Uploaded by User21748

1997 Aplikasi Senyawa Kompleks Dalam Dunia Kesehatan(1)

advertisement
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM
DUNIA KESEHATAN
Kelompok 8
A.Alifa Ainun Aulia
Dionisius Sandhi Tri Putra
Putri Yunita Monique
TEORI MEDAN CRYSTAL
JUDUL JURNAL
1.SintesisaDanaKarakterisrika1,4,7aTriazasiklononana1,4,7- Asam Triasetat (Nota) Sebagai Ligan Dalam
Senyawa Kompleks Sediaan Radioterapi
2.Study on Mixed Ligand Complexes of Pb(II) with EDTA
and Dietary Ligands to Investigate the Applicability on
Chelation Therapy
3.Synthesis, Characterization, and Anticancer
Activity of New Metal Complexes Derived from 2
Hydroxy-3-(hydroxyimino)-4-oxopentan-2 ylidene)
benzohydrazide
SINTESISADANAKARAKTERISRIKA1,4,7ATRIAZASIKLONONANA-1,4,7- ASAM
TRIASETAT (NOTA) SEBAGAI LIGAN DALAM SENYAWA KOMPLEKS SEDIAAN
RADIOTERAPI
Perkembangan penelitian mengenai penggunaan ligan makrosiklik
dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat. Hal ini didasarkan pada
sifatnya yang relatif stabil membentuk senyawa kompleks dengan ion
logam valensi dua atau tiga. Di bidang kesehatan, ligan tersebut
digunakan untuk sediaan radioterapi dalam bentuk senyawa kompleks
radioisotop.
Salah satu ligan makrosiklik yang berpotensi adalah 1,4,7triazasiklononana-1,4,7-asam triasetat (NOTA). Penelitian ini bertujuan
memperoleh ligan makrosiklik NOTA untuk pembuatan senyawa kompleks
radioisotop. Metode sintesis didasarkan pada reaksi antara 1,4,7triazasiklononana asam triklorida dengan larutan asam bromo asetat
dalam litium hidroksida-etanol pada suhu 40-50 C dan pH10-11 yang
diaduk selama lima hari.
LANJUTAN
Ligan 1,4,7-triazasiklononana-1,4,7-asam tri-asetat (NOTA)
adalah salah satu ligan makrosiklik (jenis poliaza) yang sering
digunakan sebagai prekursor pembentukan senyawa kompleks
dalam pengaplikasian pengobatan medis berbasis radiodiagnosa
ataupun radioterapi.
NOTA diteliti secara intensif sebagai ligan khelat
makrosiklik multidentat sebagai pengkompleks yang luas terhadap
ion metal bi- atau trivalen (Förster et al., 2011). NOTA khususnya
digunakan sebagai pengompleks secara luas untuk ion metal bi- dan
trivalen. Kompleks ini yang memiliki aplikasi medis sebagai agen
pengkontras dan pengobatan kanker, diagnosis, terapi, dan lainnya
(Anderegg et al., 2005).
STUDY ON MIXED LIGAND COMPLEXES OF PB(II) WITH EDTA AND
DIETARY LIGANDS TO INVESTIGATE THE APPLICABILITY ON
CHELATION THERAPY
Timbal adalah logam beracun yang paling banyak menyebar di
dunia dikarenakan banyak industri yang berkaitan dengan timbal dan
terapi khelasi adalah obat untuk menghilangkannya dari tubuh, jika
seseorang tersebut teracuni.
Satu-satunya cara menyembuhkan keracunan timbal adalah
terapi khelasi , yang dapat dilakukan dalam dua mode terapi yaitu dengan
terapi ligan tunggal dan campuran ligan khelasi. Ini melibatkan
pembentukan kompleks chelate dari ion logam beracun dengan obat yang
dapat dengan mudah dibuang melalui urin atau feses.
Terapi khelasi selama ini digunakan sebagai pengobatan untuk
keracunan air raksa dan timbal. Bahan yang sering digunakan dalam
penerapan terapi kelasi ini adalah Athylenediaminetetraacetic Acid
(EDTA). Bahan ini sering digunakan, karena
bahan ini dapat
digunakan
untuk mengontrol bahan kimia pada logam dalam
perindustrian.
LANJUTAN
Data potensiometri yang diperoleh pada kompleks utama
mendukung bahwa dalam media berair, Pb (II) dapat berinteraksi dengan
senyawa alami seperti asam salisilat, asam askorbat, vitamin B1 dan
vitamin B3 yang sangat sering masuk ke dalam tubuh melalui makanan
dan suplemen gizi. Keterlibatan vitamin B1 yang luar biasa dalam formasi
kompleks tunggal dan campuran dengan Pb (II) yang diamati selama
penelitian dapat berkontribusi untuk meningkatkan aplikasinya dalam
kimia klinis.
Kompleks terner EDTA yang sangat stabil terbentuk dengan
asam askorbat atau vitamin B sama dengan kombinasi stabil lainnya;
asam askorbat-vitamin B1, asam salisilat- vitamin B1 dan vitamin B1vitamin B3 harus mampu mengatur untuk menghilangkan tubuh Pb2 +
ion lebih efektif dan ini akan mengarahkan para ilmuwan ke jalan yang
menarik untuk menemukan kombinasi ligan yang lebih efektif dan kurang
berbahaya untuk mengobati toksisitas logam.
SYNTHESIS, CHARACTERIZATION, AND
ANTICANCER ACTIVITY OF
NEW METAL COMPLEXES DERIVED FROM
2-HYDROXY-3(HYDROXYIMINO)-4-OXOPENTAN-2
YLIDENE)BENZOHYDRAZIDE

Preparasi sampel
Mula-mula semua sampel dilarutkan menggunakan pelarut organik berupa etanol 25
mL dengan masing-masing perbandingan masing-masing:

















0.02 mol of Cu(OAc)2⋅H2O (1L:1M), complex (2); 7.58g,
0.04 mol of Cu(OAc)2⋅H2O (1L:2M), complex (3); 1.89g,
0.01 mol of Cu(OAc)2⋅H2O (2L:1M), complex (4); 1.88g,
0.02 mol of CuCl2⋅2H2O (1L:1M), complex (5); 3.03g,
0.02 mol of CuSO4⋅5H2O (1L:1M), complex (6); 4.73g,
0.02 mol of Ni(OAc)2⋅4H2O (1L:1M), complex (7); 4.99g,
0.02 mol of NiSO4⋅6H2O (1L:1M), complex (8); 4.73g,
0.02 mol of Co(OAc)2⋅4H2O (1L: 1M), complex (9); 2.94g,
0.02 mol of CoSO4⋅4H2O (1L:1M), complex (10); 5.86g,
0.02 mol of 4.65 g, 0.02mol of Mn(OAc)2⋅4H2O (1L:1M),
complex (11); 4.17 g, 0.02mol of Zn(OAc)2⋅2H2O (1L: 1M),
complex (12); 3.41 g, 0.02mol of ZnSO4⋅4H2O (1L:1M),
complex (13); 5.06 g, 0.02mol of Cd(OAc)2⋅2H2O (1L: 1M),
complex (14); 4.87 g, 0.02mol of CdSO4⋅8H2O (1L:1M),
complex (15); 6.05 g, 0.02mol of Hg(OAc)2⋅4H2O (1L: 1M),
complex (16); 5.13 g, 0.02mol of FeCl3⋅6H2O (1L:1M),
complex (17).

Preparasi Sampel senyawa kompleks

Struktur masing-masing kompleks

Data Uji Sitotoksitas (IC Activity)
Berdasarkan Data dengan menggunakan ESR terlihat
bahwa senyawa kompleks 4 memiliki perbedaan
energi yang besar, sehingga berdasarkan teori medan
kristal dapat disimpulkan bahwa kompleks 4
memiliki karakteristik Low Spin. Dimana pada
susunan elektron pada tingkatan energi saling
berpasangan dan sifat dari senyawa kompleks ini
dapat dikatakan berikatan secara kovalen
RESULT DISCUSSION
 Dari
data uji sitoksisitas tersebut terlihat bahwa kompleks
tembaga (4) menunjukkan nilai yang paling baik untuk
digunakan sebagai anti-kanker. Sedangkan dari data tersebut
terlihat bahwa ligand bebas (ligand standar) menunjukkan
nilai aktivitas Sitoksisitas terkecil yang menunjukkan bahwa
free ligand tidak terlalu baik digunakan sebagai
agen anti-kanker hati dibanding dengan kompleks ligan dan
logam. Sehingga menurut jurnal ini bahwa jenis ligan,
perbedaan energi splitting,
jenis logam sangat
mempengaruhi dalam penentuan nilai toksisitas yang
dijadikan acuan sebagai agen anti kanker yang baik.
Download