Teknik Konseling Ketrampilan Komunikasi Dalam Konseling By : LISA ARFIANTI 28 Maret 2019 Komunikasi berasal dari bahasa latin “communication”, artinya adalah milik bersama. Makanya adalah komunikasi dapat berlangsung dengan baik, bila ada kebersamaan, kesamaan makna mengenai suatu hal diantara komponen yang terlihat dalam komunikasi (secara bahasa “etimologi”). Secara istilah (terminologi); komunikasi berarti proses penyampaian suatu pesan (informasi) oleh seseorang kepada orang lain. Ada juga yang mengatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang, tanda atau perilaku Arah Komunikasi, yaitu • Komunikasi Vertikal : penyampaian pesan dari atasan dan bawahan dalam bentuk perintah (insturksi) secara struktural, baik secara lisan maupun tulisan. Namun pesanya tetap lurus dan jelas, utuh dan manusiawi. • Komunikasi Horisontal : penyampaian pesan antara dua orang manajer, antara bawahan dengan bawahan, jadi level mereka sebenarnya tetap sama, tidak ada yang lebih tinggi dan lebih rendah walaupun secara struktural sudah ditentukan posisi masing-masing FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI 1) Masalah Motivasional Konselor mempertahankan diri terhadap kemungkinan terlihat inadekuat merasa lebih baik tidak memberikan informasi 2) Halangan Psikologis Kekuatan emosional menghalangi kemampuan psikologis konselor memproduksi informasi lupa dan distorsi informasi 3) Kesulitan Dalam Bahasa Kata simbol yang menggantikan realitas yang ingin disampaikan sulit untuk menemukan kata yang tepat agar dipersepsi sama oleh lawan bicara 4) Communicationanxiety Adanya kecemasan klien akan moral judgement dari konselor Komunikasi Efektif KOMUNIKASI EFEKTIF KOMUNIKASI TERAPEUTIK Komunikas yang “Menyembuhkan” PENGERTIAN ; Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh profesional (konselor, dosen, relawan dsb) dalam membantu dan mendampingi seseorag agar dapat merasa nyaman dan konseli tidak takut untuk mengekspresikan perasaan & pikiran untuk meningkatkan kesadaran diri dan penerimaan diri mempercepat pemulihan kestabilan psikologis KOMPONEN ; - Hadir dalam percakapan - Mendengar aktif - Kemampuan empati SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF (6 C) 1) 2) 3) 4) 5) 6) Courtesy Clarity Concise Correct Complete Check (Sopan) (Jelas) (Singkat) (Tepat) (Lengkap) (Teliti) DAMPAK KOMUNIKASI EFEKTIF a) Pengertian antar komunikator dengan komunikan (atasan, bawahan dan sebagainya) b) Kesenangan ; I am OK, You are OK c) Perubahan Sikap : dari sikap negatif menjadi sikap positif d) Hubungan sosial yang baik e) Perilaku/Tindakan yang produktif SIKAP DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI EFEKTIF 1) Sikap menerima : Kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha untuk mengendalikan. Menerima adalah sikap melihat orang lain sebagai manusia, individu yang patut dihargai. 2) Sikap empati : “imagine intellectual and emotional participation in another person’s experience” (Bannet, 1997). Dalam simpati kita menempatkan diri kita dalam posisi orang lain, namun dalam empati kita melakukan hal yang sama sekaligus ikut serta secara emosional dan intelektual pada pengalaman orang lain. SIKAP DASAR UNTUK MENGEMBANGKAN KOMUNIKASI EFEKTIF 3) Sikap jujur : Kejujuran akan membuat perilaku kita dapat diduga (predictable), sehingga mendorong orang lain untuk percaya pada kita. Pemimpin yang jujur merupakan suri tauladan bagi para anak buahnya. The Don’t’s (Larangan Dalam Berkomunikasi) 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) Jangan menganalisa, menafsirkan, interprestasi Jangan memberi label Jangan mengkritik destruktif atau menyalahkan Jangan memerintah secara kasar Jangan mengancam Jangan mengharuskan Jangan berargumentasi tak rasional Jangan intrograsi Jangan mengelak Jangan hanya menentramkan Jangan memuji berlebihan Kriteria Feed Back/ Umpan Balik Dalam Komunikasi 1) Feed back hendaknya jujur 2) Feed back hendaknya jelas dan terdiskripsikan dengan baik 3) Feed hendaknya bersifat deskriptif dan tidak evaluatif, contoh : coba lebih sistematis lagi laporannya akan lebih efektif dibanding “kau pakai otak kalau kerja, amburadul begini” 4) Feed back hendaknya ditujukan pada perilaku bukan pada pribadi. “Terlambat datang terus menerus tanpa alasan jelas melanggar tata tertib” lebih efektif dibanding “Apa Bapak sudah tau mau kerja lagi di sini?” Kriteria Feed Back/ Umpan Balik Dalam Komunikasi 5) Feed back hendaknya bersifat khusu tidak umum. “Membuka kancing baju seperti itu tidak rapi” lebih efektif dibandingkan dengan “Penampilan anda berantakan” 6) Feed back hendaknya diberikan sesegera mungkin. “Minggu yang lalu anda terlambat menyelesaikan laporan” amat tidak efektif. 7) Feed back yang diminta atau diharap akan lebih efektif 8) Setelah pemberian feed back sebaiknya diperiksa kembali apakah ia menerima atau tidak (atau paling tidak lihatlah responnya) 9) Feed back yang kita berikan dapat juga dicek pada orang lain.