Pemodelan Penunjaman Lempeng Tektonik di Lengan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Judul Penelitian
Penelitian ini berjudul “Pemodelan Penunjaman Lempeng Tektonik di
Lengan Utara Sulawesi Berdasarkan Data Kegempaan“.
I.2 Latar Belakang Masalah
Sebagai salah satu negara yang berada rezim tektonik Asia Tenggara,
Indonesia merupakan negara dengan aktivitas tektonik paling aktif di dunia. Hal
tersebut dikarenakan Indonesia merupakan zona pertemuan empat lempeng
tektonik, yakni lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina dan lempeng Pasifik
yang berupa lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Batas
lempeng tektonik di Indonesia dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1 Batas lempeng tektonik di Indonesia
(after Katili,1978)
1
2
Lempeng – lempeng tektonik tersebut bergerak relatif satu sama lain
menghasilkan fenomena yang berbeda – beda. Interaksi berupa penunjaman
lempeng samudra ke bawah lempeng benua dapat menghasilkan busur gunungapi,
struktur geologi, gempabumi dan lainnya. Gempabumi merupakan salah satu
fenomena geologi yang berdampak langsung dan umumnya merugikan bagi
manusia. Gempabumi merupakan pelepasan gaya yang terkungkung secara tiba –
tiba dan menghasilkan getaran di permukaan. Gempabumi dapat dibagi menjadi
gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik, gempa bumi akibat gerakan massa
atau aktivitas manusia.
Gempabumi yang sering terjadi di lengan utara Sulawesi termasuk dalam
kategori gempabumi tektonik yang terjadi akibat penunjaman lempeng Laut
Sulawesi terhadap busur kepulauan Sulawesi Utara (Muslih dkk, 2012)
Penunjaman lempeng tersebut mengakibatkan daerah Lengan Utara Sulawesi
menjadi rawan terjadi gempabumi tektonik dan dapat merugikan manusia. Penulis
melakukan penelitian menggunakan data kegempaan untuk mengetahui berapa
besar sudut penunjaman melalui pembuatan model.
I.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah pembuatan model zona penunjaman
lengan utara Sulawesi berdasarkan data kegempaan. Data kegempaan diunduh
dari situs USGS dengan spesifikasi data gempa dari rentang waktu tahun 1970
hingga 2014 dengan magnitude 4 hingga 7,4 skala Richter dengan kedalaman 0
hingga 300 km Tujuan dari penelitian ini adalah menggunakan data gempa
sebagai dasar evaluasi dan perhitungan penunjaman lempeng di lengan Utara
3
Sulawesi. Data gempa akan dikelompokkan dalam periode waktu tertentu
sehingga nantinya dapat dilihat perkembangan sudut penunjaman yang terjadi.
Melalui data gempa tersebut akan dibuat model 2D berupa sayatan dan model 3D
melalui korelasi sayatan – sayatan 2D tersebut.
I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai zona
penunjaman di lengan utara Sulawesi berdasarkan data kegempaan yang ada.
Melalui pemodelan data gempa dalam periode waktu tertentu akan dilihat apakah
terjadi perubahan besarnya sudut penunjaman atau tidak.
I.5 Ruang Lingkup
I.5.1 Ruang Lingkup Wilayah
Penelitian dilakukan pada lingkup wilayah lengan utara Sulawesi,
Indonesia dengan koordinat wilayah berkisar antara 2,5° LU – 1,5° LS dan
119° BT – 125,365° BT. Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 2
4
Gambar 2 Ruang lingkup wilayah penelitian
(Sumber : http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/map)
I.5.2 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah penggunaan data kegempaan
yang terjadi di sepanjang Lengan Utara Sulawesi dari tahun 1970 hingga
tanggal 18 Mei 2014 dengan kedalaman pusat gempa 0 hingga 300 km
dengan kekuatan gempa mulai dari 4 hingga 7,4 Skala Richter. Data
gempa sebut nantinya akan dibuat model dengan menggunakan software
Arc-GIS
I.6 Peneliti Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada daerah terkait antara lain :
1. Parkinson, 1998
Skema pembentukan Sulawesi berdasarkan pemikiran dari pergerakan tiap
lengan, dimana Lengan Utara dan Lengan Selatan pada awalnya menempel pada
tepi Sundaland Craton, sedangkan Lengan Timur dan Tenggara berada pada
Kerak Samudra Hindia. Selama Eocene hingga akhir Miocene keempat Lengan
tersebut bergerak dan bersatu pada bagian Timur Eurasia dan membentuk Pulau
Sulawesi dengan beberapa sesar dan zona subduksi, seperti sesar Palu-Koro dan
Palung Sulawesi Utara.
2. Walpersdorf, 1998
Pergerakan
dari
lengan
Utara
Sulawesi
dapat
diamati
dengan
membandingkan antara data pergerakan yang diukur melalui GPS dengan data
paleomagnetik.
5
3. Katili, 1978
Proses pembentukan Pulau Sulawesi ini menghasilkan pulau dengan
sistem sesar yang rumit, dengan beberapa tipe sesar yang saling terhubung satu
sama lain dan dapat menghasilkan gempa bumi yang sangat besar.
4. Baeda, 2011
Pulau Sulawesi, terutama bagian utara dan berasosiasi dengan Palung
Sulawesi Utara, Palung Sangihe, Sesar Palu-Koro dan Sesar Sorong merupakan
daerah yang sangat aktif dan berpotensi besar terjadi gempa bumi besar dan
tsunami
Download