III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitan Penelitian ini adalah penelitian lanjutan tentang pemanfaatan limbah mocaf sebagai bahan pembawa bakteri fungsional dalam rangka pembuatan pupuk hayati yang dilakukan pada tahun 2014. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk melakukan uji efektivitas beberapa formulasi bahan pembawa yang sudah diinokulasi bakteri fungsional pelarut fosfat terhadap tanaman uji. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yakni pada bulan Januari – April 2015 di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dan analisis laboratorium di laksanakan di Laboratorium Biologi, Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dari bulan Juni- September 2015 hingga selesai. B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain benih kacang tanah varietas Gajah, Mocaf (modified cassava flour), Alfisols, Etisols, gambut, media biakan P Pikovskaya, 3 macam formulasi pupuk hayati (C1, C2 dan C3), pupuk anorganik (PONSKA), air steril, reagen analisis kimia dan polybag. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu: autoklaf, Erlenmeyer, petridish, tabung reaksi, spektofotometer, flamefotometer, hand colony counter, haemacytometer, mikroskop, timbangan analitik, oven, kamera dan alat tulis. C. Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu perlakuan berbagai macam kombinasi pemupukan. Adapun bagan dari rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1. Bagan Rancangan Percobaan Macam Perlakuan (P) 1 P0 P0.1 P1 P1.1 P2 P2.1 P3 P3.1 P4 P4.1 P5 P5.1 P6 P6.1 P7 P7.1 P8 P8.1 P9 P9.1 P10 P10.1 P11 P11.1 P12 P12.1 P13 P13.1 Ulangan 2 P0.2 P1.2 P2.2 P3.2 P4.2 P5.2 P6.2 P7.2 P8.2 P9.2 P10.2 P11.2 P12.2 P13.2 3 P0.3 P1.3 P2.3 P3.3 P4.3 P5.3 P6.3 P7.3 P8.3 P9.3 P10.3 P11.3 P12.3 P13.3 1. Variabel Independen a. C1 = Pupuk hayati dengan formula carrier gambut 75% + mocaf 25% + perekat pati b. C2 = Pupuk hayati dengan formula carrier gambut 75%+ mocaf 25% + perekat pati dan lempung c. C3 = Pupuk hayati dengan formula carrier gambut 50%+ mocaf 50% + perekat lempung d. P0 = Tanah + C0 (Kontrol) e. P1 = Tanah + C1 100% f. P2 = Tanah + C2 100% g. P3 = Tanah + C3 100% h. P4 = Tanah + C1 50% i. P5 = Tanah + C2 50% j. P6 = Tanah + C3 50% k. P7 = Tanah + C1 100% + PONSKA 100% l. P8 = Tanah + C2 100% + PONSKA 100% m. P9 = Tanah + C3 100% + PONSKA 100% n. P10 = Tanah + C1 50% + PONSKA 50% o. P11 = Tanah + C2 50% + PONSKA 50% p. P12 = Tanah + C3 50% + PONSKA 50% q. P13 = Tanah + C0 + PONSKA 100% 1. Variabel dipenden a. Sifat-sifat fisika tanah meliputi : 1.) Kadar Air akhir 2.) Kapasitas Tukar Kation awal dan akhir b. Sifat-sifat kimia tanah meliputi: 1.) pH tanah awal dan akhir 2.) Bahan Organik Tanah awal dan akhir 3.) P-Tersedia Tanah awal dan akhir 4.) P Jaringan Tanaman akhir c. Sifat-sifat biologi tanah meliputi : 1.) Populasi bakteri total awal pemberian pupuk dan fase generatif maksimum kacang tanah 2.) Populasi Bakteri Pelarut fosfat awal pemberian pupuk dan fase generatif maksimum kacang tanah d. Pertumbuhan tanaman meliputi : 1.) Tinggi tanaman 2.) Jumlah daun 3.) Berat total brangkasan kering D. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan Tanam a. Persiapan Tanah Media tanam yang digunakan adalah tanah Alfisols. Tanah Alfisols diambil dari Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNS Jumantono Kabupaten Karanganyar. Sampel tanah diambil secukupnya untuk kebutuhan media tanam tanaman kacang tanah yaitu dengan berat ± 4 kg/polybag. Tanah dikeringanginkan, digiling dan selanjutnya diayak untuk diambil tanah yang lolos mata saring 5 mm. Tanah disterilakn menggunakan autoclave (Stefanus 2006) pada suhu 121o C selama 15 menit. Tanah yang sudah siap kemudian dimasukkan polybag, diberi kombinasi formula pupuk hayati kemudian diairi hingga kapasitas lapang dan diinkubasi selama 1 hari. Tujuan inkubasi untuk menjaga suhu dan kelembapan tanah tetap normal sesuai dengan tempat penanaman sehingga tanaman dapat tumbuh baik b. Persiapan Pupuk Pupuk hayati yang digunakan didapat dari penelitian Rosariastuti (2013) yaitu formula C1 (gambut 75% mocaf 25 % perekat tepung pati), C2 berupa (gambut 75% + mocaf 25 % dengan perekat tepung pati dan lempung), dan C3 (gambut 50% + mocaf 50 % dengan perekat lempung). c. Persiapan Benih Kacang Tanah Varietas kacang tanah yang digunakan adalah Gajah yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang. Benih kacang tanah direndam dalam air selama 1 jam kemudian ditiriskan dan disimpan di petridish selama 1 minggu dalam kondisi yang lembab untuk dilakukan pengujian daya kecambah dan kecepatan kecambah. Setiap hari benih disemprot air untuk tetap menjaga kelembapannya. Setelah hari ketujuh menghitung presentase benih yang hidup selanjutnya mengambil benih untuk ditanam. 2. Penanaman Letak polybag diacak sesuai denah penelitian.Tanah yang diinkubasi selama 1 hari siap ditanami. Sebelum benih ditanam, tanah dilubangi menggunakan tugal sedalam ±2 cm. Kemudian benih yang ditanaman sejumlah 2 benih/lubang. 3. Pemupukan Pemupukan bertujuan untuk menambah kebutuhan hara dalam tanah yang akan diserap tanaman. Pemupukan dilakukan sekali diawal bersamaan dengan pengolahan tanah. 4. Pemeliharaan Pemeliharaan yang dilakukan berupa penyiraman, pengendalian hama penyakit dan gulma. Penyeragaman tanaman dengan memilih satu tanaman terbaik yang ditumbuhkan sampai panen.Penyiraman dilakukan setiap 2 hari sekali (sesuai dengan kapasiatas lapang). Pengendalian hama, penyakit dan gulma dilakukan setiap hari secara manual. 5. Pengamatan dan Pengukuran Pengamatan lapang dilakukan seminggu 2 kali pada hari selasa dan jumat meliputi pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun sertawaktu munculnya bunga. 6. Panen Pemanenan tanaman kacang tanah dilakukan pada saat kacang tanah sudah berumur ±90 HST yaitu pada fase generatif. Fase generative maksimum ditandai dengan daun yang gugur serta munculnya kacang tanah dan polong. 7. Analisis Laboratorium Analisis laboratorium yang dilakukan adalah analisis tanah awal dan akhir. Beberapa analisis laboratorium yang dilakukan diawal percobaan adalah: a. pH tanah menggunakan pH meter b. Serapan hara tanah (P-total dan P-tersedia) c. C-Organik, Bahan Organik, Kapasitas Tukar Kation d. Pengamatan mikroorganisme tanah yang diisolasi pada media Pikovskaya dan Nutrient Agar e. Kadar air pupuk hayati Sedangkan analisis laboratorium yang dilakukan diakhir percobaan adalah: a. Biomassa tanaman (Berat segar dan berat kering) b. Serapan hara tanah (P-total dan P-tersedia) c. P Jaringan tanaman d. C-Organik dan Bahan Organik, Kapasitas Tukar Kation e. Pengamatan mikroorganisme tanah yang diisolasi pada media Pikovskaya dan Nutrient Agar E. Metode dan Analisis Laboratorium Variabel yang diamati meliputi : fisika, kimia, biologi dan pertumbuhan tanaman setiap perlakuan dianalisis di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, dan Laboratorium Biologi dan Kesehatan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Variabel yang dianalisis yaitu: Tabel 2. Variabel dipenden No Variabel 1. Karakteristik Fisika Tanah 2. 3. 4 5 6 7 Karakeristik Kimia Tanah Parameter Kadar Air Kapasitas Tukar Kation (KTK) Metode Satuan Gravimetri % Penjenuhan Cmol (+) /kg Amonium Asetat (Rhoades 1982). pH Tanah Elektrometrik (Balai Penelitin Tanah 2005) Bahan Organik Walkey dan Black % Tanah (Walkey dan Black 1934). P total tanah Ekstrak HCl 25% ppm (Balai Penelitian Tanah 2005) P-tersedia Tanah Bray I (Balai ppm Penelitian Tanah 2005). P Jaringan Pengabuan Basah % Tanaman 8 Karakteristik Biologi Tanah Populasi bakteri total menggunakan media Nutrient Agar (NA) HN03 dan HClO4 (Balai Penelitian Tanah 2005). Metode hitung cawan (plate count) Log 10 CFU/g dengan metode sebar (spread plate count) satuannya Satuan Pembentuk Koloni (Colony Forming Unit) 9 Populasi Bakteri Pelarut Phosphate menggunakan media agar Pikovskaya Metode hitung cawan (plate count) Log 10 CFU/g dengan metode sebar (spread plate count) satuannya Satuan Pembentuk Koloni (Colony Forming Unit) 10 Karakteristik Pertumbuhan Tanaman Tinggi Tanaman 11 Jumlah Daun 12 Berat kering total brangkasan Pengamatan manual dengan penggaris atau meteran dengan satuan cm, dari permukaan tanah sampai titik tumbuh dilakuakan sampai masa generatif Berhitung secara manual jumlah daun tanaman sampai masa generatif Penimbangan setelah dioven pada suhu 70o C hingga brangkasan konstan cm Helai gram F. Metode Analisis Data Data hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan analisis ragam atau ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Apabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati, analisis dilanjutkan dengan uji perbandingan rata-rata menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT).