TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANDSKAP “ Gunung Berapi terhadap Terhadap Lempeng Tektonik ” Disusun oleh : 1. 2. 3. 4. Endang Puji A. Tri Desyant O. Titin Dyah Ayu W. Citra Aurina 125040201111285 125040201111292 125040201111265 125040207111022 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 Kerak bumi terbagi menjadi lempeng-lempeng tektonik yang besar dan kecil. Di beberapa tempat, lempeng-lempeng tersebut bergerak saling menjauh dan di beberapa tempat lain bergerak saling mendekat dan bertabrakan. Di daerah yang lempengnya saling menjauh akan menimbulkan bahan lelehan dari dalam bumi melalui retakan-retakan, kemudian mendingin dan membentuk batuan basalt. Berpisahnya lempeng-lempeng bumi ini terjadi jauh di bawah laut, batuan basalt yang timbul kemudian membentuk punggungan tengah samudra. Semakin banyak lelehan yang membentuk basalt, lempeng-lempeng tektonik semakin jauh terpisah, hal ini menyebabkan melebarnya dasar samudra. Diantara benua Australia dan Antartika terdapat punggungan tengah samudra. Punggungan ini melebar sebesar 6 – 7,5 cm pertahun. Pelebaran dasar samudra ini mendorong lempeng india-Australia ke arah utara sehingga bertabrakan dengan lempeng Eurasia. Peristiwa ini dimulai sekitar 25 juta tahun yang lalu dan terus berlanjut hingga sekarang. Lempeng India-Australia menunjam kebawah lempeng Eurasia membentuk pegunungan himalaya, busur gunung api di indonesia, parit Sunda dan Jawa, serta dataran tinggi Papua Nugini. Australia bagian utara condong ke arah bawah sehingga membentuk teluk Carpentaria, laut Timor, serta laut arafuru. Pegunungan dibentuk oleh lempeng tektonik. Rantai pegunungan besar mempengaruhisirkulasi udara rentang gunung yang dibentuk oleh lempeng tektonik. dapat Ketika pinggiran lempeng India-australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia, lempeng tesebut menunjam jauh ke dalam bumi di bawah indonesia. Suhu yang sangat tinggi telah meledakan pinggiran lempeng sehingga menghasilkan magma. Di banyak tempat magma ini kemudian muncul melalui retakan di permukaan bumi dan membetuk gunung-gunung api. Busur gunung api di indonesia terbentuk dengan cara tersebut. Gempa bumi sering terjadi pada kawasan ini karena lempeng samudra mengeluarkan tekanan saat menunjam ke bawah lempeng benua. Gunung api yang terbentuk akibat proses itu di sebut gunung api andesit. Gunung api andesit bersifat mudah meletus secara tak terduga. Di indonesia terdapat 142 gunung api, tetapi yang aktif kira-kira 76 gunung. Gununggunung tersebut digolongkan atas tiga rangkaian yaitu. 1. Sumatra – Jawa – Nusa Tenggara – sekitar laut Banda 2. Halmahera dan pulau-pulau di sebelah baratnya 3. Sulawesi Utara – pulau Sangihe – pulau Mindanao Beberapa gunung api di indonesia yang sangat berbahaya letusannya adalah gunung Tambora di pulau Sumbawa yang meletus tahun 1815, gunung Krakatau yang meletustahun 1883, gunung Kelud yang meletus tahun 1919, gunung Merapi yang meletus tahun 1930, gunung Agung yang meletus tahun 1962 dan 1963, serta gunung Galunggung yang meletus tahun 1982. Sedangkan, pada gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa bumi terbesar bersejarah besarnya telahvlebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli . Indonesia merupakan negara yang memiliki titik gempa terbanyak di dunia, mencapai 129 titik. Selain itu, Indonesia merupakan negara rawan gempa terbesar di dunia yang dapat menimbulkan gelombang tsunami. Titik gempa meliputi daerah selatan Indonesia, mulai dari Pulau Sabang sampai Nusa Tenggara Timur, terus naik ke Pulau Papua. Selanjutnya, masuk ke utara Indonesia sampai masuk ke gugusan Filipina. Peta Daerah Rawan Tsunami Pemetaan daerah rawan gempa di Indonesia yaitu NAD, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan DIY bagian Selatan, Jatim bagian Selatan, Bali, NTB dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-Fak di Papua serta Balikpapan Kaltim. *)Sumber : Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia rawan terhadap gempa karena Indonesia dikepung tiga lempeng tektonik, Indonesia juga merupakan jalur The Pasicif Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia. The Pasicif Ring of Fire Cincin api Pasifik membentang diantara subduksi maupun pemisahan lempeng Pasifik dengan lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, lempeng Amerika Utara dan lempeng Nazca yang bertabrakan dengan lempeng Amerika Selatan. Ini membentang dari pantai barat Amerika Selatan, berlanjut ke pantai barat Amerika Utara, melingkar ke Kanada, semenanjung Kamsatschka, Jepang, Indonesia, Selandia baru dan kepulauan di Pasifik Selatan. Indonesia memiliki gunung berapi dengan jumlah kurang lebih 240 gunung api, di mana hampir 70 di antaranya masih aktif. Beberapa daerah seperti Aceh, Nabire, Alor, Bengkulu, pantai selatan Jawa, dan sejumlah daerah rawan gempa lainnya telah di pasang alat pendeteksi bahaya gempa dan tsunami berupa sistem peringatan dini (early warning sytem) yang berfungsi sebagai “alarm” darurat jika sewaktu-waktu datang gempa secara tak terduga. Implementasi sistem ini bisa diterapkan dengan memasang rangkaian seismograph yang tersambung dengan satelit. National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) USA telah menggunakan sensor bernama DART (Deep Oceaan Assesment and Reporting) yang mampu mengukur perubahan gelombang laut akibat gempa bumi tektonik.