Uploaded by Indah Safitri

DASAR TEORI ANFIS BOBOT JENIS

advertisement
DASAR TEORI ANFIS BOBOT JENIS
Ahli farmasi seringkali menggunakan besaran pengukuran kerapatan dan bobot jenis apabila
mengadakan perubahan massa dan volume. Kerapatan merupakan besaran turunan karena
menyangkut satuan massa dan volume pada temperature dan tekanan tertentu, dan dinyatakan
dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3). Berbeda dengan kerapatan, bobot
jenis merupakan bilangan murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan
menggunakan rumus yang sesuai. Bobot jenis untuk penggunaan praktis lebih sering
didefinisikan sebagai perbandingan massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air
pada suhu 4oC atau temperature lain yang tertentu. Notasi berikut sering ditemukan dalam
pembacaan bobot jenis 25oC/25oC, 25oC/4oC, dan 4oC/4oC. Angka yang pertama menunjukkan
temperature udara di mana zat ditimbang. Angka di bawah garis miring menunjukkan
temperature air yang dipakai. (Martin, 1990).
Metode penentuan untuk zat cairan (Ansel ; 466) :
ü Metode Piknometer.
Prinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan ruang, yang ditempati
cairan ini. Untuk ini dibutuhkan wadah untuk menimbang yang dinamakan piknometer.
Ketelitian metode piknometer akan bertambah hingga mencapai keoptimuman tertentu dengan
bertambahnya volume piknometer. Keoptimuman ini terletak pada sekitar isi ruang 30 ml.
Ansel H.C.,(1989),”Pengenatar Bentuk Sediaan Farmasi”, Terjemahan Faridah Ibrahim,
Universitas Indonesia Press, Jakarta,
Martin,A. 1990. “Farmasi Fisika”. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Bobot jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot zat baku yang volumenya sama pada
suhu yang sama dan dinyatakan dalam desimal. Penting untuk membedakan antara kerapatan
dan bobot jenis. Kerapatan adalah massa per satuan volume, yaitu bobot zat per satuan volume.
Misalnya, satu mililiter raksa berbobot 13,6 g, dengan demikian kerapatannya adalah13,6 g/mL.
Jika kerapatan dinyatakan sebagai satuan bobot dan volume, maka bobot jenis merupakan
bilangan abstrak. Bobot jenis menggambarkan hubungan antara bobot suatu zat terhadap
sebagian besar perhitungan dalam farmasi dan dinyatakan memiliki bobot jenis 1,00. Sebagai
perbandingan, bobot jenis gliserin adalah 1,25 , artinya bobot gliserin 1,25 kali bobot volume air
yang setara, dan bobot jenis alkohol adalah 0,81 , artinya bobot jenis alkohol 0,81 kali bobot
volume air yang setara. (Ansel, 2006)
Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis yaitu (Lachman, 1994) :
1. Bobot jenis sejati
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan tertutup.
2. Bobot jenis nyata
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk pori/lubang terbuka, tetapi termasuk pori
yang tertutup.
3. Bobot jenis efektif
Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup. Seperti titik lebur,
titik didih atau indeks bias (bilangan bias). Kerapatan relatif merupakan besaran spesifik zat.
Besaran ini dapat digunakan untuk pemeriksan konsentrasi dan kemurniaan senyawa aktif,
senyawa bantu dan sediaan farmasi. (Lachman, 1994)
Ansel, C Howard. 2006. Kalkulasi Farmasetik. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Lachman,Leon.1994.’’Teori Dan Praktek Farmasi Industri’’.Jakarta:Universitas Indonesia.
DASAR TEORI TEGANGAN PERMUKAAN
Download