemudian suara napas normal bronkial pada daerah suprasternal
3. Mendengarkan suara napas normal bronkovesikuler pada daerah di atas korpus sternum
dan para sternalis, dibandingkan secara sistematis kiri dan kanan
4. Mendengarkan suara napas normal vesikuler pada basal paru dan lateral dinding toraks
5. Mendengarkan suara napas tambahan :
* Ronki
* Wheezing
* Stridor, dll
PEMERIKSAAN FISIS TORAKS BELAKANG (PUNGGUNG)
INSPEKSI
Inspeksi dalam keadaan statis
1. Perhatikan bentuk dinding toraks bagian belakang, adakah kelainan bentuk
2. Perhatikan bentuk tulang belakang, apakah ada kelainan bentuk seperti kiposis,
skoliosis, lordosis, atau gibus
3. Bandingkan bentuk dinding toraks belakang kiri dan kanan
Inspeksi dalam keadaan dinamis
4. Bandingkan pergerakan dinding toraks belakang kiri dan kanan, apakah sama atau ada
pergerakan salah satu dinding toraks yang tertinggal
5. Melakukan pemeriksaan pengembangan rongga toraks, pemeriksa menempelkan tangan
pada dinding toraks bagian bawah dengan kedua ibu jari bertemu pada garis mid
sternalis dan jari lain mengarah ke sisi kiri dan kanan dinding toraks, kemudian pasien
diminta inspirasi dalam sambil pemeriksa memperhatikan pergerakan dari kedua ibu
jari apakah simetris atau ada yang tertinggal
9
PALPASI
1. Melakukan palpasi pada permukaan dinding toraks untuk menilai fremitus taktil mulai
dari bagian apeks, medial dan basal. Bandingkan kiri dan kanan secara simetris sambil
pasien diminta untuk mengucapkan kata “sembilan puluh sembilan” atau “iiiiiii..”
PERKUSI
1. Melakukan perkusi pada kedua hemitoraks belakang kiri dan kanan mulai dari dinding
bagian apeks, medial dan basal
2. Menentukan peranjakan batas paru belakang dengan cara menentukan (beri tanda) batas
paru saat inspirasi biasa, kemudian menentukan (beri tanda) batas paru saat inspirasi
dalam. Normalnya batas paru beranjak turun sekitar 2 jari (+ 4 cm)
AUSKULTASI
1. Mendengarkan suara napas normal bronkovesikuler pada daerah interskapula, dan suara
napas normal vesikuler pada kedua hemitoraks belakang kiri dan kanan bagian medial
dan lateral
2. Mendengarkan suara napas tambahan (ronki, wheezing, stridor, dll)
10
DAFTAR TILIK PENILAIAN ANAMNESIS
No.
Aspek yang dinilai
0
Skor
1
2
A. Membina Sambung Rasa dan informed consent
1 Memperlihatkan sifat menerima, mempersilahkan penderita
duduk, sopan, wajah cerah dan menyiapkanalattulisuntukmenulis
status (medical record)
2 Menjadi pembicara dan pendengar yang baik, lafas jelas, bertanya
dengan baik dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami,
sering menyebut nama pasien, menunjukkan sikap empati,
menghindari sikap interogasi
3 Mendapatkan inform consent ( menjelaskan tujuan, apa yang
akan dilakukan, berjanji akan menjaga kerahasiaan dan minta
kesediaan)
B. Menanyakan Identitas
4 Menanyakan nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan
C. Keluhan Utama
5 Menanyakan keluhan utama
D. Menggali riwayat penyakit sekarang
6 Menanyakan kapan dan lamanya gangguan
7 Menanyakan karakteristik dan perjalanan penyakit
8 Menanyakan keluhan tambahan, kaitannya dengan gangguan
9 Menanyakan apakah pernah diobati, jenis obat dan hasilnya
E. Menggali riwayat penyakit dahulu
10 Menanyakan kemungkinan adanya penyakit yang sejenis
sebelumnya dan penyakit lain yang diderita
F. Menggali riwayat penyakit/penyakit keluarga dan lingkungan sekitarnya
11 Menanyakan ada tidaknya dalam keluarga yang menderita
penyakit yang sama dan hubungan pasien dengan anggota
keluarga tersebut.
12 Menanyakan keadaan rumah, lingkungan dan tetangga yang
menderita sakit yang sama
G. Melakukan anamnesis sistem lain
13 Menanyakan fungsi fisiologis lain yang terganggu sesuai dengan
sistem/organ dan mengembangkan bila ada yang terganggu
H. Menggali riwayat psikososial
14 Menanyakan kebiasaan-kebiasaan yang ada kaitannya dengan
keluhan, seperti merokok, banyak bergadang.
I. Riwayatalergi
15 Riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan dan lingkungan
11
J. Mengakhiri Anamnesis
16 Melakukan cross check
17 Mencatat hasil anamnesis dengan jelas dan sistematik dan
memberikan WD (diagnosis kerja) dan DD (diagnosis diferensial)
serta menuliskan anjuran pemeriksaan penunjang.
18 Mengakhiri wawancara, memberi ringkasan anamnesis
Catatan: daftar tilik di atas berisi kegiatan yang akan dinilai pada ujian keterampilan
dimana instruktur diminta memberikan penilaian kepada mahasiswa kepada delapan belas
poin daftar tilik di atas (lihat lembaran penilaian mahasiswa).
Nilai:
 0 bila tidak dilakukan
 1 bila dilakukan tapi belum memuaskan
 2 bila memuaskann
Contoh lembar penilaian mahasiswa untuk manual 9
NO Nama
NIM
1
1
Irwan Bahar Budiyanto
1008012027
2
2
3
4
Kegiatan
2
3
2
0
Total
4
1
19
2
25
Skoring untuk manual 9
Total nilai terendah 0, nilaitertinggi 36
Nilai 0-18
: tidak terampil
Nilai 19-36
: terampil (lulus CSL, nilai ini masih akan diskoring ke C, B & A)
12
DAFTAR TILIK PENILAIAN PEMERIKSAAN FISIS PARU
No.
Aspek yang dinilai
1
Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan mendapatkan informed
consent dan meminta pasien melepaskan pakaian dan berbaring
2
Mencuci tangan kemudian Pemeriksaberdiri di
sampingkananpenderita
INSPEKSI
Melakukan pemeriksaan keadaan umum pasien
Pemeriksaaan leher (trakhea dan pembesaran KGB leher)
Perhatikan bentuk dada: simetris kiri dan kanan dan menyebutkan
kelainan yang ditemukan (bila ada)
PALPASI
Meletakkan kedua telapak tangan pada anterior dada di 3 tempat (
superior, medial dan lateral)
Mempersilahkan menarik napas panjang
Meminta pasien menyebut kata “tujuh tujuh” atau ii ii
Menentukan perbedaan vokal fremitus kiri dan kanan
PERKUSI
Melakukan perkusi pada dada dari atas ke bawah dan
membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
Melakukan perkusi pada punggung dari atas ke bawah dan
membandingkan kiri-kanan, membentuk pola huruf S
Menentukan batas paru – hepar
Menentukan batas bawah paru kiri –kanan
AUSKULTASI
Meletakkan stetoskop membran dan meminta penderita menarik
napas panjang
Melakukan auskultasi pada dada bagian depan dan dinding
belakang dada secara sistematis
Menentukan jenis suara napas (dasar dan tambahan)
Melakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi bagian
belakang dada dalam posisi penderita duduk.
A.
3
4
5
B.
6
7
8
9
C.
10
11
12
D.
13
14
15
16
0
Skor
1
2
13
Catatan: daftar tilik di atas berisi kegiatan yang akan dinilai pada ujian keterampilan
dimana instruktur diminta memberikan penilaian kepada mahasiswa kepada enam belas
poin daftar tilik di atas (lihat lembaran penilaian mahasiswa).
Nilai:
 0 bila tidak dilakukan
 1 bila dilakukan tapi belum memuaskan
 2 bila memuaskann
Contoh lembar penilaian mahasiswa untuk manual 10
NO Nama
NIM
Kegiatan
1
2
3
1
Irwan Bahar Budiyanto
1008012027
2
2
0
2
3
4
Total
4
1
19
2
25
Skoring untuk manual 10
Total nilaiterendah 0, nilai tertinggi32
Nilai 0-16
: tidak terampil
Nilai 17-32
: terampil (lulus CSL, nilai ini masih akan diskoring ke C, B & A)
14
Lampiran
FORMULIR ANAMNESIS SISTEM RESPIRASI
Nama Mahasiswa
Nomor
Induk
Mahasiswa
Grup
Tanggal Anamnesis
Instruktur
Paraf
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
:
_______________________________________________________
Tempat/TanggalLahir :
_______________________________________________________
Umur
:
_______________________________________________________
Alamat
:
_______________________________________________________
JenisKelamin
:
_______________________________________________________
Status perkawinan
:
_______________________________________________________
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
KeluhanUtama
:
__________________________________________________________________________
Telaah Keluhan :
 Onset__________,
lamanya____________,
kering/produktif*,
warnalendir______________,
bau
_______,
volume__________,
konsistensi__________, faktor yang memperberat_____________________________,
faktor
yang
meringankan_____________________________________________________________
______
 Batuk darahya/tidak*, onset_______________, warna__________________, bercak
darah/darah kental*, intermitten/terus-menerus*, volume _________________
 Sesaknapasya/tidak*, onset__________, lamanya__________, berhubungan dengan
cuaca____________, sesak napas saat jalan (____meter), sesaksaatkerja___________,
sesak saat latihan/olahraga__________, sesak saat cemas________, sesak
diketinggian________, sesak pada posisi berbaring _______, sesak napas berhubungan
dengan
gejala
lainnya_______________________,
napas
berbunyi
mengi________________
15
 Nyeri dada ya/tidak*, onset_______________, lokasi____________________,
pola____________________
frekuensi___________,
durasi___________,
progresi____________,
menyebarya/tidak*,
jika
menyebar
kelokasi
mana____________________
 Demamya/tidak*,
onset____________,
waktu____________,
keringat
malam_______________
 Malaise ya/tidak*, kurang nafsu makan_____________, penurunan berat
badan__________ kg/bln
 Suara serakya/tidak*, onset_______________
Anamnesis Sistem Lain :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
_________________________________________________
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Riwayat batuk sebelumnya ya/tidak*, onset___________, lamanya_____________,
sudah/belum berobat*, nama obat
sebelumnya___________________________________________________, riwayat
berobat anti tuberkulosis (OAT) 6 bulan ____________________________________
 Riwayat sakit lainnya
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
________________________________________________________
RiwayatAlergi
:
Pernah/tidakpernah*,
jika
alergi/alergen________________,
gejala
timbul_____________________________,
alergi____________________________
pernah
apa
alergi
kapan
penyebab
yang
kejadian
Riwayat Psikososial :
 Merokok : cerutu ( ), pipa ( ), rokok ( ), lamanya____________________, jumlah (
) batang/hari, kapan diberhentikan______________
 Alkohol : minum alcohol ya/tidak*, jumlah ( ) botol/hari
16
 Situasi tempat tinggal : rumah (
), jika rumah terbuat beton (
), gubuk (
),
apartemen (
), lokasi : pedesaan ( ), perkotaan ( ) padat penduduk ( ), jumlah
anggota keluarga dalam satu rumah__________
 Peliharaan
binatang
ya/tidak*,
jenis
binatang__________________________________________________
 Pekerjaan
saat
ini_____________________________________________________________________
____
 Pendapatan : ( ) ˂ Rp. 500.000,( ) ˃ Rp.500.000,-1.000.000,( ) ˃Rp. 1.000.000,RiwayatPenyakitdalam Keluarga :
Asma ( ), eksema/atopi ( ), Diabetes Melitus ( ), hipertensi ( ), tumor ( ), kontak
dengan
penderita
TB
paru
(
)
__________________________________________________________________________
________
WORKING DIAGNOSIS :
__________________________________________________________________________
________________
DIAGNOSIS BANDING :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
______
17
Download