Uploaded by User24101

RahmatYolansyahPutra-20026-oseB-modul 7

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM ARUS LAUT
MODUL 7
ARUS LONGSHORE CURRENT
Oleh:
Rahmat Yolansyah Putra
26050117120026
OSEANOGRAFI B
Koordinator Praktikum:
Dr. Kunarso, ST, MSi.
NIP. 19690525 199603 1 002
Tim Asisten :
Firman Ramadhan
Nur Kholik Kurniana P
Said Nizar Muhalfi Khansa
Annisa Aulia Lukman
Fuji Anida
Fery Wiriyadi
Dika Ahmad Rojikin
Irsyad Abdi Pratama
Hifzhan Husna
Lintang Fauzi Ichsari
Natalia Jelita Tarigan
Firda Irmawanti Khusnia
Khusnul Khotimah Febrianti
Winters Pedra
26020216140068
26020216120012
26020216140093
26020216130045
26020216120008
26020216130101
26020216120019
26020216120039
26020216140116
26020216120041
26020216140081
26020216140073
26020216130089
26020216140100
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
Lembar Pengesahan
No Keterangan
1
Pendahuluan
2
Tinjauan Pustaka
3
Materi Metode
4
Hasil
5
Pembahasan
6
Penutup
7
Daftar pustaka
Nilai
Semarang, 20 Mei 2019
Asisten
Praktikan
Dika Ahmad Rojikin
Rahmat Yolansyah Putra
NIM. 26020216120019
NIM. 26020216140068
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Arus Laut
Dr. Kunarso, ST, MSi.
NIP. 19690525 199603 1 002
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Daerah pantai berkembang sangat cepat untuk berbagai keperluan diantaranya sebagai
pemukiman,
pelabuhan,industry,
perikanan
dan
kawasan
wisata.
Meningkatna
pengembangan kawasan pantai mengakibatkan berbagai tekanan terhadap kualitas
lingkungan kawasan pantai tersebut. Upaya dalam memodifikasi kawasan pantai dalam
keperluan tersebut diatas sering tidak diikuti oleh pemahamanyang benar akan perilaku
dinamika pantai sehingga menimbulkan dampak yang merusak lingkungan pantai.
Proses erosi pantai timbul secara alami akibat kombinasi pengaruh gelombang dan arus
menyusur pantai (longshore current), lebih dipercepat lagi dengan campur tangan manusia
dalam usahanya memanfaatkan lingkungan pantai untuk berbagai kepentingan. Arus
merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia. Sebagian
besar arus laut bergerak dengan arah horizontal dan hanya sebagian kecil yang arah
gerakannya vertical. Arus-arus ini mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan
arah pelayaran bagi kapal-kapal. Peta arus dibuat oleh para pelaut berabad-abad yang lalu,
bahkan sampai jaman sekarang untuk keperluan navigasi kapal.
Praktikum kali ini sangat membantu mahasiswa oseanografi yang nantinya akan banyak
mempelajari fenomena – fenomena kimia, fisika, biologi yang terjadi di laut. Salah satu
proses fisika yang terjadi di laut adalah arus laut yang mana arus longshore ini juga
mempengaruhi banyak hal seperti proses sedimentasi serta persebaran sedimen itu sendiri
yang nantinya dapat kita ketahui adanya erosi atau tidak pada suatu pantai dengan
mempelajari arung longshore ini.
1.2 Tujuan praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui parameter – parameter yang mempengaruhi kecepatan
longshore current.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh topografi pantai terhadap kecepatan longshore
current.
3. Mahasiswa dapat membedakan perumusan kecepatan longshore current berdasarkan
teori Putman, Komar dan Ehman serta Shore Protection Manual
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Arus Sejajar Pantai (Longshore Current)
Arus longshore biasa terjadi di pantai manapun yang terkena gangguan surfing. Arus
sejajar pantai adalah arus laut yang bergerak sejajar dengan pantai. Hal ini disebabkan oleh
gelombang besar yang menyapu garis pantai pada suatu sudut dan mendorong air ke
sepanjang pantai dalam satu arah. Arus longsshore biasanya meluas dari perairan dangkal
di dalam gelombang yang pecah hingga memecah gelombang di bagian luar. Mereka
bervariasi tergantung pada ukuran, kekuatan, dan arah gelombang besar yang mendekat,
dan panjang pantai. Semakin besar ukuran dan arah ombak, dan semakin panjang dan lurus
pantai, semakin kuat dan deras arus panjang pantai (Erlangga,2017)
Garis pantai tidak statis. Ketika gelombang menghampiri pantai dan terkena dasarnya,
air menumpuk dan membentuk pecahan . Terutama gelombang ini, memecah pada garis
pantai, adalah apa yang menghasilkan longshore current "arus sejajar pantai" yang sejajar
dengan pantai. Yang penting, arus sejajar pantai tidak hanya memindahkan air di zona
ombak. Arus yang terbentuk juga menggerakkan sedimen sejajar dengan garis pantai. Arah
arus sejajar pantai adalah fungsi dari sudut gelombang appoach. Sebagai contoh, jika
gelombang menghampiri garis pantai dari selatan, arus sejajar pantai bergerak dari selatan
ke utara (Anggraeni2016)
2.2.Mekanisme Arus Sejajar Pantai
Di permukaan laut terdapat arus laut di sepanjang pantai yang disebut dengan longshore
current. Arus ini mengalir searah dengan garis pantai. Pada daerah pantai berpasir halus
dengan gelombangnya yang agak besar seiring terjadi arus dasar yang dangkal, dengan arah
alirantegak lurus dengan garis pantai yang disebut rip current. Proses terjadinya, bila arus
air pada longshore current
yang berlawanan arah bertemu, dan pada saat itu arah
gelombang sejajar dengan garis pantai maka pada lokasi pertemuan dengan longshore
current itu akan terjadi penumpukan massa air, yang kemudian akan mengalir ketempat
yang lebih rendah yaitu menuju ketengah laut Arus sejajar pantai mempengaruhi berbagai
ukuran sedimen sebagaimana arus tersebut bekerja pada cara yang berbeda tergantung pada
sedimentnya(perbedaan sediment dalam arus sejajar pantai yaitu dari pantai berpasir hingga
sediment dari pantai berkerikil). Pasir yang lebih besar dipengaruhi oleh gaya guncangan
dari pecahan gelombang, gerakan sedimen adalah akibat dari pecahan gelombang dan
perpotongan perlapisan dari arus sejajar pantai. Pantai berkerikil terjadi karena lebih curam
dari pantai yang berpasir. Formula Aliran sejajar pantai (Erlangga,2017).
2.3. Pembangkit Arus Sejajar Pantai
Arus sejajar pantai dipengaruhi oleh beberapa aspek dari sistem pantai, dengan proses
yang terjadi pada zona hempasan umumnya mempengaruhi pengendapan dan erosi
sedimen. Arus sejajar pantai dapat menyamakan pecahan ombak yang menyerong yang
menghasilkan transport sejajar pantai. Arus sejajar pantai umumnya dapat didefenisikan
dalam sistem dalam zona hempasan. Tranport sedimen sejajar pantai dan zona hempasan
dipengaruhi oleh glombang (terjadi dalam arah yang lebih dipengaruhi oleh angin), yang
memindahkan kerikil kepantai pada sudut arah angin dan juga aus balik, yang memindahkan
kerikil kembali kepantai akibat pengaruh gravitasi (Anggraeni2016)
Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan
mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya tarik matahari
dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan
udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin (Arief,2017).
2.4.Metode Pengukuran Arus Sejajar Pantai di Lapangan
Pengamatan surf zone biasanya pengukuran hanya terhadap suatu posisi tertentu saja
dan menghasilkan rekaman/catatan yang akurat. Dalam kebanyakan pengukuran lapangan,
penyebaran alat terbata pada spasial didalam memahami dinamika di surf zone. Salah
satunya dengan cara menggunaka system video yang ditambatkan pada balon udara. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh gambaran surf zone yang lebih luas. System video ini
dilengkapi 2 sistem kamera digital yang diikiatkan pada balon bervolume 24m3 . system
ini ditambatkan pada tali dengan ketinggian 150 m. pada ketinggian ini flukstasi turbulen
dari lapisan batas atmosfer hamper hilang sama sekali dan ini memungkinkan untuk
mendapatkan gambaran yang baik. System mampu merekam gambar selama 1 jam secara
continue yang luasnya kira-kira 600m x 200m (Meilistya,2012).
2.5. Karakteristik Kecepatan dan Arah Arus Sejajar Pantai di Perairan Utara Jawa
Karakteristik arus longshore pada perairan utara jawa umumnya berbeda tergantung
pada musim. Namun menurut Anggraeni (2016), pada musim barat akan memiliki angin
yang bertiup sangat kencang. Hal ini akan menyebabkan gelombang yang terbentuk akan
memiliki tinggi gelombang yang tinggi. Sedangkan pada musim timur dan peralihan II,
tinggi gelombang rendah karena angin berasal dari arah selatan dan angin tersebut
merupakan angin yang berasal dari daratan yang mana tidak membangkitkan gelombang.
Arus sejajar pantai pada perairan utara jawa memiliki nilai sudut gelombang pecah >50
terhadap garis pantai. Karena angin berhempus sangat kuat pada musim barat, maka
kecepatan arus terbesar juga terjadi pada musim barat. Besar kecilnya arus sejajar pantai
(longshore current) dipengaruhi oleh tinggi gelombang pecah (Ho) dan sudut gelombang
pecah terhadap garis pantai. Samakin tinggi gelombang pecah dan semakin besar sudut
antara gelombang pecah dan garis pantai, maka kecepatan arus sejajar akan semakin besar.
III.
MATERI DAN METODE
3.1. Materi
Hari / tanggal : Selasa, 13 Mei 2019
Waktu
: 18.30.466 – 22.00 WIB
Tempat
:Ruang B.30.4661, Gedung B Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Diponegoro
3.2.
Metode
3.2.1. Perhitungan Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai P
1.
Perhitungan awal
Hitungan Aw al
Lo
Hb/Ho
Hb
Db
Xb
a.
b.
2.
56.23566879
1.032176876
1.548265314
1.935331643
9.676658215
𝑔𝑇 2
𝐿𝑜 =
2𝜋
𝐻𝑏
𝐿𝑜
1⁄
5
= 0.5 (𝐻𝑜)
𝐻𝑜
𝐻𝑏
c.
Hb = 𝐻𝑜 𝐻𝑜
d.
Db = 0.8
e.
Xb =
𝐻𝑏
𝐷𝑏
𝑚
Parameter arus longshore current
𝐻𝑏
a.
K = 𝐷𝑏
b.
ζ=
c.
A=
d.
P1 = -4 + (16 + 𝑃)2
e.
P2 = -4 − (16 + 𝑃)2
f.
B1 = 𝑃1−𝑃2 𝐴
g.
B2 = 𝑃2−𝑃1 𝐴
h.
1
1+
3𝑘2
8
1
5
2
1− 𝜁𝑃
3
9
1 1
3
9
1 1
𝑃2−1
𝑃1−1
𝑚
32⁄
5𝜋
) 𝐵1(0.52
𝑘2𝜁
= 0.58(
𝐶𝑑
+ 0.5𝐴)
i.
5𝜋
𝑚
Vo = 21 𝑘 2 𝐶𝑑 √𝑔𝐻𝑏𝑠𝑖𝑛2𝛼
P=0.01
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
0.001
0.8
0.8065
1.0020
30.8817
-32.3817
-0.5287
0.4733
4.054245
4.2225
P=0.01
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
0.01
0.8
0.8065
1.0206
10.4108
-11.9108
-0.5903
0.4303
3.983917
4.1493
P=0.05
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
0.05
0.8
0.8065
1.1121
4.2861
-5.7861
-0.7493
0.3628
3.9239
4.0868
P=0.1
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
0.1
0.8
0.8065
1.2525
2.5000
-4.3503
-0.9783
0.2743
4.4807
4.6667
P=0.5
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
1.
0.5
0.8
0.8065
-124.0000
0.9943
-2.4943
124.2034
0.2034
5.8269
6.0688
Kecepatan arus dari Jarak Pantai
a.
x = X.Xb
b.
V = B1𝑥 𝑃1 + 𝐴𝑥
= B2𝑥 𝑃2
P=0.01
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.100
0.200
0.301
0.401
0.501
0.601
0.701
0.801
0.881
0.473
0.022
0.001
0.000
0.000
0.000
v=V*vo (m /s)
0.000
0.423
0.846
1.269
1.692
2.116
2.539
2.962
3.383
3.722
1.998
0.091
0.005
0.000
0.000
0.000
P=0.01
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.102
0.204
0.306
0.408
0.510
0.609
0.700
0.759
0.721
0.430
0.138
0.049
0.019
0.008
0.003
v=V*vo (m /s )
0.000
0.423
0.847
1.270
1.694
2.116
2.529
2.905
3.148
2.993
1.785
0.574
0.204
0.078
0.032
0.014
P=0.05
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.111
0.222
0.329
0.430
0.518
0.583
0.616
0.602
0.524
0.363
0.209
0.126
0.080
0.052
0.035
v=V*vo (m /s)
0.000
0.454
0.906
1.346
1.758
2.116
2.384
2.518
2.459
2.141
1.483
0.854
0.516
0.325
0.212
0.142
P=0.1
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.122
0.233
0.328
0.402
0.453
0.479
0.476
0.442
0.376
0.274
0.181
0.124
0.088
0.063
0.047
v=V*vo (m /s )
0.000
0.570
1.087
1.528
1.876
2.116
2.234
2.220
2.063
1.753
1.280
0.845
0.579
0.409
0.296
0.219
P=0.5
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.185
0.271
0.319
0.343
0.349
0.340
0.320
0.290
0.251
0.203
0.160
0.129
0.106
0.088
0.074
v=V*vo (m /s )
0.000
1.123
1.642
1.934
2.079
2.116
2.065
1.943
1.758
1.520
1.235
0.973
0.784
0.642
0.533
0.449
P=0
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
v=V*vo (m /s )
0.000
0.422
0.845
1.267
1.689
2.111
2.534
2.956
3.378
3.800
4.223
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
2. Kecepatan arus di midsurfzone
a.
Putman
V = 0.58√𝑔𝐻𝑏𝑠𝑖𝑛2𝛼
b.
Komar dan Ehman
V = 0.49√𝑔𝐻𝑏𝑠𝑖𝑛2𝛼
c.
Shore Protection Manual
V = 20.7𝑚√𝑔𝐻𝑏𝑠𝑖𝑛2𝛼
Kecepatan di midsurf zone berdasarkan rumus
Vm1
2.116
m/s
Vm2
1.787265066
m/s
Vm3
34.73130195
m/s
3.2.2. Perhitungan Variasi Nilai Sudut Datang Gelombang
1. Menghitung v0 dengan variasi ∝
𝑣0 =
a
a
a
a
5𝜋
32
𝑚
√𝑘 𝐶 𝑔 𝐻𝑏 sin 2𝛼 𝑥 𝜁 2
𝑑
30
15
60
-30




vo
vo
vo
vo
5.0356
2.9073
5.0356
-5.0356
2. Mencari nilai 𝑣 berdasarkan variasi 𝛼
𝑣 = 𝑉 𝑣0
𝑉 = 𝐵1 𝑥 𝑃1 + 𝐴𝑥 𝐽𝑖𝑘𝑎 0 < 𝑥 < 1
𝑉 = 𝐵2 𝑥 𝑃2 𝐽𝑖𝑘𝑎 1 < 𝑥 < 2
X
x=X*xb
V
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
0.000
0.724
1.447
2.171
2.895
3.619
4.342
5.066
5.790
6.513
7.237
7.961
8.685
9.408
10.132
10.856
0.000
0.102
0.204
0.306
0.408
0.510
0.609
0.700
0.759
0.721
0.430
0.138
0.049
0.019
0.008
0.003
a=30
v=V*vo
0.000
0.514
1.028
1.542
2.055
2.567
3.069
3.525
3.820
3.633
2.167
0.696
0.247
0.095
0.039
0.017
a=15
v=V*vo
0.000
0.297
0.593
0.890
1.187
1.482
1.772
2.035
2.206
2.097
1.251
0.402
0.143
0.055
0.023
0.010
a=60
v=V*vo
0.000
0.514
1.028
1.542
2.055
2.567
3.069
3.525
3.820
3.633
2.167
0.696
0.247
0.095
0.039
0.017
a=-30
v=V*vo
0.000
-0.514
-1.028
-1.542
-2.055
-2.567
-3.069
-3.525
-3.820
-3.633
-2.167
-0.696
-0.247
-0.095
-0.039
-0.017
3. Kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone berdasarkan variasi 𝛼
𝑉𝑚1 = 0,58√𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼𝑏
𝑉𝑚2 = 0,49√𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼𝑏
𝑉𝑚3 = 20,7 𝑚 √𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼𝑏
Kecepatan di m idsurf zone berdasarkan rum us
a=30
a=15
a=6 0
a=-30
Vm 1
2.5674376 1.4823108 2.5674376 -2.5674376
Vm 2
2.1690421 1.252297 2.1690421 -2.1690421
Vm 3
42.150242 24.335454 42.150242 -42.150242
Kecepatan di midsurf zone berdasarkan hitungan variasi a
a=30
a=15
a=6 0
a=-30
Vmid
2.567
1.482
2.567
-2.567
3.2.3. Perhitungan Variasi Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam
1. Perhitungan dilakukan untuk nilai H0, 0.5H0, dan 2H0. Sebelum melakukan perhitungan
lebih lanjut, ada perhitungan awal sebagai berikut.
Data aw al
P
0.01
a
30.26
T
10.26
m
0.46
g
9.81
Lo
164.4387
Ho
1.57
0.5Ho
0.785
2Ho
3.14
Hitungan Awal
Ho
Hb/Ho
1.268
Hb
1.990
Db
2.488
Xb
5.408
vo
4.376
𝐻
a. 𝐻𝑏
0
- Pada 𝐻0
𝐻𝑏
𝐿0 2
= 0,5
𝐻0
𝐻0
-Pada 0,5 𝐻0
𝐻𝑏
𝐿0 2
= 0,5
𝐻0
0,5𝐻0
−𝑃𝑎𝑑𝑎 2𝐻0
𝐻𝑏
𝐻0
= 0,5
𝐿0 2
2𝐻0
`
2. Menghitung nilai 𝐻𝑏
𝐻𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻
𝐻0 0
3. Menghitung nilai 𝐷𝑏
𝐷𝑏 =
𝐻𝑏
0,8
4. Menghitung nilai 𝑋𝑏
𝑋𝑏 =
𝐷𝑏
𝑚
5. Menghitung nilai 𝑣0 dengan variasi nilai 𝐻0
𝑣0 =
5𝜋
√𝑘 𝐵2 √𝑔𝐻𝑏 sin 2𝛼 𝜁 2
32
6. Mengghitung nilai v dalam variasi 𝐻0
𝑣 = 𝑉 𝑣0
𝑉 = 𝐵1 𝑥 𝑃1 + 𝐴𝑥 𝐽𝑖𝑘𝑎 0 < 𝑥 < 1
𝑉 = 𝐵2 𝑥 𝑃2 𝐽𝑖𝑘𝑎 1 < 𝑥 < 2
0.5Ho
1.456
2.286
2.858
6.212
4.690
2Ho
1.104
1.733
2.166
4.708
4.083
Hb
Db
Xb
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.990
2.488
5.408
2.286
2.858
6.212
1.733
2.166
4.708
Ho
x=X*xb
0.000
0.541
1.082
1.622
2.163
2.704
3.245
3.786
4.326
4.867
5.408
5.949
6.490
7.030
7.571
8.112
0.5Ho
x=X*xb
0.000
0.621
1.242
1.864
2.485
3.106
3.727
4.349
4.970
5.591
6.212
6.833
7.455
8.076
8.697
9.318
2Ho
x=X*xb
0.000
0.471
0.942
1.412
1.883
2.354
2.825
3.296
3.766
4.237
4.708
5.179
5.650
6.120
6.591
7.062
V
0.000
0.102
0.204
0.306
0.408
0.510
0.609
0.700
0.759
0.721
0.430
0.138
0.049
0.019
0.008
0.003
Ho
v=V*vo
0.000
0.447
0.893
1.340
1.786
2.231
2.667
3.063
3.320
3.157
1.883
0.605
0.215
0.083
0.034
0.015
0.5Ho
v=V*vo
0.000
0.479
0.957
1.436
1.914
2.391
2.858
3.283
3.558
3.383
2.018
0.648
0.230
0.089
0.037
0.016
2Ho
v=V*vo
0.000
0.417
0.833
1.250
1.666
2.082
2.488
2.858
3.097
2.945
1.757
0.565
0.200
0.077
0.032
0.014
7. Menghitung kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone berdasarkan variasi 𝐻0
𝑉𝑚1 = 0,58√𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼𝑏
𝑉𝑚2 = 0,49√𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼𝑏
𝑉𝑚3 = 20,7 𝑚 √𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼𝑏
Kecepatan di midsurf zone berdasarkan rumus
Ho
0.5Ho
2Ho
Vm1
2.230952 2.391075 2.081552
Vm2
1.88477 2.020046 1.758553
Vm3
36.62608 39.25486 34.17334
Kecepatan di midsurf zone berdasarkan hitungan variasi Ho
Ho
0.5Ho
2Ho
Vmid
2.231
2.391
2.082
IV.HASIL
4. 1 Perhitungan Manual
4.1.1 Perhitungan Kecepatan Arus dengan Nilai P = 0.01
1. Perhitungan awal
Diketahui :
Ho
T
a
m
g
1.76
6.26
30.26
0.46
9.81
a. Panjang Gelombang di laut dalam
Lo =
𝑔𝑇 2
L0 =
2𝜋
9,81 x 6.262
2π
L0 = 61.215
b. Tinggi gelombang pecah
Ω𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻𝑜
𝐿𝑜 1/5
Ω𝑏 = 0,5 ( )
𝐻𝑜
1
61.215 5
Ω𝑏 = 0,5 (
)
1.76
𝐻𝑏
= 1.01
𝐻0
Nilai Hb
𝐻𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻
𝐻𝑜 𝑜
𝐻𝑏 = 1.01 𝑥 1.76
𝐻𝑏 = 1.7898
c. Kedalaman pantai saat gelombang pecah
𝐻𝑏
0,8
1.789
𝐷𝑏 =
= 2.33
0,8
𝐷𝑏 =
d. Jarak antara pantai ke posisi gelombang pecah
𝑋𝑏 =
𝐷𝑏
𝑀
𝑋𝑏 =
2.33
= 4.86
0.46
2. Menghitung parameter arus Longshore sebagai berikut P=0.01:
𝐻
a. 𝑘 = 𝐷𝑏𝑏
1.789
=
b. 𝜁 =
=
c. 𝐴 =
=
= 0,8
2.23
1
3𝑘2
)
8
1+(
1
3 𝑥 0,82
)
1+(
8
= 0,8065
1
5
(1− 𝜁
2
𝑃)
1
5
2
(1− 𝑥 0,8065 𝑥 0.01)
= 1.0020
1
3
9
d. 𝑃1 = − 4 + (16 +
3
1 2
)
𝑝
9
1
1
2
= − 4 + (16 + 0.01) = 10.4108
1
3
9
e. 𝑃2 = − 4 − (16 +
3
1 2
)
𝑝
9
1
1
2
= − 4 − (16 + 0,01) = -11.918
𝑃 −1
f. 𝐵1 = 𝑃 2−𝑃 𝐴
1
2
(−11.918)−1
= 10.4108−(−11.918) x 1.002 = −0.5903
𝑃 −1
g. 𝐵2 = 𝑃 1−𝑃 𝐴
1
2
−32.3817−1
= 10.4108−(−32.3817) x 1.0020 = 0.4733
𝑚
h. 𝐶 = 0,58 (
𝑑
32
5𝜋
1 2
𝑓
𝑘2
= 0,58 (
1 𝑃1
) 𝐵1 ((2)
32
5 𝑥 3,14
1
0,82 𝑥 0,80652
1
+ 2 𝐴)
1 10.4108
) 𝑥 (−0.5903) 𝑥 ((2)
1
+ 2 𝑥 1,002)
= 3.983
3. Menghitung kecepatan arus Longshore di Breaker
𝑉𝑜 =
=
5𝜋 1 𝑚
𝑘 2 √𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼
32
𝐶𝑑
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 3.983 𝑥 √9,8 𝑥 1.789 sin 2(30.466)
= 4.1493
4. Kecepatan arus Longshore di daerah x
𝑥 = 𝑋 𝑥𝑏
= 0,5 𝑥 4.86 = 2.431
𝑉 = 𝐵1 𝑥 𝑃1 + 𝐴𝑥
= (−0,5287) 𝑥 0.510.4108 + 1,002 𝑥 0.5
= 0.510
𝑣 = 𝑉 𝑣0
= 0,510 𝑥 2.431
= 2.116
5. Kecepatan arus Longshore di Midsurf Zone adalah pada saat x=0,5 yaitu 2.116
4.1.2 Perhitungan Variasi Nilai Sudut Datang Gelombang
1. Perhitungan awal
Diketahui :
Data aw al
Ho
T
m
g
P
2.26
10.26
0.46
9.81
0.01
a. Panjang Gelombang di laut dalam
Lo =
𝑔𝑇 2
2𝜋
9,81 x 6.262
L0 =
2π
L0 = 61.183
b. Tinggi gelombang pecah
Ω𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻𝑜
𝐿𝑜 1/5
Ω𝑏 = 0,5 ( )
𝐻𝑜
1
61.2152 5
Ω𝑏 = 0,5 (
)
1.76
𝐻𝑏
= 1.016
𝐻0
𝐻𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻
𝐻𝑜 𝑜
𝐻𝑏 = 1.016 𝑥 1.76
𝐻𝑏 = 1.7892
c. Kedalaman pantai saat gelombang pecah
𝐻𝑏
0,8
1.789
𝐷𝑏 =
= 2.23
0,8
𝐷𝑏 =
d. Jarak antara pantai ke posisi gelombang pecah
𝑋𝑏 =
𝐷𝑏
𝑀
𝑋𝑏 =
2.23
= 4.86
0.46
2. Menghitung parameter arus Longshore sebagai berikut P=0.01:
𝐻
a. 𝑘 = 𝐷𝑏𝑏
1.789
=
b. 𝜁 =
=
c. 𝐴 =
=
= 0,8
2.23
1
3𝑘2
)
8
1+(
1
3 𝑥 0,82
)
1+(
8
= 0,8065
1
5
(1− 𝜁
2
𝑃)
1
5
(1− 𝑥 0,8065 𝑥 0.01)
2
= 1.0020
1
3
9
1 2
d. 𝑃1 = − 4 + (16 + 𝑝)
3
9
1
1
2
= − 4 + (16 + 0.01) = 10.4108
1
3
9
e. 𝑃2 = − 4 − (16 +
3
1 2
)
𝑝
9
1
1
2
= − 4 − (16 + 0,01) = -11.9108
𝑃 −1
f. 𝐵1 = 𝑃 2−𝑃 𝐴
1
2
(−11.9108)−1
= 10.4108−(−11.9108) x 1.002 = −0.5903
𝑃 −1
g. 𝐵2 = 𝑃 1−𝑃 𝐴
1
2
−11.9108−1
= 10.4108−(−11.9108) x 1.0020 = 0.4733
𝑚
h. 𝐶 = 0,58 (
𝑑
32
5𝜋
1 2
𝑓
𝑘2
= 0,58 (
1 𝑃1
) 𝐵1 ((2)
32
5 𝑥 3,14
1
0,82 𝑥 0,80652
1
+ 2 𝐴)
1 10.4108
) 𝑥 (− − 0.5903) 𝑥 ((2)
= 3.983
3. Menghitung 𝑣0 dengan berbagai variasi 𝛼
𝑉𝑜 =
Untuk 𝛼 = 30.466
5𝜋 1 𝑚
𝑘 2 √𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼
32
𝐶𝑑
1
+ 2 𝑥 1,002)
=
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 4,054245 𝑥 √9,8 𝑥 1.789 sin 2(30.466)
= 4.1276
Untuk 𝛼 = 15
=
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 4,054245 𝑥 √9,8 𝑥 1.789 sin 2(15)
= 2.38
Untuk 𝛼 = 60
=
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 4,054245 𝑥 √9,8 𝑥 1.789 sin 2(60)
= 4.127
Untuk 𝛼 = −30.466
=
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 4,054245 𝑥 √9,8 𝑥 1.789 sin 2(−30.466)
= −4.1276
4. Menghitung nilai x
𝑥 = 𝑋 𝑥𝑏
= 0,5 𝑥 4.86
= 2.431
5. Menghitung nilai V
𝑉 = 𝐵1 𝑥 𝑃1 + 𝐴𝑥
= (−0,5259) 𝑥 7.4710.4108 + 1,002 𝑥 2.431 = 0,510
6. Menghitung nilai 𝑣 dengan berbagai variasi nilai 𝛼
𝑣 = 𝑉 𝑣0
Untuk 𝛼 = 30.466
𝑣 = 0.510 𝑥 4.12
= 2.104
Untuk 𝛼 = 15
𝑣 = 0.510 𝑥 2.38
= 1,215
Untuk 𝛼 = 60
𝑣 = 0.510 𝑥 4.127
= 2.104
Untuk 𝛼 = −30.466
𝑣 = 0.510 𝑥(− 4.127)
= −2.104
4.1.3 Perhitungan Variasi Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam
1. Perhitungan awal
Diketahui :
Data awal
P
0.01
a
30.26
T
10.26
m
0.46
g
9.81
Lo
164.4387
Ho
1.76
0.5Ho
0.88
2Ho
3.52
a. Panjang Gelombang di laut dalam
Lo =
L0 =
𝑔𝑇 2
2𝜋
9,81 x 10.262
2π
L0 = 164.4387
b. Tinggi gelombang pecah
Untuk 𝐻0
Ω𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻𝑜
𝐿𝑜 1/5
Ω𝑏 = 0,5 ( )
𝐻𝑜
1
164.4387 5
Ω𝑏 = 0,5 (
)
1,76
𝐻𝑏
= 1.239
𝐻0
𝐻𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻
𝐻𝑜 𝑜
𝐻𝑏 = 1,239 𝑥 1,76
𝐻𝑏 = 2.181
Untuk 0,5𝐻0
Ω𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻𝑜
1/5
𝐿𝑜
Ω𝑏 = 0,5 (
)
0.5 𝑥 𝐻𝑜
1
164.4387 5
Ω𝑏 = 0,5 (
)
0,5 𝑥 1,76
𝐻𝑏
= 1.423
𝐻0
𝐻𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻
𝐻𝑜 𝑜
𝐻𝑏 = 1,423 𝑥 1,76
𝐻𝑏 = 2.505
Untuk 2𝐻0
Ω𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻𝑜
𝐿𝑜 1/5
Ω𝑏 = 0,5 (
)
2 𝑥 𝐻𝑜
1
164.4387 5
Ω𝑏 = 0,5 (
)
2 𝑥 1,76
𝐻𝑏
= 1.079
𝐻0
𝐻𝑏 =
𝐻𝑏
𝐻
𝐻𝑜 𝑜
𝐻𝑏 = 1.079 𝑥 1,76
𝐻𝑏 = 1.898
c. Kedalaman pantai saat gelombang pecah
Untuk 𝐻0
𝐷𝑏 =
𝐻𝑏
0,8
𝐷𝑏 =
2.18
= 2.726
0,8
Untuk 0,5𝐻0
𝐷𝑏 =
𝐻𝑏
0,8
𝐷𝑏 =
2.505
= 3.131
0,8
Untuk 2𝐻0
𝐷𝑏 =
𝐻𝑏
0,8
𝐷𝑏 =
1.898
= 2.373
0,8
d. Jarak antara pantai ke posisi gelombang pecah
Untuk 𝐻0
𝑋𝑏 =
𝐷𝑏
𝑀
𝑋𝑏 =
2.726
= 5.926
0.46
Untuk 0,5𝐻0
𝑋𝑏 =
𝐷𝑏
𝑀
𝑋𝑏 =
3.13
= 6.8
0.46
Untuk 2𝐻0
𝑋𝑏 =
𝐷𝑏
𝑀
𝑋𝑏 =
2.373
= 5.15
0.46
2. Menghitung parameter arus Longshore sebagai berikut :
a. 𝑘 =
𝐻𝑏
𝐷𝑏
=
b. 𝜁 =
=
2.726
= 0,8
1
3𝑘2
)
8
1+(
1
= 0,8065
3 𝑥 0,82
)
1+(
8
c. 𝐴 =
=
2.18
1
5
(1− 𝜁
2
𝑃)
1
5
2
(1− 𝑥 0,8065 𝑥 0,001)
= 1,02
1
3
9
d. 𝑃1 = − 4 + (16 +
3
9
1 2
)
𝑝
1
1
2
= − 4 + (16 + 0,01) = 10.41
1
3
9
e. 𝑃2 = − 4 − (16 +
3
9
1 2
)
𝑝
1
1
2
= − 4 − (16 + 0,01) = -11.91
𝑃 −1
f. 𝐵1 = 𝑃 2−𝑃 𝐴
1
2
(−11.9)−1
= 10.4−(11.9) x 1,0021 = −0.59
𝑃 −1
g. 𝐵2 = 𝑃 1−𝑃 𝐴
1
2
(10.4)−1
= 10.4−(−11.9) x 1,002 = 0,430
𝑚
h. 𝐶 = 0,58 (
𝑑
= 0,58 (
32
5𝜋
1 2
𝑓
𝑘2
1 𝑃1
) 𝐵1 ((2)
32
5 𝑥 3,14
1
0,82 𝑥 0,80652
1
+ 2 𝐴)
1 10.4
) 𝑥 (−0,5259) 𝑥 ((2)
1
+ 2 𝑥 1,002)
= 3.98
3. Menghitung 𝑣0 dengan berbagai variasi 𝐻0 yang akan mempengaruhi 𝐻𝑏
𝑉𝑜 =
Untuk 𝐻0
5𝜋 1 𝑚
𝑘 2 √𝑔𝐻𝑏 𝑠𝑖𝑛2𝛼
32
𝐶𝑑
=
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 4,054245 𝑥 √9,8 𝑥 1.975 sin 2(30.466)
= 2.33
Untuk 0,5𝐻0
=
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 4,0614 𝑥 √9,8 𝑥 1.7669 sin 2(30.466)
= 3.503
Untuk 2𝐻0
=
5 𝑥 3,14
32
1
𝑥 0,82 𝑥 4,0614 𝑥 √9,8 𝑥 1,720 sin 2(30.466)
= 2.179
4. Menghitung nilai x
Untuk nilai 𝐻0
𝑥 = 𝑋 𝑥𝑏
= 0,5 𝑥 5.926
= 2.96
Untuk nilai 0,5𝐻0
𝑥 = 𝑋 𝑥𝑏
= 0,5 𝑥 6.8
= 3.4
Untuk nilai 2𝐻0
𝑥 = 𝑋 𝑥𝑏
= 0,5 𝑥 5.159
= 2.579
5. Menghitung nilai V
𝑉 = 𝐵1 𝑥 𝑃1 + 𝐴𝑥
= (−0,5259) 𝑥 0.510.4 + 1,002 𝑥 0.5 = 0.510
6. Menghitung nilai 𝑣 dengan berbagai variasi nilai 𝛼
𝑣 = 𝑉 𝑣0
Untuk 𝐻0
𝑣 = 0.510 𝑥 4.413
= 2.33
Untuk 0,5𝐻0
𝑣 = 0.510 𝑥 4.730.466
= 2.50
Untuk 2𝐻0
𝑣 = 0.510 𝑥 4.118
= 2.178
4.2 Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai P
4.2.1 Data Awal
Ho
T
a
m
g
1.76
6.26
30.26
0.46
9.81
4.2.2 Hitungan Awal
Hitungan Aw al
Lo
Hb/Ho
Hb
Db
Xb
61.21502484
1.016808286
1.789582584
2.23697823
4.862996152
4.2.3 Kecepatan Arus dengan P = 0.001
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
0.001
0.8
0.8065
1.0020
30.8817
-32.3817
-0.5287
0.4733
4.054245
4.2225
V
0.000
0.100
0.200
0.301
0.401
0.501
0.601
0.701
0.801
0.881
0.473
0.022
0.001
0.000
0.000
0.000
v=V*vo (m /s)
0.000
0.423
0.846
1.269
1.692
2.116
2.539
2.962
3.383
3.722
1.998
0.091
0.005
0.000
0.000
0.000
4.2.4 Kecepatan Arus dengan P = 0.01
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
0.01
0.8
0.8065
1.0206
10.4108
-11.9108
-0.5903
0.4303
3.983917
4.1493
V
0.000
0.102
0.204
0.306
0.408
0.510
0.609
0.700
0.759
0.721
0.430
0.138
0.049
0.019
0.008
0.003
v=V*vo (m /s)
0.000
0.423
0.847
1.270
1.694
2.116
2.529
2.905
3.148
2.993
1.785
0.574
0.204
0.078
0.032
0.014
4.2.5 Kecepatan Arus dengan P = 0.05
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
0.05
0.8
0.8065
1.1121
4.2861
-5.7861
-0.7493
0.3628
3.9239
4.0868
V
0.000
0.111
0.222
0.329
0.430
0.518
0.583
0.616
0.602
0.524
0.363
0.209
0.126
0.080
0.052
0.035
4.2.6 Kecepatan Arus dengan P = 0.1
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
0.1
0.8
0.8065
1.2525
2.5000
-4.3503
-0.9783
0.2743
4.4807
4.6667
v=V*vo (m /s)
0.000
0.454
0.906
1.346
1.758
2.116
2.384
2.518
2.459
2.141
1.483
0.854
0.516
0.325
0.212
0.142
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.122
0.233
0.328
0.402
0.453
0.479
0.476
0.442
0.376
0.274
0.181
0.124
0.088
0.063
0.047
v=V*vo (m /s)
0.000
0.570
1.087
1.528
1.876
2.116
2.234
2.220
2.063
1.753
1.280
0.845
0.579
0.409
0.296
0.219
4.2.7 Kecepatan Arus dengan P = 0.5
P
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/CD
Vo
0.5
0.8
0.8065
-124.0000
0.9943
-2.4943
124.2034
0.2034
5.8269
6.0688
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.185
0.271
0.319
0.343
0.349
0.340
0.320
0.290
0.251
0.203
0.160
0.129
0.106
0.088
0.074
v=V*vo (m /s )
0.000
1.123
1.642
1.934
2.079
2.116
2.065
1.943
1.758
1.520
1.235
0.973
0.784
0.642
0.533
0.449
4.2.8 Kecepatan Arus dengan P = 0
P=0
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
x=X*xb (m )
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.377
4.863
5.349
5.836
6.322
6.808
7.294
V
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
v=V*vo (m /s )
0.000
0.422
0.845
1.267
1.689
2.111
2.534
2.956
3.378
3.800
4.223
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
4.2.9 Kecepatan di Midsurf Zone berdasarkan Rumus
Vm1
Vm2
Vm3
2.116
1.787265066
34.73130195
m/s
m/s
m/s
4.2.10 Kecepatan di Midsurf Zone berdasarkan Hitungan Variasi P





P=0.001
P=0.01
P=0.05
P=0.1
P=0.5
Vmid
Vmid
Vmid
Vmid
Vmid
2.116
2.116
2.116
2.116
2.116
m/s
m/s
m/s
m/s
m/s
4.2.11 Gravik V vs X
X
V
P=0.001
P=0.01
P=0.05
P=0.1
P=0.5
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.100
0.102
0.111
0.122
0.185
0.200
0.204
0.222
0.233
0.271
0.301
0.306
0.329
0.328
0.319
0.401
0.408
0.430
0.402
0.343
0.501
0.510
0.518
0.453
0.349
0.601
0.609
0.583
0.479
0.340
0.701
0.700
0.616
0.476
0.320
0.801
0.759
0.602
0.442
0.290
0.881
0.721
0.524
0.376
0.251
0.473
0.430
0.363
0.274
0.203
0.022
0.138
0.209
0.181
0.160
0.001
0.049
0.126
0.124
0.129
0.000
0.019
0.080
0.088
0.106
0.000
0.008
0.052
0.063
0.088
0.000
0.003
0.035
0.047
0.074
Rahmat yp
20026
Ose B
4.2.12 Gravik v vs x
x
v
P=0.001
P=0.01
P=0.05
P=0.1
P=0.5
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.039
0.423
0.423
0.454
0.570
1.123
0.077
0.846
0.847
0.906
1.087
1.642
0.116
1.269
1.270
1.346
1.528
1.934
0.155
1.692
1.694
1.758
1.876
2.079
0.194
2.116
2.116
2.116
2.116
2.116
0.232
2.539
2.529
2.384
2.234
2.065
0.271
2.962
2.905
2.518
2.220
1.943
0.310
3.383
3.148
2.459
2.063
1.758
0.348
3.722
2.993
2.141
1.753
1.520
0.387
1.998
1.785
1.483
1.280
1.235
0.426
0.091
0.574
0.854
0.845
0.973
0.464
0.005
0.204
0.516
0.579
0.784
0.503
0.000
0.078
0.325
0.409
0.642
0.542
0.000
0.032
0.212
0.296
0.533
0.581
0.000
0.014
0.142
0.219
0.449
Rahmat Yp
20026
Ose B
4.3 Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai Sudut Datang Gelombang
Data aw al
Ho
T
m
g
P
Hitungan Aw al
Lo
61.183991
Hb/Ho
1.0167052
Hb
1.7894011
Db
2.2367514
Xb
4.862503
1.76
6.26
0.46
9.81
0.01
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/Cd
0.8
0.8065
1.0206
10.4108
-11.9108
-0.5903
0.4303
3.983917
X
x=X*xb
V
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
0.000
0.486
0.973
1.459
1.945
2.431
2.918
3.404
3.890
4.376
4.863
5.349
5.835
6.321
6.808
7.294
0.000
0.102
0.204
0.306
0.408
0.510
0.609
0.700
0.759
0.721
0.430
0.138
0.049
0.019
0.008
0.003
a
a
a
a
a=30
v=V*vo
0.000
0.421
0.843
1.264
1.685
2.104
2.516
2.889
3.131
2.978
1.776
0.571
0.202
0.078
0.032
0.014
30
15
60
-30




vo
vo
vo
vo
a=15
v=V*vo
0.000
0.243
0.486
0.730
0.973
1.215
1.452
1.668
1.808
1.719
1.025
0.330
0.117
0.045
0.019
0.008
a=60
v=V*vo
0.000
0.421
0.843
1.264
1.685
2.104
2.516
2.889
3.131
2.978
1.776
0.571
0.202
0.078
0.032
0.014
a=-30
v=V*vo
0.000
-0.421
-0.843
-1.264
-1.685
-2.104
-2.516
-2.889
-3.131
-2.978
-1.776
-0.571
-0.202
-0.078
-0.032
-0.014
Kecepatan di m idsurf zone berdasarkan rum us
a=30
a=15
a=6 0
a=-30
Vm 1
2.1044905 1.2150282 2.1044905 -2.1044905
Vm 2
1.7779317 1.0264893 1.7779317 -1.7779317
Vm 3
34.549929 19.947411 34.549929 -34.549929
Kecepatan di m idsurf zone berdasarkan hitungan variasi a
a=30
a=15
a=6 0
a=-30
Vm id
2.104
1.215
2.104
-2.104
4.1276
2.3831
4.1276
-4.1276
Rahmat yp
20026
Ose B
4.4 Kecepatan Arus dengan Berbagai Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam
Data awal
P
0.01
a
30.26
T
10.26
m
0.46
g
9.81
Lo
164.4387
Ho
1.76
0.5Ho
0.88
2Ho
3.52
X
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
Ho
x=X*xb
0.000
0.593
1.185
1.778
2.370
2.963
3.555
4.148
4.740
5.333
5.926
6.518
7.111
7.703
8.296
8.888
Hitungan Awal
Ho
Hb/Ho
1.239
Hb
2.181
Db
2.726
Xb
5.926
vo
4.580
0.5Ho
x=X*xb
0.000
0.681
1.361
2.042
2.723
3.403
4.084
4.765
5.445
6.126
6.807
7.487
8.168
8.849
9.529
10.210
2Ho
x=X*xb
0.000
0.516
1.032
1.548
2.063
2.579
3.095
3.611
4.127
4.643
5.159
5.674
6.190
6.706
7.222
7.738
0.5Ho
1.423
2.505
3.131
6.807
4.909
V
0.000
0.102
0.204
0.306
0.408
0.510
0.609
0.700
0.759
0.721
0.430
0.138
0.049
0.019
0.008
0.003
2Ho
1.079
1.898
2.373
5.159
4.274
Ho
v=V*vo
0.000
0.467
0.935
1.402
1.870
2.335
2.791
3.206
3.475
3.304
1.971
0.633
0.225
0.087
0.036
0.016
Kecepatan di midsurf zone berdasarkan rumus
Ho
0.5Ho
2Ho
Vm1
2.335261 2.502871 2.178876
Vm2
1.972893 2.114495 1.840774
Vm3
38.33855 41.09024 35.77113
Kecepatan di midsurf zone berdasarkan hitungan variasi Ho
Ho
0.5Ho
2Ho
Vmid
2.335
2.503
2.179
k
z
A
p1
p2
B1
B2
m/Cd
0.5Ho
v=V*vo
0.000
0.501
1.002
1.503
2.004
2.503
2.992
3.436
3.724
3.541
2.112
0.679
0.241
0.093
0.038
0.017
2Ho
v=V*vo
0.000
0.436
0.872
1.308
1.744
2.179
2.605
2.991
3.242
3.083
1.839
0.591
0.210
0.081
0.033
0.015
0.8
0.806452
1.020576
10.41076
-11.9108
-0.5903
0.430275
3.983917
Rahmat yp
20026
Ose B
Rahmat yp
20026
Ose B
Rahmat yp
20026
Ose B
4.5 Grafik Kecepatan Arus terhadap Nilai Tinggi Gelombang di Laut Dalam
Rahmat yp
20026
Ose B
Rahmat yp
20026
Ose B
Rahmat yp
20026
Ose B
V. PEMBAHASAN
5.1 Perbandingan Rumus Kecepatan Di Arus Mid Surf Zone
Kecepatan arus pada Mid Surf Zone berbeda karena adanya teori yang mendasarinya.
Penggunaan rumus kecepatan arus longshore berbeda tergantung pada jarak dari garis
pantai. Perbedaan rumus yang dipakai adalah ketika jarak kurang dari 1 meter dan jarak
lebih dari 1 meter. Keepatan pada garis pantai sama dengan nol, semakin bertambah
kecepatan seiring dengan bertambahnya jarak dari garis pantai. Terdapat 3 rumus yan g
dipakai untuk menghitung kecepatan yaitu rumus modifikasi Longuet-Higgins, Putman,
Komar dan Ehman yang memiliki nilai konstanta berbeda ditiap rumus tersebut yang
membedakan masing – masing rumusnya.
5.2 Pengaruh Kecepatan Arus Terhadap Nilai P
Berdasarkan hasil pengolahan data dimana pada jarak 1 untuk koefisien percampuran
horizontal atau P=0.01, P=0.01, P=0.05, P=0.1 dan P=0.5 didapat hasil dari kecepatan
arusnya sebesar 0.501 0.510 0.518 0.453 0.349. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
Kecepatan arus akan dipengaruhi oleh nilai P atau koefisien percampuran horizontal.
Semakin besar nilai dari koefisien percampuran horizontal maka kecepatan arus akan
semakin kecil atau dapat dikatakan berbanding terbalik dengan kecepatan arus.
5.3 Pengaruh Kecepatan Arus Terhadap Sudut Datang Gelombang
Kecepatan arus dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tinggi gelombang pecah dan
sudut gelombang pecah terhadap garis pantai. Semakin besar sudut datang maka makin
besar pula kecepatan arusnya. Pada sudut 30.4660 dan 600 kecepatan arusnya adalah 2.104
m/s. sedangkan untuk sudut datang 150 memiliki kecepatan hanya sebesar 1.215 m/s. Hal
tersebut terjadi karena sudut gelombang yang merupakan sudut antara garis paralel pantai
dengan muka gelombang akan membuat nilai dari kecepatan arus semakin bertambah
karena gelombang yang datang akan mendisipasi energi gelombang yang sama namun
dengan sudut yang berbeda akan mengakibatkan kecepatan arus yang tinggi pula.
Longshore current terjadi apabila terdapat sudut antara pantai dengan arus. Baik sudut itu
sangat kecil ataupun sangat besar (tidak lebih dari 900 dan kurang dari 00).
5.4 Pengaruh Gelombang Terhadap Kecepatan Arus Sejajar Pantai
Nilai kecepatan arus bergantung pada beberapa faktor, yaitu sudut datang gelombang
dan juga tinggi gelombang. Tinggi gelombang memiliki pengaruh pada kecepatan arus
sejajar pantai. Gelombang yang lebih besar akan menciptakan longshore current lebih cepat.
Jika tinggi gelombang kuat, maka kecepatan arus berubah membesar dan terbentuklah
longshore current yang kuat dan cepat yang mengakibatkan sedikit demi sedikit pantai
mengalami erosi.
5.5 Pengaruh Koefisien Gesekan Terhadap Kecepatan Arus
Koefisien gesekan mempengaruhi kecepatan arus karena fluida yang bergesekan dengan
dasar laut akan menyebabkan kecepatan arus akan lebih kecil. Hal ini karena energi
gelombang semakin berkurang dengan semakin besarnya koefisien gesekannya. Koefisien
gesekan juga dapat berpengaruh pada jarak yang dapat ditempuh oleh arus sejajar pantai.
Makin kecil koefisien geseknya makan jarak tempuh yang dapat dilakukan arus makin jauh
dan panjang.
5.6 Analisis Grafik
5.6.1
Grafik Kecepatan Terhadap Jarak P Yang Berbeda
Grafik yang dihasilkan dengan memasukkan nilai P yang berbeda yang mana P
adalah koefisien percampuran horizontal pada pantai. Semakin kecil nilai P maka kecepatan
akan semakin membesar. Hal ini berkaitan dengan jarak gelombang dengan garis pantai.
Semakin jauh dari garis pantai maka kecepatan akan semakin membesar dan maksimal
berada pada wilayah Mid Surf Zone. Lebih dari itu, maka kecepatan akan berkurang seiring
dengan bertambahnya jarak dari garis pantai hingga kecepatan adalah nol.
5.6.2
Grafik Kecepatan Terhadap Jarak Pada Berbagai Parameter Percampuran P
Dari praktikum ini kita dapat mengetahui bahwa nilai P yang makin besar akan
mengakibatkan kecepatan makin kecil, begitu juga sebaliknya. Sesuai dengan hasil grafik
yaitu P=0.01 memiliki nilai kecepatan tertinggi diantara nilai P yang lain.
5.6.3
Grafik Progfil Kecepatan Untuk Beberapa Nilai Sudut Datang Gelombang
Hasil grafik yang telah diperoleh menunjukkan bahwa nilai elevasi gelombang
memiliki pengaruh terhadap jarak yang ditempuh. Hal ini diketahui dari nilai minus alfa
yang menyebabkan profil kecepatan ada dibawah garis atau sumbu x. Profil kecepatan ini
juga memiliki kenampakan yang bertolak belakang dengan yang bernilai positif.
5.6.4
Grafik Kecepatan Arus Berdasarkan Sudut Datang Gelombang
Hasil grafik yang telah diperoleh dari praktikum adalah bahwa nilai elevasi
gelombang berpengaruh pada jarak yang ditempuh. Hal ini dapat diketahui dari nilai minus
alfa yang menyebabkan profil kecepatan ada dibawah garis atau sumbu x. Profil kecepatan
ini juga memiliki kenampakan yang bertolak belakang dengan nilai alfa yang bernilai
positif.
5.6.5
Grafik Kecepatan Terhadap Jarak Pada 0.5Ho
Dapat diketahui bahwa pada kecepatan pada 0.5Ho dengan P=0.01 dan sudut
30.4660 memiliki nilai terbesar dan menunjukkan peningkatan kecepatan pada jarak 0 m
hingga 10.21 meter dengan kecepatan mencapai 3.626 m/s. Apabila jaraknya lebih dari 6.13
meter maka kecepatan akan berangsur turun hingga bernilai nol. Hal ini menunjukkan
bahwa tinggi gelombang di laut dalam hanya mempengaruhi kecepatan pada interval
tertentu.
5.6.6
Grafik Kecepatan Terhadap Jarak Pada Ho
Dapat diketahui bahwa pada kecepatan pada 0.5Ho dengan P=0.01 dan sudut
30.4660 memiliki nilai terbesar dan menunjukkan peningkatan kecepatan pada jarak 0 m
hingga 8.89 meter dengan kecepatan mencapai 3.5 m/s. Apabila jaraknya lebih dari 5.33
meter maka kecepatan akan berangsur turun hingga bernilai nol. Hal ini menunjukkan
bahwa tinggi gelombang di laut dalam hanya mempengaruhi kecepatan pada interval
tertentu.
5.6.7
Grafik Kecepatan Terhadap Jarak Pada 2Ho
Dapat diketahui bahwa pada kecepatan pada 0.5Ho dengan P=0.01 dan sudut
30.4660 memiliki nilai terbesar dan menunjukkan peningkatan kecepatan pada jarak 0 m
hingga 7.74 meter dengan kecepatan mencapai 3.4 m/s. Apabila jaraknya lebih dari 4.64
meter maka kecepatan akan berangsur turun hingga bernilai nol. Hal ini menunjukkan
bahwa tinggi gelombang di laut dalam hanya mempengaruhi kecepatan pada interval
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni Setiya Kusuma, Alfi Satriadi, Agus Anugroho Dwi S.P. 2016. Karakteristik
Kecepatan Dan Arah Dominan Arus Sejajar Pantai (Longshore Current) Di Pantai
Larangan Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Jurnal Oseanografi : 5(3)
Arief Muchlisin, Gathot Winarso, Teguh Prayogo. 2011. Kajian Perubahan Garis Pantai
Menggunakan Data Satelit Landsat Di Kabupaten Kendal. Jurnal Lapan Volume 8
Erlangga Lucki, Purwanto, Denny Nugroho Sugianto .2017. Kajian Karakteristik Longshore
Current Pada Perairan Sekitar Bangunan Jetty Di Pantai Kejawanan Cirebon . Jurnal
Oseanografi
Meilistya Intan R.R, Denny Nugroho . 2012. Kajian Arus Sejajar Pantai (Longshore Current)
Akibat Pengaruh Transformasi Gelombang Di Perairan Semarang. Jurnal Oseanografi :
1(2)
Pangururan Ishak Putra, Baskoro Rochaddi, Aris Ismanto. 2015. Studi Rip Current Di Pantai
Selatan Yogyakarta . Jurnal Oseanografi .
Download