Adi Susilo PhD: Potensi Bencana dan Kekayaan Alam di Jawa Timur Dikirim oleh prasetya1 pada 04 Juli 2006 | Komentar : 0 | Dilihat : 6695 Adi Susilo PhD Berangkat dari konsep pengapungan benua, konsep tektonik lempeng, atau konsep tektonik global, Adi Susilo menjelaskan, kepulauan Indonesia dianggap sebagai jalur produk tumbukan 3 lempeng litosfer, yaitu lempeng IndoAustralia yang bergeser ke utara, lempeng Pasifik yang bergeser ke barat, dan lempeng Asia Tenggara yang bergeser relatif ke arah selatan. Potensi Bencana Jawa Timur Sementara itu, menurut Adi Susilo, Pulau Jawa terbagi atas 3 zone, meliputi zone bagian utara (potensi kandungan hidrokarbon), zone bagian tengah (potensi kandungan panas bumi), dan zone bagian selatan (potensi tambang dan mineral). Di wilayah Jawa Timur, menurutnya telah diyakini bahwa tinggian (antiklin) yang prospektif sebagai jebakan migas adalah tinggian yang membujur ke arah timur laut, mulai Sidoarjo ke arah Surabaya. Sedang formasi batuan yang merupakan endapan laut, sebagai reservoir sekaligus jebakan migas adalah formasi Kujung. Dipaparkan lebih lanjut oleh Adi, Malang merupakan daerah dataran tinggi (>400 m asl) yang dibentuk oleh endapan lahar gunung Arjuno-Welirang Purba. Selain itu, kota ini juga dikelilingi oleh beberapa gunung api aktif (Semeru, Bromo, Kelud) dan yang intermitten (Arjuno, Welirang dan Penanggungan). Melihat kondisi ini, maka potensi bencana pertama yang ada di Malang adalah bahaya letusan gunung api. Potensi bencana yang kedua adalah gempa bumi dan tsunami sebagai konsekuensi adanya palung dan zona penunjaman (subduction zone) pada bagian selatan Malang seperti halnya daerah Sumatera dan Jawa lainnya. Daerah ini menurut Adi sangat aktif secara seismik. Apabila dalam gerakan penunjaman, energi yang disalurkan sudah melebihi batas energi yang dipunyai oleh kerak benua yang ditekan oleh kerak samudera yang bersifat elastis, maka akan terjadi patahan yang berisiko gempa bumi ataupun tsunami. Selain gempa bumi akibat penunjaman, Adi juga memaparkan konsekuensi adanya patahan-patahan lokal yang bisa mengakibatkan gempa bumi, longsor maupun banjir lumpur. Daerah yang perlu diwaspadai menurut doktor geofisika lulusan James Cook University ini adalah Malang Timur (Dampit), Malang Selatan (Sumbermanjing Wetan) serta daerah Pujon di utara Batu. ”Selain akibat patahan, longsor atau banjir lumpur juga menjadi resiko dari penebangan hutan tanpa pengaturan yang baik (illegal logging)”, tutur Adi. Potensi Kekayaan Alam Selain potensi bencana, Adi juga memaparkan potensi kekayaan alam yang ada di wilayah Malang, yang meliputi panas bumi, bahan tambang dan potensi minyak bumi. Panas bumi dihasilkan oleh gunung api yang intermiten yaitu Arjuno-Welirang, seperti yang telah ada di sumber mata air panas di daerah Cangar yang telah diteliti jumlah kantong magma dan potensi energinya oleh Adi Susilo. Bahan tambang yang potensial di Malang adalah karbon (C) di Malang Selatan, serta emas dan batubara yang prospektif di sekitar pegunungan Malang Selatan. Masih di Malang bagian selatan, terdapat daerah fore arc basin yang mungkin didiami hidrokarbon yang cukup besar walau masih daerah frontier. [nok]