BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas lempeng tektonik yang terjadi seringkali menjadi pemicu timbulnya gempabumi. Gempabumi merupakan suatu peristiwa pelepasan energi gelombang seismik secara tiba-tiba yang diakibatkan oleh adanya deformasi lempeng tektonik yang terjadi pada kerak bumi, getaran yang dihasilkan menjalar ke segala arah dari pusat gempa merambat dari dalam hingga ke permukaan bumi. Perambatan gelombang seismik dari sumber gempa sampai ke stasiun pengamatan direkam oleh suatu alat yaitu seismometer. Seismomemeter ini merekam segala sesuatu akibat dari getaran tanah baik akibat dari gerakan natural bumi maupun gempabumi dan data dari rekamannya disebut seismogram. Seismogram ini dapat digunakan untuk menentukan beberapa parameter gempa sebagai informasi yang didapat, diantaranya adalah kedalaman hiposenter, posisi episenter, waktu terjadinya, intensitas, dan magnitudo gempa tersebut. Kepulauan Jepang merupakan negara rawan gempa dimana sekitar 1500 gempa terjadi di setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan wilayah ini terletak diantara empat lempeng bumi yaitu lempeng Pasifik, lempeng Amerika Utara, lempeng Filipina, dan lempeng Eurasia. Gempa yang terjadi di Jepang pada tanggal 11 Maret 2011 merupakan gempa yang berkekuatan besar dengan magnitudo Mw 9.1, yang terjadi pada pukul 05.46 UTC (14:46 waktu setempat) (Gusman dan Muhari, 2011). Berdasarkan kejadian tersebut dengan menggunakan gerakan impuls awal gelombang P, dapat ditentukan bidang patahan yang mengakibatkan gempa. Menentukan bidang patahan dapat dilakukan menggunakan Focal Mechanism. Focal Mechanism merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengindentifikasi sesar dan pergerakannya dengan cara menentukan parameter– parameter sesar berupa strike, dip, dan rake. Dalam penelitian ini dikaji jenis sesar dan parameter sesar penyebab gempa 11 Maret 2011. 1 2 Masalah utama dari gempabumi adalah tidak bisanya diperkirakan kapan terjadi, seberapa besar serta efeknya terhadap bangunan-bangunan. Oleh karena itu studi tentang gempa bumi sangat dibutuhkan untuk mengetahui bagaimana pergerakan lempeng-lempeng dan batasnya, zona subduksi, zona Benioff, kemiringan penunjaman, dan lain-lain. Untuk itu dibutuhkan data aktivitas kegempaan pada daerah tersebut agar dapat dibuat peta seismisitas, sehingga dapat membantu untuk mengindetifikasi pergerakan lempeng-lempeng dan batasnya yang merupakan sebuah proses tektonik 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membuat penampang melintang dari peta seismisitas. 2. Mengetahui orientasi bidang sesar atau patahan menggunakan gerakan awal impuls gelombang P, melalui arah jurus sesar pada bidang (strike), besar kemiringan bidang sesar (dip), besar sudut kemiringan bidang sesar (rake). 3. Mengetahui jenis sesar yang menyebabkan gempabumi dengan menggunakan solusi bidang sesar. 1.3 Batasan masalah Penelitian yang dilakukan ini dibatasi oleh kejadian gempabumi yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 pukul 05:46 UTC (pukul 14:46 waktu setempat) diwilayah Tohoku, Jepang dengan koordinat pusat gempa 38.297°LU, 142.372°BT. Penelitian ini menggunakan solusi bidang sesar (fault plane solution) dengan menganalisis polarisasi gerakan pertama gelombang P. 1.4 Manfaat Penelitian Dapat memberikan informasi jenis sesar sumber gempabumi Jepang 11 maret 2011 dan ketersediaannya untuk keperluan yang lebih kompresif secara global.