Uploaded by User25529

konstruksi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu negara, keberadaan proyek konstruksi mempunyai arti
sangat penting karena dari kegiatan itu akan dihasilkan berbagai sarana
dan prasarana pembangunan. Sejalan dengan perkembangan teknologi,
maka proyek-proyek kontruksipun semakin berkembang dengan ditandai
munculnya bangunan-bangunan tinggi maupun berkembangnya proyekproyek padat peralatan dan padat modal. Proyek konstruksi yang terdiri
dari tahapan-tahapan seperti perencanaan bisnis, desain, konstruksi,
operasi dan pemeliharaan (Oberlender, 2000).
Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang marak
dengan pembangunannya. Proyek Konstruksi dengan karakteristiknya
yang unik dan berbeda antara yang satu dengan yang lain sering kali
membahayakan para pekerja. Faktor risiko proyek konstruksi yang begitu
besar sering kali menyebabkan kecelakaan kerja konstruksi. Pemerintah
memiliki peran untuk bertindak melindungi pekerja yang hari ke hari
semakin banyak. Oleh karena itu, pemerintah membuat Pasal 27 ayat 2
Undang-undang
Dasar
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
1945
menyebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Mallapiang, dkk, 2017).
Dalam dunia industri konstruksi kecelakaan kerja dapat terjadi
kapan saja setiap saat. Hal ini dikarenakan indutsri konstruksi memiliki
karakteristik pekerjaan yang berat dan memiliki risiko kecelakaan yang
tinggi bagi para pekerjanya, mulai dari bahan-bahan yang digunakan,
peralatan, serta lingkungan kerjanya. Kecelakaan kerja yang terjadi pada
proyek konstruksi dapat menyebabkan kerugian langsung dan kerugian
tidak langsung. Kerugian langsung misalnya cedera pada tenaga kerja.
Masalah K3 secara umum di Indonesia masih sering terabaikan
terutama pada pelaksanaan pembangunan bidang pekerjaan umum dengan
konstruksi bangunan sederhana, hal ini di tunjukkan dengan masih
tingginya angka kecelakaan kerja pada penyelenggaraan konstruksi, tenaga
kerja disektor jasa konstruksi mencakup sekitar 7-8% dari jumlah tenaga
kerja di seluruh sector, dan menyumbang 6.45% dari PDB di Indonesia.
Definisi kecelakaan kerja yaitu kejadian yang tidak direncanakan,
tidak terduga, tidak diharapkan serta tidak ada unsur kesengajaan
(Hinze,1997). Menurut Rowlinson, kecelakaan adalah kejadian yang tidak
direncanakan,
tak
terkontrol,
yang
dapat
menyebabkan
atau
mengakibatkan luka-luka pada pekerja, kerusakan pada peralatan dan
kerugian lainnya.
Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja ,
antara lain tidak dilibatkan ahli teknik konstruksi, penggunaann metode
pelaksanaan yang tidak tepat, lemahnya pengawasan pelaksanaan
konstruksi di lapangan, belum sepenuhnya melaksanakan peraturanperaturan menyangkut K3 yang telah ada, lemahnya pengawasan
penyelenggaraan K3, kurang memadainya baik dalam kualitas dan
kuantitas ketersediaan alat pelindung diri (APD), faktor lingkungan social
ekonomi dan budaya pekerjadan kurang disiplinnya para tenaga kerja
didalam mematuhi ketentuan mengenai K3.
Dilihat dari pasal 27 ayat 2 UUD 1945, terbit beberapa undangundang yang kemudian PP dan Keputusan Menteri, yang terdapat pada
UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, dan PerMenaker No.
01/1980 tentang K3 pada Konstruksi Bangunan pada pasal 99 ayat (1)
tentang pengunaan perlengkapan penyelamatan diri dan perlindungan diri
yaitu Alat-alat penyelamat dan pelindung diri yang jenisnya disesuaikan
dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja
harus disediakan dalam jumlah yang cukup.
Berdasarkan latar belakang di atas, tim penulis berinisiatif
melakukan kunjungan observasi K3 di Konstruksi PT. Kreasibangun yang
terletak di tengah kota Makassar dan memiliki desain bangunan yang
tinggi.
2
B. Waktu dan Tempat
Observasi dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 22 Maret 2019.
Lokasinya tepat di JL. Hertasning yaitu proyek PT. Kreasibangun
C. Rumusa Masalah
1. Bagaimana penerapan SOP (Standar Operasional Prosedur) di
proyek PT. Kreasibangun ?
2. Bagaimana penggunaan APD dalam proyek PT. Kreasibangun ?
3. Bagaimana pemberian sanksi/reward bagi pekerja yang
melanggar/patuh terhadap aturan proyek PT. Kreasibangun ?
4. Bagaimana angka kecelakaan pada proyek PT. Kreasibangun ?
5. Bagaimana angka penyakit akibat kerja/keluhan kerja yang
dirasakan pekerja pada proyek PT. Kreasibangun ?
6. Bagaimana kondisi toilet proyek PT. Kreasibangun ?
7. Bagaimana kondisi unit K3 proyek PT. Kreasibangun ?
8. Bagaimana Hygiene dan sanitasi makanan K3 proyek PT.
Kreasibangun ?
9. Bagaimana House keeping (keberadaan alat) pada proyek PT.
Kreasibangun ?
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan (Standar Operasional Prosedur) di
proyek PT. Kreasibangun ?
2. Untuk mengetahui penggunaan APD dalam proyek PT.
Kreasibangun ?
3. Untuk mengetahui pemberian sanksi/reward bagi pekerja yang
melanggar/patuh terhadap aturan proyek PT. Kreasibangun ?
4. Untuk mengetahui angka kecelakaan pada proyek PT.
Kreasibangun ?
3
5. Untuk mengetahui angka penyakit akibat kerja/keluhan kerja yang
dirasakan pekerja pada proyek PT. Kreasibangun ?
6. Untuk mengetahui kondisi toilet proyek PT. Kreasibangun ?
7. Untuk mengetahui kondisi unit K3 proyek PT. Kreasibangun ?
8. Untuk mengetahui Hygiene dan sanitasi makanan K3 proyek PT.
Kreasibangun ?
9. Untuk mengetahui House keeping (keberadaan alat) pada proyek
PT. Kreasibangun ?
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Gambaran Umum
Rumah yang berlokasi di Jl. Hertasning ini adalah proyek yang
ditangani oleh PT. Kreasibangun. Rumah ini dibangun dengan konsep
modern tropis. Bangunan ini merupakan proyek dengan desain
bangunan tinggi yang dibuat menjadi tiga lantai. Sementara ini rumah
yang dibangun sudah dalam tahap finishing, rumah tersebut di
targetkan akan selesai pada Desember 2019.
B. Fasilitas dan Bagian-Bagian Gedung
Fasilitas dan bagian-bagian rumah yang dibangun oleh PT.
Kreasibangun terdiri dari :
1. Kamar tidur
2. Ruang tamu
3. Ruang Keluarga
4
4. Dapur
5. Kamar mandi
6. Tangga
7. Lift
8. Kolam renang
9. Taman bermain
10. Parkiran
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA
Sobirin Mohammad. 2016. Kinerja Proyek Konstruksi Bangunan Gedung di
Pengaruhi oleh Beberapa Faktor seperti Sumber Daya Manusi, Sumber Daya
Alat dan Sumber Daya Material. Jurnal Sains dan Teknologi. Volume 11
Nomor 2.
Endroyo Bambang, Tugino. 2007. Analisi Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan
Kerja Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanan. Nomor 1 Volume 9.
Devia, dkk. 2010. Identifikasi Sisa Material Konstruksi Dalam Upaya Memenuhi
Bangunan Berkelanjutan. Jurnal Rekayasa Sipil. Volume 4, No. 3.
Waluyo Rudi. 2007. Pendidikan Profesional Konstruksi di Indonesia. Jurnal
Tehnik Sipil. Volume 8 No. 1.
Mina Enden, dkk. 2017. Studi Kasus : Proyek Pembangunan Kontruksi Offshore
Provinsi Banten. Jurnal Fondasi. Volume 6 No 2.
Mallapiang Fatmawaty, dkk. 2017. Gambaran Perilaku Tenaga Kerja dan Pelaksanaan Program Kesehatan dan Kselamatan Kerja (K3) Konstruksi Dalam
Pembangunan Balai Diklat BPK-RI Makassar oleh PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk. Al-Sihah : Public Health Science Journal. Volume 9 No. 1.
Wisnu Radhitya, dkk. 2016. Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Terhadap Tenaga Kerja Konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. di
Proyek Tol Surabaya Mojokerto. Jurnal Titra. Vol. 4 No. 2.
Handoko Dwi. 2014. Analisa Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pada Pekerja Bangunan Gedung Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan
Umum. Jurnal Konstruksia. Volume 5 Nomer 2.
Novianto, dkk. 2016. Analisis Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Terhadap Kinerja Pekerja Konstruksi Pada Proyek Pembangunan Fly Over
Palur. e-Jurnal Matriks Teknik Sipil.
Afliana Messah, dkk. 2013. Pengendalian Waktu dan Biaya Pekerjaan Konstruksi
Sebagai Dampak dari Perubahan Desain. Jurnal Teknik Sipil. Vol. 2 No. 2.
Devia, dkk. 2010.
7
Download